Anda di halaman 1dari 1

Kata Eksistensialisme berasal dari kata eks = keluar, dan sistensi atau sisto = berarti,

menempatkan. Secara umum berarti, manusia dalam keberadaannya itu sadar bahwa
dirinya ada dan segala sesuatu keberadaannya ditentukan oleh akunya. Karena manusia
selalu terlihat di sekelilingnya, sekaligus sebagai miliknya. Upaya untuk menjadi
miliknya itu manusia harus berbuat menjadikan - merencanakan, yang berdasar pada
pengalaman yang konkret.
Eksistensialisme merupakan aliran filsafat yang memandang berbagai gejala dengan
berdasar pada eksistensinya. Artinya bagaimana manusia berada (bereksistensi) dalam
dunia.[1]
Pendapat lain, menyatakan eksistensialisme merupakan suatu aliran dalam ilmu
filsafat yang menekankan pada manusia yang bertanggung jawab atas kemauannya yang
bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Sebenarnya bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar,
tetapi seorang eksistensialis sadar bahwa kebenaran bersifat relatif, dan karenanya
masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Manusia
juga dipandang sebagai suatu mahluk yang harus bereksistensi (berbuat), mengkaji cara
manusia berada di dunia dengan kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan
eksistensialisme adalah manusia konkret.[2]

Anda mungkin juga menyukai