Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian

inflasi adalah :

1. suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-


menerus (continue)
2. konsumsi masyarakat yang meningkat
3. berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi
4. Terhambatnya arus distriubusi barang dan jasa

2. Penggolongan
a. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah
angka 10% setahun;
b. Inflasi sedang antara 10%30% setahun;
c. Berat antara 30%100% setahun; dan
d. Hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan
harga berada di atas 100% setahun

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh


terhadap harga yakni :

1. Inflasi tertutup (Closed Inflation)


Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau
dua barang tertentu, inflasi itu disebut.
2. Inflasi terbuka (Open Inflation)
apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
3. Inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi)
serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-
harga terus berubah dan meningkat dan orang tidak dapat
menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot
disebut.
3. Penyebab
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal
1. Inflasi permintaan (Ingg: demand pull inflation)
Terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan di mana
biasanya dipicu oleh membanjirnya likuiditas di pasar sehingga
terjadi permintaan yang tinggi dan memicu perubahan pada
tingkat harga.
Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan
total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full
employment dimana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan
volume likuiditas dipasar yang berlebihan.
2. Inflasi desakan biaya (Ingg: cost push inflation)
Terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga
termasuk adanya kelangkaan distribusi, walau permintaan secara
umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan.
Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya
produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat
memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum
permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi
nilai perekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat
pola atau skala distribusi yang baru.

3. Dampak Inflasi
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung
parah atau tidaknya inflasi :
a. Dampak positif
Inflasi ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu
meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang
bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi.
b. Dampak negative
Inflasi parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali
(hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat
kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi
karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima
pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta
serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan
mengimbangi harga sehingga hidup mereka menjadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

4. Mengendalikan Inflasi
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan
inflasi. Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha
mengendalikan tingkat inflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa
bank sentral bahkan memiliki kewenangan yang independen dalam
artian bahwa kebijakannya tidak boleh diintervensi oleh pihak di
luar bank sentral -termasuk pemerintah. Hal ini disebabkan karena
sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral yang kurang
independensalah satunya disebabkan intervensi pemerintah yang
bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong
perekonomianakan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar
dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam
mengendalikan harga. Selain itu, bank sentral juga berkewajiban
mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik. Hal ini
disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifat internal
(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini
pola inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di
seluruh dunia, termasuk oleh Bank Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai