Isi3876470827988 PDF
Isi3876470827988 PDF
METODE PENELITIAN
Statistik (BPS) di Provinsi Banten. Kegiatan Penelitiaan ini dilakukan pada tahun
B. Desain Penelitian
mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable)
Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum dan Sisa Lebih
1. Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari
seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
2014). Dalam penelitian ini, Variabel yang digunakan terdiri dari dua jenis , yaitu
satu variabel terkait (dependen variable) dan empat variabel bebas (independent
mengikutinya.
pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan atau variable
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh yang terjadi pada variabel bebas (variabel
penelitian ini.
1985 dalam pungky, 2011). Menurut Arsyad (1999) Pada umumnya para ekonom
memberikan pengertian yang sama mengenai pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai
kenaikkan GDP/GNP saja tanpa memandang apakah kenaikkan itu lebih besar
atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, atau apakah perubahan
investasi yang memadai. Atas dasar itulah maka selaku pengambil keputusan,
Richardson (2001) dan Glasson (1997). Salah satu cara atau pendekatan model
ekonomi regional adalah analisis basis ekonomi (economic base), model ini dapat
menjelaskan struktur ekonomi daerah atas dua sektor, yaitu sektor basis dan non
basis. Model economic base menekankan pada ekspansi ekspor sebagai sumber
rumus :
PDRBt 1
b. Variabel Pendapatan Asli Daerah
(2011) Pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah asli yang
digali di daerah tersebut untuk digunakan sebagai modal dasar pemerintah daerah
ketergantungan dana dari pemerintah pusat. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari
dari APBN yang bersifat umum dan dialokasikan kepada pemerintah daerah
dapat dilihat dari Dana Perimbangan yang ada di Laporan Realisasi Anggaran
13 tahun 2006 adalah selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggran
pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan dan sisa dana
kegiatan kelanjutan.
hanya terbentuk bila terjadi Surplus pada APBD dan sekaligus terjadi pembiayaan
Neto yang positif, dimana komponen penerimaan lebih besar dari komponen
2012)
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal terdiri dari
belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan bangunan, peralatan dan mesin,
jalan, irigasi, dan jaringan, aset tetap lainnya, dan aset tak berwujud (Saipul,
2006).
Belanja Modal dalam penelitian ini dapat diketahui dari pos belanja
2. Oprasionalisasi Variabel
Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan
penelitian yaitu:
gunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Realisasi Belanja
Pengalokasian Belanja
Variable Modal LRA
1 Modal Kabupaten/Kota di Rasio
Dependent Pemprov Banten
Provinsi Banten (Y)
2009-20013
Perhitungan PDRB
Realisasi
Pendapatan Asli
Variable 2009
2
Independent
Realisasi Dana
Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum (X3) LRA Pemprov Rasio
Banten 2009
Realisasi SiLPA
dan perangkat lainnya yang berkaitan dengan materi dan teori yang
berkaitan dengan judul penelitian. Data yang diperoleh penulis adalah data
sekunder.
2. Penelitian Lapangan
sumber yang dijadikan sebagai data. Penelitian lapangan ini dengan cara
E. Jenis Data
Data yang dibutuhkan dan digunakan penulisan ini adalah data sekunder.
Data sekunder merupakan data yang diambil dari pihak lain atau merupakan
data yang sudah diolah oleh pihak ketiga, secara berkala (time series) untuk
Provinsi Banten. Data dalam laporan tahunan (annual report) dari Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Sisa
Kabupaten dan 4 Kota, Yang diperoleh dari data runtun waktu (time series)
Sedangkan Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki keterbatasan dana, tenaga dan
generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil dapat
Kabupaten/Kota Provinsi Banten tahun 2009 sampai dengan 2013 dari data
realisasi APBD Laporan Keuangan Kabupaten/Kota Provinsi Banten dalam
Tabel 3.2
G. Metode Analisis
Pendekatan ini berangkat dari data yang di proses menjadi informasi yang beharga
bagi pengambil keputusan. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan maka teknik
analisa data yang digunakan adalah analisa data sekunder, yaitu data atau
dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi
dari kuadrat kesalahan. Dalam analisis regresi selain mengukur seberapa besar
Ekonomi (X1), Pendapatan Asli Daerah (X2), Dana Alokasi Umum (X3) dan Sisa
1. Statistik Deskristif
sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun tentang gugus
induknya yang lebih besar dan bermakna. Statistik Deskriftif berkenaan dengan
numerik (misalkan menghitung rata-rata dan deviasi standar) atau secara grafis
(dalam bentuk tabel atau grafik) utk mendapatkan gambaran sekilas mengenai
data tersebut sehingga lebih mudah dibaca Contoh statistika deskriptif yang sering
muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan
tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif
ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal,
a. Uji Normalitas
normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Data dapat dikatakan normal jika data atau titik-titk terbesar di sekitar
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histrogram dari
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar lebih jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah
2006).
menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak
b. Uji Multikolinearitas
multikolonieritas ini digunakan karena pada analisis regresi terdapat asumsi yang
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua
ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
adalah nilai Tolerance<0,10 atau sama dengan nilai VIF>10 (Ghozali, 2006).
c. Uji Autokorelasi
Watson bila angka D-W diantara -2 samapai +2, berarti tidak terjadi autokorelasi.
Menurut Ghozali (2006), untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi bisa
Tabel 3.2
No
Tidak ada autokolerasi positif dlddu
Decision
No
Tidak ada autokolerasi negatif 4-dud4-dl
Decision
Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
lain atau untuk melihat penyebaran data. Jika variance dari residual satu
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terdapat heteroskedastisitas.
Uji ini dapat dilakukan dengan melihat gambar plot antara nilai prediksi
grafik tersebut tidak terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar secara
acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diidentifikasikan tidak
a. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai (R SQUARE)
tabel. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka hipotesis
4. Uji Hipotesis
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur
dari Goodness of Fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah
kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji
hitung dengan nilai t tabel. Apabila nilai t hitung lebih besar dibandingkan
variabel dependen. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan melihat p-value dari
2006).
Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang
berupa alokasi belanja modal Data diolah dengan bantuan software SPSS seri
Dimana :
Y1 = Belanja Modal
X1 = Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
X2 = PAD
X3 = DAU
X4 = SiLPA
pendapatan dan belanja daerah yaitu dengan menggunakan model Analisis varians
Rasio Efektivitas dan Efisiensi PAD, Analisis varians belanja, Rasio efisiensi