Anda di halaman 1dari 23

Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

MERUBAH POLA PIKIR (MIND SET)

Apakah mindset itu? Adalah cara berpikir salah atau benar yang dianggap
sebagai kebenaran (subyektif)
Kita bisa bangkit dari keterpurukan jika pemerintah dan rakyat mau:
1. Mengubah mindset
2. Memberdayakan pikiran
3. Meningkatkan keterampilan

Dahsyatnya pikiran mencakup kebutuhan manusia dalam bidang:


1. ESP = Extra Sensory Perseption
2. Pendidikan
3. Penyembuhan
4. Sukses
Contoh mindset yang berhasil buruk di Indonesia adalah:
1. Pengangguran & Kemiskinan
2. Kriminalitas &tawuran
3. Korupsi& pornografi
4. Narkoba & konsumerisme
5. Vandalisme & anarkisme
6. Demoralisasi & terorisme

Cara kerja pikiran bawah sadar seperti:


1. Alam Semesta (luas dan tak terbatas)
2. Kamera, merekam apapun tanpa bisa menghapusnya
3. Tetris, terus menerus menumpuk informasi tanpa bisa memilahnya
4. Si buta, menerima/hanya bisa melakukan visualisasi
5. Google, mencari/berusaha menerjemahkan gambar
6. Jin Lampu Aladin, mengabulkan apapun yang diminta jika kita
menggosok-gosoknya atau senantiasa mewiritkannya.
7. Sutradara,merangkai gambar menjadi sebuah cerita atau gambaran
8. Magnet, menarik benda sejenis
9. Roket, mengejar tujuan seperti mengejar panas.

1
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

10. Pemancar, memancarkan gelombang ke segala arah.

Sifat pikiran bawah sadar antara lain:


1. Tidak bisa bedakan fakta dan khayalan, takut ke kamar mandi sendirian
setelah nonton film horor yang dibintangi Dewi Persik yang cantik dan seksi,
pikiran kita mencitrakan bahwa setan itu ada dan bisa muncul sewaktu-
waktu. Contoh yang lain, adalah cerita tentang orang makan mangga, keluar
air liur sekalipun tidak memakannya.
2. Tidak bisa bedakan baik dan buruk, benar & salah, misalnya memakai
narkoba, berzina, nonton infortaiment, pikiran bawah sadar kita tidak bisa
memilah.
3. Hanya mengerti bahasa gambar, misalnya tulisan gunakan istri seperlunya
di atas steker. Balita berlari justru ketika dilarang lari.

Alur hasil pikiran: dimulai dari pikiran itu sendiri, menghasilkan tindakan,
kemudian senantiasa dibiasakan menjadi kebiasaan melahirkan prilaku yang
pada akhirnya mendapatkan nasib sebagaimana yang dipikirkan.

Mengubah kesuksesan; sudah sejauh mana langkah yang kamu ambil?


1. Tidak mau (I Wont) keberhasilannya 0%
2. Kayaknya aku ndak bisa deh (I Cant) keberhasilannya 10%
3. Ah, nggak ada salah gua coba tapi gimana caranya (I dont know how)
keberhasilannya 20%
4. Coba cara ini dulu, eh saya bisa (I wish I could) keberhasilannya 30%
5. Coba lagi bersemangat (I want to) keberhasilannya 40%
6. Saya pikir saya boleh berhasil (I think I might) keberhasilannya 50%
7. Saya boleh (I might) keberhasilannya 60%
8. Saya pikir saya bisa (I think I can) keberhasilannya 70%
9. Saya bisa (I can) keberhasilannya 80%
10. Saya sedang melakukan (I am) keberhasilannya 90%
11. Saya telah melakukannya (I did) keberhasilannya 100%

Langkah mengubah mindset:

2
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

1. Kenali virusnya
NO PIKIRAN NEGATIF PIKIRAN POSITIF
1 Pesimisme Optimisme
2 Reaktif Proaktif
3 Sembrono Hati-hati
4 Cari kekurangan Apresiatif
5 Mengeluh Tegar
6 Kufur Nikmat Bersyukur
7 Menjatuhkan Mendukung
8 Menghina Memuliakan
9 Tidak PeDe Percaya Diri
10 Kaku Supel/flexible
11 Cari kambing hitam Bertanggung jawab
12 Berpikir negatif Berpikir positif
13 Permusuhan Damai
14 Berpikir Kecil Berpikir Besar
15 Looser Winner
16 Pecundang Pemenang
17 Menyalahkan Mengapresiasi
18 Kebiasaan negatif Kebiasaan positif
19 Dilayani Melayani
20 Serakah Berbagi
21 Mengeluh Cari Solusi
22 Menjengkelkan Menyenangkan
23 Masa bodoh Peduli
24 Memberi contoh buruk Teladan
25 Membosankan Menyenangkan
26 Suka meremehkan Menghargai
27 Kekanak-kanakan Dewasa
28 Penakut Pemberani
29 Demotivator Motivator/Inspirator
30 Merasa benar sendiri Mengakui kebenaran orang lain
31 Banyak bicara Sedikit Bicara
32 Tempramental Mampu menguasai diri

3
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

33 Gelisah Tenang
34 Sering terlambat Tepat waktu
35 Kuper Banyak pergaulan
36 Suka berdiam diri Proaktif
37 Bekerja keras Bekerja Cerdas
38 Selalu loyo, letih, lelah Semangat
39 Memburukkan orang lain Mengapresiasi orang
40 Tidak peduli Empati
41 Semoga sukses Harus sukses
42 Impian kecil/tak punya impian Impian besar
43 Belajar asal saja Tahu cara belajar
44 Mudah tergoda Kuat iman/Tahan godaan
45 Mencatat linear Menggunakan mind mapping
46 Menghapal Luar Kepala Menggunakan Super Memory
47 Selalu stress dan depresi Mudah masuk ke Alfa
48 Selalu mengulangi kesalahan Belajar dari kesalahan
49 Takut menghadapi masalah Suka memecahkan masalah.
50 Malas atau takut bertanya Rajin bertanya
51 Malas membaca buku Kutu Buku
52 Selalu bilang tidak tahu Selalu ingin tahu
53 Suka nyontek. Percaya pada diri sendiri
54 Suka menggunjing Mampu menjaga bicara
55 Susah lihat orang lain senang Gembira lihat orang lain senang
56 Senang lihat orang susah Sedih melihat orang susah
57 Pelit/Kikir Suka berbagi
58 Egois Peduli
59 Suka korupsi Bekerja untuk ibadah
60 Memberi masalah Memberi solusi
61 Menang - kalah Menang - Menang
62 Selalu ada masalah Selalu ada peluang
63 Suka ngedumel Pasrah
64 Malas Rajin
65 Suka berdebat Suka berdiskusi
66 Pemarah Pemuji

4
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

67 Bisa tapi sulit Sulit tapi bisa


68 Saya tidak bisa Saya bisa, saya coba
69 Saya tiak mau berubah Saya siap berubah
70 Curiga Berhati-hati
71 Masa Bodoh Peduli
72 Tidak ada uang tak ada modal Modal bukanlah cuma uang
73 Malas Belajar Antusias belajar ilmu apa pun
74 Bersedih Selalu gembira
75 Iri Lihat orang lain Bangga pada diri sendiri
76 Mencerca orang lain Mendoakan orang lain
77 Takut ambil risiko Berani ambil risiko
78 Suka kenyamanan Suka tantangan
79 Takut mencoba Berani mencoba
80 Menyerah (Give up) Pantang menyerah (Never give up)
81 Menerima apa adanya Ingin selalu lebih baik
82 Malas-malasan Semangat
83 Mudah bosan Tekuni yang sudah dimulai
84 Jenuh pada pekerjaan Cintai Pekerjaan
85 Buruk sangka Baik sangka
86 Bagaimana besok Hidup dengan perencanaan
87 Suka mengkhayal Suka berimajinasi
88 Selalu berpikir masa lalu Selalu berpikir ke masa depan
89 Menghabiskan waktu nonton TV Menghabiskan waktu untuk membaca
90 Ingin seperti orang lain Bangga pada diri sendiri
91 Abai kesehatan Menjaga kesehatan
92 Dendam Pemaaf

2. Cari anti virusnya


3. Basmi virusnya
4. Instal ulang

Afirmasi/Install Menjelang Tidur


1. Bersyukur atas nikmat hari ini

5
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

2. Maafkan orang yang anda kasihi


3. Maafkan semua orang termasuk musuh anda
4. Minta perlindungan untuk diri sendiri dan semua orang
5. Afirmasikan Cerdas, Mandiri, Sejahtera dan Berakhlak
6. Bayangkan semua keinginan anda tercapai.

70% tubuh orang dewasa adalah air. Menurut Masaru Emoto, air mampu
memahami kata-kata dan mampu membaca. Jika negatif membentuk kristal
yang buruk, jika positif membentuk kristal yang indah. Oleh karenanya, maka
berhati-hatilah berpikir dan berkata-kata. Mulutmu harimaumu, ucapanmu
adalah doa. Semua yang kita pikirkan dan ucapkan akan memanggil semuanya
itu dari alam semesta ini mendekati kita sebagaimana yang dipikirkan dan
dikatakan. Maka tidak heran jika orang kaya makin kaya, orang miskin makin
miskin terjadi disebabkan karena pikiran dan ucapan mereka sehari-hari.

Potensi sukses yang diberikan Allah SWT Yang Maha Esa, jika dipresentasikan
adalah 100%, tapi dalam kehidupan sehari-hari, berdasarkan hasil penelitian para
ahli ternyata baru dimanfaatkan dalam kesuksesannya lebih kurang 6-10%.
Artinya ada 90-94% lagi yang belum digunakan alias tersia-siakan. Dalam
bahasa agama inilah yang disebut dengan manusia yang tidak mensyukuri
nikmat Allah. Sekalipun 6-10% yang baru dimanfaatkan, ternyata manusia telah
mampu mengetahui apa yang ada di langit, di bumi, dilaut dan lain sebagainya.
Konon pula jika 100%, luar biasa Sang Pencipta manusia ini.

Kesuksesan manusia menurut para ahli didapatkan dari peran IQ (Intelegency


Quotient) sebesar kurang lebih 6%, EQ (Emotional Quotient) lebih kurang 25%
dan SQ (Spritual Quotient) sebesar lebih kurang 69%.

Untuk memaksimalkannya, maka diperlukan kesungguhan untuk belajar tentang


diri terdalam yang berada di dalam Kalbu.

6
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

KEWIRAUSAHAAN & MANAJEMEN USAHA

Sumber Rezeki: 90% dari dunia bisnis10% lagi ada dari dunia
kerja/karyawan/pegawai (Nabi Muhammad SAW)

Ciputra:Pengusaha Indonesia saat ini hanya 0.08%


Lihat bangsa Indonesia, mayoritas penduduknya berprofesi pegawai/ karyawan/
buruh, cenderung miskin karena berebut dan menguasai rezeki yang hanya 10%,
jumlahnya lebih kurang 99,92%.
Sebanyak 0.08% lagi penduduk Indonesia berprofesi pengusaha, kaya karena
menguasai rezeki sebanyak 90%. Siapa mereka ?

Kelangkaan Wirausaha
1. Orang tua kurang memberi penghargaan, perhatian dan dorongan bagi
anak-anaknya menjadi wirausaha
2. Masyarakat lebih menghargai menjadi PNS, tentara, polisi, pekerja sektor
jasa dan industri
3. Dunia pendidikan tinggi tidak melahirkan sarjana yang memiliki pengalaman
dan modal untuk bisnis
4. Tidak ada kampanye kewirausahaan yang konseptual
5. Sifat-sifat individual yang cepat merasa puas dan putus asa
6. Budaya membaca yang rendah (terutama sejarah wirausaha dunia dan
nasional)
7. Tradisi melihat dan belajar keberhasilan wirausaha kurang

Begitu baca koran tentang PHK, harga-harga naik, dan lain-lain, pikiran
terinduksi untuk berpikir negatif, wah ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup
makin mahal.

7
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Saat melihat orang lain sukses, timbul pikiran negatif, saya kurang sukses,
terlambat atau mereka sukses karena mencuri.
Memulai usaha butuh 3M, Motivasi yang kuat, Mindset yang tepat (produktif,
kreatif, positif) dan Make it (lakukan saja).

Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha


Saat akan memulai Usaha Persepsi negatif tentang kemampuan diri :
1. Terlalu muda, sejak mahasiswa Hendy SetionoKebab Baba Rafi, Rizal Es
Dawet Medan & Stop Wash Laundry
2. Tadinya mereka merasa tidak berbakat
3. Sudah tua, Ingat Cornel Sanders-KFC-70 thn10 thn
4. Belum punya modal, Bill Gates dari garasi dan tanpa modal besar, Facebook.
Femina & Mustika Ratu dari dapur rumah mereka, Gudang Garam didirikan
Tjoa Ing Hwie dengan modal dengku

Ingat!
Saat balita, kita mampu berjalan karena motivasi yang kuat untuk bisa berjalan,
kita mampu karena tidak berpikir negatif akan risiko, takut jatuh dan sebagainya.
Pola pikir saat memulai usaha harus optimis dan percaya diri dengan pola pikir
positif.
Deepak Chopra, setiap hari manusia self talk sebanyak 55.000 sampai 60.000
kali, sayangnya 77% isi monolog bersifat negatif dan melemahkan diri sendiri.

Prosentase Keberhasilan UMKM


National Federation of Independent Business America, menyampaikan:
Keberhasilan UKM yang tumbuh dari sumber ide yang diambil berasal dari:
Pengalaman Kerja 45%,
Minat Pribadi/Hobby 16%,
Kesempatan yang Terjadi 11%,
Diperoleh dari Saran Orang lain 7%,
Keluarga dan Pendidikan Pelatihan 6% dan dari Teman/Keluarga hanya 5%

Hebat/Mulianya Pengusaha

8
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

1. Pertumbuhan ekonomi rendah


2. Angkatan kerja bertambah
3. Lapangan kerja bertambah
4. Pengangguran terbuka bertambah
5. Jika wirausaha bertambah, maka akan membuka lapangan kerja sehingga
masalah krusial diatas dapat diatasi.

Motto Wirausaha: Jadilah kepala sekalipun di badan semut, daripada jadi ekor
di badan gajah.
Pioner, yang memiliki keberanian, keutamaan, keuletan serta ketabahan; seorang
komando, seorang perencana, sekaligus pencipta, baik modal, produk maupun
pasar. Tidak pernah terpikir olehnya untuk bekerja pada orang lain (jadi
bawahan atau diperintah orang).
Ia pahlawan partekelir atau pahlawan dalam kepartekeliran (non pemerintah)

Syarat Jadi Wirausaha


1. Berani bermimpi
2. Berani mencoba atau bertindak
3. Berani melakukan kesalahan
4. Berani gagal
5. Berani susah dan menderita

Ciri WIrausaha
1. Memiliki visi dan misi yang jelas
2. Kemampuan membuat rencana
3. Kemampuan menggabungkan faktor produksi
4. Motivasi untuk maju dan kreatif
5. Membaca peluang baru
6. Sifat dagang yang unggul
7. Percaya diri
8. Kemampuan beradaptasi
9. Berani mengambil risiko (risk taker)

9
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Aspek-aspek Wirausaha
1. Jiwa kewirausahaan
2. Kebijakan pemerintah
3. Kepemilikan dan Legalitas usaha
4. Sumber daya (sarana & prasarana)
5. Manajemen (pengelolaan usaha) dan SDM
6. Produksi & teknis
7. Pasar & Pemasaran
8. Permodalan & keuangan
9. Kemitraan bisnis
10. Pengembangan usaha
11. Perpajakan

Bisnis Secara Profesional


1. Bersungguh-sungguh
2. Sabar (ulet, gigih)
3. Jujur (amanah), cerdas (fathonah)
4. Senantiasa membangun ukhuwah (network), silaturahmi & membinanya
5. Husnuzhon (berpikiran atau berprasangka positif)
6. Suka senyum dan ramah
7. Optimis dan yakin
8. Membuat rencana dan belajar dari pengalaman
9. Berbuat dengan cara-cara yang baik
10. Tanggungjawab
11. Menepati janji
12. Konsekwen (istiqomah)
13. Selalu menambah dan menimba ilmu berupa wawasan maupun
keterampilan
14. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, supplier dan karyawan
15. Pandai bersyukur dan menjauhi sifat iri-dengki, rakus, dendam, takut
disaingi, khawatir dan ragu-ragu

10
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

11
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Legalitas/Izin Usaha
1. Akte pendirian (Notaris), dileges oleh pengadilan
2. SK Menkeh HAM & Lembaran Negara (untuk PT)
3. Surat Keterangan Izin Tempat Usaha (HO/SKITU) atau SIGTUBPI
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
6. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
8. Izin lainnya sesuai produk

Unsur-unsur Manajemen (Sarana & Prasarana)


1. Orang/Karyawan (Man)
2. Mesin & peralatan (Machine)
3. Bahan Baku (Material
4. Metode Kerja (Methode)
5. Uang/Modal (Money)
6. Kantor/Bengkel (Office/Workshop)
7. Kenderaan (Vihicle)
8. Supplayer (Supplier)
9. Pelanggan /Konsumen (Customer)
10. Gudang (Storage)
11. Listrik, Air, Telp., Jalan (Infrastruktur)
12. Teknologi

Permodalan dan Keuangan


1. Dana yang dibutuhkan berasal dari: dana sendiri dan dana pinjaman.
a. Dana sendiri atau modal disetor
b. Pinjaman
1) Perorangan (orang kaya)
2) Program pemerintah
3) Lembaga Keuangan Mikro
4) BUMN melalui PKBL

12
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

5) Perbankan
2. Penganggaran penggunaan dana
a. Pembelanjaan dana untuk modal usaha yaitu investasi & modal
kerja.
b. Pencatatan penjualan
c. Pencatatan uang keluar dan uang masuk

.
BUKU KAS HARIAN
..

No.
Tanggal Uraian Debit Kredit Saldo
Bon

13
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Perpajakan
1. Jika sudah punya NPWP, maka wajib lapor setiap bulan ke kantor pajak
2. PPn, PPh 21 dan lainnya
3. Denda akan dikenakan bila pelaporan salah atau terlambat
4. Jika tidak paham, gunakan jasa konsultan pajak, yang relatif murah biayanya
namun dapat menjaga kestabilan usaha.

Pemasaran
Pasar:
Orang, sekumpulan orang, keluarga, perusahaan, instansi, lembaga atau
sejenisnya yang mempunyai kebutuhan dan dayabeli.
14
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Pemasaran:
Proses pemindahan barang dari produsen ke konsumen atau dari pembuat
kepada pemakai

Proses:
Sesuatu yang mengandung masa akan datang (berupa kemungkinan dan perlu
perencanaan atau peramalan)

15
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran

Kepuasan Pelanggan
Pasar/Pelanggan Saat Ini
1. Makin sulit dipuaskan, ingin produk/jasa yang unggul, sesuai kebutuhan
mereka, disediakan dalam waktu cepat, dengan harga terendah dan disertai
pelayanan yang bebas biaya

16
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

2. Produk/jasa kompetitor makin mendekati paritas dalam pandangan


kebanyakan pembeli
3. Loyalitas pelanggan mengalami kemerosotan, mereka akan beralih ke
produk/jasa kompetitor yang menawarkan tambahan nilai tanpa biaya
peralihan
4. Para kompetitor yang agresif akan membuat perjanjian yang merugi demi
mempertahankan produk atau membeli/mendapatkan pangsa pasar
5. Inovasi teknologi memberikan solusi, tapi dengan resiko makin singkatnya
daur kehidupan produk (product life cycle) berbagai perusahaan akan makin
kesulitan untuk menanggung biaya inovasi

Alasan Diperlukannya Pelayanan Terbaik (Ekselen) kepada Pelanggan:


1. Pelanggan adalah pihak yang menduduki urutan penting utama dalam dunia
usaha
2. Pelanggan diibaratkan sebagai darah penghidupan dalam perusahaan
3. Sang pencipta lapangan kerja
4. Bandar yang membayar gaji karyawan
5. Pihak yang memberi perintah kerja dan kita wajib mengerjakannya
6. Pihak yang harus kita perhatikan kebutuhannya
7. Sumber keuntungan perusahaan
8. Pihak yang menentukan karir karyawan dan perusahaan
9. Raja di raja dalam dunia usaha.

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan


Untuk memaksimalnya pelayanan yang diberikan kepada pelanggan, maka
kebutuhan dan keinginannya harus benar-benar diketahui secara baik. Berikut ini
disajikan bua belas karekter pelayanan /servis yang membantu untuk
mengevaluasi kebutuhan /keinginan pelanggan, yaitu:
1. Kualitas; Bagi konsumen adalah produk yang bagus, terbaik ataupun salah
satu dari yang terbaik. Mempergunakan bahan terbaik, termahal dan
komponen yang paling handal, dibuat dengan keahlian prima dan servis
unggulan.

17
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

2. Pelayanan /Servis; Saat ini semakin banyak konsumen/langganan yang lebih


menghargai servis daripada kualitas. Sikap mereka adalah, produk yang
saya butuhkan tidak perlu sempurna, cukuplah yang baik. Kami hanya perlu
Anda memberikan apa yang kami butuhkan pada saat dibutuhkan dan
dengan cara yang kami inginkan. Diperlukan semboyan segalanya
mungkin. Penuhilah semua permintaan konsumen dengan senyum dan
keikhlasan. Konsumen akan dengan mudah melupakan jasa baik anda pada
saat timbul masalah, merasa tidak sabar bila harus menunggu dan tidak bisa
toleran bila ditolak.
3. Kecepatan; Berhubungan erat dengan pelayanan, namun tidak memiliki arti
yang sama. Yang penting bagi konsumen saat ini adalah kapan kebutuhan
mereka terpenuhi dan kenyataannya mereka sudah semakin tidak sabar.
4. Harga; Konsumen bersedia membayar, asal nilai dari nominal yang mereka
keluarkan dinilai impas.
5. Kehandalan; Dari segi produk, kehandalan berarti kemampuan produk untuk
memenuhi fungsinya secara efektif dan efisien, tanpa hambatan atau
kerusakan. Atau juga kemampuan produser memenuhi janji.
6. Kemudahan; Konsumen bersedia membayar lebih mahal di suatu tempat
yang dekat dengannya dari pada pergi ke supermarket yang letaknya lebih
jauh.
7. Kesediaan; Yaitu jam kerja yang tersedia untuk konsumen. Walaupun
kebutuhan konsumen tidak mungkin selalu sesuai dengan jam kerja anda,
namun trend yang ada nampaknya mengharuskan anda menyesuaikan jam
kerja dengan kebutuhan konsumen.
8. Pilihan; Seberapa jauh kebebasan yang diberikan kepada konsumen dalam
hal memilih produk, pelayanan, cara kerja, cara pembayaran, model dan
aksesori ?
9. Jaminan; Konsumen butuh jaminan bahwa mereka telah mengambil
keputusan yang tepat. Namun demikian tidak semua konsumen memiliki
kebutuhan yang sama. Sebagian konsumen sangat berhati-hati dan
konservatif dalam memilih. Sebagian konsumen cenderung mengambil
risiko. Namun mereka juga mementingkan jaminan.

18
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

10. Dukungan; Berarti menjamin kelangsungan hubungan dengan konsumen


dan kepuasannya. Contoh: memberikan petunjuk melalui telepon dengan
cara menjawab pertanyaan singkat dan sederhana tanpa biaya atau
menawarkan follow up dengan biaya tertentu.
11. Keahlian; Juallah tidak hanya produk tapi juga pengetahuan dan informasi
(bisnis sukses saat ini). Bantu konsumen mencapai sukses dalam hidup
maupun bisnis mereka melalui keahlian yang dimiliki.
12. Sentuhan Pribadi; Pelanggan merasa senang dengan perhatian yang
diberikan orang yang melayani mereka. Pelanggan ingin diperlakukan
dengan sopan dan perhatian akan detil.

Bagan Keterkaitan Bisnis untuk Service Excellence

3600 Salesmanship

19
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

Memenangkan Persaingan Bisnis


1. Segmentasi Pasar: Yaitu kegiatan perusahaan mengelompokkan pasar
sasaran menjadi pasar yang mempunyai karakteristik atau sifat yang sama
(homogen), dimana tiap kelompok (bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang
dituju (ditargetkan) untuk dicapai dengan bauran pemasaran yang khusus
(tersendiri).
2. Analisa Persaingan: Dilakukan dengan menggunakan Analisa SWOT, yaitu
analisa terhadap strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities
(peluang) dan threats (tantangan-hambatan), perusahaan sendiri maupun
lawan.
3. Keputusan Produk-market: Memutuskan produk yang sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan pelanggan / konsumen dan tentunya
menguntungkan bagi perusahaan.

20
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

4. Nama-merk/brand: Yaitu suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain


atau gabungan semua yang diharapkan akan membedakan barang atau jasa
dari produk-produk milik pesaing. Baik berupa tanda merk (Brand Merk)
seperti: lambang, desain, huruf atau warna khusus. Contoh: tiga berlian dari
Mitsubishi, maupun dapat diucapkan seperti: Ratu Ayu Solo, Daihatsu, BMW
5. Promosi: Yaitu komunikasi pemasaran melalui berberapa kegiatan yaitu:
iklan, publisitas, sales promotion dan personal selling.
6. Pelayanan Terbaik: Agar pelanggan merasa puas, maka pengusaha dalam
hal ini baru benar-benar memperhatikan dan memberikan pelayanan terbaik
atas semua komponen yang umumnya dibutuhkan dan diingini oleh
pelanggan, diantaranya: kualitas, servis (kapan dibutuhkan ada), kecepatan,
harga (wajar), kendala (efektif & efisien), kemudahan (sedekat mungkin),
kesediaan (jam kerja sesuai kebutuhan konsumen), pilihan, jaminan,
dukungan (follow up tanpa biaya), keahlian dan sentuhan pribadi
7. Dana: Semua hal minimal harus didukung oleh dana yang relatif mencukupi
untuk melaksanakan kegiatan marketing secara baik
8. Timing: Dilaksanakan pada waktu yang tepat, disaat keinginan dan
kebutuhan pelanggan benar-benar harus dipenuhi.
9. Silaturahmi: Banyak silaturahmi pasti membuka peluang-peluang
memasarkan secara efisien dan efektif.
10. Sinergisitas: Mau maju cepat, jangan sekali-kali bermain sendiri, lakukanlah
dengan cara bermitra. Sudah merupakan tuntutan bahwa usaha yang akan
sukses adalah usaha yang mampu menjalin kerjasama kemitraan
11. Jangan puas diri: Jalanilah usaha dengan sadar dan senantiasa mendapatkan
keridhoan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Esa.

ASMARA (The Secret Formula)


1. Aikon Marketing: ICONOCLASM. Icon berarti lambang orang suci, yaitu
kekuatan baru dari merek yang berubah dari lambang supremasi sebuah
produk yang melambangkan prestise dan kualitas gaya hidup. Kini berubah
bentuk menjadi lambang kultur. Contoh McDonald melancarkan
serangkaian fashion untuk anak-anak yang dapat dibeli di berbagai
departement store.

21
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

2. Sex Marketing: Resep Baru: SEX adalah bumbu dan sekaligus objek yang
paling laris, merupakan komoditi dan sekaligus fantasi yang paling diminati.
Para ahli pemasaran menilai bahwa SEX selalu memerlukan misteri tertentu.
Kalau saja SEX itu diperlihatkan sedemikian eksplisitnya, ia menjadi tidak
menarik lagi.
3. Mega Merek: Rahasia Ilmu Merek. Merek harus memiliki strategi yang pas.
Merek tidak identik dengan nama sebuah produk. Memberikan nama
terhadap sebuah produk, merupakan sebagian kecil dari proses strategi
merek yang komplit. Merek memerlukan satu set pribadi yang lengkap, dari
nama, bentuk logo, desain kemasan, komposisi warna, hingga konsep
produk. Contoh: ABC, 234, Aqua, Rinso, Pepsodent dan Blue Band. Tanpa
kelengkapan itu semua, Shakespeare, mengatakan: Apalah arti sebuah
nama ?.
4. Analisa Diri: Niche Marketing. Yaitu dalam rangka menemukan dengan tepat
calon konsumen yang memiliki profil sesuai produk yang ditawarkan.
Mempraktekkan customer care management = kepedulian terhadap
pelanggan serta menerapkan marketing information system = informasi
menyangkut pelanggan selengkapnya. Kemahiran dalam memberikan
service dan kualitas merupakan keunggulan.
5. Reality Check:Captive Market. Yaitu pasar yang terbentuk gara-gara elemen
freedom of choice atau kebebasan memilih. Jalan Cihampelas, Jalan
Surabaya, Jalan Pecenongan, Jalan Kuta, dan Jalan Malioboro, semuanya
mempunyai daya tarik yang sama yaitu konsumen memiliki kebebasan
memilih dengan alternatif yang banyak. Disisi lain captive market berarti juga
pasar yang telah tertentu dan mudah dijangkau.
6. Amati Musuh:Ilmu Espionage. Sun-Tzu ahli perang Cina, mengungkapkan
bahwa peranan espionage sangat kritis dalam merebut kemenangan. Ia
mengatakan informasi tidak dirumuskan hanya lewat logika dan kalkulasi
semata, melainkan justru lewat mata-mata yang paham betul terhadap
situasi musuh.
Mpu Peniti bertutur:Bisnis sama dengan politik, yaitu adu kompetisi dan
kekuasaan. Mata-mata bisnis menunjukkan kecerdikan seorang pelaku bisnis

22
Mata Kuliah Manajemen Bisnis Konstruksi, MK-Polmed, Maret 2016.

dalam dalam mengolah pengetahuan dan informasi. Siapa yang terdepan


dalam informasi akan mampu mengambil langkah sebelum didahului
musuh-musuhnya.

Kemitraan Usaha
Kerjasama berbagai bidang dengan pihak lain:
1. Pendanaan (permodalan), pemasaran, pengembangan usaha dan
lainnya
2. Pemerintah, BUMN, perbankan, swasta besar maupun kelompok-
kelompok masyarakat usaha

Pengembangan Usaha
1. Penetrasi pasar (menurunkan harga jauh lebih rendah dari pesaing)
2. Pengembangan produk (memperbaiki tampilan, mutu ataupun ukuran)
3. Pengembangan pasar (jika pasar telah jenuh dan perlu dilebarkan
jangkauannya)
4. Diversifikasi atau tampil beda (produk lain berhubungan maupun tidak
berhubungan dengan sebelumnya)

Sebab-sebab Bisnis Gagal


1. Pasar tidak jelas/pemasaran lemah
2. Ditipu mitra/nasabah/karyawan
3. Kurang menguasai bisnis yang dijalankan
4. Tidak turun langsung mengelola usaha
5. Manajemen amburadul
6. Kekurangan bahan baku
7. Pencurian
8. Tidak memulai dengan perhitungan dan pengetahuan yang memadai

23

Anda mungkin juga menyukai