Anda di halaman 1dari 10

SMK DIPONEGORO MAJENANG

JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

A. URAIAN
Sistem pengapian pada autmobil berfungsi untuk menaikan tegangan baterai menjadi
tgangan tinggi 10 KV atau lebih dengan mempergunakan ignition coil dan kemudian membagi-
bagi tegangan tersebut ke masing-masing busi melalui distributor.
Sistem pengapian baterai biasanya terdiri dari Ignition coil, distributor, kabel tegangan
tinggi dan busi.

B. KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN


Komponen sistem pengapian antara lain :
1. Lock (Ignition Switch)
Berfungsi menghubungkan arus positif baterei ke terminal positif coil, terdiri dari 4 terminal;
LOCK, ACC, ON, START
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

2. Baterai
Baterai berfungsi menyediakan arus listrik tegangan rendah ( biasanya 12 Volt ) untuk
ignition coil.
Untuk pelepasan baterai langkah pertama yang dilakukan adalah melepas kabel negatif
( massa ), kemudian kabel positif. Sedangkan untuk pemasangannya yaitu kebalikannya
langkah pertama memasang kabel positif kemudian memasang kabel negatif ( massa ).

Keterangan gambar :
1. Terminal negatif
2. Sumbat ventilasi
3. Indikator
4. Terminal positif
5. Elektrolit
6. Sel
7. Plat kutub

3. Ignition coil
Ignition coil berfungsi menaikan tegangan yang diterima dari baterai ( 12 volt ) menjadi
tegangan tinggi ( 10 KV atau lebih ) yang diperlukan untuk pengapian.
Pada ignition coil terdapat dua kumparan, yaitu :
a. Primary coil ( kumparan primer )
Diameter kawat lebih besar dibandingkan dengan diameter kawat kumparan sekunder
dan berfungsi untuk membuat kemagnetan.
Harga tahanan untuk kumparan primer = 1,3 1,6 ( ohm )
b. Secondary coil ( kumparan sekunder )
Diameter kawat lebih kecil dibandingkan dengan diameter kawat kumparan primer tetapi
jumlahnya lebih banyak dan brfungsi untuk membuat tegangan tinggi.
Harga tahanan untuk kumparan sekunder 10,7 14,5 K ( ohm )
Harga tahanan untuk resistor coil = 1,5 1,9 ( ohm )
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

4. Resistor
Resistor berfungsi mengurangi penurunan tegangan pada kumparan primer saat mesin
berputar pada putaran tinggi.
Pada ignition coil terdapat dua tipe resistor, yaitu :
a. External resistor
b. Internal resistor
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

5. Distributor
Distributor terdiri dari beberapa bagian :
a. Distributor cap ( tutup distributor )
Distribotur cap berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi dari rotor ke kabel
tegangan tinggi untuk masing-masing silinder.
b. Rotor
Rotor berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition koil
ke tiap-tiap busi.
Bersihkan rotor dengan kain lap dan jangan menggosok ujung rotor denagn amplas.
c. Cam ( nok )
Cam berfungsi membuka breaker point/contact point/point ( platina ) pada sudut
crankshaft ( poros engkol ) yang tepat untuk masing-masing silinder.
d. Breaker point/Contanct point/point ( platina )
Breaker point berfungsi memutuskan arus listrik yang mengalir melalui kumparan primer
dari ignition coil untuk menghasilkan arus listrik tegangan tinggi pada kumparan sekunder
dengan cara induksi magnet listrik ( electromagnetic induction ).
Periksalah breaker point ( platina ) 5000 km dan ganti setiap 20.000 km. Apabila breaker
point ( platina ) diganti kondensator juga harus diganti.
Penyetelan platina platina
Bersihkan platina dari kotoran dan minyak
Putar puli hingga nok poros sejajar dengan bilik karet platina.
Dengan menggunakan fuller ( 0,4 0,5 mm) ukur celah antara nok dan sisi datar
platina.
Kencangkan baut pengikat platina
Dwell angle ( sudut dwell )
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

Sudut dwell adalah sudut antara platina mulai menutup sampai platina membuka.
Pengukuran sudut dwell menggunakan dwellmeter atau dwelltester.

Cara menghitung sudut dwell :


Sudut dwell = 60 % x sudut pengapian
Toleransi : 2o
360
Sudut pengapian =
z
z : jumlah silinder
Untuk mesin 4 slinder sudut dwell 54 2o = 52o 56o
Catatan :
Apabila sudut dwell lebih besar dari standar berarti penyetelan celah platina terlalu
kecil ( rapat ) hal ini akan menyebabkan coil panas.
Apabila sudut dwell lebih kecil dari standar berarti penyetelan celah platina terlalu
besar, hal ini akan menyebabkan kemagnetan primer coil dan induksi sekunder kecil.
Apabila sudut dwell berubah-ubah,kemungkinan disebabkan oleh nok distributor aus,
bantalan poros distributor rusak atau pegas platina rusak.
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

e. Capasitor/Condensor
Capasitor berfungsi menyerap loncatan bunga api yang terjadi antara breaker point
( platina ) pada saat membuka dengan tujuan untuk menaikan tegangan coil sekunder.
Kapasitas kondensor diukur dalam satuan farad.

f. Centrifugal governor advancer


Centrifugal governor advancer berfungsi memajukan saat pengapian sesuai dengan putaran
mesin.
Cara pemeriksaannya adalah dengan memutar rotor searah jarum jam dan kemudian
dilepas rotor akan kembali.

g. Vacuum advancer
Vacuum advancer berfungsi memajukan saat pengapian sesuai denagn beban msin ( vacum
intake manifold ).
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

6. High tension cord ( Kabel tegangan tinggi/ kabel busi )


Kabel busi berfungsi mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari ignition coil ke busi.
Tahanan pada tiap kabel busi harus kurang dari 25 K, bila lebih sebaiknya kabel busi
diganti.

7. Busi
Busi berfungsi mengeluarkan arus listrik tegangan tinggi menjadi bunga api melalui
elektrodanya.
Konstruksi busi :
a. Insulator keramik
Insulator keramik ( ceramic insulator ) berfungsi untuk memegang elektroda tengah dan
berguna sebagai insulator antara elektroda tengah dan casing. Gelombang yang dibuat
pada permukan insulator keramik berguna untuk memperpanjang jarak permukaan
antara terminal dan casing untuk mencegah terjadinya loncatan bunga api tegangan
tinggi.
b. Casing
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

Casing berfungsi untuk menyangga insulator keramikdan juga sebagai mounting busi
terhadap panas.
c. Elektroda tengah
Elektroda tengah terdiri dari komponen-komponen :
1). Sumbu pusat ( centre shaft ) : mengalirkan arus dan meradiasikan panas yang
ditimbulkan oleh elektroda.
2). Seal glass ( kaca ) : membuat kerapatan ( merapatkan ) untuk menghindari
kebocoran udara antara centre shaft dan insulator keramik dan mengikat antara
center shaft dan elektroda tengah.
3). Resistor : mengurangi suara pengapian untuk mengurangi gangguan frekuensi radio.
4). Coppercore ( inti tembaga ) : merambatkan panas dari elektroda dan ujung insulator
agar cepat radiasi/dingin.
5). Elektroda tengah : membangkitkan loncatan bunga api ke masa ( elektroda massa ).
d. Elektroda massa

Nilai panas
Nilai panas ( heat range )busi adalah kemampuan meradiasikan sejumlah panas oleh busi.
Busi yang meradiasikan panas lebih banyak disebut busi dingin sedangkan busi yang
meradiasikan panas sedikit disebut busi panas.
Pemeriksaan busi :
Dengan menggunakan lap bersihkan elektroda busi dan periksalah apakah elektroda ada
keretakan.
Bersihkan ( dengan bensin ) ulir busi dan periksalah apakah ulirnya telah rusak.
Periksa warna busi :
Abu-abu muda : menandakan mesin dalam keadaa baik, tingkat panas busi tepat dan
pembakaran baik.
Warna putih : mesin cenderung terlalu panas ( overheat ), campuran udara dan bensin
terlalu kurus, tingkat panas terlalu rendah.
Hitam basah : minyak pelumas mesin masuk ke ruang pembakaran melalui silinder
dan torak.
Hitam atau kering : campuran udara dan bensin terlalu kaya, cenderung udara yang
masuk lebih sedikit, pembakaran tidak tepat, tingkat panas busi terlalu tinggi.
Ganti busi setiap 20.000 km.
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

Ukur celah busi dengan menggunakan feelr gauge, celah busi = 0,8 1,1 mm.

Celah Busi
SMK DIPONEGORO MAJENANG
JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
JOB SHEET PRAKTEK KELISTRIKAN OTOMOTIF
Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai