Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH KELOMPOK 5:
(AKUNTANSI EKSEKUTIF i)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2015
PENGANGGARAN
Pada hampir setiap organisasi bisnis, terdapat sejumlah aktivitas berbeda yang berjalan
serempak,seperti penjualan, produksi, pembelian, distribusi dan pendanaan. Semua aktivitas itu
saling berkaitan dengan cara sedemikian rupa sehingga aktivitas tersebut mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi.
Anggaran (budget) adalah sebuah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi;
anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan
organisasi selama periode tertentu.
A. TUJUAN PENGANGGARAN
Tujuan penganggaran adalah sebagai berikut :
a. Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta nonfinansial di masa yang akan
datang, mengidentifikasi berbagi sasaran finansial dan operasi tertentu yang menjadi
tujuan manajemen di masa depan. Sasaran tersebut yang menetapkan arah bagi kegiatan
dan transaksi perusahaan, diharapkan mengukir hasil laba yang memuaskan.
b. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran.
Anggaran harus menyajikan informasi dengan cara yang tertata apik, tidak terlalu
berlimpah dan juga tidak terlalu ringkas.
B. MANFAAT PENGANGGARAN
a. Perencanaan
b. Komunikasi
c. Koordinasi
d. Pengendalian
Proses Kontrol
Tujuan
organisasional Kesepakatan atas
keputusan yang
akan dilaksanakan
Peluang yang
tersedia
Dibandingkan
Selisih
Kontrol memastikan bahwa sudah dilakukan tindakan untuk mencapai tujuan yang
digariskan di dalam induk rencana dievaluasi. Anggaran menjadi tolak ukur yang
terhadapnya hasil aktual diukur dan kinerja manajer dievaluasi.
C. SISTEM PENGANGGARAN UNTUK AKTIVITAS BISNIS
Dalam penganggaran basis nol, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan
mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas
tahun anggaran. Para manajer harus mempertahankan tingkat anggaran pada setiap awal
tahun. Anggaran basis nol mengharuskan keputusan anggaran pada masa lalu untuk
dievaluasi ulang setiap tahunnya. Tingkat anggaran tahun sebelumnya tidak diterima
sebagaimana apa adanya. Kegiatan-kegiatan yang ada dianalisis, dan kesinambungan
aktivitas atau operasi tertentu mestilah berlandaskan pada kebutuhan atau manfaatnya
bagi organisasi. Kebutuhan sumber daya dapat disesuaikan sejalan dengan kondisi bisnis
yang berubah.
Untuk tujuan pengendalian dan evaluasi kinerja, anggaran fleksibel jauh lebih
berfaedah karena anggaran ini tidak dibatasi hanya pada satu tingkat aktivitas saja.
Anggaran fleksibel mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan.
Dengan demikian, perubahan yang mungkin terjadi dalam tingkat aktivitas dapat
dimasukkan ke dalam sistem anggaran dengan memakai anggaran fleksibel. Anggaran
fleksibel sebenarnya merupakan serangkaian anggaran untuk bermacam-macam tingkat
aktivitas. Anggaran semacam ini terutama bermanfaat dalam menaksir dan
mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi.
Anggaran fleksibel dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data
taksiran tingkat aktivitas.
Karena anggaran fleksibel dapat menentukan berapa besarnya biaya pada bermacam-
macam tingkat aktivitas, anggaran ini dapat dipakai setelah adanya data untuk
menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual. Begitu biaya
taksiran untuk tingkat aktivitas aktual sudah diketahui, maka dapat disusun laporan
kinerja yang membandingkan biaya taksiran dengan biaya actual.
Anggaran fleksibel dapat menolong manajemen dalam menghadapi ketidakpastian
dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas
tertentu.
1. Anggaran Penjualan
2. Anggaran Produksi
Anggaran tenaga kerja langsung juga disusun dengan mengacu kepada anggaran
produksi. Tujuan anggaran tenaga kerja langsung (direct labor budget) adalah untuk
mempertahankan tenaga kerja yang memadai dalam rangka memenuhi biaya. Seiring
dengan itu,tenaga kerja haruslah cukup banyak untuk menghindari waktu lembur yang
berlebihan, yang juga menyebabkan waktu tingginya biaya. Kebutuhan tenaga kerja
langsung mestilah dihitung sehingga perusahaan mengetahui apakah tersedia waktu kerja
yang memadai untuk memenuhi kebutuhan produksi. Dengan mengetahui sebelumnya
apa yang dibutuhkan menyangkut waktu kerja sepanjang tahun anggaran, perusahaan
dapat merumuskan rencana untuk menyesuaikan tenaga kerja manakala didesak oleh
situasi.
Biaya penjualan variable, seperti komisi penjualan dan beban pengiriman, bisa
ditaksir dengan membuat suatu persentase taksiran jumlah rupiah penjualan atau dengan
mengalikan biaya per unit dengan banyaknya unit yang terjual. Biaya penjualan tetap
meliputi gaji, sewa dan penyusutan. Biaya teresbut dianggarkan pada jumlah yang tidak
berubah per bulannya.
8. Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagamana
sumber daya kas akan diperoleh dan dikonsumsi selama periode waktu tertentu.
Anggaran kas yang rinci akan memaparkan kapan perusahaan mempunyai kas untuk
diinvestasikan dan kapan harus meminjam dana dari kreditor. Anggaran kas terdiri dari
empat bagian yaitu, bagian penerimaan kas, pengeluaran kas, kelebihan atau kekurangan
kas, bagian pendanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Simamom,Henry.Akuntansi Manajemen.Edisi Kedua Yogyakarta;UPP AMP YKPN