Ricky Suryamin*
102012141
*Alamat Korespendensi
Ricky Suryamin
Sel
Setiap makhuk hidup tersusun atas sel. Ada yang hanya tersusun atas satu sel(uniseluler). Ada
pula yang tersusun atas banyak sel(multiseluler).1
Teori Sel
Istilah sel berasal dari bahasa latin, yaitu cella atau cellula yang berarti ruang kecil. Istilah
tersebut kali pertama digunakan oleh Robert Hooke pada 1665 untuk memberi nama rongga-
rongga kecil yang dilihatnya pada irisan tutup botol gabus.1,2
Pada umumnya sel umumnya memiliki ukuran yang sangat kecil. Satuan ukuran untuk sel
adalah sekitar 5-500 mikrometer. Akan tetapi, ada sel yang berukuran relatif besar(10-100x
ukuran sel biasa) sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang. Contohnya sel telur hewan-
hewan pengeram seperti reptil dan burung.1
Sel merupakan unit fungsional dan struktural dasar dari suatu makhluk hidup. Sel tersusun
atas bagian-bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda.
1
Membran plasma merupakan membran yang membatasi isi sel dan sekitarnya.
Membran plasma ini tersusun atas fosfolipid dan protein. Membran sel memiliki
beberapa fungsi:
- Memberi suatu batas yang fleksibel antara isi sel dan luar sel
- Melindungi dan membungkus isi sel
- Jalan untuk keluar masuknya zat-zat
Membran sel bersifat selekfit permeabel, yaitu menyeleksi zat-zat yang dapat masuk
atau keluar sel.
2
Ribosom berupa organel kecil yang tersusun oleh RNA dan protein, terdapat pada
semua sel hidu. Ribosom berfungsi sebagai sintesis protein. Didalam sitoplasma,
ribosom ad yang menempel pada RE dan berfungsi menyintesis protein-protein
yntyj disekresikan keluar sel. Ribosom juga ad yang bebas dan bergungsi
menyintesis protein untuk keperluan di dalam sel.
4. Lisosom
Lisosom berbentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal. Lisosom dihasilkan
oleh badan golgi yang penuh protein. Selain itu, lisosom juga dapat mencaerna
dan menguraikan organel sel yang sudah tua tatu rusal, serta berperan dalam
autolisis. Lisosom yang baru terbentuk disebut lisosom promer dan lisosom yang
telah pmemproses sel disebut lisosom sekunder.
5. Mitokondria
Mitokondria memiliki dua lapisan membran, yaitu membran dalam dan membran
luar. Membran dalam pada mitokondria membentuk lipatan-ipatan dalam yang
disebut krista. Mitokondria mengandung cairan atau matriks yang mengandng
lemak protein,DNA sekunder dan ribosom. DNA pada mitokondria bergunsgu
mengatur sintesis protein, baik da;a, sitoplasma maupun riboson. Mitokondria
berfungsi dallam oksidasi zat makanan, respirasi, dan rantai transfer elektron.
Terdapat dua transportasi dalam sel, yaitu transportasi aktif dan transportasi pasif
Transportasi Pasif
1. Difusi
- Difusi sederhana
Molekul bisa lewat melalui lipid
- Difusi terfasilitasi
Transpor yang diperantai oleh pembawa memiliki dua bentuk, bergantung pada
apakah diperlukan energi untuk menyelesaikan proses. Difusi terfasilitasi
menggunakan pembawa untuk memfasilitasi pemindahan bahan tertentu
menembus membran merosot dari konsentrasi tinggi ke rendah. Proses ini pasif
dan tidak memerlukan energi karena perpindahan terjadi secara alami mengikuti
penurunan gradien konsentrasi. Difusi tanpa bantuan yang kita bahas sebelumnya
kadang-kadang disebut difusi sederhana, untuk membedakannya dari difusi
terfasilitasi. Contoh paling jelas tentang difusi terfasilitasi adalah transpor glukosa
ke dalam sel. Konsentrasi glukosa dalam darah lebih tinggi daripada di jaringan.
3
Melalui makan dan dengan menggunakan simpanan energi di tubuh, darah selalu
mendapat pasokan segar nutrien ini. Secara bersamaan, sel-sel memetabolisasi
glukkosa hampir sama cepat nya ketika glukosa masuk ke sel dari darah. Akibat
nya, selalu terdapat gradien yang menyebabkan difusi netto glukosa kedalam sel.
Namun, glukosa tidak dapat menembus sendiri membran karena polar maka
glukosa tidak larut lemak dan molekul terlalu besar untuk melewati saluran. Tanpa
molekul pembawa glukosa untuk mempermudah transfer glukosa menembus
membran, sel akan kekurangan glukosa, yaitu sumber utama bahan bakarnya(fitur
dalam box, lebih dekat tentang fisiologi olahraga, menerangkan efek olahraga
pada efek pembawa dalam sel otot rangka). Tempat pengikatan yang ada di
molekul pembawa dalam difusi terfasilitasi meningkat molekul penumpangnya
ketika terpajan kesisi manapun dari kedua sisi membran. Terikatnya penumpang
pemicu molekul pembawa pengubah konfirmasinya dan menurunkan penumpang
kesisi berlawananya. Karena keungkinan penumpang berikatan dengan pembawa
yang lebih besar di sisi yang lebih rendah, maka perpindahan netto selalu
berlangsung mengikuti penurunan gradien dari konsenrasi tinggi ke rendah. Sesuai
karakteristik transpor dengan bantuan, laju difusi terfasilitasi dibatasi oleh satu
rasih tempat pengikatan di molekul pembawa, tidak seperti laju difusi sederhana,
yang selalu berbanding lurus dengan gradien konsentrasi.
2. Osmosis
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari konsentrasi air yang tinggi menuju
konsentrasi yang rendah melalui membran selektif permeabel. Dengan kata lain,
osmosis adalah difusi molekul air melalui membran semipermeabel. Semipermeabel
berarti membran tersebut hanya bisa dilalui oleh molekul-molekul air atau molekul-
molekul seukuran dengan air.
Air merupakan zat pelarut. Oleh karena itu, osmosis dapat diartikan sebagai gerak
cairan yang encer menuju cairan yang pekat melalui membran semipermeabel.
Apabila kepekatan cairan di luar dam di dalam sel sama, kondisi sel akan tetap.
Namun, apabila cairan di luar sel lebih encer daripada di dalam sel (hipotonis) maka
air akan masuk ke dalam sel. Sebalik nya, apabila cairan di luar sel lebih pekat
daripada di dalam sel (hipertonis) maka air dari dalam sel akan bergerak ke liar.
Kondisi hipotonis dapat mengakibatkan sel menggelembung dan mungkin pecah.
Adapun pada kondisi hipertonis, sel akan mengerut.4
4
Transportasi aktif
5
mendorong transpor glukosa dari lumen ke dalam sel melawan gradien
konsentrasi.6
Daftar Pustaka