Anda di halaman 1dari 29

7 Keutamaan Bulan

Ramadhan Bagi Umat


Islam

7 Keutamaan Bulan Ramadhan Bagi Umat Islam


Telah diwajibkan kepada umat Islam untuk
berpuasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan.
Bulan kesembilan pada penanggalan Hijriah ini
memiliki banyak keutaaman bagi umat Islam,
bahkan beberapa menyebutnya bulan seribu
bulan.
Belanja Online Praktis dan Diskon besar dibulan
Ramadhan: http://www.lazada.co.id/ramadhan-
sale/
Khusus pada bulan Ramadhan ini, amal kebaikan
umat Islam akan dibalas dengan berkah pahala
yang berlipat ganda, bahkan bila kita menjalani
puasa dengan sempurna, ketika hari lebaran
datang, kita akan bersih dari dosa seperti bayi
yang baru lahir kembali. Maka kita sebagai umat
muslim sudah seharusnya tidak melewatkan bulan
Ramadhan dengan kegiatan yang sia-sia, agar
lebih termotivasi menjalani bulan puasa dan lebih
memahami makna bulan ramadhan itu sendiri,
mari kita ketahui bersama apa saja keutamaan-
keutamaan bulan Ramadhan, bulan penuh berkah.
1. Bulan Diturunkannya Al-Quran
Bulan Ramadhan merupakan bulan dimana kitab
suci umat Islam (Al-Quran) pertamakali
diturunkan. Sesuai dengan QS. Al-Baqarah 185
yang artinya:
Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang batil).

2. Amal Sholeh Yang Berlipat


Ganda
Sebagai umat Islam yang menjalankan amalan
sholeh dan kewajiban seorang muslim pada bulan
ramadhan akan mendapatkan balasan berlipat
ganda, sampai sebagai 70 kali lipat sebagaimana
terdapat dalam Hadist:
Khutbah Rasululah saw pada akhir bulan Sa`ban
Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang
penuh berkah telah menaung. Bulan yang
didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Bulan yang padanya Allah
mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan.
Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan
diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya
seperti orang yang melakukan perbuatan yang
diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa
yang melakukan suatu kewajiban pada bulan
itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari
kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya.
Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan
Ramadhan (HR. Bukhori-Muslim).

3. Bulan Pernuh Keberkahan


Pada bulan puasa seorang muslim berkesempatan
untuk kembali ke jalan yang baik dan mendapat
keberkahan yang nilainya sama dengan seribu
bulan. Maka bila seorang muslim pada bulan
puasa saja tidak juga memanfaatkan
kesempatannya, bulan lain kemungkinan akan
lebih buruk lagi. seperti hadits dibawah ini:
Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan
yang penuh berkah. Allah mewajibkan kamu
berpuasa, karena dibuka pintu- pintu surga,
ditutup pintu-pintu neraka, dan dibelenggu
syaitan- syaitan, serta akan dijumpai suatu malam
yang nilainya lebih berharga dari seribu bulan.
Barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh
kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan
mendapatkan itu untuk selama-lamanya. (HR
Ahmad, An-Nasal, dan Baihaqi).

4. Ramadhan Bulan
Pengampunan Dosa
Pada bulan Ramadhan juga seorang muslim
berkesempatan untuk meraih pahala sebanyak-
banyaknya, bahkan ibadah yang sempurna pada
bulan puasa akan menjadikan seorang muslim suci
kembali bagaikan bayi yang baru lahir. Sesuai
Hadist Shahih:
Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena
iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-
dosanya yang lalu. (HR. Bukhari)
Shalat yang lima waktu, dari jumat ke jumat, dan
Ramadhan ke Ramadhan, merupakan penghapus
dosa di antara mereka, jika dia menjauhi dosa-
dosa besar. (HR. Muslim)

5. Pintu Surga Dibuka, Pintu


Neraka Ditutup
Selebar-lebarnya pintu untuk kembali ke jalan
yang lurus pada bulan Ramadhan dibuka bagi
umat Islam. Sesuai Hadist dibawah ini:
Jika datang Ramadhan, maka dibukalah pintu-
pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan
dibelenggu. (HR. Muslim)

6. Bulan yang Mendidik untuk


Mencapai Ketaqwaan
Menahan haus, lapar dan amarah merupakan jalan
menuju sifat-sifat sabar yang taqwa. Itulah
mengapa berpuasa sebulan penuh pada
Ramadhan dapat membimbing umat Islam
mencapai ketawaan. Sesuai surat dalam Al-Quran
yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang yang sebelum
kamu agar kamu bertaqwa (QS. Al Baqarah
183)

7. Terdapat Malam Lailatul Qadar


Malam 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan
merupakan waktu-waktu yang diantaranya
terdapat malam Lailatul Qadar, dimana malam
tersebut baik diisi doa-doa yang baik dan mukjizat
dapat turun pada umat Islam pada malam Lailatul
Qadar tersebut.
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al
Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan).
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan. (QS. Al Qadr 1-3)
Ramadhan, Ramadan atau Romadhon (bahasa
Arab:?????) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan
Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam).

Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan


serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya
berpuasa, shalat tarawih, peringatan turunnya Al Quran,
mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al
Quran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat
fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan
Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al
Quran pada surat Al Baqarah ayat 185 yang artinya:
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al
Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena
itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu

Etimologi
Ramadhan berasal dari akar kata ? ? ? , yang berarti panas
yang menyengat atau kekeringan, khususnya pada tanah.
Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di
utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar
(penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari
sekaligus). Bulan ke sembilan selalu jatuh pada musim panas
yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu
gunung dan pasir gurun terpanggang oleh segatan matahari
musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada
waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir
sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan
pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah
beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang
menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadhan, bulan
dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan,


yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis
matahari, bulan Ramadhan tak lagi selalu bertepatan dengan
musim panas. Orang lebih memahami panasnya Ramadhan
secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadhan
orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan.
Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadhan maka
dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai
Ramadhan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu
`alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadhan digunakan untuk


mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang
kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadhan
digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh
perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah.
Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan
ramadhan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang
sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan
dimanfaatkannya momen Ramadhan oleh para penganut Islam
yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan
memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya,
sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat
mencairkan materi.1
Aktivitas keagamaan

Puasa Ramadhan
Selama bulan Ramadhan, penganut agama Islam akan
berpuasa setiap hari sampai Idul Fitri tiba. berpuasa itu adalah
akhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh
seluruh muslim di dunia. Pada malam harinya (malam 1
syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka akan
mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia sendiri
ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena biasanya para
penduduk (yang beragama Islam) akan mengumandangkan
takbir sambil berpawai keliling kota dan kampung, terkadang
dilengkapi dengan memukul beduk dan menyalakan kembang
api.
Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya
Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan
memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya
Shalat Ied. Shalat dilakukan dua rakaat kemudian akan diakhiri
oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian
dilanjutkan dengan acara saling memberi maaf di antara para
muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas
keagamaan khusus yang menyertai Ramadhan.

Shalat tarawih
Pada malam harinya, tepatnya setelah shalat isya, para
penganut agama Islam melanjutkan ibadahnya dengan
melaksanakan shalat tarawih. Shalat khusus yang hanya
dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih, walaupun
dapat dilaksanakan dengan sendiri-sendiri, umumnya dilakukan
secara berjamaah di masjid-masjid. Terkadang sebelum
pelaksanaan shalat tarawih pada tepat-tempat tertentu,
diadakan ceramah singkat untuk membekali para jamaah
dalam menunaikan ibadah pada bulan bersangkutan.

Turunnya Al Quran
Pada bulan ini di Indonesia, tepatnya pada tanggal 17
Ramadhan, (terdapat perbedaan pendapat para ulama
mengenai tanggal pasti turunnya Al Quran untuk pertama
kalinya2) diperingati juga sebagai hari turunnya ayat Al Quran
(nuzulul quran) untuk pertama kalinya oleh sebagian muslim.
Pada peristiwa tersebut surat Al Alaq ayat 1 sampai 5
diturunkan pada saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di
Gua Hira. Peringatan peristiwa ini biasanya dilakukan dengan
acara ceramah di masjid-masjid.

Lailatul Qadar
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Lailatul Qadar
Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang
khusus terjadi di bulan Ramadhan. Malam ini dikatakan dalam
Al Quran pada surat Al Qadar, lebih baik daripada seribu
bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui
namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10
malam terakhir pada bulan Ramadhan, tepatnya pada salah
satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29.
Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam
ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam
terakhir Ramadhan sembari beribadah sepanjang malam.3

Umrah
Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai
dan pahala yang lebih bila dibandingkan dengan bulan yang
lain. Dalam Hadits dikatakan Umrah di bulan Romadhan
sebanding dengan haji atau haji bersamaku. (HR: Bukhari dan
Muslim).4

Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan
Ramadhan atau paling lambat sebelum selesainya shalat Idul
Fitri. Setiap individu muslim yang berkemampuan wajib
membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus
dikeluarkan per individu adalah satu sha makanan pokok di
daerah bersangkutan. Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira
setara dengan 2,5 kilogram atau 2,176 liter beras. Penerima
Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan (fakir, miskin,
amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil)
namun menurut beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah
mesti didahulukan kepada dua golongan pertama yakni fakir
dan miskin. Pendapat ini disandarkan dengan alasan bahwa
jumlah zakat yang sangat kecil sementara salah satu tujuannya
dikeluarkannya zakat fitrah adalah agar para fakir dan miskin
dapat ikut merayakan hari raya.

Idul Fitri
Akhir dari bulan Ramadhan dirayakan dengan sukacita oleh
seluruh muslim di seluruh dunia. Pada malam harinya (malam
1 syawal), yang biasa disebut malam kemenangan, mereka
akan mengumandangkan takbir bersama-sama. Di Indonesia
sendiri ritual ini menjadi tontonan yang menarik karena
biasanya para penduduk (yang beragama Islam) akan
mengumandangkan takbir sambil berpawai keliling kota dan
kampung, terkadang dilengkapi dengan memukul beduk dan
menyalakan kembang api.

Esoknya tanggal 1 Syawal, yang dirayakan sebagai hari raya


Idul Fitri, baik laki-laki maupun perempuan muslim akan
memadati masjid maupun lapangan tempat akan dilakukannya
Shalat Ied. Shalat dilakukan dua rakaat kemudian akan diakhiri
oleh dua khotbah mengenai Idul Fitri. Perayaan kemudian
dilanjutkan dengan acara saling memberi maaf di antara para
muslim, dan sekaligus mengakhiri seluruh rangkaian aktivitas
keagamaan khusus yang menyertai Ramadhan.

Penentuan awal Ramadhan


Kalender Hijriyah didasarkan pada revolusi bulan mengelilingi
bumi dan awal setiap bulan ditetapkan saat terjadinya hilal
(bulan sabit). Metode penentuan saat terjadinya hilal yang
digunakan saat ini adalah metode penglihatan dengan mata
telanjang (dikenal dengan istilah rukyah) serta menggunakan
metode perhitungan astronomi (dikenal dengan istilah hisab).
Majelis Ulama Indonesia menggunakan kombinasi hisab dan
rukyah untuk penentuan hilal. Nahdlatul Ulama (NU)
menggunakan metode rukyah sementara Muhammadiyah dan
Persatuan Islam menggunakan hisab sebagai sandaran
penentuan hilal.5 Perbedaan metode ini menyebabkan adanya
kemungkinan perbedaan hasil penetapan kapan awal dan
berakhirnya Ramadhan sebagaimana sempat terjadi pada
tahun 1998 (1418 H).

Aspek ekonomi
Pemandangan tipikal sebuah Baazar Ramadhan di Kuala
Lumpur, Malaysia.
Bulan Ramadhan di Indonesia dan negara dengan penduduk
mayoritas Islam pada umumnya dapat dihubungkan dengan
meningkatnya daya beli dan perilaku konsumtif masyarakat
akan barang dan jasa. Di Indonesia sendiri hal ini terkait erat
dengan kebiasaan pemerintah dan perusahaan swasta untuk
memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para
pegawainya. Peningkatan ini terjadi di hampir semua sektor
dari transportasi, makanan, minuman hingga kebutuhan rumah
tangga. Sehingga tidak jarang tingkat inflasi pun mencapai titik
tertinggi pada periode bulan ini.6 Fenomena ini secara kasat
mata terlihat dengan menjamurnya para pedagang musiman
yang menjajakan berbagai komoditas mulai dari makanan
hingga pakaian, di ruang-ruang publik terutama di pinggir
jalanan. Di samping juga maraknya penyelenggaraan bazaar
baik yang disponsori oleh pemerintah, swasta, organisasi
tertentu maupun swadaya masyarakat.

Lain-lain
Pada bulan ini pada sebagian daerah di Indonesia,
berkembang kebiasaan jalan-jalan sembari menunggu waktu
berbuka, di Bandung kebiasaan ini dikenal dengan nama
Ngabuburit, di Indramayu dikenal dengan nama Luru Sore (Cari
Sore). Biasanya saat ini juga dimanfaatkan untuk membeli
makanan dan minuman untuk dipergunakan saat berbuka
puasa.
Di Indonesia umummnya orang berbuka puasa dengan
yang manis-manis, padahal hidangan yang mengadung gula
tinggi justru akan mengakibatkan dampak yang buruk bagi
kesehatan. Hal ini berasal dari kesimpulan yang tergesa-gesa
atas sebuah hadits bahwa Rasulullah berbuka puasa dengan
kurma. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan
bahwa berbuka (disunahkan) dengan yang manis-manis. Pada
akhirnya kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan
budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat.
Peristiwa penting yang terjadi pada bulan Ramadhan

1. Perang Badar: 17 Ramadhan 2 AH Adalah pertempuran


pertama yang dilakukan kaum Muslim setelah mereka
bermigrasi (hijrah) ke Madinah melawan kaum Quraisy dari
Mekkah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan pihak
Muslim yang berkekuatan 313 orang melawan sekitar 1000
orang dari Mekkah.

2. Pembunuhan atas Ali bin Abi Thalib: 21 Ramadhan 40 H:


Khulafaur Rasyidin keempat dan terakhir, dibunuh oleh
seorang Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljam. Ia
meninggal pada tanggal 23 Ramadhan tahun itu juga.
Kematiannya menandai berakhirnya sistem kekhalifahan Islam,
dan kemudian dimulai dengan sistem dinasti.

Hikmah Ramadhan

Diantara nama bulan Ramadhan yang maghfirah adalah


Syahrut Tabiyah dan Sahrul Jihad. Inilah nama-nama lain bulan
Ramadhan yang penuh hikmah ini Ramadhan adalah tamu
yang sangat agung yang selalu dinanti dan ditunggu oleh kaum
muslimin di seluruh dunia. Ada beberapa hikmah dari bulan
Ramadhan yang penuh berkah dan maghfirah ini, yaitu sesuai
dengan nama dari bulan Ramadhan itu sendiri. Bulan
Ramadhan memiliki banyak nama disamping Ramadhan itu
sendiri, diantaranya ialah:

Syahrut-Tarbiyah (Bulan Pendidikan)


Kenapa bulan Ramadhan disebut dengan syahrut
Tarbiyah/bulan pendidikan, karena pada bulan ini kita dididik
langsung oleh Allah SWT. seperti makan pada waktunya
sehingga kesehatan kita terjaga. Atau kita diajarkan oleh
supaya bisa mengatur waktu dalam kehidupan kita. Kapan
waktu makan, kapan waktu bekerja, kapan waktu istirahat dan
kapan waktu ibadah.

2. Syahrul Jihad
Pada masa Rasulullah justru peperangan banyak terjadi pada
bulan Ramadhan dan itu semua dimenangkan kaum muslimin.
Yang paling penting kita rasakan sekarang adalah kita berjihad
melawan hawa nafsu sendiri, sehingga kita tetap bersungguh-
sungguh menjalan aktifitas kita.

3. Syahrul Quran
Al-Quran petama sekali diturunkan di bulan Ramadhan dan
pada bulan ini sebaiknya kita banyak membaca dan mengkaji
kandungan Al-Quran sehingga kita faham dan mengerti
perintah Allah yang terkandung di dalamnya.

4. syahrul Ukhuwah
Pada bulan ini kita merasakan sekali ukhuwah diantara kaum
muslimin terjalin sangat erat dengan selalu berinteraksi di
Masjid/Mushollah untuk melakkukan sholat berjamaah. Dan
diantara tetangga juga saling mengantarkan perbukaan
sehingga antara kaum muslimin terasa sekali kebersamaan
dan kesatuan kita.

5. Syahrul Ibadah
Bulan Ramadhan disebut juga dengan Bulan ibadah karena
pada bulan ini kita banyak sekali melakukan ibadah-ibadah
sunnah disamping ibadah wajib seperti sholat sunnat dhuha,
rawatib dan tarawih ataupun qiyamullai serta tadarusan al-
quran.

Anda mungkin juga menyukai