PENDAHULUAN
yang lunak dengan warna bunga yang bervariasi sesuai dengan varietasnya seperti
warna hijau tua Brassica oleracea var. italica cv. Sakata, hijau muda Brassica
oleracea var. italica cv. Green Mountain, hijau kebiru-biruan Brassica oleracea
var. italica cv. Royal Green, dan hijau keunguan Brassica oleracea var. italica cv.
Green King. Tanaman brokoli berasal dari daerah Mediterania dan dibudidayakan
sejak masa Yunani Kuno. Sayuran ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970
(Dalmadi, 2010).
protein dan mineral serta berbagai vitamin yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh (Hastifarina dan Sinaga, 1997). Dalam brokoli mentah mengandung nilai
gizi seperti vitamin A, B1, vitamin B1, vitamin B3, vitamin C, vitamin E, vitamin
K, folat, fosfor, magnesium, besi, potassium, dan kalsium (USDA, 2011). Brokoli
(Rukmana, 1996).
1
2
brokoli lokal sangat rendah baik dari segi kualitas maupun kuantitas (Asril, 2009).
Mahkota bunga (curd) yang dimiliki rata-rata berukuran kecil dan tidak sempurna
daerah tersebut. Untuk memenuhi tingginya permintaan terhadap brokoli, saat ini
pemerintah mendatangkan brokoli dari luar negeri seperti dari Jepang, Australia,
Cina dan Amerika. Brokoli dan kembang kol yang diimpor terus bertambah dari
600 ton pada tahun 2008 menjadi 900 ton pada tahun 2010, dengan total harga
$684 dollar Amerika pada tahun 2008 dan 1.04 milliar dolar Amerika pada tahun
Brokoli memerlukan kondisi yang relatif sejuk dengan kisaran suhu rata-
rata kurang dari 23oC selama proses pertumbuhan bunga (Farnham dan Bjorkman,
ada yang terbentuk (Wurr et al., 1995). Persyaratan ini menjadi faktor utama yang
tinggi.
untuk dapat menginisiasi bunga brokoli diperlukan suhu pembungaan yang relatif
rendah (vernalisasi) pada akhir fase vegetatifnya (Booij dan Struik, 1990;
Grevsen, 1998). Apabila temperatur rendah ini tidak terpenuhi maka fase
3
tanaman kubis bunga Brassica oleracea cv. Milky satu keluarga dengan brokoli,
125 m di atas permukaan laut) dengan suhu harian rata-rata 27,5oC, akan tetapi
warnanya kuning dan tidak kompak. Mereka menduga suhu yang tinggi dan
1992).
yang lebih tepat diantaranya melalui pemilihan bibit dan pemberian pupuk dasar
2009).
brokoli dengan hasil yang baik (Zerkoune, 2000). Perusahaan benih di berbagai
Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap 8 kultivar hasil pemuliaan untuk
melihat kemampuan adaptasi pada suhu yang lebih tinggi dan pengaruh
4
pemberian pupuk yang berbeda terhadap hasil produksi curd. Delapan kultivar
kurang lebih 300 meter di atas permukaan laut. Daerah ini juga sering
dibudidayakan jenis kubis-kubisan seperti petsai atau sawi putih, kembang kol dan
kol. Kultivar yang mampu beradaptasi akan menjadi acuan dan langkah baru bagi
perusahaan benih untuk mengembangkan benih yang unggul yang dapat ditanam
pupuk akan dapat meningkatkan kesuburan tanah serta menyediakan unsur makro
maupun mikro yang diperlukan oleh tanaman, sehingga dalam penelitian ini
masing kultivar?
masing-masing kultivar.
Manfaat penelitian ini terdiri dari dua, yaitu manfaat secara akademik dan
yang toleran terhadap suhu tinggi di daerah tropis yang diberikan perlakuan pupuk
ZA, pupuk kandang dan pupuk urea. Sementara secara praktik penelitian ini
kuantitas yang baik sehingga dapat dimanfaatkan oleh para petani brokoli.