Anda di halaman 1dari 9

Dalam Pasal 1 huruf b UU No.

3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan menjelaskan


pengertian dari perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah
Negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba. Dari pengertian diatas
dapat diambil pokok bahasan bahwa perusahaan :

a. Badan usaha berbadan hokum

b. Kegiatan dalam bidang ekonomi

c. Bersifat terus menerus

d. Terang -terangan

e. Keuntungan dan/atau laba

f. Pembukuan

Sebelum melakukan kegiatan ekonomi pada suatu perusahaan, tentunya harus ada suatu proses
perizinan yang mendahuluinya. Proses perizinan inilah yang akan di bahas.

Tahap-tahap perizinan

1. Akta Pendirian perusahaan

Akta pendirian perusahaan adalah akta otentik, yaitu salah satu bentuk legalitas perusahaan yang
di buat di muka notaries, pejabat umum yang di beri wewenang untuk itu oleh Undang-undang.
Pada akta pendirian harus memuat Anggaran Dasar Perusahaan yang berisi beberapa ketentuan
sebagai berikut :

1. secara formal memuat judul, nomor, tempat, hari dan tanggal pembuatan dan
penandatanganan akta pendirian

a. secara materiil memuat tentang :

b. pendiri/pihak-pihak pendiri

c. perusahaan

d. usaha perusahaan

e. hubungan perusahaan

f. cara penyelesaian jika terjadi sengketa

2. Nama Perusahaan
Di indonesia menganut beberapa azas tentang pemberian nama suatu perusahaan. Azas -azas
tersebut dapat di jabarkan sebagai berikut :

a. pembauran nama perusahaan dengan nama pribadi

b. pembauran bentuk hukum perusahaan dengan nama pribadi

c. larangan memakai ama perusahaan orang lain

d. larangan memakai merek orang lain

e. larangan memakai nama perusahaan yang menyesatkan

3. hak atas nama perusahaan

Di Indonesia belum adang UU yang mengatur tentang pemberian nama perusahaan, sehingga
banyak sekali kejhatan yang terjadi dengan modus nama perusahaan tersebut. Tetapi di Indonesia
perbuatan ini di kategorikan sebagai perbuatan curang sehingga melanggar pasal 393 KUHP
tentang perbuatan curang.

tercemar zat kimia atau limbah. Seperti tercemar senyawa besi yang membuat air menjadi berasa
tidak enak. Sumber kontaminasi bisa dikarenakan kebocoran bahan kimia organik dari
penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah. Atau, bisa juga karena
limbah industri.

Sebenarnya, senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi sebagai
pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang sebagian
diperoleh dari air. Tetapi zat Fe atau zat besi yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh
dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat
mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya
menjadi hitam karena akumulasi Fe.

Air minum yang mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi.
Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian sering kali disebabkan oleh
rusaknya dinding usus ini. Kadar Fe yang lebih dari 1 mg/l akan menyebabkan terjadinya iritasi
pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l akan menyebabkan air
berbau seperti telur busuk.

Pada Hemokromatesis primer besi yang diserap dan disimpan dalam jumlah yang berlebihan di
dalam tubuh. Feritin berada dalam keadaan jenuh akan besi sehingga kelebihan mineral ini akan
disimpan dalam bentuk kompleks dengan mineral lain yaitu hemosiderin. Akibatnya terjadilah
sirosis hati dan kerusakan pankreas sehingga menimbulkan diabetes. Hemokromatis sekunder
terjadi karena transfusi yang berulang-ulang. Dalam keadaan ini besi masuk ke dalam tubuh
sebagai hemoglobin dari darah yang ditransfusikan dan kelebihan besi ini tidek disekresikan.

Parameter fisik air minum umumnya berupa benda-benda yang dapat kita gunakan sesuai dengan
indera perasa kita: Parameter fisik tidak berdampak langsung terhadap kesehatan. Namun,
keberadaan pencemar fisik dapat menunjukkan resiko pencemaran mikrobiologi dan bahan kimia
yang besar dan dapat membahayakan kesehatan manusia.

Secara umum, kami berpendapat bahwa air minum dikategorikan memiliki kualitas fisik yang
bagus apabila:

1. Jernih

2. Memiliki rasa yang bagus

3. Tidak berbau

4. Dingin (suhunya sama dengan lingkungan sekitar)

Berdasarkan hasil Pengujian Penyaring Air khusus, parameter tersebut ditampilkan seperti
berikut ini:

Bau dan Rasa

Kekeruhan disebabkan oleh padatan tersuspensi, seperti pasir, endapan lumpur dan tanah liat,
yang mengambang di air. Cahaya memantulkan partikel-partikel tersebut, yang membuat air
terlihat keruh atau kotor. Kekeruhan diukur dengan menggunakan unit kekeruhan nefelometrik
(NTU) atau unit kekeruhan formazin (FTU).

Kekeruhan

Kekeruhan disebabkan oleh padatan tersuspensi, seperti pasir, endapan lumpur dan tanah liat,
yang mengambang di air. Cahaya memantulkan partikel-partikel tersebut, yang membuat air
terlihat keruh atau kotor. Kekeruhan diukur dengan menggunakan unit kekeruhan nefelometrik
(NTU) atau unit kekeruhan formazin (FTU).

Kekeruhan tidak akan membuat Anda sakit; namun, kadar kekeruhan yang tinggi seringkali
dikaitkan dengan kadar mikroorganisme yang lebih tinggi (yakni, bakteri, virus, protozoa) karena
mereka melekat sendiri pada partikel-partikel di dalam air. Oleh karena itu, kami harus berhati-
hati terhadap air keruh karena umumnya air keruh memiliki lebih banyak patogen, sehingga
dengan meminumnya akan meningkatkan peluang untuk sakit. Air keruh dapat disaring dengan
filter air Nazava.

TDS

Total padatan yang larut (TDS) adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang garam
anorganik (terutama natrium klorida, kalsium, magnesium, dan kalium) dan sejumlah bahan
organik yang larut dalam air. Secara teknis, zat apapun yang larut dalam air dapat berkontribusi
dengan kadar TDS.

TDS adalah ukuran untuk kandungan bahan kimia, namun terdaftar sebagai aspek fisik karena
dikategorikan sebagai konduktivitas listrik. Selama air tidak terasa asin, TDS tidak
membahayakan kesehatan.

Tawar : <1.000 mg/L TDS

Payau : 1.0005.000 mg/L TDS

Sangat Payau : 5.00015.000 mg/L TDS

Salina : 15.00030.000 mg/L TDS

Air Laut : 30.00040.000 mg/L TDS

Dampak Kesehatan yang Potensial

Meskipun tidak ada dampak langsung terhadap kesehatan dengan meminum air yang memiliki
konsentrasi TDS tinggi, namun keberadaan padatan yang larut dalam air dapat menimbulkan
efek rasa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2003), status air minum telah dinilai
oleh panel ahli penguji coba terkait dengan konsentrasi TDS sebagai berikut :

Sempurna: <300 mg/L

Baik: 300-600 mg/L

Cukup: 600-900 mg/L

Buruk: 900-1.200 mg/L

Tidak dapat diterima: >1.200 mg/L

Sebagian orang ada yang merasakan asin pada air minum dengan kadar sekitar 500 mg/L. Hal ini
membuat mereka tidak ingin menggunakannya lagi dan lebih memilih air yang lain, yang
kemungkinan sudah tercemar sumber airnya. Air dengan konsentrasi TDS yang sangat rendah
(misalnya, air hujan) juga tidak dapat diterima karena rasanya yang tawar.
Standar Baku Mutu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memiliki standar khusus untuk padatan yang terlarut
karena padatan ini terjadi pada air minum dengan konsentrasi rendah dimana dampak terhadap
kesehatan bisa saja terjadi. Sebagian besar orang akan menolak air minum tersebut disebabkan
oleh baunya, rasanya, dan warnanya yang kadarnya jauh lebih rendah dari yang dibutuhkan.
Orang-orang umumnya tidak suka dengan rasa air yang memiliki kadar TDS lebih dari 600 mg/L
(WHO, 2011).

Opsi Pengolahan Air Rumah Tangga

Tidak ada opsi pengolahan praktis untuk air rumah tangga yang dapat menghilangkan seluruh
padatan yang larut dalam air minum. Filter Air Nazava tidak mengurangi karena bahan kimia
dan materi organik larut dalam air. Kami menyarankan untuk menggunakan air hujan jika kadar
TDS terlalu tinggi. Air hujan adalah sumber yang baik untuk diminum setalah disaring dengan
filter air Nazava.

Referensi

UNICEF (2008). UNICEF Handbook on Water Quality. UNICEF, New York, USA.

Water Quality Association (n.d.). Water Classification.

World Health Organization (2003). Total Dissolved Solids in Drinking-Water

Background Document for Development of WHO Guidelines for Drinking-Water Quality. WHO, Geneva,
Switzerland.

World Health Organization (2011). Guidelines for Drinking-Water Quality, Fourth Edition, WHO, Geneva,
Switzerland.

ASPEK KIMIA
Air dapat mengandung bahan kimia yang bisa saja menguntungkan namun bisa juga berbahaya
bagi kesehatan kita. Banyak cara dimana bahan kimia dapat masuk ke dalam pasokan air minum
melalui proses alami yang berbeda dan aktivitas manusia. Bahan kimia terbentuk secara alami,
seperti arsenik, fluorida, zat besi dan mangan, yang umumnya ditemukan pada air tanah.
Aktivitas manusia dapat menambah bahan kimia lain ke dalam pasokan air, seperti nitrogen dan
pestisida. Di Indonesia, ada peningkatan aktivitas industri yang tidak menyimpang dari standar
dan peraturan lingkungan. Hasilnya, sumber air yang tercemar oleh limbah bahan kimia industri
menjadi bertambah banyak.

Bahan Kimia Utama

Tidak seperti pencemaran mikrobiologi, sebagian besar bahan kimia dalam air minum akan
berdampak terhadap kesehatan setelah pemakaian jangka panjang. Kontaminasi bahan kimia
seringkali terjadi tanpa disadari hingga akhirnya penyakit itu diderita sampai tingkat kronis.
Besarnya pengaruh terhadap kesehatan tergantung pada bahan kimia itu sendiri dan
konsentrasinya, serta pemakaian jangka panjang. Hanya sedikit bahan kimia yang dapat
menimbulkan masalah pada kesehatan setelah pemakaian jangka pendek, seperti nitrat, kecuali
kontaminasi pasokan air minum yang banyak (WHO, 2011).

Tidak mungkin menguji seluruh bahan kimia yang terkandung dalam air yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Sebagian besar bahan kimia jarang terkandung di dalamnya,
dan hasil dari kontaminasi manusia di wilayah terpencil hanya berpengaruh sedikit terhadap
sumber air.

Namun, 3 (tiga) jenis bahan kimia berpotensi untuk menjadi penyebab masalah kesehatan dan
sudah tersebar di beberapa wilayah besar. Bahan kimia tersebut adalah arsenik dan fluorida,
nitrat dan mangan. Arsenik dan fluorida jarang ada di Indonesia. Namun, banyak konsumen di
Indonesia yang sangat memperhatikan kalsium (atau zat pengeras) dan zat besi dimana kedua
bahan kimia tersebut tidak beresiko terhadap kesehatan.

pH air tanah tidak pernah bermasalah. Dibawah ini adalah penjelasan yang lebih lengkap tentang
sifat-sifat bahan kimia yang utama dari unsur-unsur yang berpotensi menimbulkan bahaya:
Mangan dan nitrat. Dua hal yang dipermasalahkan adalah Kalsium (zat pengeras) dan Zat Besi
serta keasaman/alkalinitas (pH).

Bahan Kimia Utama : Mangan

Mangan dapat ditemukan secara alami dalam air tanah dan air permukaan. Umumnya, mangan
terbentuk bersamaan dengan zat besi. Namun, aktivitas manusia juga dapat menjadi penyebab
kontaminasi mangan di beberapa wilayah.

Konsentrasi mangan yang tinggi dapat mengubah warna air menjadi hitam. Hal ini juga
menyebabkan rasa air berubah, mengotori pipa air dan binatu, serta membentuk lapisan pada
pipa air. Beberapa jenis bakteri memakan mangan dan menyisakan endapan berwarna coklat-
hitam yang juga dapat menyumbat pipa.

Dampak Kesehatan

Manusia hanya membutuhkan sedikit mangan untuk membuat tubuhnya agar tetap sehat, dan
makanan menjadi sumber utama mangan bagi manusia. Namun, terlalu banyak mangan dapat
menimbulkan efek syaraf yang merugikan khususnya pada anak-anak dan orang tua
(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2072823/)

Panduan Organisasi Kesehatan Dunia

Mangan dianggap sebagai faktor kesehatan yang semakin penting. WHO tidak menetapkan nilai
panduan tetapi memberikan standar nilai 0,4 mg/l.

Opsi Pengolahan Air Rumah Tangga


Filter Air Nazava dapat menyaring hingga 50% dari mangan yang terkandung dalam air minum.
Kelebihan mangan dapat diserap melalui penjernih air Nazava Mangan. Di beberapa wilayah,
kandungan mangannya sangat tinggi, lebih dari 1 mg/l. Disarankan untuk menggunakan air
hujan. Air hujan selalu aman untuk diminum setelah disaring oleh filter air minum Nazava.

Bahan Kimia Utama: Nitrat dan Nitrit

Nitrat dan nitrit adalah bahan kimia yang terbentuk secara alami di lingkungan. Nitrat (NO3-)
adalah nutrisi tumbuhan yang penting dan ditemukan dengan konsentrasi yang berbeda di
seluruh tanaman. Nitrit (NO2-) umumnya tidak ditemukan pada konsentrasi yang signifikan di
lingkungan, karena nitrat merupakan bahan kimia yang lebih stabil.

Dampak Kesehatan

Kadar nitrat dan nitrit yang tinggi dapat menyebabkan penyakit yang serius. Masalah kesehatan
yang utama adalah metaemoglobinaemia, atau sindrom bayi biru, yang terjadi pada bayi yang
diberi susu formula dengan air minum di botol. Ini membuat mereka sulit bernapas dan kulitnya
berubah menjadi biru karena kekurangan oksigen. Ini bukan penyakit biasa.

Standar Organisasi Kesehatan Dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan bahwa air minum harus memiliki kadar nitrat
kurang dari 50 mg/L dan kadar nitrit 3 mg/L agar terlindung dari metaemoglobinaemia pada
botol minum bayi (penggunaan jangka pendek). Selain itu, jumlah rasio konsentrasi masing-
masing bahan kimia tersebut sesuai dengan nilai standarnya adalah tidak melebihi 1 (WHO,
2011).

Di sebagian besar negara, kadar nitrat pada air permukaan tidak lebih dari 10 mg/L, meskipun
kadar nitrat pada air sumur seringkali melebihi 50 mg/L. Standar WHO ditetapkan secara khusus
untuk botol minum bayi yang sangat peka terhadap nitrat dan nitrit dalam air minum. Oleh
karena itu, nilai standar sudah lebih dari cukup untuk anak-anak yang lebih besar dan orang
dewasa (WHO, 2011).

Opsi Pengolahan Air Rumah Tangga

Cara terbaik untuk mengolah nitrat dan nitrit pada air tanah atau air permukaan adalah dengan
menggunakan sumber air minum yang berbeda, seperti air hujan.

Kadar nitrat yang tinggi seringkali dihubungkan dengan kadar kontaminasi mikrobiologi yang
lebih tinggi karena nitrat bisa berasal dari pupuk atau kotoran. Jika kadar nitrat tinggi, maka
orang-orang hendaknya membersihkan air mereka untuk menghilangkan kontaminasi
mikrobiologi yang potensial.

Risiko anggapan : Zat Besi


Zat besi dapat ditemukan secara alami pada air tanah dan beberapa air permukaan (seperti anak
sungai, sungai dan sumur yang dangkal). Ada beberapa wilayah di dunia yang memiliki kadar zat
besi tinggi secara alami pada air tanahnya. Zat besi juga dapat ditemukan pada air minum yang
mengalir melewati baja berkarat atau pipa besi cor.

Zat besi dapat berbentuk 2 (dua) jenis di dalam air: larut dan tersuspensi. Jika air tanah berasal
dari sumur tabung yang dalam, maka zat besi akan dapat larut dan tidak terlihat. Namun, jika zat
besi tersingkap di udara, maka umumnya akan mengubah warna air menjadi hitam atau oranye.
Jika air permukaan mengandung zat besi, maka warnanya akan berubah menjadi oranye
kemerah-merahan karena kandungan zat besi yang tersuspensi di dalam air.

Zat besi merupakan gangguan kadar tinggi yang dapat menyebabkan warna dan rasa berubah
serta dapat menimbulkan noda pada makanan yang dimasak, pipa air, dan binatu. Beberapa jenis
bakteri menggunakan zat besi yang dapat larut sebagai sumber energi dan menyisakan endapan
berwarna merah berlumpur yang dapat menyumbat pipa air.

Dampak Kesehatan

Air minum dengan konsentrasi zat besi tinggi tidak akan membuat orang sakit. Namun, zat besi
dapat mengubah warna dan bau air serta dapat membuat orang tidak ingin menggunakannya lagi
dan memilih air yang lain, yang kemungkinan sudah tercemar sumber airnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memiliki nilai standar untuk zat besi pada air minum
karena zat besi ini tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan (WHO, 2011).

Kadar zat besi diatas 0,3 mg/L dapat mengotori pipa air dan pakaian selama proses pencucian.

Opsi Pengolahan Air Rumah Tangga

Filter air minum Nazava, yang dirancang untuk menghilangkan patogen, juga dapat digunakan
untuk menghilangkan 80% zat besi dari air minum. Kadar zat besi yang tinggi dapat
mengakibatkan penyaring air tersumbat dengan cepat. Jika kandungan zat besinya tinggi
disarankan untuk mengendapkan air terlebih dahulu.

Resiko Anggapan (yang salah): Kapur (Kalsium dan Magnesium (Kesadahan)


dalam air

Kalsium dan magnesium yang membentuk pengerasan terdapat pada banyak batuan sedimen,
sebagian besar terdapat pada batu kapur dan kapur. Kalsium dan magnesium umumnya
merupakan kandungan mineral yang penting dalam makanan.

Dampak Kesehatan yang Potensial

Kandungan kalsium dianggap sebagai masalah utama di beberapa wilayah di Indonesia karena
dipercaya berkaitan dengan batu ginjal. Air keras dapat menimbulkan skala pada ketel uap dan
membuat sabun menjadi lebih sulit untuk larut. Pengendapan kalsium dari air keras juga dapat
menghambat pipa dan merusak unsur-unsur pemanas mesin cuci. Namun, berdasarkan kajian
literatur yang dilakukan oleh WHO, kalsium diet dapat mengurangi timbulnya batu ginjal . Para
ilmuwan tidak yakin bahwa dengan memakan makanan khusus dapat menyebabkan penyakit
batu ginjal pada orang yang rentan. Orang-orang yang tidak minum cukup cairan juga dapat
terkena resiko batu ginjal karena urinnya lebih pekat.

Meskipun mengkonsumsi kalsium yang banyak pada makanan dan minuman tidak ada
hubungannya dengan resiko kesehatan, namun mengkonsumsi kalsium yang terlalu sedikit juga
berpengaruh terhadap resiko osteoporosis, nefrolitiasis (batu ginjal), kanker kolorektal, hipertensi
dan stroke, penyakit jantung koroner, resistensi insulin dan obesitas.

Konsumsi kalsium rata-rata harian untuk anak sekolah dasar di Bandung diketahui hanya 228
mg/l dimana konsumsi yang disarankan adalah 800-1300 mg per hari. Seluruh anak rata-rata
kekurangan Kalsium. Kalsium yang terkandung dalam air akan diserap secara efektif oleh tubuh
dan sifatnya seefektif kalsium dari susu untuk pembentukan tulang serta dapat mengurangi
osteoporosis. Karena begitu pentingnya Kalsium dan akan menjadi masalah besar jika
kekurangan Kalsium, maka sumber air yang kaya akan kalsium dapat dianggap sebagai
faktor yang paling penting.

Anda mungkin juga menyukai