Disusun Oleh :
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
Surakarta.
3. Bapak Tominanto, S.Kom.,M.Cs selaku direktur APIKES Citra Medika
Surakarta.
4. Bapak Agus Siswanto, S.KM selaku pembimbing praktik lapangan UPT
yang ikut serta dalam praktik lapangan yang sangat bermanfaat ini.
8. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan sehingga penulis dapat
persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
ii
Surakarta, Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................... v
iii
DAFTAR TABEL.................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 3
D. Manfaat........................................................................................ 3
E. Ruang lingkup............................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................. 5
A. Sejarah dan Tujuan Rekam Medis............................................... 5
B. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis......................................... 5
C. Prosedur Pelayanan dan Pengelolaan Rekam Medis
di Puskesmas............................................................................... 19
D. Sistem Informasu Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan
Sistem Informasi P-Care............................................................. 23
E. Ergonomi Desain Ruang Kerja.................................................... 25
BAB III Hasi Pengamatan....................................................................... 37
A. Gambaran Umum UPT Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta. 37
B. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis UPT Puskesmas
Gambirsari Kota Surakarta.......................................................... 40
C. Prosedur Pelayanan dan Pengelolaan Rekam Medis di UPT
Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta....................................... 47
D. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan
Sistem Informasi P-Care di UPT Puskesmas Gambirsari Kota
Surakarta...................................................................................... 56
E. Analisis dan Desain Tempat Pendaftaran Pasien di
UPT Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta............................... 71
BAB IV PEMBAHASAN....................................................................... 74
iv
A. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis di UPT Puskesmas
BAB V PENUTUP.................................................................................. 82
A. Kesimpulan.................................................................................. 82
B. Saran............................................................................................ 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Berbeda-beda .............................................................................. 30
v
Tabel 3.3 Penggunaan Nomor Indeks Berdasarkan Kode Wilayah di
Gambirsari .................................................................................. 73
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Luas Area Kerja di Tempat Pendaftaran Pasien
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambirsari ............................................................................. 57
Gambirsari ............................................................................. 58
Gambar 3.6 Tampilan Menu Input Data pada SIMPUS UPT Puskesmas
Gambirsari ............................................................................. 59
Gambar 3.7 Tampilan Menu Query atau tampilan datapada SIMPUS UPT
Puskesmas Gambirsari ........................................................... 60
Gambirsari ............................................................................. 62
Gambirsari ............................................................................. 63
Gambirsari ............................................................................. 64
vii
Gambar 3.13 Tampilan Format Pengisian Hasil Pemeriksaan Pasien Pada
Gambar 3.14 Tampilan Menu Entry Data pada Primary Care UPT Puskesmas
Gambirsari ............................................................................ 69
Gambar 3.15 Tampilan Menu Lihat Datapada Primary Care UPT Puskesmas
Gambirsari ............................................................................ 70
Gambar 3.16 Tampilan Menu Tools pada Primary Care UPT Puskesmas
Gambirsari ............................................................................ 71
Gambirsari ............................................................................. 81
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR SINGKATAN
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil
lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus dibuat secara
yang ada di puskesmas, oleh karena itu diperlukan sebuah alur dan prosedur
1
2
data yang ada, sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dan akurat.
harus mengetahui hal hal yang berkaitan dengan tata letak, ukuran peralatan
perlengkapan, work flow dan work space, serta kenyamanan lingkungan yang
Ergonomi .
B. Rumusan Masalah
ditinjau dari sistem rekam medis dan ergonomi di UPT Puskesmas Gambirsari
Kota Surakarta?
3
C. Tujuan
kesehatan ditinjau dari aspek alur prosedur dan ergonomi desain loket
D. Manfaat
buku perpustakaan.
b. Sebagai pertimbangan bagi akademik dalam merancang hal yang lebih
3. Bagi Mahasiswa
a. Mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dengan praktik
lapangan.
b. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam hal
E. Ruang Lingkup
pendaftaran.
3. Lingkup Lokasi : UPT Puskesmas Gambirsari Kota Surakarta.
4. Lingkup Metode : Observasi dan Wawancara.
5. Lingkup Waktu : 8 Mei 2017 3 Juni 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pasien. Rekam medis sebagai catatan dan ingatan tentang praktik kedokteran
yang telah ditemukan kurang lebih 25.000 tahun sebelum masehi. Kemudian
Pada abad 17-18 mulai dikenal ilmu statistik sehingga peranan data rekam
kesehatan di tingkat kecamatan. Alur pasien atau rekam medis yang ada di
1900an, sudah dikenal pula kartu berobat yang sekarang dinamakan Kartu
5
6
merupakan salah satu sumber data penting yang nantinya akan diolah
formulir rekam medis. Jenis kartu atau formulir rekam medis yang
pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi
tidak akan berhasil. Adapun kegunaan Rekam Medis menurut Depkes, 2006
kesehatan.
b. Aspek Medis
Suatu rekam medis mempunyai nilai medik, karena catatan tersebut
keuangan.
e. Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya
suatu proses atau struktur dan berfungsi dan berfungsi sebagai satu kesatuan
Sistem dan sub sistem rekam medis meliputi : sistem penamaan, sistem
8
2002).
1. Sistem Penamaan
Tata cara penulisan nama seseorang bertujuan untuk membedakan satu
adalah nama pasien harus lengkap, minimal dua suku kata. Dalam sistem
penamaan rekam medis, diharapkan nama ditulis dengan huruf cetak dan
Nama orang dapat terdiri dari satu kata atau lebih. Nama orang yang
terdiri dari satu kata, diindeks sebagaimana nama itu ditulis.
Contoh : Nama dalam indeks ditulis
Dewi Dewi
b. Nama Majemuk
Nama orang Indonesia yangmajemuk dan ditulis menjadi satu, ditulis
kegunaan atau tujuan yaitu sebagai petunjuk pemilik dokumen rekam medis
demikian maka dijumpai kelompok angka awal, angka tengah, angka akhir.
pasien dapat memiliki lebih dari KIB barcode/KTB. Bila pasien datang
medis. Hal ini dikarenakan setiap kali pasien datang bertambah juga
memiliki dokumen rekam medis baru untuk disimpan pada rak yang
medis) ketika pasien tersebut pertama kali datang dan tercatat sebagai
10
darurat.
rekam medis kepada satu pasien dan nomor rekam medis tersebut
puskesmas.
Kekurangannya adalah pelayanan pasien lama akan lebih lama
dibanding dengan sistem penomoran seri. Hal ini karena pada pasien
Sistem ini merupakan perpaduan antara sistem seri dan unit yaitu
seluruh pasien yang berkunjung tetapi kemudian untuk pasien lama akan
medis lama akan digabung dengan dokumen rekam medis baru dan
dokumen yang baru. Kelebihan dari sistem ini yaitu pelayanan menjadi
lebih cepat karena tidak memilah antara pasien baru atau lama semua
3. Sistem Penjajaran
Dokumen rekam medis yang disimpan di dalam rak penyimpanan
disusun berdiri sejajar satu dengan yang lainnya. (Shofari, 2002). Ada 3
dengan berurutan.
Kekurangan :
1) Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sukar dilakukan karena
medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada dua angka kelompok
akhir.
Contoh : 20 21 22
21 21 22
22 21 22
Kelebihan :
1) Penambahan dokumen rekam medis selalu tersebar secara merata
kelompok tengah.
Contoh : 22 23 24
22 23 25
22 23 26
Kelebihan :
1) Memudahkan pengambilan seratus dokumen rekam medis yang
nomornya berurutan.
2) Penggantian dari sistem nomor langsung ke sistem angka tengah
tengah.
Kekurangan :
1) Memerlukan latihan dan bimbingan yang cukup lama.
2) Terjadi rak-rak kosong pada beberapa section apabila rekam medis
pengisian data hasil pelayanan pada lembar fomulir rekam medis telah terisi
dengan lengkap dan telah dirakit sedemikian rupa sehingga riwayat penyakit
seorang pasien urut secara kronologis. Ada dua cara penyimpanan dokumen
kesatuan dokumen rekam medis rawat jalan dan rawat inap menjadi satu
ruangan.
3) Tata kerja dan peraturan mengenai kegiatan pencatatan medis mulai
distandarisasi.
4) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan.
selama 24 jam.
b. Desentralisasi
15
Berikut jenis dan perode laporan sebagai berikut (Depkes RI, 2006) .
Jenis jenis pelaporan yang ada di puskesmas menurut Depkes RI
(2006):
a. Laporan bulanan yang harus dilakukan oleh puskesmas :
1) LB 1 (Data Kesakitan, berasal dari kartu atau status rekam medis
pasien).
2) LB 2 (Data Obat-obatan)
3) LB 3 (Data Kesehatan Ibu dan Anak, Gizi, Imunisasi, P2M)
4) LB 4 (Data Kegiatan Puskesmas)
gunanya, yaitu:
a. Dokumen yang diabadikan, antara lain:
2) Resume Penyakit
3) Lembar Operasi
5) Lembar persetujuan
6) Lembar kematian
8) Buku register
di buatkan KTPK dan kartu index utama pasien baru dan di catat di
dokumen rekam medis dengan lengkap, jelas dan benar di catat pula
pasien,
9) Membuat rekapitulasi harian pasien (mencocokkan jumlah pasien
dengan jenis pasiennya (UMUM, BPJS JKN PBI dan Non PBI,
pendaftaran di komputer,
3) Apabila pasien sudah pernah berobat dan tidak membawa KTPK,
rekam medisnya,
4) Bila pasien atau keluarga pasien tersebut belum pernah berobat maka
dibuatkan KTPK dan Kartu Indeks Utama Pasien baru dan dicatat di
dokumen rekam medis dengan lengkap, jelas dan benar dicatat pula
pasien,
19
lengkap.
b. Coding dan Indexing
Coding dan indexing adalah salah satu bagian dalam unit rekam
masuk ke unit rekam medis untuk diolah menjadi sebuah informasi yang
pindahnya dokumen tersebut. Isi dari tracer meliputi nomor rekam medis, nama
pasien, tanggal peminjaman, nama dan unit pengguna, tujuan pengambilan dan
P-Care.
dituju.
baru tersebut,
4) Membuat karcis pelayanan berdasarkan jenis pasien,
5) Menginputkan data pasien baru ke SIMPUS J-Care,
6) Mengantar dokumen ke unit pelayanan medis yang dituju.
d. Pasien baru yang keluarganya belum mempunyai KTPK
1) Pasien datang ke bagian pendaftaran,
2) Petugas bertanya apakah sebelumnya pasien atau keluarga pasien ada
dituju.
2. Sistem Informasi P-Care
P-Care (Primary Care) adalah sistem informasi pelayanan pasien yang
pendaftaran,
b. Pelayanan Pasien, dalam hal ini entry data dilakukan oleh dokter atau
primer, dan pengolahan data tenaga medis serta fitur penggantian password.
22
1. Pengertian Ergonomi
Salah satu definisi ergonomi yang menitikberatkan pada penyesuaian
sistemnya, ruangan kerja dan lingkungan sehingga manusia dapat hidup dan
bekerja secara sehat, aman, nyaman dan efisien. Sedangkan Pulat (1992)
tersebut di atas di dalam mendesain suatu produk yang sangat penting untuk
(2000), bahwa sikap berdiri merupakan sikap siaga baik fisik maupun
mental, sehingga aktivitas kerja yang dilakukan lebih cepat, kuat dan
berdiri itu sendiri lebih melelahkan daripada duduk dan energi yang
duduk.
Pada desain stasiun kerja berdiri, apabila tenaga kerja harus bekerja
untuk periode yang lama, maka faktor kelelahan menjadi utama. Untuk
mobilitas tinggi.
Desain stasiun kerja sangat ditentukan oleh jenis dan sifat pekerjaan
yang dilakukan. Baik desain stasiun kerja untuk posisi duduk maupun
1) pekerjaan dilakukan dengan duduk pada suatu saat dan pada saat
Ketinggian yang paling tepat baik untuk posisi duduk maupun berdiri.
hanya posisi duduk saja atau berdiri saja. Hal tersebut disebabkan karena
kerja posisi berdiri dengan dilengkapi sandaran kaki agar posisi kaki
kerja harus sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan, seperti pada
tabel di bawah.
Tabel 2.1 Pemilihan Sikap Kerja terhadap Jenis Pekerjaan yang Berbeda- beda
26
berulang
5. Pekerjaan perlu ketelitian Duduk Duduk berdiri
6. Inspeksi dan monitoring
7. Sering berpindah-pindah
Duduk Berdiri
berdiri
mana tekanan pada tulang belakang dan pinggang 30% lebih rendah di
bandingkan dengan posisi duduk maupun berdiri terus menerus. Hal tersebut
cepat kepada seluruh pasien, mudah dicapai dari segala penjuru dan
bahaya kebakaran.
yang cepat kepada seluru pasien, mudah dicapai dari segala tempat dan
banyaknya debu.
2) Menurut Kepmenkes No.1405 tahun 2012 tentang pencahayaan,
kebutuhannya.
b) Kontras sesuai kebutuhan, hindarkan terjadinya kesilauan atau
bayangan.
c) Penempatan lampu dapat menghasilkan penyinaran yang optimum
diganti.
e) Ruangan hendaknya terhindar dari serangan hama, perusak atau
terbuka (open self file unit), lemari lima laci (five-drawer file
cabinet), dan roll opack. Alat ini hanya mampu dimiliki oleh
terbuka dianjurkan
h) Karena harganya lebih murah, petugas dapat mengambil dan
cm. Jika menggunakan lemari lima laci dijejer satu baris, ruangan
memang tampak lebih rapi dan rekam medis terlindung dari debu
dan kotoran dari luar. Pemeliharaan kebersihan yang baik, akan memelihara
rekam medis tetap rapi dalam hal penggunaan rak-rak terbuka. Faktor-faktor
tidak diperhitungkan, untuk beberapa rak atau almari yang nantinya akan
Luas ruang penyimpanan harus memadai (baik untuk rak berkas rekam
medis aktif dan in-aktif). Ruangan penyimpanan berkas rekam medis aktif
dan in-aktif sebaiknya dipisahkan, karena hal ini akan lebih memudahkan
petugas di dalam pengambilan rekam medis yang masih aktif dan akan lebih
Rustiyanto,Warih Ambar)
b. Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, tidak
petugas.
f. Luas jendela, kisi-kisi atau dinding gelas kaca untuk masuknya cahaya
kantor pada tempat yang tepat sehingga petugas dapat bekerja dengan
kerja.
Apabila dirinci, maka tujuan tata ruang kantor antara lain, adalah :
lainnya.
32
bekerja
8) Kemungkinan untuk pegawai memanfaatkan ruangan bagi keperluan
HASIL PENGAMATAN
meliputi Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat, Perawat Gigi, Bidan, Asisten
Masyarakat.
Pada mulanya UPT Puskesmas Gambirsari merupakan Puskesmas
37
38
sebagaimana terlampir.
B. Sistem dan Sub Sistem Rekam Medis UPT Puskesmas Gambirsari Kota
Surakarta
pasien yang berobat dan perbedaan status sudah diterapkan dengan baik
sedangkan untuk gelar atau title tidak di tulis. Penulisan identitas pasien
disetiap formulir harus jelas karena menyangkut data dasar pasien (data
sosial).
Contoh :
Tabel 3.2 Sistem Penamaan di UPT Puskesmas Gambirsari
Nama Ditulis
Sartono Sartono, Bp
Mujiyati Mujiyati, Ny
Andreas Andreas, An
b. Sistem Penomoran
Sistem Penomoran di UPT Puskesmas Gambirsari menggunakan
Dalam hal ini, satu nomor indeks digunakan untuk satu keluarga atau
Contoh :
20 0001 00 Status Keluarga
Nomor Indeks Pasien
Kode Wilayah
Tabel 3.3 Penggunaan nomor indeks berdasarkan kode wilayah di UPT Puskesmas
Gambirsari
Puskesmas Dalam Wilayah Luar Wilayah Luar Kota
41
c. Sistem Penjajaran
Sistem penjajaran berkas rekam medis di UPT Puskesmas
sistem sentralisasi, yaitu map family folder yang disimpan jadi satu
disimpan dalam satu map family folder, baik itu dokumen dari pelayanan
2016 yaitu pemisahan antara DRM aktif dan in aktif. Dokumen yang in
aktif adalah dokumen milik pasien yang sudah tidak berkunjung lagi ke
dimulai sejak tahun 2009 sedangkan pada bulan februari 2015 ada
kira pada akhir tahun 2015 aplikasi software SIMPUS Web dibrigding
bernama POA (Plan of Action) dan pada saat ini menjadi RTP (Rencana
berikut:
a) Laporan Harian
Laporan dilaporkan dalam waktu 24 jam , dengan menggunakan
berikut:
pemegang program.
c. Bagian Pengelola dan pencatatan laporan di Puskesmas Gambirsari
harian.
d. Hasil dari olahan data tersebut di masukkan dalam formulir laporan
flashdisk atau lewat format web yang telah ditentukan dari DKK.
Pendaftaran
C. Prosedur Pelayanan dan Pengelolaan Rekam Medis di UPT Puskesmas
Pemeriksaan
Laboratorium
Menerima Resep
Menyerahkan Resep
Rujukan
Rujukan Eksternal
Internal
Menerima Obat
SELESAI
46
(rangkap dua).
b) Pasien menunggu panggilan pendaftaran.
c) Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian (bagi pasien
sudah ada yang pernah datang berobat dan verifikasi tujuan unit
baru.
h) Petugas meminta rekam medis yang telah diisi oleh pasien untuk
karcis pelayanan .
i) Petugas menyediakan blanko keterangan sehat bagi yang
J-Care.
k) Petugas memberikan KTB/ KIB barcode/ kartu JKN yang telah
dilakukan pemeriksaan/tindakan.
o) Setelah pelayanan kesehatan selesai, pasien menerima resep.
diutamakan pelayanannya).
d) Pasien menunjukkan KTB/ KIB barcode/ Kartu JKN/ Kartu
ke SIMPUS J-Care.
f) Petugas mengambilkan rekam medis ke rak penyimpanan, mencari
dilakukan pemeriksaan/tindakan.
k) Setelah pelayanan kesehatan selesai pasien menerima resep.
MULAI
PEMERIKSAAN &/
PENDAFTARA TINDAKAN DI UGD
N
MENUNGGU
VERIFIKASI DI
PENDAFTARAN
KASIR
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
MENERIMA OBAT
SELESAI
50
rujukan agar pasien bisa dirujuk ke rumah sakit. Apabila tidak memerlukan
perawatan lebih lanjut maka dokter hanya memberikan resep obat kemudian
atau bidan yang ada di pelayanan kesehatan Umum, Gigi, KB dan KIA.
tersimpan dalam map Family Folder dimana satu folder digunakan untuk
Wilayah Warna
Dalam Wilayah Puskesmas Hijau
Luar Wilayah Puskesmas Kuning
Luar Kota Surakarta Merah Muda
penyimpanan.
sebagai berikut :
1. SIMPUS
primary care artinya dengan adanya aplikasi SIMPUS yang sudah bridging
52
Gambirsari.
2) File
Gambar 3.5 Tampilan Menu File pada SIMPUS UPT Puskesmas
Gambirsari
3) Input Data
54
Gambar 3.6 Tampilan Menu Input Data pada SIMPUS UPT Puskesmas
Gambirsari
tindakan)
k) Rekap pasien aktif.
6) Pelaporan
Gambar 3.9 Tampilan Menu Pelaporan pada SIMPUS UPT Puskesmas
Gambirsari
f) Pelaporan ke Flashdisk.
7) Grafik
SIMPUS Web-
Gambar 3.
GGambar 3.10 Tampilan Menu Grafik pada SIMPUS UPT Puskesmas
Gambirsari
8) Pemetaan
Gambar 3.11 Tampilan Menu Pemetaan pada SIMPUS UPT
Puskesmas Gambirsari
Gambirsari adalah :
1) Ketik alamat website SIMPUS UPT Puskesmas Gambirsari.
2) Masukan username dan password.
3) Pilih menu operator Input Data dan kemudian akan muncul beberapa
h) Identitas pasien sesuai pilihan yang tersedia antara lain : Nama KK,
Gambirsari adalah :
1) Ketik alamat website SIMPUS UPT Puskesmas Gambirsari.
2) Masukan username dan password
3) Pilih menu operator Input Data dan kemudian akan muncul beberapa
kemudian klik tombol cari maka secara otomatis identitas pasien akan
terisi.
8) Teliti kembali, pastikan kolom jenis pasien sudah sesuai dengan
Gambirsari
61
Rawat Jalan
4) Pilih tanggal kunjungan pasien.
5) Klik nama pasien dan cocokan nomor rekam medisnya sesuai
resep pasien.
14) Simpan data dengan mengklik tombol simpan yang sudah tersedia.
2. Primary Care (P-Care)
P-care yaitu sistem informasi pelayanan pasien yang ditunjukan untuk
dengan SIMPUS. Petugas hanya memasukan data ke dalam satu sistem dan
data tersebut dapat masuk ke dua sistem yaitu SIMPUS dan P-care dalam
2) Lihat Data
Gambar 3.15 Tampilan Menu Lihat Data pada Primary Care di UPT
Puskesmas Gambirsari
3) Tools
64
Dalam sebuah tata ruang kerja diperlukan pengukuran sarana dan prasarana
yang tepat agar dapat mencapai efisiensi kerja dan menghindari kecelakaan
3,00 m
kerja, sehingga diperlukan sebuah desain ruang yang ergonomi.
Tempat pendaftaran pasien di UPT Puskesmas Gambirsari menjadi satu
tempat dengan bagian filing, informasi dan kasir. Berikut layout tempat
K
60 cm 6
1 K
1,21 m
5,56 m
2 K
K T
3
3,94 m
5
U S
Gambar 3.17 Tempat Pendaftaran Pasien di UPT Puskesmas Gambirsari
Keterangan : B
76 cm
1,79 m
65
Tabel 3.7 Ukuran Area Kerja Tempat Pendaftaran Pasien di UPT Puskesmas Gambirsari
Area Kerja Luas Area
Mesin Nomor Antrian 0,14 m2
Meja Pendaftaran Pasien 1,04 m2
Rak Filing Besi 0,74 m2
Rak Filing Kayu 0,72 m2
Filing kabinet 0,17 m2
Meja Informasi dan Kasir 1,38 m2
Kursi 1,48 m2
BAB IV
PEMBAHASAN
Kota Surakarta.
1. Sistem Penamaan
menyertakan gelar keluarga. Untuk itu, perlu adanya prosedur tetap dalam
penulisan nama pasien, sehingga semua petugas bisa sama atau seragam
kapital.
2. Sistem Penomoran
sesuai teori yang ada dengan menggunakan unit numbering system dan
mengacu pada family numbering system. Nomor yang ditulis pada map
family folder hanya 6 digit angka yaitu nomor kode wilayah dan nomor
indeks pasien sedangkan nomor kode keluarga tertulis pada lembar rekam
74
75
3. Sistem Penyimpanan
sudah sesuai teori yang ada. Dokumen rekam medis disimpan dengan
sediakan berdasarkan kode wilayah kerja, luar wilayah kerja dan luar kota
4. Sistem Penjajaran
angka nomer rekam medis yaitu 2 angka pertama merupakan kode wilayah
beban kerja petugas yang tinggi dan kurangnya sdm serta proses
bernama simpus j-care dan sik yang langsung di kirim ke pusat yaitu dkk
sudah sesuai dengan SOP yang telah ditentukan oleh Dinas Kesehatan
internet.
UPT Puskesmas Gambirsari tidak menggunakan KTPK (Kartu Tanda
sama.
77
dan tindakan dilakukan oleh dokter, bidan dan perawat yang bertugas,
section 200000-200550.
78
1. SIMPUS
Pengolahan data di UPT Puskesmas Gambirsari Surakarta yaitu
Care yang digunakan untuk mengecek aktif atau tidaknya kartu BPJS
adalah 13,2 m2. Adapun perhitungan space ruang tempat pendaftaran pasien :
Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Luas Area Kerja di Tempat Pendaftaran Pasien UPT
Puskesmas Gambirsari
Area Kerja Luas Area
Mesin Nomor Antrian 0,14 m2
Meja Pendaftaran Pasien 1,04 m2
Rak Filing Besi 0,74 m2
Rak Filing Kayu 0,72 m2
Lemari 0,17 m2
Meja Informasi dan Kasir 1,38 m2
Kursi 1,48 m2
Jumlah 3,40 m2
3,4 m2 = 16,8 m2. Hal ini berarti bahwa luas ruang pendaftaran di UPT
dengan rak filing sebesar 87 cm, jarak antar rak filing dengan lemari
sebesar 76 cm, rak filing 1 dengan rak filing 2 sebesar 92 cm. Jarak
antara 2 benda direkomendasikan minimal 90 cm, maka dari itu ada jarak
sebelah barat rak filing kayu menjadi di sebelah utara meja informasi,
pintu masuk, menggeser rak filing kayu ke pojok barat. Dari desain ulang
tersebut lebar pintu masuk tempat pendaftaran menjadi lebih besar yaitu 90
cm, jarak antara rak filing kayu dengan rak filing besi menjadi lebih besar
yaitu 111 cm dan jarak dibelakang meja pendaftaran menjadi lebih besar
Puskesmas Gambirsari :
3,60 m
6
5 1,17 m
K K
1 90
cm
1,21 m
5,56 m K
118 cm
2
3,94 m
4 T
3
U S
111 cm
B
1,79 m
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
berikut :
sangat padat, maka pada awal 2009 pustu Gambirsari berubah menjadi
dengan prosedur yang ada dimana sistem penamaan ditulis sesuai dengan
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan
Gambirsari.
3. Dalam pengkodean penyakit dan tindakan sebaiknya dilakukan oleh petugas
Budi, Savitri Citra. 2011. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Jakarta :
Semarang.