Anda di halaman 1dari 3

LATAR BELAKANG

Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS) merupakan penyebab utama kematian


bayi pasca neonatus di Negara maju . Menurut American Of Academy Pediatrics SIDS
didefenisikan sebagai kematian bayi yang tiba-tiba.1

Kondisi ini biasanya rentan terhadap bayi dibawah usia 1(satu) tahun. Meski sudah
ada penelitian dan penyelidikan penyebab kematian, tetap belum dapat dipastikan
penyebabnya. Namun, diduga diturunkan (genetik). Selain itu juga diduga disebabkan oleh
adanya infeksi bakteri atau terhirupnya zat yang dapat menyebabkan bayi sulit bernapas.

Para ahli juga menduga kurangnya pengawasan dari orang tua, seperti diketahui SIDS
banyak terjadi pada bayi-bayi baru lahir yang tidur dengan wajah menghadap kebawah
sehingga hidungnya tertutup.apalagi bayi yang belum bias mengangkat kepalanya.

SIDS diperkirakan membunuh 2500 bayi setiap tahunnya di Amerka Serikat, diduga
factor genetik berpengaruh pada kebanyakan kasus dimana bayi tidur dalam posisi
tengkurap. Menurut penelitian, 129.090 kasus SIDS terjadi antara tahun 1993-2006.

SIDS adalah penyebab kematian paling umum sebelum berusia 1 tahun, terjadi pada 2
dari setiap 1000 kelahiran hidup di masyarakat umum. Distribusi etnik 2,5 sampai 6,0 setiap
1000 kelahiran hidup orang Amerika Asli dan Afro Amerika dan 1,0 sampai 2,5 dari setiap
1000 kelahiran hidup orang Asia, orang kulit putih, dan Amerika Latin.2

Di Indonesia, sekitar 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak terpapar asap rokok atau
menjadi perokok pasif. Soewarno Kosen mengungkapkan bahwa banyak warga Indonesia
terpapar asap rokok karena 91,8% perokok merokok di rumah. Asap rokok yang terhirup oleh
ibu hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya abortus, solusio plasenta, plasenta previa,
insufisiensi plasenta, kelahiran prematur, kecacatan pada janin, dan BBLR. Hal ini dapat
meningkatkan kematian neonatus dan sindrom kematian bayi mendadak. 3

Untuk mencegahnya biasakan bayi tidur telentang karena hal ini membuat bayi
mudah terbangun jika ada sesuatu yang menutupi hidungnya, bersihkan juga tempat tidur
bayi dari selimut, bantal yang tidak diperlukan, atau boneka yang bisa menutupi wajah bayi.

TUJUAN
1) Mengetahui definisi SIDS
2) Mengetahui insidensi SIDS
3) Mengetahui faktor resiko yang mempengaruhi SIDS
4) Mengetahui hasil pemeriksaan luar pada kasus SIDS
5) Mengetahui atopsi korban pada kasus SIDS
6) Mengetahui hasil pemeriksaan histologi pada kasus SIDS
7) Mengetahui aspek medikolegal kasus SIDS

1) American Academy of Pediatrics, Task Force on Sudden Infant Death Syndrome.


(2005). The changing concept of sudden infant death syndrome: Diagnostic coding
shifts,controversies regarding the sleeping environment, and new variables to consider
in reducing risk. Pediatrics.
2) Behrman, R. E. (2012). Ilmu Kesehatan Anak Nelson.Alih bahasa A. Samik Wahab.
Edisi 15 volume 1. Jakarta: EGC.

3) Prawirohardjo, S. ( 2010 ). Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai