Anda di halaman 1dari 13

1.1 Profil Rumah Sakit Dr. A.

Dadi Tjokrodipo

1.1.1 Sejarah

Perubahan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang sangat fundamental

menuntut perlunya sistem perencanaan pembangunan yang komprehensif dan

mengarah kepada perwujudan transparasi, akuntabilitas, demokratisasi dan

partisipasi masyarakat yang pada akhirnya dapat menjamin pemanfaatan dan

pengolakasian sumber dana pembangunan yang semakin terbatas menjadi lebih

efisien dan efektif berkelanjutan.

Sesuai dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kota

bandar Lampung Tahun 2010-2015, serta berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) tahun 2015, maka kebijakan Pembangunan Kota Bandar

Lampung Tahun 2015 diarahkan pada program dan kegiatan yang salah satunya

adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui

pengadaan/penyediaan sarana dan prasarana penunjang kesehatan,

pembangunan/rehabilitasi puskesmas, puskesmas pembantu (PUSTU), penciptaan

lingkungan hidup yang sehat, penyediaaan sarana dan prasarana penunjang

kesehatan, meningkatnya mutu jangkauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

terutama bagi penduduk miskin.

Tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di

Indonesia, telah mendorong pemerintah untuk mmprioritaskan program-program

yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan Ibu dan Anak, mengingat bahwa

dari Ibu yang sehat akan menentukan generasi sehat yang pula. Dengan adanya
kasus-kasus yang telah disebutkan diatas tadi, Pemerintah Kota Bandar Lampung

memandang perlu dan terus berurusan meningkatkan derajat kesehatan bagi

masyarakat dengan mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandar

lampung, mengingat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi lampung dari tahun

ketahun terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien rumah sakit. Selain itu

Puskesmas Rawat Jalan dan Puskesmas Perawatan yang ada di Kota Bandar

Lampung terjadi pula peningkatan jumlah kujungan baru.

Dengan kerja keras dari semua pihak termasuk Bapak Walikota Bandar

Lampung dimana kesehatan merupakan program unggulan ke dua dari Walikota

Bandar Lampung, akhirnya Pembangunan tahap pertama Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Bandar Lampung dapat terselesaikan dan diresmikan oleh Bapak

Walikota Bandar Lampung pada tanggal 29 April 2010. Acara peresmian Rumah

Sakit tersebut dihadiri oleh para undangan seperti Ketua DPRD Kota Bandar

Lampung, muspida-muspida, Kepala Dinas se-Kota Bandar Lampung, Kepala

Dinas Kesehatan Provinsi, Profesi-profesi yang ada di Wilayah yang ada di Kota

Bandar Lampung, Direktur/Perwakilan dari Rumah Sakit pemerintah dan swasta,

tokoh masyarakat dan undangan yang lainnya.

Selanjutnya dengan adanya Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung

Nomor 36/09/HK/2011 tanggal 20 Januari 2011 tentang Pemberian Nama Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandar Lampung, maka nama Rumah Sakit

yang semula bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandar

Lampung berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A. Dadi
Tjokrodipo Kota Bandar Lampung. dan Rumah Sakit tersebut Tetap Milik dan

Dikelola oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Sebagai gambaran dibawah ini kunjungan Pasien baru dibandingkan dengan yang

lama di RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo selama periode tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Kunjungan Baru dan Kunjungan Lama Tahun 2015

Data Kunjungan Baru dan Kunjungan Lama Periode Januari - Desember

2015

No Bulan Kunjungan Baru Kunjungan Lama


1 Januari 1,621 3,205

2 Februari 1,486 3,034


3 Maret 2,814 2,150

4 April 2,822 2,119


5 Mei 2,060 2,217

6 Juni 2,091 2,381


7 Juli 1,602 2,126

8 Agustus 1,859 2,536


9 September 1,953 2,312

10 Oktober 1,736 2,204


11 Nopember 1,525 2,299

12 Desember 1,683 2,157


JUMLAH 23,252 28,740

Tabel 2.2
Jumlah Pasien Poli Rawat Jalan Berdasarkan Spesialistik Tahun 2015
No Poli Jamkeskot BPJS Umum Jumlah
6
1 Umum 7 183 206 456
1,9 4,9 22 7,14
2 Penyakit Dalam 30 91 1 2
5 1,1 24 1,98
3 Orthopedi 47 91 3 1
1,1 2,0 56 3,73
4 THT 67 04 6 7
1,6 5,1 21 6,95
5 Mata 25 22 2 9
2,6 1,4 31 4,47
6 Anak 98 64 3 5
8 9 17 1,91
7 Obgyn 41 05 0 6
7 2,3 71 3,78
8 Gigi 26 37 8 1
1,9 1,8 14 3,91
9 Bedah 00 73 5 8
2,4 4,9 20 7,53
10 Paru 25 08 2 5
1,9 5,1 11 7,24
11 Syaraf 91 41 3 5
Kulit dan 7 1,8 23 2,79
12 Kelamin 01 57 3 1

JUMLAH 16,618 31,976 3,342 51,936

Secara kronologis sejarah Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi

Tjokrodipo Bandar Lampung dari awal berdirinya sampai dengan saat ini, sebagai

berikut :

1. Surat Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor : KPBL.03/460-

PL/2007 tentang Persetujuan Penetepan Lokasi untuk Pembangunan

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandar Lampung diatas tanah seluas

25.887 m2 (Dua Puluh Lima Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Tujuh
Meter Persegi) terletak di Kelurahan Sumur Putri Kecamatan Teluk

Betung Utara Kota Bandar Lampung.

2. Surat Rekomendasi Izin Keterangan Rencana Kota (KRK) Nomor :

591.4/122/VII/13/2009 tanggal 30 Juni 2009 tentang pembangunan RSUD

Kota Bandar Lampung.

3. Pemerintah Kota Bandar Lampung dibantu oleh CV. WIDYA WAHANA

(2007) sebagai Consulting Engineers membuat Pra Rencana Desain,

Analisa Situasi dan Draft Final Master Plan RSUD Kota Bandar Lampung.

Selain itu pula Pemerintah Kota Bandar Lampung dibantu oleh CV.

VISITAMA CONSULT membuatkan studi kelayakan pembangunan

RSUD Kota Bandar Lampung.

4. Tanggal 7 April 2008, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Lampung

membuat surat yang ditujukan kepada Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI

Jakarta No. 445/0834/III.10.2/IV/2008 perihal Rekomendasi Pendirian

RSUD Kota Bandar Lampung. Dengan keluarnya rekomendasi tersebut

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung menindaklanjuti isi dari

rekomendasi tersebut,

5. Pada tanggal 1 Juni 2009 Kepala Dinas Kesehatan Kota bandar Lampung

mengeluarkan Surat izin pendirian Rumah Sakit dengan Nomor :

445.2.140.09.VI.2009 dengan masa berlaku sampai tanggal 1 Juni 2011.

6. Tanggal 21 Januari 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

mengeluarkan Izin operasional Penyelenggaraan RSUD Dr. A Dadi

Tjokrodipo Kota Bandar Lampung Nomor : 445.2.20.09.2011 yang


berlaku selama 5 tahun terhitung tanggal 21 Januari 2011 s/d 21 Januari

2016 dan telah diperpanjang dengan terbitnya SK Walikota Bandar

Lampung Nomor : 825/IV.41/HK/2015 tanggal 12 Agustus 2015. Izin

Operasional berlaku s/d tanggal 12 Agustus 2020.

7. Tanggal 23 Februari 2011 dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor : HK.03.05/I/564/11 tentang Penetapan Kelas

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. A Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung.

8. Tanggal 26 Februari 2011, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

menerbitkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung

Nomor 440.141.09.2011 tetang Kegiatan Akreditasi Rumah Sakit Umum

Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.

9. Tanggal 28 Februari 2011 dikeluarkan Surat Keterangan Nomor Kode

Rumah Sakit No. IR.02.01/I.1/1378/2011 dari Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Adapun

kode RSUD Dr. A Dadi Tjokrodipo adalah 18 71 0 48.

10. Tangal 12 Mei 2011, Walikota Bandar Lampung menerbitkan Peraturan

Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 05 Tahun 2011 Tentang

Retribusi Jasa Umum.

11. Tanggal 22 Agustus 2011, Direktur RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar

Lampung menerbitkan Surat Keputusan Direktur RSUD dr. A. Dadi

Tjokrodipo Bandar Lampung No. 440/384/RSUD-BLUD/09/2011 tentang


Pembentukan Tim Penyusun dan Tim Pembahas Persiapan Badan Layanan

Umum Daerah RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.

12. Tanggal 23 Nopember 2011, Walikota Bandar Lampung mengeluarkan

Keputusan Walikota Bandar Lampung :

a. Nomor 591/IV.41/HK/2011 tetang Pengesahan Visi dan Misi Rumah

Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung

b. Nomor 592/IV.41/HK/2011 tentang Pengesahan Rencana Strategis

Rumah Sakit Umum Daerah dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung

tahun 2011-2016.

13. Tanggal 25 Nopember 2011, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr.

A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung

14. Berdasarkan penilaian Tanggal 08 11 Desember 2011 oleh Tim penilai

Akreditasi Rumah Sakit yang terdiri dari Dr. Djaenah Karim, Sp. RM,

MARS, Agatha Cecilia Susanti, SKp, M.Kes, Dr. Pramadya

Bachtiar,M.Kes, ditetapkan RSUD telah memenuhi standar pelayanan

Rumah Sakit yang meliputi Administrasi dan Manajemen, Pelayanan

Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan keperawatan, dan Rekam

medis berdasarkan sertifikat akreditasi Rumah Sakit Tanggal 12 Januari

2012 Nomor : KARS-SERT/290/I/2012.

15. Pada tanggal 3 Agustus 2011 dilaksanakan naskah kesepakatan teknis

kegiatan bimbingan teknis penyusunan dokumen persyaratan administrasi


penerapan pola pengelolaan keuangan (PPK) BLUD antara Perwakilan

BPKP Provinsi Lampung dengan RSUD dr. A Dadi Tjokrodipo Kota

Bandar Lampung. Selanjutnya pada tanggal 21 Agustus 2011 berdasarkan

SK Direktur No.440/384/RSUD-BL/09/2011 dibentuk Tim Penyusun dan

Tim Pembahas dalam rangka persiapan BLUD. Tanggal 3 Februari 2012

dilakukan penilaian Administratif PPK-BLUD berdasarkan SK Walikota

No. 669/IV.41/HK/2011.

16. Tanggal 26 Desember 2011, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 669/IV.41/HK/2011 tentang

Penetapan Tim Penilai Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. A. Dadi

Tjokrodipo Bandar Kota Bandar Lampung.

17. Tanggal 18 Januari 2012, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Keputusan Walikota Bandar Lampung No. 28/IV/41/HK/2012 tentang

Pengesahan Sandar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah dr. A.

Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung.

18. Tanggal 24 Januari 2012, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 31/IV.41/HK/2012 tentang

Pengesahan Standar Pelayananan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah dr.

A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.

19. Tanggal 25 Januari 2012, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 05 Tahun 2012 tentang

Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung.
20. Tanggal 3 Pebruari 2012, Sekretaris Kota Bandar Lampung menerbitkan

Penilaian Dokumen Adminstratif Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Umum Daerah RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung.

21. Tanggal 8 Februari 2012, Walikota Bandar Lampung menerbitkan

Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 69.1/IV.41/HK/2012 tentang

Penetapan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Umum Layanan

Umum Daerah (PPK-BLUD) RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung.

1.1.2 Lokasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar

Lampung memiliki luas tanah seluas 2,5 hektar dengan luas bangunan 4.396 m 2.

Berada di tengah kota dan sangat mudah dikunjungi masyarakat. Dengan luas

tanah dan bangunan yang kurang memadai lagi maka diputuskan pada tahap

pembangunan selanjutnya akan diperluas dan dibangun gedung baru yang

berlokasi masih di Jalan Basuki Rahmat, No. 73 Kelurahan Sumur Putri

Kecamatan Teluk Betung Utara Kota Bandar Lampung. Pada tahun 2012

direncanakan tahap pembangunan baru dapat dilakukan dengan fasilitas pelayanan

yang lebih banyak.

1.1.3 Visi, Misi dan Tujuan RS. Dr. A. Dadi Tjokrodipo

a. Visi Rumah Sakit


Menjadi Rumah Sakit yang Profesional, Bermutu, Nyaman dan

Mandiri
b. Misi Rumah Sakit

1. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional untuk

menunjang pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.

2. Pelayanan kesehatan, bermutu, terjangkau dan informatif serta

berorientasi pada kepuasan pasien.

3. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, hijau dan bebas

dari polusi.

4. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan

akuntabel.

c. Tujuan

1 Mengupayakan tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal bagi masyarakat yang optimal bagi masyarakat.

2 Menyediakan akses pelayanan kesehatan makin luas, profesional,

efektif, efisien dan terjangkau bagi semua golongan masyarakat.

3 Menjadikan Rumah Sakit Daerah sebagai pusat rujukan di Wilayah

Kota Bandar Lampung yang berorientasi pada kepuasan pasien.

3.2. Kajian Situasional Manajemen Pelayanan

3.2.1. Perencanaan (Perencanaan)

1. Visi Rumah Sakit atau Ruangan

a. Apakah terdapat Visi dalam Rumah Sakit atau Ruangan?

ya sudah terdapat misi rumah sakit

Visi:
Menjadi Rumah Sakit yang Memberikan Pelayanan Profesional,

Bermutu, Nyaman dan Mandiri

b. Apakah visi sudah sesuai dengan kegiatan pelayanan?

Visi sudah mulai berjalan dengan optimal dan pelayanan yang

professional pastinya membutuhkan tenaga kesehatan yang

mendukung seperti pendidikan yang menunjang contohnya S1+Ners,

di rumah sakit ini khususnya ruang E2 perawat yang S1+ners ada 6

orang.
2. Misi Rumah Sakit atau Ruangan

Misi:
a. Menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional untuk menunjang

pelayanan kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan.


b. Pelayanan kesehatan, bermutu, terjangkau dan informatif serta berorientasi pada

kepuasan pasien.
c. Menciptakan lingkungan Rumah Sakit yang bersih, hijau dan bebas dari polusi.
d. Mengelola seluruh sumber daya secara transparan, efektif, efisien dan akuntabel.
3. Motto atau Filosofi
a. Apakah terdapat motto didalam ruangan rawat?
Tidak ada motto diruangan namun adanya motto rumah sakit yaitu Motto:

kepuasan anda adalah senyuman kami


b. Apakah motto sudah sesuai dengan disosialisasikan dan dimengerti oleh semua

karyawan?
Sudah cukup dimengerti dan disosialisasikan oleh karyawan dengan cukup baik.
4. Sasaran Strategi Organisasi
a. Apakah terdapat sasaran kerja dalam rumah sakit atau ruangan?
Program kerja:
Program kerja rumah sakit ada tetapi untuk program kerja ruangan belum ada.
b. Apakah program kerja sesuai dengan kegiatan pelayanan?
Program kerja rumah sakit sudah berjalan secara optimal.
5. Standar Operasional Prosedur atau SAK
a. Apakah terdapat standar operasional prosedur kegiatan dalam rumah sakit atau

ruangan?
SOP/ SAK : SOP dan SAK sudah ada
b. Apakah SOP atau SAK digunakan sesuai dengan pelayanan?
Sudah dijalankan
6. Kebijakan atau Aturan
a. Apakah terdapat kebijakan dalam rumah sakit atau ruangan? Misal: kebijakan

pelatihan pendidikan keperawatan/ pemberian beasiswa?


Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu tenaga kerja perawat E2 didapatkan

bahwa dari pihak rumah sakit sudah memfasilitasi pelatihan terhadap

karyawannya secara bergantian dan untuk masalah pendidikan karyawannya

rumah sakit menuntut pendidikan yang lebih tinggi namun dengan biaya sendiri.
Bentuk kebijakan pelatihan pendidikan:
1) Memberikan fasilitas pelatihan misalnya: BTCLS
2) Menuntut karyawan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi tetapi

dengan biaya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai