LAPORAN PENDAHULUAN Jiwa Jilid 2).

Isolasi sosial adalah

adalah opercobaan untuk
mengindari interaksi dengan
I. MASALAH UTAMA : orang lain, menghindari
DEFISIT PERAWATAN DIRI hubungan dengan orang lain.
Tanda-gejala isolasi social :
II. PROSES TERJADINYA MASALAH a. Apatis, ekspresi sedih, afek
a. Pengertian tumpul
Defisit Perawatan Diri adalah b. Menghindar dari orang lain
suatu kondisi pada seseorang c. Komunikasi kurang / tidak
yang mengalami hendaya dalam ada
pemenuhan aktivitas perawatan d. Tidak ada kontak mata
diri secara mandiri seperti mandi, e. Tidak melakukan aktivitas
berpakaian/berhias, makan dan
sehari-hari
bab/bak.
f. Berdiam diri di kamar
g. Mobilitas kurang
Defisi perawatan diri adalah
h. Posisi janin saat tidur
kegagalan kemampuan pada
seseorang untuk melaksanakan
atau menyelesaikan aktivitas
d. Akibat
kebersihan diri (Capernitto)
Akibat dari deficit perawatan diri
adalah Gangguan Pemeliharaan
b. Tanda dan Gejala
Kesehatan (Budiana K, Proses
Untuk mengetahui apakah pasien
Keperawatan Kesehatan Jiwa Jilid
mengalami masalah kurang
2), Gangguan pemelihaaan
perawatan diri maka tanda dan
kesehatan ini bentuknya bisa
gejala dapat diperoleh melalui
bermacam-macam. Bisa
observasi pada pasien yaitu:
terjadinya infeksi kulit (scabies,
Gangguan kebersihan diri, panu, kurap) dan juga gangguan
ditandai dengan rambut kotor, yang lain seperti gastritis kronis
gigi kotor, kulit berdaki dan (karena kegagalan dalam makan),
bau, kuku panjang dan kotor. penyebaran penyakit orofecal
Ketidakmampuan ( karena hiegene bab/bak
berhias/berdandan, ditandai sembarangan) dan lain-lain.
dengan rambut acak-acakan,
pakaian kotor dan tidak rapi, e. Masalah Keperawatan dan Data
pakaian tidak sesuai, pada yang Perlu dikaji
pasien laki-laki tidak bercukur, 1. Masalah Keperawatan
pada pasien wanita tidak Defisit Perawatan Diri
berdandan.
Isolasi Sosial
Ketidakmampuan makan
Gangguan Pemeliharaan
secara mandiri, ditandai
Kesehatan
dengan ketidakmampuan
mengambil makan sendiri,
Pohon Masalah
makan berceceran, dan
makan tidak pada tempatnya.
Gangguan
Ketidakmampuan BAB/BAK Pemeliharaan Kesehatan
secara mandiri, ditandai
dengan BAB/BAK tidak pada
tempatnya, tidak
membersihkan diri dengan i Defisit Perawatan Diri
baik setelah BAB/BAK

c. Penyebab
Penyebab Defisit Perawatan Diri
adalah isolasi sosial. (Budiana K,
Proses Keperawatan Kesehatan
 Isolasi Sosial 2) Membantu pasien
berdandan/berhias

Untuk pasien laki-laki membantu

2. Data yang perlu dikaji meliputi :
Data subyektif a) Berpakaian
Klien mengatakan dirinya b) Menyisir rambut
malas mandi c) Bercukur
Klien mengatakan malas
makan Untuk pasien wanita, membantu
Klien mengatakan tidak tahu meliputi :
cara membersihkan WC a) Berpakaian
setelah bab/bak b) Menyisir rambut
c) Berhias
Data Obyektif
Ketidakmampuan mandi dan
membersihkan diri ; kotor, 3) Mengajarkan pasien melakukan
berbau BAB/BAK secara mandiri
Ketidakmampuan berpakaian;
pakaian sembarangan a) Menjelaskan tempat
Ketidakmampuan bab/bak BAB/BAK yang sesuai
secara mandiri : bab/bak b) Menjelaskan cara
sembarangan membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
f. Diagnosa perawatan c) Menjelaskan cara
a. Defisit Perawatan Diri membersihkan tempat BAB
b. Isolasi Sosial dan BAK
III. Tidakan keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk
pasien kurang perawatan diri.

Tujuan:
a. Pasien mampu melakukan
kebersihan diri secara
mandiri
b. Pasien mampu melakukan
berhias/berdandan
secara baik
c. Pasien mampu melakukan
BAB/BAK secara
mandiri
DAFTAR PUSTAKA
Tindakan keperawatan
a. Membantu klien dalam
perawatan kebersihan diri 1. Stuart GW,
Untuk membantu klien dalam
Sundeen, Buku Saku Keperawatan
menjaga kebersihan diri
Saudara dapat melakukan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
tahapan tindakan yang meliputi:
2. Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan
1) Menjelasan pentingnya
menjaga kebersihan diri. Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta :
2) Menyiapkan lat-alat untuk
EGC, 1999
menjaga kebersihan diri
3) Menjelaskan cara-cara 3. Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan
melakukan kebersihan diri
Hubungan Sosial: Menarik Diri.
4) Membimbing klien dalam
kebersihan diri Jakarta : FIK UI. 1999
4. Keliat BA. Proses
kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta :
EGC. 1999
5. Aziz R, dkk,
Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa
Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
6. Tim Direktorat Keswa, Standar
Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1,
Bandung, RSJP Bandung, 2000