5.askep FR
5.askep FR
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini penulis menyajikan data pada klien dengan diagnosa medis Fraktur
Tibia Fibula yang dirawat di Ruang Perawatan IGD Rumah Sakit Umum RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Tinjauan kasus ini merupakan gambaran
asuhan keperawatan yang penulis lakukan mulai tanggal 06 Juli 2017, melalui
pendekatan proses keperawatan adalah sebagai berikut:
A. Pengkajian
Dilakukan pada tanggal 06 Juli 2017 di Ruang IGD Rumah Sakit Umum
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
1. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 39 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Katolik
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Status perkawinan : Kawin
Alamat : Jln T. Tilung 19 No. 1
Pukul/Tgl Pengkajian : 07.40 WIB/06 Juli 2017
No.RM : 26.44.83
2. Prioritas Triase : Pasien GawaT Tetapi tidak Darurat : warna kuning
3. Keluhan Utama : Klien mengatakan Nyeri pada kaki sebelah kanan
P : Nyeri apabila bergerak
Q : Nyeri terasa pada kaki sebelah kanan
R : Nyeri seperti di tusuk-tusuk benda tajam
S : Skala nyeri 7 (0-10)
T : Nyeri terasa terus menerus
4. Diagnosa Medis : Open Fraktur Tibia Fibula Dextra
5. Data Primer
a. Airway
Tidak ada sumbatan di jalan nafas, lidah tidak jatuh menutupi jalan napas,
tidak ada secret, lendir, darah, tidak ada sisa makanan atau pun benda
asing yang menutupi jalan nafas.
b. Breathing
Bentuk dada simetris, tidak sesak nafas, type pernafasan dada dan perut,
irama pernafasan tidak teratur, bunyi napas vesikuler, tidak terdapat bunyi
napas tambahan, perkembangan dada cepat, tidak terdapat retraksi dinding
dada , RR: 20 x/menit
c. Circulation
Tidak ada nyeri dada cappilary refill > 2 detik, pasien tampak pucat, dan,
pasien tidak pusin, kunjungtiva anemis, Bunyi Jantung S1 S2 Reguler,
nadi teraba kuat, frekuensi nadi 80x/menit, TD: 140/80 mmHg, Suhu: 36,5
0
C, akral dingin, SPO2 97%.
d. Disability
Tingkat kesadaran Compos methis, Nilai GCS = 15, Mata: dengan spontan
4, Motorik: mengikuti perintah 6, Verbal: orientasi Baik 5, reflek pupil
isokor
e. Exposure
Pasien tampak meringis kesakitan, kadang-kadang tangan memegang area
yang sakit di bagian kaki kanan. Terdapat luka terbuka pada kaki sebelah
kanan dan terdapat tulang kaki patah, bengkak di daerah luka kaki yang
patah.
6. Pengkajian Nyeri
Pasien mengatakan nyeri saat bergerak, seperti ditusuk-tusuk dibagian kaki
sebelah kanan dengan skala nyeri 7 (nyeri berat), nyeri terus menerus
dengan waktu 10 menit
7. Data sekunder
a. Kepala : tektur rambut halus dan pendek, merata di seluruh kepala tidak
ada benjolan atau luka
b. Thorax : Bentuk dada simetris, tida ada fraktur dada, tidak ada nyeri dada.
c. Punggung: tidak ada kelainan pada tulang belakang, tidak ada nyeri
punggung, tidak ada lecet atau peradangan, dan tidak ada bula/lepuh
d. Abdomen: tidak ada nyeri pada perut ataupun benjolan dan kelainan
lainnya.
e. Genitourinary: pasien terpasang kateter dan tidak ada masalah.
f. Ekstermitas atas dan bawah : ektermitas atas dapat bergerak bebas,
ektermitas bawah kaki sebelah kanan terdapat fraktur di bagian tibia
fibula.
8. Pengkajian cemas : pasien tidak sering bertanya dengan perawat atau pun
dokter, tidak gelisah, tidak menangis, dan pasien terlihat istirahat.
9. Pengkajian Sosial : Pasien sudah berkeluarga mempunyai 2 anak laki-laki,
hubungan dengan keluarga baik terlihat dari keluarga menunggu pasien dan
merawatnya.
10. Pengkajian nutrisi : Pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidak ada
masalah dengan makan dan minum, tidak ada mual muntah, Nafsu makan
kurang, turgor kulit baik
11. Riwayat Penyakit
Bellavionita S.P
B. Analisa Data
Tabel 3.2 Analisa Data
Obyektif dan Data
No (Etiologi) (Problem)
Subyektif (sign/symptom)
1 DS : Klien mengatakan nyeri Kecelakaan Nyeri
pada kaki sebelah kanan
DO : Trauma langsung
P : Nyeri apabila bergerak
Q : Nyeri terasa pada kaki Terputusnya kontinuitas
sebelah kanan jaringan kulit dan tulang
R : Nyeri seperti di tusuk-
tusuk benda tajam Pembedahan pemasangan
S : Skala nyeri 7 (0-10) Orif dan Oref
T : Nyeri terasa terus
menerus Kerusakan jaringan lunak
Terdapat luka tertutup
perban elastis pada kaki Kerusakan saraf,
sebelah kanan kompresi saraf
TD : 140/80 mmHg
Pelepasan mediator nyeri
N : 80x/menit
(histamin, prostaglandin,
RR : 20x/menit
serotonin, lidokain, dll)
S : 36,5 0C
Impuls ke otak