Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak didik untuk menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, kreatif, dan inovatif
dalam memasuki era globalisasi yang penuh persaingan. Dengan di belakangi ilmu,
iman dan moral-moral agama pada anak.

Moral adalah cerminan kepribadian seseorang yang tampak dalam perbuatan


dan interaksi terhadap orang lain dalam lingkungan sekitarnya . Moral merupakan
internalisasi nilai-nilai yang diserap oleh seseorang selama proses berinteraksi
dengan orang di luar dirinya . Moral seseorang menunjukkan tingkat kematangan
emosi, prilaku, agama, sosial, kemandirian dan konsep dirinya.Tak heran karena
moral manusia terbentuk selama proses perjalanan kehidupannya.

Perilaku anak pada masa ini sedang dalam pembentukan, selain karena faktor
genetik, lingkungan, sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadiannya, anak
MI (Madrasah Ibtidaiyah) bersifat imitatif atau peniru, apa yang ia lihat, rasakan dan
dengan dari lingkungannya akan diikutinya karena ia belum mengetahui batasan
benar dan salah, baik dan buruk, serta pantas atau tidak pantas. Anak masih belajar
coba ralat berprilaku yang dapat diterima oleh lingkungannya.

Oleh karena itu, masa pendidikan ini adalah masa yang peka untuk menerima
pengaruh dari lingkungannya. Hal ini merupakan kesempatan bagi lingkungan,
dalam hal ini orangtua, guru sekolah, untuk memberikan pengaruh edukatif seluas-
luasnya pada anak, agar membantu mengembangkan perilaku anak yang positif.

Pada anak, perilaku dan moral dapat terbentuk melalui kebiasaan sehari-hari
secara non-formal. Artinya suatu perbuatan yang di lakukan atas anjuran orang
dewasa yang sengaja di tunjukkan kepada anak untuk diikuti . Dalam pendidikan
anak MI,hal ini dapat dilakukan, misalnya : berdoa bersama, mencuci tangan
bersama setelah bermain, menjaga kebersihan, bersifat sopan-santun, mengucapkan
terima kasih, maaf, permisi, dll.

Perilaku anak dimasa pendidikan mencangkup moral, disiplin, sikap


beragama, sosial, emosi dan konsep diri. Dalam pembelajaran anak MI pada lembaga
pendidikan, pengembangan perilaku moral, agama, sosial dan emosi di lingkungan
melalui pembiasaan sehari-hari.

1
Untuk membantu pengembangan perilaku anak, tentunya seorang guru perlu
tahu perkembangan anak dalam aspek-aspek moral, agama, sosial emosional, agar
dapat mengetahui stimulasi apa yang perlu di perhatikan dan dengan strategi
pembelajaran yang bagaimana dapat membantu mengembangkan perilaku anak
tersebut.

Namun, menjadikan anak-anak yang berilmu,beriman dan bertaqwa serta


bermoral agama bukanlah mudah seperti membalik telapak tangan .

Banyak permasalahan yang di alami dalam melaksanakan kegiatan


pembelajaran di MIS ISLAMIYAH PELAWI UTARA KECAMATAN BABALAN
KABUPATEN LANGKAT khususnya pada saat sekarang ini.

Terbukti bahwa kurangnya rasa hormat anak-anak pada orangtua dan guru di
mana orang tua selalu memanjakan anak . Anak tidak mendengarkan nasehat
orangtua dan guru serta kurangnya perhatian orangtua kepada anaknya . Anak-anak
suka berkelahi kepada sesama sebaya, tidak disiplin, tidak mengikuti aturan dan tata
tertib sekolah, membuang sampah tidak pada tempatnya, tidak khusuk dalam berdoa
dan surat-surat pendek dalam Al Quran .

Peneliti untuk mengatasai permasalahan tersebut beranggapan bahwa seorang


guru perlu mengadakan evaluasi dan tindakan pembelajaran dengan menggunakan
berbagai macam strategi dan metode pembelajaran yang inovatif, sehingga dapat
terwujud sesuai dengan yang kita inginkan.

Bercerita adalah metode komunikasi Universal yang sangat berpengaruh


kepada jiwa anak manusia. Bahkan dalam kitab suci Al-Quran banyak berisi cerita-
cerita , kisah-kisah para nabi dan Rasul Allah, akhlak terpuji kepada orang tua, guru,
lingkungan sekolah dan masyarakat.

Mengapa metode bercerita ini efektif bagi anak? Jawabnya tidaklah sulit.
Bercerita pada umumnya lebih berkesan dari pada menasehati murni. Sehingga
bercerita terekam jauh lebih kuat dalam memori anak.

Cerita-cerita yang kita dengar dimasa kecil masih bisa kita ingat seperti cerita
para nabi dan Rasul Allah.

Melalui metode bercerita anak di ajak untuk mengambil hikmah tanpa merasa
di gurui, memang harus di akui sering hati kita tidak merasa nyaman bila harus di
cermati, dengan nasehat yang berkepanjangan apalagi pada anak. Berdasarkan uraian

2
yang telah di ungkapkan di atas maka perlu suatu tindakan untuk mencari dan
menerapkan suatu metode pembelajaran yang di gunakan untuk dapat meningkatkan
moral-moral agama pada anak.

Kegitan metode MIS Islamiyah Pelawi Utara merupakan suatu usaha untuk
dapat mengembangkan moral-moral Agama pada anak dan karena belum terlaksana
dengan baik maka perlu di lakukan perbaikan pembelajaran dengan judul Upaya
Meningkatkan Moral-Moral Agama pada anak melalui metode bercerita di MIS
Islamiyah Pelawi Utara Pangkalan berandan Kec. Babalan Kab. Langkat

B. Identifikasi Masalah

Untuk membantu pengembangan agama pada anak, seorang guru tentulah


harus mengetahui bagaimana latar belakang keluarga dari lingkungan anak, sehingga
guru dapat mengetahui stimulasi apa yang perlu di perhatikan dan dengan strategi
pembelajaran yang bagaimana dapat membantu pengembangan moral dan prilaku
anak tersebut.

Masalah yang dihadapi guru adalah rendahnya nilai moral anak yang di
sebabkan oleh pengaruh lingkungan dan keluarga yang kurang mendidik, sehingga
perilaku tersebut terbawa ke lingkungan sekolah dan mempengaruhi moral teman-
temannya.

Oleh sebab itu pendidik mengidentifikasi masalah:

1. Apa penyebabnya rendahnya moral-moral agama pada anak?


2. Apakah pelajaran dan pembiasaan sehari-hari di sekolah kurang maksimal?
3. Apakah anak tidak menemukan figur yang bisa menjadi teladan di sekolah?
4. Strategi apa yang paling tepat untuk membantu perkembangan moral anak?

C. Analisis Masalah

Dalam meningkatkan perkembangan moral anak, tidaklah semudah


membalikkan telapak tangan, karena pada hakikatnya anak adalah seorang peniru
ulung, dia akan meniru orang yang di anggapnya menyenangkan, tidak peduli apakah
itu baik atau buruk pada dirinya.

Jika penyebab dari rendahnya nilai moral anak kemungkinan besar berasal
dari kurangnya teladan yang baik bagi anak di lingkungan keluarga atau lingkungan

3
di sekitar. Oleh karena itu pendidik harus memiliki strategi yang tepat untuk
membantu meningkatkan perkembangan moral anak.

D. Pemecahan Masalah

Banyak cara yang dapat di laksanakan upaya meningkatkan moral-moral


agama.

Pada anak yaitu dengan merencanakan pembelajaran yang akan di terapkan di


dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Mengembangkan skenario pembelajaran
melalui metode bercerita percakapan, tanya jawab. Pemberian tugas
mengembangkan format observasi pembelajaran.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perumusan masalah dalam


penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan moral-moral agama pada anak
melalui metode bercerita di MIS Islamiyah Pelawi Utara Pangkalan Berandan.

F. Tujuan penelitian

Penelitian bertujuan untuk membantu meningkatkan moral-moral agama pada


anak dengan memperbaiki dan meningkatkn kualitas pembelajaran serta membantu
memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

G. Manfaat Penelitian

Penelitian perbaikan pembelajaran di harapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Anak: agar dapat meningkatkan moral dan perilaku dalam kehidupan


sehari-hari, masa anak adalah masa yang peka dimana anak akan menyerap
informasi apapun tanpa ada filter yang menyaringnya.
2. Guru: agar menambah wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan
moral anak, dan mengetahui pentingnya membuat perencanaan kegiatan yang
lebih baik dari sebelumnya agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dengan
hasil yang memuaskan bagi guru dan anak, begitu juga orangtua.
3. Orangtua: agar memberi contoh yang baik bagi anak dan memberi aturan
atau rambu-rambu yang mendidik bagi anak dan menciptakan suasana
edukatif yang bernilai positif bagi anak.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Akhlak Terpuji

Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi,


perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jama dari bentuk mufradnya
Khuluqun yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan
khalkun yang berarti kejadian, serta erat hubungan Khaliq yang berarti Pencipta
dan Makhluk yang berarti yang diciptakan.

Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan


sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah
seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam
pergaulan semata mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu
seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan
yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam
kenyataan hidup keseharian.

Hidup rukun dan tolong menolong termasuk akhlak yang terpuji. Kalian
harus membiasakan untuk hidup rukun dan tolong menolong dengan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari. Hidup rukun dan tolong menolong dapat
menghilangkan kebencian dan mewujudkan persatuan.

1. Rukun
Rukun merupakan sifat yang penuh persahabatan. anak yang rukun
ciri ciri nya adalah tidak suka bertengkar atau berkelahi. mereka terhidar
dari perpecahan.taukah kalian,apakah ciri-ciri anak yang rukun.
Anak yang rukun memiliki ciri-ciri,yaitu tidak membeda-bedakan
teman,senang membantu orang lain,menghargai pendapat orang
lain,saling menghormati sesama,dan saling menyayangi sesama. Bagi
anak yang tidak menjalin kerukunan dengan teman,akan tidak
memmpunyai, hidupnya tidak tenang,mudah marah dan
tersinggung,senang bertengkar,dan tidak mau minta maaf jika bersalah.

5
2. Tolong Menolong
Tolong menolong termasuk akhlak terpuji. Seseorang manusia tidak
dapat hidup sendiri tanpa bantuan atau pertolongan orang lain. Perilaku
tolong menolong akan mendatangkan banyak manfaat, antara lain
pekerjaan yang berat akan menjadi ringan, masalah yang sulit dapat
menjadi mudah, dapat terjalin kerukunan hidup dengan orang lain, orang
lain akan senang menolong kalian, dan mempunyai banyak teman.
Kalian semua diwajibkan untuk tolong-menolong dalam berbuat baik
dan di larang tolong menolong di dalam berbuat jahat. Misalnya, kalian
dilarang tolong-menolong dalam mencuri uang saku teman dana
menyontek ketika ulangan.
Adapun akhlak yang baik kepada saudara dalam kehidupan sehari
hari adalah :
a. Selalu hidup rukun dengan saudara
b. Segera saling meminta maaf apabila terjadi pertengkaran
c. Saling menghormati dan menyayangi
d. Segera memberikan bantuan atau pertolongan apabila ada masalah
e. Saling mengingatkan saudara untuk berbuat baik kepada kedua orang
tua

B. Pengertian Metode
Metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan (Suryosubroto; 1995:149). Menurut Rusyan (1996:3),
metode merupakan suatu tata cara untuk melakukan kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu, maka dengan demikian metode pembelajaran
adalah suatu tata cara yang berhubungan erat dengan pelaksanaan proses
pembelajaran. Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan (Suprayekti; 2003:13).

1. Metode Ceramah
Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin 1975 : ceramah berasal
dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus) yang berati membaca
kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai akibat dari guru
menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan
pelajaran dengan penggunaan buku.

6
Metode ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar juga
memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :

Kelemahan :

1. Bila selalu digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.


2. Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang
menggunakannya.
3. Cenderung membuat siswa pasif

Kelebihan :

1. Guru mudah menguasai kelas.


2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
6. Lebih ekonomis dalam hal waktu.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman,
pengetahuan dan kearifan.
8. Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
9. Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan
meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber lain

2. Metode Tanya Jawab


Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991/1992:41) mengungkapkan
bahwa metode tanya jawab dapat pula diartikan sebagai format interaksi
antara guru-siswa melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk
mendapatkan respons lisan dari siswa, sehingga dapat menumbuhkan
pengetahuan guru pada diri siswa.
Dari beberapa pernyataan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
metode tanya jawab adalah cara penyajian bahan pelajaran dalam proses
pembelajaran yang berbentuk pertanyaan yang harus dijawab, sehingga
terjadi interaksi dua arah antara guru danpeserta didikuntuk memperoleh
pengalaman guru pada peserta didik.

7
Penggunaan metode tanya jawab dimaksudkan agar peserta didik lebih
termotivasi untuk belajar selama proses pembelajaran, sehingga baik guru
atau peserta didik sama-sama aktif dalam proses pembelajaran.

C. Tujuan Penggunaan Metode Tanya Jawab


Metode Tanya jawab dalam suatu proses pembelajaran bertujuan untuk:
a. Membimbing usaha para siswa untuk memperoleh suatu keterampilan
kognitif maupun sosial.
b. Memberikan rasa aman pada siswa, melalui pertanyaan kepada seorang
siswa yang dapat dipastikan bisa menjawab pertanyaan.
c. Mendorong siswa untuk melakukan penemuan dalam rangka
memperjelas masalah.
d. Membimbing dan mengarahkan jalannya diskusi.
Kegunaan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran adalah diantaranya
membangkitkan atau menimbulkan keingintahuan peserta didik terhadap isi,
sehingga mendorong minat peserta didik yang berpartisipasi dalam proses
pembelajaran.Membangkitkan, mendorong, menuntun dan atau membimbing
pemikiran yang sistematis, kreatif dan kritis pada diri peserta didik
Meningkatkan keterlibatan mental peserta didik dengan menjawab
pertanyaan, dalam proses pembelajaran sehingga dapat terwujud cara belajar
aktif peserta didik Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengekspresikan diri, sehingga dapat memupuk dan mengembangkan
kemampuan untuk menyatukan pendapat dengan tepat. Memberikan
kesempatan kepada para peserta didik menggunakan pengetahuan
sebelumnya untuk belajar sesuatu yang baru.

D. Manfaat dari Penggunaan Metode Tanya Jawab


Banyak manfaat penggunaan metode tanya jawab dapat dilihat pada
kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh metode ini. Menurut Sudirman
(1992:119), metode tanya jawab memiliki kelebihan yakni:
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa;
Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir
termasuk daya ingat;
Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat;

8
Dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa dan keistimewaannya
dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawaban;
Dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa terhadap apa
yang telah dan sedang dipelajari;
Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi
siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar)
kepada berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, surat kabar, dan
sebagainya.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Setting penelitian ini menjelaskan tempat dan waktu dilakukan PTK
serta siklus PTK yang akan dilakukan :

1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIS ISLAMIYAH
PELAWI UTARA PANGKALAN BERANDAN KEC. BABALAN
KABUPATEN LANGKAT untuk mata pelajaran akidah akhlak kelas III.

2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pembelajaran
2013/ 2014, yaitu mulai 03 Mei dan 10 Mei 2014. Penentuan penelitian
mengacu pada kalander akademik sekolah, karena PTK memerlukan
beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di
kelas.

3. Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus untuk melihat
peningkatan Moral agama anak.

B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Sebelum pelaksanaan PTK, dilakukan berbagai rancangan persiapan
pembelajaran yang akan dijadikan PTK, yaitu : Membuat Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP), Penguasaan Materi, Menyediakan media
dan Sumber belajar, Penetasan Kegiatan, Pengelolaan kelas, Penggunaan
waktu dan menyediakan alat penilaian.

C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian
adalah anak- anak di MIS Islamiyah Pelawi Utara.

10
D. Sumber Data
1. Anak
Untuk mendapatkan data tentang perkembangan Moral agama pada
peserta didik.

Tabel
Sumber Data ( Anak )
No Nama Anak Laki- laki Perempuan
1 Adip Prasetia.W
2 Arif Aulia Hari
3 Fauzan Gifai.Srg
4 Fikram Masaid
5 Laila Rizki R
6 Priska Aulia.P
7 Rizki Fajri
8 Yasir Afarat
9 Zulfitria Ananda

2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan Moral agama anak.

Tabel 2

Sumber Data ( Guru )

No Nama Status Kelas


1 Ahmad Anshari Ritonga Guru III MIS
2 Atika Rahma Teman Sejawat III MIS
3 Azlina Sari Dokumentasi III MIS
4 Dewi Purwati Guru III MIS
5 Dina Purnama Guru III MIS
6 Fera Rahmadani Dokumentasi III MIS
7 Vella Wati Fajrin Teman Sejawat III MIS

11
3. Teman Sejawat atau Kolaborator
Teman sejawat dan kolaborator di maksudkan sebagai sumber data utuk
melihat implementasi penelitian kelas secara komperhensif, nama baik dari
sisi anak maupun guru.

E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpuan Data PTK
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, Observasi,
wawancara, dan diskusi dan dokumentasi sebagai berikut :
a. Tes
Digunakan untuk mengetahui data tentang hasil belajar anak.
b. Observasi
Observasi yang dilakukan merupakan pengamatan terhadap seluruh
kegiatan pembelajaran dan perubahan yang terjadi pada saat dilakukannya
pemberian tindakan.

c. Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan selama wawancara diarahkan
untuk mengetahui kendala kendala yang dihadapi anak selama
pembelajaran berlangsung dan kesulitan menyelesaikan tugas yang diberikan.
d. Diskusi
Diskusi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan
pada kegiatan belajar mengajar dimana interaksi antara penelitian dan anak
untuk merangsang kreatifitas anak dalam bentuk ide atau gagasan, dapat
mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain, memperluas
wawasan dan membina untuk terbiasa bermusyawarah dalam memecahkan
suatu masalah. Diskusi juga dilakukan bersama guru, teman sejawat dan
kolaborator untuk refleksi hasil siklus penelitian tindakan kelas.
e. Dokumentasi
Menggunakan daftar hadir anak dan Vidio.

2. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;


a. Tes : Menggunakan bukti soal/ isntrumen soal untuk mengukur hasil belajar
anak yaitu dengan menggunakan LKA (Lembar Kerja Anak) untuk

12
mengetahui tingkat perkembangan dalam mengetahui moral akhlak yang
baik..
b. Observasi : Menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas
anak dalam proses kegiatan belajar mengajar. Menurut Margono, 2003 dalam
Denny Setiawan, dkk, observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek
penelitian. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas
anak dalam mengetahui moral yang baik.

F. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat
keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu
kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam PTK ini yang akan di lihat
indikator kinerjanya adalah anak dan guru. Guru merupakan fasilitator yang
sangat berpengaruh terhadap aktivitas dan perkembangan anak.

1. Anak
a. Tes
Keberhasilan yang dicapai anak sekurang-kurangnya 85% anak dapat
meningkatkan moral dengan baik dan 75 % anak dapat mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Observasi
Observasi dilakukan untuk melihat keaktifan anak dalam mengetahui
tentang moral yang baik.
2. Guru
a. Dokumentasi : kehadiran, Foto, vidio anak
b. Guru : Hasil Observasi/ Pengalaman guru kelas lain terhadap pembelajaran
yang sedang berlangsung.

G. Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini. Hal ini dapat di lihat dari

13
persentase tingkat keberhasilan yang di capai anak. Tindakan ini berhasil
apabila paling sedikit 70% untuk meningkatkan moral yang baik.

Adapun rumusan data kuantitatif adalah :


= 100%

Keterangan:
P : Angka Persentase
f : Jumlah siswa yang mengalami perubahan
n : Jumlah seluruh siswa

2. Data Kualitatif
Tahap data kualitatif yang di lakukan diantaranya :
Melakukan pemeriksaan data terhadap moral yang baik
Menyimpulkan apakah selama tindakan pembelajaran terjadi
peningkatan moral yang baik anak berhasil atau tidak berdasarkan
hasil observasi
Pengambilan keputusan

H. Prosedur Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas, maka
penelitian ini memiliki beberapa tahap yang merupakan suatu siklus. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Pada penelitian
ini akan dilaksanakan dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari beberapa
tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini yaitu :
a. Membuat RPP
b. Mempersiapkan metode dan media pembelajaran
c. Mempersiapkan tempat kegiatan pembelajaran yang kondusif
d. Menyiapkan lembaran observasi untuk mengamati kegiatan belajar
mengajar serta keaktifan anak selama proses belajar berlangsung.
2. Pelaksanaan (Acting)
Dalam konteks PTK, istilah dipahami sebagai aktifitas yang
direncanakan dengan sistem untuk menghasilkan adanya peningkatan dalam

14
proses pembelajaran. Dalam melaksanakan tindakan perlu menyusun
langkah-langkah operasional atau skenario pembelajaran dari tindakan yang
dilakukan :
1) Melakukan kegiatan pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti dimana
peneliti sebagai guru dan teman sejawat sebagai kolaborator yang akan
memberikan masukan tentang pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Menjelaskan pembelajaran tentang akhlak kepada orang tua, teman, dan
masyarakat
3) Menjelasakan materi pembelajaran yang akan dilakukan
4) Guru memotivasi anak untuk berani dan mampu melaksanakan kegiatan
tersebut.
5) Guru memberi penghargaan pada siswa yang mampu menyelesaikan
kegiatan pembelajaran.
6) Guru memberi penguatan agar anak mampu melakukan kegiatan
pembelajaran dengan rapi.
7) Melakukan pengamatan dan observasi

3. Pengamatan (Observation)
Observasi dilakukan di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Observasi dilakukan di MIS Islamiyah Pelawi Utara kegiatan
yang dilakukan pada tahap ini adalah
1) Melaksanakan observasi terhadap pelaksasanaan tindakan dan proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan. Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung.
2) Kemampuan memahami pelajaran yang telah di berikan
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi dilaksanakan berdasarkan analisis, baik dasar observasi
maupun data evaluasi. Refleksi dilakukan dengan tujuan menilai apakah
penguasaan materi, penggunaan media dan sumber belajar, penggunaan
metode pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap anak, penggunaan waktu, serta penilaian proses hasil
dan belajar terlaksana dengan baik. Dan terpenting adalah untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan atau kendala yang di hadapi untuk perbaikan pada
siklus berikutnya. Refleksi dapat digambarkan sebagai berikut :

15
Diagram 1

Kerangka Siklus Pelaksanaan PTK

Perencanaan
Evaluasi dan
Tindakan I
Refleksi I
Pelaksanaan
SIKLUS I
Tindakan I

Pengamatan/
Observasi I

Perencanaan
Tindakan II

Pelaksanaan
Tindakan II
Evaluasi dan SIKLUS II
Refleksi II

Pengamatan/
Observasi II

I. Personalia Penelitian
II. Tim Peneliti yang terlibat dalam PTK ini adalah :

Tabel 3

Personalia Penelitian

Jam Kerja
No Nama Status Tugas
Perminggu
1. Ahmad Anshari Guru a. Pelaksana PTK
Ritonga (Peneliti) b. Pengumpul Data
Atika Rahmah c. Analisis Data
Azlina Sari d. Pengambil Keputusan 24 jam
Dewi Purwati (hasil PTK)
Dina Purnama
Fera Rahmadani

16
Vella Wati Fajrin

1. Ahmad Anshari Guru


24 jam
Ritonga
2. Atika Rahma Pemantau Kolaborator (penilai I ) 24 Jam
3. Azlina Sari Dokumentasi Kolaborator (penilai I ) 24 Jam
4. Dewi Purwati Guru 24 Jam
5. Dina Purnama Guru 24 Jam
6. Fera Rahmadani Dokumentasi 24 Jam
7. Vella Wati Fajrin Pemantau Kolaborator (penilai I ) 24 Jam

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan Pemahaman tentang moral


yang baik pada orang tua, masyarakat, ataupun
lingkungan sekolah

Siklus ke : 1

Hari /Tanggal : Sabtu/ 03 Mei 2014

Hal yang diperbaiki : Kegiatan kemampuan pemahaman tentang moral


agama pada orang tua, masyarakat dan lingkungan
sekolah. Sebagai kegiatan inti dalam kegiatan
pembelajaran.

Pengelolaan kelas : Penataan ruangan tidak di bagi dalam kelompok,


duduk masing-di tempatnya dan mendengarkan dari
apa yang di sampaikan oleh guru, lalu timbul Tanya
jawab

Langkah-langkah Perbaikan :

1. Guru mengajak anak-anak untuk membaca doa sebelum belajar


(Pembukaan)
2. Guru bercerita tentang akhlak terpuji (untuk memotivasi anak agar timbul
daya cipta dan imajinasinya)
3. Guru memberikan gambaran atau contoh akhlak terpuji
4. Guru menyuruh anak untuk memberikan contoh akhlak terpuji
5. Anak-anak melakukan tanya jawab oleh guru apa yang telah disampaikan
6. Guru membantu dan mengarahkan anak yang belum mau melakukan
kegiatan

Refleksi pelaksanaan perbaikan untuk siklus 1

a. Refleksi komponen kegiatan

18
- Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan indikator dan tingkat
perkembangan
- Materi yang di sajikan sesuai tingkat perkembangan anak
- Media pembelajaran sesuai dengan indikator yang ditentukan, namun ada
beberapa media pendukung materi perlu mendapat motivasi langsung
berupa alat peraga
- Metode pembelajaran yang digunakan memancing anak untuk tertarik dan
senang dengan kegiatan karena sesuai dengan materinya
- Alat penilaian yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak
yang dapat mengukur kemajuan belajar anak

b. Refleksi Proses kegiatan


- Pelaksanaan kegiatan sesuai RPP yang disusun sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan
- Dalam melaksanakan kegiatan pada umumnya tidak terdapat kelemahan,
namun penggunaan media dan metode serta penjelasan kegiatan perlu
ditingkatkan dan di kembangkan
- Kekuatan merancang dan melaksanaan kegiatan pengembangan
menunjukkan seluruh kemampuan bidang sesuai dengan usia anak serta
dalam pelaksanaannya tetap mengikuti langkah-langkah perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi saya memutuskan untuk merencanakan siklus 2
karena berdasarkan hasil karya anak tidak menunjukkan kemampuan
sesuai dengan yang di harapkan ini terlihat dari hasil karya instrument
pemikiran anak.

INSTRUMEN PENILAIAN PERBAIKAN SIKLUS 1 SEBAGAI BERIKUT

Mendengarkan Melakukan Melakukan


cerita dan Paham Kegiatan Sesuai Sendiri Kegiatan
No Nama Anak Penjelasan Petunjuk Bercerita
Tidak Tidak Tidak
Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas Tuntas
1. Adip Prasetia.W

2. Arif Aulia Hari

3. Fauzan Gifai.Srg

4. Fikram Masaid

19
5. Laila Rizki R

6. Priska Aulia.P

7. Rizki Fajri

8. Yasir Afarat

9. Zulfitria Ananda

Setelah saya melaksanakan siklus 1 maka saya bertanya pada diri sendiri.

a. Mengapa pelaksanaan kegiatan anak dari 9 orang anak hanya 3 anak yang
dapat berhasil dan selebihnya tidak memuaskan atau kurang?
b. Apakah penjelasan dan arahan saya kurang di mengerti anak ?
c. Perlukah media atau alat peraga dalam pengembangan kegiatan ini lebih di
variasikan?
d. Apakah penguatan atau umpan balik terhadap kegiatan anak tidak
menunjukkan sesuatu yang dapat memotivasi anak ?
Berdasarkan hasil refleksi, saya memutuskan untuk mengadakan
perbaikan siklus 2 sebagai berikut :
- Penjelasan kegiatan sebaiknya di perbaiki untuk dapat di mengerti oleh
anak.
- Waktu kegiatan di atur agar jangan terlalu di tentukan
- Media yang digunakan di ganti agar dapat bervariasi yang dapat
memancing minat anak
- Pengaturan duduk anak lebih di perhatikan yang sudah melakukan
kegiatan di dudukkan bersama-sama dengan yang belum melakukan
untuk memancing minat anak.

SKENARIO PERBAIKAN

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan kemampuan anak melalui metode bercerita


/pemberian tugas

Siklus ke : 2

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 10 Mei 2014

Hari yang di perbaiki : Kegiatan tentang akhlak terpuji memberikan iyel-iyel


tentang semangat dan motivasi agar tidak ngantuk dalam
belajar dan lebih bersemangat dalam menerima pelajaran

20
dengan mendengarkan penjelasan tentang akhlak terpuji
untuk memotivasi anak sesuai dengan tema

Pengelolaan kelas : Duduk di kursi sesuai dengan kelompok yang sudah di


tentukan

Langkah-langkah perbaikan :

1. Guru mengajak anak untuk membalas iyel- iyel dari guru


2. Guru menjelaskan tentang gambaran akhlak terpuji dengan alat peraga untuk
memancing minat dan motivasi anak dalam melakukan kegiatan
3. Guru menjelaskan kegiatan dengan mempersipkan bahan dari alat untuk
melaksanakan kegiatan
4. Guru membagikan bahan soal uji melalui lembar soal
5. Guru memperhatikan, membantu dan mengarahkan anak yang belum
melakukan kegiatan
6. Guru memberikan penilaian terhadap kegiatan anak
7. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan dan hasil karya anak.

Hasil perbaikan siklus 2 :

Setelah proses perbaikan kegiatan siklus 2 terlaksana saya menilai dan


melihat hasil karya anak yang pada umumnya sudah baik dan akhirnya saya
mengambil keputusan bahwa saya tidak perlu lagi melaksanakan perbaikan siklus 3
berdasarkan :

- Kegiatan anak yang sudah baik pada umumnya


- Proses kegiatan perbaikan berlangsung baik sesuai dengan rencana
- Pernyataan atau masukan teman sejawat yang menyatakan kegiatan sudah
baik terlihat dari penilaian kegiatan pemberian tugas dengan memberikan
lembar soal

INSTRUMEN PENILAIAN PERBAIKAN SIKLUS 2 SEBAGAI BERIKUT

Mendengarkan Melakukan Melakukan


cerita dan Paham Kegiatan Sesuai Sendiri Kegiatan
No Nama Anak Penjelasan Petunjuk Bercerita
Tidak Tidak Tidak
Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas Tuntas
1. Adip Prasetia.W

21
2. Arif Aulia Hari

3. Fauzan Gifai.Srg

4. Fikram Masaid

5. Laila Rizki R

6. Priska Aulia.P

7. Rizki Fajri

8. Yasir Afarat

9. Zulfitria Ananda

B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


1. Pembahasan Siklus 1
Pada siklus 1 guru dan teman sejawat memutuskan berdasarkan proses dan
hasil yang di capai menunjukkan kegiatan belum terlaksana dengan baik dan
perlu di perbaiki/ lebih lanjut ke siklus 2 dengan memperhatikan hal-hal yang
perlu di tingkatkan di perbaiki antara lain.
- Cara guru menjelaskan jagan terlalu terburu-buru
- Media yang biasa di gunakan diganti dengan bahan bahan alam yang
dapat menarik perhatian anak
- Umpan balik atau penguatan lebih di variasikan agar anak lebih puas atas
kegiatannya

Dari hasil penilaian keseluruhan anak terlihat dan hasil karya anak yang
kurang berhasil sebanyak 1 orang dari 9 anak di kelas III, karena 1 anak
memiliki keterbelakangan mental.

Pelaksanaan perbaikan sudah diatur sesuai RPP pada hari itu tetap di
jalankan seperti biasanya dan sudah di buat serta di rancang untuk kegiatan
awal, inti dan akhir. Kegiatan yang diperbaiki adalah kegiatan pada
pemahaman anak tentang akhlak terpuji kegiatan inti tersebut 60 menit

2. Pembahasan Siklus 2
Pada siklus 2, guru dan teman sejawat dan memutuskan bahwa tidak perlu di
laksanakan siklus ke 3. Karena pada siklus ke 2 kelihatan dari proses
perbaikan dan kegiatan anak yang menunjukkan keberhasilan melakukan

22
kegiatan sehingga pada umumnya anak mampu melakukan kegiatan belajar
dengan baik.
Keputusan untuk tidak melanjutkan perbaikan berdasarkan :
- Kegiatan anak berkembang sangat baik 8 anak tuntas dan hanya 1 anak
yang tidak tuntas di karenakan keterbelakangan mental di kelas III
- Proses kegiatan yang baik terlaksana sesuai rencana perbaikan
- Pendapat teman sejawat (penilaian 1) dan kepala MIS (penilaian 2) yang
menyatakan dan menilai sesuai pengamatannya bahwa proses dan hasil (
sudah baik di lihat dari diagram di bawah ini.

14

12

10

0
Kegiatan sebelum kegiatan Siklus 1 Siklus 2

Dari diagram di atas terlihat ada kenaikan dan peningkatan hasil dari kegiatan
belajar tentang akhlak tersebut setelah ada perbaikan-perbaikan siklus 1 dan
perbaikan siklus 2 sehingga kegiatan tersebut dapat dinyatakan bahwa kegiatan
belajar anak dengan pelaksanaan perbaikan dan rencana-rencana yang di buat
menghasilkan pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan hasil yang di harapkan.

23
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang telah di laksanakan pada
kelas III MIS Pelawi Utara Pangkalan Brandan Kec. Babalan Kabupaten Langkat
dari Siklus satu sampai dua dapat di ambil simpulan yaitu :
1. Hasil observasi pada siklus I yakni anak dalam memahami penjelasan yaitu 6
anak (31.25%), melakukan kegiatan sesuai objek tentang akhlak terpuji atau
apa yang di berikan oleh guru yaitu 3 anak ( 50%). Hal ini menunjukkan
bahwa kemampuan anak pada siklus I adalah 43.75%.
2. Hasil observasi pada siklus II yakni anak dalam memahami penjelasan yaitu 8
anak (75%), melakukan kegiatan sesuai dengan objek tentang akhlak terpuji
atau apa yang di berikan tugas oleh guru yaitu 8 (87.50%). Hal ini
menunjukkan kemampuan anak adalah 83.3%.
3. Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) siklus I sampai siklus II dapat
dilihat bahwa adanya peningkatan kemampuan anak melalui kegiatan
bercerita/ Tanya jawab pada siklus I 43.75%, pada siklus 2 kemampuan
mengetahui tentang akhlak terpuji atau apa yang telah di berikan oleh guru
83.3% , Dari hasil observasi siklus I sampai siklus II maka melalui kegiatan
bercerita / Tanya jawab dapat meningkatkan kemampuan anak.
B. Saran
Setelah penelitian tindakan ini terlaksana dengan baik, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Dalam merencanakan penelitian tindakan sebaiknya memperhatikan segala
sesuatu yang berkaitan dengan indikator pembelajaran yang ingin dicapai dan
mengevaluasi aspek kegiatan pembelajaran yang akan diteliti.
2. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar hendaknya memperhatikan
aspek perkembangan anak secara individu, mengembangkan skenario rencana
kegiatan belajar mengajar sehingga proses pembelajaran menarik dan
menyenangkan bagi anak.
3. Kepada kepala sekolah dan yayasan di harapkan untuk menyediakan sarana
pembelajaran dapat berjalan secara efektif.
4. Penelitian ini sangat berguna untuk menciptakan guru yang professional,
diharapkan penelitian ini dapat dilaksanakan pada aspek perkembangan anak
yang lainnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi,dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2011 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.

http://geogle.com

25
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak

Kelas/ Semester : III/II

SK : Membiasakan Akhlakul Karimah

KD : - Membiasakan sikap rukun dan tolong menolong

- Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam


kehidupan sehari-hari

Alokasi waktu : 2 X 35 M

a. Tujuan pembelajaran :
- Siswa dapat membiasakan hidup rukun
- Siswa dapat membiasakan berakhlak baik terhadap
saudara dalam kehidupan sehari-hari
- Siswa dapat membiasakan berakhlak baik terhadap teman
dalam lingkungan sekolah
- Siswa dapat membiasakan hidup tolong menolong
b. Materi pembelajaran :
- Pengertian rukun
- Tolong menolong
- Membiasakan berakhlak baik terhadap saudara dalam
kehiduapan sehari-hari
c. Metode pembelajaran :
- Diskusi
- Tanya jawab
- Penugasan
d. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pendahuluan :
- Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca
ayat pendek dan doa sebelum belajar

26
- Menjelaskan materi yang akan di ajarkan beserta
kompetensi dasar yang akan di capai

Kegiatan inti :

- Siswa membaca dan memahami pengertian rukun tolong


menolong
- Siswa mendefinisikan materi tentang rukun, dan tolong
menolong
- Siswa membiasakan berakhlak baik terhadap saudara
dalam kehidupan sehari-hari

Kegitan penutup :

- Menyimpulkan materi seperti hidup rukun, tolong


menolong dana berakhlak baik terhadap saudara dalam
kehidupan sehari-hari
- Memberi penugasan berupa soal pelihan fganda dan
uraian

e. Alat atau sumber belajar :


- Buku paket akidah akhlak penerbit aneka ilmu
- Buku-buku lain yang relevan
f. Penilaian :
- Teknis
- Bentuk soal : pilihan Ganda, Uraian

Indikator :

- Membisakan hidup rukun


- Membiasakan hidup tolong menolong
- Membiasakan berakhlak baik terhdap saudara dalam
kehidupan sehari-hari

27
VIDIO PENELITIAN

Adapun Vidio Penelitian Terlampir dalam CD

BIODATA PENELITI

Nama : Dedek prananda

Alamat : Dsn III paya bengkuang kec.Gebang Kab. Langkat

Tempat Tgl Lahir : 21 November 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

No HP : 081269992054

Pengalaman Penelitian

- Banyak sekali pelajaran-pelajaran ketika penelitian,


karena baru pertama sekali mengajar di SD
- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas
- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental
- Mempererat silaturrahim kepada Ka. Sekolah
maupun guru-guru yang ada di sana
- Dapat memberikan pengalaman yang baik dan baru
serta berharga bagi saya untuk lebih memperdalam
arti penting pendidikan.

Nama : Evi Syafitriyani

Alamat : Dsn II paya bengkuang kec.Gebang Kab. Langkat

Tempat Tgl Lahir : 13 juli 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

No HP : 087734342190

Pengalaman Penelitian

28
- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas
- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental
- Mempererat silaturrahim kepada Ka. Sekolah
maupun guru-guru yang ada di sana
- Dapat memberikan pengalaman yang baik dan baru
serta berharga bagi saya untuk lebih memperdalam
arti penting pendidikan.

Nama : Devhy handayani

Alamat : Dusun 1 Tegar Rejo, kec.Gebang Kab. Langkat

Tempat Tgl Lahir : 13 maret 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

No HP : 0877664412

Pengalaman Penelitian

- Banyak sekali pelajaran-pelajaran ketika penelitian,


karena baru pertama sekali mengajar di SD
- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas
- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental
- Mempererat silaturrahim kepada Ka. Sekolah
maupun guru-guru yang ada di sana

Nama : Chairiah

Alamat : Pelawi

Tempat Tgl Lahir : 12 juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

29
No HP : 085240431212

Pengalaman Penelitian

- Banyak sekali pelajaran-pelajaran ketika penelitian,


karena baru pertama sekali mengajar di SD
- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas
- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental
- Dapat memberikan pengalaman yang baik dan baru
serta berharga bagi saya untuk lebih memperdalam
arti penting pendidikan.

Nama : Marlia Ulfah Harahap

Alamat : besilam

Tempat Tgl Lahir : 23 desember 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

No HP : 082240405151

Pengalaman Penelitian

- Banyak sekali pelajaran-pelajaran ketika


penelitian, karena baru pertama sekali mengajar di
SD
- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas
- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental

Nama : Ahmad Aswin

Alamat : cempa

Tempat Tgl Lahir : 13 juli 1994

Jenis Kelamin : laki-laki

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

30
No HP : 081243431243

Pengalaman Penelitian

- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang


memiliki keterbelakangan mental
- Mempererat silaturrahim kepada Ka. Sekolah
maupun guru-guru yang ada di sana
- Dapat memberikan pengalaman yang baik dan
baru serta berharga bagi saya untuk lebih
memperdalam arti penting pendidikan.

Nama : Azwar

Alamat : serapuh ABC Kab. Langkat

Tempat Tgl Lahir : 17 desember 1994

Jenis Kelamin : laki-laki

Sekolah : STAI JM Tg. Pura Langkat

No HP : 081269771232

Pengalaman Penelitian

- Lebih mengenal anak-anak usia 8 tahun ke atas


- Belajar memahami dan ikut kedunia anak yang
memiliki keterbelakangan mental
- Mempererat silaturrahim kepada Ka. Sekolah
maupun guru-guru yang ada di sana
- Dapat memberikan pengalaman yang baik dan
baru serta berharga bagi saya untuk lebih
memperdalam arti penting pendidikan.

31
.

32

Anda mungkin juga menyukai