Anda di halaman 1dari 4

A.

Istilah Diabetes mellitus


Istilah diabetes mellitus diperoleh dari bahasa latin yang berasal dari kata Yunani, yaitu diabetes
yang berarti pancuran dan mellitus yang berarti madu. Jika diterjemahkan diabetes mellitus adalah
pancuran madu. Istilah pancuran madu berkaitan dengan kondisi penderita yang mengeluarkan
sejumlah besar urin dengan kadar gula yang tinggi. Selanjutnya, di Indonesia dikenal dengan nama
penyakit kencing gula/kencing manis karena urine penderita sering dikerumuni semut karena
tingginya kadar gula dalam urine.
B. Proses Terjadi
Tubuh mempunyai sistem yang dapat mengatur dan menyeibangkan zat-zat yang mengalir di
dalamnya. Demikian pula dengan glukosa, jumlah glukosa dalam tubuh biasanya sangat terkontrol.
Manusia mendapatkan glukosa dari makanan yang manis, karbohidrat dan makanan lain,
Glukosa dalam tubuh akan mengalami proses metabolisme agar dapat dimanfaatkan oleh sel-
sel yang membutuhkan. Glukosa diserap ke dalam aliran darah dan bergerak ke seluruh sel yang
akan digunakan sebagai energi. Tingginya komsusi karbohidrat menyebabkan konsentrasi glukosa
dalam darah meningkat. Oleh karena itu, untuk menormalkan konsentrasi glukosa dalam darah,
glukosa diubah dalam dua bentuk, yaitu glikogen ( disimpan dalam hati dan otot) dan lemak
(disimpan dalam adiposa).
Jika sedang lapar (tidak ada usapan karbohidrat), konsenrasi glukosa darah akan turun. Dengan
bantuan glukagon (hormon yang disekresi oleh sel pankreas), glikogen hati akan dipecah lagi
menjadi glukosa dan dilepas kembali kedalam darah untuk menjaga konsentrasi glukosa dalam
darah tetap normal.
Produksi dan sekresi insulin dipacu oleh jumlah glukosa dalam darah. Jika jumlah glukosa sudah
sampai kadar tertentu, insulin akan disekresikan dan membuka sel-sel dalam hati, otot, dan lemak
sehingga memungkinkan glukosa masuk kedalam sel-sel tersebut. Dengan demikian, glukosa tidak
menumpuk dalam darah dan kadar glukosa darah tetap normal.
Pada kasus defisiensi insulin, glokosa tidak dapat masuk kedalam sel-sel sehingga konsentrasi
glukosa dalam darah meningkat. Glukosa yang menumpuk didalam darah akan dibuang melalui
ginjal k dalam urin sehingga terjadi glikosuria (glukosa dalam urin = kencing manis).
Peranan insulin adalah membantu mengubah glukosa menjadi energi. Glukosa dalam darah
tidak dapat digunakan sebagai energi. Untuk dapat mengubah glukosa menjadi energi, glukosa harus
ditransfer terlebih dahulu kedalam sel dan melalui proses oksidasi dalam sel (respirasi) . selain itu,
insulin mengubah glukosa menjadi energi cadangan (glukagen dan lemak).

Insulin

Karbohidrat glukosa darah meningkat energi


Glukosa darah
Glikogen & normal
lemak

Proses pencernaan karbohidrat pada kondisi normal


Insulin

Karbohidrat glukosa darah meningkat energi

Glikogen & lemak Gejala DM

Glikosuria

Proses pencernaan karbohidrat pada kondisi terkena diabetes mellitus

C. Faktor penyebab
Penyakit diabetes mellitus dapat disebabkan beberapa hal
1. Pola makan
Makan secara berlebihan melebihi kadar kalori yang diperlukan didalam tubuh dapat
memicu timbulnya diabetes mellitus. Hal ini disebabkan jumlah/kadar insulin oleh sel
pankreas mempunyai batas maksimum untuk disekresi. Oleh karena itu mengkonsumsi makana
secara berlebihan tampa di imbangi sekresi insulin yang memadai dapat menimbulkan diabetes
mellitus.
2. Obesitas
Orang yang gemuk dengan berat melebihi 90 kg mempunyI kecandrungan terserang
diabetes mellitus dibandingkan dengan orang yang tidak gemuk.
3. Faktor genetik
Seorang anak dapat diwariskan gen penyebab diabetes mellitus orang tua. Biasanya,
seseorang yang menderita diabetes mellitus mempunyai anggota keluarga yang terkena
4. Bahan kimia dan obat-obatan
Bahan kimia tertentu dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas.
Peradanagan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara optimala
dalam mengsekresikan hormon yang diperlukan utuk metabolisme tubuh, termasuk hormon
insulin.
5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Mikroorganisme dan virus dapat menginveksi pankreas sehingga menimbulkan radang
pankreas. Hal itu menyebabkan sel pada pankreas tidak berfungsi secara optimal dalam
mengsekresi insulin.

D. Gejala
Gejala diabetes mellitus dapat dirasakan secara fisik. Berikut gejala diabetes mellitus.
1. Merasa lemah dan berat badan menurun
Gejala awal adalah berat badan menurun dalam waktu relatif singkat. Selain itu, sering
merasa lemah, lesu dan tidak bergairah. Hal itu disebabkan glukosa yang merupakan sumber
tenagag dan energi, tidak dapat masuk kedalam sel. Oleh karena itu energi diambail dari
cadangan lemak dan dari hati. Jika dipakai terus, cadangan energi dari lemak dan hati akan
berkurang. Akibatnya, badan semakin kurus.
2. Poliuria (banyak kencing)
Kadar glukosa dalam darah yang berlebihan akan dikeluarkan melalui urin. Akibat
tingginya kadar glukosa dalam darah, penderita merasa ingin buang air terus dan dalam
volume urin yang banyak.
3. Polidipsia (banyak minum)
Makin banyak urin yang keluar, tubuh makin kekurangan air. Akibatnya, timbul rasa
haus dan ingin minum terus.
4. Polifagia(banyak makan)
Kadar glukosa yang tidak masuk kedalam sel, menyebabkan timbulnya rangsangan ke
otak untuk mengirim pesan rasa lapar. Akibatnya penderita lebih sering lapar.
5. Jumlah glukosa besar
Jumlah glukosa yang besar dalam urin dapat menyebabkan iritasi genetalia akibat infeksi
jamur
6. Lensa mata berubah
Bentuk lensa mata sedikit berubah dan mengaburkan penelihatan untuk sementara waktu
7. Luka sulit sembuh
Jika terjadi luka pada penderita sulit sekali untuk sembuh. Hal ini berhubungan dengan
isitem kekebalan pada tubuh penderita diabetes yang cendrung menurun.

E. Jenis
Berdasarkanklasifikasi American Diabetes Assosiation / World Health Organization
(ADA/WHO), diabetes melitus dibagi atas 4 tipe berdasarkan penyebab & proses penyakit :
1. Diabetes mellitus tipe I
Pada tipe 1 pangkreas yang menghasilkan insulin mengalami kerusakan. Akibatnya,
sel-sel pada pangkreas tidak dapat mengsekresi insulin, hanya dalam jumlah kecil.
Kerusakan sel-sel disebabkan oleh peradangan pada pankreas (pamkreasitis) yang
dapat disebabkab oleh infeksi virus atau akibat endapan-endapan besi dalam pankreas
(hemokromatosis atau hemosiderosis). Akibat sel-sel tidak dapat mementuk insulin
makan penderita tipe I ini selalu tergantung pada insulin.
Virus tertentu dapat menyerang seseorang yang mudah terkena diabetes mellitus
karena mempunyai pola gen tertentu, yaitu gen HLA. Pada umumnya, orang dengan
pola gen HLA tidak menderita dibetes. Gen ini hanya menyebabkan lebih rentan (mudah
terkena) dibandingkan orang lain yang tidak memiliki gen tersebut.
Tipe ini paling banyak menyerang orang muda dibawah umur 30 tahun. Namun,
kadang-kadang tipe ini juga dapat menyerang segala umur. Biasanya, penderita tipe I
tampak kurus. Gejala diabetes tipe Idapat berkembang secara cepat dalam waktu satu
minggu atau beberapa bulan. Dari hasil penelitian, persentase penderita diabetes
mellitus tipe I sebesar 10-20%, sedangkan penderita diabetes mellitus tipe II sebesar 80-
90%.
2. Diabetes mellitus tipe II
Pada tipe II, sel-sel pankreas tidak rusak, walaupun mungkin hanya terdapat
sedikit yang normal sehingga masih bisa sedikit mengsekresi insulin, tetapi dalam
jumlah kecil sehingga tidak tadap memenuhi kebutuhan tubuh. Biasanya, penderita ini
orang dewasa gemuk diatas 40 tahun, tetapi kadang-kadang juga menyerang segala
umur.
Tipe II merupakan kondisi yang diwariskan (diturunkan). Biasanya, penderita
mempunya anggota keluarga yang terkena. Sifat dari gen yang menyebabkan diabetes
tipe ini belum diketahui.
3. Diabetes mellitus saat kehamilan
Diabetes mellitus saat kehamilan merupakan istilah yang digunakan untuk wanita
yang menderita diabetes selama kehamilan dan kembali normal sesudah hamil.

Anda mungkin juga menyukai