FISIOLOGI SISTEM SARAF FA.

Muji Raharjo

Respon tubuh terhadap perubahan lingkungan luar dan dalam tubuh homeostasis

SISTEM REGULASI

1.SISTEM SARAF 2.SISTEM ENDOKRIN

Lebih cepat - Lebih lambat

Neurotransmiter - Hormon

Seperti sambungan telepon - Seperti layanan pos

Nervous System

Central Nervous System (CNS)

Peripheral Nervous System (PNS)

Somatic Nervous System

Autonomic Nervous System (ANS)

Enteric Nervous System

SISTEM SARAF PUSAT

(DARI CEREBRUM SAMPAI DENGAN BATANG OTAK)

Otak 100 billiun neuron

1000 10.000 sinaps (tiap neuron)100 trilliun sinaps (otak)

Struktur otak:

1. Cerebrum: - Cortex cerebri

2. Cerebellum

3. Diencephalon:

- Hypothalamus - Thalamus

- Epithalamus - Subthalamus

4. Batang otak: - Mesencephalon

- Pons

- Medulla oblongata

Cerebrum :

- Lobus frontalis

- Lobus parietalis

- Lobus temporalis

- Lobus occipitalis
 Fungsi cerebrum

Kiri versus (?) kanan

- Bicara - Hubungan spasial

- Menulis - Konsep non verbal

- Kalkulasi - Pemikiran umum

- Pikiran analitik

- melihat pohon-pohon - melihat hutan

Lobus Frontalis

- Kontrol motorik - Pertimbangan moral

- Ekspresi emosi - Elaborasi pemikiran

Lobus Parietalis

- Sensasi umum & pengecap

Lobus Temporalis

- Pendengaran & keseimbangan

- Pemahaman bahasa/ bicara

- Emosi, memori

Lobus Occipitalis

- Melihat

- Memahami bahasa bicara & tulisan

Insula

- Aktivitas gastrointestinal/ visera

Lobus Limbik & Sistem Limbik (Emosi & memori)

Fungsi sistem limbik (otak emosi):

1.Emosi: kesakitan, kesenangan/ kenikmatan, kasih sayang/ cinta, kemarahan, kejinakan/ kepatuhan

2. Pembau 3.Memori
 Fungsional Cortex Cerebri

Area Sensoris

1. Area somatosensoris primer (area 1, 2, 3) lobus parietalis

- Menerima informasi sentuh/ raba, propriosepsi (posisi sendi & otot),

sakit, gatal, suhu

- Homunculus sensoris jumlah reseptor

2. Area visual primer (area 17) lobus occipitalis

3. Area auditoris primer (area 41 & 42) lobus temporalis

4. Area gustatoris primer (area 43) lobus parietalis

5. Area olfaktoris primer (area 28) lobus temporalis

Area Motoris

1. Area motorik primer (area 4) lobus frontalis

- Homunculus motoris tingkat ketrampilan gerakan

2. Area bicara Broca (area 44 & 45) lobus frontalis

Area Asosiasi Korteks

1.Area asosiasi somatosensoris (area 5 & 7) lobus parietalis

- Mengenali pensil dengan memegang, tanpa melihat

2. Korteks prefrontal/ area asosiasi frontal (area 9, 10, 11, & 12)

- Kepribadian, intelektualitas, kemampuan belajar kompleks, memanggil informasi, inisiatif,

pertimbangan, pemikiran/ rencana masa depan, berfikir, intuisi, mood, ide abstrak.

- Kerusakan bilateral area ini pribadi kasar, tak dapat menerima nasehat, moody, sulit
memusatkan perhatian, kurang kreatif, tak mampu membuat rencana masa depan, tak mampu
mengantisipasi konsekuensi perbuatan

3. Area asosiasi visual (area 18 & 19) lobus occipitalis

- Menghubungkan pengalaman visual masa lalu & masa depan

- Mengenali sendok dengan melihat

4. Area asosiasi auditoris (area 22) lobus temporalis

- Mengenali suara bicara, musik, kebisingan.

5. Area Wernicke (area 22, mungkin juga area 39 & 40) lobus temporalis & occipitalis

- Interpretasi makna pembicaraan (ucapan)

- Area sejajar Broca & Wernicke di sisi kanan korteks serebri muatan emosi bicara

6. Area integratif umum/ Common integrative area (area 5, 7, 39, 40)

- Dikelilingi area asosiasi somatosensoris, visual, & auditoris

- Integrasi interpretasi sensoris

7. Area premotor (area 6) lobus frontalis

- Aktivitas motorik dipelajari yang kompleks & sekuensial

8. Frontal eye field area (area 8) lobus frontalis

- Gerakan bola mata scanning seperti waktu membaca

Diencephalon

Thalamus

-Sistem sensoris

-Sistem motoris

-Latar belakang aktivitas neural

Hypothalamus

-Integrasi dengan sistem saraf otonom

-Regulasi suhu

-Cairan & elektrolit - Asupan makanan

-Pola tidur bangun - Perilaku terkait emosi

-Endokrin - Respon seksual

Batang otak (Brain Stem)

Batang otak

-Pusat kardiovaskuler -Pusat respiratoris -Kesiagaan Reticular Activating System

(RAS) atau Arousal System (siklus tidur bangun, siaga, level persepsi sensori emosi, motivasi)

Mesencephalon

- Colliculi superior gerakan bola mata & kepala - Colliculi inferior informasi auditoris

Pons

- Pusat pneumotaksik & Pusat apneustik (respirasi)

Medulla oblongata

- Pusat jantung, vasomotor, respirasi - Monitor CO2 - Muntah, bersin, batuk, menelan

Cerebellum

- Keseimbangan, timing, presisi gerakan tubuh, & posisi tubuh

 Slide 24

Somatic Autonomic

Sensory Input Special & somatic senses Interoceptors, special & somatic senses

Motor Output Voluntary Involuntary

Motor Neuron One neuron Two neurons (pre- & post-ganglionic

neurons)

Neurotransmitters Acetylcholine Acetylcholine or Norepinephrine

Effectors Skeletal muscle Smooth muscle, cardiac muscle, glands

AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM

Motor nuclei Lateral Horn

Motor nuclei Anterior Horn

ANATOMY OF AUTONOMIC NERVOUS SYSTEM

 SISTEM SENSORIK

Stimuli elektris,mekanis, kimiawi, (raba, tekanan, suhu, dan sakit):

Sistem lemniscal/ Columna dorsalis sentuh

Sistem anterolateral: - Tractus spinothalamicus ventralis sentuh

- Tractus spinothalamicus lateralis sakit, dingin, panas

PRINSIP FISIOLOGI SENSORIS

1. Setiap organ sensoris spesifik untuk mengubah jenis energi tertentu potensial aksi di
nervus sensoris

2. Setiap modalitas punya jaras spesifik ke otak

3. Jenis sensasi & bagian tubuh yang dipersepsi tergantung bagian otak tertentu yang diaktivasi

4. Perbedaan intensitas sensasi dikirimkan dengan 2 cara:

a. Perubahan frekuensi potensial aksi

b. Perubahan jumlah reseptor yang diaktivasi

 5. Sensasi tertentu (misal sentuh, sakit, suhu) pada kulit tergantung pada ada tidaknya reseptor
sensasi tersebut

Jenis reseptor sensori

-Mekanoreseptor -Termoreseptor

-Nosireseptor - Reseptor elektromekanik

-Kemoreseptor

Sakit abnormal

Hyperalgesia stimuli sakit ringan terasa berat

Allodynia stimuli halus (tiupan/ sentuhan) sakit sekali

Hyperpathia ambang stimulasi meningkat, tetapi sekali terlampaui sakit sekali

Phantom pain

Causalgia sakit sekali, rasa terbakar, lama setelah luka ringan

Slide 36

CEREBELLUM

Fungsi:

1. Monitor perbedaan rencana & eksekusi gerakan

 2. Timing aktivitas motorik

3. Gerakan amat trampil, terkoordinasi, cepat

4. Perubahan cepat satu gerakan ke gerakan berikutnya

5. Kontrol intensitas kontraksi otot

6. Kontrol interaksi instan otot agonis & antagonis

7. Membantu korteks serebri turn on/ off otot, perencanaan & pemrograman

8. Membantu batang otak gerak postural, cepat, equilibrium

9. Membantu medulla spinalis meningkatkan refleks regang

10. Mengurangi error dalam gerakan

Kelainan-kelainan Cerebellum:

Dismetria kemampuan prediksi jauhnya gerak menurun

Ataxia gerakan tak terkoordinasi

Past pointing gerakan melebihi titik tuju

Disdiadokokinesia gerakan campur aduk

Disartria gangguan koordinasi otot bicara

Intention tremor osilasi gerakan/ bolak-balik

Cerebellar nystagmus tremor mata ketika mencoba fiksasi pada satu obyek di satu sisi kepala

Hipotonia akibat rusaknya nuclei dentatus & interpositus