Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Apendiksistis
26 April 2014 pukul 4:45
Pemeran
Pada suatu hari, dipagi hari yang cerah. Seperti biasa suasana pagi hari di RSU
dr.Slamet Hilir mudik para perawat yang sibuk merawat pasien yang sedang sakit. Disalah satu
ruangan , ada seorang pasien bernama Yulvida Dwi Melika berumur 30 tahun menderita
apendiksitis dan harus segera dioperasi.
(Perawat datang membawa thermometer, alat tensi, buku dokumentasi dan obat antibiotik)
Perawat 1 : Assalamualaikum.
Pasien : Waalaikumsalam.
Perawat 1 : Selamat sore , Ibu perkenalkan nama saya Mery Mawarni, kebetulan hari ini
saya sedang dinas siang diruangan ini dari pukul 14.00 sampai pukul 21.00 dan bila ibu ada
keluhan atau masalah kesehatan ibu bisa menghubungi saya atau perawat lain
Perawat 1 :Maaf bisakah ibu upi menjelaskan lebih rinci bagaimana keadaan ibu dengan
lengkap? (CLARIVICATION)
Pasien :Semenjak saya masuk kemarin ke RS ini, saya sudah sangat merasa sakit
dibagian perut , lalu saya demam tinggi, bahkan saya juga mual muntah, semalaman saya tidak
bisa tidur
Perawat 1 :Oh iya bu, itu karena penyakit ibu yaitu apendiksitis atau sering disebut usus
buntu, sakit dibagian perut itu karena infeksi di umbai cacing ibu (INFORMING)
Pasien :Oh begitu yah, duh.. Saya lagi sakit begini, tapi anak saya yang sekarang SD
ikut neneknya di Bandung.
Pasien : Saya tinggal berdua sama suami saya, saya kangen sama anak saya
Perawat 1 :Maaf ibu, bisakah kita kembali ke pembicaraan penyakit ibu sekarang
(FOCUSING)
Perawat 1 :Ibu saya akan melakukan pemeriksaan suhu dan tekanan darah, apakah ibu
bersedia?
Perawat :Ibu, maaf ya ini thermometernya simpan di ketiak ibu (sambil memasang
thermometer)
Pasien :Iyah sus
Dokter :Assalamualaikum
Pasien :Waalaikumsalam
Dokter :Bagaimana sus apakah sudah diperiksa suhu dan tekanan darahnya?
Perawat 1 :Sudah dok, Tekanan darahnya 110/80 dan suhunya cukup tinggi yaitu 38,8
derajat celcius dok
Dokter :Hmm, Cukup tinggi juga panasnya. Suster, tolong siapkan alat kompres lalu
lakukan kompres pada pasien ini sekarang juga
Dokter : Ibu saya akan memeriksa kondisi ibu, apakah ibu bersedia?
(Dokter memeriksa kondisi pasien dengan memeriksa denyut jantung menggunakan stetoskop
dan melakukan perkusi, palpasi di bagian abdomen pasien)
Dokter :Dilihat dari pengkajian suhu istri bapak cukup tinggi dan hasil tes
pengambilan darah kemarin menunjukan bahwa istri bapak harus segera dilakukan operasi
apendiktomi yaitu pemotongan apendik atau umbai cacing yang mengalami peradangan.
(INFORMING)
Suami :Jadi istri saya harus dioperasi dok? Apakah tidak ada jalan lain
selain operasi?
Dokter :Karena usus buntu istri bapak sudah parah sebaiknya segera dilakukan
operasi sebelum kondisinya bertambah parah
Suami :Lalu apa yang akan terjadi jika operasinya tidak dilakukan dok?
Dokter :Usus buntu istri bapak akan membesar dan akhirnya akan pecah, jika pecah
kumannya akan menyebar ke usus (INFORMING)
Suami :Baiklah jika operasi adalah jalan terbaik bagi istri saya
Dokter :Tenang saja bu, kami akan memberikan obat bius agar ibu tidak merasakan
sakit saat dioperasi
Dokter :Oh iya ibu, sebelum dioperasi ibu harus berpuasa selama 12 jam. Berarti dari
mulai sekarang jam 18.00 sampai besok pagi jam 06.00 pagi hari. Untuk jadwal operasi nanti
pagi sekitar jam 08.00 pagi. Harap persiapkan mental dan psikologis ibu (INFORMING)
Dokter :Pak, bu, saya akan menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan
operasi ibu besok, jadi saya tinggal dulu ya pak bu
(Sebelum dokter meninggalkan ruangan, dokter bertemu dengan suster yang baru datang
membawa alat kompres).
Dokter :Sus, pasien yang bernama Yulvida harus dioperasi besok, saya akan
menghubungi pihak rumah sakit untuk mempersiapkan operasi apendiktomi besok.
(Dokter meninggalkan ruangan tersebut, dan perawat masuk untuk mengkompres pasien)
Perawat 1 :Ibu, karena suhu ibu cukup tinggi, saya akan mengkompres ibu, apakah ibu
bersedia?
Pasien :Iya
Perawat 1 :Berarti ibu harus puasa ya bu, supaya saat operasi nanti tidak terjadi kerja
usus yang berlebihan dan operasinya berjalan dengan lancar
Perawat 1 :Pak, saya tinggal dulu yah. Ini alat kompres saya tinggal disini. Tolong yah
pak setelah ini bapak melanjutkan untuk mengkompres ibu, sampai suhu tubuhnya menurun. Jika
ada sesuatu yang kurang jelas bisa menghubungi saya diruang perawat
Perawat 1 :Sama-sama, ibu kalau begitu sekarang ibu istirahat, jangan banyak pikiran
siapkan diri ibu untuk menjalani operasi, semoga cepat sembuh ya bu. Assalamuaalaikum.
Pasien : Waalaikkumsalam
(Keesokan harinya pada pukul 07.00 Pagi, datang seorang perawat yang berbeda dari
perawat pertama, untuk memberitahukan operasi akan dilakukan segera).
Perawat2 :Assalamualaikum
Pasien :Waalaikumsalam
Perawat2 :Ibu, perkenalkan nama saya Usman Rahmat. Kebetulan sedang dinas pagi di
ruang ini dari jam 07.00 sampai jam 14.00, jika ibu ada keluhan atau masalah kesehatan ibu bisa
menghubungi saya atau perawat lain.
Pasien :Iyah
Perawat2 :Oh, begitu ya bu. Ibu sebentar lagi ibu akan dilakukan operasi usus buntu yah
bu? Apakah ibu sudah siap?
Perawat2 :Tenang saja bu, disini sudah banyak pengalaman dalam melakukan operasi
usus buntu, dan setelah dilakukan operasi Alhamdulillah banyak yang sembuh
Pasien :Hmm, gitu yah. Tapi saya tetap saja takut
Perawat2 :Ibu, agar ibu tidak terlalu tegang dan takut. Coba ibu lakukan relaksasi yaitu
tarik nafas dari hidung lalu keluarkan lewat mulut, ulangi selama tiga kali
Pasien : (menarik nafas lewat hidung dan membuang nafas dari mulut selama 3x)
Perawat2 :Bagaimana bu setelah melakukan relaksasi apakah ibu merasa lebih tenang?
Perawat :Bagus, kalau begitu. Oh iya Ibu menurut pengkajian kemarin, suhu ibu tinggi
yah bu?
Pasien :Iya
Perawat2 :Sekarang saya akan memeriksa suhu ibu apakah ibu bersedia?
Perawat2 :selanjutnya saya akan memeriksa tekanan darah ibu, apakah ibu bersedia?
Pasien :Silahkan
Perawat2 :Ibu, setelah saya periksa, Alhamdulillah ya bu. Suhu ibu mendekati normal,
dan tekanan darah ibu juga normal. Sekarang sudah pukul 07.00 . Satu jam lagi akan dilakukan
operasi usus buntu ibu. Persiapkan diri ibu, dan semoga operasinya berjalan lancar.
Pasien :Terimakasih
Perawat :Waalaikumsalam
The Task of Therapeutic Communication in Pre Appendixistic Patients
April 26, 2014 at 4:45 pm
Cast
Dian Candra As: Husband
Mery Mawarni As: Nurse 1
Rd Pandu As: Doctor
Usman Rachmat As: Nurse 2
Yulvida Dwi M.P As: Patient