Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
arteri koroner, baik dengan gejala klinis maupun tanpa gejala (Fitriani,
2011).
dimana terjadi penyempitan atau sumbatan pada liang arteri koroner oleh
perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak usia
10
2. Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
a. Anatomi
a) Struktur jantung
11
(3) Lapisan dalam (endokardium)
b) Ruang jantung
pulmonalis.
12
melaluivena pulmonalis. Kemudian darah mengalir ke
aorta.
13
dari 3 buah daun katup yang simetris. Danya katup ini
d) Sistem Konduksi
terdiri atas :
ventrikel.
14
menyebar ke ventrikel terdapat pada septum
interventrikularis.
otot jantung.
2) Vaskularisasi Jantung
(sirkulasi pulmonal).
a) Arteri
15
(RAAB = Right Atrial Anterior Branch) dan Arteri
(John, 2003).
b) Vena
16
1) Vena tabesian, merupakan sistem terkecil yang
c) Darah
PH 7,37-7,45.
17
kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang
mengandung oksigen.
6000-9000.
18
Macam- macam leukosit meliputi agranulosit (limfosit,
200.000-300.000/mm3.
4) Plasma Darah
organ.
b. Fisiologi
1) Siklus Jantung
19
bergerak menembus membran sel. Pada keadaan istirahat, otot
20
berkontraksi memberikan tambahan 20% - 30% pada isi
ventrikel.
(Omar, 2004).
3) Curah Jantung
21
Curah jantung ( CO ) sebanding dengan volume sekuncup
5) Cadangan Jantung
22
istirahat. Cadangn jantung ini memungkinkan jantung normal
3. Etiologi
koroner apalagi ketika usia wanita itu telah menginjak usia lanjut.
23
d. Diabetes.
jantung mereka.
e. Merokok.
g. Kegemukan (obesitas).
Gaya hidup yang buruk terutama dalam hal jarangnya olahraga ringan
yang rutin serta pola makan yang tidak dijaga akan mempercepat
24
i. Stress.
jiwa.
4. Patofisiologi
jantung.
25
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik
menjadi hipokinetik.
pengurangan cardiac out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan
akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-
koroner yaitu:
a. Nyeri dada
b. Sesak napas
d. Palpitasi
26
6. Pemeriksaan Penunjang
atau hiperkalemia.
setelah serangan.
aneurisma ventrikiler.
27
i. Exercise stress test: Menunjukan kemampuan jantung beradaptasi
7. Penatalaksanaan Medis
a. Umum
keadaan sekarang
4) Pencegahan sekunder.
1) Medikamentosa
28
terdiri dari Gliseral Trinitrat(GTN) dan Isosorbid 5 Mononitrat
(ISMN).
2) Revaskularisasi
29
8. Komplikasi
b. Gagal jantung
keperawatan dalam mencapai hasil dan tujuan klien yang diharapkan (Asmadi,
2008).
30
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Biodata
dan alamat.
dengan klien.
2) Riwayat Kesehatan
31
menetapkan prioritas intervensi keperawatan dan untuk
32
penderita penyakit jantung koroner skala nyeri
dirasakan
T : (Timing), Kapan keluhan dirasakan, seberapa sering,
(Arif, 2008).
b) Riwayat kesehatan dahulu
3) Pemeriksaan Fisik
33
Menurut Nursalam (2008), pemeriksaan fisik dilakukan secara
a) Keadaan Umum
b) Kesadaran
yaitu :
13-12).
7).
34
(6) Koma: keadaan kesadaran yang hilang sama sekali dan
7) .
c) Tanda-tanda Vital
pemeriksaan, yaitu:
d) Pemeriksaan Persistem
35
Mulai dikaji dari warna konjungtiva, warna bibir, ada
dan palpitasi.
36
kelemahan umum dan penurunan toleransi terhadap
aktifitas.
perabaan.
(a) Mata : Di kaji mulai dari adanya nyeri tekan atau tidak,
(b) Telinga
pendengaran.
(c) Hidung
37
(d) Mulut
tidak.
38
Kaji bagaimana system reproduksi klien mengenai
a) Nutrisi
intake nutrisi.
d) Personal Hygiene
nyeri dada.
5) Data Psikologis
39
Menurut Nursalam (2008), data psikologis mencakup :
a) Status emosi
Klien menjadi iritable atau emosi yang labil terjadi secara tiba-
b) Konsep Diri
(2) Ideal: kaji keadaan yang diinginkan klien dan sesuatu yang
(3) Harga diri: kaji apakah klien pada saat ini merasa malu atau
dirinya?.
masyarakat?
6) Data Sosial
7) Data Spritual
40
Hal-hal yang perlu dikaji yaitu bagaimana pelaksanaan ibadah
8) Data Penunjang
nekrosis.
36 jam.
41
(g) Chest X ray: mungkin normal atau adanya cardiomegali, CHF,
pada jantung.
b. Pengelompokan Data
2008).
c. Analisa Data
42
3) Symptom yaitu gejala yang menyebabkan timbulnya suatu
masalah.
d. Prioritas masalah
2) Masalah aktual
2. Diagnosa Keperawatan
individu atau kelompok yang perawat dapat membuat intervensi yang pasti
43
b. Intoleransi aktivitas berhubungan ketidakseimbangan antara suplai dan
miokard.
3. Perencanaan
44
1) Monitor dan kaji
dirasakan klien.
3) Anjurkan pada pasien
analgesik).
jaringan.
5) Berikan obat sesuai
indikasi (antiangina)
45
dalam melakukan aktivitas (tekanan darah, nadi, irama
1) Catat irama jantung, tekanan darah dan nadi sebelum, selama dan
(BAB).
berlebihan.
5) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman terhadap
46
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan perawatan selama 3 x 24
jam, ansietas dapat teratasi.
Kriteria : - Menyatakan penurunan ansietas
masalah positif.
1) Identifikasi
dan masalah.
tidak diekspresikan.
5) Berikan
47
menghilangkan cemas dan perilaku adaptasi.
c. Resiko terjadinya penurunan cardiac output berhubungan dengan
miokardium.
4) Sajikan makanan yang mudah di cerna dan kurangi konsumsi
kafeine.
48
d. Resiko terjadinya penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan
perifer.
dorsolfleksi),eritema,edema.
pernapasan
4) Catat pemasukan dan catat perubahan haluan urine.
49
Rasional : Untuk menurunkan resiko tromboflebitis atau
akan datang.
komplikasi.
4. Implementasi
50
melaksanakan anjurananjuran dokter dan menjalankan ketentuan rumah
5. Evaluasi
kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Evaluasi terdiri
dari dua komponen yaitu data yang tercatat yang menyatakan status
terus menerus yang ditulis dalam bentuk catatan atau laporan keperawatan
yang ditulis oleh perawat jaga sebelum mengakhiri jam dinasnya (Hidayat,
2009).
51
menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau ada masalah baru.
52