Anda di halaman 1dari 4

C.

Tatalaksana Sindrom Syok Dengue

1.Anak

Airway
Breathing : Oksigenasi kanul nasal ( O2 1-4 I/menit)
Circulation : Cairan : - ICU : kristaloid* dan atau koloid**
- Non ICU : kristaloid
10-20 ml/kgBB secepatnya
Perhatikan : Tanda-tanda hipovolemia, hipervolemia/overload dan
respons pemberian cairan.
EVALUASI

TERATASI TIDAK TERATASI

Kritaloid 10 ml/kg/jam Lanjutkan Cairan


O2 2-4 L/menit Kristaloid (15-20 ml/kgBB ) dan atau koloid 10-20
Hb. Ht, trombosit, leukosit, ml/kgBB (sesuai dengan dosis maksimal koloid***)
ICU : - AGD-Elektrolit Atau
- Urea, kreatinin Plasma 10-20 ml/kgBB
- Golongan darah, cross match O2 2-4 L/menit
Pantau tanda vital dan balans cairan AGD-Elektolit, Hb, Ht, trombosit, leukosit, urea,
stabil dalam 24 jam kreatin, golongan darah, cross match
Pantau tanda vital dan balans cairan

EVALUASI

TERATASI*** TIDAK TERATASI

Kristaloid 5 ml/kgBB/jam
Ht stabil dalam dua kali
Ht turun Ht tetap tinggi/naik
pemeriksaan (setiap 6 jam)
Tidak ada tanda-2
kelebihan cairan

Kristaloid 3 ml/kgBB/jam
Transfusi Darah Segar Koloid 20 ml/kgBB
10 ml/kgBB

24-48 jam setelah syok EVALUASI


teratasi, tanda vital/Ht stabil,
diuresis cukup

TERATASI**** TIDAK TERATASI *****

INFUS STOP Pertimbangkan pemakaian


inotropik dan koloid HES
BM 100.000-300.000 D

Protokol 9. Tatalaksana Syok pada Anak


Keterangan :
Tanggulangi syok sesuai urutan resusitasi. Cairan yang dipilih bergantung kepada tempat
perawatan pasien. Pilihan cairan di bangsal adalah kristaloid. Berikan dengan tetesan
lepas secepatnya. Apabila mungkin, < 30 menit. Koloid sebaiknya dipilih apabila pasien
di rawat di ICU dan dokter yang merawat faham akan pemakaian cairan tersebut.
: Perhatikan tanda-tanda hipovolemia, seperti kesadaran menurun, tekanan
darah tidak mau normal, laju nadi meningkat, tekanan nadi menyempit, laju
nafas meningkat, diuresis < 1 ml/kg/jam, atau tanda hipervolemia (seperti:
sesak, nafas cuping hidung, tacchypnoe, retraksi, edema palpebra, edema paru).
Respons pemberian cairan dinilai dari tanda vital serta diuresis.
* : RL, RA, NS.
** : HES BM 130.000, HES BM 200.000, HES BM 40.000, Gelatin, Dekstran.
*** : Dosis maksimal koloid sintetik :
- HES (pentastarch) 6% 30 ml/kg/hari
- HES 10% 20 ml/kg/hari
- HES (tetrastarch,Voluven) 50 ml/kg/hari
- Dekstran : 1,5 g/kg/hari
- Gelatin : tidak ada
**** : Mengikuti prosedur Teratasi.
Setelah syok teratasi, yang ditandai dengan penurunan nilai Hb/Ht, maka tetesan
cairan dapat dikurangi menjadi 10 ml/kgBB/jam yang dapat dipertahankan
sampai 24 jam atau sampai klinis stabil dan nilai Ht < 40%. Selanjutnya, apabila
selama pemantauan tanda vital stabil, diuresis > 1 ml/kgBB/jam serta
labotarium memperlihatkan jumlah trombosit cenderung menaik dan Ht stabil,
maka cairan diturunkan secara bertahap sampai tetesan sesuai rumatan.
Labotarium diperiksa setiap 6 jam. Upayakan cairan yang diberikan tidak
melebihi 48 jam setelah syok teratasi.
***** : Apabila setelah resusitasi awal belum teratasi, tetesan dapat diulangi dengan
kristaloid atau ditambah koloid atau plasma. Dosis maksimal koloid perhari
adalah 30 ml/kgBB. Untuk itu, lakukan anamnesis dan baca surat pengantar
pasien dengan cermat agar dapat dihitung dan ditentukan jenis cairan yang telah
diberikan sebelumnya, sehingga tidak akan terjadi kelebihan cairan atau
kelebihan koloid.

Pada keadaan syok tidak teratasi, sedangkan nilai hematokrit menurun tetapi masih > 40
vol%, pertimbangkan pemberian darah. Bila pendarahan nyata dan berat, berikan darah
segar 20 ml/kgBB dan lanjutkan cairan kristaloid 10 ml/kgBB/jam.

Pasang kateter vena sentral (CVC0 di ICU jika tersedia sarana dan tenaga terlatih.
- CVP dipertahankan 15-18 smH2O atau 8-12 mmHg
- Bilamana CVP sudah tinggi tetapi tanda-tanda syok masih ada maka dapat diberikan
inotropik. Inotropik sebaiknya diberikan di Unit Perawatan Intensif oleh tenaga medis
yang berpengalaman.
- Bila ditakutkan timbul pendarahan akibat pemasangan kateter vena sentral, dapat
dipakai vena perifer untuk memasukan kateter vena sentral.
- Indikasikontra pemberian zat inotropik : hipovolemia
Protokol pemberian zat inotropik/zat vasoaktif
1. Dopamin 5g/kg/mnt dititrasikan sampai 10g/kg/mnt dengan sasaran MAP > 60
mmHg.
2. Jika MAP tetap di bawah 60 mmHg, maka dopamin distop, diganti dobumin
5g/kg/mnt dikombinasikan dengan norepinefrin 0,05-0,1 g/kg/mnt dan dapat
dititrasikan hingga dobutamin 10g/kg/mnt dan norepinefrin dititrasikan
kenaikannya setiap 0,01g/kg/mnt hingga dosis norepinefrin 1 g/kg/mnt.
3. Jika MAP masih tetap di bawah 60 mmHg, maka regimen di atas diganti dengan
epinefrin 0,1 g/kg/mnt dititrasikan setiap 0,1 g/kg/mnt hingga 2 g/kg/mnt.

Catatan :
Bila ada indikasi dapat diberikan FFP, trombosit atau kriopresipitat
Bila terjadi syok berulan dapat diulangi skema di atas dengan mengingat
dosis maksimal koloid.
Kebutuhan cairan pada obesitas: perhitungan berdasarkan BB ideal.
Bila fase kritis telah terlampaui dapat diberrikan cairan rumatan dekstrose da
elektrolit atau sesuai kebutuhan.
HES BM 130.000 : Voluven
HES BM 200.000 : Haes Steril 6%/Haes Steril !0%/Fima Hes/ Hemo Hes/Wida
Hes.
HES BM 40.000 : Expafusin
Gelatin : Gelofusin/Gelafundin/Haemaccel
Dekstran : Dextran L/Dextran 70/Plasmafusin
Nilai CVP tidak dapat dipakai secara absolut untuk menentukan kecukupan
volume, yang lebih penting perubahan nilai (naik turunnya).
Indikasi masuk ICU :
- syok yang tidak dapat teratasi maksimal 2 jam
- syok berulang
- syok dengan pendarahan berat
- syok dengan penyulit seperti: kegagalan pernafasan, ensofalopati, gagal jantung, dll.
Indikasi intubasi
- frekuensi nafas > 30x/menit (dewasa, anak-anak disesuaikan dengan usia).
- Tanda-tanda klinis hipoksemia
Interprestasi AGD
- bila BE . -5 (pH normal atau turun) menandakan bahwa resusitasi cairan tidak atau
belum adekuat kecuali bila telah diberikan NS > 30 ml/lkgBB di mana bisa terjadi
asidosis, hiperkloremik. Dalam hal ini jangan memberikan biknat tetapi atasi
hipovolemia.
- PaO2 yang baik tidak selalu menjamin oksigenasi jaringan baik.
- SaO2 yang baik dengan pemberian O2 yang tinggi tidak menyingkirkan
kemungkinan edema paru.
- 200<PaO2/FiO2<300 : tanda-tanda ALI (acute lung injury)
Indikasi pemberian komponen darah
- FFP : bila ada pendarahan nyata/berat dan APTT > 1,5 kali normal.
- Trombosit : bila ada pendarahan nyata/berat, diberikan sampai pendarahan berhenti.
- Kriopresipitat : bila fibrinogen dibawah 100 mg/dL.
- Pada setipa pasien syok harus dikerjakan pemeriksaan golongan darah dan uji
cocok serasi. Pendarahan internal sulit dikenali karena adanya hemokonsentrasi.
Adanya penurunan nilai Ht misal dari 50% menjadi 40% tanpa disertai perbaikan
klinis meskipun telah cukup diberikan cairan, menunjukan adanya pendarahan
internal. Pada keadaan demikian diberikan darah segar. Transfusi diberikan sampai
pendarahan teratasi.

Anda mungkin juga menyukai