Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAHAN

Profil

Pelayanan

Potensi

Informasi

Produk Hukum

Prestasi

Agenda

Gallery

Kontak

Posts

Masukkan K

LAPORAN KERJA PELAKSANAAN


KEGIATAN PENDAMPINGAN
PENEMUAN KASUS PENYAKIT
MENULAR MENULAR DAN
PEMANTAUAN MINUM OBAT DI
KECAMATAN PANCORAN MAS 2016
7 Desember 2016 0 Comments

I. Pendahuluan

Bahwa penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang menimbulkan
kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan
penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan
efisien,mengingat Undang Undang no.4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular, PP No.40
tahun 1991, Permenkes No.82 thn 2014 ttg Penanggulangan Wabah Penyakit Menular. Atas dasar
itu maka Kecamatan Pancoran Mas membentuk Tim Pelaksana Kegiatan Pendampingan
Penemuan Kasus Penyakit Menular wilayah kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Tahun
Anggaran 2016 dengan Surat Keputusan Sekertaris Daerah Nomor : 443/37-PM/2016.
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberkulosis. Sebagian kuman Tuberkulosis menyerang paru dan dapat
juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasan Penyakit Paru. Sejak tahun 1995, Program pemberantasan
penyakit Tuberkulosis paru telah dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed
Treatment Short Course) yang direkomendasikan oleh WHO. Penanggulangan TB dengan
strategi DOTS dapat memberikan angka kesembuhan yang tinggi, menurut BANK
Dunia strategi DOTS merupakan strategi kesehatan yang paling Cost Efektif.

Informasi Kependudukan meliputi jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan distribusi


penduduk. Hal ini penting diperhatikan dalam proses pembangunan. Jumlah penduduk di
Kecamatan Pancoran Mas sampai dengan akhir Desember 2015 mencapai 247.855 jiwa.

Kualitas kesehatan menjadi aspek penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Untuk
itu perlu disediakan sarana dan prasarana yang menunjang kesehatan masyarakat. Kecamatan
Pancoran Mas memiliki sarana kesehatan sebagai berikut :

Jumlah Puskesmas : 3 unit

Jumlah RS : 4 unit

Jumlah Tenaga Kesehatan

Dokter : 47 Dokter Umum & 32 Dokter Gigi


Perawat : 82 orang

Bidan : 49 orang

Jumlah POSYANDU : 119

Jumlah POLIKLINIK : 5 unit

Masyarakat Memiliki Jaminan Kesehatan

- Masyarakat sebagian besar mampu untuk mengurus dan membuat BPJS (masyarakat mampu)

- Tersedianya Bank yang Melayani Pembayaran BPJS

Rekam Data :

BPJS bagi warga yang kurang mampu : 14.068 Orang

Tabel IPM (Indeks Pembangunan Masyarakat) Tahun 2015

Komponen Kota Depok Kecamatan Pancoran


Mas

Angka Harapan Hidup


74,10 69,25
(AHH)

Angka Melek Huruf


99,09 99,70
(AMH)

Rata-rata Lama Sekolah 11,17 11,45

Pengeluaran Perkapita
661,35 656,55
(PPP)

IPM 80,79 78,06

Sumber BPS, Survey IPM Kota Depok 2015 (*Angka Sementara)


II. Latar Belakang
Penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan, tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit
TB merupakan penyebab kematian nomor 3 dan nomor 1 dari golongan penyakit
infeksi. Diperkirakan setiap 100.000 penduduk Indonesia terdapat 130 penderita paru TB BTA
Positif. Penderita Penyakit TB sebagian besar kelompok usia kerja produktif, kelompok ekonomi
lemah dan berpendidikan rendah. Pada tahun 2015, jumlah penduduk di wilayah kerja
Kecamatan Pancoran Mas sebanyak 247.855 jiwa, dari jumlah tersebut diperkirakan suspek
HIV, BTA, HBSAG di Lab UPT Puskesmas Pancoran Mas sebanyak 1713 dan TB 1178 orang.
Penemuan BTA positif dari Bulan Januari sampai dengan September Tahun 2016 adalah 94
orang, berdasarkan data tersebut maka dapat diperincikan sebagai berikut :

1. Penemuan suspek belum mencapai target berdasarkan data estimasi dari Dinas
Kesehatan.

2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang TB paru.

3. Penemuan penderita BTA positif belum mencapai target.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum :Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian dengan cara memutuskan
mata rantai penularan sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat

2. Tujuan Khusus :Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru
BTA positif yang ditemukan Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

IV. Pelaksanaan Kegiatan dan Upaya yang dilakukan untuk mensukseskan Program DOTS
di kecamatan Pancoran Mas,dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan specimen dahak dari setiap suspek
2. Pengamatan dan pelacakan penderita TB paru yang mangkir
3. Pemeriksaan kontak serumah pasien TB positif
4. Penyuluhan kepada masyarakat oleh para kader ,RT dan petugas kesehatan.

V. PELAKSANAAN KEGIATAN

Mengingat letak geografis wilayah kecamatan Pancoran Mas yang berada ditengah perkotaan
yang masyarakatnya sangat individual dan tertutup perlu adanya terobosan untuk menemukan
penderita TB dengan BTA (+) dengan cara penemuan penderita oleh kader yang terdekat di
wilayahnya. Dengan menggunakan cara mendatangi rumah suspeck dan mendampingi nya untuk
pemeriksaan dahak ke Puskesmas terdekat. Disamping kegiatan diatas juga dimaksudkan untuk
konseling mengenai pencegahan penyakit, menjaga kebersihan lingkungan dan menjelaskan cara
minum obat dan reaksi obat. Kegiatan ini dilaksanakan secara aktif door to door. Dari jumlah
suspect diatas para kader terus melaksanakan screening dahak pasien suspect yang akhirnya
jumlah suspect yang positif menderita TB dengan BTA (+) adalah sebanyak 94 pasien per
September 2016.
Dalam upaya mencegah meluasnya penyakit TB, pemegang kegiatan di Kecamatan Pancoran
Mas dalam mendukung program Pemerintah untuk peningkatan kualitas lingkungan hidup dari
sisi peningkatan kesehatan masyarakat bersama dengan UPT Puskesmas Pancoran Mas
melaksanakan kegiatan pengentasan penyakit menular dengan melakukan pendataan
pendampingan penemuan kasus penyakit menular yang dilaksanakan pada bulan mei 2016 oleh
para kader se-kecamatan pancoran mas .

Pelaksanaan penyuluhan PHBS yang dilaksanakan di Aula Kantor Kecamatan secara kelompok
kepada : Tomas, Toga, Kader, Sedangkan untuk Kelompok resiko (keluarga penderita TB) baik
yang aktif dalam pengobatan maupun yang telah selesai menjalani pengobatan penyuluhan
dilakukan oleh kader dan petugas Puskesmas diwilayah nya tersebut. Diharapkan dengan adanya
pengawas yang berasal dari:

- Petugas kesehatan

- Orang lain ( kader ,tokoh masyarakat dll)

- Suami ,istri,keluarga yang serumah

Dapat mengawasi penderita TB paru dalam meningkatkan kepatuhan agar minum obat,
melaksanakan pola hidup bersih dan sehat sehingga penderita kembali pulih,dengan peran aktif
pengawas minum obat yang bertugas untuk :

- Melakukan pengawasan terhadap pasien dalam hal minum obat

- Mengingatkan pasien untuk pemeriksaan ulang dahak sesuai jadwal yang telah ditentukan

- Memberikan dorongan terhadap pasien untuk berobat secara teratur sampai selesai

- Mengenai efek samping ringan obat dan menasehati pasien agar tetap mau menelan obat

- Merujuk pasien bila efek samping semakin berat

- Melakukan kunjungan rumah

- Menganjurkan anggota keluarga untuk memeriksa dahak bila ditemui gejala TB

- Bersedia mendapat penjelasan di poliklinik


Share

Uncategorized
KUNJUNGAN WAGUB JABAR DEDI MIZWAR KE SIT AL-HARAKI
PEMILAHAN SAMPAH KECAMATAN PANCORAN MAS

Blog Kelurahan

Kelurahan Pancoran Mas

Kelurahan Depok

Kelurahan Depok Jaya

Kelurahan Rangkapan Jaya

Kelurahan Rangkapan Jaya Baru

Kelurahan Mampang

Berita Portal Depok Terbaru

Kesbangpol Depok Berencana Beri Edukasi Wawasan Kebangsaan di 11 Sekolah

Berantas Gratifikasi dan Pungli, Puluhan ASN Disdik Dibina


PGRI Depok: PPDB Online Permudah Peserta Didik

Puskesmas Pengasinan Gunakan Alat Atrean Digital

Pentingnya Pendidikan Moral Pancasila di Sekolah

Program Ketahanan Keluarga di Kecamatan Tapos Dinilai Berjalan Baik

Camat Tapos Ingatkan Warga untuk Peka Terhadap Lingkungan

Pemkot Depok Butuh Masukan Masyarakat

Dishub Kota Depok Dukung Angkot dengan AC

Pendatang Baru Diminta Tertib Administrasi Kependudukan

2017 Kecamatan Pancoran Mas. All Rights Reserved.

Alamat :

GPS Waypoint:

Anda mungkin juga menyukai