Anda di halaman 1dari 10

POST PARTUM

1. Pengertian

Post Partum/ pasca partum adalah masa yang dimulai kira-kira 6 minggu

setelah kelahiran bayi, selama tubuh beradaptasi ke keadaan sebelum hamil.

( Chapman, 2006)

2. Insidens

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis

baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ekibat kehamilan terjadi

setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.

3. Tujuan

Tujuan asuhan masa nifas adalah :

Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik.

Melaksanakan skrining yang komprihensif, mendeteksi masalah, mengobati

atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan

perawatan bayi sehat.

Memberikan pelayanan keluarga berencana.

4. Perubahan Fisiologis

Perubahan fisiologis pada ibu post partum antara lain :

a. Tanda-tanda vital
Suhu : kisaran normal, dapat meningkat hingga 38 C karena kelelahan

dan dehidrasi ringan.

Nadi : bradikardi dapat terjadi selama 6 hingga 10 hari post partum

karena penurunan volume darah serta peningkatan isi sekuncup.

Pernafasan : tidak berubah

Tekanan darah : tetap konsisten pada kisaran dasarTD. Suatu

penurunan ringan dapat mengindikasikan perubahan fisiologis

normal sebagai respons terhadap penurunan tekanan intrapelvik.

b. Mamae

Segera setelah melahirkan mamae akan melunak, lembut, dan

memperlihatkan perubahan dalam pigmentasi, adanya striae, karakteristik

kehamilan. Sekresi prolaktin dari kelenjar pituitary anterior akan

meningkatkan produksi ASI dengan cara menstimulasi sel-sel alveolar

mamae. Oksirosin yang diproduksi oleh kelenjar pituitary posterior ketika

bayi mengisap ASI, meningkatkan refleks keluaran ASI dan aliran susu yang

dihasilkan. Pada saat ini mamae menghasilakan kolostrum, berwarna krem

dan kaya antibody ibu. Mamae cenderung penuh dan keras sehubungan

dengan produksi ASI dan kongesti vena. Hal ini disebut dengan

pembengkakan.

c. Abdomen

Dinding abdomen meregang, tampak longgar dan lembek untuk beberapa

waktu. Tonus dapat meningkat pada bulan ke-2 hingga ke-3 dengan
latihan.Diatesis otot abdominalis adalah pemisahan otot rektus abdominalis

sehingga bagian dari dinding abdomen tidak mempunyai otot pendukung.

d. Uterus

Involusi : pengurangan yang cepat dalam ukuran uterus setelah kelahiran

bayi, dan kembali ke ukuran yang mendekati saat sebelum kehamilan, Proses

involusi akan dipercepat pada kelahirann tanpa komplikasi, pemberian ASI,

dan ambulasi awal. Segera setelah pengeluaran palsenta, uterus berkontraksi,

seukuran buah anggur, terlokalisir ditengah antara simpisis pubis dan

umbilicus. Proses involusi pada garis ini akan menetap selama 1 hari,

kemudian menurun ukurannya kira-kira satu panjang jari/hari. Didalam 10

hari hingga 2 m,inggu uterus kembali letaknya ke rongga pelvik.

e. Lokia

Setelah kelahiran, uterus membersihkan areanya sendiri dari sisa darah yang

ada dengan cara mengeluarkan lokia. Lokia rubra, produksinya akan berakhir

pada 2 hingga 3 hari. Darah berwarna merah p[ekat, seperti aliran menstruasi.

Lokia serosa produksinya berakhir pada kira-kira hari ke-3 hingga ke-10.

Lokia ini mirip dengan drainase serosanguinea. Lokia alba, merupakan rabas

yang terakhir, adalah rabas berwarna kecoklat-coklatan atau kekuning-

kuningan yang penuh krim. Ketika produksi lokia ini berhenti, servik menutup

dan resikonya terkena infeksi menurun. Lokia cendrung menjadi banyak pada

saat bangun tidur di pagi hari kemungkinan karena tergenang didalam vagina

sepanjang malam.
f. Perineum

Setelah kelahiran jaringan perineum yang lembut dapat menjadi edema dan

kebiruan. Mungkin terdapat luka bekas episiotomi. Ibu juga mengalami

hemoroid sebagai akibat mengejan selama persalinan.

g. Saluran kemih

Haluaran urine meningkat dalam jumlah yangt besar pada awal periode

postpartum karena diuresis. Ibi dapat mempunyai kesulitan mengosongkan

kandung kemih, karena penurunan sensasi kandung kemih, pembengkakan,

dan memar jaringan pada sekeliling uretra, kapasitas kandung kemih yang

meningkat, dan kesulitan berkemih pada posisi rekumben.

h. Ekstremitas bagian bawah.

Stasis darah pada kaki berhubungan dengan posisi, trauma pada pembuluh

darah, dan penggunaan pijatan kaki meningkatkan resiko troboplebitis.

i. Defekasi

Defekasi cendrung melambat karena masih ada efek progesterone, penurunan

tekanan otot abdomen, dan kurang cairan serta darah. Ibu mungkin takut bila

pergerakan usus saat defekasi akan menimbulkan rasa sakit karena terdapat

episiotomi atau hemoroid.

2. Pengkajian Keperawatan 4 jam Pertama Setelah Kelahiran Plasenta

Aktivitas/ Istirahat

Dampak tampak kelelahan/ keletihan, mengantuk.

Sirkulasi

Nadi biasanya lambat (50 sampai 70x/mt), Karena hipersensitivitas vagal.


Tekanan darah (TD) bervariasi, mungkin lebih rendah pada respons terhadap

analgesia/anastesia, atau meningkat pada respons terhadap pemberian oksitosin atau

hipertensi karena kehamilan.

Edema, bila ada, mungkin dependen ( misalnya ditemukan pada ekstremitas

bawah) atau dapat meliputi ekstremitas atas dan wajah, atau mungkin umum.

Kehilangan darah selama persalinan dan kelahiran sampai 400-500ml untuk

kelajiran vaginal atau 600-800ml untuk kelahiran sesaria.

Integritas Ego

Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah-ubah misalnya perilaku menunjukkan

kurang kedekatan, tidak berminat ( kelelahan) atau kecewa.

Dapat mengekspresikan masalah atau meminta maaf untuk perilaku intrapartum atau

kehilangan control, dapat mengekspresikan rasa takut mengenai kondisi bayi baru

lahir dan perawatan segera pada neonatal.

Eliminasi

Hemoroid sering ada dan menonjol.

Kandung kemih mungkin teraba diatas simpisi pubis, atau kateter urinarius, atau

cairan IV diberikian selama persalinan dan kelahiran.

Makanan / Cairan

Dapat mengeluh haus, lapar atau mual.

Neurosensori

Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesia spinal atau

analgesia epidural/kaudal.
Hiperfleksi munkin ada ( menunjukkan terjadinya atau menetapnyahipertensi,

khusunya pada diabetic, remaja, atau klien primipara)

Nyeri/ Ketidaknyamanan

Dapat melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber misalnya, setelah nyeri,

trauma jaringan/ perbaikan episiotomi, kandung kemih penuh, atau perasaan dingin/

otot tremor dengan menggigil.

Keamanan

Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit ( pengerahan tenaga, dehidrasi)

Perbaikan episiotomi utuh, dengan tepi jaringan merapat.

Seksualitas

Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi umbilicus.

Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap, dengan hanya beberapa

bekuan kecil ( sampai ukuran plam kecil)

Perineum bebas dari kemerahan, edema, ekimosis, atau rabas.

Striae mungkin ada pada abdomen, paha, dan payudara.

Payudara lunak, dengan putting tegang.

Penyuluhan/ Pembelajaran

Catat obot-obatan yang diberikan, termasuk waktu dan jumlah.

Pemeriksaan Diagnostik

Hemoglobin / Hematokrit, Jumlah darah lengkap,Urin analisis, Pemeriksaan lain :

Mungkin dilakukan sesuai indikasi dari temuan fisik.

Prioritas keperawatan

1. Meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga


2. Mencegah atau mengontrol perdarahan.

3. Meningkatkan kenyamanan.

3. Pengkajian Keperawatan 4 jam sampai 3 hari post partum

Aktivitas/ Istirahat

Insomnia mungkin teramati.

Sirkulasi

Episode diaforetik lebih sering terjadi pada malam hari.

Integritas Ego

Peka rangsang, takut/ menangis ( post partum blue sering terlihat kira-kira 3 hari

setelah melahirkan)

Eliminasi

Diuresis diantara hari ke-2 dan ke-5

Makanan/ Cairan

Kehilangan nafsu makan mungkin dikeluhkan kira-kira hari ke-3

Nyeri/ Ketidaknyamanan

Nyeri tekan payudara/ pembesaran dapat terjadi diantara hari ke-3 sampai ke-5 post

partum

Seksualitas

Uterus 1 cm diatas umbilicus pada 12 jam setelah kelahiran, menurun kira-kira 1

lebar jari setiap harinya.

Lokhia rubra berlanjut sampai hari ke-2-3, berlanjut menjadi lokhia serosa dengan

aliran tergantung pada posisi dan aktivitas misalnya menyusui.


Payudara : produksi kolostrum 48 jan pertama, berlanjut pada susu matur, biasanya

pada hari ke-3, mungkin lebih dini tergantung kapan menyusuinya dimulai.

Prioritas Keperawatan

Meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan umum

Mencegah komplikasi

Mendukung ikatan keluarga

Memberikan informasi dan pedoman antisipasi.

4. Diagnosa Keperawatan

Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis/ edema jaringan, efek obat-obatan.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan

anggota keluarga.

Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

kelelahan/kegagalan miometri dari mekanisme homeostatic.

Resiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan fungsi regulator ( hipotensi

ortastatik, HKK atau eklamsi)

5. Intervensi Keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan trauma mekanis/ edema jaringan, efek obat-obatan.

Intervensi keperawatan :

Kaji sifat dan derajat ketidaknyaman, jenis melahirkan, sifat intrapartal,lama

persalinan, dan pemberian anstesi atau analgesia.

Lakukan tidakan kenyamanan ( mis, perawatan mulut, mandi, linen bersih, perawatan

perineal)

Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode pasca partum.
Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Evaluasi penyatuan perbaikan luka,

perhatikan adanya edema atau hemoroid. Berikan kompres es.

Anjurkan penggunaan teknik pernafasan/ relaksasi

Kaji kepenuhankandung kemih dengan mempalpasi diatas simpisi pubis, perhatikan

retensi prenatal. Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi.

Kolaborasi pemberian analgesia sesuai kebutuhan.

b. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi/peningkatan perkembangan

anggota keluarga.

Intervensi keperawatan :

Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa bayi, lebih disukai

bersentuhan kulit dengan kulit.

Observasi dan catat interaksi bayi-keluarga.

Cata pengungkapan/perilaku menunjukkan kekecewaan atau kurang minat.

Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan klien dan

keyakinan/praktik budaya.

Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama interaksi awal dengan bayi baru

lahir, sesuai kondisi ibu dan bayi.

c. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kelelahan/kegagalan

miometri dari mekanisme homestatik.

Intervensi keperawatan :

Tempattkan klien pada posisi rekumben.


Kaji hal-hal yang memperberat kejadian intrapartum, khususnya persalinan

yang diinduksi/ persalinan lama.

Catat lokasi dan konsistensi fundus setiap 15 menit.

Dengan perlahan masase fundus bila menonjol.

Kaji jumlah, warna dan sifat aliran lokhea setiap 15 menit.

Kaji TD dan nadi setiap 15 menit

Pertahankan infuse IV larutan isotonic.

Anda mungkin juga menyukai