Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL


MODUL : 1

KONFIGURASI TRANSISTOR (COMMON EMITTER)


NAMA : DERI ANDRIAN, FIRMAN FEBRIANTO

NIM : 1147070019, 1147070030

KELAS : 5 (A1)

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

HARI, TANGGAL : JUMAT, 16 SEPTEMBER 2016

WAKTU : 09.20-10.00

DOSEN/ASISTEN : SLAMET INDRIYANTO, ST.

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2016
Modul 1

KONFIGURASI TRANSISTOR (COMMON


EMITTER)
Deri Andrian (1147070019), Firman Febrianto Asmoro (1147070030) / Kelompok 4 / Jumat, 16
September 2016
Email : deriandrian16@gmail.com, firmandragster@gmail.com
Dosen/Asisten : Slamet Indriyanto, ST.

Abstract Berdasarkan teori diatas maka dilakukannya


praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat memahami cara
Telah dilakukan praktikum teknik digital yang kerja rangkaian bias transistor Common Emitter, membuat
berjudul Konfigurasi Transistor (common emitter) dengan grafik ciri keluaran transistor, dan dapat menentukan besar
tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui bagaimana cara penguat transistor pada rangkaian Common Emitter.
kerja dari konfigurasi transistor. Pada konfigurasi transistor
ada 3 macam konfigurasi dalam rangkaian penguat transistor B. Tujuan Praktikum
yaitu common base, common emitter, dan common collector. a. Mempelajari cara kerja transistor common emitter.
Dalam praktikum ini dilakukan konfigurasi transistor
common emitter. Common Emitter adalah konfigurasi II. TEORI DASAR
Transistor dimana kaki Emittor Transistor digroundkan dan A. Transistor
dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada
Konfigurasi Common Emitter ini, sinyal INPUT dimasukan Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung
ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau
Kolektor. Kemudian selain itu pada rangkaian konfigurasi ini sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam
dipengaruhi dari perubahn resistor yang diberikan. kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
Kata Kunci Transistor, Common Emitter, Resistor. tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
I. PENDAHULUAN
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu
A. Latar Belakang Masalah Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di
Transistor merupakan dioda dengan dua sambungan satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk
(junction). Sambungan itu membentuk transistor PNP mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus
input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output
maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya berturut-turut Kolektor.
disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu berada di
tengah, di antara emitor dan kolektor. Transistor merupakan komponen yang sangat
penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem
analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
penguat. Untuk bekerja sebagai penguat, transistor harus Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik
berada dalam keadaan aktif. Kondisi aktif dengan memberi stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam
bias pada resistor, ada tiga macam konfigurasi dari rangkaian rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai
penguat transistor yaitu Common Emitter (CE), Common saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat
Base (CB), dan Common Colector (CC) (Isparela, 2012). dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic
Penguat Common Emitter adalah penguat yang kaki gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
emitor transistor digrounkan, lalu input dimasukan kebasis B. Rangkaian Common Emitter
dan output diambil pada kaki kolektor.(Zhuldyn, 2012). Rangkaian Common Emitter adalah rangkaian
Bipolar Junction Transistor yang menggunakan terminal
Emitter sebagai terminal bersama yang terhubung ke Ground, 10 Power Supply 1
sedangkan terminal masukan dan keluarannya masing-masing 11 Projectboard 1
terletak pada terminal Basis dan terminal Collector. 12 Capit buaya Secukupnya
13 Kabel jumper Secukupnya

B. Prosedur Kerja
1) Percobaan 1
Susunlah rangkaian di atas pada projectboard.
Perhatikan kaki E, B, C transistor.
Hubungkan + Vcc dan ground dengan power supply.
Pada Osiloskop, channel 1 dihubungkan dengan Vin
dan channel 2 dihubungkan dengan Vout.
Aktifkan Rangkaian.
Rangkaian penguat Common Emitter adalah Lalu dengan function generetor (FG) berikan sinyal
rangkaian yang paling banyak digunakan karena memiliki Vin sinus dengan frekuensi 1kHz.
sifat menguatkan tegangan puncak amplitude dari sinyal Atur amplitudo Vin (pada function generator)
masukkan. Factor penguatan dari Transistor dilambangkan hingga didapatkan sinyal maksimum tak cacat (tidak
dengan simbol beta (). Rangkaian Common Emitter dapat terpotong) pada Vout.
dibagi menjadi rangkaian Fixed Bias, Voltage Divider Bias, Amati dan gambarkan Vin (Coupling AC) dan Vout
dan Emitter Bias. (Coupling AC).
Karakteristik Penguat Common Emitter Kemudian ganti nilai Rc1 dengan Rc2 (5k6).
Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap Lakukan langkah seperti sebelumnya.
sinyal input. Lengkapi tabel data.
Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan
balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik
negatif untuk mencegahnya.
Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah IV. HASIL DAN ANALISIS
(terutama pada sinyal audio). 1) Percobaan 1
Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena
bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.
Memiliki resistansi input (Ri) dan resistansi output
(Ro) yang besar, dan penguatannya cukup besar tetapi
berbeda fasa sebesar .
Berfungsi sebagai penguat tegangan, VO>VI , VO
menjadi lebih besar karena melawan turunnya VOoleh
arus beban sehingga keluaran VO tetap.
Arus masukan (Ii) dan arus keluaran (IO) memiliki
arus yang disebut dengan . = 1- dan
=ICIB, =ICIE.

III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah (buah)
1 Modul Perangkat Praktikum 1
Elektronika Analog dan
Digital
2 Resistor 82 k 1
3 Resistor 15 k 1
4 Resistor 1k2 2
5 Resistor 5k6 1
6 Kapasitor 100 nF 1
7 Transistor Common Emitter 1
8 Osiloskop 1
9 Function Generator 1
percobaan yang kedua juga terjadi kesalahan yaitu tidak
Vin [Vpp] Vout [Vpp] Gain Av Beda Fase adanya beda fasa, karen pengaruh dari projectboardnya
0.24 volt 0.26 volt 0.92 180 Pada percobaan praktikum ke 2 di dapat penguatan
Perhitungan : pada output lebih besar dari pada input.
Vpp in = Amplitudo 1 x Vol/Div
= 1.2 x 0.2 = 0.24 volt
Vpp out = Amplitudo 2 x Vol/Div V. KESIMPULAN
= 1.3 x 0.2 = 0.26 volt Pada grafik tegangan masukan yang berupa
0.26
Gain Av = = = 0.92 gelombang sinusoida, dihasilkan grafik tegangan
0.24
keluaran berupa gelombang sinusoida yang tebalik
Dari hasil praktikum dengan menggunakan Rc 180 derajat .
dengan hambatan sebesar 1k2 didapatkan hasil berupa Vpp Jika tegangan keluaran turun oleh pertambahan arus
in yaitu 0.24 volt, Vpp out yaitu 0.26 volt. Dengan hasil gain beban , maka VBE ( tegangan basis emiter )
av yang diperoleh adalah 0.92, namun dari hasil yang bertambah dan arus beban bertambah besar pula,
didapatkan tidak 180 karena ada masalah pada projectboard sehingga titik q ( kerja ) bergeser keatas sepanjang
yang kita gunakan. Jadi hasilnya hampir sama dengan sinyal garis beban , dan VEC( tegangan emiter colector)
awal. Karena seharusnya keluarannya beda fasenya sebesar berkurang . Akibatnya Vo (tegangan keluaran )
180o bertambah besar melawan turunnya Vo oleh arus
Setelah dilakukan percobaan. Terlihat hasil pada beban sehingga keluaran Vo akan tetap.
osiloskop bahwa hasil praktikum sesuai dengan salah satu Jika hambatan diperbesar maka output juga akan
teori common emitter. Ini terlihat dengan adanya perubahan lebih besar.
sebesar 180. Dan jika dilihat nilai input lebih besar dari
output. Berarti benar jika terjadinya penguatan.

DAFTAR PUSTAKA
2) Percobaan 2
[1] http://paragyamd.blogspot.co.id/2015/01/rangkaian-
common-emitter.html. (Diakses pada 21 September
2016)
[2] http://winna10.blogspot.co.id/2012/05/rangkaian-
penguat-common-emiter.html. (Diakses pada 21
September 2016)
[3] https://id.wikipedia.org/wiki/Transistor. (Diakses
pada 21 September 2016)
[4] http://teknikelektronika.com/tiga-jenis-konfigurasi-
transistor-bipolar/. (Diakses pada 21 September
2016).

Nama saya Firman Febrianto Asmoro lahir


di Bandung 18 Feb 1996 Brkuliah dijurusan
Teknik Elektro Fakultas Sains dan
Teknologi UIN SGD Bandung. Ingin
menjadi Innovator dibidang Mekatronika
agar berguna bagi umat manusia.
Vin [Vpp] Vout [Vpp] Gain Av Beda Fase
0.24 0.4 1.6 180
Perhitungan :
Vpp in = Amplitudo 1 x Vol/Div
Nama saya Deri Andrian lahir di
= 1.2 x 0.2 ms = 0.24 volt Tasikmalaya sedang berkuliah di Jurusan
Vpp out = Amplitudo 2 x Vol/Div Teknik Elektro Fakultas Sains dan
= 2 x 0.2 ms = 0.4 volt Teknologi UIN Sunan Gunung Djati
0.4 Bandung. khoirunnas anfauhum linnas.
Gain Av = = = 1.6
0.24
Analisis :
Dari hasil pengamatan praktikum dengan
menggunakan Rc dengan hambatan sebesar 5k6 didapatkan
hasil berupa Vpp in yaitu 0.24 volt, Vpp out yaitu 0.4 volt.
Dengan hasil gain av yang diperoleh adalah 1.6. Pada

Anda mungkin juga menyukai