Anda di halaman 1dari 13

Kota Pekanbaru adalah salah satu Daerah Tingkat II dengan status KOTA sekaligus merupakan

ibukota dari Provinsi Riau. Pekanbaru mempunyai Pelabuhan Pelita Pantai dan Pelabuhan Laut
Sungai Duku dan Bandara Sultan Syarif Kasim II.

Sejarah

Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh
seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang, lambat laun menjadi
perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang
kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak di tepi muara sungai Siak.

Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan.
PerkembanganSenapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura.
Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun
istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Diperkirakan istana
tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai
inisiatif untuk membuat Pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis
tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu
disekitar pelabuhan sekarang.

Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan
musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri
Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan Baharu" selanjutnya diperingati sebagai hari lahir
Kota Pekanbaru. Mulai saat itu sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan
"PEKAN BAHARU", yang dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.

Perkembangan selanjutnya tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu mengalami


perubahan, antara lain sebagai berikut :

1. SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober
1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District.
2. Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dikepalai oleh seorang Controleur
berkedudukan di Pekanbaru.
3. Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Militer disebut
Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai oleh Gunco.
4. Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No.103 Pekanbaru
dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota b.
5. UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota
Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
6. UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai kota kecil.
7. UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
8. Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru menjadi
ibukota Propinsi Riau.
9. UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya.
10. UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah
menjadi Kota.
Menurut data statistik Indonesia, Pekanbaru berpenduduk sekitar 717 ribu jiwa. Walau
bagaimanapun, PDRB-nya adalah yang tertinggi kedua di Pulau Sumatera. Padahal secara
populasi Pekanbaru hanya berada di peringkat kelima di Sumatera (setelah Medan, Palembang,
Padang, dan Bandarlampung). Banyak pihak menduga, PDRB Kota Pekanbaru didongkrak oleh
sektor migas, namun hal tersebut telah dibuktikan tidak benar adanya. Berdasarkan situs diatas
PDRB Pekanbaru bergantung pada sektor non-migas. Itu berarti kota Pekanbaru telah
berkembang menjadi suatu pusat bisnis, yang bahkan lebih kuat dari Palembang atau Padang
(walaupun populasi kedua kota tersebut lebih besar).

Banyak pihak mempercayai, perkembangan Pekanbaru yang sedemikian pesat, dikarenakan


perkembangan sektor properti, konsumsi, dan perbankan. Hal ini dapat dibuktikan dengan
pembangunan mal-mal baru seperti Mal Pekanbaru (2003), Mal Ciputra Seraya (2004), dan Mal
SKA (2005). Belum lagi dengan maraknya dibangun hotel-hotel baru seperti Hotel Grand Jatra
(bintang 4) pada tahun 2003, Hotel Ibis (bintang 3) pada tahun 2004, Hotel Quality (bintang 4)
pada tahun 2006, Hotel Aston (bintang 3) pada tahun 2007 dan lain-lain.

Memang seluruh kota di Indonesia sedang giat-giatnya membangun, tapi pembangunan di


Pekanbaru berada dalam tahap menggembirakan, karena boleh hampir dikatakan semua
pembangunan terjadi di atas tahun 2003. Dan yang paling mengesankan adalah pembangunan di
Pekanbaru yang sedemikian pesatnya dapat dicapai hanya dengan populasi 717 ribu jiwa saja.

Catatan lain yang paling mengesankan dari Pekanbaru adalah predikat kota besar terbersih versi
ADIPURA 2007. Bukan itu saja, bahkan Jalan Jendral Sudirman pun dianugrahi sebagai Jalan
Protokol Terbersih untuk kategori kota besar. Pasar Bawah pun dianugrahi sebagai pasar
tradisional terbersih untuk kategori kota besar.

Pekanbaru juga memiliki bandar udara yang bernama Sultan Syarif Kasim II. Yang ianya
merupakan bandar udara tersibuk kedua di Pulau Sumatra setelah Bandara Polonia (Medan).
Jumlah penumpang tahunan di bandara ini bahkan telah melebih 1,6 juta pada tahun 2005. Hal
ini dapat dibuktikan langsung di situs Angkasapura II. Sungguh mengesankan, karena ternyata
bandar udara Pekanbaru lebih sibuk daripada bandar udara di Padang ataupun di Palembang.
Merujuk kembali, populasi Pekanbaru yang terbilang kecil berbanding kedua kota tersebut.

Tempat-tempat menarik di pekanbaru :

Mesjid Raya dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Mesjid Raya
Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat
menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad
18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan
Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah
sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid
terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan
sebelumnya. Masih dalam areal kompleks mesjid kita dapat mengunjungi makam Sultan
Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit
adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766
1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari
Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.
Balai Adat Riau terletak di Jl. Diponegoro Pekanbaru. Dibangun dan didesain dengan
variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai Adat ini dibangun
untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya
yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua
lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal
Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama
dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 12 terdapat di bagian dinding sebelah
dalam ruangan utama.
Taman Rekreasi Danau Buatan Lembah Sari berlokasi di Kecamatan Rumbai Pekanbaru.
Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10
kilometer dari kota Pekanbaru. Pemandangan alam sekitar danau dengan panorama yang
indah, sejuk, nyaman dan bukit-bukit yang ditumbuhi pepohonan, memungkinkan
dikembangkan sebagai tempat atraksi wisata tirta seperti berenang, memancing,
bersepeda air dan lain-lain.
Kolam Pancing Alam Mayang berlokasi di Jl. H. Imam Munandar, lebih kurang 8 Km
dari pusat kota Pekanbaru Kecamatan Bukit Raya. Alam Mayang nama sebuah kolam
atau sarana pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 jalan Harapan Raya, Kelurahan
Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya, Pekanbaru. Tersedia tiga buah kolam dengan
luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak,
nila dan sepat siam,siap untuk kita bawa pulang bagi keluarga. Lebih menyenangkan lagi
memancing bersama keluarga karena di areal kolam terdapat kantin kecil-kecilan.
Terbuka kesempatan setiap hari bersantai di Alam Mayang dan sesekali kemampuan kita
diuji pula dalam lomba memancing ikan.
Museum Sang Nila Utama terletak di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, museum ini
menyimpan berbagai aneka koleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah propinsi
Riau. Tidak jauh dari dari museum ini terdapat satu bangunan khas dengan arsitektur
melayu yang kental yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini digunakan
sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni melayu Riau, dan
kegiatan-kegiatan lainnya.
Dekranasda Riau, terletak di ujung jalan Sisimangaraja, merupakan pusat cinderamata
Riau terlengkap di Pekanbaru, segala macam aksesories dapat dijumpai seperti busana
melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain.
Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid propinsi dengan bentuk bangunan yang
menarik dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya, terletak di
pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta
dilengkapi pula taman yang indah dan luas.
Arena Purna MTQ XVII berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tidak jauh dari
kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Tempat dibangun untuk
penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu. Di arena ini kita dapat
menikmati suasana santai yang mengasyikkan sambil menyantap berbagai macam
makanan yang banyak di jual, mulai dari makanan ringan seperti jagung bakar, hingga
makanan yang mengenyangkan ada tersedia di sini. Berbagai konser dan pentas seni juga
dapat kita saksikan, baik di halaman purna MTQ ini maupun di dalam gedung/hall. Selain
itu kita dapat pula berkeliling-keliling untuk melihat berbagai rumah adat setiap
kabupaten dan kota se-propinsi Riau.Dan pada tahun 2007 disini dilaksanakan pergelaran
FFI yang bertempat di pentas seni IDRUS TINTIN.
Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di
depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat
rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru, sehingga mudah dicapai dengan
transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena
di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada seperti
kolam renang, komedi putar, bombom car, dan masih banyak lagi permainan yang
tentunya menyenangkan dan mengasyikkan. Untuk hari-hari libur, tempat ini selalu
dipadati pengunjung yang datang baik dari kota Pekanbaru sendiri maupun dari luar
daerah.
Bagi yang hobi berolahraga khususnya golf, di Pekanbaru tersedia Padang Golf yang
tersebar dibeberapa tempat, antara lain :

1. Pekanbaru Golf Course Country Club, di Kubang, Kulim,


2. Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI,
3. Rumbai Golf Course, di komplek IKSORA Rumbai,

Pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru

Pasar Bawah terletak di utara Pekanbaru, yang merupakan pusat perbelanjaan barang-
barang antik, aksesories rumah tangga dari dalam dan luar negeri, seperti keramik, karpet,
lampu-lampu antik dan elektronik, pasar ini juga menyediakan barang-barang bekas yang
mempunyai kualitas bagus.
Plaza Senapelan merupakan salah satu tempat wisata belanja yang selalu ramai
dikunjungi, terletak di kawasan bisnis, persimpangan jalan Jendral Sudirman dan Teuku
Umar, menyediakan berbagai kebutuhan rumah tangga, makanan, handphone, pusat
kebugaran, perlengkapan olahraga serta restoran dengan aneka makanan pilihan.
Plaza Citra terletak di persimpangan jalan Tuanku Tambusai dan Pepaya yang merupakan
pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai macam produk antara lain: busana
ekslusif modern atau busana muslim, aneka batik pilihan, kosmetika, aksesories pria dan
wanita, olahraga juga terdapat pasar swalayan dan mau nonton pun ada. Datang aja ke
sini! Terbesar di Pekanbaru sampai dengan tahun 2003.
Plaza Sukaramai kawasan yang memiliki lokasi strategis ini terletak di pusat kota jalan
jend. Sudirman Pekanbaru, membuat pusat perbelanjaan Plaza Sukaramai ini selalu ramai
dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai daerah di Pekanbaru dan Riau
umumya.Menyediakan berbagai macam pilihan kebutuhan untuk diberikan kepada orang-
orang yang anda sayangi dengan harga yang relatif murah.
Mal Pekanbaru terletak di seberang Plaza Senapelan persimpangan jalan Jendral
Sudirman dan Teuku Umar, merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang
lengkap yang tidak hanya menyediakan busana, sepatu, perlengkapan sehari-hari
kalangan atas, tetapi juga menyediakan semua kebutuhan berbagai lapisan. Food court,
elektronik dan handphone yang relatif terjangkau serta swalayan yang menyediakan
buah-buahan dan alat tulis kantor semakin menambah semaraknya Mal Pekanbaru. Mal
ini adalah pembuka dari sebuah sekuen maraknya pembangunan pusat perbelanjaan
modern. Hal ini dikarenakan, pusat perbelanjaan sebelum Mal Pekanbaru berdiri, adalah
pusat perbelanjaan tahun 1990-an. Mal Pekanbaru yang dibuka pada tahun 2003,
langsung menjadi mal terbesar di Pekanbaru ketika itu. Namun sayang, tidak lama
kemudian pada tahun 2004, dibuka lagi Mal yang lebih besar di Pekanbaru, yaitu Mal
Ciputra Seraya.
Mal SKA merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang terletak di barat kota
Pekanbaru, terdapat pertokoan yang menyediakan berbagai keperluan rumah tangga,
makanan, peralatan kantor, olahraga, menyediakan busana modern, kosmetika dan
restoran dengan aneka makanan pilihan. Restoran yang terdapat di Mal ini antara lain
adalah Solaria dan RiceBowl. Waralaba seperti J.Co dan BreadTALK pun telah
membuka cabang di sini. Mal ini adalah yang Terbesar di Pekanbaru sejak tahun 2005. Di
tempat ini pun juga terdapat, sebuah hipermarket yang bernama "Hypermart", dan
menyebabkan pusat perbelanjaan ini semakin ramai.
Mal Ciputra Seraya merupakan salah satu pusat perbelanjaan modern yang terletak di
Jalan Riau. Di dalamnya terdapat beberapa waralaba kelas nasional dan internasional. Di
dalam mal ini pulalah terdapat 21 cineplex pertama di Kota Pekanbaru. Setelah dibuka
pada tahun 2004, mal ini menjadi yang terbesar, sayang tidak lama kemudian dibukalah
MalSKA yang lebih besar.

Kecamatan-kecamatan di Kota Pekanbaru

1. Pekanbaru Kota
2. Sukajadi
3. Senapelan
4. Limapuluh
5. Sail
6. Bukit Raya
7. Marpoyan Damai
8. Payung Sekaki
9. Rumbai
10. Rumbai Pesisir
11. Tampan
12. Tenayan Raya

Kota Pekanbaru sebagai salah satu kota di Provinsi Riau yang terletak antara: 101 14 - 101 34 Bujur
Timur dan 0 25 - 0 45 Lintang Utara. Luas wilayah Kota Pekanbaru sebesar 0,71 persen dari luas
Provinsi Riau.

Kota Pekanbaru keadaannya relatif daerah datar dengan struktur tanah pada umumnya terdiri dari
jenis aluvial dengan pasir. Sedangkan daerah pinggiran kota pada umumnya terdiri dari jenis tanah
organosol dan humus yang merupakan rawa-rawa yang bersifat asam, sangat kerosif untuk besi.
Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur, memiliki beberapa anak
sungai antara lain: Sungai Umban Sari, Air Hitam, Sibam, Setukul, Pengambang, Ukai, Sago, Senapelan,
Mintan dan Tampan.

*** Tahukah Anda

Sekitar 52,51 % luas lahan yang ada di Kota Pekanbaru digunakan untuk lahan bukan pertanian.

Suhu udara rata-rata di Kota Pekanbaru tahun 2010 maksimum berkisar antara 34,2C 36,5C dan
suhu minimum berkisar antara 21,3C - 23,0C. Dan kelembaban udara rata-rata berkisar antara 69 % -
78 %.

Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan September 2010 yakni 466,6 mm dan curah hujan terendah
pada bulan Oktober 2010 yakni 120,7 mm. Musim hujan terjadi pada bulan Januari s/d April dan
September s/d Desember. sedangkan musim kemarau pada bulan Mei s/d Agustus.
Selasa, 06 Januari 2009
HIBAH

BAB I

PENDAHULUAN
Salah satu dari anjuran agama Islam adalah tolong-menolong antara sesama muslim
ataupun non muslim. Bentuk tolong-menolong itu bermacam-macam, bisa berupa
benda, jasa, jual beli, dan lain sebagainya.Salah satu di antaranya adalah hibah

( hibah) ada dengan huruf ha di-kasrah dan ba tanpa syiddah berarti


memberikan (tamlik) sesuatu kepada orang lain pada waktu masih hidup tanpa
meminta ganti.

Hibah ini Memiliki fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat baik yang
diberikan perseorangan maupun lembaga, cukup banyak riwayat yang menyatakan
bahwa Nabi Muhammad SAW. beserta para sahabatnya memberi atau menerima
sesuatu dalam bentuk hibah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai apa saja yang berkenaan dengan
hibah, di antaranya tentang rukun dan syarat hibah, dasar hukum hibah,
pelaksanaan hibah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hibah
Hibah berasal dari bahasa Arab. Kata ( hibah) adalah dengan huruf ha di-kasrah
dan ba tanpa syiddah berarti memberikan (tamlik) sesuatu kepada orang lain pada
waktu masih hidup tanpa meminta ganti. Secara etimologis berarti melewatkan atau
menyalurkan, dengan demikian berarti telah disalurkan dari tangan orang yang
memberi kepada tangan orang yang diberi.

Para ulama pemakna memberikan pengertian yang lebih lugas diantaranya


pendapat dari Sulaiman Rasyid mendefinisikan bahwa hibah adalah memberikan zat
dengan tidak ada tukarnya dan tidak ada karenanya. Sedangkan Sayyid Sabiq
mendefinisikan hibah adalah akad yang pokok persoalannya pemberian harta milik
seseorang kepada orang lain di waktu dia hidup, tanpa adanya imbalan. Secara
sederhana hibah adalah merupakan suatu pemberian yang bersifat sukarela (tidak
ada sebab dan musababnya) tanpa ada kontra prestasi dari pihak penerima
pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih hidup
Perjanjian antara pemberi dan penerima ini kita kenal dengan perjanjian bertimbal
balik (perjanjian bilateral).

B. Dasar Hukum Hibah

Dasar hukum hibah ini dapat kita pedomani hadits Nabi Muhammad SAW
antara lain hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dari hadits Khalid bin ''Adi, bahwa
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya sebagai berikut :

"Barangsiapa mendapatkan kebaikan dari saudaranya yang bukan karena


mengharap-harapkan dan meminta-minta, maka hendaklah ia menerimanya dan
tidak menolaknya, karena ia adalah rezeki yang diberi Allah kepadanya".

C. Ruju' di dalam Hibah

Jumhur ulama berpendapat bahwa ruju di dalam hibah itu haram, sekalipun hibah
itu terjadi di antara saudara atau suami isteri, kecuali bila hibah itu hibah dari orang
tua kepada anaknya[1], maka rujunya diperbolehkan berdasarkan hukum ketentuan
ini dapat ditemukan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, An- Nasa'i,
Ibnu Majjah dan At-tarmidzi dan dia mengatakan bahwa hadis ini hasan lagi shahih.

Dari Ibnu Abbas dan Ibnu 'Umar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
"Tidak halal bagi seorang lelaki untuk memberikan pemberian atau
menghibahkan suatu hibah, kemudian dia mengambil kembali pemberiannya,
kecuali hibah itu dihibahkan dari orang tua[2] kepada anaknya[3] Perumpamaan
bagi orang yang memberikan suatu pemberian kemudian dia rujuk di dalamnya
(menarik kembali pemberiannya), maka dia itu bagaikan anjing yang makan, lalu
setelah anjing itu kenyang ia muntah, kemudian ia memakan muntah itu kembali.
D. Rukun Dan Syarat Sahnya Hibah
Rukun adalah unsur persyaratan yang wajib terpenuhi dalam sebuah kegiatan
(ibadah). Rukun hibah adalah sebagai berikut :

1. Penghibah , yaitu orang yang memberi hibah


2. Penerima hibah yaitu orang yang menerima pemberian
3. Benda yang dihibahkan
4. Ijab dan kabul.

Syarat - syarat yang harus dipenuhi agar suatu hibah sah adalah :

1. Syarat-syarat bagi penghibah

a) Barang yang dihibahkan adalah milik si penghibah; dengan demikian tidaklah


sah menghibahkan barang milik orang lain.

b) Penghibah bukan orang yang dibatasi haknya disebabkan oleh sesuatu alasan.

c) Penghibah adalah orang yang cakap bertindak menurut hukum (dewasa dan
tidak kurang akal).

d) Penghibah tidak dipaksa untuk memberikan hibah.

Apabila seseorang menghibahkan hartanya sedangkan ia dalam keadaan


sakit, yang mana sakitnya tersebut membawa kepada kematian, hukum hibahnya
tersebut sama dengan hukum wasiatnya, maka apabila ada orang lain atau salah
seorang ahli waris mengaku bahwa ia telah menerima hibah maka hibahnya tersebut
dipandang tidak sah.

2. Syarat-syarat penerima hibah


Bahwa penerima hibah haruslah orang yang benar-benar ada pada waktu hibah
dilakukan. Adapun yang dimaksudkan dengan benar-benar ada ialah orang
tersebut (penerima hibah) sudah lahir. Dan tidak dipersoalkan apakah dia anak-
anak, kurang akal, dewasa. Dalam hal ini berarti setiap orang dapat menerima
hibah, walau bagaimana pun kondisi fisik dan keadaan mentalnya. Dengan
demikian memberi hibah kepada bayi yang masih ada dalam kandungan adalah
tidak sah.

3. Syarat-syarat benda yang dihibahkan

a) Benda tersebut benar-benar ada.

b) Benda tersebut mempunyai nilai.

c) Benda tersebut dapat dimiliki zatnya, diterima peredarannya dan


pemilikannya dapat dialihkan.

d) Benda yang dihibahkan itu dapat dipisahkan dan diserahkan kepada penerima
hibah.

4. Ijab Kabul
Adapun mengenai ijab kabul yaitu adanya pernyataan, dalam hal ini dapat saja
dalam bentuk lisan atau tulisan. Menurut beberapa ahli hukum Islam bahwa ijab
tersebut haruslah diikuti dengan kabul, misalnya : si penghibah berkata : "Aku
hibahkan rumah ini kepadamu", lantas si penerima hibah menjawab : "Aku
terima hibahmu". Sedangkan Hanafi berpendapat ijab saja sudah cukup tanpa
harus diikuti oleh kabul, dengan pernyataan lain hanya berbentuk pernyataan
sepihak.

E. Pelaksanaan Hibah
Sekaitan pelaksanaan hibah menurut ketentuan syari'at Islam adalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :

1. Penghibahan dilaksanakan semasa hidup, demikian juga penyerahan barang


yang dihibahkan.
2. Beralihnya hak atas barang yang dihibahkan pada saat penghibahan dilakukan.
3. Dalam melaksanakan penghibahan haruslah ada pernyataan, terutama sekali
oleh si pemberi hibah.
4. Penghibahan hendaknya dilaksanakan di hadapan beberapa orang saksi
(hukumnya sunat), hal ini dimaksudkan untuk menghindari silang sengketa
dibelakang hari.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara sederhana hibah adalah merupakan suatu pemberian yang bersifat


sukarela (tidak ada sebab dan musababnya) tanpa ada kontra prestasi dari pihak
penerima pemberian, dan pemberian itu dilangsungkan pada saat si pemberi masih
hidup Perjanjian antara pemberi dan penerima ini kita kenal dengan perjanjian
bertimbal balik (perjanjian bilateral).

Berkaitan dengan fungsi hibah sebagai fungsi sosial, maka Nabi Muhammad
SAW. melarang keras untuk menarik kembali hibah yang sudah diberikan
danhukumnya haram, kecuali hibah orang tua kepada anaknya. Hal ini dapat
difahamibahwa hibah yang ditarik kembali akan menimbulkan kebencian dan
merusakhubungan sosial. Perumpamaan hibah yang ditarik kembali sebagaimana
yangdinyatakan Nabi Muhammad SAW adalah seperti seekor anjing yang menjilati
air liur yang sudah dimuntahkannya, sungguh suatu perumpamaan yang tidak
menyenangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, H SH MH, 2004, Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Akademika


Pressindo, 2004.

Pasaribu, H. Chairuman Drs dan Suhrawardi K. Lubis SH, 1996, Hukum


Perjanjian Dalam Islam, Jakarta: sinar Grafika.

Rasyid, Sulaiman, 1990, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru.


Sabiq, Sayid, 1988, Fikih Sunnah Jilid 14, Bandung: PT. Al-Ma'arif.

Sayid Sabiq, Fikih Sunnah Jilid 14,Bandung: PT. Al-Ma'arif, 1988, hlm. 167.

Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Bandung: Sinar Baru, 1990, hlm. 305

Anda mungkin juga menyukai