Anda di halaman 1dari 10

Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov.

21
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

PELAYANAN PUBLIK MELALUI ELECTRONIC GOVERNMENT:


UPAYA MEMINIMALISIR PRAKTEK MALADMINISTRASI DALAM
MENINGKATAN PUBLIC SERVICE

Oleh : Erick S. Holle

ABSTRACT
Direct contact in the provision of services provide great opportunities happening
maladministration practice (failure to provide service). Therefore, it needs an effort to
minimize or even eliminate the practice maladministration by utilizing information and
communication technology (ICT) in the frame of electronic-government to service delivery, so
that direct contact between service providers and service users no longer occur. In Indonesia,
the opportunity for that already exist with the issuance of Presidential Instruction No. 3 of
2003 on National Policy and Strategy Development of electronic-Government (electronic-
Government framework), with the aim of supporting the change to democratic governance,
facilitating communication between central and local governments, ensure the
implementation of the principles of good governance, and facilitating the transformation
towards an information society.
Kata Kunci: Electronic-Government, Public Services, Maladministration

A. LATAR BELAKANG. Bahwa membangun kepercayaan


masyarakat atas pelayanan publik yang
Pemerintahan di seluruh dunia pada dilakukan penyelenggara pelayanan publik
saat ini menghadapi "tekanan" dari berbagai merupakan kegiatan yang harus dilakukan
pihak untuk meningkatkan kualitas seiring dengan harapan dan tuntutanseluruh
pelayanan publik dan meningkatkan warga negara dan penduduk tentang
partisipasi aktif dalam pemberian informasi peningkatan pelayanan publik.
bagi masyarakat serta dituntut untuk lebih Dalam kaitan tersebut, reformasi
efektif. Hal tersebut menyebabkan e- birokrasi pemerintahan muncul pertama kali
Government atau pemerintahan berbasis karena adanya keinginan pemerintah untuk
elektronik semakin berperan penting bagi memberikan pelayanan terbaik kepada
semua pengambil keputusan. Pemerintah masyarakat seperti yang ditentukan oleh
Tradisional (traditional government) yang UUD 1945. Peningkatan pelayanan publik
identik dengan paper-based administration (public service) harus mendapatkan
mulai ditinggalkan. Transformasi traditional perhatian utama dari pemerintah, karena
government menjadi electronic government pelayanan publik merupakan hak-hak sosial
(e-Government) menjadi salah satu isu dasar dari masyarakat (social rihgts)
kebijakan publik yang hangat dibicarakan ataupun fundamental rights). Landasan
saat ini. Di Indonesia e-Government baru yuridis pelayanan publik atas hak-hak sosial
dimulai dengan inisiatif yang dicanangkan dasar diatur dalam ketentuan Pasal 18 A
beberapa tahun lalu. ayat (2) dan Pasal 34 ayat (3) UUD 1945.
Di dalam Undang-Undang Nomor 24 Dengan demikian Undang-Undang Dasar
Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dalam mengatur secara tegas tentang pelayanan
bagian menimbang butir b dinyatakan : publik sebagai wujud hak sosial dasar (the
rights to receive). Penolakan atau
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 22
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

penyimpangan pelayanan publik adalah suatu praktek administrasi yang menjauhkan


bertentangan dengan UUD 1945.1 dari pencapaian tujuan administrasi.
Pelaksanaan public service sebagai Praktek-praktek yang mengakibatkan
hak-hak sosial dasar masyarakat di dalam terjadinya maladministrasi memang
realita masih banyak hambatan atau dimungkinkan dalam penyediaan layanan
penyimpangan. Sering terjadi melalui kontak langsung. Pelayanan publik
penyimpangan-penyimpangan dan bahkan melalui kontak langsung akan sulit dihindari
kasus-kasus maladministrasi, dan KKN yang adanya perlakuan-perlakuan khusus yang
bisa berakibat yuridis pada pengenaan berdampak pada penyimpangan terhadap
sanksi pidana. ketentuan administrasi. Sebagaimana
Pada umumnya, proses pemberian dicontohkan, ketika seorang warga
pelayanan kepada publik (masyarakat) masyarakat yang datang kebetulan adalah
dewasa ini dilakukan melalui kontak keluarga dekat atau orang yang memiliki
langsung antara penyedia jasa layanan kedudukan yang penting di daerah itu, maka
(birokrasi pemerintah) dengan warga secara otomatis pelayan publik akan
masyarakat. Ternyata, kontak langsung memberikan perlakuan khusus terhadap
seperti ini telah banyak dimanfaatkan oleh warga semacam ini, apakah dengan
para pelaku interaksi pelayanan baik itu dari memberikan prioritas untuk dilayani, atau
pihak birokrat (pemberi layanan) maupun bahkan sampai kepada pengabaian
dari pihak warga masyarakat (penerima persyaratan yang semestinya harus dipenuhi.
layanan) Dari sisi pelayan, beberapa oknum Tindakan-tindakan seperti ini tentunya akan
pelayan sengaja mencari keuntungan dari berdampak kepada terciptanya pelayanan
pelayanan yang diberikannya misalnya yang dikriminatif yang dapat memicu rasa
dengan meminta sejumlah bayaran diluar ketidakadilan masyarakat.
ketentuan yang berlaku. Dari sisi warga
masyarakat, beberapa oknum warga
masyarakat yang ingin memperoleh layanan B. PEMBAHASAN
secara mudah dengan cara menyogok atau
memberi uang pelican terhadap oknum 1. Definisi Pelayanan Publik.
aparat pelayan. Praktek-praktek semacam ini
tentunya akan berdampak kepada pengguna Dalam Undang-Undang Nomor 25
jasa layanan lainnya, yang pada akhirnya tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,
akan berdampak pula pada kualitas ditegaskan dalam Pasal 1 butir 1 :
pelayanan secara umum. Pelayanan publik adalah kegiatan atau
Beberapa hasil survei dari lembaga rangkaiang kegiatan dalam rangka
survei internasional menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
pelayanan publik di Indonesia masih dengan peraturan perundang-undangan
terburuk di Asia dalam hal pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk
publik. Demikian pula halnya berbagai atas barang, jasa dan/atau pelayanan
kajian yang telah dilakukan oleh para administratif yang dielenggarakan oleh
pemerhati pelayanan publik, dengan mana penyelenggara pelayanan publik.
hampir semuanya berkesimpulan bahwa Keputusan Menteri Pendayagunaan
pelayanan publik melalui kontak langsung Aparatur Negara Nomor. 63 Tahun 2003
rentan terhadap berbagai praktek mendefenisikan pelayanan publik sebagai:
maladministrasi, yaitu suatu praktek yang Segala bentuk pelayanan yang
menyimpang dari etika administrasi atau dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di
Pusat, di Daerah dan di lingkungan
1
Philipus M. Hadjon, dkk, Hukum Administrasi dan Tindak Badan Usaha Milik Negara atau Badan
Pidana Korupsi, Gadjah Mada University Press,
Jogyakarta, 2011, hal. 26
Usaha Miliki Daerah dalam bentuk
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 23
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

barang dan atau jasa, baik dalam rangka adanya suatu landasan yang bersifat umum
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat dalam bentuk pedoman tata laksana
maupun dalam rangka pelaksanaan pelayanan umum. Pedoman ini merupakan
ketentuan peraturan perundang- penjabaran dari hal-hal yang perlu
undangan. mendapatkan perhatian dalam prosedur
Mengikuti defenisi tersebut di atas, operasionalisasi pelayanan umum yang
pelayanan publik atau pelayanan umum diberikan oleh instansi pemerintah baik di
dapatdidefinisikan sebagai segala bentuk pusat maupun di daerah secara terbuka dan
kegiatan pelayanan umum yang transparan.
dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pusat, di daerah, dan lingkungan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) maupun 2. Praktek Maladministrasi Dalam
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam Pelayanan Publik
bentuk barang dan jasa baik dalam rangka
upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat Pengertian maladministrasi
maupun dalam rangka pelaksanaan sebagaimana dalam kamus Cambridge
ketentuan perundang -undangan. mendefinisikan maladministrasi sebagai lack
Hakekat Pelayanan Publik antara lain : of care, judgment or honesty in the
a. Meningkatkan mutu dan produktivitas management of something, atau dapat
pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah diartikan sebagai kekurangpedulian atau
di bidang pelayanan publik. ketidakjujuran seseorang dalam mengelola
b. Mendorong upaya mengefektifkan sistem sesuatu. Sedangkan dalam Wikipedia
dan tata laksana pelayanan, sehingga mendefenisikan maladministrasi sebagai
pelayanan publik dapat diselenggarakan sesuatu yang memiliki makna yang luas dan
lebih berdaya guna dan berhasil guna. mencakup antara lain:2
c. Mendorong tumbuhnya kreativitas, a. Delay (menunda-nunda pekerjaan)
prakasa, dan peran serta masyarakat b. Incorrect action or failure to take any
dalam derap langkah pembangunan serta action (kesalahan dalam bertindak atau
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan melayani)
masyarakat luas. c. Failure to follow procedures or the law
Pada dasarnya pembangunan nasional (mengabaikan prosedur atau hukum yang
suatu bangsa dilaksanakan oleh masyarakat berlaku)
bersama pemerintah, masyarakat adalah d. Failure to provide information
pelaku utama pembangunan, sedangkan (kesalahan dalam memberi kan
pemerintah berkewajiban untuk informasi)
mengarahkan, membina serta menciptakan e. Inadequate record-keeping (pencatatan
suasana kondusif yang menunjang kegiatan yang tidak memadai)
rakyatnya. Kegiatan masyarakat dan f. Failure to investigate (kesalahan dalam
pemerintah tersebut harus saling mengisi, penyelidikan)
saling menunjang, dan saling melengkapi g. Failure to reply (kesalahan dalam
dalam suatu kesatuan langkah menuju menjawab)
tercapainya suatu tujuan pembangunan h. Misleading or inaccurate statements
nasional suatu bangsa. (pernyataan yang menyesatkan atau tidak
Pemberian pelayanan umum oleh akurat)
aparatur pemerintah kepada masyarakat i. Inadequate liaison ( kurangnya
adalah merupakan perwujudan dari fungsi penghubung)
aparat negara, agar terciptanya suatu
keseragaman pola dan langkah pelayanan
umum oleh aparatur pemerintah perlu 2
www.wikipedia.com
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 24
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

j. Inadequate consultation (kurangnya a. Bentuk-bentuk maladministrasi yang


konsultasi) terkait dengan ketepatan waktu dalam
k. Broken promises (ingkar janji) proses pemberian pelayanan umum,
Sementara itu Hartono, dkk (2003) dapat berupa tindakan-tindakan seperti
dalam Buku Panduan Investigasi untuk berikut ini:
Ombudsman Indonesia memberikan 1. Penundaan Berlarut
pengertian maladminsitrasi secara umum Dalam proses pemberian pelayanan
adalah perilaku yang tidak wajar (termasuk publik kepada masyarakat, seorang
penundaan pemberian pelayanan), tidak pejabat publik secara berkalikali
sopan dan kurang peduli terhadap masalah menunda atau mengulur-ulur waktu
yang menimpa seseorang disebabkan oleh tanpa alasan yang jelas sehingga
perbuatan penyalahgunaan kekuasaan proses administrasi yang sedang
termasuk penggunaan kekuasaan secara dikerjakan menjadi tidak tepat waktu
semena-mena atau kekuasaan yang sebagaimana ditentukan (secara patut).
digunakan untuk perbuatan yang tidak Tindakan seperti ini dapat
wajar, tidak adil, intimidatif atau mengakibatkan pelayanan publik yang
diskriminatif, dan tidak patut didasarkan diberikan memiliki tingkat
seluruhnya atau sebagian atas ketentuan ketidakpastian yang tinggi.
undang-undang atau fakta, tidak masuk akal, 2. Tidak Menangani
atau tidak berdasarkan tindakan Seorang pejabat publik sama sekali
unreasonable, unjust, oppressive, improper, tidak melakukan tindakan yang
dan diskriminatif.3 semestinya wajib dilakukan dalam
Lebih lanjut Hartono, dkk rangka memberikan pelayanan publik
menyebutkan bahwa maladministrasi dapat kepada masyarakat.
merupakan perbuatan, sikap maupun 3. Melalaikan Kewajiban
prosedur dan tidak terbatas pada hal-hal Dalam proses pemberian pelayanan
administrasi atau tata usaha saja. Hal-hal publik, seorang pejabat publik
maladministrasi tersebut menjadi salah satu bertindak kurang hati-hati dan tidak
penyebab bagi timbulnya pemerintahan yang mengindahkan apa yang semestinya
tidak efisien, buruk dan tidak memadai. menjadi tanggung jawabnya.
Dengan kata lain, bahwa tindakan atau
perilaku maladministrasi bukan sekedar b. Bentuk-bentuk maladministrasi yang
merupakan penyimpangan dari prosedur mencerminkan keberpihakan sehingga
atau tata cara pelaksanaan tugas pejabat atau menimbulkan rasa ketidakadilan dan
aparat negara atau aparat penegak huku, diskriminasi. Kelompok ini terdiri dari
akan tetapi juga dapat tindakan-tindakan:
merupakan perbuatan melawan hukum. 1. Persekongkolan
Masthuri dalam bukunya yang Beberapa pejabat publik yang
berjudul Mengenal Ombudsman Indonesia bersekutu dan turut serta melakukan
mengklasifikasikan bentuk dan jenis kejahatan, kecurangan, melawan
maladministrasi menjadi enam kelompok hukum sehingga masyarakat merasa
berdasarkan kedekatan karakteristik sebagai tidak memperoleh pelayanan secara
berikut :4 baik dan berkeadilan. Tindakan seperti
ini dapat menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayan publik.
3
Hartono, Sunaryati; Budhi Masthuri, Enni Rochmaeni,
2. Kolusi dan Nepotisme
Winrso. Panduan Investigas untuk Ombudsman Dalam proses pemberian pelayanan
4
Indonesia, The Asia Foundation Indonesia, 2003 kepada masyarakat, seorang pejabat
Masthuri, Budi, Mengenal OmbudsmanIndonesia.
Pradnya Paramita, Jakarta, 2005
publik melakukan tindakan ter tentu
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 25
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

untuk mengutama kan keluarga/sanak Dalam proses pemberian pelayanan,


famili, teman dan kolega sendiri tanpa seorang pejabat publik melakukan
kriteria objektif dan tidak dapat perbuatan bertentangan dengan
dipertanggungjawabkan (tidak ketentuan ber laku dan kepatutan
akuntabel), baik dalam hal pemberian sehing ga merugikan masyarakat yang
pelayanan maupun untuk dapat duduk semsetinya memperoleh pelayanan
dijabatan atau posisi dalam lingkungan publik.
pemerintahan.
3. Bertindak Tidak Adil d. Bentuk-bentuk maladministrasi yang
Dalam proses pemberian pelayanan, terkait dengan kewenangan
seorang pejabat publik melakukan kompetensi atau ketentuan yang
tindakan memihak, melebihi atau berdampak pada kualitas pelayanan yang
mengurangi dari yang sewajarnya diberikan pejabat publik kepada
sehingga masyarakat memperoleh masyarakat. Kelompok ini terdiri dari
pelayanan umum tidak sebagaimana tindakan-tindakan sebagai berikut:
mestinya. 1. Diluar Kompetensi
4. Nyata-nyata Berpihak Dalam proses pemberian pelayanan
Dalam proses pemberian pelayanan publik, seorang pejabat publik
umum, seorang pejabat publik memutuskan sesuatu yang bukan
bertindak berat sebelah dan lebih menjadi kewenangannya sehingga
mementingkan salah satu pihak tanpa masyarakat tidak memperoleh
memperhatikan ketentuan yang pelayanan secara baik.
berlaku sehingga keputusan yang 2. Tidak Kompeten
diambil merugikan pihak lainnya. Dalam proses pemberian pelayanan,
seorang pejabat publik tidak mampu
c. Bentuk-bentuk maladministrasi yang atau tidak cakap dalam memutuskan
lebih mencerminkan sebagai bentuk sesuatu sehingga pelayanan yang
pelanggaran terhadap hukum dan diberikan kepada masyarakat menjadi
peraturan perundangan. Kelompok ini tidak memadai (tidak cukup baik).
terdiri dari tindakan-tindakan sebagai 3. Intervensi
berikut: Seorang pejabat publik melakukan
1. Pemalsuan campur tangan terhadap kegiatan yang
Perbuatan meniru sesuatu secara tidak bukan menjadi tugas dan
sah atau melawan hukum untuk kewenangannya mempengaruhi proses
kepentingan menguntungkan diri pemberian pelayanan kepada
sendiri, orang lain dan/atau kelompok masyarakat.
sehingga menyebabkan masyarakat 4. Penyimpangan Prosedur
tidak memperoleh pelayanan secara Dalam proses pemberian pelayanan
baik. publik, seorang pejabat publik tidak
2. Pelanggaran Undang-Undang. mematuhi tahapan kegiatan yang telah
Dalam proses pemberian pelayanan, ditentukan dan secara patut sehingga
seorang pejabat publik secara sengaja masyarakat tidak memperoleh
melakukan tindakan menyalahi atau pelayanan secara baik.
tidak mematuhi ketentuan
perundangan yang berlaku sehingga e. Bentuk-bentuk maladministrasi yang
masyarakat tidak memperoleh mencerminkan sikap arogansi seorang
pelayanan secara baik. pejabat publik dalam proses pemberian
3. Perbuatan Melawan Hukum pelayanan publik kepada masyarakat.
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 26
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

Kelompok ini terdiri dari beberapa 2. Penguasaan Tanpa Hak


tindakan sebagai berikut: Seorang pejabat publik menguasai
1. Bertindak Sewenang-wenang sesuatu yang bukan milik atau
Seorang pejabat publik menggunakan kepunyaannya secara melawan hak,
wewenangnya (hak dan kekuasaan padahal semestinya sesuatu tersebut
untuk bertindak) melebihi apa yang menjadi bagian dari kewajiban
sepatutnya dilakukan sehingga pelayanan publik yang harus diberikan
tindakan dimaksud bertentangan kepada masyarakat.
dengan ketentuan yang berlaku, 3. Penggelapan Barang Bukti
menjadikan pelayanan publik tidak Seorang pejabat publik terkait dengan
dapat diterima secara baik oleh proses penegakan hukum telah
masyarakat. menggunakan barang, uang dan
2. Penyalahgunaan Wewenang sebagainya secara tidak sah, yang
Seorang pejabat publik menggunakan merupakan alat bukti suatu perkara.
wewenangnya (hak dan kekuasaan Akibatnya, ketika fihak yang
untuk bertindak) untuk keperluan yang berperkara meminta barang bukti
tidak sepatutnya sehingga menjadikan tersebut (misalkan setelah tuduhan
pelayanan publik yang diberikan tidak tidak terbukti) pejabat publik terkait
sebagaimana mestinya. tidak dapat memenuhi kewajibannya.
3. Bertindak Tidak Layak/ Tidak Patut Demikian beberapa praktek-praktek
Dalam proses pemberian pelayanan maladministrasi yang dapat terjadi dari
publik, seorang pejabat publik kegiatan pelayanan publik yang diberikan
melakukan sesuatu yang tidak wajar, para pejabat publik kepada warga
tidak patut, dan tidak pantas sehingga masyarakat. Praktek maladministrasi
masyarakat tidak mendapatkan sebagaimana disebutkan di atas
pelayanan sebagaimana mestinya. kecenderungannya besar terjadi pada
pelayanan publik yang disediakan dengan
f. Bentuk-bentuk maladministrasi yang cara kontak langsung antara penyedia
mencerminkan sebagai bentuk-bentuk layanan dengan pengguna jasa layanan
korupsi secara aktif. Kelompok ini terutama yang berkaitan dengan sikap
terdiri dari tindakan-tindakan sebagai arogansi pelayan publik.
berikut:
1. Permintaan Imbalan Uang/Korupsi,
Dalam proses pemberian pelayanan 3. Konsep Dasar Electronic Government
publik kepada masyarakat, seorang (e-Gov)
pejabat publik meminta imbalan uang
dan sebagainya atas pekerjaan yang Perkembangan teknologi informasi
sudah semestinya dia lakukan (secara dan komunikasi (Information and
cuma-cuma) karena merupakan communication Technology, ICT) telah
tanggung jawabnya, dan telah digaji membawa pengaruh yang besar terutama
oleh pemerintah dari uang rakyat yang bagi organisasi pemerintahan.
dibayarkan melalui pajak mereka. Perkembangan teknologi informasi ini telah
Seorang pejabat publik menggelapkan memaksa organisasi pemerintah untuk
uang negara, perusahaan (negara), dan melakukan transformasi besar-besaran agar
sebagainya untuk kepentingan pribadi selalu memberikan pelayanan terbaik kepada
atau orang lain sehingga menyebabkan masyarakat. Perubahan tersebut tidak hanya
pelayanan umum tidak dapat diberikan
kepada masyarakat secara baik.
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 27
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

dalam produk layanan, tetapi juga pada hal ini baik dari segi waktu, biaya, maupun
struktur dan manajemen organisasi.5 tenaga. 8
Di Negara-negara maju, e-gov Menurut Okut-Uma dan Caffrey
merupakan hasil transformasi mekanisme sebagaimana yang dikutip oleh Suprawoto,
interaksi birokrasi dengan masyarakat yang e-Government didefenisikan sebagai the
menjadi lebih bersahabat. Demikian halnya processes and structures pertinent to the
di Negara berkembang, banyak pengambil electronic delivery of government services to
kebijakan yakin bahwa pemerintahan yang the public.9
bersih, berwibawa, dan transparan dapat Bank Dunia menyebut E-
diwujudkan melalui e-government.6 Government mengarahkan untuk
Secara konseptual, konsep dasar penggunakan Teknologi Internet oleh semua
dari e-Government sebenarnya adalah agen pemerintahaan (seperti WAN, internet,
bagaimana memberikan pelayanan melalui mobile computing) yang mempunyai
elektronik (e-service), seperti melalui kemampuan untuk mengubah hubungan
internet, jaringan telepon seluler dan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang
komputer, serta multimedia. Melalui terkait dengan pemerintahan. Sementara,
pengembangan e-Gov ini, maka sejalan Yong menyebut e-Government adalah upaya
dengan itu dilakukan pula penataan system penggunaan teknologi dalam mengubah
manajemen informasi dan proses pelayanan organisasi publik untuk melakukan penataan
publik dan mengoptimalkan pemanfaatan ulang dan perbaikan struktur, proses
teknologi informasi dan komunikasi.7 administrasi dan jaringan serta jangkauan
Adapun ruang lingkup dari e-Gov layanan publik.
ini adalah mencakup interaksi antara Dari beberapa definisi yang
pemerintah dan masyarakat (G2C- dikemukakan di atas, setidaknya terdapat
government to citizens), pemerintah dan tiga karakteristik utama dari e-Government,
perusahaan bisnis (G2B-government to yaitu: (1) merupakan suatu mekanisme
business enterprises) dan hubungan antar interaksi baru antara pemerintah dan
pemerintah (G2G-inter-agency masyarakat dan kalangan lain yang
relationship). Sementara itu, Forman berkepent ingan (stakeholders); (2)
memberikan defenisi e-government secara melibatkan penggunaan teknologi informasi
lebih spesifik lagi yakni penggunaan (terutama internet dan jaringan seluler); (3)
teknologi digital untuk mentransformasi memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan
kegiatan-kegiatan pemerintah yang publik. Meskipun demikian dalam
bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kenyataannya tidak ada standar baku dalam
dan efisiensi penyampaian layanan. Dari pengembangan e-Government.
defenisi yang dikemukakan oleh Forman
tadi bermakna bahwa penyampaian layanan 4. Meminimalisir Praktek
melalui teknologi digital dapat memberikan Maladministrasi Melalui Pemberian
tingkat efisiensi dan efektivitas pekerjaan Pelayanan Publik Melalui E-
pemerintah yang lebih baik. Efisiensi dalam Government (E-Services).
Maladministrasi dalam berbagai
bentuk dan jenis sebagaimana yang telah
5
W. Bennis. and M.Mische,. The 21 Century Organization.
diuraikan dalam pembahasan sebelumnya
Pfeiffer&Company.NewYork, 1995
6
R.E. Indrajit. E-Government: Strategi Pembangunan dan
8
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Mark Forman,. E-Government: Using IT to Transform the
Teknologi Digital, Jogyakarta, 2002 Effectiveness and Efficiency of Government.,2005
7 9
Alexander Rusli (ed), Telematika Indonesia: Kebijakan Suprawoto, Pelayanan Publik Melalui E-Government
dan Perkembangan. Tim Koordinasi Telematika (Studi tentang Pelayanan KTP, e- Procurement dan PSB-
Indonesia Kementerian Komunikasi dan Informasi Online di Kota Surabaya). Universitas Brawijaya,
Republik Indonesia, Jakarta,2004 Malang, 2007
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 28
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

dapat diminimalisir atau bahkan dapat terjadinya kolusi dan nepotisme dalam
dihilangkan apabila pelayanan publik tidak pelayanan publik akan terhindarkan.
lagi diberikan secara tatap muka atau kontak Disamping bertujuan untuk
langsung, melainkan diberikan melalui menghindarkan praktek-praktek
elektronik yang dikenal dengan istilah e- maladministrasi dalam pelayanan publik, e-
services. Meskipun memang diakui bahwa services memiliki beberapa manfaat
tidak semua jenis pelayanan publik dapat langsung lainnya antara lain sebagai berikut:
disediakan sepenuhnya melalui elektronik a) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dalam bingkai e-Gov. Akan tetapi beberapa kerja dari pemerintah.
dari kegiatan pelayanan publik ini dapat b) Mempercepat proses pemberian layanan
disediakan melalui elektronik, misalnya saja kepada masyarakat
jenis pelayanan administratif seperti c) Informasi yang diberikan akan lebih
pelayanan kependudukan (KTP, akta lengkap, cepat dan akurat dengan biaya
kelahiran, surat nikah), pelayanan perizinan, yang lebih efisien dalam pengeloloaan
dan lain-lain. Demikian pula halnya dalam data dan pencarian informasi.
hal pelayanan pengadaan barang dan jasa di d) Secara umum dapat mendukung
lingkungan instansi pemerintah. Dalam terciptanya good governance
beberapa tahun terakhir dikembangkan e) Dapat meningkatkan daya tarik bagi
electronic procurement (e-procurement) investor dan dunia usaha untuk masuk ke
oleh pemerintah. wilayah pemerintah.
Dengan e-procurement ini maka, f) Mempercepat proses penyampaian
maladministrasi seperti persekongkolan pelaporan ketika dibutuhkan oleh para
antara pengusaha (pelaku tender) dengan pengambil kebijakan.
oknum panitia tender tidak lagi bisa terjadi. g) Meningkatkan interaksi dengan dunia
Secara rinci dapat dicontohkan beberapa usaha
jenis pelayanan publik yang memungkinkan h) Memberdayakan masyarakat melalui
untuk disediakan melalui e-govantara lain distribusi informasi dan transparansi serta
adalah: pengurusan KTP, pelayanan dalam pengambilan keputusan.
perizinan, pembayaran pajak, pelaporan i) Tersedianya database kabupaten/kota yang
pindah alamat, pelaporan kelahiran, up to date
pendaftaran pernikahan, motor vehicle Dari uraian di atas, secara ringkas
registration, Informasi pelayanan kesehatan, tujuan yang ingin dicapai dengan
perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM), implementasi e-Gov adalah untuk
mencari dan melamar kerja. menciptakan customer online dan bukan
E-Services yaitu suatu metode inline. E-Gov bertujuan memberikan
pemberian pelayanan dengan memanfaatkan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai
teknologi informasi dan komunikasi dengan institusi publik dan sistem antrian yang
mana aparat pelayan publik tidak lagi panjang hanya untuk mendapatkan suatu
bertemu langsung (seemless) dengan warga pelayanan yang sederhana. Selain itu e-Gov
masyarakat pengguna jasa layanan. Dengan juga bertujuan untuk mendukung good
demikian, maka praktek-praktek governance. Penggunaan teknologi yang
maladministrasi sebagaimana yang mempermudah masyarakat untuk mengakses
disebutkan di atas tidak lagi mudah terjadi. informasi dapat mengurangi korupsi dengan
Pelayanan tidak lagi melihat langsung siapa cara meningkatkan transparansi dan
orang yang dilayani karena hanya terhubung akuntabilitas lembaga publik.
dengan teknologi. Demikian pula halnya E-Gov dapat memperluas partisipasi
yang dilayani, ia tidak lagi melihat siapa publik dimana masyarakat dimungkinkan
yang melayaninya, sehingga peluang untuk terlibat aktif dalam pengambilan
keputusan/kebijakan oleh pemerintah. E-gov
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 29
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

juga diharapkan dapat memperbaiki menghilangkan praktek maladministrasi


produktifitas dan efisiensi birokrasi serta dengan memanfaatkan teknologi informasi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. dan komunikasi dalam bingkai electronic
Praktek-praktek maladministrasi seyogyanya government dalam pemberian pelayanan,
telah dapat diminimalisir dengan berupaya sehingga kontak langsung antara penyedia
untuk memberikan pelayanan melalui e-gov layanan dan pengguna layanan tidak lagi
(e-services). Namun dalam kenyataannya, terjadi. Di Indonesia, peluang untuk itu
khususnya di Indonesia, dari beberapa sudah ada dengan dikeluarkannya Inpres
penelitian yang dilakukan terhadap Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan
pengembangan e-gov untuk tujuan Strategi Nasional Pengembangan e-Gov
pelayanan publik, baru beberapa pemerintah (electronic-Government framework) , salah
daerah yang telah mampu mengembangkan satu tujuannya adalah memberikan
e-gov mereka untuk tujuan pemberian pelayanan publik yang berkualitas yang
pelayanan kepada masyarakat. Sebut saja memenuhi prinsip-prinsip tata kelola
misalnya Kabupaten Sragen yang telah pemerintahan yang baik (good governance).
menjangkau 298 desa dan 20 kecamatan . E-
gov yang telah dikembangkan di Kabupaten
Sragen sejak tahun 2002 ini sangat
membantu memperlancar pelayanan di
lingkungan pemerintahan Kabupaten DAFTAR PUSTAKA
Sragen, misalnya saja untuk mengurus KTP
pemohon tidak perlu menunggu lama.
Karena keberhasilan ini, maka Sragen Bennis,W. and M.Mische, 1995. The 21
menjadi pusat studi banding e-gov, dan Century Organization.
bahkan telah mendampingi lebih dari 25 Pfeiffer&Company.NewYork.
kabupaten/kota dalam pengembangan e-gov. Forman, Mark, 2005. E-Government: Using
Keberhasilan Kabupaten Sragen dalam IT to Transform the Effectiveness
mengembangkan e-gov rupanya bukan hal and Efficiency of
yang mudah untuk dilakukan. Government.
Berbagai upaya yang harus dilakukan Hartono, Sunaryati; Budhi Masthuri, Enni
oleh pemerintah kabupaten/kota apabila Rochmaeni, Winarso, Panduan
ingin seperti apa yang telah dicapai oleh Investigasi untuk Ombudsman
Sragen antara lain adalah perlunya Indonesia, Diterbitkan atas
komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dukungan The Asia Foundation
untuk mengembangkan e-gov. Komitmen ini Indonesia.2003
dapat dilihat dari pengalokasian dana yang Hadjon M. Philipus, dkk, Hukum
tidak sedikit, terutama untuk penyediaan dan Administrasi dan Tindak Pidana
pemeliharan jaringan internet/website, Korupsi, Gadjah Mada University
penyediaan sumberdaya manusia yang Press, Jogyakarta, 2011
handal untuk mendukung kesuksesan Indrajit, R.E. E-Government: Strategi
pelaksanaan e-gov. Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan
Publik Berbasis Teknologi
C. P E N U T U P Digital. Penerbit: Andi,
Kontak langsung dalam pemberian Yogyakarta.2002
pelayanan memberi peluang yang besar Masthuri, Budi, Mengenal Ombudsman
terjadinya praktek maladministrasi. Oleh Indonesia. Penerbit: Pradnya
karenanya, maka diperlukan sebuah upaya Paramita, Jakarta, 2005
untuk meminimalisir atau bahkan
Erick S. Holle, Pelayanan Publik Melalui E-Gov. 30
Jurnal Sasi Vol.17 No.3 Bulan Juli-September 2011

Rusli, Alexander (ed), Telematika


Indonesia: Kebijakan dan
Perkembangan. Tim Koordinasi
Telematika Indonesia
Kementerian Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia,
Jakarta, 2004
Suprawoto, Pelayanan Publik Melalui E-
Government (Studi tentang
Pelayanan KTP, e- Procurement
dan PSB-Online di Kota
Surabaya). Disertasi. Universitas
Brawijaya, Malang.2005

Aturan Hukum :

Undang-Undang Dasar 1945


Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik
Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63 Tahun
2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Inpres Nomor 3 Tahun 2003 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Gov (electronic-
Government framework)

Anda mungkin juga menyukai