Anda di halaman 1dari 5

Sunrise

Teknik Fotografi Memotret Kabut


Sunday, August 4th, 2013 - Sunrise, Tips Dan Trik
Bagikan artikel ini: Twitter Facebook Google +

Advertisement

Tips memotret kabut ini sebagai jawaban dari beberapa pembaca yang membutuhkan tips fotografi
ini. Apalagi saat ini untuk daerah jawa sudah memasuki musim kemarau, pagi hari atau sore hari
menjelang malam kabut akan muncul dibarengi dengan suhu yang begitu dingin dibanding dengan
hari biasanya.
Terkadang kabut memang dihindari oleh sebagaian fotografer karena kabut dapat menyebabkan
saturasi warna rendah, gambar tidak jelas dan terkesan datar. Lewat artikel fotografi kali ini kami
akan mencoba berbagi teknik memotret saat berkabut agar lebih maksimal foto yang didapatkan.
Meskipun kabut dapat membuat saturasi warna rendah, akan tetapi kabut juga diharapkan banyak
fotografer landscape saat memotret pemandangan di pagi hari, karena kabut dapat memberikan
kesan misterius dan dapat meningkatkan efek ruang yang ada pada gambar. Baca juga tips fotografi
tentang teknik memotret asap.
Dengan menggunakan teknik memotret suasana kabut secara optimal, seorang fotografer dapat
mengekspresikan satu fokus yang biasanya berjarak dekat, dan mengkaburkan latar belakang
dengan cara alami. Karena tips memotret di saat berkabut jauh berbeda dengan saat kondisi cerah.

Foto oleh adrisigners


Memotret suasana kabut memiliki tantangan tersendiri karena kita harus mengontrol seberapa tebal
kabut akan terlihat di hasil akhir foto. Perlu tips fotografi khusus untuk menghasilkan foto kabut yang
menarik. Di bawah ini sedikit panduan memotret waktu situasi berkabut :
Tips Memotret Suasana Kabut
Kabut biasanya muncul di dataran tinggi dan pada waktu pagi atau sore hari menjelang
malam. Untuk Anda yang memang mengincar foto dengan memanfaatkan kabut, harus
menggunakan teknik memotret kabut agar foto yang dihasilkan tidak terlalu datar, namun
tetap menimbulkan kesan misterius.
Pencahayaan saat suasana kabut adalah pencahayaan yang lembut. Di dalam tips dasar
lighting, sifat cahaya disaat kabut seperti cahaya yang dihasilkan oleh softbox berukuran
besar. Bayangan menjadi halus dan tidak jelas.
Jika kita memotret kabut dengan memakai mode kamera A/Av, P, atau S/Tv, jangan lupa
mengunakan kompensasi eksposur sekitar +1 stop. Baca artikel fotografi tentangkompensasi
exposure yang pernah kami bahas sebelumnya.
Teknik slow speed dapat digunakan sebagai cara memotret kabut. Karena membantu untuk
membuat penampilan kabut menjadi mulus. Saat menggunakan kecepatan rana lambat,
tentunya lebih baik mengunakan tripod untuk mencegah foto kabur karena getaran tangan
kita.
Setingan kamera untuk memotret kabut biasanya menggunakan diafragma kecil yang
ditandai F angka besar untuk mendapatkan ruang tajam yang lebih luas.
Gunakan ISO sekecil mungkin untuk memunculkan detail gambar kabut dan mengurangi
noise.
Jika memiliki perbedaan kontras yang terlalu tinggi, saat memotret kabut kita bisa
menggunakan filter gradual ND untuk mengurangi perbedaan kontras tersebut.
Gunakan lensa dengan focal lenght yang lebih panjang. Karena menurut pengalaman, lensa
dengan panjang focal yang lebih panjang dapat membantu menghasilkan kabut yang lebih
tebal dibanding menggunakan lensa wide. Makin panjang focal lensa yang Anda pakai, makin
tebal tampak kabut dalam foto.

Lokasi untuk memotret kabut yang banyak dilakukan oleh fotografer Jogja dan sekitarnya salah
satunya di Bukit Puthuk Setumbu. Spot menarik ini bisa menyaksikan pemandangan candi Borobudur
dari ketinggian yang diselimuti kabut ditambah sinar matahari pagi atau sunrise dapat menambah
kesan mistis candi Borobudur yang di ambil dari bukit Puthuk ini.

Mudah-mudahan tips fotografi tentang Teknik Memotret Kabut ini bisa bermanfaat Anda untuk
mengisi waktu hunting Anda. Kami sangat senang jika Anda bersedia memberikan tanggapan melalui
form komentar di bawah baik itu tambahan ataupun berbagi pengalaman disaat Andabelajar
fotografi motret kabut. Salam fotografi !

Tips Memotret Sunrise dan Sunset


Saturday, September 29th, 2012 - Landscape, Sunrise, Sunset

Bagikan artikel ini: Twitter Facebook Google +

Advertisement

Tips memotret sebelumnya sudah dibahas tentang tips fotografi landscape, kali ini akan
mengulas tips memotret foto sunset dan sunrise agar terlihat lebih hidup. Dalam fotografi
landscape, sunset dan sunrise adalah waktu yang umumnya ditunggu-tunggu untuk memotret. Ada
istilah yang mengatakan, seseorang belum bisa disebut fotografer landscape, jika belum memotret
Sunrise atau Sunset :).
Ada yang bilang juga, cara memotret sunset/sunrise merupakan salah satu yang harus dipelajari
dan dilakukan jika sedang serius mempelajari fotografi. Karena jika Anda sudah dapat memotret
suasana sunset atau sunrise dengan baik, setidaknya ada kepuasan tersendiri sudah dapat
melampaui tahapan wajib dalam pelajaran fotografi dasar.
Namun jika Anda sudah pernah mencoba memotret sunset atau sunrise tetapi kurang puas dengan
hasilnya, mari kita simak tips memotret sunset dan sunrise agar dapat hasil yang optimal berikut
ini :

credit foto : nationalgeographic

Tips/Cara Memotret Foto Sunset dan Sunrise


1. Riset Lokasi

Sebelum mendatangi lokasi untuk memotret sunset atau sunrise, ada baiknya menari informasi
mengenai lokasi tersebut. Bagaimana menuju ke sana, apa saja yang perlu dipersiapkan, bagaimana
kondisi di lokasi. Jangan sampai sudah jauh-jauh datang ternyata tidak mendapatkan sunset ataupun
sunrise .

2. Cari Referensi

Setelah mendapatkan informasi lokasi memotret sunrise atau sunset, perlu juga mencari referensi
foto-foto apa saja yang sudah pernah diambil oleh fotografer lain. Bukan soal meniru, namun
sebaliknya. Harapan dengan mencari referensi agar jangan sampai foto kita mempunyai kemiripan,
ambil dari sudut dan angle yang berbeda.

3. Berangkat Lebih Awal

Datang lebih awal untuk persiapan serta menentukan spot di mana Anda akan memotret, mengingat
momen sunset atau sunrise tidak berlangsung lama. Golden hours adalah saat 1-2 jam sebelum
matahari terbenam (sunset) hingga 30 menit sebelum matahari terbenam, dan 1-3 jam sejak matahari
terbit, dimana golden light atau sinar matahari akan membuat warna keemasaan pada object. Blue
hours adalah beberapa saat, biasanya hingga 20-30 menit setelah matahari terbenam (sunset),
dimana matahari sudah tebenam, tapi langit belum gelap hitam pekat. Pada saat ini langit akan
berwarna biru.

4. Gunakan Tripod dan Kabel Release

Karena momen sunrise atau sunset adalah saat dimana bumi sudah minim akan cahaya matahari,
makan harus menggunakan kecepatan rana yang rendah/mabat untuk mendapatkan exposure yang
tepat. Maka gunakanlah tripod dan kabel release (jika ada), untuk membantu mengurangi getaran.
Sekedar tips jika tidak memiliki kabel release bisa memanfaatkan shutter timer kamera.

5. Tentukan Objek Foto untuk Foreground

Meski tujuan utama adalah memotret sunset/sunrise, namun jangan lupa memberikan tambahan
foreground agar foto anda lebih berdimensi. Macam foreground untuk sunset/sunrise bisa dalam
dalam bentuk orang, pohon, rumah, kapal perahu, ataupun yang lain. Jika FG tidak ingin dijadikan
foto siluet, gunakan flash untuk memberikan cahaya pada objek FG nya. Caranya metering ke sekitar
matahari, fokus ke foreground dan jepret .

6. Gunakan Filter

Filter sangat berguna untuk membuat efek-efek gradasi cahaya yang lebih bagus saat memotret
sunrise ataupun sunset. Dengan menggunakan filter ND, GND ataupun CPL dan lainnya, Anda akan
mendapatkan efek gradasi yang lebih dramatis.

7. Gunakan Lensa Tele atau Lensa Wide

Memotret sunset atau sunrise menggunakan lensa wide/sudut lebar (wide angel) merupakan hal yang
biasa, tetapi jangan hanya terpaku pada lensa itu. Manfaatkan rentang lensa yang lain, misalnya
lensa tele. Agar mendapatkan detail dari mataharinya.

8. Gunakan White Balance Cloudy

Seperti pada artikel tips memotret tentang Definisi dan Cara Setting White Balance telah dijelaskan,
preset WB cloudy bermanfaat jika kita memotret cuaca mendung dan saat pagi hari atau senja hari.
Dengan setingan white balance cloudy, bisa menambah dan memperkuat warna kuning kecoklatan
pada warna matahari.

9. Gunakan Spot Metering

Untuk mendapatkan foto sunset atau sunrise yang bagus dengan exposure yang tepat, gunakan
mode metering spot atau mode sunset scene jika Anda menggunakan kamera saku untuk memotret
sunset/sunrise. Baca juga artikel Memahami Fungsi Metering Kamera Digital. Lakukan metering di
sekitar matahari dan jangan tepat di mataharinya.

10. Buatlah Foto Siluet


Foto siluet masih menjadi daya tarik dijadikan foreground/FG pada foto sunrise atau sunset. Karena
foto siluet dapat memberikan cerita sendiri pada foto tersebut. Jadi jangan hanya terpaku pada
pemandangan langit sunset dan sunrise saja. Cara memotret siluet cukup mudah, arahkan metering
kamera ke cahaya yang paling terang (sekitar matahari) kemudian arahkan fokus pada obyek yang
akan dijadikan siluet bisa berupa manusia atau apapun yang ada di dekat Anda. Jangan lupa konsep
Rule of Third ya :).
11. Perhatikan Matahari

Jangan sampai terlena dengan obrolan bersama teman misalnya, perhatikan kapan saat sunset atau
sunrise tiba. Jika sudah tiba, jangan berhenti untuk memotret dan jangan lewatkan momennya. Dan
juga jangan buru-buru untuk mengemas kamera jika matahari sudah melewati garis horizon. Karena
cahaya sunset saat matahari baru tenggelam alam akan mengeluarkan cahaya yang indah. Dan
begitu juga saat pagi hari/sunrise, cahaya saat matahari belum kelihatan juga mengeluarkan cahaya
dan warna indah.

12. Berdoalah

Seperti pada artikel tips fotografi landscape, 90% butuh waktu dan tempat yang tepat. Begitu juga
dengan memotret sunrise dan sunset butuh kesabaran dan keberuntungan, sudah jauh-jauh datang
tiba-tiba datang hujan apa mau dikata ? :).

Nah 12 tips memotret foto sunrise dan sunset ini bisa anda padukan dengan tips memotret
landscape juga. Ok teori sudah, sekarang saatnya kita praktek. Selamat Mencoba.

Anda mungkin juga menyukai