OLEH
REYZA ANUGRAH BASRI
B111 10 413
OLEH
REYZA ANUGRAH BASRI
B111 10 413
SKRIPSI
Pada
i
PENGESAHAN SKRIPSI
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
An. Dekan
Wakil Dekan Bidang Akademik,
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tamalanrea Makassar)
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PERSETUJUAN MENEMPUH UJIAN SKRIPSI
Tamalanrea Makassar)
Memenuhi syarat untuk diajukan dalam ujian skripsi sebagai ujian akhir
Program Studi.
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
sebesar-besarnya kepada :
vi
3. Rektor dan segenap jajaran wakil Rektor Universitas Hasanuddin.
6. Bapak Prof. Dr. H.M. Andi Sofyan, S.H., M.H selaku Pembimbing I
7. Bapak Prof. Dr. M. Syukri Akub, S.H., M.SH., Bapak M. Imran Arif,
S.H., M.Si., dan Bapak Hj. Haeranah, S.H., M.H. selaku Tim
vii
Semoga Penulis dapat merasakan segala kebaikan tersebut,
Universitas Hasanuddin.
yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu dalam skripsi ini.
skripsi ini.
13. Saudara / Sahabat WB. Andi Azwad Anshari, S.H., Nuryanto Al-
Tadom, Muh. Riza Hidayat, S.H., Muh. Hafiluddin, S.H., Andi Adiyat
viii
Rukma, S.H., Wadjedah Nursyamsi, S.H., Roro Ayu Bujarani G,
16. Keluarga KKN Desa Saronda, Kec. Bajo Barat, Kab. Belopa. Bapak
masyarakat desa.
17. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu per satu yang
Penulis
ix
DAFTAR ISI
xi
DAFTAR TABEL
Pidana ................................................................................ 50
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai salah satu aparatur negara memiliki tugas pokok yang
dan tugas represif sesuai yang tertuang pada BAB III UU No.2/2002
1
Yoyok Ucuk Suyono, Hukum Kepolisian, Yogyakarta: Laksbang Grafika, 2013, hal. 69
1
pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat, agar
diteruskan ke Pengadilan.
boleh berbuat apa saja asal keamanan terpelihara dan tidak melanggar
hukum itu sendiri. Preventif itu sendiri dilakukan dengan 4 kegiatan pokok:
2
Ibid. hal. 5
2
keadaan sosial, budaya dan kultur sehingga dalam penanggulangan dan
mempelajari hal itu dan selanjutnya mendapatkan cara yang tepat dalam
penanggulangannya. 3
masyarakat disatu tempat yang akhirnya apabila suatu hari ditemukan hal-
hal yang diluar kebiasaan daerah tersebut maka akan segera diketahui,
hukum bagi dirinya. Disamping itu, masyarakat juga harus menyadari dan
3
Romanus Ate, Fungsi Preventif Patroli BRIMOB dalam Penanggulangan Tindakan
Kejahatan, Jurnal S-1 Ilmu sosiatri Volume 1 nomor 1, 2012, hal. 2
3
di Indonesia maupun di dunia. Satlantas yang bertugas dalam lingkup lalu
lintas, dan Sat Pam Obsus yang bertugas melindungi objek-objek khusus
selama tahun 2014 ini. Andi Hisman Asham mengatakan tindak pidana
Makassar).
B. Rumusan Masalah
4
Wawancara dilakukan di Kantor POLSEK Tamalanrea pada tanggal 8 Oktober 2014
4
1. Bagaimana pelaksanaan patroli polisi di Tamalanrea dalam
penanggulangan kejahatan?
C. Tujuan Penelitian
penanggulangan kejahatan.
D. Manfaat Penulisan
pada umumnya
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Polisi
1. Definisi Polisi
tentang organisasi dan kedudukan dari pada instansi kepolisian, dan polisi
tentang kepolisian.
5
W.J.S. Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka, 1986,
Hal. 763
6
Berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002
kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan
undangan.
7
f. melakukan kordinasi, pengawasan dan pembinaan teknis
perundang-undangan lainnya.
undangan.
8
c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
administratif kepolisian;
seseorang;
kegiatan masyarakat;
waktu.
berikut:
9
b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor;
kepolisian;
terkait;
kepolisian internasional;
tugas kepolisian
10
untuk menegakkan hukum dan menjaga ketentraman masyarakat, untuk
dianggap sah, pelaku harus diberi wewenang untuk itu, termasuk juga
polisi.
yaitu :6
a. asas legalitas
dalam undang-undang.
6
Subroto Brotodiredjo, Asas-asas Wewenang Kepolisian, Bandung; Arsito, Tanpa Tahun,
hal. 17
11
ayat (2) dengan kata-kata apabila ada perbuatan perundang-
c. asas oportunitas
penentuan tindakan-tindakannya.
situasional, sifat dan bentuk tindakan itu tergantung pada situasi yang
polisi dapat berupa bahaya konkrit dalam sekian banyak nuansanya, atau
12
polisi. Hal ini memerlukan tindakan-tindakan yang beraneka ragam dan
bermacam-macam.
undang, asas yang berlaku bagi POLRI adalah asas wewenang kepolisian
undang-undang.
anggota kepolisian itu harus dapat menilai sendiri secara pribadi apakah
merupakan sub-asas dari asas kewajiban itu. Adapun ke-4 asas ini
adalah:7
a. asas keperluan
7
Ibid, hal.19
13
yang semestinya di tidak akan berlangsung atau sesuatu yang
sasaran.
d. asas keseimbangan
B. Patroli
1. Pengertian Patroli
14
mengamati/mengawasi/memperhatikan situasi dan kondisi yang
2. Tujuan Patroli
a. Tugas patroli
masyarakat.
8
Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Bali Sekolah Polisi Negara Singaraja,
Kumpulan hanjar siswa: Penjagaan Pengawalan Patroli, Bab Patroli, hal. 5
9
ibid
10
ibid
15
4) Memelihara keselamatan orang, harta benda dan masyarakat,
bentuk laporan
b. Fungsi Patroli
Peran Patroli
gangguan kamtibmas.
ketertiban masyarakat.
11
ibid, hal. 7
17
5) Sarana untuk memperkenalkan strategi perpolisian masyarakat
dari masyarakat.
pada masyarakat.
masyarakat.
c. Jenis Patroli
1) Perondaan
daerah-daerah tertentu.12
2) Patroli Blok
12
ibid, hal. 8
13
ibid
18
memberi bantuan/pertolongan dan jasa-jasa kepada
tersebut.
3) Patroli Lingkungan
4) Patroli Kota
5) Persambangan
ketertiban masyarakat.
1. Pengertian Kejahatan
perbuatan atau tingkah laku yang sangat ditentang oleh masyarakat dan
tindak pidana) dan kejahatan dalam arti sosiologis (perbuatan yang patut
ketentuan-ketentuan KUHP.
17
Didik M. Arif Mansur dan Elisatris Gultom, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan
antara Norma dan Realita, Jakarta; Rajawali Pers, 2007, hal. 56
18
Rena Yulia, VIKTIMOLOGI perlindungan hukum terhadap korban kejahatan,
Yogyakarta; graha ilmu, 2010, hal.86
19
Kartini Kartono, Patologi Sosial, Jakarta; PT RajaGrafindo Persada, 2001, hal. 125
20
Kejahatan secara formal yuridis adalah perbuatan itu harus
dalam undang-undang hukum pidana dan apabila salah satu unsur delik
sebagai berikut:23
pidana.
diinginkan.
23
ibid, hal.87-88
22
g. Mien Rukmini; kejahatan merupakan bagian dari kehidupan
kejahatan ialah:
a. Prespektif Biologis
ide yang diilhami oleh teori Darwin tentang evolusi manusia. Dalam hal ini
oleh nenek moyang manusia. Gen ini dapat muncul sewaktu-waktu dari
24
A.S. Alam. op.cit., hal. 35
23
penjahat memiliki bentuk kemerosotan termanifestasikan dalam karakter
paranoid
(habitual criminals).
b. Perspektif Psikologis
terdiri atas:
1) Teori psikoanalisis
25
ibid
26
ibid, hal. 36
24
Teori psikoanalisis tentang kriminalitas menghubungkan
mereda.28
27
ibid, hal. 40
28
ibid
29
ibid
25
3) Pengembangan Mental (Development Theory)
c. Perspektif Sosiologis
30
ibid, hal. 42
26
bersangkutan kepada warganya. Kedua, norma-norma yang
31
Topo Santoso & Eva Achjani. Kriminologi, Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada, 2003,
hal. 67-68
27
3) Control Social Theory (teori kontrol sosial)
dominan.32
1. Pre-Emtif
kejahatan tapi tidak ada niatnya untuk melakukan hal tersebut maka tidak
akan terjadi kejahatan. Jadi dalam usaha pre-emtif faktor niat menjadi
32
A.S. Alam. op.cit., hal. 61
33
Ibid, hal. 79-80
28
hilang meski ada kesempatan. Cara pencegahan ini berasal dari teori
malam pada saat lampu merah lalu lintas menyala maka pengemudi itu
akan berhenti dan mematuhi aturan lalu lintas tersebut meskipun pada
waktu itu tidak ada polisi yang berjaga. Hal ini selalu terjadi di banyak
2. Preventif
menjadi hilang dan tidak terjadi kejahatan. Jadi dalam upaya preventif
kesempatan ditutup.
3. Represif
menjatuhkan hukuman.
29
dikatakan bahwa tujuan akhir atau tujuan utama dari politik kriminal ialah
dan social defence. Aspek social welfare dan social defence yang sangat
cermat.
34
Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana
Dalam Penangulangan Kejahatan,Jakarta; Kencana, 2010, hal.79
35
Ibid. Hal.79
36
Ibid, hal.46
30
a. Jangan hukum pidana digunakan semata-mata untuk tujuan
pembalasan:
penal.
31
Usaha-usaha non-penal misalnya penyantunan dan pendidikan
anak dan remaja; serta kegiatan patroli dan pengawasan lainnya. Usaha-
usaha non-penal ini dapat meliputi bidang yang sangat luas sekali
penal ini dapat memperbaiki kondisi sosial tertentu, namun secara tidak
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
skripsi ini.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Data Primer
data.37
2. Data Sekunder
sebagainya.
bacaan lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam
37
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta; PT
RajaGrafindo Persada, 2004, hal.30
33
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian lapangan
hal ini adalah pihak kepolisian, dan segala pihak yang terkait
2. Penelitian kepustakaan
mendapatkan kerangka teori dari hasil pemikiran para ahli hal ini
D. Analisis Data
34
menjelaskan dan menggambarkan sesuai dengan permasalahan yang
35
BAB IV
sebelah barat
memiliki wilayah terluas yaitu 9,28 km, terluas kedua kelurahan parangloe
dengan luas wilayah 6,53 km, sedangkan yang paling kecil luas wilayanya
Penanggulangan Kejahatan
36
tindak kejahatan adalah salah satu tanggung jawab penting yang diemban
oleh pihak kepolisian. Diperlukan suatu tindakan yang tepat untuk dapat
ini Polsek Tamalanrea melakukan patroli sebagai salah satu upaya dalam
Tamalanrea.
anggota POLRI berjalan dan berada ditempat yang lenggang agar dapat
dengan baik untuk melaporkan bila ada keadaan yang ganjil atau tidak
seperti biasanya.
daerah yang lebih luas sama halnya dengan patroli jalan kaki, patroli
melaporkan dan memeriksa bila ada keadaan yang ganjil atau tidak
seperti biasanya.
37
bantuan bilamana patroli jalan kaki maupun patroli sepeda membutuhkan
jalan kaki, patroli bersepeda, dan patroli motor pada titik kontrol dan
yang ada dilaksanakan Polsek Tamalanrea ada 4, yaitu patroli jalan kaki,
patroli sepeda, patroli sepeda motor, dan patroli bermobil. Patroli jalan
kaki sudah jarang dilakukan karena jumlah personil yang kurang dan
wilaya yang harus ditelusuri sangat luas, patroli sepeda juga demikian
patroli motor dan patroli bermobil adalah patroli yang rutin dilaksanakan
luasnya wilaya yang harus dijaga dan bisa dengan segera memberikan
38
Wawancara dilakukan di Kantor POLSEK Tamalanrea pada tanggal 7 November 2014
38
pelayanan kepada masyarakat. Dalam pelaksanakan patroli bermobil dan
39
1. Kekurangan jumlah porsenil di lapangan
penduduk suatu wilayah atau negara, menurut PBB rasio polisi yg ideal
40
Berdasarkan hasil tabel di atas perbandingan jumlah penduduk dan
Yuspin Lince selaku Kanit SIUM (seksi umum) penulis menanyakan apa
39
Wawancara dilakukan di Kantor POLSEK Tamalanrea pada tanggal 4 November 2014
41
Tabel 4: Perlengkapan Polsek Tamalanrea
contohnya mobil patroli yang dimiliki terkadang sering rusak saat akan
disimpulkan bahwa sarana dan pra sarana yang rusak membuat kinerja
40
Wawancara dilakukan di Kantor POLSEK Tamalanrea pada tanggal 3 November 2014
42
yang akan menjurus atau melakukan ke tindak kejahatan oleh itu
41
Wawancara dilakukan di Kantor POLSEK Tamalanrea pada tanggal 3 November 2014
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
patroli jalan kaki, patroli sepeda, patroli sepeda motor, dan patroli
44
menanggulangi kejahatan. (3) kurangnya keaktifan masyarakat
B. Saran
45
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-undangan:
46