Ensefalopati adalah istilah yang berarti kelainan atau penyakit otak. Istilah ini
bukan hanya mengacu pada salah satu penyakit, melainkan menggambarkan berbagai
disfungsi otak. Cakupan ensefalopati juga sangat luas, bisa berupa kerusakan otak
yang bersifat sementara, kambuhan, atau bahkan permanen
Gejala-gejala Ensefalopati
Semua orang dari segala usia bisa mengalami ensefalopati dengan gejalanya yang
beragam. Gejala khasnya adalah perubahan kondisi kejiwaan yang umumnya meliputi
kehilangan konsentrasi, gangguan koordinasi gerakan, serta kehilangan kemampuan
daya pikir untuk memutuskan sesuatu.
Perubahan kondisi kejiwaan bisa terjadi perlahan-lahan dan secara bertahap, atau
drastis dan dalam waktu singkat. Gejala atau tanda klinis lain, contohnya:
Kejang-kejang.
Tremor.
Lemah otot di salah satu bagian tubuh.
Sulit menelan atau bicara.
Bagian tubuh yang berkedut.
Koma.
Tes darah lengkap untuk mengecek ada atau tidaknya potensi penyebab dasarnya,
misalnya anemia, kekurangan vitamin, fungsi hati, kadar gula, serta infeksi.
X-ray.
CT dan MRI scan.
Tes pungsi lumbal untuk mengambil sampel cairan tulang belakang.
Pengobatan Ensefalopati
Pengobatan untuk ensefalopati bervariasi dan tergantung pada penyebabnya yang
beragam. Langkah pengobatan bisa berupa pemberian obat-obatan serta suplemen hingga
prosedur operasi, sesuai dengan jenis dan pemicu kondisi tersebut.
Apabila ensefalopati disebabkan oleh otak kekurangan oksigen, langkah penanganan
yang dianjurkan adalah terapi oksigen. Sedangkan ensefalopati akibat gagal ginjal
mungkin akan membutuhkan operasi transplantasi ginjal untuk mengatasinya.
Pencegahan Ensefalopati
Terdapat sebagian ensefalopati yang bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana.
Misalnya, ensefalopati akibat gagal ginjal, metabolik, atau hipertensi.
Jenis-jenis ensefalopati tersebut bisa dihindari dengan menerapkan pola makan yang
sehat dan seimbang, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, teratur berolahraga,
serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.