PARAFFIN BATH
NPM : P23138114089
Kelas :D
Parafin bath merupakan salah satu alat terapi yang menggunakkan metode
hidroterapi yang menggunakan parafin sebagai medianya, pada prinsipnya terapi ini
merupakan terapi yang memanfaatkan suhu yang relatif tinggi (panas). Parafin yang
digunakan untuk terapi ini adalah parafin biasa yang ditambah parafin oil, kemuian
Spesifikasi sistem alat parafin bath yang direncanakan dan direalisasikan dibagi
menjadi spesifikasi fungsional dan spesifikasi teknis.Pemodelan alat parafin bath terdiri
dari perencanaan perangkat keras (hardware) dan perencanaan perangkat lunak (software).
rangkaian power supply , rangkaiaan driver heater dan rangkaian display berupa LCD.
Sedangkan perancangan perangkat lunak berupa diagram alur yang digunakan pada
pembuatan program.Dalam pembuatan paraffin bath yang harus diperhatikan adaalh
sebagai berikut :
Sensor : LM 35
Mikrokontroller : AT Mega 16
Display : LCD 16 X 2
Suhu operasi : 55 o C
Tegangan dari PLN masuk ke rangkaian power supplydan rangkaian heater, dan
dari power supply tegangan dibag ke setiap blok rangakain . Pada rangkaian ini terdiri
dari rangakaian sensor , hasil keluaran dari sensor akan diolah oleh mikrokontroller yang
kemudian hasil pengujian akan ditampilkan oleh display , yang merupakan bagian utama
dari alat ini .Dikarenakan pada pemeriksaan alat ini harus pada ruang yang mempunyai
suhu operasi pada 55 o C . Maka alat ini dilengkapi dengan rangkaian sensor suhu , dan
rangkaian driver AC .
Keterangan :
1. B l o k P o w e r S u p p l y
Blok ini berfungsi sebagai catu daya yang mendistribusikan arus keseluruh rangkaian.
Blok ini berfungsi sebagai pendeteksi suhu operasi 55 O C yang terdapat pada ruang
lilin paraffin.
3. Blok Mikrokontroller
Pada blok ini terdapat mikrokontroller AT Mega yang berfungsi sebagai sistem
sensor dan keluarannya akan ditampilkan pada LCD , serta berfungsi untuk
4. Blok Heater
Pada blok ini terdapat heater atau pemanas kering yang berfungsi untuk mencairkan
lilin paraffin . Selain itu terdapat rangkaian driver yang berfungsi sebagai pengendali
heater.
5. Display
Blok ini tampilan berupa indicator lampu untuk menunjukkan kerja heater dan LCD
dari mikrokontroller .
2. Rangkaian Display
3. Rangkaian Mikrokontroller
4. Rangkaian Tombol
5. Rangkaian Driver
Secara umum diketahui bahwa segala bentuk rangsang akan mempengaruhi atau
menimbulkan efek pada tubuh. Demikian halnya jika tubuh diberikan stimulasi berupa
suhu tinggi (panas). Efek-efek fisiologis yang dimaksud adalah seperti berikut:
Stimulasi sensasi panas pada jaringan akan menimbulkan penigkatan suhu pada jaringan
yang berkaitan. Akibat yang paling nyata dari aplikasi panas adalah timbulnya hiperaemia.
Penigkatan metabolisme
Terjadi vasodilatasi arteriole
Keuntungan :
bertahan sebentar, berbeda dengan air. Sehingga resiko terbakar pada jaringan
sangat kecil.
4. Minyak yang digunakan untuk terapi ini membuat embun meresap ke kulit.
5. Bekas parafin yang digunakan tetap lunak, sehingga masih dapat digunakan
7. Murah.
Kerugian :
2. Metode dengan menggunakan parafin yang paling cocok hanya dengan metode
3. Tidak ada pengaturan temperatur / temperatur tidak bisa dikontrol setiap kali
diterapkan.
4. Panas hanya mampu bertahan sekitar 20 menit.
pada pasien.