Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN KUALITAS LINGKUNGAN


DAMPAK PENCEMARAN KOLIFORM PADA AIR YANG
DIKONSUMSI MASYARAKAT SERTA CARA
PENGOLAHANNYA

Oleh :

Dominggus Dara Kandi 1509.13251.187


Handa Andhynta P 1509.13251.190
Novi Yusni Anggraini 1509.13251.199
Nurlita Widyowati 1509.13251.201
Oktavianus Konsen Ndamol 1509.13251.203
Tintin Siti Bayinah 1509.13251.207

PRODI S1 KESEHATAN LINGKUNGAN


STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Manajemen Kualitas
Lingkungan dengan judul Dampak Pencemaran Mikroba Pada Air yang
dikonsumsi Masyarakat serta cara Pengolahannya.
Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu
Mata Kuliah Manajemen Kualitas Lingkungan yang telah membimbing
kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam
menyelesaikan makalah ini.
Merupakan suatu harapan pula makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua, khususnya untuk kami para penulis. Kritik dan saran dari
pembaca akan sangat perlu untuk memperbaiki penulisan makalah yang
akan kami terima dengan senang hati. Serta semoga makalah ini dapat
menjadi pemicu bagi kami untuk membuat makalah yang lebih baik.

Malang, November 2016

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................1
1.3 Tujuan .......................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Air Bersih dan Air Minum......................................................2
2.2 Pencemaran Air ........................................................................................2
2.3 Klasifikasi Penularan Penyakit Dengan Media Air ..................................3
2.4 Coliform....................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................7

BAB V PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................................10
4.2 Saran .......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari air merupakan sesuatu yang
sangat vital. Manusia sangat membutuhkan air untuk berbagai macam
kegiatan karena hal tersebut air disebut sebagai materi essensial didalam
kehidupan.Oleh karena itu pentingnya standart kualitas air harus sangat
diperhatikan.
Dewasa ini banyak dijumpai pencemaran badan air dan sumber
air di Indonesia. Berbagai sumber bahan pencemar, baik pencemaran
fisika, kimia dan biologi. Hal penting yang sangat erat dan berdampak
langsung pada kesehatan masyarakat adalah pencemaran oleh faktor
biologi khususnya mikroba air. Mikroorganisme air dapat menyebabkan
banyak bahaya dan kerusakan, dalam hal ini pada tubuh manusia.
Untuk mencegah terjadinya penyakit disebabkan buruknya
kualitas air, pemerintah telah membuat standart parameter baku mutu air
minum dan air bersih yang diatur dalam Peraturan yang dikeluarkan
menteri kesehatan. Salah satu parameter mikrobiologi yang tertera di
parameter standart baku mutu air adalah kuantitas bakteri Koliform,
bakteri ini merupakan bakteri indikator kualitas air karena keberadaannya
dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut terkontaminasi oleh
bakteri patogen.

1.2 Rumusan Masalah


Pencemaran mikroorganisme patogen pada air yang dikonsumsi
masyarakat terjadi dimana-mana, untuk itu sebagai insan kesehatan
lingkungan kita harus mengetahui bagaimana pengelolahan air agar tidak
tercemar bakteri Koliform.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan yang efektif agar
air atau sumber air tidak tercemari oleh bakteri Koliform.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Air Bersih dan Air Minum


Pengertian air bersih sendiri menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, adalah air yang
digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Dan
memenuhi persyaratan fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktif.
Sedangkan, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat langsung diminum.
Menurut peruntukannya sendiri, air dapat dikategorikan
menjadi empat golongan, yaitu :
a. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum
secara langsung tanpa diolah terlebih dahulu.
b. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku
untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga
lainnya.
c. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
perikanan dan peternakan.
d. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan
pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri,
dan listrik tenaga air.
2.2 Pencemaran Air
Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
tahun 2001 menyebutkan, pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukannya makhluk hidup, zat energi dan atau komponen lain
kedalam air dan atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia,
sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran air oleh berbagai
aktivitas, maka diperlukan pengendalian dengan cara mentapkan baku
mutu air pada sumber air.
Baku mutu air pada sumber air sendiri merupakan batas kadar
yang diperkenankan berbagai zat atau bahan pencemar yang terdapat
pada air tetapi air tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan
kriterianya.
Adapun akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air yaitu :
a. Terganggunya kehidupan organisme air.
b. Pendangkalan dasar perairan
c. Punahnya biota air.
d. Menjalarnya wabah penyakit.
e. Banjir akibat tersumbatnya saluran air (Gabriel,2001).

2.3 Klasifikasi Penularan Penyakit dengan Media Air


Penyakit yang berhubungan dengan air dibagi menjadi beberapa
klasifikasi sesuai penularan penyakit (Kusnoputranto, 1986) :
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang berhubungan denga air
yang terkontaminasi oleh bakteri pathogen dari penderita atau karier.
Bila air yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat
terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera,
Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang
lain melalui persediaan air sebagai penjamu (host) perantara, misalnya
Schistosomiasis.
3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air
bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan
terjaminnya oleh tersedianya air yang cukup maka penularan
penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini
sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi
sakuran pencernaan.
4. Water Related Insect Vectors, vektor-vektor insektisida yang
berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang
biak dalam air, misalnya Malaria Demam Berdarah, Yellow Fever.
2.3 Koliform
Koliform adalah bakteri gram negatif berbentuk batang
bersifat anaerob atau fakultatif anaerob, tidak membentuk spora, dan
dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam dan gas
pada suhu 35C - 37C (Knechtges, 2011).

Golongan bakteri koliform adalah Citrobacter,Enterobacter,


Escherichia coli dan Klebsiella (Batt, 2014). Bakteri koliform adalah
golongan bakteri intestinal yaitu hidup didalam saluran pencernaan
manusia (Treyens, 2009).
Penggolongan bakteri koliform dan sifat-sifatnya, dibagi
menjadi dua yaitu, koliform fekal diantaranya bakteri Escherichia
coli berasal dari tinja manusia. Koliform non fekal diantaranya
Aerobacter dan Klebsiella yang bukan berasal dari tinja manusia,
melainkan berasal dari hewan/tanaman yang sudah mati (Suriaman,
2008).
Bakteri Koliform termasuk flora normal usus besar manusia
dan hewan berdarah panas, tidak berbahaya namun ada beberapa
strain yang patogen pada manusia maupun hewan. Adanya bakteri
Koliform dalam air menunjukan air terkontaminasi oleh tinja bersifat
patogen didalam usus, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi
(Sopacua dkk, 2013).
Bakteri Koliform juga merupakan bakteri indikator keberadaan
bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya bakteri Koliform fekal adalah
bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan
Koliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah
koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.
Selain itu, mendeteksi Koliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana
dari pada mendeteksi bakteri patogenik lain (Jay, 1992).
BAB III
PEMBAHASAN

Berbagai macam dampak akibat pencemaran air oleh


mikroorganisme patogen dalam air yang dikonsumsi manusia, salah
satunya adalah dampak kesehatan. Dampak yang ditimbulkan karena
mengkonsumsi air yang tidak memenuhi baku mutu air bersih dan air
minum yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan pada
PERMENKES No. 416/MENKES/1990 dan PERMENKES No.
492/MENKES/2010.
Baku mutu air yang dikonsumsi masyarakat harus sesuai standart
yang telah ditetapkan. Terutama parameter mikrobiologi baik pada air
bersih dan air minum, karena parameter ini dampaknya berhubungan
langsung pada kesehatan.
Untuk itu diperlukan pengolahan air secara sederhana maupun
secara besar-besaran agar mutu air bersih dan air minum memenuhi
standar kualitas. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain sebagai
berikut :
1. Pengolahan secara Alamiah
Pengeolahan ini dilakukan dalam bentuk penyimpanan
(storage) dari air yang diperoleh dari berbagai macam sumber.
Seperti air danau, air kali, air sumur dan sebagainya. Didalam
penyimpanan ini air dibiarkan untuk beberapa jam
ditempatnya. Kemudian akan terjadi koagulasi dari zat-zat
yang terdapat didalam air dan akhirnya terbentuk endapan.
Air akan menjadi jernih karena partikel-partikel yang ada
dalam air akan ikut mngendap.
2. Pengolahan Air dengan Menyaring
Penyaringan air secara sederhana dapat dilakukan dengan
kerikil, ijuk dan pasir. Lebih lanjut diuraikan kemudian,
penyaringan pasir dengan teknologi tinggi dilakukan oleh
PAM (Perusahaan Air Minum) yang hasilnya dapat
dikonsumsi umum.
3. Pengolahan Air dengan Menambahkan Zat Kimia
Zat kimia yang digunakan dapat berupa 2 macam yakni zat
kimia yang berfungsi untuk koagulasi dan akhirnya
mempercepat pengendapan (misalnya tawas). Zat kimia yang
kedua adalah berfungsi untuk membunuh bibit penyakit yang
ada didalam air misalnya chlor
4. Pengolahan Air dengan Mengalirkan udara
Tujuan utamanya adalah untuk menghilangkan rasa serta bau
yang tidak enak. Menghilangkan gas-gas yang tak diperlukan.
Misalnya CO2 dan juga menaikkan derajat keasaman air.
5. Pengolahan Air dengan Memanaskan Sampai Mendidih
Tujuannya untuk membunuh kuman-kuman yang terdapat
pada air. Pengolahan semacam ini lebih tepat hanya untuk
konsumsi kecil mialnya untuk kebutuhan rumah tangga.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
416/Menkes/Per/IX/1990, air yang layak dikonsumsi untuk kegiatan
sehari-hari yaitu air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan,
yang terdiri dari beberapa parameter, baik parameter fisika, kimia,
mikrobiologi maupun radioaktif. Adapun akibat yang ditimbulkan
oleh pencemaran air yaitu : terganggunya kehidupan organisme air,
pendangkalan dasar perairan, punahnya biota air, menjalarnya wabah
penyakit, banjir akibat tersumbatnya saluran air (Gabriel,2001).
Untuk itu diperlukan pengolahan air secara mendalam yang terdiri
dari: pengolahan air secara alamiah, pengolahan air dengan cara
menyaring, pengolahan air dengan menambahkan zat kimia,
pengolahan air dengan cara mengalirkan udara, pengolahan air
dengan memanaskan sampai mendidih.

4.2.Saran

Untuk mengatasi dampak pencemaran air diperlukan pengawasan dari


pihak yang berwenang agar sumber air dapat dilidungi
keberadaannya,sehingga dapat dimanfaatkan untuk keperluan manusia
sehari-hari
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai