Seperti yang diterangkan di muka hampir 80% dari semua radiofarmasetik yang digunakan
dalam kedokteran nuklir adalah senyawa berlabel 99mTc. Alasan dari posisi utama dari 99mTc
dalam penggunaan klinik adalah sangat baiknya karakteristik fisik dan radiasinya. Waktu parch
fisik 6 jam, dan tidak adanya radiasi 13, mengijinkan pemberian sejumlah milicurie radioaktifitas
99mTc tanpa dosis radiasi signifikan terhadap pasien. Sebagai tambahan, foton monokromatik
140-KeV siap terkolimasi memberikan gambaran resolusi spasial superior. Selanjutnya, 99mTc
tersedia dalam steril, bebas pirogen, keadaan bebas karier dari generator 99mMo-99mTc.
Walaupun sifat fisik atau 99mTc sangat ideal dalam gambaran radionuklida, tetapi sedikit
diketahui tentang kimianya, walaupun perkembangan selanjutnya dari bidang ini telah di perluas.
Banyak senyawa berguna telah dilabel dengan 99mTc, yang secara relatif kecil atau
tidak ada, pengetahuan dari tempat ikatan dari technetium, tipe dari ikatan yang terlibat, atau
keadaan valensi dari technetium dalam senyawa. Seperti kimia dari 99mTc adalah kompleks dan
kurang di mengerti, ini adalah entrik dan subyek tantangan untuk penelitian dengan ahli kimia
radiofarmasetik maka dari itu teknik yang terbaru dan tersederhana bisa dikembangkan untuk
penyediaan senyawa berlabel 99mTc yang berguna dan stabil. Technetium adalah logam transisi
termasuk dalam group VII B (Mn, Tc, dan Re) dan mempunyai nomer atom 43. Tidak ada isotop
stabil dari technetium berada di alam. Keadaan valensi yang paling stabil adalah 7+ dan 4+,
dimana keadaan valensi dari 2+, 3+, 5+, dan 6+ adalah tak stabil dan sukar didapat. Ion per
technetate Tc04 mempunyai valensi 7+ untuk 99mTc, adalah bentuk paling stabil dan
menyerupai ion permanganat, Mn04. Konsentrasi rendah dari karier-fri 99 'Tc (~10-9 M) dalam
banyak senyawa berlabel 99mTc menimbulkan problem yang sukar dalam menentukan
kimianya. Kebanyakan informasi mengenai sifat kimia dari technetium telah didapat dari 99mTc,
Dalam prinsip dasar dari sediaan koloid sulfur-99mTc adalah ditambahkan asam
campuran 99mTc-O4- dan sodium tiosulfat lalu dipanaskan pada 95-100C dalam waterbath
selama 5-10 menit. pH dari campuran diatur menjadi 6-7 dengan bufer yang baik. Hasil labeling
lebih besar dari 99%. Kit dari koloid sulfur-99mTc tersedia dari berbagai pabrik perdagangan.
Pada kit ini, ditambahkan bahan dasar tiosulfat dan asam, pabrik menambahkan gelatin sebagai
koloid protektif dan EDTA untuk menghilangkan khelat ion beberapa ion alumunium yang ada
dalam eluat-99mTc. Waktu hidup dari kit mendekati 1 tahun dari produksi. Koloid sulfur-99mTc
dapat disimpan pada temperatur kamar dan digunakan dalam 6-12 jam setelah lebaling. Ukuran
partikel berjarak dari 10-500 nm dengan ukuran rata-rata 100 nm, dan ukuran distribusi dapat
bervariasi dari sediaan ke sediaan dan juga dari kit ke kit. Adanya Al3+ atau beberapa ion
polivalen lain berinterferensi dengan pembentukan koloid dengan flokulasi, dan problem ini
dapat diselesaikan dengan penambahan EDTA kedalam beth. EDTA membentuk komplek
dengan A13+ jadi mencegahnya dari interferensi dengan pembentuk koloid. Eluat-99mTc
mengandung lebih dari 10 g alumunium / ml tidak boleh digunakan. Bila terdapat agregasi,
partikel yang lebih besar akan ditangkap di dalam polmunary kapilaries, dan maka dari itu
sediaan hams dibuang. Keadaan valensi dari technetium dalam koloid sulfur-99mTc tidak
diketahui dengan jelas. Ini telah dipostulatkan bahwa asam hidroklorida atau asam fosfat
bereaksi dengan sodium tiosulfat, menimbulkan hidrogen sulfida dan sulfur koloid. Hidrogen
sulfida kemudian bereaksi dengan 99mTc-O4 - membentuk 99mTc2S7 yang mengendap dengan
sulfur koloid. Berdasar pada hipotesis ini, urutan berikut dari reaksi kimia dapat di tampilkan
Ini harus dikenal bahwa skema diatas dari reaksi kimia adalah hanya hipotesis, sebab sifat
eksaknya dari 99mTc pada tingkat kelumit tida diketahui. Koloid sulfur-99mTc sangat berguna
dalam liver dan gambaran ginjal dan pada waktu itu juga digunakan dalam gambaran