Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga secara historis mempunyai hubungan dengan
keperawatan komunitas, hasil inilah yang sering membingungkan, apakah itu
keperawatan kesehatan masyarakat, keperawatan komunitas atau keperawatan
keluarga, singkatnya keperawatan keluarga tidak bisa dipisahkan dari
keperawatan komunitas beserta keperawatan gerontik.
Keperawatan Keluarga merupakan bidang kekhususan spesialisasi
yang terdiri dari keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik
keperawatan keluarga didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang
menggunakan proses keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya
dalam situasi sehat dan sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah
berorientasi kepada kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional,
menggunakan kekuatan keluarga.
Salah satu aspek terpenting dari perawatan adalah penekanannya pada
unit keluarga. Keluarga, bersama dengan individu, kelompok dan komunitas
adalah klien atau resipien keperawatan. Secara empiris, kami menyadari
bahwa kesehatan para anggota keluarga dan kualitas kesehatan keluarga,
mempunyai hubungan yang sangat erat.
Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang
rumit, sehingga memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk
bekerja dengan keluarga dan anggota keluarga . Pendekatan ini disebut proses
keperawatan. Menurut Yura dan Walsh (1978), proses keperawatan
merupakan inti dan sari dari keperawatan. Proses adalah suatu aksi gerak
yang dilakukan dengan sengaja dan sadar dari satu titik ke titik yang lain
menuju pencapaian tujuan. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan
suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang digunakan ketika
bekerja dengan individu, keluarga, kelompok atau komunitas.

1
Melalui perawatan kesehatan keluarga yang berfokus pada
peningkatan, perwatan diri (self care), pendidikan kesehatan, dan konseling
keluarga serta upaya-upaya yang berarti dapat mengurangi resiko yang
diciptakan oleh pola hidup dan bahaya dari lingkungan.

B. Rumusan masalah
Dilihat dari latar belakang, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
Bagaimana melakukan asuhan keperawatan dengan kasus pada masalah
keluarga untuk meningkatkan kesehatannya secara mandiri.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan sendiri.
2. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga .
b. Merumuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga.
c. Melakukan tindakan keperawatan kesehatan kepada anggota keluarga
yang sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh, dan atau yang
membutuhkan bantuan / asuhan keperawatan.
d. Memelihara lingkungan (fisik, psikis dan sosial) sehingga dapat
menunjang peningkatan kesehatan keluarga.
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat, misalnya ;
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Kartu Sehat, dan Posyandu untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga
Merupakan bidang kekhususan spesialisasi yang terdiri dari
keterampilan berbagai bidang keparawatan. Praktik keperawatan keluarga
didefinisikan sebagai pemberian perawatan yang menggunakan proses
keperawatan kepada keluarga dan anggota-anggotanya dalam situasi sehat dan
sakit. Penekanan praktik keperawatan keluarga adalah berorientasi kepada
kesehatan, bersifat holistik, sistemik dan interaksional, menggunakan
kekuatan keluarga.
1. Pengertian Keluarga
a. Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) :
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
b. Menurut Salvicion dan Ara Celis (1989) :
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama
lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
a. Unit terkecil dari masyarakat
b. Terdiri atas 2 orang atau lebih
c. Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d. Hidup dalam satu rumah tangga
e. Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
f. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
g. Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
h. Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

3
2. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga
a. Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai dari pernikahan, yang
dilanjutkan dalam membentuk rumah tangga.
b. Tahap menjelang kelahiran anak, tugas utama keluarga untuk
mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak
merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang
sangat dinantikan.
c. Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga mengasuh, mendidik,
dan memberikan kasih sayang kepada anak karena pada tahap ini bayi
kehidupannya sangat bergantung kepada orang tuanya. Dan
kondisinya masih sangat lemah.
d. Tahap menghadapi anak prasekolah, pada tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman
sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan karena tidak
mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih. Dalam fase ini
anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga
adalah mulai menanamkan norma-norma kehidupan, norma-norma
agama, norma-norma sosial budaya, dsb.
e. Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluarga
adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk
mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara
teratur, mengontrol tugas-tugas di sekolah anak dan meningkatkan
pengetahuan umum anak.
f. Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling
rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas diri dalam
membentuk kepribadiannya, oleh karena itu suri tauladan dari kedua
orang tua sangat diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian antara
kedua orang tua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat, setelah melalui tahap remaja
dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya, maka tahap
selanjutnya adalah melepaskan anak ke masyarakat dalam memulai

4
kehidupannya yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan
memulai kehidupan berumah tangga.
h. Tahap berdua kembali, setelah anak besar dan menempuh kehidupan
keluarga sendiri-sendiri, tinggallah suami istri berdua saja. Dalam
tahap ini keluarga akan merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima
kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
i. Tahap masa tua, tahap ini masuk ke tahap lanjut usia, dan kedua orang
tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
3. Struktur Keluarga
Struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
a. Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ayah.
b. Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
c. Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga
sedarah istri.
d. Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelurga
sedarah suami.
e. Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi
pembinaan warga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
4. Ciri-ciri Struktur Keluarga
Menurut Anderson Carter ciri-ciri struktur keluarga :
a. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan, antara
anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka
juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
masing-masing.

5
c. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing.
5. Tipe / Bentuk Keluarga
a. Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah,
Ibu, dan Anak-anak.
b. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga Inti ditambah
dengan sanak saudara, misalnya : nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga brantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari satu
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga Duda / Janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Camposite) adalah keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitasion) adalah dua orang menjadi satu tanpa
pernikahan tapi membentuk suatu keluarga.
Keluarga Indonesia umumnya menganut tipe keluarga besar (extended
family) karena masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa suku
hidup dalam suatu komuniti dengan adat istiadat yang sangat kuat.
6. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
a. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.

6
b. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok
dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
7. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga.
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
4) Memberikan Identitas anggota keluarga.
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak.
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.

7
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang
dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :
a. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak bila kelak dewasa.
b. Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini
adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
c. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi
anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
d. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara
instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain
dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
e. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah
memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain
dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk
menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang mengatur
kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
f. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari
sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga

8
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan,
mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan keluarga.
g. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus
selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga
dapat dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita
tentang pengalaman masing-masing, dsb.
h. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah
untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokol kelurga terhadap keluarga
lainnya, yaitu :
a. Asih adalah memberikan kasih saying, perhatian, rasa aman,
kehangatan,pada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka
tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak
agar kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi
anak-anak sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
c. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap
menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
8. Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan
kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga

9
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih
luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya
9. Peran Perawat
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah:
a. Pendidik
Perawat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar
keluarga dapat melakukan program Asuhan Keperawatan Keluarga
secara mandiri dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan.
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
c. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik,
maupun di rumah sakit bertanggung jawab memberikan perawatan
langsung.
d. Pengawas Kesehatan
Perawat harus melakukan kunjungan rumah yang teratur untuk
mengidentifikasi tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi
masalah kesehatan.
f. Kolaborasi
Perawat harus bekerja sama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal.
g. Fasilitator
Peran disini adalah membantu keluarga di dalm menghadapi kendala
untuk meningkatkan derajat kesehatannya.

10
h. Modifikasi Lingkungan
Perawat dapat memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah
maupun lingkungan masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.

B. Perawatan Kesehatan Keluarga


Salvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1978) mengatakan
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat
yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga pada unit atau kesatuan yag
dirawat, denngan sehat sebagai tujuan melalui pegobatan sebagai saran atau
penyalur.
Peningkatan status kesehatan keluarga merupakan tujuan yang ingin
dicapai dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, agar
keluarga tersebut dapat meningkatkan produktifitasnya, bila produktifitas
keluarga meningkat diharapkan kesejahteraan keluarga akan meningkat pula.

C. Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga


Tujuan utama dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan
keluarga:
Tujuan umum :
Untuk meningktakan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka sehigga dapat meningkatkan status kesehatan keluarga.
Tujuan Khusus :
a. Meningkatka kemampuan keluarga dlam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-
masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang
tepat dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggita keluarga yang sakit dan dalam megatasi
masalah kesehatan anggota keluarga.

11
D. Tugas-tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga,
keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya
dan saling memelihara Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yag harus
dilakukan oleh keluarga, yaitu:
a. Mengenal gangguan perkembangan setiap kesehatan anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Memberika keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan tidak
dapat membatu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
d. Mempertahankan suasana dirumah yang mengutungkan kesehtan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antar keluarga dan lembaga-
lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-
fasilitas kesehatan yang ada.

E. Peran Perawatan Keluarga


Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa peranan yang
dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
b. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan keluarga
c. Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah dijangkau dan
perawat mudah dapat menampung permasalahan yang dihadapi keluarga
dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk
merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak sehat menjadi perilaku yang
sehat

12
F. Prinsip Prinsip Perawatan Keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam memberikan
asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan.
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan keluarga, sehat sebagai
tujuan utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, perawat melibatkan
peran serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan
kebutuhan keluarga dalam menghadapi masalah kesehatan.
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan
prefentif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan prefentif.
f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga
memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan kesehatan keluarga.
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah keluarga
keseluruhan.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan asuhan kesehatan
keluarga adalah pendekatan pemecahan masalah dalam menggunakan
proses keperawatan.
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga adalah penyuluhan kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan dirumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko tinggi.

13
BAB III
MANAJEMEN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.R
2. Umum : 62 Tahun
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Pendidikan : SD
5. Alamat : Lingkungan IV, Kelurahan Mangga
6. Tanggal pengkajian :
7. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama Jenis Hub Dgn Umur Pendidikan Pekerjaan Status


Kelamin Keluarga Kesehatan

1 Tn.R L Suami 62 tahun SD Wiraswasta Rematik


2 Ny.S P Istri 60 tahun SD IRT Sehat
3 Ny.S p Anak 34 tahun SMA wiraswasta Sehat
4 Ny. T p Anak 32 tahun Mahasiswi wiraswasta Sehat

8. Genogram

14
Keterangan :

: perempuan

: laki-laki

:anggota keluarga yang memiliki masalah kesehatan

: anggota dalam satu rumah

9. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.R termasuk Keluarga Inti karena dalam satu rumah
terdapat suami dan istri dan anaknya.

10. Suku Bangsa


Seluruh angota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia yang
memiliki kebiasaan makan makanan yang asin dan pedas dan manis.

11. Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam, keluarga melakukan sholat
5 waktu dan kadang berjamaah di rumah ataupun di mushola.
Keluarga Tn.R mengatakan bahwa penyakit yang di deritanya
merupakan cobaan dari Tuhan Yang Maha Esa dan saya menerimanya
dengan sabar dan saya selalu berdoa kepadanya sehabis melakukan
sholat untuk meminta kesembuhan terhadap penyakitnya.

12. Status sosial ekonomi keluarga


Tn. R bekerja sebagai Wiraswasta sehingga rata-rata penghasilan tidak
tetap, penghasilan mereka perbulannya kurang lebih Rp.1.000.000.
sedangkan Ny. S hanya sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Dari
penghasilan Tn. R kemudian istrinya menabung sebagian uangnya
untuk dana kesehatan dan rencana lainnya.

13. Aktifitas rekreasi keluarga

15
Keluarga Tn.R mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan
dikarenakan sehari - harinya hanya pergi bekerja dan kemudian
istirahat di rumah. Keluarga Tn.R Khususnya Ny. S mengatakan biasa
mengisi waktu luang dengan kegiatan di rumah dengan cara
menonton TV, bermain dengan cucunya, mengobrol dengan anak dan
tetangga disekitar tempat tinggalnya. Menurut keluarga hal ini dapat
menjadi hiburan disela kesibukan masing-masing.

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


14. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini
Keluarga Tn.R saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan anak dewasa dimana tugas perkembangannya yaitu:
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua, suami atau istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
d. Mempersiapkan untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
f. Berperan sebagai suami, istri, kakek dan nenek
g. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi
anak-anakya.
15. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Dari tahap perkembangan keluarga Tn.R khususnya Ny. S sudah tidak
ada beban yang menjadi pikirannya, hanya ingin melihat cucu
cucunya hidup mapan dan sukses.
16. Riwayat Keluarga Inti
Suami dan istri adalah pilihan sendiri, menikah atas dasar saling
mencintai dan disetujui oleh orang tua mereka. Dalam 1 bulan
terakhir ini didalam keluarga hanya menderita penyakit ringan saja
seperti batuk dan pilek setelah diperiksakan ke puskesmas dapat

16
sembuh. Sedangkan pada saat pengkajian pada keluarga Tn.R semua
anggota keluarga Tn.R sehat sehat saja, kecuali Tn.R yang
mempunyai riwayat penyakit menderita rematik 3 tahun. Untuk
pengobatan penyakitnya Tn.R kadang-kadang ke Puskesmas, minum
obat warung dan mengompres kakinya dengan air hangat dan jahe.
17. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orangtua, ibu dan kakak ke-3 dari Tn.R mempunyai riwayat
darah tinggi, sedangkan dari pihak istri bapak mertua Tn.R
mempunyai riwayat rematik.
C. Lingkungan
18. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga Tn.R terdiri dari 1 lantai, rumah milik sendiri dan
merupakan tipe semi permanent, lantai tanah, luas rumah 8x2,5m, pada
atap rumah menggunakan atap seng, terdapat 1 kamar tidur, ruang
tamu, dapur, dan kamar mandi. Untuk pencahayaan ruangan keluarga
Tn.R menggunakan lampu, ventilasi kurang, pencahayaan sinar
matahari yang masuk kedalam rumah dan pencahayaan didalam rumah
kurang karena hanya terdapat 2 jendela dan didepan rumah jalan
lorong.
Denah rumah

7 8 keterangan :

1. teras

6 2. Kamr tidur 1

3. ruang tamu

4 5 4. Kamar tidur 2

17
19. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Kelurahan Mangga Lingkungan IV Kecamatan Medan Tuntungan,
sebagian warganya bekerja sebagai petani, WIRASWASTA. Jarak
antara rumah berdekatan. Tetangga keluarga Tn.R beragam suku, ada
dari Batak, Jawa, Melayu dan lain-lain. Menurut keterangan Tn.R
kehidupan antara keluarga dan masyarakat terjalin akrab. Hubungan
silaturahmi berjalan baik, selain itu fasilitas Puskesmas dan Posyandu
sudah ada. Jarak rumah dengan RS sekitar 3 Km dengan alat
transportasi menggunakanmotor sendiri, ojek, ataupun angkot kalau
ke dokter praktek/swasta atau klinik jaraknya sekitar 1 Km. Tn.R dan
Ny.S mengatakan betah tinggal di lingkungan tempat tinggalnya

20. Mobilitas Geografi Keluarga


Keluarga Tn.R sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
berumah tangga sampai sekarang, tempat tinggalnya berdampingan
dengan saudara lainya.
21. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Tn.R hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak
mempunyai peran khusus seperti menjadi pengurus RT, namun ikut
serta dalam kegiatan warga di wilayah kampungnya seperti ceramah
yang diadakan setiap Minggu sehabis dhuhur dan tahlilan setiap
Kamis sehabis shalat isya. Apabila ada waktu luang Tn.R mengajak
bermain cucunya ke tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat
rukun, tidak ada konflik antara satu dengan yang lain (terlihat
harmonis).
22. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga Tn.R rumahnya berdekatan dengan saudara-saudaranya
yang lain sehingga bila mana ada anggota keluarga yang sakit semua
saling memperhatikan dan membantu untuk penyembuhan. Bila ada
masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang menyelesaikan dengan
anggota keluarga Disamping itu adanya tabungan dana kesehatan
sangat membantu pengobatan suaminya dan untuk membantu bila ada
anggota keluarga lainnya yang sakit. Tn.R mengatakan bila sakit

18
beliau berobat ke Puskesmas, Tn.R juga mengatakan jarang kontrol
penyakit rematiknya ke Puskesmas atau dokter, bila sakit Tn.R minum
jamu tradisional dan membeli obat diwarung.

D. Struktur Keluarga
23. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, setiap
anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan hal ini
dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan
di dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.
24. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam keluarga keputusan yang diambil adalah hasil musyawarah
bersama, setiap anggota berperan sesuai dengan perannya, dan dapat
menyampaikan idenya jika ada masalah yang dirasakan.
25. Struktur Peran
Dalam keluarga, Tn.R berperan sebagai kepala keluarga, Ny.S
berperan sebagai ibu rumah tangga,sedangkan Nn.S dan Nn.T
berperan sebagai anak.
26. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan
nilai dalam agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat
disekitarnya. Keluarga ini menganggap bahwa reumatik yang diderita
Tn.R adalah penyakitnya orang tua yang biasa terjadi. Upaya untuk
mengendalikan dilakukan dengan periksa ke puskesmas bila dirasakan
ada gangguan kesehatannya.

E. Fungsi keluarga
23. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya
mereka selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Tn.R
mengatahui keadaan penyakit yang dideritanya Ny.S dan anak dari
Tn.R dan saudara juga membantu dengan sering mengingatkan agar
tidak terlalu lelah. Mereka saling menyayangi dan memberi perhatian.

19
24. Fungsi Sosialisasi
Tn.R Khususnya Ny. S mengatakan pola pengasuhan yang dia
terapkan kepada anak dan cucunya adalah mendidik sopan-santun,
jujur, hormat kepada orang tua, bertanggung jawab serta saling
mengasihi. Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain
begitu juga dengan tetangga. Ny.S mengatakan bahwa cara
menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan
tetangga dan masyarakat yaitu dengan memberi kebebasan anak dan
cucunya bergaul dengan tetangga. Anak dan cucunya bermain dengan
teman sebayanya di kampung rumahnya serta selalu menyapa orang
yang ditemuinya dengan sopan, hal itu terbukti hampir semua warga
mengenali keluarga Tn.R.
25. Fungsi Perawatan Kesehatan
Pengetahuan Keluarga Tentang Penyakit dan Penanganannya
a. Mengenal Masalah
Saat dikaji Tn.R mengatakan mempunyai riwayat rematik 3
tahun. Saat ini Tn.R sering mengeluh nyeri pada kedua kaki dan
susah untuk menggerakan kaki dan kaku saat bangun tidur,sulit
tidur bila nyeri, mudah lelah dan capek setelah beraktivitas.
Keluarga Tn.R tidak mengetahui tentang rematik dan bagaimana
cara perawatan terhadap orang yang terkena rematik.

b. Mengambil Keputusan
Tn.R mengatakan jarang control ke Puskesmas atau dokter, bila
sendi-sendi terasa nyeri/sakit Tn.R hanya minum obat rematik
yang beli diwarung. Tn.R mengatakan saat nyeri hanya memijat
ringan kakinya dan mengompresnya dengan air hangat
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn.R mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan
terhadap orang yang terkena rematik.
d. Memelihara/Memodifikasi Lingkungan
Tn.R mengatakan mengatakan cahaya matahari tidak bisa sampai
masuk sampai kamar. Pada saat pengkajian jendela ruang tamu

20
dan lantai agak kotor, lantai kamar mandi tampak licin, ventilasi
dikamar dan ruang tamu kurang, ruangan hanya menggunakan
penerangan listrik tapi redup. Tampak tumpukan barang-barang
yang tidak teratur di ruang belakang dapur (sayur-sayuran)
sebelah kamar belakang dan di dapur, lantai rumah masih terbuat
dari keramik.
e. Menggunakan Fasilitas Kesehatan yang Ada
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu
dokter atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
26. Fungsi Reproduksi
Tn.R saat ini sudah berusia 62 tahun dan istrinya Ny.S berusia 60
tahun. Memiliki 2 anak yang berusia 35 dan 32 Tahun.
27. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn.R menggunakan penghasilannya untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan setiap hari. Menurut
pengakuan keluarga penghasilan tiap bulan cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Jika ada sisa keuangan, maka disimpan untuk
keadaan yang mendadak bagi keluarga, termasuk persiapan berobat
dan persiapan lainnya.

F. Stress dan koping keluarga


30. Stresor Jangka pendek
Keluarga Tn.R sedang menghadapi masalah yaitu Tn.R sakit rematik.
Tn.R berharap penyakitnya cepat sembuh dan tidak kambuh lagi.
31. Stressor jangka Panjang
Ny.S mengatakan ingin semua kebutuhan hidupnya tercukupi dan
ingin segera merenovasi rumahnya.
32. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan
anggota keluarga lainnya. Tn.R selalu mengambil keputusan, namun
terkadang Ny.S juga mengambil keputusan.
33. Strategi Koping Yang Digunakan

21
Bila ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara
bersama-sama untuk memecahkan masalahnya.
34. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasill pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga
dalam mengatasi masalah secara maladaptif

H. Harapan keluarga
Keluarga Tn.R berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing
tanpa ada yang mengalami gangguan kesehatan. Sehingga semua bisa berjalan
lancar tanpa hambatan. Penyakit reumatik dapat sembuh total dan tidak
kambuh lagi.

PEMERIKSAAN FISIK

No Komponen Tn.R Ny.S Nn.S Nn.T

1. Tanda TD 130/90 TD 100/80 TD:110/90 TD;100/80


tanda vital mmHg, nadi 68 mmHg.nadi 70 mmHg,Nadi 70 mmHg,Nadi
x/menit, suhu x/mnt, RR 20 x/mnt, RR 68x/mnt,RR
37 0C, RR 24 x/mnt,suhu 36,5 20x/mnt,suhu 370 C 24 x/mnt,suhu 370C
0
x/menit C

2. Kepala Rambut hitam Rambut hitam , Rambut hitam , Rambut


beruban, kulit tampak sedikit rambut merata, hitam,rambut
kepala bersih, uban, distribusi kulit kepala bersih rata,kulit kepala
distribusi rambut merata, tidak ada benjolan bersih tidak ada
rambut merata, kulit kepala dan tidak ada lesi benjolan dan tidak
tidak ada bersih, rambut ada lesi
benjolan, tidak tipis, tidak ada

22
ada lesi benjolan dan
tidak ada lesi

3. Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak ikterik, Sclera tidak
ikterik, ikterik, konjungtiva tidak iktretik,konjungtiva
konjungtiva konjungtiva anemis, tidak tidak anemis,tidak
tidak anemis, tidak anemis, radang fungsi radang fungsi
tidak ada tidak radang penglihatan baik. penglihatan baik
radang, fungsi fungsi
penglihatan penglihatan
baik. baik.

4. Telinga Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersih,tidak ada
ada serumen, ada serumen, serumen, tidak ada selumen,tidak ada
tidak ada tanda- tidak ada tanda- tanda-tanda tanda-tanda
tanda tanda peradangan, fungsi peradangan,fungsi
peradangan, peradangan, pendengaran baik. pendengaran baik
fungsi fungsi
pendengaran pendengaran
baik. baik.

5. Hidung Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak ada Bersi tidak ada
ada sekret, ada sekret, sekret, tidak ada secret,tidak ada
tidak ada tanda- tidak ada tanda- tanda-tanda tanda-tanda
tanda tanda peradangan peradangan
peradangan peradangan

6. Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


stomatitis, gigi stomatitis, gigi stomatitis, gigi stomatitis,gigi
tidak lengkap tidak lengkap tidak lengkap putih lengkap putih
kekuningan putih kekuningan kekuningan
bibir hitam kekuningan
bibir
kemerahan

7. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar limfe kelenjar limfe kelenjar limfe dan kelenjar limfe dan
dan tiroid dan tiroid tiroid tiroid

8. Dada dan Bentuk dada Pergerakan Pergerakan dada Pergerakan dada


paru simetris, dada simetris, bentuk simetris,bentuk
pergerakan simetris,expansi dada dada

23
dada paru maksimal, simetris,pernapasan simetris,pernapasan
simetris,expansi wheezing normal, wheezing normal,wheezing
paru maksimal, (-),ronchi( -) dan ronchi tidak dan ronchi tidak
bunyi nafas ada ada
vesikuler, tidak
ada keluhan
sesak dan nyeri,
pernapasan
normal, ronchi
dan wheezing
tidak ada

9. Jantung Bj I II normal Bj I II normal Bj I II normal tidak Bj I II normal tidak


tidak ada gallop tidak ada gallop ada gallop dan ada gallop dan
dan murmur dan murmur murmur murmur

10. Abdomen Tidak ada Bising usus 12 Bising usus 13 Bising usus
pembesaran, x/mnt, supel, x/mnt, supel tidak 13x/mnt,supel tidak
tidak ada dan tidak ada ada nyeri tekan ada nyeri tekan
massa,bising nyeri tekan,
usus 10x/mnt, abdomen
tidak ada nyeri lunak,supel,
tekan, tidak ada tidak ada
pembesaran pembesaran
hepar. hepar

10. Ekstremitas Pergerakan Bentuk Pergerakan normal Pergerakan normal


normal tidak simetris, tidak ada tidak ada
ada gangguan, pergerakan gangguan, tak ada gangguan,tak ada
tidak ada luka terbatas, nyeri luka luka
hanya ada pada sendi ,
bekas luka merah,
berwarna agak pergelangan
kehitaman kaki tampak
dikaki kanan, agak bengkak,
telapak kaki saat dipalpasi
mengeras dan terasa seperti

24
tebal spon, skala
nyeri 3 (nyeri
ringan).

11. Kulit Bersih, sawo Bersih, sawo Bersih, sawo Bersih,sawo


matang, tidak matang, tidak matang, tidak ada matang,tidak ada
ada infeksi, ada infeksi infeksi infeksi
tampak kering

12. BB 77 kg 50 kg 45 kg 47 kg

13. TB 170 cm 150 cm 150 cm 152 cm

II. ANALISA DATA


No. Data Etiologi Masalah

25
1. Data Subyektif : Ketidakmampuan keluarga Gangguan rasa


mengenal masalah rematik nyaman nyeri pada
Tn.R mengatakan mempunyai
Tn R Khususnya.
riwayat rematik 3 tahun
Tn.R mengatakan susah untuk
menggerakan kaki dan kaku
saat bangun tidur

Tn.R mengatakan saat nyeri
hanya memijat ringan kakinya
dan mengompresnya dengan air
hangat.

Tn.R mengatakan sulit tidur bila
nyeri

Tn.R mengatakan mudah lelah
dan capek setelah beraktivitas

Data Obyektif :

Persendian kaki Tn.R tampak


merah
Pergelangan kaki Tn.R tampak
agak bengkak, saat dipalpasi
terasa seperti spon.
Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
TD: 130/80mmHg

Data Subjektif


Keluarga Tn.R khususnya Tn.R
mengatakan cepat lelah dan
kesemutan pada sendi dan jari2

Data Obyektif: Ketidakmampuan keluarga


2.
mengenal masalah Intoleransi Aktifitas
Pendidikan Tn.R dan Ny.S
kesehatan yang dihadapinya pada Keluarga Tn R
hanya sampai SD

26

Tampak Banyak mengeluarkan Khususnya Pada
keringat Tn.R

Tn.R tampak Mudah Lelah

Skala nyeri 3
.

27
SKORING MASALAH

1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada keluarga Tn A. Khususnya pada Ny.S


berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal rematik

No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran

1 a. Sifat masalah : 3 1 Ny.S mengatakan mempunyai riwayat


rematik 3 tahun, Ny.S mengatakan nyeri
pada sendi kaki dan kaku pada saat bangun
tidur, bila nyeri aktivitasnya menjadi
terbatas dan susah tidur pada malam hari.
2 b. Kemungkinan
2 2
masalah dapat
Melalui pendidikan kesehatan dan
diubah :
perawatan terhadap kondisi Ny.S masalah
dapat diatasi dengan cara mengatur diit
makanan untuk rematik, cara mengompres
c. Potensial masalah dan pembuatan obat tradisionalnya
3
untuk dicegah :
2 1
Masalah tersebut dapat diubah butuh waktu
d. Menonjolnya cukup lama, salah satu cara dengan
4 mengontrol asupan makanan dengan
masalah :
harapan kadar asam urat dalam darah
berkurang serta olahraga semampunya dan
2 1 anjurkan untuk sering memeriksakannya
ke Puskesmas.

Ny.S mengatakan sangat terganggu dengan


rematiknya karena mengurangi
aktivitasnya dan kadang mengganggu
istirahatnya pada saat malam hari dan saat
bangun tidur.

Total

2. Intoleransi Aktifitas pada Keluarga Tn A Khususnya Pada Ny. S berhubungan

28
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang
dihadapinya

No Kriteria Skala Bobot Scoring Pembenaran

1 a. Sifat masalah : 3 1 Ny.S mengatakan mempunyai riwayat


jantung, Ny.S mengatakan mudah sekali
lelah saat beraktifitas dan berkeringat.

Melalui pendidikan kesehatan dan


2 perawatan terhadap kondisi Ny.S masalah
b. Kemungkinan
2 2 dapat diatasi dengan cara mengatur diit
masalah dapat makanan untuk rematik, pembuatan obat
diubah : tradisionalnya

c. Potensial masalah Masalah tersebut dapat diubah butuh waktu


3 2 1 cukup lama, salah satu cara dengan dan
untuk dicegah :
anjurkan untuk sering beristirahat dan
memeriksakannya ke Puskesmas.

d. Menonjolnya
4
masalah : Ny.S mengatakan sangat terganggu dengan
2 1
penyakitnya karena mengurangi
aktivitasnya dan kadang cepat merasa lelah
dan saat bangun tidur.

Total

Berdasarkan rumusan prioritas di atas, maka dapat diketahui prioritas


permasalahan pada Keluarga Tn.R adalah sebagai berikut:

29
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pada Tn.R berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga untuk mengenal rematik
2. Intoleransi Aktifitas pada Keluarga Tn.R Khususnya Pada Tn.R berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan yang
dihadapinya.

Rencana Keperawatan
Tgl/ No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan

Gangguan rasa nyaman TUM : a. Menyebutkan pengertian Remati


nyeri pada keluarga Tn.R Keluarga mampu yaitu asam urat adalah akibat
Khususnya pada Tn.R merawat anggota tingginya kadar asam urat di
berhubungan dengan keluarga dengan tubuh.
b. Penyebab Rematik yaitu :
ketidakmampuan keluarga Rematik.
- Faktor keturunan .
untuk mengenal rematik TUK 1 :
- Tingginya asupan makanan
Setelah dilakukan
yang mengandung purin.
kunjungan selama
c. Menyebutkan tanda dan gejala
1x40 menit, keluarga
Rematik :
mampu :
- Kesemutan dan linu.
1. Mengenal
- Nyeri terutama malam hari
masalah Rematik
atau pagi hari saat bangun
TUK 2 :
tidur.
2. Mengambil
- Sendi yang terkena asam ur
keputusan dalam
akan terlihat bengkak,
merawat anggota
kemerahan, panas, dan nyer
keluarga dengan
luar biasa pada malam dan
Rematik
pagi.
TUK 3 :
- Terasa nyeri pada sendi terja
3. Melakukan
berulang-ulang kali.
perawatan
- Yang diserang biasanya send
sederhana untuk

30
merawat anggota jari kaki, jari tangan, dengku
keluarga dengan tumit, pergelangan tangan
Rematik serta siku..
TUK 4 : a. Memutuskan untuk merawat bila
1. Mampu anggota keluarga mengungkapka
memodifikasi keinginan untuk dirawat terkait
lingkungan yang penyakit Rematik.
sesuai untuk c. Menyebutkan cara mengatasi
penderita Rematik
Rematik 1. Mendemonstrasikan kompre
TUK 5 : hangat / Jahe
1. Menggunaka - Sediakan 2-3 handuk kecil
- Sediakan air biasa/anget-ang
n fasilitas
kuku di dalam baskom.
kesehatan yang
- Masukan handuk kecil lalu
ada untuk
peras
melakukan - Tempelkan handuk tersebut
pengobatan dan dahi, lipatan ketiak, dan
perawatan lipatan paha.
- Tunggu sampai 2 menit
Rematik
- Lalu peras kembali dan
lakukan hingga 4 kali komp
2. Keluarga dapat melakukan
modifikasi lingkungan terkait
Rematik yaitu dengan :
- Rumah dan lingkungan bers
- Penerangan dari sinar
matahari cukup
3. Keluarga dapat menyebutkan
fasilitas kesehatan yang dapat
dikunjungi:
- Posyandu
- Puskesmas
- Rumah sakit

31
- Klinik dokter
4. Keluarga dapat menyebutkan
manfaat kunjungan ke fasilitas
kesehata, khususnya posyandu
yaitu mendapatkan pemeriksaan
mendapatkan perawatan,
mendapatkan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan.

No Tgl / Hari Implementasi Evaluasi

32
1 1. Menjelaskan S:
pengertian dari penyakir
Rematik
2. Menjelaskan
Penyebab Rematik
3. Menjelaskan Tanda
dan Gejala Penyakit O:
4. Menjelaskan
Pencegahan Dari Rematik
5. Menjelaskan Makanan
Yang harus dikurangi
6. Menjelaskan
pengobatan Tradisional A:
yang dapat digunakan

P:

DAFTAR PUSTAKA

33
__________2008. Asuhan Keperawatan Rematik
http://www.indonesianursing.com

Freedman, M.1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC

Kautsar. 2008. Penyakit Rematik Perlu Dikenali Bukan Ditakuti. http://www.


kautsarku.wordpres.com

Piogama. 2009. Mengatasi Rematik Dengan Pengobatan yang Sesuai.


http://www.piogama.ugm.ac.id

http://mushofatulmasdathoriya.blogsome.com/2007/06/01/konsep-keperawatan-
keluarga/

http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/d42b93092f433c6874269925ee6a4c0
f27589e3a.pdf

34

Anda mungkin juga menyukai