Anda di halaman 1dari 19

PENGANGGARAN

OLEH KELOMPOK 5:

NI WAYAN YUNIASTI (11)


NI GUSTI AYU MADE DWI LESTARI (27)

(AKUNTANSI EKSEKUTIF i)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2015
PENGANGGARAN

Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat sejumlah aktivitas berbeda yang berjalan
serempak,seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi dan pendanaan. Semua aktivitas itu
saling berkaitan dengan cara sedemikian rupa sehingga aktivitas tersebut mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi.

Anggaran (budget) adalah sebuah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi;
anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode tertentu.

Penganggaran (budgeting) adalah proses penyusunan anggaran. Prosedur yang dipakai


untuk menyusun anggaran disebut sistem anggaran (budgeting system). Anggaran operasi
biasanya mencakup satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk
tahun tersebut. Anggaran memiliki karakteristik berikut :

a. Anggaran mengestimasikan potensi laba satuan bisnis.


b. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja
ditunjang oleh jumlah nonmoneter (misalnya,unit yang dijual atau diproduksi).
c. Anggaran pada umumnya mencakup periode satu tahun.
d. Anggaran merupakan komitmen manajemen,manajer sepakat untuk mengemban
tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan.
e. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh
pihak yang menganggarkan(budgetee).
f. Begitu disetujui,anggaran hanya dapat di ubah dalam kondisi yang ditetapkan.
g. Secara berkala, kinerja financial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,dan
selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

A. TUJUAN PENGANGGARAN
Tujuan penganggaran adalah sebagai berikut :

a. Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta nonfinansial di masa yang akan
datang, mengidentifikasi berbagi sasaran finansial dan operasi tertentu yang menjadi
tujuan manajemen di masa depan. Sasaran tersebut yang menetapkan arah bagi kegiatan
dan transaksi perusahaan, diharapkan mengukir hasil laba yang memuaskan.
b. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Anggaran harus menyajikan informasi dengan cara yang tertata apik, tidak terlalu
berlimpah dan juga tidak terlalu ringkas.
B. MANFAAT PENGANGGARAN

Manfaat penganggaran antara lain sebagai berikut :

a. Perencanaan

Penganggaran mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang


ingin diraih oleh departemen mereka. Mengantisipasi kondisi operasi yang akan dihadapi
dan cara mengahadapinya. Proses perencanaan memadukan gagasan, prakiraan,
ketersediaan sumber daya dan realitas finansial untuk menciptakan serangkaian tindakan
guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.

b. Komunikasi

Penganggaran berfungsi sebagai instrument komunikasi yang dipakai oleh


bermacam-macam manajer untuk: bertukar informasi perihal tujuan, gagasan dan
pencapaian, serta berinteraksi dan memupuk kesadaran bagaimana setiap aktivitas mereka
memberikan kontribusi kepada keseluruhan operasi perusahaan.

c. Koordinasi

Penganggaran mengkoordinasikan berbagai segmen organisasi dan membuat setiap


manajer mengetahui bagaimana kegiatan-kegiatan yang berbeda terjalin erat satu sama
lain. Proses penganggaran mensyaratkan bahwa anggaran rinci dan baik disusun dengan
mencakup setiap aktivitas, departemen atau fungsi di dalam perusahaan, sehingga setiap
aspek operasi menyodorkan kontribusi bagi keseluruhan rencana perusahaan.

d. Pengendalian

Anggaran merupakan bagian integral dari sistem kontrol untuk mengevaluasi


kinerja sesungguhnya berdasarkan ukuran kinerja yang ditetapkan sebelumnya yang
diharapkan dapat mereka capai. Proses pengendalian mengikuti tiga urutan tahap yang
saling berhubungan: Pencatatan kinerja aktual, pembandingan kinerja aktual dengan
kinerja yang diharapkan, dan pemberian umpan balik regular supaya memungkinkan
pemantauan yang berkelanjutan atas kejadian. Ketiga tahap itu dilukiskan dalam gambar
berikut ini :

Proses Kontrol

Tujuan
organisasional Kesepakatan atas
keputusan yang
akan dilaksanakan

Peluang yang
tersedia

Hasil aktual dari Hasil diharapkan dari


keputusan(anggaran)
keputusan

Dibandingkan

Selisih

Kontrol memastikan bahwa sudah dilakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang
digariskan di dalam induk rencana dievaluasi. Anggaran menjadi tolak ukur yang
terhadapnya hasil aktual diukur dan kinerja manajer dievaluasi.
C. SISTEM PENGANGGARAN UNTUK AKTIVITAS BISNIS

Terdapat empat ancangan dasar terhadap anggara,yaitu :

1. Anggaran Inkremental(Incremental Budget)

Penganggaran inkremental adalah metode anggaran yang hanya


mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya. Kategori
sumber daya meliputi hal-hal seperti gaji, keperluan kantor, perjalanan, konsultasi, dan
penyusutan. Dalam penganggaran inkremental, anggaran tahun sebelumnya berfungsi
sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental. Oleh karena itu,analisis
hanya memperhatikan keputusan yang mempengaruhi suatu perubahan komitmen sumber
daya dalam tahun anggaran.

Berikut contoh anggaran inkremental :

2. Anggaran Basis Nol (Zero-Based-Budget)

Dalam penganggaran basis nol, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan
mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas
tahun anggaran. Para manajer harus mempertahankan tingkat anggaran pada setiap awal
tahun. Anggaran basis nol mengharuskan keputusan anggaran pada masa lalu untuk
dievaluasi ulang setiap tahunnya. Tingkat anggaran tahun sebelumnya tidak diterima
sebagaimana apa adanya. Kegiatan-kegiatan yang ada dianalisis, dan kesinambungan
aktivitas atau operasi tertentu mestilah berlandaskan pada kebutuhan atau manfaatnya
bagi organisasi. Kebutuhan sumber daya dapat disesuaikan sejalan dengan kondisi bisnis
yang berubah.

Berikut contoh anggaran basis nol :

3. Anggaran Statik(Static Budget)

Penganggaran static merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan


jasa dan pada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian
akuntansi,dan bagian hukum. Anggaran statik adalah anggaran yang sifatnya tetap begitu
anggaran tersebut sudah disusun. Anggaran statik disusun untuk tingkat aktivitas tertentu.
Penganggaran statik biasanya bermula dari suatu analisi setiap sumber daya dalam
anggaran. Manajer pusat pertanggungjawaban mengevaluasi kebutuhan untuk tahun
anggaran yang akan datang, menurut setiap suber daya. Oleh karena itu, manajer
menjustifikasi tingkat anggaran berdasarkan banyaknya jam kerja staff, jasa konsultasi,
perjalanan dan lain-lain yang akan dibutuhkan untuk mencapai misi pusat
pertanggungjawaban.
Berikut contoh anggaran statik:

4. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget)

Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih
berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.
Anggaran fleksibel mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Dengan demikian, perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat aktivitas dapat
dimasukkan ke dalam sistem anggaran dengan memakai anggaran fleksibel. Anggaran
fleksibel sebenarnya merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-macam tingkat
aktivitas. Anggaran semacam ini terutama bermanfaat dalam menaksir dan
mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.

Anggaran fleksibel mempunyai tiga kegunaan,yaitu :

Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data
taksiran tingkat aktivitas.
Karena anggaran fleksibel dapat menentukan berapa besarnya biaya pada bermacam-
macam tingkat aktivitas, anggaran ini dapat dipakai setelah adanya data untuk
menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual. Begitu biaya
taksiran untuk tingkat aktivitas aktual sudah diketahui, maka dapat disusun laporan
kinerja yang membandingkan biaya taksiran dengan biaya actual.
Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi ketidakpastian
dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas
tertentu.

Berikut contoh anggaran fleksibel :

D. PENYUSUNAN INDUK ANGGARAN (MASTER BUDGET)

Induk anggaran (master budget) adalah sebuah anggaran komperehensif yang


menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang
mencakup satu tahun atau kurang. Induk anggaran :

Mengakui hubungan di antara beragam aktivitas dari berbagai departemen yang


berinteraksi yang ada di dalam perusahaan.
Merangkum anggaran masing-masing departemen tersebut.
Memadukan masing-masing anggaran ke dalam gabungan harmonis bagi perusahaan
secara keseluruhan.

Induk anggaran terdiri atas dua komponen utama,yaitu :


ANGGARAN OPERASI ANGGARAN KEUANGAN
Anggaran penjualan Anggaran pengeluaran modal
Anggaran produksi Anggaran kas
Anggaran bahan baku langsung Laporan laba rugi dianggarkan
Anggaran tenaga kerja langsung Neraca dianggarkan
Anggaran overhead pabrik
Anggaran persediaan akhir barang jadi
Anggaran beban penjualan dan administrasi

Berikut skedul saling keterkaitan dalam Induk Anggaran :

1. Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan (sales budget) merupakan skedul rinci yang memperlihatkan


penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal
dari estimasi permintaan akan produk perusahaan pada harga tertentu. Estimasi ini pada
gilirannya ditentukan berdasarkan prakiraan penjualan. Memproyeksikan atau
memprediksi penjualan yang akurat merupakan pekerjaan yang sukar karena penjualan
merupakan fungsi variable ekternal (selera konsumen dan kondisi ekonomi) dan variabel
internal (harga, upaya penjualan, dan belanja iklan).

Berikut contoh anggaran penjualan :

2. Anggaran Produksi

Setelah anggaran penjualan selesai di susun, kebutuhan produksi untuk periode


anggaran yang akan datang dapat ditentukan dan diorganisasikan dalam bentuk anggaran
produksi. Anggaran produksi (production budget) adalah skedul rinci yang
mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan untuk meraih
penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Barang-barang yang memadai
haruslah tersedia untuk mencukupi kebutuhan penjualan dan menyediakan persediaan
akhir yang dikehendaki.

Berikut contoh anggaran produksi :

3. Anggaran Bahan Baku Langsung

Setelah kebutuhan produksi dihitung, anggaran bahan baku langsung (direct


materialbudget) harus disusun guna memperlihatkan bahan baku yang dibutuhkan dalam
proses produksi. Taksiran penggunaan bahan baku berhubungan langsung dengan
kebutuhan produksi, namun pembelian bahan baku tergantung pada baik taksiran
penggunaan bahan baku maupun persediaan bahan baku. Bahan baku dengan jumlah
yang memadai sepatutnya tersedia untuk memenuhi kebutuhan produksi dan
menyediakan persediaan akhir yang dikehendaki untuk tahun anggaran.

Berikut contoh anggaran bahan baku langsung :


4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran
produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk
mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi biaya. Seiring
dengan itu,tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang
berlebihan, yang juga menyebabkan waktu tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja
langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya
apa yang dibutuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan
dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh
situasi.

Berikut contoh anggaran tenaga kerja langsung :


5. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran overhead pabrikasi (manufacturing overhead budget) merupakan


skedul rinci taksiran biaya produksi, selain biaya bahan baku dan biaya tenapa kerja
langsung, yang harus dikeluarkan untuk memenuhi ekspekstasi produksi di masa yang
akan datang. Biaya overhead harus dipilah-pilah berdasarkan perilaku biaya untuk tujuan
penyusunan anggaran, dan dibuat tarif overhead yang ditentukan dimuka. Tarif overhead
itu dipakai untuk membebankan (melekatkan)overhead pabrikasi ke unit-unit produk
selama periode anggaran. Anggaran overhead pabrikasi mempunyai dua tujuan :

Mengintegrasikan anggaran biaya overhead yang disusun oleh manajer produksi


dan departemen jasa.
Menghitung tarif overhead pabrikasi untuk periode akuntansi yang akan datang.

Berikut contoh anggaran overhead pabrik :

6. Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi


Setelah anggaran penjualan hingga ke anggaran overhead pabrikasi selesai
disusun, kini tersedia data yang memadai untuk menghitung biaya pokok barang jadi.
Komputasi itu diperlukan karena dua sebab :

Untuk mengetahui seberapa banyak yang akan dibebankan ke biaya pokok


penjualan pada laporan laba rugi dianggarkan.
Untuk mengetahui berapa besar yang akan dilaporkan pada neraca untuk pos
barang yang belum terjual.Nilai rupiah unit barang yang belum terjual yang
direncakan ada di tangan perusahaan dihitung dalam anggaran persediaan akhir
barang jadi (ending finished goods inventory budget).

Berikut contoh anggaran persediaan akhir barang jadi :

7. Anggaran Beban Penjualan dan Administratif


Anggaran beban penjualan dan administrasi (selling and administratife expense
budget) berisi daftar antisipasi prediksi beban dalam bidang selain pabrikasi yang akan
dikeluarkan dalam periode anggaran. Beban penjualan adalah biaya-biaya promosi,
penjualan, dan pegiriman produk kepada pelanggan. Biaya tersebut meliputi berbagai pos
yang dapat dibagi ke dalam beban variabel dan beban tetap.

Biaya penjualan variable, seperti komisi penjualan dan beban pengiriman, bisa
ditaksir dengan membuat suatu persentase taksiran jumlah rupiah penjualan atau dengan
mengalikan biaya per unit dengan banyaknya unit yang terjual. Biaya penjualan tetap
meliputi gaji, sewa dan penyusutan. Biaya teresbut dianggarkan pada jumlah yang tidak
berubah per bulannya.

Beban administrative adalah biaya yang berkaitan dengan aktivitas seperti


pemberian arahan umum bagi perusahaan dan penyediaan jasa bagi personalia.walaupun
sebagian besar beban administrative berperilaku tetap,beberapa unsure seperti beban
keperluan kantor dan beban telepon berperilaku variabel.

Berikut contoh anggaran beban penjualan dan administrasi :

8. Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagamana
sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu.
Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk
diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Anggaran kas terdiri dari
empat bagian yaitu, bagian penerimaan kas, pengeluaran kas, kelebihan atau kekurangan
kas, bagian pendanaan.

Berikut contoh anggaran kas :

9. Laporan Laba Rugi Dianggarkan


Laporan laba rugi dianggarkan (budget income statement) dianggarkan
merupakan salah satu skedul kunci dalam anggaran. Laporan laba rugi dianggarkan
memaparkaan estimasi pendapatan dan beban beragam aktivitas yang menghasilkan laba
untuk periode anggaran tertentu. Tujuan laporan laba rugi dianggarkan adalah untuk
mengantisipasi laba setelah pajak perusahaan. Pada tahap penyusunan anggaran ini,
perhatian manajemen bergeser dari pengambilan keputusan, perencanaan dan
pengendalian ke pelaporan eksternal kepada pihak pemegang saham. Setelah laporan
disusun, laporan teresebut merupakan tolak ukur terhadap kinerja perusahaan berikutnya
akan diukur/dibandingkan.

Berikut contoh anggaran laba rugi dianggarkan :

10. Neraca Dianggarkan


Neraca dianggarkan (budget balance sheet) mengestimasi kondisi keuangan pada
akhir periode anggaran. Neraca dianggarkan disusun dengan memulainya dari neraca
sekarang dan menyesuaikan dengan data yang tertera pada anggaran sebelumnya. Neraca
dianggarkan mengasumsikan bahwa semua anggaran operasi dan rencana keuangan
dipenuhi. Berikut contoh neraca dianggarkan :

DAFTAR PUSTAKA
Simamom,Henry.Akuntansi Manajemen.Edisi Kedua Yogyakarta;UPP AMP YKPN

Anda mungkin juga menyukai