Anda di halaman 1dari 100

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

KEL. PRABUJAYA KEC. PRABUMULIH TIMUR


UNIVERSITAS KADER BANGSA
PALEMBANG
TAHUN 2016

Disusun Oleh:
1. Alan Silfero (DIII Keperawatan)
2. Desi Ratna Sari (DIII Keperawatan)
3. Desi Rosita Safitri (DIII Keperawatan)
4. Enny Oktaria Lestari (S1 Kesmas)
5. Febriansyah (S1 Keperawatan)
6. Intan Sari Dewi Apriliyani (DIII Kebidanan)
7. Laina (DIII Kebidanan)
8. Lasmonika (DIII Kebidanan)
9. Mela Riska (DIII Kebidanan)
10. Merlina Siska (DIII Kebidanan)
11. Maulita (DIII Kebidanan)

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG


FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2015/2016
LEMBAR PERSETUJUAN

Kepala Kelurahan Prabujaya

Lenggo Geni, ST
NIP. 197807182007012018

RW. 01 RW. 02

(Susman Heryanto. B ) ( )

RW. 03

( )

Pembimbing PKL Pembimbing PKL

Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes

Kepala Pustu Prabujaya 2

(Hesti, Am.Keb)
NIP. 198506302011012007

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Menyetujui dan Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes

Mengetahui

Ka. PS. DIII Kebidanan Ka. PS DIII Keperawatan

Hj. Amlah, M.Kes H. Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes

Ka. PS SI Keperawatan Ka. PS SI Kesehatan Masyarakat

Hj. Halimah Yasmin, S.Kep, M.kes Irdan, S.Pd, M.Kes

Dekan
Fakultas Kesehatan

H. Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan semesta alam atas berkat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program Studi
DIII Kebidanan, DIII Keperawatan, SI Keperawatan, dan SI Kesehatan
Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang Adapun penyusunan laporan
hasil kegiatan PKL ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dan
merupakan rangkaian dari mata kuliah pada Fakultas Kesehatan Universitas Kader
Bangsa Palembang.
Dalam penyusunan laporan hasil kegiatan ini kami menghadapi berbagai
hambatan dan tantangan namun hal itu tidak mengurangi semangat kami dalam
melaksanakan rangkaian kegiatan di Prabujaya 1 Kecamatan Prabujaya Kelurahan
Prabumulih Timur yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 22 Februari 2016.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan material juga kepada:
1. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes selaku Rektor Universitas
Kader Bangsa Palembang.
2. Bapak Ferroka Wathan, B.Eng selaku Wakil Rektor I Universitas Kader
Bangsa Palembang
3. Bapak Ferry Preska, ST, M.Sc, EE, PhD selaku Rektor II Universitas Kader
Bangsa Palembang
4. Ibu Dr. Fika Minata, M.Kes selaku Rektor IV Universitas Kader Bangsa
Palembang.
5. Bapak Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kesehatan dan Kepala Program Studi D III Keperawatan Universitas Kader
Bangsa Palembang .
6. Bapak Irdan, S.Pd, M.Kes selaku Kepala Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang
7. Ibu Hj. Amlah, M.Kes selaku Kepala Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Kader Bangsa Palembang.

iv
8. Ibu Hj. Halimah Yasmin, S.Kep. M.Kes MM selaku Kepala Program Studi
S1 Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang.
9. Ibu Lenggo Geni, ST selaku Kepala Lurah Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur dan seluruh stafnya yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di wilayah kerjanya.
10. Ibu Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan teknis pada penulisan laporan praktik
kerja lapangan.
11. Bapak Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes Selaku Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan arahan pada penulisan laporan praktik
kerja lapangan ini.
12. Ibu Hesti, Am.Keb selaku Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
13. Masyarakat Prabujaya yang telah banyak membantu pelaksanaan praktik
kerja lapangan kami.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Karena itu,
saran, bimbingan, serta kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.

Palembang, Februari 2016

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN. iii
KATA PENGANTAR. iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Tujuan....... 3
1.2.1 Umum ...... 3
1.2.2 Khusus... 3
1.3 Manfaat..... 4
1.3.1 Bagi Masyarakat....... 4
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan.. 4
1.3.3 Bagi Mahasiswa. 4

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL


2.1 Keadaan Geografis 5
2.2 Batas Wilayah.......... 5
2.3 Keadaan Wilayah.. 5
2.4 Keadaan Demografi.. 6
2.4.1 Jumlah Penduduk... 6
2.4.2 Agama. 6
2.4.3 Mata Pencarian 6
2.4.4 Sarana dan Prasarana.. 6
2.4.5 Struktur Perangkat Desa........ 7
2.5 Visi dan Misi. 8
2.5.1 Visi. 8
2.5.2 Misi........ 8

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN PKL


3.1 Waktu Pelaksanaan 9
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data......... 9
3.2.1 Pengumpulan Data.......... 9
3.2.2 Pengolahan Data.. 9
3.3 Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah 29
3.3.1 Sanitasi Lingkungan.... 29

vi
3.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak..... 31
3.4 Intervensi/Pemecahan Masalah. 33
3.4.1 Persiapan. 33
3.4.2 Pelaksanaan. 35

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 36
4.2 Saran. 36
4.2.1 Bagi Masyarakat. 36
4.2.2 Bagi Instansi dan Petugas Kesehatan. 37
4.2.3 Bagi Mahasiswa.. 37

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI

vii
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN
3.1 Daftar Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin.. 10
3.2 Daftar Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga... 11
3.3 Daftar Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga. 12
3.4 Daftar Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk. 13
3.5 Daftar Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk 14
3.6 Daftar Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk. 15
3.7 Daftar Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk.. 16
3.8 Daftar Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok 17
3.9 Daftar Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan... 18
3.10 Daftar Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan 20
3.11 Daftar Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif 21
3.12 Daftar Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap.. 23
3.13 Daftar Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A 24
3.14 Daftar Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur.. 25
3.15 Daftar Frekuensi Riwayat Penyakit... 26
3.16 Daftar Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB.. 27
3.17 Daftar Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB... 28

viii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Susunan Kepanitiaan Kelompok II


2. Lampiran Susunan Perkenalan Peserta PKL
3. Lampiran Susunan Kepanitiaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
4. Lampiran Susunan Acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
5. Lampiran Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
6. Lembar Konsul/ Bimbingan
7. Format Pengumpulan Data
8. Satuan Acara Penyuluhan
a. Satuan Penyuluhan Pengelolahan Sampah
b. Satuan Penyuluhan KB IUD
c. Satuan Penyuluhan Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi
9. Izin Mengadakan MMD
10. Undangan MMD
11. Absensi MMD
12. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan MMD
13. Izin Mengadakan Penyuluhan Pengelolahan Sampah
14. Absensi Penyuluhan Pengelolahan Sampah
15. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan Pengelolahan
Sampah
16. Izin Mengadakan Penyuluhan KB IUD
17. Absensi Penyuluhan KB IUD
18. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan KB IUD
19. Izin Mengadakan Penyuluhan Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi
20. Absensi Penyuluhan Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi
21. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan Cuci Tangan Efektif
dan Gosok Gigi
22. Dokumentasi

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya
suatu negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara
tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini
didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan
masyarakat di suatu negara tersebut.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. (Sulastomo, 2010).
Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah
penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian
pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan
pengobatan, (IAKMI, 2012).
Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu,
lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor
lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk
lingkungan yaitu keadaan permukiman atau perumahan, tempat kerja,
sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan,
sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-
hari seperti pola makan, kebersihan perorang, gaya hidup, dan perilaku
terhadap upaya kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Kesehatan lingkungan didefinisikan oleh World Health
Organization sebagai aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang
disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup
pada teori dan praktik dalam menilai dan mengendalikan faktor- faktor
lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan. Kesehatan
lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia, radiasi, dan

1
2

beberapa agen biologis dan dampak (sering tidak langsung) di bidang


kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika
lingkungan termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan
lahan dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2010)
Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak
hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang
diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, kelompok
ataupun masyarakat.
Pemerintah menyelenggarakan program pembangunan nasional
secara berkelanjutan, perencanaan dan terarah untuk pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan
secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, puskesmas berbagai
penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat
pertama (Menkes, 2011).
Sistem kesehatan nasional mengupayakan peningkatan
kemampuan masyarakat tentang kesehatan yang semula berupaya
penyembuhan penderitaan, dan sekarang berangsur-angsur berkembang
karena kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan peran
serta masyarakat yang mencangkup upaya peningakatan (promotif),
pencegahan (preventif), Penyembuhan (kuratif), dan pemulihan
(rehabilitative) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
(Maulana, 2012)
Kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Effendy, 2011).
Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan
merupakan hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat,
3

pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan


kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat
(Pirenaningtyas, 2010).
Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-
aspek kesehatan manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat
pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat mereka tinggal. Faktor
pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan
sekitarnya.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan melaksanakan asuhan
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang komuniti serta
menerapkan manajemen keperawatan pada ibu, anak, keluarga dan
masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Bagi Mahasiswa Program Studi Kebidanan
a. Dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah-masalah kesehataan yang terdapat dalam wilayahnya
b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada
masyarakat.
c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan
terhadap penyakit.
2. Bagi Mahasiswa Program Studi Keperawatan
a. Dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah-masalah kesehatan yang terdapat dalam wilayahnya.
4

b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada


masyarakat.
c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan
terhadap penyakit
3. Bagi Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat
a. Dapat membantu masyarakat dalam mengindentifikasi
masalah-masalah kesehatan yang terdapat dalam wilayahnya.
b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada
masyarakat.
c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat
e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan
terhadap penyakit

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat
Dapat menjadi bahan informasi sehingga dapat
meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang gejala dan dampak
hipertensi serta pentingnya manfaat ASI Ekslusif.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Menambah perbendaharaan kepustakaan dan dapat
digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih dapat memahami kendala-kendala yang
ada di masyarakat terutama masalah-masalah kesehatan yang terjadi
di lingkungan masyarakat
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKL

2.1 Keadaan Geografis


Desa prabu jaya kecamatan Prabumulih timur Kabupaten Kota
Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan,dengan luas wilayah km dan dibagi
atas tiga lingkungan (LK) dan Rukun Tetangga (RT) yaitu :
1. Lingkungan 1 (LK 1)
a. RW 1 : terdiri dari RT. 1, RT. 2, RT. 3 dan RT. 4
2. Lingkungan 2 (LK 2)
a. RW 2 : terdiri dari RT. 1, RT. 2 dan RT. 3
3. Lingkungan 3 (LK 3)
a. RW 3 : terdiri dari RT. 1, RT. 2, RT. 3 dan RT. 4
Jumlah KK di desa prabu jaya berdasarkan sampel yang sudah
didapat adalah 220 KK. Penduduk prabu jaya mayoritas beragama islam,
mata pencarian penduduk didesa Prabujaya adalah sebagai Buruh 31%,
Pedagang 3%, PNS 9%, Wiraswasta 52%, IRT 1%, dan Petani 4%. Di
Kelurahan Prabujaya terdapat 2 puskesmas pembantu yang aktif setiap
harinya.

2.2 Batas Wilayah


Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sukajadi
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Mangga Besar
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tugu Kecil
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Anak Petai

2.3 Keadaan Wilayah


Keadaan wilayah di Kelurahan Prabujaya sebagian besar terdiri dari
Tanah Perkebunan.

5
6

2.4 Keadaan Demografi


2.4.1. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk desa prabu jaya adalah terdiri dari
Jumlah KK :1621 KK
Jumlah penduduk Laki : 3359 Jiwa
Jumlah penduduk perempuan : 3361 Jiwa

2.4.2. Agama
No Agama Laki-Laki Perempuan
1. Islam 3345 Orang 3351 Orang
2. Kristen 10 Orang 4 Orang
3. Katholik 4 Orang 6 Orang
4. Budha 2 Orang 4 Orang

2.4.3. Mata Pencarian


Mayoritas Mata Pencarian Penduduk Desa Prabu Jaya
adalah Wiraswasta

2.4.4. Sarana dan Prasarana


1. Sarana peribadatan
a. Masjid : 9 buah
b. Langgar : 4 buah
2. Pendidikan
a. TK : 4 Buah
b. SD : 6 Buah
c. SMP : 1 Buah
3. Prasarana Olahraga
a. Lapangan Bulu tangkis : 5 Buah
b. Lapangan senam : 1 Buah
4. Prasarana Kesehatan
a. Posyandu : 2 Buah
7

5. Sarana Kesehatan
a. Bidan : 2 Orang
b. Perawat Swasta : 7 Orang
6. Sarana Non Kesehatan
a. Kader :8 Orang
b. Dukun :1 Orang
7. Organisasi Masyarakat
a. Lembaga adat
b. Karang taruna
c. Pengajian dan Kelompok PKK
Untuk mencapai Indonesia sehat 2016, UPDT Puskesmas
mempunyai peran yang sangat penting baik sebagai penanggung jawab
maupun sekaigus menjadi ujung tombak untuk miningkatkan derajat
kesehatan,masyarakat diwilayah kerjanya,dalam melaksanakan peran nya,
UPDT puskemas melakukan empat upaya pelayanan kesehatan, yaitu :
Promotif, Prefentif, Kuratif,dan Rehabilitatif paradigma sehat yang
merupakan paradigm untuk mencapai Indonesia sehat 2016, adalah
Indonesia pembangunan kesehatan yang lebih baik dan menekankan pada
upaya promotif maupun prefentif.

2.4.5. Struktur Perangkat Desa


1. Kepala Desa/Lurah
2. Desa/Kelurahan
3. Kaur Pemerintah
4. Kaur Pembangunan
5. Kaur Umum
6. RW 1 : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
RW 2 : RT 1/RT 2/RT 3
RW 3 : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4
7. BPD Jumlah 10 0rang
8

2.5. Visi dan Misi


2.5.1 Visi
Tercapainya kecamatan sehat,keluarga,dan menuju
terwujudnya Indonesia sehat

2.5.2 Misi
1. Menggerakkan bangunan berwawasan kesehatandiwilayah
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat diwilayah kerja.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu,pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan
,keluarga,dan masyarakat serta lingkungan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL

3.1 Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan PKL terdiri atas:
a. Persiapan PKL : Tanggal 03 s/d 06 Februari 2016
b. Pelaksanaan PKL : Tanggal 10 s/d 22 Februari 2016
c. Evaluasi dan Laporan : Tanggal 26 Februari s/d 2 Maret 2016

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data


3.2.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan secara acak dan mengambil sampel
sebanyak 220 KK, menggunakan metode atau teknik wawancara
langsung dengan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 11 sampai
13 Februari 2016 yaitu pada siang hari (Kuesioner terlampir) dan juga
mengambil data dari kantor Kades untuk data keadaan Geografi dan
Demografi di Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
3.2.2 Pengelolahan Data
Dari hasil pendataan dilakukan pengolahan data secara tabulasi,
data ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, diagram batang dan
diagram pie.

9
10

A. Data Umum
1. Data Jenis Kelamin

Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)


1 Laki-Laki 207 94
2 Perempuan 13 4
Jumlah 220 100

Diagram I
Distribusi Frekuensi Jumlah Kelapa Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Di Prabujaya 1

6%

Laki-Laki
Perempuan

94%

Kesimpulan:
Dari tabel di atas dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah laki-laki
94% dari 220 KK
11

2. Data Pekerjaan

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kec.Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Jenis Pekerjaan Jumlah (N) Persentase (%)


1 Buruh 69 31
2 PNS 19 9
3 Wiraswasta 121 55
4 IRT 3 1
5 Petani 8 4
JUMLAH 220 100

Diagram II
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

1%
4%

31%

Buruh
PNS
55%
9% Wiraswata
IRT
Petani

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan Kepala Keluarga
Di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah Wiraswasta 55% dari 220 KK.
12

3. Data Pendapatan

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Pendapatan Perbulan Jumlah(N) Persentase (%)


1 < Rp 2.000.000 50 23
2 Rp 2.000.000 170 77
Jumlah 220 100

Diagram III
Distribusi Frekuensi Pendapatan Kepala Keluarga di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

23%

< Rp. 2.000.000


Rp. 2.000.000

77%

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pendapatan perbulan Kepala Keluarga di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah rata-rata Rp. 2.000.000 (77%) dari 220KK
13

4. Data Tempat Buang Air Besar

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Tempat Buang Air Besar Jumlah (N) Persentase (%)


1 WC 215 98
2 Jamban 5 2
Jumlah 220 100

Diagram IV
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

120%

98%
100%

80%

WC
60%
Jamban

40%

20%
2%
0%

Kesimpulan :
Dari tabel diatas dilihat bawah jenis Tempat buang Air Besar (BAB) penduduk di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah 98% buang air besar di WC dari 220 KK.
14

5. Data Sumber Air Bersih

Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Sumber Air Bersih Jumlah (N) Persentase (%)


1 Sumur 75 34
2 PDAM 145 66
Jumlah 220 100

Diagram V
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk Prabujaya 1

34%

Sumur
66% PDAM

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2)
adalah 66% menggunakan air PDAM dari 220 KK.
15

6. Jarak Penampungan Kotoran Ke Sumur

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Jarak Jamban ke Sumur Jumlah (N) Persentase (%)


1 < 10 meter 15 20
2 10 meter 60 80
Jumlah 75 100

Diagram VI
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

90%
80%
80%

70%

60%

50%
<10 Meter
40%
10 Meter
30%
20%
20%

10%

0%
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke
Sumur Penduduk

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak Jamban ke Sumur Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2)
adalah 60 (80%) jarak sumur 10 meter dari 75 KK yang mempunyai sumur.
16

7. Cara Pembuangan Sampah

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Cara Pembuangan Sampah Jumlah ( N) Persentase (%)


1 Parit/selokan 17 8
2 Timbun 56 25
3 Bakar 116 53
4 Lain-lain 31 14
Jumlah 220 100

Diagram VII
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah


Penduduk

8%
14%

Parit
25%
Timbun
Bakar
Lain-lain
53%

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembuangan sampah penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)
adalah 53% pembuangan sampah dengan cara dibakar dari 220 KK.
17

8. Data Merokok

Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Merokok Jumlah (N) Persentase (%)


1 Ya 141 64
2 Tidak 79 36
Jumlah 220 100

Diagram VIII
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok

36%

Ya
Tidak

64%

Kesimpulan:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga yang merokok di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur adalah
64% dari 220 KK.
18

B. Data Khusus
1. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan terdiri dari
pemeriksaan kehamilan standar dan tidak standar. Pemeriksaan kehamilan
standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan minimal empat kali
selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua, dan dua kali pada trimester tiga. Sedangkan pemeriksaan
kehamilan yang tidak sesuai standar adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan kurang dari 4 kali selama kehamilan.

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Pemeriksaan Kehamilan Jumlah (N) Persentase (%)


1 Standar 16 84
2 Tidak Standar 3 16
Jumlah 19 100

Diagram IX
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan

16%

Standar
Tidak Standar

84%
19

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur (Prabujaya 1) melakukan pemeriksaan
kehamilannya sesuai dengan standar adalah 16 orang (84%) dari data 19 orang.
20

2. Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan

Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Tenaga Kesehatan Jumlah (N) Persentase (%)


Pemeriksaan Kehamilan
1 Bidan 13 81
2 Dokter 3 19
Jumlah 16 100

Diagram X
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

90%
81%
80%
70%
60%
50%
Bidan
40%
Dokter
30%
19%
20%
10%
0%
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan
kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.
21

3. Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif


Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif. ASI Ekslusif
adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur
nol sampai 6 bulan. Sedangkan non ekslusif yaitu adalah bayi yang telah diberi
tambahan makanan lain selain ASI seperti madu, air putih, air teh, pisang,
bubur susu, susu formula dan lainya pada bayi yang berusia nol sampai 6
bulan.

Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Ibu Menyusui Jumlah (N) Persentase (%)


1 ASI Ekslusif 13 36
2 Non Ekslusif 23 64
Jumlah 36 100

Diagram XI
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusifdi RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel.Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Pemeberian Asi ekslusif dan Non ekslusif

36%
Asi ekslusif
Non ekslusif

64%
22

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat mayoritas ibu menyusui di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Tahun 2016
Menyusui secara ekslusif sebanyak 5 orang ( 36%) dari data 36 orang bayi dan
balita.
23

4. Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap


Frekuensi balita yang mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi lengkap
adalah balita yang telah mendapatkan imunisasi dasar yang terdiri dari
imunisasi BCG, DPT (1,2,3), Polio (0,1,2,3), Hepatitis (1,2,3), dan campak.

Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Balita yang Mendapat Jumlah (N) Persentase (%)


Imunisasi Lengkap
1 Lengkap 25 93
2 Tidak Lengkap 2 7
Jumlah 27 100

Diagram XII
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Dristibusi Frekuensi Balita yang mendapat imunisasi


lengkap

7%

Lengkap
Tidak Lengkap
93%

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) yang mendapat
Imunisasi lengkap sebanyak 25 balita (93%) dari data 27 balita.
24

5. Bayi dan Balita yang Mendapatkan Vit. A

Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Bayi dan Balita


No Vitamin A
Jumlah (N) Persentase (%)
1 Ya 33 92
2 Tidak 3 8
Jumlah 36 100

Diagram XIII
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

100% 92%
90%
80%
70%
60%
50% Ya
40% Tidak
30%
20%
8%
10%
0%
Bayi dan Balita

Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari jumlah Bayi dan Balita di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)
Mendapat VITAMIN A sebanyak 33 bayi dan balita (92%) dari 220 KK.
25

6. Balita yang Ditimbang Secara Teratur

Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Bayi dan Balita yang


No Jumlah ( N) Persentase (%)
Ditimbang Secara Teratur
1 1-7 kali 3 11
2 8 kali/ Lebih 24 89
Jumlah 27 100

Diagram XIV
Distribusi Frekuensi BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Balita yang ditimbang secara teratur

11%

1-7 kali
8 kali/lebih

89%

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas BALITA yang Ditimbang
Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 24 balita (89%) dari data 27 balita.
Sedangkan yang ditimbang 1-7 kali sebanyak 3 balita (11%) dari data 27 balita
dengan alasan mayoritas ibu sibuk bekerja.
26

7. Riwayat Penyakit

Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Penyakit Jumlah (N) Persentase (%)


1 Hipertensi 109 49
2 Batuk Pilek 96 44
3 Rematik 6 3
4 Diare 4 2
5 Tifus 3 1
6 Malaria 2 1
Jumlah 220 100

Diagram XV
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit


2% 1% 1%
3%
Hipertensi
Batuk pilek
49% Rematik
Diare
44%
Tifus
Malaria

Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di RW.1 RW.2 RW.3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) banyak
menderita HIPERTENSI ( 49%) dari 220 KK
27

8. Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB

Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Akseptor KB Jumlah (N) Persentase (%)


1 Ya 187 89
2 Tidak 23 11
Jumlah 210 100

Diagram XVI
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

100%
89%
90%
80%
70%
60%
50% Ya

40% Tidak

30%
20%
11%
10%
0%
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Aseptor KB

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Pasangan Usia Subur yang Menjadi
Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 89% dari data 210 KK.
28

9. Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB

Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016.

No Jenis kontrasepsi Jumlah (N) Persentase (%)


1 Suntik 101 54
2 Pil 71 38
3 Susuk 11 6
4 IUD 3 1.5
5 Tubektomi 1 0.5
Jumlah 187 100

Diagram XVII
Distribusi Frekuensi jenis Kontrasepsi yang di Gunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016

60% 54%
50%
38% Suntik
40%
Pil
30%
Susuk
20%
IUD
10% 6% Tubektomi
1.5% 0.5%
0%
Distribusi Frekuensi jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor kb

Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jenis Kontrasepsi yang di Gunakan
Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah suntik 54% dari 187 PUS.
29

3.3 Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah


Setelah dilakukan pengelolahan data dan tabulasi data maka didapatkan
analisis permasalahannya, yaitu:
3.3.1 Sanitasi Lingkungan
1. Jamban Keluarga
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di Jamban
sebanyak 2% (dari data 220 KK). Terjadi karena tidak adanya
lahan yang cukup untuk mendirikan WC di dalam rumah dan
keterbatasan biaya.
b. Penduduk di RW. 1, RW. 2, dan RW.3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di WC
sebanyak 98% (dari data 200 KK)
2. Sumber Air Bersih
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih
melalui sumur sebanyak 34% (dari data 220 KK)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih
melalui PDAM sebanyak 66% ( dari data 220 KK)
3. Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan
kotoran ke sumur penduduk < 10 meter 20% (dari data 75 KK
yang mempunyai sumur). Hal ini terjadi karena alasan tidak ada
lahan yang cukup untuk membuat sumur dengan jarak 10
meter, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak
negatif yang ditimbulkan akibat jarak sumur < 10 meter.
30

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya


Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran
ke sumur penduduk 10 meter 80% (dari data 75 KK yang
mempunyai sumur).
4. Cara Membuang Sampah
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah di parit/
selokan sebanyak 8% (dari data 220 KK). Terjadi karena alasan
tidak adanya penampungan bak sampah disekitar lingkungan
tempat tinggalnya, sehingga menjadikan alasan parit menjadi
sarana untuk membuang sampah.
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan
cara ditimbun sebanyak 25% (dari 220 KK).
c. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan
cara dibakar sebanyak 53% (dari data 220 KK).
d. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan
cara lainnya sebanyak 14% (dari data 220 KK)
5. Kepala Keluarga yang Merokok
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang merokok sebanyak 64%
(dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan si pengguna
yang menganggap rokok dapat meredahkan rasa lelah, stress,
dapat mengatasi rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi,
meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatan stamina.
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak merokok sebanyak
36% (dari data 220 KK).
31

3.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak


1. Pemeriksaan Kehamilan
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan pemeriksaan
kehamilannya sesuai standar yaitu sebanyak 84% ( 16 orang ibu
hamil dari data 19 orang).
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan pemeriksaan
kehamilannya tidak sesuai standar yaitu sebanyak 16% ( 3 orang
ibu hamil dari data 19 orang). Hal ini dikarenakan ibu sibuk
bekerja, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya melakukan
pemeriksaan kehamilan, dan multigravida yang mengatakan
malas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan karena
menganggap telah memiliki pengalaman yang cukup dari
kehamilan sebelumnya.
2. ASI Ekslusif
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang mendapatkan ASI Ekslusif
sebanyak 36% (13 orang dari data 36 bayi dan balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak mendapatkan ASI
ekslusif sebanyak 64% (23 orang dari data 36 bayi dan balita).
Hal ini terjadi karena alasan ibu yang sibuk bekerja, dan
kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif bahwa
diberikan pada bayi umur nol sampai 6 bulan.
3. Imunisasi
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur balita yang mendapatkan
imunisasi lengkap 93% (25 balita dari 27 balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak lengkap mendapatkan
32

imunisasi sebanyak 7 % (2 balita dari data 27 balita). Hal ini


dikarenakan para orang tua yang sibuk bekerja.
4. Vitamin A
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang
mendapatkan Vitamin A sebanyak 92% (33 bayi dan balita dari
data 220 KK).
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang tidak
mendapatkan Vitamin A sebanyak 8% ( 3 bayi dan balita dari
data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk
bekerja.
5. Timbang Secara Teratur
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang ditimbang secara teratur 8
kali atau lebih sebanyak 89% ( 24 balita dari data 27 balita)
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak ditimbang secara tidak
teratur 1-7 kali sebanyak 11% ( 3 balita dari data 27 balita). Hal
ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.
6. Keluarga Berencana
a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang menjadi Akseptor KB
sebanyak 89% (187 Pasangan Usia Subur dari 210 KK).
b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak menjadi akseptor KB
sebanyak 11% ( 23 Pasangan Usia Subur dari 210 KK). Hal ini
dikarenakan alasan PUS yang merasa tidak cocok dengan alat KB
yang digunakannya, kurangnya pengetahuan PUS tentang alat
KB, dan alasan PUS untuk memiliki anak kembali.
33

3.4 Intervensi/ Pemecahan Masalahan


3.4.1 Persiapan
Setelah dilakukan analisis dan perumusan masalah maka
rencana pemecahan masalah kesehatan dilaksanakan bersama
Masyarakat melalui pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
1. Pembuatan dan pengiriman undangan yang ditanda tangani oleh
Kepala Kelurahan dan Ketua Kelompok
2. Peserta undangan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Kepala Kelurahan Prabujaya
b. Sekretariat Kelurahan Prabujaya
c. Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih
Timur.
d. Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1
e. Tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Prabujaya
f. Kader-kader Posyandu Prabujaya 1
3. Materi (MMD) dipaparkan dengan media leaft cart dan dilengkapi
dengan alat peraga yang berkaitan dengan materi
4. Tempat dan Waktu
Hari / Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2016
Tempat : Di Rumah Ketua RW. 1 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih
Timur.
Waktu : 15.00 s/d Selesai
Tujuan : Mengikut sertakan Masyarakat dalam
mengenal dan memecahkan masalah
Hipertensi dan ASI Ekslusif di RW. 1
RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur.
Topik : Tingginya angka penderita hipertensi
dan tingginya angka non ASI Ekslusif.
34

5. Susunan Acara ( Terlampir)


Dari Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ditemukan masalah-
masalah sebagai berikut :
1 Masyarakat di di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak menderita
penyakit hipertensi.
2 Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak yang tidak
melakukan program ASI Ekslusif dan kurangnya
pengetahuan tentang manfaat ASI Ekslusif bayi bayi dan ibu.
Untuk mengatasi masalah di di RW. 1 RW. 2, dan RW.
3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, mahasiswa
dan masyarakat menyusun pemecahan permasalahan sebagai
berikut:
a. Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita
hipertensi dan tidak melakukan program ASI Ekslusif.
Pemecahan masalahnya dengan cara melakukan penyuluhan
kepada masyarakat agar mengetahui lebih dalam tentang
hipertensi dan ASI Ekslusif.
b. Para petugas kesehatan yang ada di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
melakukan pemantauan melalui posyandu tentang hipertensi
dan ASI Ekslusif.
c. Menganjurkan masyarakat untuk rajin melakukan control
kesehatan ke petugas kesehatan tentang hipertensi, dan
konsultasi tentang masalah oemberian ASI Ekslusif.
35

3.4.2 Pelaksanaan
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maka
mahasiswa melaksanakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai
berikut:
a) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi.
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang
dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan
dari Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada
tanggal 20 februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
b) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur masih ada yang belum menerapkan
Program ASI Ekslusif dan belum mengetahui tentang manfaat ASI
Ekslusif.
Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang
ASI Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik
perawatan payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara
menyusui yang benar di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengumpulan data penduduk di RW. 1 RW. 2 dan
RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur melalui
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) didapatkan masalah sebagai berikut:
a. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur banyak yang menderita penyakit hipertensi
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang
dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan dari
Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20
februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur.
b. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur masih banyak yang belum melakukan program ASI
Ekslusif dan belum mengetahui lebih dalam tentang manfaat ASI
Ekslusif.
Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang ASI
Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik perawatan
payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara menyusui yang benar di
rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

4. 2 Saran
4.2.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan kepada pemimpin dan perangkat Kelurahan,
kepala Puskesmas serta Organisasi Masyarakat yang terkait agar
lebih meningkatkan dan menggerakkan peran serta Masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur.

36
37

4.2.2 Bagi Instansi dan Petugas Kesehatan


Diharapkan kepada instansi Kesehatan dan Petugas
Kesehatan agar lebih meningkatkan upaya kesehatan dan menjalin
kerja sama aktif dengan masyarakat khususnya Kader dan Dukun
dalam meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan di RW. 1 RW. 2
dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

4.2.3 Bagi Mahasiswa


Diharapakan Mahasiswa sebagai calon tenaga Kesehatan
agar dapat menerapkan keahliannya secara professional khususnya
dalam ilmu Kesehatan Masyarakat (Komuniti) sehingga dapat
membantu dalam melancarkan Program Pembangunan dan
meningkatkan derajat Kesehtan Masyakat.
DAFTAR PUSTAKA

Saleha, Sitti. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba
Medika
Prawirohardjo, Sarwono.2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Siregar, Ratna Astuti. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan III (Nifas). Palembang
Muttaqin, Arif. 2010. Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskular. Jakarta. Salemba Medika
Rudin, Aji. 2011. Pengelolahan Sampah. (https://ajirudin.wordpress.com).
Diakses pada Tanggal 13 Februari 2016.
Lampiran 1

SUSUNAN KEPANITIAAN KELOMPOK II

Nama Kelurahan : RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya


Kecamatan Prabumulih Timur.
Pembimbing : Erma Puspita Sari, SST, M.Kes
Muhammad Romadhon, S. Kep, M.Kes

Ketua : Intan Sari Dewi Apriliyani


Wakil Ketua : Lasmonika
Sekretaris : Mela Riska
Bendahara : Desi Rosita
Anggota : 1.Alan sirfero

2. Enny Oktaria Lestari

3. Febryansyah

4. Laina

5. Maulita

6. Merlina Siska

7. Desi Ratna Sari


Lampiran 2

SUSUNAN PERKENALAN PESERTA PKL


DI RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 KELURAHAN PRABUJAYA
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR
TAHUN 2015/2016

1. Pembukaan : Alan Silfero


2. Kata Sambutan dari Kepala Kelurahan Prabujaya : Sekretaris Lurah
3. Kata Sambutan dari Ketua Kelompok : Lasmonika
4. Perkenalan dan Ramah Tamah
5. Pembacaan Doa : Bpk. Susman Heriyanto
6. Penutup

Prabujaya, Februari 2016


Ketua Kelompok

(Intan Sari Dewi Apriliyani)


Lampiran 3

SUSUNAN PANITIA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI KELURAHAN PRABUJAYA
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR KOTA PRABUMULIH
TAHUN 2015/2016

A. Penangung jawab : Ketua RW.1


B. Ketua Pelaksana : Intan Sari Dewi Apriliyani
C. Seketrtaris : Lasmonika
D. Bendahara : Desi Rosita
E. Seksi Acara
Koordinator : Enny Oktaria Lestari
Anggota : Desi Ratna
F. Seksi Kosumsi
Koordinator : Maulita
Anggota : Merlina Siska
G. Seksi Dokumentasi : Laina
H. Seksi Perlengkapan : Alan Silfero
Anggota : Mela Riska
I. Seksi Perlengkapan : Febriansyah
J. Humas : Seluruh Anggota
Lampiran 4

SUSUNAN ACARA MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI DESA PRABUJAYA
KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR KABUPATEN KOTA
PRABUMULIH
TAHUN 2015/ 2016

1. Pembukaan
2. Kata sambutan
Ketua Pelaksana : Intan Sari Dewi Apriliyani
Ketua RT : Susman Heryanto. B
3. Pemberian Materi / Presentasi
Moderator : Desi Ratna Sari
Pembawa Materi : 1. Alan Silfero
2. Lasmonika
Demo / Praktik : 1. Laina
2. Maulita
4. Tanya Jawab
5. Musyawarah Masyarakat Desa
6. Kesimpulan
7. Pembacaan Doa dan Penutup
Lampiran 5

JADWAL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


MAHASISWA SEMESTER IV (ENAM)
PS DIII KEBIDANAN, DIII KEPERAWATAN, S-1 KEPERAWATAN
DAN S-1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
TA. 2015/2016

No Hari/ Waktu Kegiatan Penanggun


Tanggal g Jawab
1 Rabu, 08.00-10.00 Berangkat kelokasi PKL
10-02-2016 10.00-14.00 Pembukaan dan Penyerahan Mahasiswa
14.00-16.00 ISHOMA
16.00-19.30 Orientasi daerah dan lokasi
19.30-21.00 Sosialisasi dengan masyarakat
2. Kamis, 08.00-12.00 Pengumpulan data
11-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Pengumpulan data
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Tabulasi data
3. Jumat 08.00-12.00 Pengumpulan data
12-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Pengumpulan data
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Tabulasi data
4. Sabtu, 08.00-12.00 Pengumpulan data
13-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Pengumpulan data dan tabulasi data
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Pemetaan dan analisis data
5. Minggu, 08.00-12,00 Bakti sosial/ Kerja bakti
14-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Pemetaan dan analisis data
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Pemetaan dan analisis data
6. Senin, 08.00-14.00 Persiapan MMD (Menghubungi Instansi
15-02-2016 terkait, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat).
ISHOMA
14.00-16.00 Persiapan MMD (Menyelesaikan
16.00-19.30 administrasi).
ISHOMA
19.30-20.00 Simulasi MMD (kelompok)
20.00-21.00
7. Selasa, 08.00-12.00 Pelaksanaan MMD
16-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Diskusi hasil MMD
19.30-21.00 Menyusun rencana penanggulangan masalah
yang telah di sepakati bersama masyarakat.
8 Rabu, 08.00-12.00 Tindakan penanggulanagan masalah
17-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Penyuluhan kesehatan/ Home visit
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Diskusi persiapan pelayanan KIA melalui
kegiatan Puskesmas/ Posyandu/Polindes
9 Kamis, 08.00-12.00 Pelayanan KIA melalui kegiatan
18-02-2016 Puskesmas/Posyandu/Polindes
12.00-14.00 ISHOMA

14.00-16.00 Penyuluhan kesehatan/ Home visit


16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Diskusi tentang peningkatan peran serta
masyarakat
10 Jumat, 08.00-12.00 Pelayanan KIA melalui kegiatan Puskesmas/
19-02-2016 Posyandu/Polindes.
12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Penyuluhan kesehatan/Home visit tentang
peningkatan peserta masyarakat dalam
bidang kesehatan
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Diskusi serta pembuatan laporan kelompok
dan laporan individu.
11 Sabtu, 08.00-12.00 Bakti sosial/ Kerja bakti
20-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Pertemuan dengan kader kesehatan
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Pembuatan laporan kelompok, laporan
individu dan evaluasi hasil kegiatan PKL
12 Minggu, 08.00-12.00 Evaluasi hasil kegiatan PKL
21-02-2016 12.00-14.00 ISHOMA
14.00-16.00 Perpisahan dengan masyarakat/tokoh
masyarakat
16.00-19.30 ISHOMA
19.30-21.00 Perpisahan untuk berangkat ke Palembang
13 Senin, 07.00-08.00 Persiapan upacara penutupan PKL
22-02-2016 08.00-10.00 Upacara penutupan PKL dan perpisahan
10.00- Pulang ke Palembang
selesai

Palembang,
Ketua Pelaksana PKL

H. Hazairin Effendi, DSFN, SKM, MM, M.Kes


KUESIONER
SURVEY MAWAS DIRI

Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui
permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui
survey ini sangat berguna bagi identifikasi maslah dan masukan untuk
pemecahan masalah kesehatan di masyarakat. Identifikasi responden akan dijaga
kerahasiaannya.
Terima kasih atas kesediaan Saudara mengikuti survey mawas diri

Form Kesediaan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk mengikuti
Survey Mawas Diri yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Universitas Kader Bangsa Palembang.

Petugas Survey,

(..) ()
Nama Responden

IDENTITAS RESPONDEN

Nama
Alamat
Tanggal Wawancara

DATA KELUARGA

No Nama Umur L/P Status dalam Pendidikan Pekerjaan


Keluarga

*)harap menunjukan kartu keluarga

Penghasilan per bulan Rp.


AKSES PELAYANAN DAN PEMBIAYAAN KESEHATAN

1 Bila Anda atau keluarga lainnya sakit, a) Tenaga kesehatan


di manakah tempat berobatnya? b) Tradisional (dukun atau
alternative)
c) Diobati sendiri
d) Lain-lain, sebutkan
2 Berapa jarak dari rumah Anda sampai a) Kurang dari 1 km
ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, b) 1-5 km
Pustu, Polindes, Praktik Swasta) yang c) 6-10 km
ada? d) >10 km
3 Apa sarana transportasi yang Anda a) Jalan kaki
gunakan? b) Kendaraan pribadi
c) Angkutan Umum
4 Jaminan kesehatan yang Anda miliki a) Jamkesmas
b) Iuran dana sehat
c) Askes
d) Ansuransi lain
e) Tidak punya

KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI, DAN IMUNISASI

1 Apakah di keluarga Anda mempunyai a) Ya, lanjut ke no 2


balita atau Ibu hamil? b) Tidak, lanjut ke no. 12
2 Bila mempunyai ibu hamil di mana a) Rumah sakit
rencana tempat melahirkan? b) Bidan
c) Dukun
d) Rumah sendiri
3 Siapakah rencana penolong a) Dokter
persalinannya? b) Bidan
c) Dukun
d) Sendiri/keluarga
4 Pada kehamilan anak terakhir, berapa a) Tidak pernah,
kali ibu melakukan pemeriksaan Alasannya.
kehamilan? b) 1-3, Alasannnya.
c) 4 atau lebih
5 Pada kehamilan anak terakhir, apakah a) Ya, sebutkan
ibu mengalami gangguan kehamilan? b) Tidak
6 Siapakah yang menolong persalinan a) Dokter
anak terakhir Anda? b) Bidan
c) Dukun
d) Sendiri/keluarga
7 Di keluarga Anda, apakah pernah terjadi kematian (satu tahun terakhir)
a) Bayi : 1. Ya, penyebabnya :.. 2. Tidak
b) Balita : 1. Ya, penyebabnya :.. 2. Tidak
c) Ibu hamil : 1. Ya, penyebabnya :.. 2. Tidak
d) Ibu melahirkan : 1. Ya, penyebabnya :.. 2. Tidak
8 Di keluarga Anda, apakah pernah a) Ya
terlahir bayi BBLR cukup umur? b) Tidak
9 Berapa usia anak terakhir Anda? Bulan
10 Imunisasi apa yang diperoleh anak a) BCG
terakhir Anda? b) Hepatitis B..Kali
c) DPT.Kali
d) PolioKali
e) Campak
f) Lainnya, sebutkan
g) Tidak lengkap sesuai usia
11 Apakah bayi atau balita ibu a) Ya
mendapatkan vitamin A? b) Tidak
12 Berapa kali dalam setahun balita Anda a) 1-7 kali, alasan..
ditimbang (posyandu/puskesmas)? b) 8 kali atau lebih
13 Apakah dalam keluarga Anda ada a) Ya, Apa tindakan yang Anda
balita dengan status gizi lakukan:
kurang/BGM/Buruk? ...

b) Tidak
14 Apakah anak terakhir Anda diberikan a) Ya, berapa lama ... bulan.
ASI Ekslusif? b) Tidak, alasan..
15 Kapan usia anak terakhir diberi . Bulan
MPASI?
16 Alat kontrasepsi apa yang digunakan a) Hormonal,
Anda dan pasangan? sebutkan.
b) Non hormonal,
sebutkan.
b) Alamiah,
sebutkan.
c) Tidak menggunakan apapun
17 Apa alasan Anda memilih alat
kontrasepsi?
18 Apakah keluarga Anda terbiasa untuk a) Ya
sarapan pagi? b) Tidak, alasan
19 Apakah keluarga Anda selalu a) Ya
mengonsumsi aneka ragam b) Tidak, alasan
makanan/menu seimbang?
20 Apakah keluarga Anda selalu a) Ya
menggunakan garam ber iodium? b) Tidak, alasan
SURVEILAN

Dalam 3 bulan terakhir, apakah ada anggota keluarga yang sakit berikut (lingkari
yang dijawab)
- Batuk pilek - Sesak nafas
- Malaria - Diare
- Demam berdarah - Campak (Gabagen)
- TBC - Cacar air (Cangkrang)
- Tifus - Hepatitis (Sakit kuning)
- Gatal-gatal - Flu burung
- Hipertensi

Jika ada salah satu di atas, isikan data di bawah ini


No Penyakit Nama Penderita Umur
1
2
3
4
5

RUMAH DAN LINGKUNGAN

1. Pembuangan kotoran keluarga:


a. Sungai
b. Jamban
c. WC
d. Lain-lain
2. Jarak pembuangan kotoran atau sumur esapan dengan sumber air bersih
a. < 10 meter
b. > 10 meter
3. Penyediaan air bersih, mengambil dari sumber yang : (jawaban bisa lebih dari
satu)
a. Sumur
b. PDAM
c. Sungai
d. Lainnya, sebutkan:
4. Kualitas air bersih yang dipakai sehari-hari : (jawaban bisa lebih dari satu)
a. Bebas dari pencemaran
b. Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (keruh)
c. Tidak berasa, berbau dan atau keruh
d. Lainnya, sebutkan..
5. Kamar mandi yang dipakai keluarga:
a. Ada, di dalam rumah
b. Ada, di luar rumah
c. Tidak ada
6. Jenis kamar mandi:
a. Terbuka
b. Tertutup
7. Lantai kamar mandi:
a. Tanah
b. Semen
c. Ubin/keramik
d. Lainnya, sebutkan..
8. Pembuangan limbah kamar mandi:
a. Tergenang di perkarangan
b. Ke sawah atau kebun
c. Ke selokan/ sungai
d. Dibuatkan sarana pembuangan khusus/SPAL
e. Lainnya, sebutkan..
9. Cara pembuangan sampah:
a. Dibuang ke parit
b. Ditimbun
c. Dibakar
d. Lainnya, sebutkan...
10. Pembuangan air limbah dapur:
a. Tersedia sarana yang tertutup dan mengalir sehingga tidak ada genangan
air/SPAL
b. Tidak tersedia sarana atau dibuang sacara terbuka
11. Jendela:
a. Ada di seluruh jenis ruang/ kamar dan cukup
b. Ada, hanya pada sebagian ruang/ kamar
c. Tidak ada
12. Ventilasi Rumah:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi
c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ ventilasi
13. Ventilasi Dapur:
a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi
b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi
c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ ventilasi
14. Lantai rumah:
a. Tanah pada seluruh ruang/kamar
b. Plester/semen pada sebagian ruang/ kamar, sebagian tanah
c. Plester/semen pada seluruh ruangan
d. Lainnya, sebutkan:
15. Ruang tidur:
a. Terang dan tidak lembab
b. Ada, tidak terang dan lembab
c. Tidak ada ruang tidur
16. Atap rumah:
a. Seng/genting
b. Anyaman ijuk atau daun kelapa
17. Langit-langit rumah: (mayoritas ruangan):
a. Asbes
b. Triplex
c. Anyaman bamboo
d. Tanpa langit-langit
18. Kandang ternak:
a. Terpisah dari rumah
b. Menempel/ menjadi satu dengan rumah
c. Tidak punya kandang
19. Jenis hewan ternak:
a. Unggas
b. Hewan berkaki empat : sapi, kuda kerbau
c. Ikan
d. Lainnya, sebutkan:
20. Apakah mempunyai TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
a. Ya, minimal 3 jenis
b. Ya, kurang dari 3 jenis
c. Tidak
21. Apakah cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah
a. Ya, minimal
b. Ya, Cukup
22. Kepadatan hunian:
a. Padat (<8 m2 per orang)
b. Cukuo (= 9 m2 per orang)
c. Tidak padat ( 10 m2 per orang)
PERILAKU ANGGOTA KELUARGA

*)Tandai () sesuai dengan kondisi Anda


No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah ada anggota keluarga Anda yang merokok?
2 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci
tangan dengan sabun sebelum makan?
3 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa menggosok
gigi minimal 2 kali sehari?
4 Apakah ada anggota keluarga Anda yang minum
minum/narkoba?
5 Apakah anggota keluarga Anda melakukan PSN
minimal 1 minggu sekali?
6 Apakah anggota keluarga Anda melakukan aktifitas
fisik/ olahraga?
7 Apakah keluarga Anda terbiasa mandi 2 kali sehari?
8 Apakah keluarga Anda mempunyai Tanaman Obat
keluarga?
9 Apakah keluarga Anda biasa minum dengan air yang
dimasak lebih dahulu?
10 Apakah keluarga Anda biasa BAB di jamban?
11 Apakah keluarga Anda biasa cuci tangan dengan
sabun setelah BAB?
12 Apakah keluarga Anda terbiasa menggosok gigi
minimal 2 kali sehari?
13 Apakah keluarga Anda sehari-hari membuang
sampah pada tempatnya?
14 Apakah keluarga Anda biasa makan 3 kali sehari?
15 Apakah bahan makanan sebelum dimasak dicuci
dahulu?
16 Apakah keluarga Anda biasa melakukan aktifitas
fisik/olahraga minimal 30 menit tiap hari?
17 Apakah keluarga Anda rutin membersihkan rumah/
menyapu tiap hari?
18 Apakah keluarga Anda biasa membuka jendela saat
pagi hari atau minimal 1 jam perhari?
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
DI KELURAHAN PRABUJAYA KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR
FEBRUARI 2016

PEMBIMBING I : Erma Puspita Sari, SST, M.Kes


No Tanggal Materi Saran Paraf

PEMBIMBING II : Muhammad Romadhon, S. Kep, M.Kes


No Tanggal Materi Saran Paraf
PEMBIMBING III : Hesti, Am. Keb
No Tanggal Materi Saran Paraf
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

TOPIK : Sampah
SUB TOPIK : Pengelolahan Sampah
TEMPAT : Di Rumah Ketua RW. 1
SASARAN : Warga RW. 1
HARI/TANGGAL : Selasa, 16 Februari 2016
WAKTU : 40 Menit
PENYULUHAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, warga mampu mewujudkan perilaku
membuang sampah yang benar

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan warga dapat memahami:
a) Mengetahui pengertian sampah
b) Mengetahui jenis-jenis sampah
c) Mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan
d) Mengetahui perilaku membuang sampah yang benar
e) Mengetahui manfaat perilaku membuang sampah yang benar.

C. Materi
1. Pengertian Sampah

Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair


yang sudah tidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah
tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.

2. Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkandung di dalamnya),
sampah dibagi menjadi:
a. Sampah Organik dapat diurai (degradable) yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
b. Sampah Anorganik tidak terurai (undegradable) yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol, dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Samapah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran,
HVS, maupun karton.

3. Bahaya Sampah Bagi Kesehatan


Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003: 168) sampah erat
kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah
tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan
juga binatang serangga sebagainya pemindah atau penyebar penyakit.
Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekesil
mungkin sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat.
Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan)
juga menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya organisme
penyebab timbulnya penyakit. Selain itu, tempat tersebut juga menarik
hewan perantara penyakit seperti lalat dan nyamuk. Sampah yang
membusuk juga menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap yang juga
mempengaruhi kesehatan.
Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang
dibuang sembarangan yaitu diare, kolera, tifus, malaria, demam
berdarah, infeksi kulit.
4. Perilaku Membuang Sampah yang Benar
a. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun
sampah tersebut, jangan dibuang di sembarangan tempat.
b. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik
c. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman
d. Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya
kaleng bekas dimanfaatkan sebagai pot bunga
e. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan
menympuk terlalu lama. Secara periodik buanglah ke TPS (tempat
Pembuangan Sampah Sementara ) agar diangkut oleh truk smapah
ke tempat pengelolahan sampah.
f. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain
menimbulkan asap yang menyesakkan nafas, sampah-sampah
tertentu dapat menghasilkan yang menyebabkan penyakit bila
dibakar (seperti bahan plastik dan karet bila dibakar menghasilkan
gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu ada juga sampah
yang dapat meledak bila terkena panas/ dibakar (botol aerosol)

5. Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar


a. Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria,
DBD dan lain-lain.
b. Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan).
c. Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat
pengeluara. Seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot
bunga sehingga tidak diperlukan lagi uang membeli pot bunga.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaftlet

F. Strategi
Mengumpulkan masyarakat RT.1 RW.1 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur, penyampaian penyuluhan dengan metode
ceramah dan tanya jawab.

G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Mengucapkan salam Peserta
Menjelaskan nama menjawab
dan akademi salam.
Menjelaskan tujuan Peserta
pendidikan mendengarkan
kesehatan Peserta paham
Menyebutkan materi dengan maksud
yang diberikan dan tujuan si
Menanyakan penyaji.
kesiapan peserta
2 Penyajian 10 Menjelaskan tentang Peserta
Menit pengertian sampah mendengarkan
Menjelaskan tentang dengan seksama
jenis-jenis sampah Peserta
Menjelaskan tentang menjawab
bahaya sampah bagi beberapa dari
kesehatan terapis.
Menjelaskan tentang
perilaku membuang
sampah yang benar
Menjelaskan tentang
manfaat perilaku
membuang sampah
yang benar
Memberikan
kesempatan audiens
untuk bertanya.
3 Demonstrasi 5 Menit Menunjukan sample Peserta
sampah organic dan memperhatikan
anorganik
4 Kesimpulan 5 Menit Menyimpulkan Peserta
materi yang telah mendegarkan
dibahas Peserta
Mengakhiri kegiatan menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
5 Evaluasi 5 Menit Melakukan Tanya Peserta bertanya
jawab dan tentang materi
menanyakan yang belum
kembali hal-hal dipahaminya.
yang sudah Peserta
dijelaskan mengenai memperhatikan
pengelolahan
sampah
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

TOPIK : Keluarga Berencana


SUB TOPIK : Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) atau IUD
TEMPAT : Posyandu Puskesmas Pembantu Prabujaya 2
SASARAN : Pasangan Usia Subur (PUS)
HARI/TANGGAL : Rabu, 17 Februari 2016
WAKTU : 30 Menit
PENYULUHAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan pasangan usia subur
mengerti dan memahami tentang KB IUD.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Pasangan usia subur mampu menjelaskan arti KB IUD
2. usia subur mengerti manfaat KB IUD
3. Timbul keinginan untuk menjadi akseptor KB
4. penyuluhan menjadi tertarik untuk memasangan KB IUD

C. Materi
1. Pengertian

IUD (Intra uterine devices) atau AKDR (Alat kontrasepsi


dalam rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur
yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika
sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara
kontrasepsi jangka panjang (dapat mencapai 10 tahun).
2. Jenis-Jenis IUD

3. Penjelasan Metode
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang
dalam uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam
vagina, yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat
tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan
merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba
falopii dan cairan uterus , ada reaksi terhadap benda asing disertai
peningkatan leukosit . kondisi ini mengurangi kesempatan ovum dan
sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD
dipercaya bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.

4. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Yang boleh menggunakan IUD adalah:
a. Usia reproduktif.
b. Keadaan nulipara.
c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi.
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui.
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
g. Risiko rendah dari IMS.
h. Tidak menghendaki metoda hormonal.
i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari.
j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hurmonal, kombinasi.
k. Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang
telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama
tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam
bulan sekali.

5. Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah:
a. Belum pernah melahirkan.
b. Hamil atau di duga hamil.
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang
tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
d. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atau abortus septik.
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
yang dapat mempengaruhi kavum uteri.
h. Penyakit trofoblas yang ganas.
i. Diketahui menderita TBC pelvik.
j. Kanker alat genital.
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
l. Miom submukosum dan sering berganti pasangan

6. Keuntungan
a. Efektif dengan proteksi jangka panjang.
b. Tidak menggangu hubungan suami istri.
c. Tidak berpengaruh terhadap ASI.
d. Kesuburan kembali setelah IUD di angkat.
e. Efek sampingnya sangat kecil.
f. Memiliki efek sistemk yang sangat kecil

7. Kerugian
a. Menoragie
b. Dismenorea.
c. Sedikit peningkatan resiko kehamilan ethopik bila ada kegagalan
IUD.
d. Peningkatan resiko infeksi radang panggul.
e. IUD terlepas keluar.
f. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih.
g. Malposisi IUD.
h. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran perforasi atau
malposisi.

8. Efek Samping dan Komplikasi


Efek samping umum terjadi:
Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar
mensturasi, saat haid lebih sakit
a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari
setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau
diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi
dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).
b. Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS.
c. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau yang
sering berganti pasanganPenyakit radang panggul terjadi sesudah
perempuan dengan IMS memakai IUD, PRP dapat memicu
infertilitas.
d. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam
pemasangan IUD.
e. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah
pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 2 hari.
f. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas
terlatih yang dapat melepas.
g. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi
apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan).
h. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD
mencegah kehamilan normal.
i. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke
waktu.

9. Waktu Pemasangan
a. Sampai 4 hari setelah melahirkan.
b. 40 hari setelah melahirkan.
c. Setelah terjadinya keguguran.
d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid.
e. Menggantikan metode KB lainnya.
f. Pada akhir masamenstruasi karena serviks agak erbuka pada
waktu ini
10. Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan Anjuran
Nyeri haid hebat Dapat disebabkan oleh AKDR. Klien perlu
dirujuk. Umumnya terjadi pada permulaan
pemakaian.
Riwayat Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan
kehamilan ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan
ektopik di rumah sakit
Gejala penyakit Berikan antibiotik saat insersi AKDR. Bila
katup jantung anemia (hb<9)
Menderita nyeri Paling sering ditemukan pada AKDR yang
kepala atau mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk
migrain klien dan cabut AKDR.keluhan ringan berikan
analgetik.
Penyakit jantung Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
mengandung progestin, karena progestin
mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/ riwayat Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
stroke mengandung progestin

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

E. Media
1. Leaftlet
2. Leaft Cart

F. Srategi
Mengumpulkan wanita prodiktif, penyampaian penyuluhan dengan
metode ceramah dan tanya jawab.
G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberikan salam, Peserta
memperkenalkan diri menjawab
Menyampaikan tujuan salam.
Menyampaikan Peserta
kontrak waktu menjawab salam
Apersepsi tentang alat Peserta paham
kontrasepsi IUD dengan maksud
dan tujuan si
penyaji.
2 Penyajian 10 Menjelaskan tentang Peserta
Menit pengertian IUD mendengarkan
Menjelaskan tentang dengan seksama
jenis-jenis IUD Peserta
Menjelaskan cara menjawab
kerja IUD beberapa dari
Menjelaskan terapis
keuntungan IUD
Menjelaskan kerugian
IUD
Menjelaskan
persyaratan
pemakaian IUD
(indikasi dan
kontraindikasi)
3 Demonstrasi 5 Menit Menjelaskan cara Peserta
pemasangan dengan memperhatikan
menggunakan media
gambar.
4 Evaluasi 5 Menit Memberikan Peserta bertanya
kesempatan bagi tentang materi
peserta untuk bertanya yang belum
tentang materi IUD dipahaminya.
yang belum
dimengerti
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab salam
salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

TOPIK : Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi


SUB TOPIK : Cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik
dan benar
TEMPAT : SD NEGERI 29 PRBUMULIH
SASARAN : Siswa-siswi Kelas 1
HARI/TANGGAL : Kamis, 18 Februari 2016
WAKTU : 90 Menit
PENYULUHAN :Mahasiswa Universitas Kader Bangsa Palembang
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan sasaran mengetahui tentang
pentingnya melakukan cuci tangan dan gosok gigi serta dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehri-hari.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Menjelaskan pengertian cuci tangan dan gosok gigi
2. Menjelaskan manfaat cuci tangan dan gosok gigi
3. Melaksanakan tindakan mencuci tangan dan gosok gigi
4. Menjelaskan cara mengatasi masalah
C. Materi
1. Cuci Tangan
Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan
dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan
tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.
A. Kapan cuci tangan dengan sabun harus dilakukan
1. Sebelum makan
2. Sebelum dan sesudah mengolah makanan
3. Sesudah dari kamar mandi atau WC
4. Setelah kontak dengan orang-orang yang batuk atau bersin
5. Tangan terlihat kotor
6. Setelah menangani orang sakit

B. Biasakan cuci tangan sejak anak-anak


1. Anak-anak perlu tahu cara menci tangan dengan benar
2. Bantuan dan contoh yang benar merupakan elemen penting
dalam membantu kebiasaan mencuci tangan pada anak-
anak.
C. 7 langkah mencuci tangan dengan sabun
1. Mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun.
Gosok telapak tangan mulai dari depan hingga ke belakang
secara bergantian.
2. Sela-sela jari secara bergantian
3. Buku-buku jari secara bergantian
4. Kuku-kuku jari secara bergantian
5. Jempol jari dan,
6. Pergelangan tangan

D. Menggosok Gigi
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah
kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memeperoleh
kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi
seperti caries , gigi berlubang dan bau mulut. Cara merawat
gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat:
1. Makanlah panganan yang bergizi (4 sehat 5 sempurna)
2. Batasi makan dan minum panganan yang mengandung
karbohidrat (gula) seperti: es krim, permen, coklat, dsb.
Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat
keropos. Demikian juga dengan makanan-makanan yang
lengket, dan tak perlu proses pengunyahan yang cukup,
seperti fast food, yang memebuat plak gigi mudah
terbentuk.
3. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sehabis sarapan dan
sesudah makan malam dengan cara yang baik dan benar.
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena flour
terbukti bisa menurunkan angka kejadian caries gigi.
5. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali, supaya kalo ada gigi yang mulai bermasalah
atau berubah dapat segera di tangani sebelum terlanjur
menjadi besar ( deteksi dini ). Hendaknya dipahami bahwa
sekali gigi mulai berlubang. Caries ini tidak bisa mengecil
lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.

E. Manfaat
1. Gigi tampak berbih dan putih
2. Mengurangi bau mulut.
3. Mencegah sakit gigi (misal caries gigi)

F. Cara menggosok gigi


1. Cara menggosok yang di anjurkan adalah dengan gerakan-
gerakan yang pendek yaitu menggosok gigi berlubang
berulang- pada satu tempat dahulu, sebelum pindah
ketempat yang lain.
2. Gosok lah semua permukaan gigi. Pindah kan sikat gigi
dengan teratur dan gosok lah gigi dengan teliti. Sikat giggi
jangan di tekan sewaktu menggosok.
3. Bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus saat
menggosok gigi adalah :
a. Bagian gigi yang berbatasan dengan gigi.
b. Di rahang bawah (bagian gigi yang menghadap ke
lidah)
c. Pada gigi belakang atau gerahang: bagian yang
menhadap ke pipi

G. Ciri ciri gigi dan gusi sehat


1. Tidak terasa sakit.
2. Tidak ada caries
3. Saat mengunyah tidak terasa nyerih
4. Leher gigi tidak kelihatan
5. Tidak goyang
6. Tidak terdapat plak
7. Warna putih kekuningan.
8. Tidak terdapat karang.
9. Mahkota gigi utuh.
10. Berwarna merah muda.
11. Gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain
runcing atau seperti bulan sabit.
12. Melekat erat pada tulang.
13. Jika dikeringankan seperti kulit jeruk tidak sakit tidak
mudah berdarah.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

E. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Sikat gigi
4. Pasta gigi
F. Strategi
Mengumpulkan anak-anak SDN 29 Prabumulih kelas 1,
penyampaian penyuluhan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
demonstrasi.

G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Salam Pembukaan Menjawab
salam.
2 Pengembangan 60 Menyampaikan Memperhatikan
Menit materi penyuluhan. Menjawab
Tanya jawab dan
demonstrasi
3 Penutup 5 Menit Lomba Mengikuti
Salam penutup lomba.
Menjawab
salam
SATUAN ACARA
(MMD)

TOPIK : Masalah Kesehatan yang Terjadi dalam Masyarakat


SUB TOPIK : ASI Ekslusif
TEMPAT : Rumah Ketua RW. 1 Prabujaya 2
SASARAN : Ibu Menyusui dan Ibu Hamil
HARI/TANGGAL : Sabtu, 20 Februari 2016
WAKTU : 60 Menit
PENYULUHAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti musyawarah masyarakat desa ini, diharapkan
ibu-ibu hamil, dan ibu meyusui mengetahui dan memahami mengenai
tentang pentingnya pemberian ASI Ekslusif.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Dapat menjelaskan tentang pengertian ASI Ekslusif
2. Dapat menyebutkan keunggulan dan keuntungan ASI
3. Dapat menjelaskan upaya-upaya untuk memperbanyak ASI
4. Dapat mengetahui kerugian tidak memberikan ASI Ekslusif

C. Materi
1. Definisi ASI
ASI adalah makan terbaik bagi bayi karena mengandung
berbagai zat gizi dan antibodi yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti
lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit. (Raha, Septian.
2013).
Menurut Utami (2005), ASI Eksklusif dikatakan sebagai
pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur dan
nasi tim.

2. Komposisi ASI
ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
a. Protein, mengandung asam amino esensial.
b. Karbohidrat
c. Lemak, Lemak ASI merupakan sumber kalori, sumber vitamin
yang larut, dan sumber asam lemak yang esensial.
d. Mineral, ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6
bulan.
e. Air 88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan
rasa haus untuk melarutkan zat-zat yang ada di dalamnya.
f. Vitamin di dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, dan C.
g. Kalori, 90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.

3. Keunggulan ASI
1. Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi.
2. ASI mengandung zat (antibody) atau zat kekebalan bayi
3. Aman dan dapat diberikan langsung
4. Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
5. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
6. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
7. Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang
sedemikian rupa.
8. Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja)
9. Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat)
10. Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna
dan ginjal).
4. Manfaat ASI
a. Bagi Bayi
Kolostrum adalah susu pertama bayi mengandung antibodi
yang kuat untuk mencegah infeksi
ASI mudah dicerna oleh bayi
Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam
bulan.
Komposisi sesuai kebutuhan bayi.
Perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat.
Menunjang perkembangan penglihatan.
Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak
b. Bagi Ibu
Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim
berkontraksi dan cepat memperlambat perdarahan.
Mempercepat penurunan berat badan.
Dapat menjadi metode KB.
Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.
Mencegah anemia.
c. Bagi Keluarga
Mudah dalam proses pemberiannya
Mengurangi biaya rumah tangga.
Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat
menghemat biaya untuk berobat.
d. Bagi Negara
Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-
obatan.
Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan
perlengkapan menyusui.
ASI selalu bersih dan bebas hama yang menyebabkan infeksi
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
5. Upaya-upaya memperbanyak ASI
1). Ibu
Sarankan ibu beristirahat cukup
Pengaturan makanan yang baik.
a. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah makanan
pengganti seperti jagung, ubi, kentang, roti, dan
sebagainya.
b. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan nabati
seperti telur, daging, ayam, ikan segar, hati, ikan asin,
tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
c. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam,
kangkung, sawi, daun katuk, wortel, buncis, dan
sebagainya. Karena sayuran tersebut dapat membantu
merangsang produksi ASI.
d. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya,
jeruk, apel, tomat, dan sebagainya yang banyak
mengandung vitamin dan mineral.
e. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6
gelas dalam 1 hari akan lebih bermanfaat bila ibu
menyusui minuman cairan bergizi seperti susu, air,
kacang-kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun
hijau dan sebagainya.
f. Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas,
terlalu dingin, terlalu panas, mengandung alkohol untuk
menjaga alat-alat pencernaan.
2). Bayi
a. Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui.
b. Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman.
c. Tidurkan bayi di samping ibu.
d. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan
lainnya.
6. Teknik Menyusui Bayi yang Benar
Menyusui dengan teknik yang salah dapat mengakibatkan
putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga
mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi tidak mau
menyusu. Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi.
6. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi sedikit menengadah.

7. Langkah-Langkah Perawatan
a. Persiapan Ibu
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Buka pakaian
b. Persiapan Alat
1. Handuk
2. Kapas yang dibentuk bulat
3. Minyak kelapa atau baby oil
4. Waslap atau handuk kecil untuk kompres
5. Dua baskom masing-masing berisi air hangat dan dingin
c. Pelaksanaan
1. Buka pakaian ibu
2. Letakkan handuk di atas pangkuan ibu tutuplah payudara
dengan handuk.
3. Buka handuk pada daerah payudara dan taruh di pundak.
4. Kompres puting susu dengan menggunakan kapas
minyak selama 3-5 menit agar epitel yang lepas tidak
menumpuk lalu bersihkan kerak-kerak pada puting susu.
5. Bersihkanlah dan tariklah puting susu keluar terutama
untuk puting susu yang datar.
6. Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung
jari.
7. Pengurutan:
Licinkan kedua tangan dengan baby oil
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri,
lakukan gerakan kecil dengan 2 atau 3 jari tangan
mulai dari pangkal payudara dengan gerakan
memutar.
Membuat gerakan memutar dari pangkal payudara
dan berakhir pada puting susu (dilakukan 20-30 kali)
pada kedua payudara
Meletakkan kedua tangan diantara payudara,
mengurut dari tengah ke atas sambil mengangkat
kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan.
Mengurut payudara dengan isi kelingking dari arah
pangkal ke arah puting susu.
Dengan air hangat lalu dingin secara bergantian kira-
kira 5 menit (air hangat dahulu). Keringkan dengan
handuk dan pakailah BH khusus yang dapat
menopang dan menyangga payudara.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Media
1. Leaftlet
2. Microphone

F. Srategi
Mengumpulkan ibu menyusui dan ibu hamil, penyampaian musyawarah
masyarakat desa dalam menyelasaikan masalah kesehatan dengan metode
ceramah, tanya jawab dan berdiskusi.

G. Proses MMD
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberi salam Peserta
Menjelaskan tujuan menjawab
MMD salam
Menyebutkan Mendengarkan
materi/pokok bahasan Peserta
yang akan memperhatikan
disampaikan
2 Penyajian 20 Menit Menjelaskan materi Peserta
MMD secara mendengarkan
berurutan dan teratur. dengan
Materi: seksama
ASI Ekslusif Peserta
1. Pengertian ASI menjawab
2. Menjelaskan beberapa dari
komposisi ASI. terapis
3. Menjelaskan
keunggulan ASI
4. Manfaat ASI
5. Upaya
memperbanyak
ASI
6. Teknik menyusui
bayi yang benar.
3 Demonstrasi 10 Menit Memperagakan cara Peserta
teknik menyusui. memperhatikan
Memperagakan cara
perawatan payudara
4 Evaluasi 20 Menit Memusyawarahkan Peserta
solusi masalah bertanya dan
kesehatan yang terjadi menyimak
di masyarakat tentang materi
Menyimpulkan inti yang belum
dari MMD dipahaminya.
Menyampaikan secara
singkat materi MMD
Memberi kesempatan
ibu-ibu untuk
bertanya
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab
salam salam
SATUAN ACARA
(MMD)

TOPIK : Masalah Kesehatan yang Terjadi dalam Masyarakat


SUB TOPIK : Hipertensi
TEMPAT : Rumah Ketua RW. 1 Prabujaya 2
SASARAN : Pasangan Usia Subur (PUS) dan Lansia
HARI/TANGGAL : Sabtu, 20 Februari 2016
WAKTU : 60 Menit
PENYULUHAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan musyawarah masyarakat desa ini,
diharapkan bagi penderita hipertensi, sasaran diharapkan memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Memahami pengertian hipertensi
2. Mengenali tanda dan gejala hipertensi
3. Memahami faktor penyebab hipertensi
4. Mengetahui cara pengobatan hipertensi
5. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.

C. Materi

1. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik
(atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg
atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena, telah
berumur 18 tahun atau lebih, bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan
diastolik 90 atau lebih, dan beberapa kali pengukuran tekanan sistolik
menetap 140 mmHg atau lebih.
2. Penyebab Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat
perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat
jangka panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi
tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya,
biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup,
konsumsi garam dan lemak tinggi,stress, merokok.
b. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui
secara pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit
ginjal.

3. Tanda dan Gejala


a. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun
tidur.
b. Terasa melayang.
c. Rasa berat ditengkuk atau leher.
d. Kadang mimisan.
e. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.
f. Telinga berdenging.
g. Sukar tidur atau kurang tidur
h. Mata berkunang-kunang.
i. Rasa mual atau muntah.
j. Kejang

4. Klasifikasi atau Derajat Hipertensi


Tabel Stadium Hipertensi
Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)
Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89
Stadium I Ringan 140-159 90-99
Stadium 2 Sedang 160-179 100-109
Stadium 3 Berat 180-209 110-119
Stadium 4 Sangat Berat 210 120

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi.


a. Obesitas
b. Perokok
c. Peminum alkohol
d. Penyakit DM dan jantung
e. Wanita yang tidak menstruasi
f. Stress
g. Kurang olah raga.
h. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

6. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung
7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi
a. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang
ideal (cegah kegemukan).
b. Batasi pemakaian garam.
c. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui
ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.
d. Tidak merokok.
e. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
f. Hindari minum kopi yang berlebihan.
g. Batasi makanan.
h. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
i. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah
mencapai 40 tahun.
Bagi yang sudah sakit
a. Berobat secara teratur.
b. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan
jenis obat tanpa petunjuk dokter.
c. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan
obat untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat
meningkatkan memperburuk hipertensi

8. Makanan yang dianjurkan


a. Beras, kentang, ubi, mie, maizena, terigu, gula pasir.
b. Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, tempe, tahu tawar, oncom.
c. Minyak goreng, margarine tanpa garam.
d. Sayuran dan buah-buahan tawar.
e. Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe,
kemiri, kunyit, kencur, laos, lobak, salam, serai.
9. Makanan yang tidak diperbolehkan
a. Udang.
b. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan,
seperti :
Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam
dapur atau soda
Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang
kering, telur asin, telur pindang.
Keju, selai kacang tanah.
Margarine, mentega.
c. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng.
d. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.
e. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat.

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi

E. Media
1. Leaftlet
2. Microphone
3. Alat Tensi

F. Srategi
Mengumpulkan pasangan usia subur dan lansia, penyampaian
musyawarah masyarakat desa dalam menyelasaikan masalah kesehatan
dengan metode ceramah, tanya jawab dan berdiskusi.
G. Proses MMD
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberi salam Peserta
Menjelaskan tujuan menjawab
MMD salam
Menyebutkan Mendengarkan
materi/pokok bahasan Peserta
yang akan disampaikan memperhatikan
2 Penyajian 20 Menjelaskan materi Peserta
Menit MMD. mendengarkan
Materi: dengan
1. Pengertian seksama
hipertensi. Peserta
2. Penyebab menjawab
hipertensi beberapa dari
3. Gejala hipertensi terapis
4. Klasifikasi
hipertensi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
hipertensi
6. Pencegahan dan
penanganan
7. Makanan yang
dianjurkan dan
yang tidak
dianjurkan pada
penderita
hipertensi.
3 Demonstrasi 10 Mengecek tekanan Peserta
Menit darah peserta MMD memperhatikan
dan mengikuti
pengecekan
tekanan darah
4 Evaluasi 20 Memusyawarahkan Peserta
Menit solusi masalah bertanya dan
kesehatan yang terjadi menyimak
di masyarakat tentang materi
Menyimpulkan inti dari yang belum
MMD dipahaminya.
Menyampaikan secara
singkat materi MMD
Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab
salam salam
DOKUMENTASI

Kerja Bakti Di RW. 1


PENYULUHAN KB IUD
PNYULUHAN GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN EFEKTIF
MMD di Rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya
Pengambilan Data Di Rumah Warga

Anda mungkin juga menyukai