Definisi
Definisi
B. Klasifikasi
Dokumen konsesus th 1997 oleh American Diabetes Associations Expert
Committee on the Diagnosis & Classification of Diabetes Melitus,
menjabarkan 4 type utama diabetes, yakni : (Corwin, 2009)
Pathway DM
E. Manifestasi Klinis
1. Diabetes Type I
Hiperglikemia berpuasa
Glukosuria, diuresis osmotik, poliuria, polidipsia, polifagia
Keletihan & kelemahan
Ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah, hiperventilasi, nafas bau
buah, ada perubahan tingkat kesadaran, koma, bahkan menyebabkan kematian)
2. Diabetes Type II
Lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif
Komplikasi jangka panjang (retinopati, neuropati, penyakit vaskular perifer)
Gejala umumnya bersifat ringan mencakup keletihan, gampang tersinggung,
poliuria, polidipsia, luka pada kulit yg sembuhnya lama, infeksi vaginal,
penglihatan kabur
F. Data Penunjang
1. Glukosa darah : gula darah puasa > 130 ml/dl, tes toleransi glukosa > 200
mg/dl, 2 jam sesudah pemberian glukosa.
2. Asam lemak bebas : kadar lipid & kolesterol meningkat
3. Aseton plasma (keton) positif secara mencolok.
4. Osmolalitas serum : meningkat namun umumnya < 330 MOsm/I
5. Elektrolit : Na bisa saja normal, meningkat/menurun, K normal atau terjadi
peningkatan semu seterusnya akan menurun, fosfor sering menurun.
6. Trombosit darah : Ht meningkat (dehidrasi), leukositosis & hemokonsentrasi
yaitu respon pada stress atau infeksi.
7. Gas darah arteri : menunjukkan Ph rendah & penurunan HCO3
8. Ureum/kreatinin : kemungkinan meningkat atau normal
9. Insulin darah : mungkin saja menurun/ tak ada (Type I) atau normal sampai
tinggi (Type II)
10. Urine : gula & aseton positif
11. Kultur & sensitivitas : mungkin saja adanya ISK, infeksi pernafasan & infeksi
luka.
G. Komplikasi
Komplikasi yg berkaitan dengan ke-2 jenis DM (Diabetes Melitus)
digolongkan sebagai akut & kronik (Mansjoer dkk, 2007)
1. Komplikasi akut
Komplikasi akut bisa terjadi karena sebuah akibat dari ketidakseimbangan
jangka pendek dari glukosa darah
a. Hipoglikemia / Koma Hipoglikemia
Hipoglikemik yakni kadar gula darah yg rendah. Kadar gula darah yg
normal 60-100 mg% yg bergantung pada berbagai kondisi. Salah satu
bentuk dari kegawatan hipoglikemik yaitu koma hipoglikemik. Pada kasus
spoor atau koma yg tak diketahui sebabnya sehingga mesti dicurigai
sebagai suatu hipoglikemik & merupakan alasan untuk pembarian glukosa.
Koma hipoglikemik kebanyakan disebabkan oleh overdosis insulin. diluar
itu dapat juga disebabkan oleh karana terlambat makan atau olahraga yg
berlebih.
Diagnosa dibuat dari tanda klinis dengan gejala hipoglikemik terjadi kalau
kadar gula darah di bawah 50 mg% atau 40 mg% pada proses
pemeriksaaan darah jari.
Penatalaksanaan kegawat daruratan :
Pengatasan hipoglikemi bisa diberikan bolus glukosa 40% & umumnya
kembali sadar pada pasien dengan type 1.
Tiap kondisi hipoglikemia mesti diberikan 50 cc D50 W dalam tempo 3-5
menit & nilai status pasien dilanjutkan dengan pemberian D5 W atau D10 W
tergantung dari tingkat hipoglikemia itu sendiri
Pada hipoglikemik yg disebabkan oleh pemberian long-acting insulin &
pemberian diabetic oral sehingga diperlukan infuse yg berkelanjutan.
Hipoglikemi yg disebabkan oleh kegagalan glikoneogenesis yg terjadi pada
penyakit hati, ginjal, & jantung sehingga mesti diatasi hal penyebab kegagalan
dari ke-3 organ tersebut.
b. Sindrom Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketotik (HHNC/ HONK).
HONK yakni kondisi hiperglikemi & hiperosmoliti tanpa timbulnya ketosis.
Umumnya konsentrasi gula darah lebih dari 600 mg bahkan hingga
mencapai angka 2000, tak terdapat aseton, osmolitas darah tinggi
melewati angka 350 MOsm perkilogram, tidak terdapat asidosis & fungsi
ginjal pada biasanya terganggu di mana BUN berbanding kreatinin lebih
dari 30 : 1, Jumlah kadar elektrolit natrium berkisar antara 100 hingga 150
MEq per liter kalium bervariasi.
Penatalaksanan Gawat Darurat :
Terapi hampir sama dengan KAD (Ketoasidosis Diabetic) dengan skema
Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus Lengkap
Penatalaksanaan
Rehidrasi
Jam pertama berikan cairan infuse 200 1000 cc/ jam dengan NaCl 0,9 %
bergantung pada tingkat dehidrasi
Jam ke-2 & jam berikutnya 200 1000 cc NaCl 0,45 % bergantung pada
tingkat dehidrasi
12 jam pertama berikan dekstrosa 5 % apabila kadar gula darah antara 200
300 mg atau mencapai100 cc, ganti dengan dextrose 10 % apabila kadar gula
darah mencapai 150 mg/ 100 cc.
Kehilangan elektrolit
Pemberian Kalium melalui infus mesti dilakukan walaupun konsentrasi
kalium dalam plasma normal.
Insulin
Skema pemberian insulin ialah sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan Diabetes Melitus Lengkap