Anda di halaman 1dari 1

CINTA UJUNG JARUM

Oleh Faisal Misbakhul Muni

Setiap detik aku menanti, tapi tak ada jawaban pasti


Setiap menit aku bergumam, tapi tak ada cinta yang kugenggam
Setiap jam aku memandang, tapi tak ada angan yang tak usang
Setiap hari aku merindu, tapi tak ada yang kau lakukan untukku
Aku disini, dilantai dua surga dunia. Memandang senja dengan mata, juga rasa

Esok sebelum subuh


Ketika cintaku mulai runtuh
Ketika airmataku mulai keruh
Ketika ragaku mulai rapuh
Ketika kenanganku mulai bersimpuh
Ketika tenagaku mulai mengeluarkan peluh
Pergilah engkau kedataran tumbuh
Karena seluruh cinta didunia, berasal dari makna separuh

Maka kau akan menyadari, bahwa senyum ini bukanlah senyum abadi
Ia adalah senyum senja,
Begitu menawan tapi cepat terlupakan
Aku tergerak dan kembali merangkak
Merangkak menuju dataran tumbuh, tempat cinta dan bahagia dibunuh

Engkau yang menghunuskan bias


Engkau yang memolesi puas
Engkau jugalah yang melukiskan cinta, hanya dengan cat dan kuas

Aku kembali menanti detik yang kuresapi


Aku kembali menanti menit yang kuhargai
Aku kembali menanti jam yang kucaci maki
Aku kembali menanti hari yang telah kuusangi
Aku kembali, kembali menanti cinta diujung jarum ini

Anda mungkin juga menyukai