Anda di halaman 1dari 2

Nigella Sativa improves Glycemic

Control and Ameliorates Oxidative


Stress in Patients with Type 2 Diabetes
Mellitus

Hasil study terbaru yang menjelaskan bahwa Nigella Sativa dapat meningkatkan
kontrol glikemik, bermanifestasi dengan pengurangan signifikan antara Gula
Darah Puasa dengan HbA1c di semua bacaan yang diambil dari study selama
satu tahun dibandingkan dengan database dari para koresponden. Hal ini
merefleksikan bahwa Nigella Sativa dapat meningkatkan kontrol glikemik
dalam jangka pendek (3 bulan) pada pasien DM tipe 2. Lebih dari itu,
penolakan signifikan terhadap gula darah ditemukan ketika diberikan NS
volatile oil 2,5ml per hari ditambahkan dengan metformin sebagai tatalaksana
pada pasien DM tipe 2 dengan insulin resistance syndrome.
Mekanisme efek hipoglikemik dari NS telah dilaporkan sebelumnya dengan
disertai pancreatic actions melalui peningkatan sekresi insulin dan
mempengaruhi proliferasi dan regenerasi sel beta. Grup lain dari penelitian ini
juga menjelaskan extra-pancreatic actions sebagai mekanisme efek
hipoglikemik dari NS melalui peningkatan sensitisasi jaringan terhadap insulin,
terutama hepar dan otot. Benhaddou-Andaloussi et al, juga melaporkan bahwa
NS ethanol-extract sangat baik dalam meningkatkan systemic glucose
homeostasis pada diabetic Meriones shawi dengan aktivitas melalui
peningkatan sirkulasi insulin dan peningkatan sensitifitas jaringan perifer
terhadap hormon. Pada studi kali ini, rangkuman mengenai efek hipoglikemik
dari NS tampak disertai dengan dual effect dari resistensi insulin perifer dengan
fungi sel beta. Hal ini juga didukung dengan penurunan signifikan dari
resistensi insulin, dan peningkatan signifikan dari fungsi sel beta dalam
mempengaruhi suplementasi NS pada studi ini.
Stres oksidatif dan reactive oxygen species (ROS) telah dijelaskan dapat
mempengaruhi pengembangan resistensi insulin, disfungsi sel beta, dan
komplikasi diabetes. Beban dari produksi radikal bebas ini sangat menetralkan
sistem pertahanan dari antioksidan, dimana termasuk enzymatic scavenger
superoxide dismutase, catalase, dan glutathione peroxidase. Dalam studi kali
ini, suplementasi NS selama satu tahun untuk pasien DM tipe 2 dilaporkan
dapat meningkatkan status antioksidan, dan pengurangan stres oksidatif, dengan
adanya peningkatan signifikan dari Total Antioxidant Capacity (TAC) dan
aktifitas catalase berkaitan dengan penurunan signifikan dari lipid peroxidation
markers.
Lebih dari itu, tatalaksana dengan NS telah dilaporkan dapat meningkatkan
status antioksidan sama baiknya dengan enzim antioksidan itu sendiri dan
penurunan lipid peroxidation terhadap manusia yang terekspose oleh pestisida
yang mempengaruhi stres oksidatif dan toksisitas hepar. Bagaimanapun,
Pourghassem-Gargari et al menemukan level lipid peroxidation yang lebih
rendah tetapi tidak ada perbedaan pada level enzim antioksidan, superoxide
dismutase, dan glutathione peroxidase atau pada total kapasitas antioksidan.
Berdasarkan data-data yang ada, kami menyimpulkan bahwa potensial
terjadinya hipoglikemik pada NS mungkin ada, setidaknya sebagian, untuk
mengurangi ROS dengan peningkatan subsequent dari sistem pertahanan
antioksidan dan supresi dari lipid peroxidation, dengan begitu dapat menjaga
integritas sel beta dan meningkatkan sensitifitas perifer terhadap insulin pada
pasien DM tipe 2.
Pada kasus lain, dilaporkan bahwa hiperglikemi pada DM tipe 2 yang baru
terdiagnosis menyebabkan dominasi ROS daripada antioksidan, yang
mengakibatkan kerusakan DNA oksidatif, yang mana mungkin berkontribusi
pada disfungsi sel beta pankreas, resistensi insulin, dan hal lain yang dapat
menyebabkan hiperglikemi. Jika dilihat peran sangat penting dari hiperglikemi
pada ROS yang berlebihan dan subsequent stres oksidatif pada DM, dan
mempertimbangkan efek hipoglikemik dan antioksidan dari NS pada studi ini,
kami menyimpulkan bahwa NS dengan penambahan pada scavenging ROS,
juga dapat meningkatkan status antioksidan secara tidak langsung melalui
penurunan kadar gula darah. Dengan didukung penurunan dari aktifitas enzim
dilaporkan juga berkaitan dengan kontrol glikemik yang rendah pada diabetes.
Sebelumnya, Fiorentino et al mengumumkan bahwa kontrol glikemik yang
sesuai, dimana antara episode hipoglikemik dan hiperglikemik telah berkurang,
dapat mempengaruhi tatalaksana terhadap dislipidemia, dan hipertensi, juga
dapat menghalangi stres oksidatif yang dapat menyebabkan komplikasi
mikrovaskular dan makrovaskular pada diabetes melitus.

Anda mungkin juga menyukai