Uji Normalitas
Pengertian Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau
variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi
normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa
pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal.
Biasa dikatakan sebagai sampel besar.
Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji normalitas.
Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya
kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik normalitas yang dapat
digunakan diantaranya Chi-Square, Kolmogorov Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk, Jarque Bera.
Keterangan :
X2 = Nilai X2
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Komponen penyusun rumus tersebut di atas didapatkan berdasarkan pada hasil transformasi data distribusi frekuensi yang
akan diuji normalitasnya, sebagai berikut:
converted by W eb2PDFConvert.com
Keterangan :
Xi = Batas tidak nyata interval kelas
Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal
pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
Signifikansi:
Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel (Chi-Square).
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.
Selidikilah dengan = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ? (Mean = 157.8; Standar deviasi = 8.09)
Penyelesaian :
1. Hipotesis :
2. Nilai
converted by W eb2PDFConvert.com
Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang dikonfirmasikan dengan tabel distribusi normal atau tabel z.
4. Derajat Bebas
Df = ( k 3 ) = ( 5 3 ) = 2
5. Nilai tabel
6. Daerah penolakan
Menggunakan gambar
Menggunakan rumus: |0,427 | < |5,991| ; Keputusan hipotesis: berarti Ho diterima, Ha ditolak
Untuk Metode yang lain, yaitu Liliefors, Kolmogorov Smirnov dan Saphiro Wilk akan dibahas dalam artikel
lainnya.
Untuk Pengujian Normalitas dalam SPSS, Baca: Normalitas Pada SPSS.Baca Juga Tentang: Uji Homogenitas. Demikian telah
kami jelaskan tentang Uji Normalitas dan Cara perhitungannya dengan Uji Chi-Square. Dan jangan lupa, masih banyak lagi
jenis uji normalitas yang kami bahas dalam website kami, silahkan anda baca dan pelajari semuanya.
converted by W eb2PDFConvert.com
jenis uji normalitas yang kami bahas dalam website kami, silahkan anda baca dan pelajari semuanya.
By Anwar Hidayat
TINJAUAN IKHTISAR
Asumsi Klasik
RINGKASAN
Uji Normalitas adalah Uji yang paling sering dilakukan sebagai syarat untuk uji parametris, misalnya uji regresi linear, data panel, uji t dan uji
f serta uji parametris lainnya.
4.5
NILAI KESELURUHAN
Uji F dan Uji T Penjelasan Rumus Lilliefors dengan Contoh Dan Cara Baca
Anwar Hidayat
https://www.statistikian.com
Founder dan CEO dari Statistikian Sejak 2012. Melayani jasa bantuan olah dan analisis data menggunakan berbagai aplikasi statistik,
seperti: SPSS, STATA, Minitab, Eview s, AMOS dan Excel. Silahkan SMS/W A/LINE/Telegram ke: 081373337354. Biaya 100 ribu sd 300 ribu
Sesuai Beban. Proses 1 sd 3 Hari Tergantung Antrian.
Hipotesis
converted by W eb2PDFConvert.com
Penjelasan Lengkap ANOVA Sebagai Analisis Statistik
Hipotesis
Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji
Asumsi
Tutorial Uji Asumsi Klasik dengan Eviews
Eviews
Pengertian Uji Asumsi Klasik Regresi Linear dengan SPSS
Metodologi
Uji Autokorelasi dengan SPSS Durbin Watson
Hipotesis
Pengertian dan Penjelasan Uji Autokorelasi Durbin Watson
Regresi
Tutorial Uji Multikolinearitas Dan Cara Baca Multikolinearitas
Komputerisasi
Pengertian Multikolinearitas dan Dampaknya
Regresi
44 KOMENTAR
Anonymous
14 Desember 2013 at 15:58
ok
Balas
joko
17 Desember 2013 at 12:55
ijin ngopi penjelasannya, bro. maklum gagap statistik.
Balas
Anwar Hidayat
6 Mei 2014 at 08:08
Uji normalitas tergantung uji yang digunakan, karena uji normalitas berbed tiap uji statistik, misal pada regresi linear,
normalitas pada resiudalnya, sedangkan pada independen t test, uji normalitas pada var terikat tiap kelompok/kategori
Balas
OpicknyaArin ArinnyaOpick
converted by W eb2PDFConvert.com
OpicknyaArin ArinnyaOpick
6 Mei 2014 at 06:54
mas aku mau nanya.. aku punya penelitian.. setiap sampling aku ngerjain duplo ( atau 2 replikasi) trus aku sampling 5
kali. jadi aku punya 10 sampel. nah setiap sampel aku ukur dengan 2 metode analisis yang berbeda. Jadi tiap sampel
pake 2 metode..
yang mau aku tanyakan uji normalitasnya aku bandingkan dari masing masing metode. atau aku bandingin antar
metodenya. makasih ya
Balas
Anwar Hidayat
16 Juli 2014 at 15:00
Lakukan pada per kelompok. Lebih jelasnya anda pelajari di: One Way Anova dalam SPSS.
Balas
Anonymous
16 Juli 2014 at 14:57
saya ingin tanya, bila saya ingin melakukan uji normalitas terhadap 2 kelompok percobaan, harus dilakukan uji normalitas
per kelompoknya atau dapat digabung?
Balas
Anwar Hidayat
27 Oktober 2014 at 04:37
Uji normalitas adalah prasyarat atau disebut sebagai asumsi dari uji statistik lainnya yang lebih utama, biasanya untuk
menjawab hipotesis dari statistik inferensial. Jadi segala sesuatunya harus diidentifikasi dulu uji hipotesanya yang
menyebab prasyarat normalitas, karena konsekuensi dari ketidak normalannya berbeda-beda.
Balas
Ulfah Rismawati
27 Oktober 2014 at 04:35
mas saya mau tanya, kalau data yang saya punya sudah uji normalitas dengan spss tapi hasilnya distribusi tidak normal,
apakah ada uji lain yang bisa digunakan sebagai uji lanjutan ? terimakasih
Balas
Anwar Hidayat
11 November 2014 at 14:44
Tidak normal, sebab lebih < 0,05. Gunakan 1 Alpha untuk semua pengujian normalitas.
Balas
ratna sari
11 November 2014 at 14:42
jika didpt sig pengujiannya 0,036,,, kesimpulannya berdistribusi normal atau tidak.. karena saya masih bingung memakai
alpa atau setengah alpa.. mohon jwbnnya,, terima kasih
Balas
Anwar Hidayat
2 Desember 2014 at 20:56
Bila anda melakukan uji non parametris. Pada uji parametris, maka hanya uji independen t test dan paired t test saja
yang memperbolehkan normalitas dilanggar, tapi tidak dianjurkan. Pada uji regresi, jika anda menggunakan metode
robust, maka diperbolehkan melanggar normalitas residual.
Balas
Al Faisal
2 Desember 2014 at 20:55
mau tanya dong mas..>> kapan yah uji asumsi klasik itu boleh dilanggar dan kenapa yaa alasannya kita melakukan uji
normalitas?mohon d balas yaa buat skripsi soalnya..makasih
Balas
converted by W eb2PDFConvert.com
Balas
Anwar Hidayat
18 Februari 2015 at 18:23
Tidak cocok, sebab hipotesis anda harusnya uji beda 2 sampel berpasangan. Sedangkan uji normalitas adalah uji syarat
untuk pengujian hipotesis dengan menggunakan uji parametris, misalkan uji regresi, anova, t test dan uji parametris
lainnya.
Balas
Anonymous
18 Februari 2015 at 18:22
tanya donk.. kalo metode saya pretest postest cocok ga pake metode ini?
Balas
Anwar Hidayat
21 Mei 2015 at 15:23
Sama saja, hanya beda istilah: oi (observed count) = Fo (Frekuensi kenyataan), ei (expected count) = (frekuensi
harapan)
Balas
Rose Of Sharon
21 Mei 2015 at 15:21
Mw tanya, apa perbedaan uji normalitas yg menggunakan rumus oi-ei dengan yg menggunakan rumus fo-fh? Mohon
penjelasannya ya trimakasih
Balas
yokoz
7 Maret 2016 at 20:14
nah ini dia yang sedang sy cari, belajar ginian emang bikin pusing.. tp tks ya om bisa buat referensi mksih bnyak y
artikelnya
Balas
Khairul Amri
7 Maret 2016 at 20:07
blog yang sangat bermanfaat, selalu jadi rujukan kalau bersentuhan dengan statistika..
Balas
Anonymous
7 Maret 2016 at 20:19
Luar biasa om,nambah ilmu om..
Balas
Anwar Hidayat
10 Maret 2016 at 19:35
Distibusi Normal
Balas
Anwar Hidayat
converted by W eb2PDFConvert.com
17 Maret 2016 at 18:17
Sepertinya anda akan melakukan uji paired t test, maka diperlukan uji normalitas, namun uji normalitas dilakukan pada
selisih antara pre dan post, bukan pada data pre dan post nya. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka gunakan
uji non parametris sebagai alternatif dari paired t test, yaitu uji wilcoxon signed rank test. Trims.
Balas
Maya Febriani
17 Maret 2016 at 18:15
Mas saya mau nanya.. penelitian sya pre dn post test tetapi hanya kelompok eksperimen dan tdk ada kelompok
kontrol pre test kemudian perlakuan dan post test. apakah ttap menggunakan uji normalitasmohon
jawabanya.bingung
Balas
Anwar Hidayat
7 November 2016 at 13:58
Uji normalitas dilakukan pada data interval dan rasio
Balas
Big Nose
7 November 2016 at 13:57
mas, mau tanya.. penelitian saya kan eksperimen, datanya rasio dan ordinal, apakah bisa menggunakan uji ini?
terimakasih
mohon jawaban dan sarannya
Balas
Anwar Hidayat
17 November 2016 at 14:25
Robust adalah kebal terhadap suatu kendala asumsi. Bisa jadi kebal terhadap heteroskedastisitas, normalitas atau
autokorelasi. Sedangkan RE menggunakan prinsip maximum likelihood, bukan ordinary least square. Sehingga asumsi
heteroskedastisitas dan normalitas dapat diabaikan. Lebih jelasnya pelajari: Regresi Data Panel.
Balas
nana wati
17 November 2016 at 14:20
ka mau tanya, jika uji Chow test menghasilkan FE, Uji LM menghasilkan RE, dan UjiHausman Menghasilkan RE, apakah
perlu saya menguji dengan menggunakan Robust ?
mohon balasanya
terima kasih
Balas
Harlis
31 Maret 2017 at 20:32
Mas mau tanya, kalau data yang dimiliki itu adalah pre dan pos untuk 2 variabel
Maka untuk uji normalitas yang dimasukkan itu hasil pre dan postesnya atau cukup selisihnya?
Balas
Anwar Hidayat
1 April 2017 at 00:24
Kalau uji normalitas sebagai asumsi paired t test, maka uji normalitas cukup dilakukan pada selisihnya saja.
Balas
Ayu
3 April 2017 at 13:45
mohon maaf saya mau tanya.saya punya penelitian tetapi tidak normal dengan nilai signifikan 0,05. dan salah satu
converted by W eb2PDFConvert.com
variabel saya ada variabel dummy. apakah juga harus dioutlier atau transformasi ? dan sebaiknya bagaimana
menjelaskan nya ?
Balas
Anwar Hidayat
3 April 2017 at 17:08
Dummy varibel tidak perlu ditransformasi
Balas
elsa
7 Mei 2017 at 22:31
jika judul penelitian saya pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis matematika
siswa smp.
rumusan masalah:
1. apakah terdapat pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap kemampuan berpikir kritis?
2. apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pendekatan konekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar
dengan pembelajaran konvensional?
dari rumusan masalah, uji apa yang harus saya gunakan pak?
Balas
Anwar Hidayat
15 Mei 2017 at 23:32
Uji Independen t test
Balas
Mukarromah Bakri
15 Mei 2017 at 00:00
Mas, mau tanya. Saya sedang melakukan penelitian hipotesis asosiatif dengan populasi dibawah 30. Uji normalitas apa
yg cocok untuk penelitian saya?
Balas
Anwar Hidayat
15 Mei 2017 at 23:15
Shapiro wilk atau shapiro francia jika anda punya aplikasi STATA. Jika hanya punya SPSS, maka gunakan shapiro wilk.
Jika punya aplikasi Eviews, gunakan jarque bera. Jika mau hitung manual, saya rekomendasikan uji shapiro wilk.
Balas
Anwar Hidayat
21 Mei 2017 at 13:13
Tergantung pada analisis hipotesisnya. Misal uji regresi linear, maka uji normalitas pada residualnya. Jika uji
independen t test, maka uji normalitas pada variabel terikat per kelompok. Jika uji paired t test, uji normalitas pada
selisih antara pre dan post. Dan masih banyak lagi macamnya.
Balas
jannatul husna
1 Juni 2017 at 08:04
maaf mas, saya mau tanya. jika data yang digunakan kurang dari 30 bolehkah menguji normalitas menggunakan uji chi
square? terima kasih
converted by W eb2PDFConvert.com
square? terima kasih
Balas
Anwar Hidayat
1 Juni 2017 at 22:50
Boleh menggunakan Uji Chi-Square.
Balas
rani
12 Juni 2017 at 21:27
mas mau tanya, penelitian saya menggunakan independent simple t test, dan datanya ada 200, apa harus uji
normalitas?
Balas
Anwar Hidayat
12 Juni 2017 at 23:01
Iya harus dilakukan uji normalitas
Balas
Diska
13 Juni 2017 at 10:59
Mau nanya mas: saya kan pake metode regresi berganda, kalo uji normalitasnya tidak tepenuhi, terus di
transformasikan, lalu sudah terpenuhi uji normalitasnya. Nah untuk uji selanjutnya memakai data yg di transformasi itu
atau bagaimana?
Balas
Anwar Hidayat
13 Juni 2017 at 12:11
Iya gunakan data hasil transformasi selanjutnya analisis ulang semua asumsi hingga terpenuhi secara serentak
Balas
Diska
13 Juni 2017 at 13:27
Makasih mas. Mau nanya lagi kalo durbin watsonnya 1,607 dari data yg di transformasi tsb jd bagaimana?
Balas
converted by W eb2PDFConvert.com
pencarian
KATEGORI TERPOPULER
Komputerisasi 111
Hipotesis 99
Uji Asumsi 48
Regresi 48
SPSS 46
POPULAR POST
converted by W eb2PDFConvert.com
Tabel Durbin Watson Dan Cara Membaca
1 - 5 MOST REVIEWS
converted by W eb2PDFConvert.com
RECENT POST
converted by W eb2PDFConvert.com
KOMENTAR TERBARU
Anwar Hidayat pada Penjelasan Lengkap ANOVA Sebagai Analisis Statistik
ARSIP
Pilih Bulan
Anwar Hidayat
Ikuti
649 pengikut
Sukai Halaman
PICKS EDITOR
Contoh Penelitian Bisnis dengan Regresi Linear
converted by W eb2PDFConvert.com
Contoh Penelitian Kesehatan dengan Regresi Logistik
POSTING POPULER
Uji F dan Uji T
MOST COMMENTED
Tutorial Cara Uji T Paired dengan SPSS
Hipotesis
KATEGORI POPULER
Komputerisasi 111
Hipotesis 99
Uji Asumsi 48
Regresi 48
SPSS 46
Komparatif 43
Excel 40
Multivariat 31
Metodologi 29
converted by W eb2PDFConvert.com
TENTANG KITA
Blog Untuk Mempelajari Jenis Uji Statistik, Penelitian, SPSS dan Statistik Berbasis Komputer seperti excel, Stata dan Minitab. Bantuan
Olah dan Analisa Data, SMS/WA/Line/Telegram: 081373337354.
IKUTI KAMI
Beranda About Us Bantuan Olah Data Contact Us FAQ Petunjuk Excel Privacy Policy Disclaimer TOS SPSS Download Sitemap
converted by W eb2PDFConvert.com