Anda di halaman 1dari 13

A.

Metode Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan data-

data kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk

menggambarkan implementasi program kali bersih pada masyarakat

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing

pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

a. Untuk jawaban a dengan skor 4

b. Untuk jawaban b dengan skor 3

c. Untuk jawaban c dengan skor 2

d. Untuk jawaban d dengan skor 1

Setelah data diolah kemudian data dianalisis secara analisis

deskriptif persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung persentase untuk tiap kategori jawaban yang ada pada

masing-masing indikator.

b. Menghitung persentase untuk analisis deskriptif dengan rumus


= %

Nilai persentase yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan

kriteria presentase untuk dideskriptifkan dan ditarik kesimpulan untuk

menentukan kriteria tingkat pendidikan masyarakat terhadap upaya

mengatasi pencemaran lingkungan akibat sampah menggunakan

perhitungan sebagai berikut:

a. Jumlah responden = 80

1
b. Jumlah butir soal = 40

c. Skor jawaban maks. = jumlah responden x jml. soal x skor maks

= 80 x 40 x 4

= 12.800

d. Skor jawaban min. = jumlah responden x jml. soal x skor min

= 80 x 40 x 1

= 3.200

e. Rentang skor = skor jawaban maks. skor jawaban min.

= 12.800 3.200

= 9.600

f. Interval kelas skor = rentang skor : 4

= 9.600 : 4

= 2.400


g. Persentase maksimal = 100%

9.600
= 100%
9.600

= 100%


h. Persentase minimal = 100%

2.400
= 9.600 100%

= 25%

i. Rentang persentase = 100% - 25%

= 75%
j. Interval kelas = rentang persentase : 4

= 75% : 4

= 18,75%

Dari hasil perhitungan, diperoleh kriteria implementasi program

kali bersih pada masyarakat sebagai berikut:

Tabel 4. Klasifikasi Kategori Tingkatan Dalam Bentuk Skor dan Persen

(%)

No. Rentang skor Persentase Kriteria


1 13.455 16.560 81,25 100% Sangat tinggi
2 10.350 13.454 62,5 81,25% Tinggi
3 7.245 10.349 43,75 62,5% Rendah
4 4.140 7.244 25 43,75% Sangat rendah
A. Validitas dan Reabilitas Instrument

a) Validitas Instrument

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih

memiliki validitas yang tinggi. Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang

diteliti secara tepat (Arikunto, 2006:168).

Angket yang dikatakan memiliki validitas isi apabila dapat menangkap

data dari variabel yang telah diteliti secara tepat. Pada penelitian ini validitas

diperoleh dengan menggunakan skor angka yang diperoleh dari jawaban

pertanyaan pada angket yang diajukan pada responden, sebelum dipergunakan

untuk memperoleh data penelitian, terlebih dahulu angket tersebut dikonsultasikan

kepada ahlinya.
Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product moment. Menurut

Arikunto (2006:170) menggunakan rumus, sebagai berikut:

N XY X Y
rxy
N X 2

X N Y 2 Y
2 2

Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y

N = jumlah responden

x = skor dari setiap butir

y = skor total
Cara mengetahui kuesioner yang digunakan valid atau tidak maka r yang

diperoleh ( rhitung) dibandingkan dengan ( rtabel) product moment dengan taraf

signifikan 5%. Apabila ( rhitung) ( rtabel) maka instrumen dikatakan valid, dan

apabila ( rhitung) ( rtabel) maka instrumen dikatakan tidak valid.

Hasil uji coba validitas instrumen penelitian sebanyak 40 butir pertanyaan

semuanya dalam kategori valid, hal ini dikarenakan nilai r hitung pada seluruh

item soal > r tabel dengan taraf signifikansi 5 % atau taraf kepercayaan 95%,

dengan kata lain nilai rxy > 0,444.

Uji coba validitas instrument dilakukan pada orang tua yang memiliki

anak usia 7-15 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Sampel

penduduk bukan berasal dari lokasi penelitian, namun lokasi di Kecamatan

Pangkah karena memiliki karakteristik wilayah yang sama dengan Kecamatan

Kedungbanteng. Jumlah sampel yang diambil adalah 20 orang karena jumlah

tersebut dianggap dapat mewakili tingkat kelayakan soal.

Kriteria koefisien korelasi validitas dapat disajikan pada Lampiran 9.

Jumlah soal terdiri dari 40 butir pertanyaan dan terdapat 40 pertanyaan termasuk

kriteria tinggi. Kriteria koefisien korelasi validitas, sebagai berikut:


50
0,000 0,250 : sangat rendah

0,251 0,500 : rendah

0,501 0,750 : cukup

0,751 1,000 : tinggi


b) Reabilitas Instrument

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006: 178). Suatu angket dikatakan

reliabel apabila angket tersebut memberikan indikasi yang stabil dan konsisten

dari karakteristik yang diteliti. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha

(Arikunto, 196:2006), dengan rumus sebagai berikut:

k b 2
r11 = [ ] [1 ]
(k 1) 2t

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varians butir

1 2 = varians total

Tingkat reliabilitas instrumen ditentuakn dengan harga r11 yang

dikonsultasikan dengan r tabel product moment menggunakan taraf signifikan 5%

atau taraf kepercayaan 95%. Jika r hitung > r tabel maka soal bersifat reliabel.

Kriteria tingkat reabilitas, sebagai berikut:

0,000 0,250 : sangat rendah

0,251 0,500 : rendah

0,501 0,750 : cukup

0,751 1,000 : tinggi

Uji coba reabilitas instrument dilakukan pada orang tua yang memiliki

anak usia 7-15 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 9 tahun. Sampel
penduduk bukan berasal dari lokasi penelitian. Lokasi diambil di Kecamatan

Pangkah Kabupaten Tegal karena daerah ini memiliki karakteristik wilayah yang

sama dengan Kecamatan Kedungbanteng. Jumlah sampel yang diambil adalah 20

orang. Pengambilan sampel 20 orang karena jumlah tersebut dianggap dapat

mewakili tingkat kelayakan soal.

Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penelitian dapat disajikan pada

Lampiran 10. Hasil penelitian menyebutkan bahwa diperoleh hasil r11 sebesar

0,5494. Hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan n=20 dan

taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,444. Karena r11 > r tabel yaitu 0,5494 >

0,444 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan termasuk

kedalam kriteria tingkat reliabilitas cukup.

B. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis untuk memberikan gambaran umum

mengenai data yang diperoleh. Gambaran umum dapat menjadi acuan dari

karakteristik data yang diperoleh. Analisis deskriptif digunakan untuk

menganalisis yang diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan Kepala

Sekolah, Kepala Desa dan Kepala UPTD Dinas Dikpora mengenai

pelaksanaan program wajib belajar 9 tahun, lingkungan tempat tinggal dan

karakteristik keluarga anak yang tidak sekolah.

b. Analisis Deskriptif Persentase

Pendekatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

analisis kualitatif yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data
yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau

menjadi hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah statistik deskriptif. Statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan

untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data yang terkumpul berasal dari

angket yang telah disebar kepada responden.

Langkah-langkah analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. data yang didapat berupa data kualitatif. Agar data tersebut dapat dianalisis

maka harus diubah menjadi data kuantitatif. Jawaban pertanyaan dengan

memberikan tingkat-tingkat skor untuk masing-masing jawaban sebagai

berikut:

Jawaban pilihan a diberi skor 4

Jawaban pilihan b diberi skor 3

Jawaban pilihan c diberi skor 2

Jawaban pilihan d diberi skor 1

2. menghitung frekuensi untuk tiap-tiap kategori jawaban yang ada pada

masing-masing variable atau sub variable.

3. Hasil perhitungan dalam rumus, akan dihasilkan angka dalam bentuk

persentase. Adapun rumus yang akan digunakan untuk analisis deskriptif

presentase (DP) adalah:

Skor Nyata
DP = 100%
Skor Ideal
4. analisis data penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga

digunakan analisis persentase. Hasil analisis dipersentasikan dengan

kalimat yang bersifat kualitatif. Langkah-langkah penghitungan:

a. menetapkan skor tertinggi

b. skor tertinggi diperoleh dari hasil perkalian antara skor tertinggi

alternatif jawaban jumlah butir dan jumlah responden

c. menetapkan skor terendah

d. skor terendah diperoleh dari hasil perkalian antara skor terendah

alternatif jawaban jumlah butir dan jumlah responden

e. menetapkan jenjang kriteria

Penelitian ini menetapkan empat jenjang kriteria yaitu tinggi, cukup,

rendah, sangat rendah.

a) Menetapkan persentase tertinggi

Persentase tertinggi = (skor jawaban maksimal : skor maksimal)

100%

= (4 : 4) 100%

= 100%

b) Menetapkan persentase terendah

Persentase terendah = (skor jawaban minimal : skor maksimal) 100%

= (1 : 4) 100%

= 25%

c) Menetapkan rentang persentase

Rentang persentase = Persentase maksimum persentase minimum


= 100% - 25%

= 75%

d) Menetapkan interval persentase

Interval persentase = Rentang presentase : 4

= 75% : 4

= 18, 75%

Langkah tersebut kemudian dibuat tabel data deskriptif persentase, sebagai


berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Deskriptif Persentase
Interval Keterangan
81,26% - 100,00% Tinggi
62,51% - 81,25% Cukup
43,76% - 62,50% Rendah
25,00% - 43,75% Sangat Rendah

Anda mungkin juga menyukai