Anda di halaman 1dari 9

Sistem Basis Data

Basis data adalah kumpulan terorganisasi dari data data yang saling berhubungan
sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh
penggunanya. Definisi Basis data juga dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri
dari satu atau lebih tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi
wewenang untuk dapat mengakses ( seperti mengubah,menghapus dll.) data dalam tabel-tabel
tersebut.

Basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file atau tabel yang saling
berhubungan dan Database Management System ( DBMS ) yang memungkinkan beberapa
pemakai untuk mengakses dan manipulasi file-file tersebut ( Fathansyah, 1999).

A. Fungsi Basis Data

Basis data memiliki fungsi umum yang banyak diterapkan dalam dunia industri di
seluruh dunia untuk mendukung system dan aplikasi yang digunakan pada setiap industri.
Berikut beberapa fungsi dasar dari database :

1. Database berfungsi untuk mengklasifikasikan data untuk mudah digunakan dan


dipahami penggunanya.
2. Menghindari adanya duplikasi dan juga inkonsistensi dari suatu data.
3. Memudahkan dalam menyimpan dan mengakses data.
4. Memudahkan dalam mengupdate dan menghapus data.
5. Menjamin kualitas data dan informasi yang terkandung didalamnya dan dapat diakses.
6. Merupakan suatu solusi penyimpanan data.
7. Mendukung kinerja aplikasi dalam penyimpanan data.

B. Tujuan Basis data

Kecepatan serta kemudahan dalam menyimpan, memanipulasi atau juga menampilkan


kembali data tersebut.
Efisiensinya ruang penyimpanan, karena dengan basis data, redudansi data akan bisa
dihindari.
Keakuratan (Accuracy) data.
Ketersediaan (Availability) data.
Kelengkapan (Completeness) data, Bisa melakukan perubahan struktur dalam basis
data, baik dalam penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field
baru pada table.
Keamanan (Security) data, dapat menentukan pemakai yang boleh menggunakan
basis data beserta objek-objek yang ada didalamnya serta menentukan jenis -jenis
operasi apa saja yang boleh dilakukannya.
Kebersamaan Pemakai (Sharability), Pemakai basis data bisa lebih dari satu orang,
tetapi tetap menjaga atau menghindari masalah baru seperti: inkonsistensi data
(karana data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat yang bersamaan) dan
juga kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data tersebut.

C. Manfaat Basis Data

Kecepatan dan kemudahan (Speed )


Pemanfaatan Database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan ( manipulasi ) dan menampilkan kembali data tersebut dengan cepat
dan mudah, dari pada kita menyimpan data secara manual.

Efisien ruang penyimpanan (Space)


Dengan Database penggunaan ruang penyimpanan data dapat dilakukan karena kita
dapat melakukan penekanan jumlah pengulangan data dengan menerapkan sejumlah
pengkodean .

Keakuratan (Acuracy)
Pemanfatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data dengan penerapan aturan
atau batasan tipe data dapat diterapkan dalam Database yang berguna untuk menentukan
ketidakakuratan pemasukan atau penyimpanan.

Keamanan (Security)
Dalam sejumlah sistem ( apilkasi ) pengelolah database tidak menerapkan aspek
keamanan dalam penggunaan database. Tetapi untuk sistem yang besar dan serius, aspek
keamanan juga dapat diterapkan. Dengan begitu kita dapat menentukan siapa yang boleh
menggunakan database dan menentukan jenis operasi-operasi apa saja yang boleh dilakukan.
Terpeliharanya keselarasan data (Consitant)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis
perubahan itu berlaku untuk keseluruhan

Data dapat dipakai secara bersama (shared)


Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch
maupun on-line) pada saat bersamaan.

Dapat diterapkan standarisasi (standardization)


Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi
data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

D. Pengguna Basis Data

System Engineer
Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga
mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak
penjual

Database Administrator (DBA)


Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara
keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan
mengaturnya.

Tugas DBA
Mengontrol DBMS dan software-software
Memonitor siapa yang mengakses basis data
Mengatur pemakaian basis data
Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Program Utilitas yang digunakan oleh DBA :
Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan system
End User (Pemakai Akhir)
Ada beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

Programmer aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language
(DML), yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman
induk (seperti C, pascal, cobol, dll)

Pemakai Mahir (Casual User)


Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka
menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu
DBMS

Pemakai Umum (End User / Nave User)


Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu
program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya

Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated User)


Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-
keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja
mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.

Beberapa hal yang termasuk unsur-unsur dari basis data adalah sebagai berikut:

Entititas
Entititas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya
direkam. Pada bidang kesehatan Entity adalah Pasien, Dokter, Kamar.
Field
Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity.
Seorang siswa dapat dilihat dari atributnya misalnya, NIM, Nama_siswa, Alamat.
Record
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling berhubungan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap.
Contoh Kumpulan atribut NIP, Nama, dan alamat berisikan 01001245566,
Sanusi, Jl. Hati suci No 2 Kupang.
Data Value
Merupakan data aktual atau infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi
atribut disebut nilai data.
Kunci Elemen Data ( Key Data Element )
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu
kumpulan entitas.
Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama,
alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

Sedangkan Pengertian Sistem Basis Data adalah sistem yang terdiri dari koleksi data
atau kumpulan data yang saling berhubungan dan program-program untuk mengakses data
tersebut. Komponen Utama Sistem Basis Data :

Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah
memori sekunder hardisk.

Sistem Operasi (Operating Sistem)

Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan


atau mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource)
dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak
digunakan seperti: MS-DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.

Basis data (Database)

Sebuah basis data ( Database ) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap
basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis data seperi file atau table.

Sistem Pengelola Basis Data (Database Management Sistem atau disingkat DBMS)

Yaitu pengelola basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara
langsung, akan tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus. Perangkat
Lunak inilah yang disebut DBMS (Database Management Sistem) yang akan
menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah serta diambil kembali.
Perangkat Lunak ini juga yang menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian
data secara bersama-sama, konsistensi data dan sebagainya.

Pemakai (User).

Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data
dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

Aplikasi atau Perangkat Lunak yang lainnya.

Tujuan Utama Sistem Basis Data sendiri adalah :

Menunjukkan suatu lingkungan yang tepat dan efisien didalam melakukan


pengambilan (retrieving) dan penyimpanan (storing) informasi basis data, serta
menyediakan antarmuka yang lebih ramah kepada user dalam melihat data.

Kegunaan atau Fungsi Sistem Basis Data, mengatasi masalah-masalah pemrosesan data
yang sering ditemui dengan menggunakan metode konvensional, permasalah yang diatasi
diantaranya:

Redudansi data dan juga inkonsistensi data.


Kesuliatan dalam pengaksesan data.
Data Isolation.
Konkurensi pengaksesan.
Masalah keamanan.
Masalah Integritas.

Pemakai sistem basis data diantaranya:

Programmer Aplikasi yaitu orang atau pemakai yang berinteraksi dengan basis data
melalui Data Manipulation Language (DML),
User Mahir (Casual User) yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa
menulis modul program. Mereka menyatakan query untuk mengakses data dengan
bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.
User Umum (End User/ Nave User) yaitu Pemakai yang berinteraksi dengan sistem
basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program)
yang telah disediakan sebelumnya.
User Khusus (Specialized User) yaitu Pemakai yang menulis aplikasi basis data non
konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus.

E. Kegunaan Basis Data

Kegunaan utama database adalah agar pemakai mampu menyusun pandangan abstraksi
dari data. Bayangan mengenai data tidak lagi memperhatikan kondisi sesungguhnya
bagaimana satu data masuk ke database, disimpan dalam disk di sektor mana, tetapi
menyangkut menyeluruh bagaimana data tersebut dapat diabstraksikan atau digambarkan
menyerupai kondisi yang dihadapi oleh pemakai sehari-hari. Sistem yang sesungguhnya
tentang teknis bagaimana data disimpan dan dipelihara seakan-akan disembunyikan
kerumitannya dan kemudian diungkapkan dalam bahasa dan gambar yang mudah dimengerti
orang awan. Pemakai dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan abstraksi saat memandang
suatu database, yaitu:

1. Level Fisik

Level abstraksi paling rendah, menggambarkan bagaimana data disimpan


dalam kondisi sebenarnya. Level ini tentu kompleks, struktur data level terendah
digambarkan pada level ini.

2. Level Konseptual

Level abstraksi data level lebih tinggi yang menggambarkan data apa yang
disimpan dalam database, dan hubungan relasi yang terjadi antara data. Level ini
menggambarkan keseluruhan database. Pemakai tidak mempedulikan kerumitan
dalam struktur level fisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis,
dan keterangan secukupnya. Level konseptual ini digunakan oleh database
administrator, yang memutuskan informasi apa yang akan dipelihara dalam satu
database.
3. Level Pandangan Pemakai (View Level)

Level abstraksi tertinggi yang menggambarkan hanya satu bagian dari


keseluruhan database. Pada level ini hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai. Hal
ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database.
Level ini sangat dekat dengan pemakai. Setiap pemakai butuh sebagian dari database.
Ada beberapa kelompok pemakai dengan pandangan berbeda butuh data dalam
database.

Hubungan antar level tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelemahan Sistem Basis Data

Memerlukan tenaga spesialIS


Kompleks
Memerlukan tempat yang besar
Mahal
Contoh Basis Data

Anda mungkin juga menyukai