Disusun Oleh:
1. Alan Silfero (DIII Keperawatan)
2. Desi Ratna Sari (DIII Keperawatan)
3. Desi Rosita Safitri (DIII Keperawatan)
4. Enny Oktaria Lestari (S1 Kesmas)
5. Febriansyah (S1 Keperawatan)
6. Intan Sari Dewi Apriliyani (DIII Kebidanan)
7. Laina (DIII Kebidanan)
8. Lasmonika (DIII Kebidanan)
9. Mela Riska (DIII Kebidanan)
10. Merlina Siska (DIII Kebidanan)
11. Maulita (DIII Kebidanan)
Lenggo Geni, ST
NIP. 197807182007012018
RW. 01 RW. 02
(Susman Heryanto. B ) ( )
RW. 03
( )
(Hesti, Am.Keb)
NIP. 198506302011012007
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Dekan
Fakultas Kesehatan
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan semesta alam atas berkat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program Studi
DIII Kebidanan, DIII Keperawatan, SI Keperawatan, dan SI Kesehatan
Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang Adapun penyusunan laporan
hasil kegiatan PKL ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dan
merupakan rangkaian dari mata kuliah pada Fakultas Kesehatan Universitas Kader
Bangsa Palembang.
Dalam penyusunan laporan hasil kegiatan ini kami menghadapi berbagai
hambatan dan tantangan namun hal itu tidak mengurangi semangat kami dalam
melaksanakan rangkaian kegiatan di Prabujaya 1 Kecamatan Prabujaya Kelurahan
Prabumulih Timur yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 22 Februari 2016.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan material juga kepada:
1. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes selaku Rektor Universitas
Kader Bangsa Palembang.
2. Bapak Ferroka Wathan, B.Eng selaku Wakil Rektor I Universitas Kader
Bangsa Palembang
3. Bapak Ferry Preska, ST, M.Sc, EE, PhD selaku Rektor II Universitas Kader
Bangsa Palembang
4. Ibu Dr. Fika Minata, M.Kes selaku Rektor IV Universitas Kader Bangsa
Palembang.
5. Bapak Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kesehatan dan Kepala Program Studi D III Keperawatan Universitas Kader
Bangsa Palembang .
6. Bapak Irdan, S.Pd, M.Kes selaku Kepala Program Studi S1 Kesehatan
Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang
7. Ibu Hj. Amlah, M.Kes selaku Kepala Program Studi DIII Kebidanan
Universitas Kader Bangsa Palembang.
iv
8. Ibu Hj. Halimah Yasmin, S.Kep. M.Kes MM selaku Kepala Program Studi
S1 Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang.
9. Ibu Lenggo Geni, ST selaku Kepala Lurah Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur dan seluruh stafnya yang telah memberikan izin untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di wilayah kerjanya.
10. Ibu Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Selaku Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan teknis pada penulisan laporan praktik
kerja lapangan.
11. Bapak Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes Selaku Pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan dan arahan pada penulisan laporan praktik
kerja lapangan ini.
12. Ibu Hesti, Am.Keb selaku Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
13. Masyarakat Prabujaya yang telah banyak membantu pelaksanaan praktik
kerja lapangan kami.
Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari
kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Karena itu,
saran, bimbingan, serta kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN. iii
KATA PENGANTAR. iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Tujuan....... 3
1.2.1 Umum ...... 3
1.2.2 Khusus... 3
1.3 Manfaat..... 4
1.3.1 Bagi Masyarakat....... 4
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan.. 4
1.3.3 Bagi Mahasiswa. 4
vi
3.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak..... 31
3.4 Intervensi/Pemecahan Masalah. 33
3.4.1 Persiapan. 33
3.4.2 Pelaksanaan. 35
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 36
4.2 Saran. 36
4.2.1 Bagi Masyarakat. 36
4.2.2 Bagi Instansi dan Petugas Kesehatan. 37
4.2.3 Bagi Mahasiswa.. 37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMENTASI
vii
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
3.1 Daftar Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin.. 10
3.2 Daftar Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga... 11
3.3 Daftar Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga. 12
3.4 Daftar Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk. 13
3.5 Daftar Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk 14
3.6 Daftar Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk. 15
3.7 Daftar Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk.. 16
3.8 Daftar Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok 17
3.9 Daftar Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan... 18
3.10 Daftar Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan 20
3.11 Daftar Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif 21
3.12 Daftar Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap.. 23
3.13 Daftar Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A 24
3.14 Daftar Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur.. 25
3.15 Daftar Frekuensi Riwayat Penyakit... 26
3.16 Daftar Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB.. 27
3.17 Daftar Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB... 28
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan melaksanakan asuhan
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang komuniti serta
menerapkan manajemen keperawatan pada ibu, anak, keluarga dan
masyarakat.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Masyarakat
Dapat menjadi bahan informasi sehingga dapat
meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang gejala dan dampak
hipertensi serta pentingnya manfaat ASI Ekslusif.
1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan
Menambah perbendaharaan kepustakaan dan dapat
digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa lebih dapat memahami kendala-kendala yang
ada di masyarakat terutama masalah-masalah kesehatan yang terjadi
di lingkungan masyarakat
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI PKL
5
6
2.4.2. Agama
No Agama Laki-Laki Perempuan
1. Islam 3345 Orang 3351 Orang
2. Kristen 10 Orang 4 Orang
3. Katholik 4 Orang 6 Orang
4. Budha 2 Orang 4 Orang
5. Sarana Kesehatan
a. Bidan : 2 Orang
b. Perawat Swasta : 7 Orang
6. Sarana Non Kesehatan
a. Kader :8 Orang
b. Dukun :1 Orang
7. Organisasi Masyarakat
a. Lembaga adat
b. Karang taruna
c. Pengajian dan Kelompok PKK
Untuk mencapai Indonesia sehat 2016, UPDT Puskesmas
mempunyai peran yang sangat penting baik sebagai penanggung jawab
maupun sekaigus menjadi ujung tombak untuk miningkatkan derajat
kesehatan,masyarakat diwilayah kerjanya,dalam melaksanakan peran nya,
UPDT puskemas melakukan empat upaya pelayanan kesehatan, yaitu :
Promotif, Prefentif, Kuratif,dan Rehabilitatif paradigma sehat yang
merupakan paradigm untuk mencapai Indonesia sehat 2016, adalah
Indonesia pembangunan kesehatan yang lebih baik dan menekankan pada
upaya promotif maupun prefentif.
2.5.2 Misi
1. Menggerakkan bangunan berwawasan kesehatandiwilayah
kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat diwilayah kerja.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu,pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan
,keluarga,dan masyarakat serta lingkungan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL
9
10
A. Data Umum
1. Data Jenis Kelamin
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram I
Distribusi Frekuensi Jumlah Kelapa Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
6%
Laki-Laki
Perempuan
94%
Kesimpulan:
Dari tabel di atas dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah laki-laki
94% dari 220 KK
11
2. Data Pekerjaan
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kec.Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram II
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
1%
4%
31%
Buruh
PNS
55%
9% Wiraswata
IRT
Petani
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan Kepala Keluarga
Di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah Wiraswasta 55% dari 220 KK.
12
3. Data Pendapatan
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram III
Distribusi Frekuensi Pendapatan Kepala Keluarga di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
23%
77%
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pendapatan perbulan Kepala Keluarga di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah rata-rata Rp. 2.000.000 (77%) dari 220KK
13
Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram IV
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
120%
98%
100%
80%
WC
60%
Jamban
40%
20%
2%
0%
Kesimpulan :
Dari tabel diatas dilihat bawah jenis Tempat buang Air Besar (BAB) penduduk di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) adalah 98% buang air besar di WC dari 220 KK.
14
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram V
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
34%
Sumur
66% PDAM
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2)
adalah 66% menggunakan air PDAM dari 220 KK.
15
Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram VI
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
90%
80%
80%
70%
60%
50%
<10 Meter
40%
10 Meter
30%
20%
20%
10%
0%
Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke
Sumur Penduduk
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak Jamban ke Sumur Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2)
adalah 60 (80%) jarak sumur 10 meter dari 75 KK yang mempunyai sumur.
16
Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram VII
Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
8%
14%
Parit
25%
Timbun
Bakar
Lain-lain
53%
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembuangan sampah penduduk di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)
adalah 53% pembuangan sampah dengan cara dibakar dari 220 KK.
17
8. Data Merokok
Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram VIII
Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
36%
Ya
Tidak
64%
Kesimpulan:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga yang merokok di
RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur adalah
64% dari 220 KK.
18
B. Data Khusus
1. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan terdiri dari
pemeriksaan kehamilan standar dan tidak standar. Pemeriksaan kehamilan
standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan minimal empat kali
selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada
trimester kedua, dan dua kali pada trimester tiga. Sedangkan pemeriksaan
kehamilan yang tidak sesuai standar adalah pemeriksaan kehamilan yang
dilakukan kurang dari 4 kali selama kehamilan.
Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram IX
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
16%
Standar
Tidak Standar
84%
19
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur (Prabujaya 1) melakukan pemeriksaan
kehamilannya sesuai dengan standar adalah 16 orang (84%) dari data 19 orang.
20
Tabel 3.10
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram X
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
90%
81%
80%
70%
60%
50%
Bidan
40%
Dokter
30%
19%
20%
10%
0%
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan
kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.
21
Tabel 3.11
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XI
Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusifdi RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel.Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
36%
Asi ekslusif
Non ekslusif
64%
22
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat mayoritas ibu menyusui di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Tahun 2016
Menyusui secara ekslusif sebanyak 5 orang ( 36%) dari data 36 orang bayi dan
balita.
23
Tabel 3.12
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XII
Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
7%
Lengkap
Tidak Lengkap
93%
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) yang mendapat
Imunisasi lengkap sebanyak 25 balita (93%) dari data 27 balita.
24
Tabel 3.13
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XIII
Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
100% 92%
90%
80%
70%
60%
50% Ya
40% Tidak
30%
20%
8%
10%
0%
Bayi dan Balita
Kesimpulan :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari jumlah Bayi dan Balita di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1)
Mendapat VITAMIN A sebanyak 33 bayi dan balita (92%) dari 220 KK.
25
Tabel 3.14
Distribusi Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XIV
Distribusi Frekuensi BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1
RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
11%
1-7 kali
8 kali/lebih
89%
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas BALITA yang Ditimbang
Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 24 balita (89%) dari data 27 balita.
Sedangkan yang ditimbang 1-7 kali sebanyak 3 balita (11%) dari data 27 balita
dengan alasan mayoritas ibu sibuk bekerja.
26
7. Riwayat Penyakit
Tabel 3.15
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XV
Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2
RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Kesimpulan :
Dari table diatas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di RW.1 RW.2 RW.3
Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) banyak
menderita HIPERTENSI ( 49%) dari 220 KK
27
Tabel 3.16
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
Diagram XVI
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
100%
89%
90%
80%
70%
60%
50% Ya
40% Tidak
30%
20%
11%
10%
0%
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Aseptor KB
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Pasangan Usia Subur yang Menjadi
Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 89% dari data 210 KK.
28
Tabel 3.17
Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016.
Diagram XVII
Distribusi Frekuensi jenis Kontrasepsi yang di Gunakan Akseptor KB
di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur
(Prabujaya 1) Tahun 2016
60% 54%
50%
38% Suntik
40%
Pil
30%
Susuk
20%
IUD
10% 6% Tubektomi
1.5% 0.5%
0%
Distribusi Frekuensi jenis kontrasepsi yang
digunakan akseptor kb
Kesimpulan :
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jenis Kontrasepsi yang di Gunakan
Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah suntik 54% dari 187 PUS.
29
3.4.2 Pelaksanaan
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maka
mahasiswa melaksanakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai
berikut:
a) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi.
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang
dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan
dari Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada
tanggal 20 februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan
Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
b) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur masih ada yang belum menerapkan
Program ASI Ekslusif dan belum mengetahui tentang manfaat ASI
Ekslusif.
Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang
ASI Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik
perawatan payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara
menyusui yang benar di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengumpulan data penduduk di RW. 1 RW. 2 dan
RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur melalui
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) didapatkan masalah sebagai berikut:
a. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur banyak yang menderita penyakit hipertensi
Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang
dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan dari
Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20
februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur.
b. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur masih banyak yang belum melakukan program ASI
Ekslusif dan belum mengetahui lebih dalam tentang manfaat ASI
Ekslusif.
Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang ASI
Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik perawatan
payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara menyusui yang benar di
rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.
4. 2 Saran
4.2.1 Bagi Masyarakat
Diharapkan kepada pemimpin dan perangkat Kelurahan,
kepala Puskesmas serta Organisasi Masyarakat yang terkait agar
lebih meningkatkan dan menggerakkan peran serta Masyarakat
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan
Prabumulih Timur.
36
37
Saleha, Sitti. 2010. Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta. Salemba
Medika
Prawirohardjo, Sarwono.2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Siregar, Ratna Astuti. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan III (Nifas). Palembang
Muttaqin, Arif. 2010. Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan
Kardiovaskular. Jakarta. Salemba Medika
Rudin, Aji. 2011. Pengelolahan Sampah. (https://ajirudin.wordpress.com).
Diakses pada Tanggal 13 Februari 2016.
Lampiran 1
3. Febryansyah
4. Laina
5. Maulita
6. Merlina Siska
1. Pembukaan
2. Kata sambutan
Ketua Pelaksana : Intan Sari Dewi Apriliyani
Ketua RT : Susman Heryanto. B
3. Pemberian Materi / Presentasi
Moderator : Desi Ratna Sari
Pembawa Materi : 1. Alan Silfero
2. Lasmonika
Demo / Praktik : 1. Laina
2. Maulita
4. Tanya Jawab
5. Musyawarah Masyarakat Desa
6. Kesimpulan
7. Pembacaan Doa dan Penutup
Lampiran 5
Palembang,
Ketua Pelaksana PKL
Survey Mawas Diri adalah survey yang dilakukan secara rutin untuk mengetahui
permasalahan kesehatan di masyarakat. Informasi yang didapatkan melalui
survey ini sangat berguna bagi identifikasi maslah dan masukan untuk
pemecahan masalah kesehatan di masyarakat. Identifikasi responden akan dijaga
kerahasiaannya.
Terima kasih atas kesediaan Saudara mengikuti survey mawas diri
Form Kesediaan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk mengikuti
Survey Mawas Diri yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan
Universitas Kader Bangsa Palembang.
Petugas Survey,
(..) ()
Nama Responden
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
Alamat
Tanggal Wawancara
DATA KELUARGA
Dalam 3 bulan terakhir, apakah ada anggota keluarga yang sakit berikut (lingkari
yang dijawab)
- Batuk pilek - Sesak nafas
- Malaria - Diare
- Demam berdarah - Campak (Gabagen)
- TBC - Cacar air (Cangkrang)
- Tifus - Hepatitis (Sakit kuning)
- Gatal-gatal - Flu burung
- Hipertensi
TOPIK : Sampah
SUB TOPIK : Pengelolahan Sampah
TEMPAT : Di Rumah Ketua RW. 1
SASARAN : Warga RW. 1
HARI/TANGGAL : Selasa, 16 Februari 2016
WAKTU : 40 Menit
PENYULUHAN :
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, warga mampu mewujudkan perilaku
membuang sampah yang benar
C. Materi
1. Pengertian Sampah
2. Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya (zat kimia yang terkandung di dalamnya),
sampah dibagi menjadi:
a. Sampah Organik dapat diurai (degradable) yaitu sampah yang
mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun
kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut
menjadi kompos.
b. Sampah Anorganik tidak terurai (undegradable) yaitu sampah
yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus
makanan, kertas, plastik mainan, botol, dan gelas minuman,
kaleng, kayu, dan sebagainya. Samapah ini dapat dijadikan
sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan
produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual
adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas
bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran,
HVS, maupun karton.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaftlet
F. Strategi
Mengumpulkan masyarakat RT.1 RW.1 Kelurahan Prabujaya
Kecamatan Prabumulih Timur, penyampaian penyuluhan dengan metode
ceramah dan tanya jawab.
G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Mengucapkan salam Peserta
Menjelaskan nama menjawab
dan akademi salam.
Menjelaskan tujuan Peserta
pendidikan mendengarkan
kesehatan Peserta paham
Menyebutkan materi dengan maksud
yang diberikan dan tujuan si
Menanyakan penyaji.
kesiapan peserta
2 Penyajian 10 Menjelaskan tentang Peserta
Menit pengertian sampah mendengarkan
Menjelaskan tentang dengan seksama
jenis-jenis sampah Peserta
Menjelaskan tentang menjawab
bahaya sampah bagi beberapa dari
kesehatan terapis.
Menjelaskan tentang
perilaku membuang
sampah yang benar
Menjelaskan tentang
manfaat perilaku
membuang sampah
yang benar
Memberikan
kesempatan audiens
untuk bertanya.
3 Demonstrasi 5 Menit Menunjukan sample Peserta
sampah organic dan memperhatikan
anorganik
4 Kesimpulan 5 Menit Menyimpulkan Peserta
materi yang telah mendegarkan
dibahas Peserta
Mengakhiri kegiatan menjawab salam
dengan
mengucapkan salam
5 Evaluasi 5 Menit Melakukan Tanya Peserta bertanya
jawab dan tentang materi
menanyakan yang belum
kembali hal-hal dipahaminya.
yang sudah Peserta
dijelaskan mengenai memperhatikan
pengelolahan
sampah
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
C. Materi
1. Pengertian
3. Penjelasan Metode
Sebuah IUD dimasukan melalui saluran serviks dan dipasang
dalam uterus. IUD memiliki benang yang menggantung turun kedalam
vagina, yang dapat diperiksa oleh wanita guna memastikan alat
tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan
merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba
falopii dan cairan uterus , ada reaksi terhadap benda asing disertai
peningkatan leukosit . kondisi ini mengurangi kesempatan ovum dan
sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD
dipercaya bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.
4. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik
ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam
keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid.
Yang boleh menggunakan IUD adalah:
a. Usia reproduktif.
b. Keadaan nulipara.
c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d. Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan
kontrasepsi.
e. Setelah melahirkan dan sedang menyusui.
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi.
g. Risiko rendah dari IMS.
h. Tidak menghendaki metoda hormonal.
i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari.
j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hurmonal, kombinasi.
k. Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang
telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama
tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam
bulan sekali.
5. Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah:
a. Belum pernah melahirkan.
b. Hamil atau di duga hamil.
c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang
tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan
kanker rahim.
d. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.
e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).
f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP
atau abortus septik.
g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim
yang dapat mempengaruhi kavum uteri.
h. Penyakit trofoblas yang ganas.
i. Diketahui menderita TBC pelvik.
j. Kanker alat genital.
k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.
l. Miom submukosum dan sering berganti pasangan
6. Keuntungan
a. Efektif dengan proteksi jangka panjang.
b. Tidak menggangu hubungan suami istri.
c. Tidak berpengaruh terhadap ASI.
d. Kesuburan kembali setelah IUD di angkat.
e. Efek sampingnya sangat kecil.
f. Memiliki efek sistemk yang sangat kecil
7. Kerugian
a. Menoragie
b. Dismenorea.
c. Sedikit peningkatan resiko kehamilan ethopik bila ada kegagalan
IUD.
d. Peningkatan resiko infeksi radang panggul.
e. IUD terlepas keluar.
f. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih.
g. Malposisi IUD.
h. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran perforasi atau
malposisi.
9. Waktu Pemasangan
a. Sampai 4 hari setelah melahirkan.
b. 40 hari setelah melahirkan.
c. Setelah terjadinya keguguran.
d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid.
e. Menggantikan metode KB lainnya.
f. Pada akhir masamenstruasi karena serviks agak erbuka pada
waktu ini
10. Keadaan yang Memerlukan Perhatian Khusus
Keadaan Anjuran
Nyeri haid hebat Dapat disebabkan oleh AKDR. Klien perlu
dirujuk. Umumnya terjadi pada permulaan
pemakaian.
Riwayat Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan
kehamilan ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan
ektopik di rumah sakit
Gejala penyakit Berikan antibiotik saat insersi AKDR. Bila
katup jantung anemia (hb<9)
Menderita nyeri Paling sering ditemukan pada AKDR yang
kepala atau mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk
migrain klien dan cabut AKDR.keluhan ringan berikan
analgetik.
Penyakit jantung Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
mengandung progestin, karena progestin
mempengaruhi lipid dan vasokontriksi
Stroke/ riwayat Sebaiknya jangan diberi AKDR yang
stroke mengandung progestin
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Leaftlet
2. Leaft Cart
F. Srategi
Mengumpulkan wanita prodiktif, penyampaian penyuluhan dengan
metode ceramah dan tanya jawab.
G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberikan salam, Peserta
memperkenalkan diri menjawab
Menyampaikan tujuan salam.
Menyampaikan Peserta
kontrak waktu menjawab salam
Apersepsi tentang alat Peserta paham
kontrasepsi IUD dengan maksud
dan tujuan si
penyaji.
2 Penyajian 10 Menjelaskan tentang Peserta
Menit pengertian IUD mendengarkan
Menjelaskan tentang dengan seksama
jenis-jenis IUD Peserta
Menjelaskan cara menjawab
kerja IUD beberapa dari
Menjelaskan terapis
keuntungan IUD
Menjelaskan kerugian
IUD
Menjelaskan
persyaratan
pemakaian IUD
(indikasi dan
kontraindikasi)
3 Demonstrasi 5 Menit Menjelaskan cara Peserta
pemasangan dengan memperhatikan
menggunakan media
gambar.
4 Evaluasi 5 Menit Memberikan Peserta bertanya
kesempatan bagi tentang materi
peserta untuk bertanya yang belum
tentang materi IUD dipahaminya.
yang belum
dimengerti
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab salam
salam
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
D. Menggosok Gigi
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah
kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memeperoleh
kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi
seperti caries , gigi berlubang dan bau mulut. Cara merawat
gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat:
1. Makanlah panganan yang bergizi (4 sehat 5 sempurna)
2. Batasi makan dan minum panganan yang mengandung
karbohidrat (gula) seperti: es krim, permen, coklat, dsb.
Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat
keropos. Demikian juga dengan makanan-makanan yang
lengket, dan tak perlu proses pengunyahan yang cukup,
seperti fast food, yang memebuat plak gigi mudah
terbentuk.
3. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sehabis sarapan dan
sesudah makan malam dengan cara yang baik dan benar.
4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena flour
terbukti bisa menurunkan angka kejadian caries gigi.
5. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap 6
bulan sekali, supaya kalo ada gigi yang mulai bermasalah
atau berubah dapat segera di tangani sebelum terlanjur
menjadi besar ( deteksi dini ). Hendaknya dipahami bahwa
sekali gigi mulai berlubang. Caries ini tidak bisa mengecil
lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.
E. Manfaat
1. Gigi tampak berbih dan putih
2. Mengurangi bau mulut.
3. Mencegah sakit gigi (misal caries gigi)
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Sikat gigi
4. Pasta gigi
F. Strategi
Mengumpulkan anak-anak SDN 29 Prabumulih kelas 1,
penyampaian penyuluhan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan
demonstrasi.
G. Proses Penyuluhan
No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Salam Pembukaan Menjawab
salam.
2 Pengembangan 60 Menyampaikan Memperhatikan
Menit materi penyuluhan. Menjawab
Tanya jawab dan
demonstrasi
3 Penutup 5 Menit Lomba Mengikuti
Salam penutup lomba.
Menjawab
salam
SATUAN ACARA
(MMD)
C. Materi
1. Definisi ASI
ASI adalah makan terbaik bagi bayi karena mengandung
berbagai zat gizi dan antibodi yang baik untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif terbukti
lebih cerdas dan tidak mudah terserang penyakit. (Raha, Septian.
2013).
Menurut Utami (2005), ASI Eksklusif dikatakan sebagai
pemberian ASI secara eksklusif saja, tanpa tambahan cairan seperti
susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur dan
nasi tim.
2. Komposisi ASI
ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti :
a. Protein, mengandung asam amino esensial.
b. Karbohidrat
c. Lemak, Lemak ASI merupakan sumber kalori, sumber vitamin
yang larut, dan sumber asam lemak yang esensial.
d. Mineral, ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6
bulan.
e. Air 88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan
rasa haus untuk melarutkan zat-zat yang ada di dalamnya.
f. Vitamin di dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, dan C.
g. Kalori, 90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.
3. Keunggulan ASI
1. Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk
pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi.
2. ASI mengandung zat (antibody) atau zat kekebalan bayi
3. Aman dan dapat diberikan langsung
4. Tidak menimbulkan alergi bagi bayi
5. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
6. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik
7. Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang
sedemikian rupa.
8. Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja)
9. Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat)
10. Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna
dan ginjal).
4. Manfaat ASI
a. Bagi Bayi
Kolostrum adalah susu pertama bayi mengandung antibodi
yang kuat untuk mencegah infeksi
ASI mudah dicerna oleh bayi
Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam
bulan.
Komposisi sesuai kebutuhan bayi.
Perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat.
Menunjang perkembangan penglihatan.
Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak
b. Bagi Ibu
Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim
berkontraksi dan cepat memperlambat perdarahan.
Mempercepat penurunan berat badan.
Dapat menjadi metode KB.
Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium.
Mencegah anemia.
c. Bagi Keluarga
Mudah dalam proses pemberiannya
Mengurangi biaya rumah tangga.
Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat
menghemat biaya untuk berobat.
d. Bagi Negara
Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat-
obatan.
Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan
perlengkapan menyusui.
ASI selalu bersih dan bebas hama yang menyebabkan infeksi
Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
5. Upaya-upaya memperbanyak ASI
1). Ibu
Sarankan ibu beristirahat cukup
Pengaturan makanan yang baik.
a. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah makanan
pengganti seperti jagung, ubi, kentang, roti, dan
sebagainya.
b. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan nabati
seperti telur, daging, ayam, ikan segar, hati, ikan asin,
tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
c. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam,
kangkung, sawi, daun katuk, wortel, buncis, dan
sebagainya. Karena sayuran tersebut dapat membantu
merangsang produksi ASI.
d. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti pepaya,
jeruk, apel, tomat, dan sebagainya yang banyak
mengandung vitamin dan mineral.
e. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6
gelas dalam 1 hari akan lebih bermanfaat bila ibu
menyusui minuman cairan bergizi seperti susu, air,
kacang-kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun
hijau dan sebagainya.
f. Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas,
terlalu dingin, terlalu panas, mengandung alkohol untuk
menjaga alat-alat pencernaan.
2). Bayi
a. Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui.
b. Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman.
c. Tidurkan bayi di samping ibu.
d. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan
lainnya.
6. Teknik Menyusui Bayi yang Benar
Menyusui dengan teknik yang salah dapat mengakibatkan
putting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga
mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi tidak mau
menyusu. Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan
memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk ke dalam mulut bayi.
6. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi sedikit menengadah.
7. Langkah-Langkah Perawatan
a. Persiapan Ibu
1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
2. Buka pakaian
b. Persiapan Alat
1. Handuk
2. Kapas yang dibentuk bulat
3. Minyak kelapa atau baby oil
4. Waslap atau handuk kecil untuk kompres
5. Dua baskom masing-masing berisi air hangat dan dingin
c. Pelaksanaan
1. Buka pakaian ibu
2. Letakkan handuk di atas pangkuan ibu tutuplah payudara
dengan handuk.
3. Buka handuk pada daerah payudara dan taruh di pundak.
4. Kompres puting susu dengan menggunakan kapas
minyak selama 3-5 menit agar epitel yang lepas tidak
menumpuk lalu bersihkan kerak-kerak pada puting susu.
5. Bersihkanlah dan tariklah puting susu keluar terutama
untuk puting susu yang datar.
6. Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung
jari.
7. Pengurutan:
Licinkan kedua tangan dengan baby oil
Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri,
lakukan gerakan kecil dengan 2 atau 3 jari tangan
mulai dari pangkal payudara dengan gerakan
memutar.
Membuat gerakan memutar dari pangkal payudara
dan berakhir pada puting susu (dilakukan 20-30 kali)
pada kedua payudara
Meletakkan kedua tangan diantara payudara,
mengurut dari tengah ke atas sambil mengangkat
kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan.
Mengurut payudara dengan isi kelingking dari arah
pangkal ke arah puting susu.
Dengan air hangat lalu dingin secara bergantian kira-
kira 5 menit (air hangat dahulu). Keringkan dengan
handuk dan pakailah BH khusus yang dapat
menopang dan menyangga payudara.
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Media
1. Leaftlet
2. Microphone
F. Srategi
Mengumpulkan ibu menyusui dan ibu hamil, penyampaian musyawarah
masyarakat desa dalam menyelasaikan masalah kesehatan dengan metode
ceramah, tanya jawab dan berdiskusi.
G. Proses MMD
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberi salam Peserta
Menjelaskan tujuan menjawab
MMD salam
Menyebutkan Mendengarkan
materi/pokok bahasan Peserta
yang akan memperhatikan
disampaikan
2 Penyajian 20 Menit Menjelaskan materi Peserta
MMD secara mendengarkan
berurutan dan teratur. dengan
Materi: seksama
ASI Ekslusif Peserta
1. Pengertian ASI menjawab
2. Menjelaskan beberapa dari
komposisi ASI. terapis
3. Menjelaskan
keunggulan ASI
4. Manfaat ASI
5. Upaya
memperbanyak
ASI
6. Teknik menyusui
bayi yang benar.
3 Demonstrasi 10 Menit Memperagakan cara Peserta
teknik menyusui. memperhatikan
Memperagakan cara
perawatan payudara
4 Evaluasi 20 Menit Memusyawarahkan Peserta
solusi masalah bertanya dan
kesehatan yang terjadi menyimak
di masyarakat tentang materi
Menyimpulkan inti yang belum
dari MMD dipahaminya.
Menyampaikan secara
singkat materi MMD
Memberi kesempatan
ibu-ibu untuk
bertanya
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab
salam salam
SATUAN ACARA
(MMD)
C. Materi
1. Pengertian
Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik
(atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg
atau lebih. Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena, telah
berumur 18 tahun atau lebih, bila 2 kali kunjungan berbeda tekanan
diastolik 90 atau lebih, dan beberapa kali pengukuran tekanan sistolik
menetap 140 mmHg atau lebih.
2. Penyebab Hipertensi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat
perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat
jangka panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi
tertentu.
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu:
a. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya,
biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup,
konsumsi garam dan lemak tinggi,stress, merokok.
b. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui
secara pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit
ginjal.
6. Komplikasi
Efek pada organ :
a. Otak
Pemekaran pembuluh darah
Perdarahan
Kematian sel otak : stroke
b. Ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel ginjal
Gagal ginjal
c. Jantung
Membesar
Sesak nafas (dyspnoe)
Cepat lelah
Gagal jantung
7. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi
a. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang
ideal (cegah kegemukan).
b. Batasi pemakaian garam.
c. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui
ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.
d. Tidak merokok.
e. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.
f. Hindari minum kopi yang berlebihan.
g. Batasi makanan.
h. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).
i. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah
mencapai 40 tahun.
Bagi yang sudah sakit
a. Berobat secara teratur.
b. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan
jenis obat tanpa petunjuk dokter.
c. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan
obat untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat
meningkatkan memperburuk hipertensi
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
E. Media
1. Leaftlet
2. Microphone
3. Alat Tensi
F. Srategi
Mengumpulkan pasangan usia subur dan lansia, penyampaian
musyawarah masyarakat desa dalam menyelasaikan masalah kesehatan
dengan metode ceramah, tanya jawab dan berdiskusi.
G. Proses MMD
No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran
1 Pembukaan 5 Menit Memberi salam Peserta
Menjelaskan tujuan menjawab
MMD salam
Menyebutkan Mendengarkan
materi/pokok bahasan Peserta
yang akan disampaikan memperhatikan
2 Penyajian 20 Menjelaskan materi Peserta
Menit MMD. mendengarkan
Materi: dengan
1. Pengertian seksama
hipertensi. Peserta
2. Penyebab menjawab
hipertensi beberapa dari
3. Gejala hipertensi terapis
4. Klasifikasi
hipertensi
5. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
terjadinya
hipertensi
6. Pencegahan dan
penanganan
7. Makanan yang
dianjurkan dan
yang tidak
dianjurkan pada
penderita
hipertensi.
3 Demonstrasi 10 Mengecek tekanan Peserta
Menit darah peserta MMD memperhatikan
dan mengikuti
pengecekan
tekanan darah
4 Evaluasi 20 Memusyawarahkan Peserta
Menit solusi masalah bertanya dan
kesehatan yang terjadi menyimak
di masyarakat tentang materi
Menyimpulkan inti dari yang belum
MMD dipahaminya.
Menyampaikan secara
singkat materi MMD
Memberi kesempatan
peserta untuk bertanya
5 Penutup 5 Menit Mengakhiri kegiatan Peserta
dengan mengucapkan menjawab
salam salam
DOKUMENTASI