Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1

Achdissam Noor Habibi 1720333568


Ady Setyawan 1720333569
Ahmad Khoirudin 1720333570
Alfiah Khumaida 1720333571
Anita Wahyu Putri 1720333572
Annisa Umi Humairah 1720333573
Antoneta Dian Nifu 1720333574
Ardianti Khusnul Khotimah 1720333575
Benign Prostatic Hyperplasia
(BPH )
Apa itu Prostat?

Prostat mengeluarkan cairan yang memberi nutrisi


dan melindungi sperma
Watch video
DEFINISI
BPH
adalah pertumbuhan
berlebihan dari sel-sel
prostat yang tidak ganas.
Pembesaran prostat jinak
diakibatkan sel-sel prostat
memperbanyak diri
melebihi kondisi normal,
biasanya dialami laki-laki
berusia di atas 50 tahun
yang menyumbat saluran
kemih.
PREVALENSI
Angka kejadian BPH di Indonesia yang pasti belum pernah
diteliti.
Penduduk Indonesia yang berusia tua jumlahnya semakin
meningkat, diperkirakan sekitar 5% atau kira-kira 5 juta pria
di Indonesia berusia 60 tahun atau lebih dan 2,5 juta pria
diantaranya menderita gejala saluran kemih bagian bawah
(Lower Urinary Tract Symptoms/LUTS) akibat BPH.
Prevalensi BPH yang bergejala pada pria berusia 40-49 tahun
mencapai hampir 15%, usia 50-59 tahun prevalensinya
mencapai hampir 25%, dan pada usia 60 tahun mencapai
angka sekitar 43%.
ETIOLOGI
Umur
Pria berumur lebih dari 50 tahun,
kemungkinannya memiliki BPH adalah 50%.
Ketika berusia 8085 tahun, kemungkinan
itu meningkat menjadi 90%.

Faktor Hormonal
Testosteron > hormon pada pria.
Beberapa penelitian menyebutkan karena
adanya peningkatan kadar testosteron pada pria
(namun belum dibuktikan secara ilmiah) .
Hipotesis penyebab timbulnya
hiperplasia prostat

Ketidakseim
Peranan
Peningkatan bangan Berkurangny
dari Teori sel
dihidrotesto antara a kematian
growth stem
steron estrogen- sel prostat
factor
testosteron
PATOFISIOLOGI

Mekanisme patofisiologi BPH secara umum hasil dari


penyebab BPH secara jelas faktor statik (pelebaran
belum diketahui dengan prostat secara berangsur-
pasti. angsur) dan faktor dinamik
Namun diduga (pemaparan terhadap agen
intraprostatik dihidrosteron atau kondisi yang
(DHT) dan 5- reduktase menyebabkan konstriksi
tipe II ikut terlibat. otot polos kelenjar.)
TANDA DAN GEJALA

Sering kencing Tanda klinis terpenting BPH


Sulit kencing adalah ditemukannya
Nyeri saat kencing Pembesaran konsistensi kenyal
Urin berdarah pada pemeriksaan colok
Nyeri saat ejakulasi dubur/ digital rectal
Cairan ejakulasi examination (DRE). Apabila
berdarah teraba indurasi atau terdapat
Gangguan ereksi bagian yang teraba keras,
Nyeri pinggul atau perlu dipikirkan kemungkinan
punggung prostat stadium 1 dan 2.
Manifestasi Klinis
Dapat dibagi ke dalam dua kategori :

Obstruktif :
disebabkan detrusor gagal berkontraksi
dengan cukup lama dan kuat

Iritatif :
terjadi karena pengosongan yang tidak sempurna
atau pembesaran prostat akan merangsang
kandung kemih, sehingga sering berkontraksi
walaupun belum penuh atau dikatakan sebagai
hipersenitivitas otot detrusor
Derajat BPH, Dibedakan menjadi 4
Stadium :
Stadium 1 :
Obstruktif tetapi kandung kemih masih
mengeluarkan urin sampai habis.

Stadium 2 : masih tersisa urin 60-150 cc.

Stadium 3 : setiap BAK urin tersisa kira-kira 150 cc.

Stadium 4 :
retensi urin total, buli-buli penuh pasien tampak
kesakitan urin menetes secara periodik.
DIAGNOSIS

Pemeriksaan
Radiologi
fisik
Pemeriksaan Endoskopi
laboratorium menggunakan
uretrosistokopi

Pengukuran kadar prostat spesifik antigen (PSA)


Pengukuran kadar kreatinin

.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai