Gangguan pertumbuhan
intraurine
BBLR
NIC NIC
Kurangnya jaringan Imatur organ Imaturitas paru
1. Monitor tanda-tanda 1. Monitor tanda tanda
lemak di bawah kulit pencernaan
hipertermi dan vital
dan struktur kulit
hipotermi 2. Pertahankan jalan nafas
imatur Alveoli sulit
2. Rawat bayi dengan Refleks isap, telan dan
mengembang yang paten
suhu lingkungan sesuai. batuk belum sempurna
3. Hindarkan bayi kontak 3. Auskultasi suara nafas,
langsung dengan benda Resiko catat adanya suara nafas
sebagai sumber Ketidakseimbangan tambahan
dingin/panas. Intake Ketidak
Suhu Tubuh 4. Monitor suhu, warna
4. Ukur suhu bayi setiap 3 Efektifan Pola
menurun dan kelembaban kulit
jam atau kalau perlu. Nafas
5. Berikan oksigen dengan
5. Ganti popok bila basah.
metode yang sesuai.
6. Ajarkan perawatan
Intake protein
metode kangguru Ketidakseimbangan Nutrisi menurun
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Kurangnya imunoglobin
NIC
1. Berikan ASI/PASI dengan metode
Kurangnya NIC
yang tepat.
imunnoglobin 1. Hindari bayi dari orang-
2. Kaji maturitas refleks berkenaan
orang yang terinfeksi kalau
dengan pemberian makan (misalnya :
perlu rawat dalam incubator.
mengisap, menelan, dan batuk)
2. Cuci tangan sebelum dan
3. Timbang berat badan setiap hari Pertahanan imunologis
sesudah kontak dengan bayi.
4. Auskultasi adanya bisisng usus, kaji kurang
3. Lakukan tehnik aseptik dan
status fisik dan pernapasannya.
antiseptik bila melakukan
5. Cata intake dan output, monitor
Resiko Infeksi prosedur invasive
pemberian nutrisi.
6. Kolaborasi dalam pemberian total
parentral nutrision jika diperlukan.
Risiko infeksi
Sepsis piodermal Halus mudah lecet Kulit
Retoleransi mata
Retynopati Sekunder efek O2
fibroplasia
Arief, N. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat. Yogyakarta : AR Group.
Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid .
jogjakarta : Mediaction.