KELAS : 5 (A1)
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
WAKTU : 09.20-10.00
2016
Modul 1
B. Prosedur Kerja
1) Percobaan 1
Susunlah rangkaian di atas pada projectboard.
Perhatikan kaki E, B, C transistor.
Hubungkan + Vcc dan ground dengan power supply.
Pada Osiloskop, channel 1 dihubungkan dengan Vin
dan channel 2 dihubungkan dengan Vout.
Aktifkan Rangkaian.
Rangkaian penguat Common Emitter adalah Lalu dengan function generetor (FG) berikan sinyal
rangkaian yang paling banyak digunakan karena memiliki Vin sinus dengan frekuensi 1kHz.
sifat menguatkan tegangan puncak amplitude dari sinyal Atur amplitudo Vin (pada function generator)
masukkan. Factor penguatan dari Transistor dilambangkan hingga didapatkan sinyal maksimum tak cacat (tidak
dengan simbol beta (). Rangkaian Common Emitter dapat terpotong) pada Vout.
dibagi menjadi rangkaian Fixed Bias, Voltage Divider Bias, Amati dan gambarkan Vin (Coupling AC) dan Vout
dan Emitter Bias. (Coupling AC).
Karakteristik Penguat Common Emitter Kemudian ganti nilai Rc1 dengan Rc2 (5k6).
Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap Lakukan langkah seperti sebelumnya.
sinyal input. Lengkapi tabel data.
Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan
balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik
negatif untuk mencegahnya.
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah IV. HASIL DAN ANALISIS
(terutama pada sinyal audio). 1) Percobaan 1
Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena
bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.
Memiliki resistansi input (Ri) dan resistansi output
(Ro) yang besar, dan penguatannya cukup besar tetapi
berbeda fasa sebesar .
Berfungsi sebagai penguat tegangan, VO>VI , VO
menjadi lebih besar karena melawan turunnya VOoleh
arus beban sehingga keluaran VO tetap.
Arus masukan (Ii) dan arus keluaran (IO) memiliki
arus yang disebut dengan . = 1- dan
=ICIB, =ICIE.
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah (buah)
1 Modul Perangkat Praktikum 1
Elektronika Analog dan
Digital
2 Resistor 82 k 1
3 Resistor 15 k 1
4 Resistor 1k2 2
5 Resistor 5k6 1
6 Kapasitor 100 nF 1
7 Transistor Common Emitter 1
8 Osiloskop 1
9 Function Generator 1
percobaan yang kedua juga terjadi kesalahan yaitu tidak
Vin [Vpp] Vout [Vpp] Gain Av Beda Fase adanya beda fasa, karen pengaruh dari projectboardnya
0.24 volt 0.26 volt 0.92 180 Pada percobaan praktikum ke 2 di dapat penguatan
Perhitungan : pada output lebih besar dari pada input.
Vpp in = Amplitudo 1 x Vol/Div
= 1.2 x 0.2 = 0.24 volt
Vpp out = Amplitudo 2 x Vol/Div V. KESIMPULAN
= 1.3 x 0.2 = 0.26 volt Pada grafik tegangan masukan yang berupa
0.26
Gain Av = = = 0.92 gelombang sinusoida, dihasilkan grafik tegangan
0.24
keluaran berupa gelombang sinusoida yang tebalik
Dari hasil praktikum dengan menggunakan Rc 180 derajat .
dengan hambatan sebesar 1k2 didapatkan hasil berupa Vpp Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus
in yaitu 0.24 volt, Vpp out yaitu 0.26 volt. Dengan hasil gain beban , maka VBE ( tegangan basis emiter )
av yang diperoleh adalah 0.92, namun dari hasil yang bertambah dan arus beban bertambah besar pula,
didapatkan tidak 180 karena ada masalah pada projectboard sehingga titik q ( kerja ) bergeser keatas sepanjang
yang kita gunakan. Jadi hasilnya hampir sama dengan sinyal garis beban , dan VEC( tegangan emiter colector)
awal. Karena seharusnya keluarannya beda fasenya sebesar berkurang . Akibatnya Vo (tegangan keluaran )
180o bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus
Setelah dilakukan percobaan. Terlihat hasil pada beban sehingga keluaran Vo akan tetap.
osiloskop bahwa hasil praktikum sesuai dengan salah satu Jika hambatan diperbesar maka output juga akan
teori common emitter. Ini terlihat dengan adanya perubahan lebih besar.
sebesar 180. Dan jika dilihat nilai input lebih besar dari
output. Berarti benar jika terjadinya penguatan.
DAFTAR PUSTAKA
2) Percobaan 2
[1] http://paragyamd.blogspot.co.id/2015/01/rangkaian-
common-emitter.html. (Diakses pada 21 September
2016)
[2] http://winna10.blogspot.co.id/2012/05/rangkaian-
penguat-common-emiter.html. (Diakses pada 21
September 2016)
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor. (Diakses
pada 21 September 2016)
[4] http://teknikelektronika.com/tiga-jenis-konfigurasi-
transistor-bipolar/. (Diakses pada 21 September
2016).