MATRIKS-WAKTU BAGI CEO
Oleh: DR. A. Riawan Amin*
TAHUKAH Anda apa itu Manajemen Waktu (Time Management — T-M)? Keterampilan
praktis yang sering diajarkan di sekolah maupun kursus-kursus manajemen sejak dulu?
Pada prinsipnya, T-M mengajarkan betapa berharganya waktu sebagai sumberdaya yang
terbatas dan tak terbaharui kita semua miliki, serta bagaimana cara untuk
memanfaatkannya seoptimal mungkin. Belum lagi jika kita kaitkan dengan tingkat
harapan-hidup rata-rata manusia modem (65 atau 70 tahun?), maka andaikan usia kita
saat ini sekitar 50-an, sesungguhnya kita tinggal punya beberapa tahun lagi yang tersisa.
Sehingga jumlah lilin di kue Ulang Tahun kita bukannya harus ditambah dari tahun ke
tahun, melainkan justru perlu dikurangi (misalnya 10, 9, 8 dan seterusnya) sampai umur
kita habis saat meninggal dunia kelak. Di lain pihak, ada anggapan umum menjadikan
usia Nabi Muhammad (tokoh paling berpengaruh di dunia, pilihan Michael Heart) yang
63 tahun sebagai patokan. Artinya, jika sudah memasuki usia 64 tahun, maka Anda
beruntung (sudah mendapat bonus dati Tuhan). Dan jangan lupa, setiap hari kita cuma
punya 24 jam (dikurangi waktu tidur), bukan? Karena itu, pilihannya terpulang kepada
diri kita masing-masing, mau memanfuatkan, menyalahgunakan atau (membiarkan orang,
lain) merampas waktu kita yang berharga!
Seperti kita ketahui, sedikitnya ada tiga wilayah-waktu di dalam kehidupan manusia
modern umumnya: pribadi, profesi dan sosial, Dan meskipun prinsip-prinsip T-M bisa
diterapkan ke semuanya, tampaknya hanya di wilayah-waktu profesi-lah T-M dapat
diaplikasikan secara penuh, Bahkan di wilayah ini pun, khususnya bagi mereka yang
bekerja di perusahaan atau organisasi, masih ada perbedaan aplikasi T-M tergantung jenis
dan peringkat jabatan mereka. T-M bagi para pekerja “kerah biru” di pabrik, umpamanya,
tentu berbeda dengan rekan-rekannya yang “berkerah putih” di Kantor, Demikian pula
antara penyelia, manajer sampai dengan Direktur Utama atau Chief Executive Officers
(CEO)
Meskipun tampaknya mirip dengan profesi lain (seperti: wirausaha, pekerja-mandiri
atau seniman), tulisan ini diperutukkan terutama bagi para CEO (atau orang-orang yang
bercita-cita mencapainya), yang menduduki puncak piramida organisasi. Mereka yang
umumnya memiliki wewenang dan tanggungjawab serta dukungan fasilitas yang
signifikan dibanding kebanyakkan orang. Dengan kata lain, para CEO sesungguhnya
mampu menerapkan T-M secara penuh, dan membuat diri mereka jauh lebih produktif
jika memang menginginkannya. Atau, mereka bisa juga memanfaatkan tambahan
‘waktu yang “tercipta’ atau dihemat untuk memperkaya kehidupan pribadi, sosial (maupun
spiritual) mereka.
Antllectal Property of, Rawan Amin 2/122013 6:17:28Efisien-Efektif
Pasangan istilah tersebut di atas, efisiensi (daya guna) dan e/ektivitas (hasil guna)
adalah dua konsep yang paling sering dipakai dalam berbagai teori T-M - meskipun peran
para pakar efisiensi kini boleh dikata sudah ketinggalan zaman, digantikan oleh orientasi
pada efektivitas - konsep yang lebih besar manfuatnya. Seperti diketahui, efisiensi
mempersoalkan cara terbaik mengerjakan suatu tugas, sedangkan efektivitas justru
hendak memanfaatkan waktu sebaik-baiknya — yang bisa saja bahkan berarti tidak
mengerjakan tugas yang bersangkutan sama sekali. Manajemen modern memilih
mengutamakan efektivitas dulu, baru kemudian efisiensi, Dengan kata lain, mengerjakan
hal-hal yang benar, meskipun caranya mungkin keliru, lebih penting ketimbang,
mengerjakan seswatu yang keliru dengan benar.
Genting-Penting
Di lain pihak, ada pasangan istilah lain yang juga sering digunakan orang dalam T-
M: Genting dan Penting. Keduanya telah dijelaskan secara populer lewat bentuk matriks
4-kotak: Pemting-dan-Genting, Pemting-tapi-tidak-Genting, Genting-tapi-tak-Penting dan
Tidak Genting-dan-Tidak-Penting, Untuk menjadi efektif, teori tersebut menganjurkan
kita semua untuk memusatkan perhatian dan energi mengerjakan tugas-tugas yang,
tergolong kuadran I (Penting-tapi-tidak-Genting), seperti: membuat _reneana,
meningkatkan kapasitas diri, berlatih mendelegasikan tugas, dan lain sebagainya. Dengan
memakai pendekatan serupa, tulisan ini hendak menjelaskan konsep Matriks-Waktu yang
Jain lagi ~ yakni yang lebih diperuntukkan terutama bagi para CEO masa ki
Prinsip Pareto
Masih schubungan dengan efektivitas dan produktivitas, ada seorang ekonom Italia
abad ke-19, Vilvredo Pareto, yang mengamati bahwa temyata hanya 20 persen dari
penduduk Italia yang menghasilkan dan menguasai 80 persen kekayaan yang terkumpul.
Dari sinilah lalu lahir prinsip produktivitas yang terkenal sebagai Prinsip Pareto atau
80/20, yang aneh-tapi-nyata temyata berlaku pula di banyak bidang kehidupan lain,
Sebagai contoh, 80 persen dari produktivitas kita berasal dari 20 persen kegiatan yang,
kita kerjakan, 80 persen pendapatan perusahaan datang dari 20 persen produk dan
pelanggan kita, 80% perolehan dari pasar modal didapat dari 20% investor, demikian
seterusnya, Dengan kata lain, sebagian kecil dari apa yang kita kerjakan, akan
membuahkan sebagian besar hasil yang kita perolah. Karenanya, alangkah baiknya jika
kita berfokus pada hal-hal penting yang sedikit itu serta mengabaikan aktivitas-aktivitas
Jain yang toh bakal kecil manfaatnya. Dengan menerapkan prinsip ini, secara profesional,
seorang CEO dapat ‘menciptakan’ atau menghemat banyak waktu.
Setelah mencoba menerapkan berbagai pertimbangan dan prinsip di atas ke dalam
konteks kerja seorang CEO, saya menjadi terithami oleh sebuah pendekatan Manajemen
Waktu baru, saya sebut “Marriks Waktu Bagi CEO”, yang hendak saya perkenalkan
bersama ini (lihat diagram berikut).
Antllectal Property of, Rawan Amin 2/122013 6:17:28MATRIKS-WAKTU CEO
Matriks-Waktu Bagi CEO terdiri dari 4 Kuadran atau alokasi waktu. A/B (Lakukan
Sekarang/Tunda), C (Cadangkan), D (Delegasikan) dan X (eXtinguish) atau Abaikan
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing
CEO TIME MATRIX
80% 20%
Relevant
20%
Important
A (det now = Lakukan Sekarang) = Hal-hal yang harus kita laksanakan saat ini juga,
jangan ditunda,
B (Booked time = Boleh Ditunda) = Hal-hal yang akan kita lakukan segera di dalam
waktu dekat ke depan. Pada kenyataannya, hal-hal termaksud bisa atau mungkin saja
menjadi tidak perlu kita lakukan, Tetapi setidaknya mereka kita daftar dulu ke dalam
“Daftar Hal yg Harus Dilaksanakan”, Sehinga A/B, mewakili pilihan antara: Lakukan
Sekarang atau Lakukan Nanti (sesuai rencana)
€ (Contingency = Cadangkan) = Sebagaimana tersirat dari istilah yang dipakai, artinya
hal-hal yang bisa kita cadangkan - untuk dikerjakan manakala memang diperlukan nanti
Sebenarnya, apa-apa yang kita masukkan ke dalam kuadran ini tidak ingin kita kerjakan,
namun lebih baik punya cadangan, yang belum tentu terpakai, ketimbang tidak sama
sekali, bukan?
D (Delegasikan) = Apakah kepada staf-bawahan Anda di kantor atau dialih-dayakan ke
pihak luar.yang layanan profesionalnya Anda sewa. Yang penting: hal-hal di dalamnya
Antllectal Property of, Rawan Amin 2/122013 6:17:28tidak Anda kerjakan sendiri, Coba Anda renungkan, mana lebih baik: mengerjakan tugas
itu sendiri tapi tidak selesai pada waktunya, atau tuntas berkat didelegasikan ke orang
lain?
E (Eliminate = Buang) = Hal-hal yang jangan Anda lakukan, bahkan lebih baik buang,
dari pikiran Anda, Akan halnya cara-cara melakukannya, ada berbagai metoda yang bisa
dipakai, termasuk bagaimana menghindari “Pembuang Waktu” (Vime Wasters) pada
umumnya, seperti: Aneka interupsi, rapat-rapat yang mubazir, banjir Info, surat-surat
(termasuk e-mail) “sampah”, dan lain ssebagainya.
Penting & Relevan = Bebeda dengan perbedaan klasik antara Genting dan Penting,
Matriks-Waktu bagi CEO menggolongkan semua rangsang untuk “Berbuat Sesuatu” (To-
Do Stimulus) yang masuk menjadi PENTING (sesuai dengan Tujuan) dan RELEVAN
(sesuai dengan Peran) — keduanya memiliki kuadran Tinggi (High) dan Rendah (Low)
masing-masing
Tujuan = Hal-hal yang kita pilih untuk dicapai. Ia bisa untuk jangka pendek, menengah
maupun panjang, yang bersifat lahir atau bathin, Tujuan juga bisa yang pribadi, tim atau
organisasi — yang sejauh mana pencapaiannya akan mengukur dan menentukan
keberhasilan hidup kita, Jadi segala yang selaras dengan Tujuan adalah hal-hal Pensing
bagi kita. Masih sehubungan dengan Tujuan ini, mungkin ada baiknya kita renungkan
bersama do’a terkenal berikut: “Tuhan, berikanlah kepadaku keikhlasan unduk menerina
hal-hal yang tidak dapat kuubah, keberanian untuk mengubah apa-apa yang dapat
Auubah, dan kearifan untuk membedakan keduanya ". (St. Francis)
Peran = Posisi yang kita pegang di antara orang lain berikut berbagai Hak dan
Tanggungjawab yang menyertainya. Ia bisa dikarenakan faktor Kelahiran (sebagai anak,
suami atau ayah, misalnya) atau ditentukan oleh Pilihan seperti halnya jenjang karier
yang kita jalani (sebagai CEO). Dan segala yang selaras dengan Peran adalah hal-hal
yang Relevan bagi kita
Implementasi MATRIKS-WAKTU CEO
Secara umum, separuh dari hal-hal yang masuk ke wilayah perhatian kita bisa kita
buang (E) tanpa pertimbangan serius, kemungkinannya 50:50, jadi nyaris tanpa risiko.
Lalu mengikuti Hukum Pareto, 80% di antaranya sisanya pun tergolong tidak bernilai
tinggi, sehingga bisa kita cadangkan (C) 30%-nya. Sehingga hal-hal nyata yang kita
hadapi tinggal 20%-nya. Kemudian, tunduk pada Hukum Pareto lagi, 80% dari yang 20%
itu (ataul6%-nya) tidak perlu kita kerjakan sendiri, karena dapat didelegasikan (D),
tinggal sisanya yang 4% harus kita kerjakan — itu pun ada yang bisa ditunda (B). Alhasil,
yang benar-benar memerlukan aksi kita segera adalah yang (A) saja, Dengan menyimak
besamya (96%) hal yang mungkin kita sisihkan tersebut, bisa kita bayangkan betapa
banyak waktu yang secara potensial dapat kita hemat atau tambahkan, apabila Matriks-
Waktu ini kita terapkan secara konsisten, Anda setuju?
Antllectal Property of, Rawan Amin 2/122013 6:17:28Tentu saja, di dalam kehidupan nyata, aplikasi Matriks-Waktu CEO ini akan
tergantung pada tiap individu, apa yang kita anggap penting, sesuai dengan Tujuan dan
Peran yang ada. Fungsinya lebih pada semacam kerangka-pikir untuk menyedethanakan
hal-hai demi mengelola waktu kita dengan lebih efektif Diperkirakan, bahwa selaku
CEO kita dapat menghasilkan 25 kali lebih banyak dengan menerapkan pendekatan
Manajemen Waktu ini, Mudah-mudahan usul baru ini dapat memberi manfaat nyata bagi
kita semua, Selamat menghargai waktu Anda! @
a *)
Dr. A. Riawan Amin adalah "CEO Terbaik Tahun 2008” (versi Harian Bisnis Indonesa) yang kini
adalah salah seorang Direktur Non-Eksckutif Bank CIMB-Islamic - Malaysia.
TERJEMAHAN
Lakukan Sekarang,
akukan Kemudian (Boleh Ditunda)
‘adangkan
D=Delegasikan
E= Buang
High = Tinggi
Penting = Selaras dengan Tujuan
Relevan = Selaras dengan Peran
Antllectal Property of, Rawan Amin 2/122013 6:17:28