Anda di halaman 1dari 10
Pada dasarnya terdapat tiga metode desain SPL, yaitu secara empiri (empirical), mekanile (mechanistic) dan gabungan kedua metode. Secara unum metode empirikt menggunakan persamaan, tabel dan gambar untuk menilai keadaan SPL. Metode mekanik biasa menggunakan komputer dalam menghitung dan mendesain Keadaan SPL. Gabungan kedua metode dinamakan metode mekanik-empirik (mechanistic-empirical) yang banyak digunakan untuk penyelengearaan, pemulihan dan_perbaikan SPL (Huang, 1993: Uilidtz, 1987) Beban lalulintas yang bekerja pada SPL direspoa oleh perkerasan yang melibatkan mampatan tegangan (compressne stresses), reguigan tensil (‘ensile strains) dan lendutan (deflection). Performa —perkerasan juga melibatkan fongsi pelayanan dan keadaan struktur SPL. Pengetabuan perilaku pergerakan alu lintas, sentuban oda, modulus, rasio Poisson, tegangan, regsngan, redaman, subu dan keadaan lingkuagan diperlukan untuk ‘meaghitung respon dan performa SPL. Metode mekanil-empirik untuk desain SPL ‘memerlukan dua tabap penghituagan. Tahap pertama menghituag respon perkerasan yang bberupa tegangen, regangan dan lendutan keris seliap lapisan SPL dengan mengeunakan aualisis metode mekonik yang berdasarkan prinsip-prinsip teori elastis. ‘Seterusaya respon percerasan ditunjuskan pada Gambar 1 Pondasi Atas dan Bawah ‘Tanah Dasar Respon (response) (Gasean . Respon SPL (Clbdtz, 1987) Tahap kedua (Gamber 2) meramal performa kkeadaan struktur dan fungsi perkerasaa di masa depan, Ini adalah fungsi beban lalulintas dan ‘pengaruh linglangan yang ada, 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, No. 1, 75-88, Mei 2012 Oe] = BO TE Prestass (performance) Tanah Dasar| Strate & Fu (Gaocean 2, Pesforma SPL (Ui, 1987) Respon perkerasan dipengaruhi oleh beban Jiolintas dinamik yang bergerak, redaman dan sentuhian roda pada permukaan perkerasan. Bahan perkerasan umumaya anisotropis dan butizamnya heterogen yang perilakuaya dapat dimodelkan secara liquid Newtonian daa solid Hookean (Ulldiz, 1998. Meode yang paling unum = uanuke ‘menggamberkan sifat respon dalam suata struktur perkerasan (half space yang homogen) adalah melalui pondasi alas Boussinesq (van ‘Cauwelaert, 1993) Dalam desain perkerasan lentur, Burmister (2943, 1944) memberikan stmbangan peating ‘melalui penyelesaian penghitungan SPL untuk dua dan tiga lapisan. Odemark (1949) memperkenalkan —suatu = cara. yang ‘memungkinkan sistem banyak lapisan (nti layers) divbah ke dalam suatu lapisan taktethingga, dengan memanfaatken persamaan Boussinesq, Seterusnya, — berdasarkan penyelesaian analisis Burmister (1943, 1944), banyak penyelesaian penghitungan dalam bentul graf dan tabel tezangan dan perubaban bentuke pada sistem dua dan tiga lapisan SPL telal diperkenalkan oleh Acum & Fox (1951), ‘Huang (1969) dan Peattie (1962). Penyelesaian peaghitungaa ini dapat dibuat melalui analisis komputer yang menghasilkan perangkat lunak seperti ELMOD (Ullidtz, 1998). Hampir semua perangkat Innak yang dibuat mengangsap bahwa baban bersifat elastik linier, terapi ada pula pada batas—tertentu yang mempertimbangian pengach non laste (iewin, 1991). Beban tunggal yang dikenakan termasuk dipertimbangkan “dan letaknya bersimetsi dengan satu baris normal pada ppernuukaaa perkerasan (Loaanides et al, 1998), ‘Walaupun teori lapisan Burmister (1943, 1944) berasaskan bahan elasti linier, dapat juga digumakan untuk analisis baban non linier clastik dengan menggunakan kesetaraan elastke ddan non elastik. 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, lat Falling Weight Deflectometer Pengujian alat Falling Weight Deflectometer (FWD) rnedah dilaksanakan dengan basil yang bail (Huang, 1993; Park & Kim, 2003; Tawiq etal, 2000; Xu etal, 2002: Zhou, 2000). Sebagai beban gandar standar lalulintas adalaly 8.2 Ton (AASHTO 1993; Puslitbang 2003) daa beban setengah gandar standar 4,1 ton atau 41 KN juga bisa digunakan Nilai tekanan P (dalam FWD) adalah sama dengan 580 kPa yang diperolch dari beban 41 KN yang dikenaken pada permukaan perkerasan dan terus menyebar hingza lapisan tanah dasar ‘melalui plat baja bulat (las = 1/4 % D* dan D adalah garis tengah bemilai 300 mm). Nilai P ini adalah level tegongan puncak yang juga digunaken oleh banyak negara (Ullidtz dan Peaitie, 1980). Deflector adalah lat menyerupai geofon (geophone) perekam yang dipasang pada alst FWD. Geofoa pertama dipasang berdekatan dengan plat beban jatuh dan seterusnya 7 hhingga 9 geofon dipasang berjajar hingga ‘ujuog batang pengukur FWD (Dynafleet, 2001; ‘WSDOT, 2008). Penghitingem Balik Perangkat Limat ELMOD ‘padla Pengiyian FOD Analisis modulus perkerasan_menganggap bahwa SPL mempunyai lapisan tipis, sederiana dan tebal (Linda, 1999). Anggapan tipis, sedertans, tebal dan banyak lapisen pada struktur perkerasan sangat mempengarhi hasil modulus perkerasan yang didapat. Perangkat unas lain seperti PADAL, ELSYMS, BISTRO, CHEVRON, MODCOMP, BOUSDEF, ILL PAVE, EFROMD, dll yang dihasilkan oleh banyak penaliti sebelum ini (Fwa & Rani 2005; Hang 1993; Uzaa et al. 1989: Zhou et al, 1992) semuanya bertyjuan menghitung ‘modulus lapisan perkerasan insite menggunakan avalisis penghitungan balik dari lendutaa hasil pengujian FWD. Xo. 1, 75-89, Mei 2012 Perubahan subu berpengaruh pada lapisan aspal (AASHTO 1993; Fhrola etal. 1990; Shao et al 1997). Pengujian yang sama juga dilakukan oleh Park et al. (2001) yang membuat model kkoreksi sub keadaan normal dari pengukuran Fendutan untuk rajukan sul perkerasan, Kekuatan tanah dasar dipengaruhi oleh musi, hha ini telah dikaji oleh AASHTO (1993) (Chen et al, 2000), Alat FWD sangat sensitif dengan kkeadaan lingkungsn seperti misim, sub dan ccuraly hyjan. Oleh Karena itu pengujian in situ pectu dilakukan lebih dari satu kali uatule ‘mendapatkan hasil pengujian FWD yang paling bile (Watson etal, 2004) Batas Toleransi Beban pada Pengusian FWD TToleransi maksimum lendutan 4 tidak boleb amelebibi 2%, Nilai daya maksimum pengyjian alat FWD dituajukkan dalam Persamaan (1). p> JImghe o dengan: P eile days moka dari beban (Ps) sm: borat beban yang dijatbkan (kg) sivas (ms) ‘esting jar (x) oust pegas (Nm) Jarak Geofon pada Pengyjian FRD Jarak geofoa ditentukan berdasarkantebal kkeseluruhan perkerasan (Danida, 1990) yang dituajukkan dalam Tabel | Tinjeuan Parameter Pacia Pengujian Fwd- Eluod ELMOD adalah satu perangkat lunak komputer ‘yang digunakan untuk menilai modulus elasts Setiap lapisan perkerasan dan tana dacar ‘melalui analisis data lendutan pengujian FWD. ‘Tapes 1. Jarak geofon untuk teal kescaruhn peskerasan (Danida, 1990) “Tebal sdaruh lap om 300 a) 300 ~ 700 (nemal) >700 (tebal) Perkerasaa lente ‘perkerasan “Tara geofon yang digunakan (om 00 500 900 1200 1500 1200 1500 1800 600 900 1500 300 500 450 300 600750 300 600 900 200 300 450 1300 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, No. 1, 75-88, Mei 2012 Perangkat lunak ini dapat digunakan untuk meadesain perkerasan baru, tebal_ lapisan tambah (overlay design) stow sisa wait pelayanan —perkerasan, Persamaan dan parameter yang digunakaa dalam ELMOD untuk’ menilai lendutan pengujian FWD ialaly persamaan Boussinesq (1885) dan persamaan kketebalansetara_metode Odemark (1949), peogarch lingkingan, pengaruh keretakan Jpisan aspal, batas tegangan-rezangan dalam lpisan perkerasan dan kekuatan tansh dasar. Lendutan Permukacm (dy) dan Modulus Elastis Permuskan (Es) Beban yang dikenakan pada permukaan perkeracan terbagi seragam pada pusat bebaa dinyatakan dalam persamaan—lenduran permukaan (Persamaan 2) yang berasaskan Inukum Hooke, persamsan modulus Young dan persamaan Boussinesq, Lendutan pada pusat bbeban dan jarak r dirunjukkan dalam Persamaan (2) dan @). 1,(0)=p—p2)] 22 Q ao-be-yf 22] 9). dar =[a-2 1 “ ] 8) Lendutan di pusat plat beban adalah lendutan permukaan perkerasan umumnya lendutan maksimum i situ. Penghituogan lendutan ini dapat dilakukan menggunakan Persamaan (2). Lendutan yang terjadi pada jarak 7 dari pusat bbeban dapat dibitung mengeunakan Persamaan (3), Modulus elastis permukzan (£;) merupakan modulus rata tertimbang pada setengah bagian (half space). Modulus elastic permuknan (£5) ini dapat dihitung dari lendutan perrmukaan (ds) ‘menggunakan persamaan Boussinesq. Modulus () adalah modulo elastik keseluruhan dengan anggapan bahwa perkerasan terdiri dari satu Japisan bahaa saja. Persamaan modulus elastis, pemukaan (£)) pada pusat beban dan pada jarak 7 dari pusat beban ditunjukkan dalam Persamaan (4) dan (5). abu nf. “ s@-be-sf 25) f Sa ] a a0) B.-L dls elastis penumlcaan pada Jara dari pusat beban = fasio Poisson (biasanys = 0.34) (op. ~tegnagan di bawvab plat panbebaaaa @ = jaca plat pembebanan dip) = lendutan yada era Ep Lendutan dd (0) dan dt) pada Persamaan ©), @), 4) dan (5) adalat data yang bisa didapatian dari lenduten perkerasan pengujian FWD. Mociulus permuknan perkerasan £0) pda lenduran (d:) dapat dlhirung menggunakan Persamsan (3). Enam modulus permmikaan peskerasan yang lain yaitu £,(7) peda lendutan (i), Ey) pada lenduran (ai), Ex) pada lendiutan (<1), Ei(rd pada lendatan (4), Eat pda lendutan (4) dan £() pada lendutan (2) sebagai data asal (raw dota) dan disimpan dalam CD atau komputer atau kedwa-duanya untuk penggunaan analisis lanjutan (Danida, 1990) Satu titi tegangan dalam bahan tidak linier lapisan perkerasan dapat dihituag melalui data lendutan yang berada tepat dibawah geofon pertama. Metode ini valid apabila digunakan Tuntuk satu titk dalam san lapisan perkerasan (Huang 1993 “Metode Perhitungan ELMOD dalam Pengujian FWD Perangkat luna ELMOD memasukkan metode analitic dan empirik yang diguaakan dalam pengujian FWD, Bagien analitik digunakan vuntuk menghitung respoa perkerasan dalam bentuk tegangan, segangan atau lendvtan, Bagian empirik digunakan unwk menghitung performs perkerasan dalam bentuk keretakan, jeiak rod, perubahan bentuk dan dapat juga digusakan’ unmuk menghinng sisa wakru pelayanan perkerasan untuk perbaikan di masa depan, Penghitongan menggunakan perangkat funak ELMOD dilakukan dalam beberapa langkah seperti yang dituajukkan dalam Gambar 7. ‘Menghiting modulus ELMOD) + 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, No. 1, 75-88, Mei 2012 Penghitungan Modulus Lapisan Perkerasan ‘Menggunakan Meiode FWD Lengutan dalam SPL éipengaruhi oleh susanan an tebal lapisan perkerasan, sifat_ bahan perkerasan (modulus elastis dan rasio Poisson), susunan beban roca Kendaraan dan keadsan lingluagan wakr peacujian FWD dijalankan, Gambar lendwan (d) versus jarak(r) dari pengujian FWD ia situ dapat memberiken Jnfomnasi matuk penghitungan moduls elatis E sstiap lapisan perkerasan dan tanah dasar. Bauyak metode dapat digunakan untuk ‘monghitong modulus elastis £ seta lapisen perkerasan. Antara Iain adalah metode penahirungan balik (TRB 1991; Kosasih 2003) ‘uamlk meadepatkan modulus elasis (Z) setiap Japisan peskerasan. Metode ini membuat penghitungan kurva teori yang dioptimasikan Supaya mendekati data kuzva leadutan dari pengujian FWD untuk perkerasan in situ Lendutan juga dapat dihinmg mengguaakan ‘metode tebal seta dan persanizan Boussinesq dimana tanah dasar dianggep bahan yang clasts, tak linier menggunakan Persamaan (6) (ELMOD} Co* (S01 © ‘modulus tonsh dasar gebungaa egangan pada permcaan bagian aa tanh dasar CaN =bilangan lonstan dan ala N <0 Tterasi dilaknkan hingga mendapatkan leadutan teori yang sama atau mendekati lendutan peagujian FWD in situ. Bogan lie penghitungan balik untuk mendapatkan modulus elastis setiap lapisanperkerasan roses Kovels module ¥ ‘Menghitang tepangaa. repaagen v ‘Menzhitung beban kritis 1 Menghitang ise nr pelaynnaa (Gooman7, Bagen as penghituagan menggunakan ‘perangkat lunak ELMOD = 300 mm, r5 = 750 ‘mm, v= 1200 mm dan ry = 1500 mm. Titik penumpuan ini membanta proses iterasi pada ELMOD untuk mendapatkan modulus SPL. 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, No. 1, 75-89, Mei 2012 Model Lapisan © ‘Tebat Lapisan 0) Daa END Pesongan Maksim (Gua) Pesongan Selart (4) Reece Teoria) dan ("9 Soman > Garman, Ragan als proses penghitingan balk Jarak ofon rom) 5ta.0:000 Soeharno-Hata I a i y= OR 084? 0.23015 $237.95 RI 0,927 Gaiman, Lendatan (d) versus rak geofon (0) Pengambilan Data Lepangen Alat FWD Dalam kajian ini ada tiga alat wama dalam sistem pengujian pengambilan data lapangan yang menggunakan alat FWD Dynatest 8000 ‘dengan 7 geofon, plat beban bulat D 300 mm, pprosesor 9000 dan sam unit komputer yang dipasang perangkat Imma ELMOD dan satu unit peneetak. Data yang didapatkan dari peagujian FWD dapat tems —dihitung ‘menggunakan perangkat lunak ELMOD untuk mendapatkan modulus setiap lapisan bahan perkerasan, Nilai tekanan P beban setengah gandar standar 4.1 Ton dapat menyebabian tegangan permukaan (0) perkerasan bernilai $80 kPa. Apabila tezangan permuksan berilai 580 kPa dikehendaki, persamaanempirik untuk mendapatkan tingei (r)jatuh dari berat beban pat dihitung menggunakan Persamaan (7) dan Tabal 2 o dengan ‘ing jab beratbeban FWD, a = tegen penkaan yng dike, KPa fetoetiiga empurik Sika tegnagan peramiznaa peerssan besa 580 kPa dikehendaki merle kepada Tabel 2. ‘untuk plat baja D 300 mmm daa berat beban 200 kx didapatkan tesangan penukean berada dinatar 425-950 kPa. Seterusaya dengan ameagguudlan Persamasa (7) tinggi jatwh h = 135 mm bisedidapatian, Tesangan permikan peveracan yang seteveniya bisa didapatin dart Persaumaaa (7) dan Tabel 2. ‘Tass. 2, Hubungan behun plot bem. tegangan. petmakaan © dan koefisien k 5. Hardwiyono / Semesta Teknika, Vol. 15, No. 1, 75-88, Mei 2012 ou Bebas Plat(ks) D300 D4so D300 D4so 350 880-580-750 86 CS 200 1700 190430 $02 100 428.980 98215 25 50 21090 481051388 00-240 Hast DAN PEMBAHASAN Penghitungan dan Penilaian Modulus Elastis “Menggunakan ELMOD Penghitwagan modulus menggunaken ELMOD ‘mengambil model perkerasan empat lapisan, Hasil penghitngan modulus elastis lapisan petkerasan beraspal (El), lapisan pondasi atas (atu pecah) (E2), lapisan pondasi bawah (pasir bbatu) (E3) dan lapisan tanah dasar (tanah baik) (Es) menggunakan ELMOD pada kedva jalan raya berdasarkan prosedar pengujian FWD 600 x 0.001 mm dalam peagujian FWD dapat ‘menuajukkkan lapisan pondasi atas, poadasi bawab dan tanah dasar yang Lema (Brown Xo. 1, 75-89, Mei 2012 1986), Penghituogan modulus kekvatan eayutan dan dinamike dalam beban standar 4. Ton) yang didapatian Kosasih (2003) adalah 5,125 Tonmm Dalam peaelitian ini PPersaman (10) digunakan uomak keadaan sub perkerasan 39°C dan ketcbalan _ lapisan beraspal 200 mm dengan selang data lenduten ‘yang pendek antara 159 hingga 377 x 0,001 zm dan rata-rata lendvtan 255 x 0.001 mm. Lendwtan yang diperoleh menunjuskan baba lapisan pondasiaias, pondasi bawah dan tana dasar adalah luat_ (Brown 1986) Penghitungan modulus kekwatan denyutan dan dinamik dalam beban standar (4,1 Ton) yang idapatian dalam kajion ini adalah 10,88 Tonimm >5.125 Ton'mm (Kosasih 2003). Ini adalah sebab tama perbedaan bagi persamaan yang telah disebutkan, Kedua persamean ‘mendapatkan lai modulus aspal adalah 3175.65 MPa pada lendutan dau.~149.61 x 0,001 mm. Pada leadutan daao™ 0.1. mm (essamaan 8) modulus aspal adalah 5618.48 ‘MPa yak lebih besardasipada modulus aspal penelitian ini yaity 5333.72 MPa (Persamaan 10) dengan deviasi +5%, "Untuk nilai lenétan at 0.225 mum juga didapatkan deviasi ~5% dengan nilai modulus aspal 1781.94 MPa (Persamaan 8) yakni_ lebih kecil_ daripada modulus aspal kajian ini yaita 878.33 MPa ersamaan 10). Ini menunflkbhn baba ‘modulus lapisan aspal yang didapatkan dalam penghitungan Persamaan (8) (Kosasih 2003) lebih, besar daripada Persamaan (10) (basil penelitin ini) unta Jendutan yang Snrang aripada nilsi dg,=0,149 mm dan begitu juga sebaliknya Hubongan Korelasi tonah dasar dengan lenduan maksimum (dv = 4) yang itunjukkan oleh Persamaan (9) (Kosasih, 2003) daa (11) (penalitan ini) didapatkan pada ‘usin kering, Kekuatan tanah dasar kedua persamaan tidak dipengaruhi oleh perubahan subu, haaya dipengaruhi oleh perubahan ‘musi, Kekuatan. tansh dasar dan lspisan pondasi atas yang didapatkan Kosasih (2003) smemponyal allel sama, yaity 192,67 MPa. Dalam penelitian ini lapisan pondast tas ppondasi bawah dan tanah dasar mempunyai ailai modulus 860, $13 dan 160 MPa. Iai rmenyebabkan perbedaan yang didapatkan ‘antaia kedua petsamaan tersebut. Kedua persamaan mendapatkan nila modilus tans sacar yang sama untuk lendutan diz=73,413 x 0,001 mm yaita 245,08 MPa, Deviasi =5%

Anda mungkin juga menyukai