Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

PROGRAM KESELAMATAN / KEAMANAN LABORATORIUM


DI PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN
Rumah sakit/Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah
sakit/Puskesmas dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
dengan standar yang sudah ditentukan (Depkes RI, 2007).
Pemeriksaan laboratotium merupakan pekerjaan dengan risiko infeksi
berhubungan dengan bahan-bahan yang infeksius.Untuk mencegah risiko
diperlukan pengetahuan dan praktek laboratorium yang baik,selain itu harus tersedia
sarana dan prasarana yang menunjang.(Pedoman PPI Depkes RI,2006)
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi
(PPI), yaitu program pelatihan (diklat) pencegahan dan pengendalian penyakit
menular.Serta untuk mencegah kecelakaan di laboratorium perlu diadakan pelatihan
mengenai Keselamatan dan Keamanan di Laboratorium.

B. LATAR BELAKANG
1. KEMENKES No.382/menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1165.A./Menkes/SK/X/2004
tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

C. TUJUAN KEGIATAN
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sumber daya
manusia tenaga laboratorium, tentang keselamatan dan keamanan lab, sehingga
dapat melindungi tenaga laboratorium dan masyarakat dari penularan penyakit
infeksi.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Pendidikan dan Pelatihan Keselamatan dan Keamanan Laboratorium
Pelatihan ini dilakukan sebagai tahap awal pelaksanaan program kesehatan
dan keselamatan kerja, dalam pelatihan ini dipaparkan tentang keselamatan dan
keamanan laboratorium, pentingnya keselamatanlaboratorium, penyebab
kecelakaan laboratorium, penanggung jawab bila terjadi kecelakaan, perlengkapan
dan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan.

2. Penyuluhan dan Pelatihan Hand Hygiene


Pelatihan ini berisi hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas dalam
menangani pasien tanpa mengetahui terlebih dahulu diagnosanya, petugas harus
melakukan kewaspadaan standar yaitu cuci tangan. Pelatihan cuci 6 langkah sesuai
standar WHO harus diajarkan kepada seluruh karyawan pada umumnya dan
petugas laboratorium pada khususnya. mulai dari teori sampai
mendemonstrasikannya.

3. Pelatihan Pengelolaan Limbah/Sampah


Pelatihan ini ditujukan kepada seluruh staf medis ataupun non medis serta
cleaning service outsourcing tentang penempatan sampah sesuai dengan standar
pencegahan dan pengendalian Infeksi dan dipaparkan mulai proses pemilahan
sampai dengan proses pemusnahan sampah/limbah puskesmas.

4. Pelatihan Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)


Pelatihan ini dilakukan untuk mencegah petugas dari penularan yang dapat
ditimbulkan dari berbagai macam jenis infeksi melalui kegiatan yang dilakukan di
Puskesmas. Pelatihan ini meliputi pengenalan berbagai macam APD yang harus
dipakai untuk masing-masing unit kerja, cara pemakaian, cara melepas, serta
kegunaannya.

5. Penyuluhan Hand Hygiene untuk Pengunjung


Hand hygiene tidak hanya dibudayakan pada petugas yang ada di
puskesmas, tetapi juga kepada seluruh keluarga pasien dan pengunjung
puskesmas. Pelatihan ini dikhususkan untuk keluarga dan pengunjung pasien
seluruh unit rawat inap dan rawat jalan yang melakukan pengobatan ataupun kontrol
ke Puskesmas. Pelatihan ini dilakukan dengan metode kampanye hand hygiene
yang dilakukan di ruang pendaftaran, pintu masuk unit ruang rawat, ruang tunggu
keluarga pasien, ruang tunggu obat.

6. Pelatihan Kebersihan Ruangan


Pelatihan ini dilakukan secara berkala dan dititikberatkan pada cara
kebersihan setiap ruangan di puskesmas meliputi ruang rawat inap, ruang rawat
jalan, kantor, laboratorium, farmasi dan ruang-ruang khusus untuk pemeriksaan
penunjang. Sasaran pelatihan ini adalah seluruh petugas kebersihan meliputi pramu
kebersihan dan cleaning service outsourcing.

7. Pelatihan tentang dekontaminasi alat dan sterilisasi


Pelatihan ini berisi cara pengelolaan alat kesehatan mulai dari dekontaminasi
sampai dengan sterilisasi.

8. Kejadian Tertusuk Jarum


Sosialisasi ini dilakukan kepada seluruh staf medis maupun staf non medis
yang bertugas di Puskesmas khususnya untuk tenaga laboratorium dalam hal
kemungkinan kejadian tertusuk jarum dan cara pelaporan apabila terjadi kejadian
tersebut.

E. METODE MELAKSANAKAN KEGIATAN SECARA KUANTITATIF


Dalam pelatihan keselamatan dan keamanan laboratorium dilaksanakan dengan
pemberian materi secara teori dan praktek secara langsung
F. SASARAN/TARGET YANG INGIN DICAPAI
1. Terlaksananya kegiatan pelayanan Keselamatan dan keamanan(Pencegahan dan
pengendalian Infeksi) yang multidisiplin antar profesi dan bekerja secara interdisiplin.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


25 Mei 2016

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan dan dilakukan melalui
rapat rutin yang dilaksanakan bersama dengan anggota tim Keselamatan dan
Keamanan.
2. Pelaporan
Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibuat setiap bulan berdasarkan
masing-masing kegiatan yang dilakukan. Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan
dilakukan setiap petugas/koordinator ruang setiap bulan dan ditujukan kepada
Kepala Puskesmas.
I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
1. Pencatatan
Pada setiap kegiatan dalam upaya Keselamatan dan keamanan laboratorium
yang dilakukan, ada beberapa hal yang harus didokumentasikan seperti:
a. Materi
b. Undangan
c. Daftar hadir
d. Laporan hasil kegiatan
e. Dokumentasi (foto) kegiatan
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan program dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan
(maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas setiap 1 bulan sekali.

3. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan 1 tahun sekali dengan cara melihat
seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilakukan dan kegiatan yang belum
dilakukan beserta hambatan pelaksanaan kegiatan.

J. RENCANA ANGGARAN DAN BIAYA


Rincian biaya yang dibutuhkan adalah sbb:
1. Biaya peningkatan kualitas SDM Keselamtan Keamanan laboratorium & PPI, Perawat
dan tim yang terlibat dalam pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit.
2. Biaya persiapan sarana prasarana lainnya.
K. PENUTUP
Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta
manfaatnya bagi Puskesmas, maka kegiatan ini diharapkan dapat terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai