PENDAHULUAN
1
simultan, pelanggan Speedy harus mempergunakan splitter yang dapat memisahkan
saluran telepon dan saluran modem.
IndiHome adalah layanan internet terbaru dari PT. TELKOM , yang
merupakan layanan Triple Play yang terdiri dari Telepon Rumah, Internet, dan Usee
TV Cable, yang tentunya menyuguhkan fasilitas yang lebih komplit jika dibanding
fasilitas yang ada pada Speedy, IndiHome ini sendiri merupakan produk baru
TELKOM yang mulai diluncurkan pada awal tahun 2015 sebagai pengganti dari
Speedy, karena seperti yang telah kita tahu bahwa managemen telkom telah
Menghapus Brand Speedy dan mengganti Brand baru yaitu IndiHome, yang
tentunya dengan produk barunya ini PT. TELKOM akan memberikan fasilitas serta
kenyamanan dan kepuasan pelanggan lebih terjamin. Selain menggunakan jaringan
berbasis teknologi Fiber Optic (FO) yang mampu mentrasfer data hingga 100 Mbps,
IndiHome juga dikabarkan memiliki fitur tambahan seperti IndiHome View, MelOn,
dan Trend Micro Scurity System.
Informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua
orang yang tidak dapat dihindarkan dari kehidupan. Informasi dibutuhkan
dengan cepat dan akurat sebagai referensi agar keputusan yang diambil dapat
efektif dan efisien. Dalam perusahaan, informasi dibutuhkan oleh pihak
manajemen untuk menunjang pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan
yang telah ditetapkan perusahaan. Maka dari itu informasi sangat mempengaruhi
kegiatan perusahaan, tanpa adanya informasi yang tepat dan akurat, kegiatan-
kegiatan operasional perusahaan akan terhambat seperti halnya yang dialami
PT.Telkom Indonesia Wilayah Seleong.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil usaha PT. Telkom ?
2. Bagaimana instalasi pemasangan jaringan pada Telkom ?
3. Sistem apa saja yang di gunakan dalam membangun jaringan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui sistem dari transmisi jaringan yang ada pada PT. Telkom wilayah
selong
2. Mampu mengetahui cara kerja ataupun fungsi dari setiap alat yang di gunakan
pada PT. Telkom Indonesia wilayah selong.
2
3. Memperdalam dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat dari
perkuliahan untuk diimplementasikan pada dunia kerja secara nyata.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
4
2.1.1 Kantor Pusat
Alamat : Jl. Pendidikan No 23 Mataram 83125
Nusa Tenggara Barat
Phone : 0370-0370 - 635000
Fax : 0370-0370 - 639000
2.1.2 Kantor Cabang
5
2.3 Sejarah Perusahaan
6
Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1274 berdasarkan PP No. 53 tahun 1980,
Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang menyelenggarakan
telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan Indosat ditetapkan sebagai badan
usaha penyelenggara telekomunikasi urnurn untuk internasional. 3
Memasuki Repelita V, pemerintah merasakan perlu percepatan
pembangunan telekomunikasi sebagai infrastruktur yang diharapkan dapat memacu
pembangunan sektor lainnya. Berdasarkan PP No. 15 tahUH 1991, maka Perum
dialihkan menjadi Perusahaan Perseroan (persero). Mengantisipasi era globalisasi,
seperti diterapkannya perdagangari bebas baik internasional maupun regional, maka
PT Telkom pada tahun 1995 melaksanakan 3 program besar. Program-program
tersebut adalah restrukturisasi internal, penerapan KSO dan persiapan Go Public
Internasional (International Public Offering).
Kronologi sejarah PT Telkom dijelaskan sebagai berikut :
1. 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap
dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
2. 1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang
mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos,
Telegrap dan (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
3. 1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan
berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
4. 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel).
5. 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos
dan Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
6. 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional.
7. 1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk
menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
8. 1989 Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang Telekomunikasi, tentang
peran serta swasta dalam penyelenggaraan Telekomunikasi.
9. 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no. 25 tahun 1991.
7
10. 1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering)
dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM
tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek
Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock
Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan
(Public Offering Without Listing) di Tokyo Stock Exchange.
11. 1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari
1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra dengan mitra PT Pramindo Ikat
Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten-dengan
mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa
Tengah dan DI Yogyakarta - dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi
Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan dengan mitra PT
Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan
Timur Indonesia-dengan mitra PT Bukaka Singtel.
12. 1999 Undang-undang nomor 36/ 1999, tentang penghapusan monopoli
penyelenggaraan telekomunikasi.
13. 2001 KOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian
dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia,
yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM
menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham
Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam
laporan keuangan TELKOM.
14. 2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu
30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15
Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham
pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham
Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM
memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
15. Sejak 1 Juli 1995 PT. Telkom telah menghapus struktur wilayah usaha
telekomunikasi (WTTEL) dan secara de facto meresmikan dimulainya era
Divisi Network. Badan Usaha utama dikelola oleh 7 divisi regional dan 1
divisi network. Divisi regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di
8
wilayah masing masing dan divisi network menyelenggarakan jasa
telekomunikasi jarak jauh luar negeri melalui pengoperasian jaringan
transmisi jalur utama nasional. Daerah regional.
PT. Telkom mencakup wilayah-wilayah yang dibagi sebagai berikut :
9
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
KEPALA
PT. Telkom Selong
AHMAD SUDARYONO
COSTOMER SERVICE
KETUA
Teknisi lapangan
Yati Erlina Sari
Laili Herawati
Rahman Fahri
ANGGOTA LAPANGAN
Hasan Basri
Muhammad Syukron
Samsul Hadi
Darmawan Hadi
10
2.5.1 Speedy
11
khusus dari PT.Telkom untuk penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran
dan promosi-promosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di kalangan
rumah tangga.
Kecepatan downstream yang ditawarkan oleh Speedy saat
digunakanuntuk akses internet lebih besar daripada upstream, hal ini dikarenakan
Speedymerupakan paket internet ADSL sehingga sangat sesuai untuk keperluan
browsingyang cenderung lebih banyak melakukan aktivitas downstream. Selain itu,
denganlayanan Speedy kita dapat menikmati internet kecepatan tinggi dan tetap
bisamenggunakan saluran telepon rumah tanpa terganggu. Hal ini dikarenakan
adanyaperangkat splitter yang bisa memisahkan antara data dan gelombang suara
selama24 jam.
Speedy memiliki paket layanan yang dibedakan berdasarkan ukuran
downstream dan upstreamnya sehingga dapat disesuaikan dengan
kebutuhanpengguna. Berikut adalah beberapa pilihan paket Speedy yang tercantum
pada Tabel berikut ini :
12
Indonesia Digital HOME (disingkat IndiHOME) adalah salah satu
produk layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia berupa paket layanan komunikasi
dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed
Internet), dan layanan televisi interaktif (USee TV Cable, IP TV).[1] Karena
penawaran inilah Telkom memberi label IndiHOME sebagai tiga layanan dalam satu
paket (3-in-1) karena selain internet, pelanggan juga mendapatkan tayangan TV
berbayar dan saluran telepon
Layanan internet dengan menggunakan Fiber Optik di Indonesia
sebetulnya telah berkembang sejak awal tahun 2000-an, hanya saja layanannya masih
sangat terbatas. Guna mendukung kebutuhan pelanggan serta memberi kenyamanan
keluarga pengguna internet di Indonesia, Telkomsel terus mengembangkan jaringan
layanannya, hingga awal tahun 2015 resmi melaunching IndiHome, layanan internet
100% Fiber.
Inovasi yang dilakukan Telkomsel melalui IndiHome tidak tanggung-
tanggung. Dengan layanan Triple Play (memadukan layanan telepon rumah, akses
internet berkecepatan tinggi, dan Internet Protocol Television/IPTV), IndiHome
menjadi layanan internet 100% Fiber paling diminati para pengguna internet.
Fiber optik (atau bisa disebut serat optik) adalah saluran transmisi
(sejenis kabel) yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus. Berdiameter
kurang lebih 120 mikrometer. Lebih kecil dari sehelai rambut.
Fiber optik mampu mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke
tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya laser atau LED. Karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit, maka cahaya yang ada di dalam serat optik
tidak bisa keluar. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga optimal
digunakan sebagai saluran komunikasi, termasuk internet.
13
BAB III
DASAR TEORI
Pada era modern dan globalisasi sekarang ini, internet sudah menjadi
sesuatu kebutuhan hidup bagi sebagian besar masyarakat. Internet (singkatan dari
interconnection-etworking) ialah sistem global dari seluruh jaringan computer yang
saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP). Dengan
kemajuan teknologi yang semakin cepat membuat internet menjadi hal yang tidak
bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari - hari. Kebutuhan masyarakat akan arus
informasi secara cepat dan up to date membuat masyarakat memilih akses internet
daripada media lain seperti televisi, radio hal ataupun koran biasa. Masyarakat lebih
memilih media elektronik yang sangat cepat dalam memberitakan hal hal yang baru
saja terjadi tanpa menunggu naik cetak dahulu. Selain itu dengan berkembangnya
jejaring sosial yang mengharuskan adanya jaringan internet serta kebutuhan akan
hiburan yang tidak bisa ditemukan di televisi membuat internet semakin hari semakin
diminati masyarakat.
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat
menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakal
sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media
transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa
faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya
medium tersebut.
14
3.1 Sistem Komunikasi
Komunikasi merupakan proses pemindahan / penyaluran informasi dari
suatu titik dalam ruang pada waktu tertentu (titik sumber) ke titik lain yang
merupakan tujuan atau pemakai. Sumber informasi dapat berupa manusia, alat musik,
mesin dan segala yang berubah menurut fungsi waktu. Tujuan komunikasi adalah
menyediakan replika message pada tempat tujuan. Message sendiri merupakan salah
satu bentuk manifestasi dari informasi. Fungsi dasar sistem komunikasi adalah untuk
transmisi/pengiriman informasi.
15
perkembangan sentral digital tidak hanya melayani sistem circuit switching, tetapi
juga packet switching.
16
pelanggan berhubungan dengan sentral ujung yang berbeda, sirkuit diantara keduanya
terdiri dari serangkaian sirkuit melalui satu atau lebih sentral penengah.
3.2.2 Packet Switching
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam
paket-paket kecil. Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim,
message itu akan dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari
user dan info control.
Data dipancarkan dalam blok blok yang disebut paket. Batas atas yang
umum untuk panjang paket adalah 1000 oktet (byte). Bila sebuah sumber mempunyai
pesan panjang yang hendak dikirim, pesan tersebut dipecah menjadi serentetan paket.
Tiap paket berisi sebagian data (atau semua data bila pesan pendek) yang ingin
dipancarkan suatu stasiun, ditambah header paket yang berisi informasi kendali.
Informasi kendali ini, setidaknya berisi informasi yang diperlukan jaringan untuk
merutekan paket melalui jaringan dan mengantarkannya ke tujuan yang sesuai.
17
antrian dan harus menunggu untuk retransmisi. Sekali virtual circuit established,
message akan dikirim dalam bentuk paket-paket. Maka virtual circuit tidak akan lebih
cepat dari circuit switching.
Datagram packet switching tidak membutuhkan call setup. Jadi untuk
message pendek akan lebih cepat dari virtual circuit packet switching dan mungkin
juga circuit switching. Selama tiap datagram diroute secara bebas, proses untuk tiap
datagram di tiap node mungkin lebih panjang dari paket-paket virtual circuit. Jadi
untuk message yang panjang-panjang, teknik virtual circuit mungkin diutamakan.
3.3 Multiplexing
18
pada jaringan telepon analog dan sistem satelit analog sebelum digantikan dengan
teknologi digital.
Pada tahun 2000-an ini, ide dasar FDM digunakan dalam teknologi
saluran pelanggan digital yang dikenal dengan modem ADSL (Asymetric Digital
Subscriber Loop). Frequency Division Multiplexing bisa dipergunakan bersama
sama dengan sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa menuju media
yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing
masing sinyal. Diperlukan peralatan modulasi untuk memindahkan setiap sinyal ke
band frekuensi yang diperlukan, sedangkan peralatan multiplexing diperlukan untuk
mengkombinasikan sinyal sinyal yang dimodulasikan.
FDM memberikan frekuensi pembawa diskrit kepada setiap aliran data
dan kemudian menggabungkan beberapa frekuensi pembawa yang termodulasi untuk
transmisi. Sebagai contoh, transmitter televisi menggunakan FDM untuk
memancarkan beberapa kanal sekaligus.
3.3.2 Karakteristik FDM
19
Sinyal analog ini ditransmisikan melalui medium yang sesuai. Pada
akhir penerimaan, sinyal gabungan tersebut lewat melalui N bandpass filter,
dimana tiap filter berpusat pada fsci dan mempunyai bandwidth Bsci , untuk 1 < i <
N. Dari sini, sinyal diuraikan menjadi bagian bagian komponennya. Tiap
komponen kemudian dimodulasi untuk membentuk sinyal asalnya. Contoh
sederhananya yaitu transmisi tiga sinyal voice (suara) secara simultan melalui
suatu medium.
3.3.3 TDM ( Time Division Multiplexing)
Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal
digital yang masuk menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-masing
dari sinyal tersebut akan dikirimkan serentak dalam satu waktu. Sistem ini cepat serta
efisien. Sistem ini dapat pula dipantau melalui komputer. Tiap pelanggan diberi jatah
waktu (time slot) tertentu sedemikian rupa sehingga semua informasi percakapan bisa
dikirim melalui satu saluran secara bersama-sama tanpa disadari oleh pelanggan
bahwa mereka sebenarnya bergantian menggunakan saluran. Karena pergantiannya
terjadi setiap 125 microsecond, berapapun jumlah pelanggan atau informasi yang
ingin di-multiplex, setiap pelanggan akan mendapatkan giliran setiap 125
microsecond, hanya jatah waktunya semakin cepat. TDM biasanya digunakan untuk
komunikasi point to point.
3.3.4 Karakteristik TDM
Pada TDM, penambahan peralatan pengiriman data lebih mudah
dilakukan karena tidak akan mempengaruhi peralatan yang sudah ada sampai pada
batas-batas sekaligus. TDM yang umum dikenal adalah PCM. Terdapat 4 metode
untuk coding amplitude yaitu : PAM (Pulse Amplitudo Modulation), PPM (Pulse
Position Modulation), PCM (Pulse Code Modulation), dan PDM (Pulse Duration
Modulation). Yang paling umum digunakan adalah PCM.
20
Gambar 3.6 Sistem TDM ( Time Division Multiplexing )
21
3.5 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
Jaringan lokal akses tembaga yaitu suatu jaringan transmisi yang
menghubungkan saluran pelanggan (subscriber loop) berupa pasangan kabel yang
ditarik dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Kabel tembaga yang digunakan
untuk sistem jarlokat memiliki diameter yang berbeda-beda, dan yang digunakan
oleh PT.Telkom umumnya yang berdiameter 0,4 mm, 0,6 mm, dan 0,8 mm.
Keterbatasan lebar pita dari kanal suara terutama bukan dikarenakan oleh saluran
pada sisi pelanggan, tetapi disebabkan oleh core network. Filter pada core network
membatasi lebar pita pada kanal suara sekitar 4,4 KHz. Jika tanpa hambatan dari
filter ini maka kabel tembaga (jaringan akses tembaga) mampu melewatkan
frekuensi pada daerah MHz, meski akan mengalami redaman yang cukup besar.
Redaman yang akan meningkat berbanding lurus dengan kenaikan frekuensi dan
panjang saluran, merupakan faktor pembatas utama dalam peningkatan kecepatan
transmisi data
22
dari 3600 pair kabel. Dari sentral kabel primer dikeluarkan menuju ke rumah kabel,
penghubung kabel biasanya melalui bawah tanah atau dipendam yang
menghubungkan panel-panel pada bagian bawah rumah kabel. Jumlah pair dalam
kabel primer sebanyak 2/3 dari perkiraan total kabel sekunder yang diterminasi
dalam rumah kabel untuk demand lima tahun.
Jaringan Kabel Primer menggunakan kabel yang berkapasitas antara 200
pair sampai maksimum kapasitas kabel (dapat sampai 2400 pair), disesuaikan
dengan kebutuhannya. Jaringan Kabel Primer ini di instalasikan dari Main
Distribution Frame (MDF) sampai ke terminal rumah kabel (RK). MDF ini berupa
susunan rak/frame yang digunakan sebagai titik awal interkoneksi jaringan kabel
antar sentral dengan jaringan kabel di luar (outside plant). Susunan rak MDF terdiri
atas sisi horizontal dan vertikal. Sisi horizontal sebagai interkoneksi kabel dari
sentral, sementara sisi vertikal sebagai interkoneksi menuju ke jaringan luar. Kabel
kabel unit yang dialokasikan ke setiap RK di kelompokkan menurut diameter urat
uratnya mulai dari rute ujung kabel kearah sentral. Rumah kabel merupakan unit
terminal kabel yang merupakan titik terminasi akhir dari kabel primer dan titik
terminasi awal dari kabel sekunder.
23
dengan kebutuhan demand (permintaan) antara 10 sampai 20 tahun mendatang
yaitu: :
RK kapasitas 2400 pasang
RK kapasitas 2400 pasang digunakan apabila estimasi jumlah demand
dalam daerah pelayanan RK tersebut untuk waktu 10 sampai 20 tahun
mendatang mencapai 800 sampai dengan 1000.
RK kapasitas 1600 pasang
RK kapasitas 1600 pasang digunakan apabila estimasi jumlah demand dalam
daerah pelayanan RK tersebut untuk waktu 10 sampai 20 tahun mendatang
mencapai 600.
RK kapasitas 800 pasang
RK kapasitas 800 pasang digunakan apabila estimasi jumlah demand dalam
daerah pelayanan RK tersebut untuk waktu 10 sampai 20 tahun mendatang
mencapai 300
3.5.2 Jaringan Kabel Sekunder
Kabel sekunder atau branch feeder adalah kabel yang memiliki versi
yang berbentuk ukuran lebih kecil dari kabel primer. Kapasitas kabel ini lebih sedikit
bila dibandingkan dari kabel primer. penghubung kabel ini hanya sebatas pada rumah
kabel yang satu dengan rumah kabel yang lain.
Jaringan Kabel Sekunder menggunakan kabel yang kapasitasnya lebih
kecil yaitu minimum 10 pair dan maksimum 200 pair. Jaringan kabel sekunder ini di
instalasi dari terminal Rumah Kabel sampai pada Distribution Point (DP).
Distribution Point adalah terminal kabel yang umumnya berkapasitas 10 atau 20
pair, dimana pada terminal masuk diterminasikan kabel sekunder. Sedangkan pada
terminal keluarnya dihubungkan ke saluran pelanggan atau saluran distribusi ke
rumah pelanggan.
24
Gambar 3.8 Kabel Sekunder
25
3.6.2 Tahanan Isolasi
Pengukuran nilai tahanan isolator kabel (pembungkus konduktor kabel)
terhadap kebocoran listrik yang terjadi antara urat yang diukur dengan urat lainnya
maupun antara urat yang diukur dengan pentanahan (grounding). Transmisi sinyal
informasi yang melalui konduktor kabel secara umum tidak terpengaruh terhadap
nilai tahanan isolasi.
26
Pengukuran kemampuan konduktor kabel jika dilalui sinyal informasi
pada frekuensi sinyal tertentu. Dalam kalimat lain mengukur redaman saluran adalah
mengukur besarnya redaman/loss sepanjang kabel. Berbeda pada pengukuran
kontinuitas atau tahanan isolasi dimana kabel tidak dilewati sinyal informasi,
makapada pengukuran redaman saluran, kabel akan dilewatkan suatu sinyal
informasi.Pengukuran redaman kabel dapat menggunakan perangkat oscilator
(generatorsinyal) dengan level meter atau menggunakan alat ukur xDSL. Satuan/unit
redaman saluran adalah Decibel (dB).
3.6.4 Tahanan Loop
Pengukuran tahanan loop adalah untuk mengetahui nilai
resistansi/tahanan murni kabel. Pengukuran tahanan loop adalah murni nilai
resistansi konduktor atau urat kabel. Pada pengukuran tahanan loop, kabel tidak
dilewati suatu sinyal informasi.Tahanan loop kadang disebut juga dengan istilah
tahanan DC (DC Resistance). Pengukuran tahanan loop dapat menggunakan
perangkat multimeter. Satuan/unit tahanan loop adalah Ohm ().
R = . L . 1000 / A (2.3)
Keterangan:
R = tahanan loop ()
= konduktivitas kabel tembaga = 0,0175 mm2 /m pada 200 oC
L = panjang saluran (m)
A = luas penampang kabel ( mm2 )
3.6.5 Grounding
Semua perangkat aktif harus dihubungkan dengan grounding atau dikenal
juga dengan istilah pentanahan, yang tujuannya adalah untuk membuang
arus/tegangan petir dan arus/tegangan asing. Satuan/unit dari grounding adalah Ohm
(). Parameter ini sebagai standar parameter sistem telekomunikasi dan juga berlaku
untuk jaringan. Parameter ini untuk mengetahui nilai tahanan tanah dari jaringan dan
kelengkapannya (misalnya RK, KTB, DP dan lain-lain) yang tujuannya adalah untuk
membuang arus/tegangan petir dan rus/tegangan asing.
3.6.6 BER (Bit Error Rate)
BER ( Bit Error Rate ) digunakan untuk mengetahui berapa banyak
terjadikesalahan bit pada waktu pengiriman data melalui media transmisi dalam hal
iniUniversitas Sumatera Utarajaringan kabel tembaga. Nilai standar BER yang
27
direkomendasikan menurut CCITT ( Comite Consultatif International Telephonique
et Telegraphique ) adalah 10-7.
3.7 Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (JARLOKAF)
Serat optic adalah material fleksibel dan tipis, terbuat dari serat kaca
murni, sehingga meskipun kabel mempunyai panjang sampai beratus-ratus meter,
cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung satu ke ujung lainnya. Helai serat kaca
tersebut didesain sangat halus,ketebalannya kira-kira sama dengan tebal rambut
manusia. Helai serat kaca dilapisi oleh 2 lapisan plastik (2 layers plastic coating)
dengan melapisi serat kaca dengan plastik, akan didapatkan equivalen sebuah
cermin disekitar serat kaca.
28
media transmisi serat optik. Teknologi Jarlokaf yang saat ini banyak digunakan
adalah teknologi Digital Loop Carrier (DLC). Teknologi DLC merupakan hasil
teknologi PCM-30 pada sistem jaringan pelanggan. Teknologi ini memiliki dua
perangkat utama yaitu di sisi sentral (CT/Central Terminal) dan di sisi pelanggan
(RT/Remote Terminal). DLC merupakan perangkat yang me-multiplexing sinyal
keluaran dari sentral dengan kecepatan 64 kbps menjadi sinyal dengan kecepatan 2
Mbps di sisi pelanggan. Jika dibentuk jaringan lokal tersendiri maka diperlukan dua
DLC yang identik yaitu di bagian sisi sentral dan sisi pelanggan.
3.7.1 Sistem Jarlokaf
Sistem JARLOKAF setidaknya memiliki 2 buah perangkat opto
lektronik,yaitu satu perangkat opto elektronik di sisi sentral dan satu perangkat opto
elektronik isisi pelanggan. Lokasi perangkat opto elektronik di sisi pelanggan
selanjutnya disebut Titik Konversi Optik (TKO). Secara praktis TKO berarti batas
terakhir kabel optik kearah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal
optik ke sinyal elektronik.Terminal pelanggan biasanya dihubungkan dengan TKO
melalui kabel tembaga.
Daerah di mana para pelanggan terhubung ke suatu TKO disebut Daerah
AksesFiber. Pada jaringan lokal tembaga dikenal tiga buah daerah cakupan yaitu
daerahcakupan sentral, daerah cakupan Rumah Kabel (RK) dan daerah
cakupan KotakPembagi (KP), sedangkan Daerah Akses Fiber sebanding dengan
daerah cakupan RKatau daerah cakupan KP pada lokasi yang sudah ada jaringan
kabel tembaganya
3.7.2 Arsitektur Jarlokaf
29
Gambar 3.11 Modus aplikasi FTTB
3.7.2.2 Fiber To The Zone (FTTZ)
TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, baik di dalam kabinet
maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel
tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti
RK
30
3.8 Jaringan Lokal Akses Radio (JARLOKAR)
Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara
sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan
penerima sinyal informasi.
31
2. BSC (Base Station Controller)
BSC mengontrol bagian utama dari jaringan radio (RBS). Tugas yang
paling penting adalah untuk memastikan kemungkinan tertinggi utilisasi dari radio
resources.
Fungsi utama dari area BSC adalah:
Manajemen Radio Network
Manajemen RBS
Penanganan TRC
Manajemen Jaringan Transmisi
Operasi internal BSC dan Pemeliharaan
Penanganan koneksi MS
3. Mobile Switching Center (MSC)
Home Location Register ialah database pusat yang berisi rincian dari
setiap pelanggan ponsel yang berwenang untuk menggunakan jaringan inti GSM.
Karena HLR hanya dipunyai oleh nomor-nomor GSM, maka nomor-nomor SIM Card
seperti Esia dan Flexi tidak menggunakan HLR tetapi menggunakan Kode Area
(CDMA Nanti akan coba kita bahas lain waktu). Setiap SIM Card yang kamu
gunakan menyimpan segala rincian yang dikeluarkan oleh operator seluler terkait
untuk mengakses jaringan mereka, SIM Card memiliki pengenal unik yang disebut
dengan IMSI (International Mobile Subscriber Identity) dimana ini ialah tanda
pengenal pelanggan seluler yang merupakan kunci utama untuk setiap record HLR.
Item lainnya yang terkait dengan HLR ialah MSISDN (Mobile Subscriber Integrated
Services Digital Network Number)
5. Mobile Station (MS)
32
Mobile Station adalah Perangkat yang berada disisi pelanggan yang
berfungsi sebagai Transceiver untuk berkomunikasi dengan pelanggan lain. SIM
(Subscriber Identity Module) merupakan perangkat memori GSM yang menyimpan
Data Permanen & Temporary Data
1. Arsitektur Sistem
Mobile station pada GSM benar-benar merupakan dua hal yang nyata.
Perangkat keras (hardware) yang aktual adalah pesawat mobile yang merupakan
anonymous. Informasi langganan yang mencakup pengidentifikasi unik yang disebut
International Mobile Subscriber Identity (IMSI), disimpan dalam Subscriber Identity
Module (SIM), digunakan sebagai kartu pintar (smart card). Dengan memasukkan
kartu SIM ke dalam pesawat mobile GSM apa saja, pemakai dapat menelpon atau
menerima telepon pada terminal itu dan menerima servis lainnya. Dengan
melepaskan informasi pelanggan dari terminal tertentu, mobilitas pribadi disajikan
untuk pemakai GSM.
3. Base Station Subsystem
Base Station Subsystem terdiri dari dua bagian yaitu Base Transceiver
Station (BTS) dan Base Station Controller (BCS). BTS menempatkan radio
transceiver yang menetapkan suatu sel dan mengendalikan radio protocol interface
(antara muka) dengan mobile station. Dikarenakan jumlah BTS yang besar,
kebutuhan untuk sebuah BTS adalah keras, tahan, mudah dibawa dan biaya yang
minim. Base Station Controller (BSC) mengatur sumber-sumber radio untuk sebuah
BTS atau lebih melewati Abis interface (antara muka). Ia mengatur saluran interface
(antara muka) radio (memasang, merubah, mencari frekuensi, dsb) juga penyerahan.
4. Network Subsystem
33
Komponen utama Network Subsystem adalah Mobile services Switching
Centre (MSC). Ia bertindak seperti swiching node PSTN atau ISDN biasa, dan
selanjutnya memberikan semua keperluan untuk mengatur mobile subscriber,
termasuk pendaftaran, bukti keaslian, lokasi terakhir, penyerahan inter-MSC, dan
call routing ke roaming subscriber. Servis tersebut diberikan berkaitan dengan empat
database pintar yang bersama-sama dengan MSC dari Network Subsystem. MSC juga
menyediakan hubingan ke network umum.
5. Aspek-Aspek Transmisi Radio
Spektrum radio pada band 890-915 MHz untuk uplink (mobile station ke
base station) dan 935-960 MHz untuk downlink telah disediakan untuk mobile
networks di Eropa. Sedikitnya 10 MHz pada tiap band disediakan untuk GSM.
Spektrum 2x25 MHz ini terbagi dalam 200 kHz pembawa frekuensi menggunakan
FDMA. Satu atau lebih pembawa frekuensi ditempatkan ke base station tersendiri,
dan tiap pembawa tersebut terbagi dalam slot delapan menggunakanTDMA.
Kelompok delapan kali slot yang berurut dari frame TDMA, dengan durasi 4.615 ms.
Sebuah saluran transmisi menempati posisi slot satu pada sebuah sisi TDMA. Frame-
frameTDMA dari sebuah pembawa frekuensi dihitung, lalu baik mobile station
maupun base station disinkronasikan pada jumlah tersebut. Frame yang lebih besar
dibentuk dari kelompok frame TDMA 26 dan 51 (terdapat juga kelompok yang lebih
besar) dan diletakkan pada frame tersebut mendefinisikan jenis dan fungsi sebuah
saluran.
6. Speech dan Penandaan Saluran
Speech pada GSM ditandai secara digital pada rate 13 kbps, dikenal
dengan sebutan full-rate speech coding. Hal ini cukup efisien disbanding dengan
ISDN standar pada rate 64 kbps. Salah satu tambahan Tahap 2 yang paling penting
adalah pengenalan half-rate speech codec yang bekerja pada kisaran 7 kbps, secara
efektif menambah kapasitas sebuah network. Stream digital 13 kbps (260 bits every
20 ms) ini telah memberikan koreksi error ditambahkan oleh encoder konvolusional.
Gross bit rate setelah penandaan saluran adalah 22.8 kbps (atau 456 bits tiap 20 ms).
456 bit ini terbagi dalam 8 balok 57-bit, dan hasilnya ter-interleave diantara delapan
kali berturut-turut rekahan slot untuk perlindungan terhadap error pecah transmisi.
Tiap waktu slot burst adalah 156.25 bits dan terdiri dari dua 57-bit blok,
dan 26-bit sequensi training dipakai untuk equalisasi. Sebuah burst ditransmitkan
34
pada 0.577 ms untuk total bit rate 270.8 kbps, dan dimodulasikan menggunakan
Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK) pada frekuensi pengantar 200 kHz.
Sequensi training 26-bit merupakan pola yang dikenal yang dibandingkan dengan
pola yang diterima dengan harapan dapat mengatur sinyal asal lainnya. Membawa
error control dan equalisasi yang disumbangkan untuk robustness sinyal radio GSM
terhadap gangguan dan multipath fading.
Digital TDMA sinyal biasa menjadikan beberapa proses untuk
mengembangkan kualitas transmisi, meningkatkan kekuatan baterai mobile, dan
mengembangkan efisiensi spectrum. Termasuk didalamnya transmisi terputus,
pencarian frekuensi dan penerimaan terputus saat memonitor saluran paging.
Gambaran lain yang dipakai oleh GSM adalah power control, yang dipakai untuk
mengecilkan power transmisi radio mobile dan BTS, serta mengurangi jumlah
gangguan co-channel yang muncul.
7. Pemancar Radio Microwave
35
a. Sebuah station bumi untuk transmit pesan/message ke satelit seperti gelombang
radio.
b. Sebuah transponder yang diletakkan pada satelit, yang menerima pesan dan
merelay ke station bumi lainnya.
c. Station bumi (pada dasarnya piringan satelit) yang menerima pesan.
Satelit yang ditunjukkan pada gambar diatas dalam circular orbit 36,200
kilometer di atas equator. Ia mengelilingi bumi sekali tiap 24 jam. Selama bumi
berputar pada porosnya sekali dalam 24 jam, satelit selalu berada dalam posisi yang
sama. Satelit tersebut berada dalam orbit geostationary.
Keuntungan utama transmisi satelit adalah kemampuannnya untuk
menyiarkan kira-kira sepertiga permukaan bumi dengan serentak. Hal
ini tidak berlangsung secara normal tetapi spot beams dapat memancarkan langsung
ke lokasi yang dituju (lihat gambar dibawah). Ini berarti sinyal yang berbeda dapat
dipancarkan ke area yang berbeda pada waktu yang sama dari satelit yang sama.
36
BAB IV
BAHASAN PRAKTEK KERJA NYATA
Transmisi Jaringan FTTH Pada PT. Telkom Selong
37
tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara,
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat
optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
38
4.2.3 Fiber To The Building
(FTTB) TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang
telekomunikasi debasement namun juga dimungkinkan diletakkan pada beberapa
lantai di gedung tersebut. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui
kabel tembaga I ndoor.FTTB dalam diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-
gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartement.
4.2.4 Fiber To The Home
(FTTH) Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format
penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna
dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan
teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optic yang
dapat menggantikan penggunaan kabel konvensional.Dan di dorong oleh keinginan
untuk mendapatkan layanan yang di kenal dengan istilah Triple Play Services .
4.2.5 Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada tower, Terminal equipment
system GSM/CDMA di hubungkan dengan TKO Melalui kabel tembaga indoor
hingga beberapa meter saja
Jaringan kabel FO yang mencatu Tower Sbb :
Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan
Kabel FO distribusi kalau lokasi tower di pinggir kota.
39
Gambar 4.2 Arsitektur dan Topologi FTTH
40
4.3.2 Metro Ethernet
Metro Ethernet merupakan teknologi jaringan Ethernet yang
diimplementasikan di sebuah metropolitan area. Perusahaan-perusahaan besar dapat
memanfaatkan teknologi tersebut untuk menghubungkan kantor-kantor cabang
mereka ke dalam sistem intranet yang ada di dalam perusahaan tersebut. Jaringan
Metro Ethernet umumnya didefenisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau
menghubungkan wilayah yang terpisah juga menghubungkan LAN dan WAN atau
backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro
Ethernet, secara harafiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro untuk
menjangkau satu kota besar dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai
protokol transportasi datanya.
Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah
satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas
berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada
jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk
dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa. Metro Ethernet menggunakan
protokol atau teknologi yang sama persis dengan Ethernet/Fast Ethernet pada LAN
tetapi ada penambahan beberapa fungsi sehingga dapat digunakan untuk
menghubungkan dua lokasi (dua LAN) dengan jarak puluhan bahkan ratusan
kilometer.
41
4.3.3 Optical Line Terminal (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical
Line Termination adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir (end-point) dari
layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi utama, antara lain:
Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia layanan dan
sinyal optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif.
42
4.3.4 Optical Distribution Frame (ODF)
Optical Distribution Frame (ODF) merupakan perangkat tempat
terminasi kabel fiber optic. Selain itu juga sebagai tempat peralihan dari kabel fiber
optic outdoor dengan kabel fiber optic indoor dan sebaliknya.
43
4.3.6 Optical Distribution Point (ODP)
Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki
sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk dipasang
diluar.
ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-
mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi dan kabel
drop.Perangkat ODP dapat berisi optical pigtail, connectoradaptor, splitter room dan
dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas tertentu.
44
4.4.1 Prinsip Dasar GPON
Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari
OLT, maka ada bagian yang bernama splitteryang berfungsi untuk memungkinkan
serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan
memberikan data data dan sinyal yang diinginkan oleh user . Pada prinsipnya,
Passive Optical Network adalah sistem point-to-multipoint,dari fiberke arsitektur
premise network dimanaunpowered optikal splitter (splitter fiber)serat optik tunggal.
Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division
Multiplexing ) sehingga mendukung layanan T1, E1, dan DS3. ONT mempunyai
kemampuan untuk mentransmisikan data di 3 mode power . Pada mode 1, ONT akan
mentransmisikan pada kisaran dayaoutput yang normal. Pada mode 2 dan 3 ONT
akan mentransmisikan 3 6 dB lebih rendah daripada mode 1 yang mengizinkan
OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya apabila OLT mendeteksi
sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberi perintah ONT
untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah
45
Fabry Perot Laser dan Distributed Feddback Laser (DFB),dengan lebar spektrum
masing masing 3nm dan 1nm.
b. Serat optik yang digunakan Jenis serat optik yang digunakan dalam GPON yang
diaplikasikan untuk komunikasi jarak jauh harus memiliki kemampuan untuk
membawa banyak sinyal dengan laju bit yang tinggi. Dari dua jenis serat optik
yang ada yaitu single modedanmultimode,yang digunakan sebagai media
transmisi teknologi GPON adalah jenis single mode,hal ini dikarenakan daerah
kerja panjang gelombang single modelebih tinggi daripada daerah kerja panjang
gelombangmultimode.Sehingga serat optik jenis ini lebih sesuai digunakan pada
transmisi jarak jauh yang memerlukan transmisi kecepatan tinggi dan rugi rugi
yang kecil.
c. Optical Line Termination (OLT) sebagai daerah pusat dari sistem jaringan. OLT
merupakan gabungan dari CWDM, Gigabit-capable Ethernet (GbE) dan
SONET/SDH yang dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video
yang melewati Gigabit-capable Passive Optikal Network (GPON). OLT
mempunyai fungsi untuk melakukan konversi dari sinyal elektrik menjadi optik.
Bagian bagian dari OLT.
d. Optical Network Terminal (ONT) berada di sisi pelanggan dari sistem jaringan.
Optimate 1000NT (ONT) mempunyai tugas utama yaitu dipergunakan untuk
mentransmisikan suara, data dan video yang melewati jaringan Gigabit-capable
Passive Optikal Network (GPON) kepada para pelanggan dan OLT.
e. Flex Manage Flex Manage yang adalah suatu software untuk memonitor dari
layanan GPON. Flex Manage merupakan solusi dari management jaringan dari
FlexLight yang dirancang berdasarkan system yang berbasiskan web.
Flexmanage dioperasikan untuk mensetting jaringan atau mengoperasikan
jaringan guna menghindaridowntime (dapat untuk menanggulangi ataupun
menghindaridowntime. Dari Flex Manage dapat diketahui alarm apa yang aktif,
sistemreporting, ataupun kegagalan jaringan GPON.
f. Splitter Splitter adalah optikal fiber coupler sederhana yang membagi sinyal
optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal sinyal kombinasi
dalam satu path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan
mengkombinasikan berbagai sinyal optik.Splitter terdiri dari 3 port dan bisa
mencapai dari 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standart
46
direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun ratio
meningkat menjadi 64 berdasarkan ITU-T G.984 GPON standart..
g. Splicer Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu
suatu alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang berbasis
kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah
media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus
pada core sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini
harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan ( splicing )
bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan media kaca terjadi
proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan
utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa
yang sama. Penyambungan bisa saja tidak utuh, karena tidak mengikuti prosedur
penyambungan yang benar. Bila hal ini terjadi maka proses penyambungan harus
diulangi lagi, hingga mendekati redaman yg sekecil-kecilnya (dibawah 0.2 dB)
h. Konektor terdapat pada ujung dari serat optik yang terhubung langsung pada
perangkat. Konektor pada fiber optik terbuat dari material yang sederhana seperti
plastik, karet dan kaca sehingga lebih praktis. Konektor memiliki beberapa jenis,
antara lain :
o FC ( Fiber Connector ): digunakan untuk kabel single mode dengan
akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan
transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat
ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke
perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
o SC (Subsciber Connector ): digunakan untuk kabel single mode,
dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal,
simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila
dipasangkan ke perangkat lain.
o ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip
dengan konektor BNC
47
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Sistem transmisi jaringan yang ada pada Telkom Selong menggunakan sistem
FTTH (Fiber To The Home) yaitu jaringan kabel fiber optik dibuat hingga sampai
ke rumah-rumah atau ruangan dimana teminal berada
b) Arsitektur jaringan yang mendukung kinerja FTTH secara umum dibagi menjadi
dua yaitu direct fiber dan shared fiber yang terbagi khusus menjadi AON dan
PON.
c) FTTH adalah salah satu solusi teknologi yang terbaik dalam telekomunikasi dan
mungkin hanya satu satunya teknologi yang mudah berkembang untuk
menyediakan transfer rate yang tinggi menyerupai standard dari 155,52 Mbps
sebagai STM-1. FTTH juga menawarkan solusi yang terbaik dalam hal
pembiayaan.
d) Layanan atau prodak yang ada pada Telkom yaitu telekomunikas diantaranyai
Speedy (menggunakan tembga) , dan Indihome (menggunakan Fiber optic).
e) Triple Play merupakan layanan data, suara, dan multimedia yang dikirimkan
melalui satu infrastruktur atau dalam hal ini kabel transmisi (baik tembaga atau
serat optik)
f) Topologi jaringan GPON yang sesuai dengan FTTH pada PT. Telkom Indonesia
ialah OLT, OTB (Optical Terminal Box), ODC, ODP, dan ONT. Untuk
pemasangan GPON tidak harus memenuhi seluruh topologinya, melainkan melihat
jarak dari lokasi pelanggan dengan STO
g) GPON adalah teknologi FTTx yang bisa mengirimkan layanan sampai ke premise
pelanggan yang memakai kabel serat optik.
5.2 Saran
a) Saran untuk Telkom Selong yaitu terciptanya hubungan baik anatara pihak
Universtas Muhammadiyah Malang dengan PT. Telkom
b) Lebih giat dan prepesional lagi dalam bekerja khusunya tim lapangan Telkom
aksses.
48
DAFTAR PUSTAKA
Royani Hsb, Astrid Harera. Modernisasi Jaringan Akses Tembaga dengan Fiber Optik
ke Pelanggan. Makalah Kerja Praktek. Universitas Sumatera Utara. Medan
Budi P., Arjuni dan Haritman, Erik. Dasar Sistem Telekomunikasi. Modul. Universitas
Pendidikan Indonesia.
Telkom Akses, Overview FTTx (Fiber To The x). PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,
Panduan Desain FTTH. Jakarta, 2012.
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_transmisi
http://materitik78.blogspot.co.id/2015/08/pengertian-dan-macam-macam-media.html
http://informasi-dunia-tik.blogspot.com/2012/02/sistem-komunikasi-radio-gelombang-
mikro.html
http://www.telkom.co.id/english-celebrating-68th-anniversary-of-the-republic-of-
donesias-independence-day-with-red-and-white-masterpiece-and-the-new-logo-of-
telkom.html. Diakses pada tanggal 16 Maret 2015.Tentang Telkom
. http://www.telkom.co.id/tentang-telkom.
http://www.telkom.co.id/UHI/ID/09_data/0100_history. html.
49
LAMPIRAN
50