TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian ruang (space) sangatlah luas dan beragam. Ruang atau space
dan berdasarkan terminologinya berasal dari istilah latin yaitu spatium. Sedangkan
dari istilah space itu sendiri berarti suatu bentuk tiga demensi, permukaan luas
yang menerus memanjang ke segala arah dan berisikan segala sesuatu: dengan
berbagai cara dipikirkan sebagai sesuatu yang tak terbatasi. Atau juga dapat
berarti berjarak, bidang yang luas, atau area di antara, di atas atau didalamnya
ruang, dikatakan bahwa konsep mengenai ruang didefinisikan sebagai: wujud fisik
lingkungan yang mempunyai dimensi geometris dan geografis terdiri dari ruang
daratan, lautan, dan udara, serta Sumber: daya yang ada didalamnya.
Secara visual (Ching, Francis D.K. Architecture: Form, Space and Order.
Van Nostrand Reinhold Co. 1979) ruang dimulai dari titik kemudian dari titik
tersebut membentuk garis dan dari garis membentuk bidang. Dari bidang ini
ruang di sini mengandung suatu dimensi yaitu panjang, lebar dan tinggi.
atau nyata, tetapi merupakan sesuatu yang subyektif sebagai hasil pikiran dan
kerangka atau wadah dimana obyek dan kejadian tertentu berada (Hakim, 1987).
suatu area yang secara fisik dibatasi oleh tiga elemen pembatas yaitu lantai,
menjadi pengertian melalui pembatasan yang jelas secara fisik yang berpengaruh
pada pembatasan secara visual. Elemen pembatas tersebut tidak selalu bersifat
nyata dan utuh akan tetapi dapat bersifat partial dan simbolik (Ashihara,1974).
Ruang, pada dasarnya terjadi oleh adanya hubungan antara sebuah obyek
penglihatan, tetapi bila ditinjau dari pengertian ruang secara arsitektur, maka
Sering terjadi bahwa ruang yang sama mempunyai kesan atau suasana yang
berbeda karena dipengaruhi oleh adanya hujan, angin, atau terik matahari. Hal ini
(Ashihara,1974).
Pada hakekatnya, ruang dibagi menjadi dua bagian yang mendasar, yaitu:
ruang luar dan ruang dalam. Masing-masing dari dua bagian tersebut mempunyai
elemen-elemen pencipta arsitektur yang sama, yaitu: lantai, dinding dan atap.
Ruang dalam pada umumnya dikatakan interior yang mempunyai batasan yang
(Ashihara,1974; Ardiansyah).
Luar (terjemahan) menyatakan ruang luar ialah ruang yang terjadi dengan
membatasi alam. Ruang luar dipisahkan dari alam dengan memberi frame, atau
batasan tertentu, bukanlah alam itu sendiri yang meluas sampai tak terhingga.
Ruang luar juga berarti sebagai lingkungan luar buatan manusia dengan maksud
tertentu. Pada ruang luar elemen atap dianggap tidak ada, karena mempunyai
batas yang tak terhingga, maka perencanaan dan perancangan ruang luar biasa
Ruang yang terjadi dengan membatasi alam hanya pada bidang alas dan
Arsitektur tanpa atap, tetapi dibatasi oleh dua bidang: lantai dan dinding
Hal ini menyebabkan bahwa lantai dan dinding menjadi elemen penting
Menurut Imanuel Kant, ruang bukanlah sesuatu yang obyektif atau nyata,
tetapi merupakan sesuatu yang subyektif sebagai hasil pikiran dan perasaan
yang terus berlangsung, tidak terganggu dari obyek-obyek lain dan tanpa
sesuatu yang tidak punya keadaan terpisah dari pengamat (Hakim, 1987).
garis, permukaan, isi, ruang dan waktu kenyataannya tidak mungkin diceraikan
yang berupa tiga dimensi, yang cara mendefinisikannya memberi tingkatan pada
nilai ruang itu sendiri. Ruang secara keseluruhan dapat berupa elemen-elemen
lansekap ini memungkinkan ruangan dibuat dari kombinasi elemen alam dan
Secara singkat, design atau perancangan adalah suatu cara kerja yang
sangat kompleks dengan banyak alternative. Suatu design yang berhasil, akan
yang akan dating secara nyata. Hal ini dapat dilihat antara lain mengenai sirkulasi
dalamnya. Hal ini bertujuan memberikan suatu kesan komposisi yang paling ideal
menjadi 4 bagian, yaitu : skala, tekstur, bentuk, dan warna. Sedangkan elemen-
atau desain lansekap, diantaranya adalah pembatas ruang, sirkulasi, tata hijau
(Hakim, 1987).
merupakan bagian ruang luar yang mempunyai batas-batas tertentu juga terdapat
fungsi, maksud dan kehendak manusia. Batas-batas itu ditandai oleh frame yang
kita ke dalam frame menjadi ruang positif. Dan ruang di luar frame tersebut
10
terbuka atau open space sebagai lahan tanpa atau dengan sedikit bangunan atau
dengan jarak bangunan yang saling berjauhan; ruang terbuka ini dapat berupa
perkuburan dan daerah hijau pada umunya yang biasa disebut dengan ruang
terbuka hijau.
wadah yang dapat menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan
tersebut baik secara individu atau secara berkelompok. Bentuk dari ruang terbuka
ini sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan. Batasan pola ruang
11
antara lain:
12
Menurut Rob Meyer, ruang terbuka (urban space) secara garis besar dapat
keserasian lingkungan.
dan lantai halaman bangunan. Ruang terbuka ini bersifat umum atau
dari sebuah kota, ini adalah tempat tinggal luar dan tempat bertemu; sebuah lahan
politik atau melihat-lihat aktivitas yang dilakukan orang lain. Kota-kota abad
13
Namun saat ini, alun-alun kota abad pertengahan atau piazza Itali tidak lagi dapat
pelajaran penting dalam bentuk, rasio tinggi dan lebar, sense of enclosure, dan
berfungsi. (Chidister, 1988). Yang tersisa dari ruang terbuka perkotaan adalah
ruang terbuka yang terpisah dan tidak terhubung dan digunakan umumnya oleh
satu segmen populasi (pegawai kantor), dan hanya saat hari kerja selama jam
makanan, ke pompa air umum, atau ke ruang publik untuk mendengarkan berita.
Mereka bersosialisasi didalam rumah mereka, dimana semua hal dari air dan
listrik untuk berita-berita, surat, dan iklan telah tersedia didalam (Marcus dan
Francis, 1998).
dan pertemuan) juga telah dipindahkan ke tempat dengan fungsi spesial (pusat
14
kafe outdoor atau belanja di jalan yang ramai lebih dari sekedar pengalih
perkotaan yang sehat. Dia percaya bahwa banyak ketakutan dan ketidakpercayaan
berinteraksi. Jika kita tidak dapat meninggalkan rumah, kita mengisi diri kita
dengan fantasi-fantasi yang diciptakan oleh televisi dan ketakutan diri kita
sendiri. Sebaliknya, ketika kita keluar kedunia, kita dapat melihat orang-orang
seperti mereka benar-benar terdiri dari umur yang berbeda, ras yang berbeda,
hubungan yang berbeda yang bisa kita observasi secara langsung (Morgan 1996,
Seperti zaman dulu, taman publik digunakan sebagai ruang yang bebas
ditinggali oleh mereka yang tidak mempunyai rumah atau mereka yang tinggal
yang kurang menonjol sekarang menawarkan pelayanan kepada tuna wisma yang
orang, taman masih merupakan sebuah tempat untuk olahraga, rekreasi, bermain,
dan perenungan, untuk yang lain itu telah menjadi tempat pertemuan penting dan
tempat sosial; untuk yang lapar dan miskin, taman merupakan tempat untuk
makan, tidur dan merupakan rumah bagi mereka (Marcus dan Francis, 1998).
15
sosial dan ekonomi lebih dibatasi daripada saat abad pertengahan, tetapi tingkat
penggunaannya dianggap lebih besar saat ini daripada saat tahun 1950. Pada saat
yang sama, muncul bentuk baru dari ruang terbuka, disponsori baik oleh sektor
publik ataupun sektor swasta. Inilah yang mungkin dapat kita katakan sebagai
ruang komunal atau ruang yang digunakan oleh kelompok tertentu yang
terbuka untuk berjalan, duduk dan bermain di sekitar perumahan untuk orang tua;
halaman dan taman yang digunakan oleh pengunjung rumah sakit, pasien dan
pegawai; area untuk permainan outdoor, belajar dan berlatih di pusat penitipan
1998):
1. Neighborhood park
Didominasi oleh elemen lansekap lunak berupa rumput, pohon dan area
2. Minipark
Taman kecil dengan ukuran satu hingga tiga rumah, secara prinsip
digunakan oleh pejalan kaki lokal. Digunakan terutama oleh anak-anak dan
remaja.
16
perkotaan, umumnya didirikan sebagai bagian dari bangunan tinggi yang baru.
Plaza sejenis ini biasanya bersifat privat tetapi umumnya dapat diakses oleh
publik.
Elemen keras dan lunak dari lansekap kampus yang bisa digunakan untuk
didalamnya area dengan permukaan keras dan lunak dan beberapa perlengkapan
bermain yang tetap dan dapat dipindahkan. Fokus utamanya adalah sekolah anak
Sebuah halaman, kebun, atau taman yang merupakan bagian dari rumah
sakit. Ruang sejenis ini biasanya disediakan untuk digunakan oleh pasien,
pengunjung, staff, dan masyarakat umum. Mereka mempunyai fungsi terapis dan
sosial. Mereka dapat didominasi oleh permukaan keras atau lunak atau kombinasi,
17
publik, namun ruang tersebut berkontribusi untuk sebuah perasaan dari kehidupan
sendiri. Ruang publik pada dasarnya harus bersifat responsif adalah dirancang
dan bermakna memungkinkan orang untuk membuat koneksi yang kuat antara
tempat, kehidupan pribadinya, dan dunia yang lebih besar (Carr et al. 1992, 19-20;
Berdasarkan hal yang disebutkan diatas, Marcus dan Francis (1998) dalam
3. Penggunaan dan popularitas dari sebuah ruang paling besar tergantung pada
4. Kita harus bisa mengkomunikasikan pada pengguna apa yang saat ini diketahui
Sedangkan untuk kriteria ruang terbuka oleh Marcus dan Francis (1998),
antara lain:
1. Berlokasi ditempat yang mudah diakses dan bisa terlihat oleh pengguna.
18
4. Memiliki perabot untuk mendukung aktivitas yang paling banyak disukai dan
diinginkan.
pengguna.
12. Mudah dan ekonomis dipelihara dalam batas-batas apa yang biasanya
(1998), bagaimanapun model yang dipilih dan bagaimana pun tapak, lokasi, atau
daerah, sebuah rencana kampus akan hampir selalu berupa beberapa susunan dari
19
dan fungsi estetika perlu mendapatkan perhatian yang lebih besar daripada yang
saat ini diterima. Observasi pada banyak kampus mengindikasikan bahwa banyak
Marcus dan Wischemann (1983) dalam Marcus dan Francis (1998) juga
berpendapat bahwa hampir semua kampus mempunyai sejenis plaza atau tempat
berkumpul. Seperti semua kampung tradisional atau kota kecil mempunyai ruang
hijau publiknya atau alun-alun, begitu juga setiap komunitas kampus tampaknya
temanya dan orang-orang datang untuk melihat orang lain atau hanya untuk
berelaksasi sambil menunggu kelas. Bentuk ruang terbuka ini bervariasi, dari
ruang terbuka yang terdiri dari sejumlah besar rumput dan pohon-pohon seperti di
berpendapat bahwa kebutuhan yang dianggap paling penting oleh sebagian besar
hijau; kedamaian dan ketenangan; tempat yang teduh dan mendapatkan sinar
matahari; orang-orang dan orang-orang yang dapat ditonton; dekat dengan air
(sungai kecil); rerumputan dan ruang terbuka; merasa bebas dan nyaman.
20
tidaklah memerlukan suatu tempat berbentuk ruang besar. Pusat sosial lebih
merupakan atau menyerupai suatu area pada hall tangga, pohon-pohon di halaman
Wijayanti, 2000) :
ruang sosial ke tempat-tempat yang jauh umunya tidak akan berhasil, kecuali
jika dipaksakan atraksi tambahan untuk menarik mahasiswa menjauh dari rute
normal mereka.
mengusulkan konsep desain "home base", yaitu bahwa setiap mahasiswa, dosen
21
sebuah rumah, dan tempat lansekap yang berdekatan sebagai "beranda depan" dan
lebih privat dari sebuah kelompok sosial yang lebih kecil. Beranda depan dari
sebuah bangunan kampus juga dapat menawarkan transisi semacam itu, dari
atau fakultas.
Ketika jalur dan beranda depan dari sebuah rumah pada umumnya
yang lembut dan hijau atau buffer antara ruang privat dan publik. Beberapa
mana pengguna dapat berelaksasi dengan cara yang relatif berbeda dengan
beranda depan.
22
Seperti setiap rumah memiliki front yard yang secara umum terbuka
kepada pandangan dari orang yang lalu lalang dan bersifat semipublik,
keseluruhan atau sebagian tertutup dan digunakan baik untuk relaksasi yang
bersifat privat dan fungsi utilitas. Marcus dan Francispercaya bahwa beberapa
pengguna merasakan perasaan teritory yang besar daripada di front yard dan
Gambar 2.1 Konsep Home Base Oleh Marcus dan Wischemann (1983)
23
Halaman depan memiliki area serta aktivitas yang dilakukan lebih privat
dengan teman, menikmati cahaya matahari atau tidur, makan, belajar, atau
mengadakan pertemuan kelas yang dekat dengan home base-nya. Jelas sekali,
perubahan lingkungan sangat penting bagi kesehatan mental serta tingkat stress
pengguna (Marcus dan Wischemann, 1983 dalam Marcus dan Francis, 1998).
menyatakan sebuah perbedaan di antara ruang dalam dan ruang terbuka, di mana
pengalaman semacam ini mungkin bagi sebagian kita terjadi karena bangunan
karenanya bisa menjadi obat penenang dari bekerja dan belajar yang
menyebabkan stress.
beberapa orang, ide dari kegiatan berjemur atau relaksasi pada ruang publik
akrab yang terasa seperti home base, disekitar orang-orang yang dikenal, mungkin
lebih dapat diterima. Konsep dari front yard mungkin paling penting untuk
24
dengan persepsi dari halaman rumah. Dimana sebagian besar pengguna kampus
siang/ belajar/ relaksasi di ruang luar pada sebagian besar waktu, keakraban harian
perumahaan, mahasiswa dan staf pengajar juga merasa nyaman di wilayah rumah
mereka karena mereka melihat orang-orang yang mereka kenal disana. Tetapi
menjadi terhubung dengan sebuah area dari kampus karena mereka menggunakan
ruang terbuka sebagai sebuah tempat beristirahat maupun ruang untuk berjalan
berbincang-bincang.
mereka merasa seperti di rumah dan yang mana mereka dapat kembali dengan
mudah untuk bertemu dengan teman-teman tertentu atau hanya untuk berelaksasi.
25
Marcus dan Francis (1998) menyatakan beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:
sebuah gagasan dari halaman depan. Harus ada cukup petunjuk visual yang
area rumput lainnya yang secara penuh atau sebagian terlindungi dari cahaya
matahari.
kesempatan di sekitar batas-batas dari ruang ini, atau disekitar basis dari
Francis (1998) menemukan beberapa lokasi yang merupakan lokasi yang paling di
Pintu masuk utama bangunan, di mana di antara jam bebas kelas atau waktu
makan siang mahasiswa dapat belajar dekat dengan home base atau dalam
Area yang dekat dengan Sumber: dari makanan yang murah atau cemilan,
karena mahasiswa sering membaca dan makan pada saat yang bersamaan.
26
dengan home base mereka atau pada tempat yang lebih publik dengan banyak
Tempat yang jauh dari area yang digunakan sebagai tempat parkir, karena
(1998), ketika mendesain ruang yang bisa digunakan untuk aktivitas belajar di
Memberikan ruang penghalang dari sirkulasi pejalan kaki utama dengan cara
mengganggu.
Menutup sebagian ruang belajar dengan batas yang jelas sehingga pengguna
akan merasa terlindungi dari gangguan yang mungkin terjadi. Hindari isolasi
visual dari ruang ini atau membuat jalan buntu dengan tidak adanya jalan
keluar alternatif.
27
beberapa orang cukup nyaman duduk untuk membaca atau berbicara, yang lain
lebih memilih untuk meletakkan buku mereka di permukaan yang keras dan
dan yang lain datang untuk menonton dan mungkin ditonton. Dengan begitu
dapat dikatakan, sebuah plaza yang sukses mengakomodasi dua aktivitas dasar
Sama seperti di tempat publik yang lain, pengguna merasa lebih nyaman duduk
Area tempat duduk informal dan formal harus bisa mengakomodasi kebutuhan
yang sangat bervariasi, dimulai dari kegiatan belajar yang tenang hingga
penting.
28
utama juga harus berbeda-beda, dari tempat duduk dengan atau tanpa sandaran
dan lain-lain.
Sebuah kafeteria atau restoran dengan tempat duduk di luar (di mana iklim
mengizinkan) harus berada dalam jarak pandang plaza, dengan kios atau
Di mana iklim mendukung, air mancur yang indah dan menarik perhatian
dapat menjadi tambahan yang luar biasa untuk ruang plaza utama. Ini dapat
menjadi titik fokus yang indah, simbol dari suatu tempat, dan jika pengguna
dengan airnya, ini dapat menjadi tempat bermain yang menarik bagi orang
dewasa.
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dibuat beberapa
karakteristik dari ruang front yard kampus atau front yard. Karakteristik tersebut
3. Menciptakan suasana yang tenang, tentram, rileks, damai, dan nyaman bagi
para penggunanya.
29
sense of territory.
terhadap front yard dari sebuah kampus. Oleh karena itu, front yard atau front
6. Para pengguna merasa seperti berada dirumah dan mereka dapat kembali
dengan mudah setiap harinya. Dengan begitu, front yard adalah suatu area yang
sebuah gagasan dari halaman depan. Harus ada cukup petunjuk visual untuk
8. Area rumput yang mendapatkan cahaya matahari total, ditambah area rumput
lainnya yang secara penuh atau sebagian terlindungi dari cahaya matahari.
di sekitar batas-batas dari ruang ini, atau disekitar basis dari pohon-pohon besar
tertentu.
publik
30
pengguna-pengguna
matahari
penggunanya
31