Anda di halaman 1dari 62

BUKU BAGAN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT


(MTBS)

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


Jakarta, 2008
Dokumen ini diterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI atas dukungan World Health Organization (WHO) dan Health Services Program-
USAID. Penerbitan dokumen ini dimungkinkan atas dukungan yang diberikan oleh U.S. Agency for International Development melalui
Cooperative Agreement No. 497-A-00-05-00031-00.

Pendapat yang dinyatakan di dalam pedoman ini merupakan konsensus dari para editor, kontributor, dan mitra bestari, dan tidak
mencerminkan pandangan U.S. Agency for International Development atau pemerintah Amerika Serikat.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
Departemen Kesehatan, R I World Health Organization UNICEF
ANAK SAKIT
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT
Penilaian, Klasifikasi, dan Menentukan Tindakan
Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita
Memeriksa Tanda Bahaya Umum...................................2 Diare... 17 BAYI MUDA UMUR KURANG
Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?.........2 Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam DARI 2 BULAN
Apakah anak menderita diare? ................................3 Berdarah Dengue ...................... 18
Apakah anak demam?..............................................4
Klasifikasikan Malaria..............................................4 Tindakan pra rujukan untuk .anak sangat kurus
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN PENGOBATAN BAYI
Klasifikasikan Campak............................................5 disertai diare .... 18 MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Klasifikasikan Demam Berdarah ................................5
Apakah anak mempunyai masalah telinga ?.......................6
Memeriksa Status Gizi ..................................... 7 KONSELING BAGI IBU PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA
Memeriksa Anemia................................ 8 Makanan Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.28
Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A............................ .......8 Apakah bayi diare ..29
Menilai Masalah/Keluhan Lain ...........................................8 Menilai Cara Pemberian Makan Anak ....................19 Memeriksa ikterus ..30
Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit ... ..........20 Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan..........21 pemberian ASI . .31
PENGOBATAN
Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah Cairan TINDAKAN/PENGOBATAN
Antibiotik Oral.....................................................................9 Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit....22 Bayi muda yang memerlukan rujukan segera 32
Antimalaria Oral................................................................10 Tindakan/pengobatan untuk bayi muda yang tidak memerlukan rujukan...35
Kapan harus kembali
Parasetamol .....................................................................12 Asuhan dasar bayi muda ..36
Vitamin A...........................................................................12 Menasihati ibu kapan harus kembali ............................22 Menengani diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C .. 37
Zat Besi/Tablet Tambah darah.............................................12 Kapan kembali segera .. 22
Obat Cacingan ....................................................................12
KONSELING BAGI IBU / KELUARGA.. 3842
Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah Menasihati Ibu Tentang Kesehatannya Sendiri ......23
Menasihati ibu tentang penggunaan kelambu untuk PELAYANAN TINDAK LANJUT
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata ..........13 pencegahan Malaria ..23
Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas penyerap..........13 Infeksi Bakteri Lokal................................................................................43
Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet..................13 Ikterus ...43
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan dengan PELAYANAN TINDAK LANJUT Diare Dehidrasi ringan/sedang, Diare tanpa dehidrasi..43
bahan yang aman.............................................................13 Berat badan Rendah menurut Umur....43
Pneumonia............................................................................24 Masalah pemberian ASI.........44
Pemberian Pengobatan ini Hanya di Klinik Diare Persisten..................................................................24 Luka atau bercak putih (thrush) di mulut .......44
Disenteri............................................................................24
Antibiotik Intramuskular..................................................14 Malaria (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah ......25
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat .14 Demam-Mungkin Bukan Malaria (Daerah Risiko Rendah LAMPIRAN LAMPIRAN
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.............................15 dan Tanpa Risiko Malaria).... ........................................25
FORMULIR PENCATATAN :
Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut..........26 ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN....... 45-46
Mungkin DBD / Demam : Mungkin Bukan DBD ...................26 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN ...... 47-48
Pemberian Cairan Tambahan pada Diare
Infeksi Telinga...................................................................26
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG / TINGGI
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah.............16 Masalah Pemberian Makan..................................................27
Anak kurus.............................27 BADAN... ......... 49-52
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/ GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR .......53-54
Sedang dengan Oralit.........................................................16 Anemia............................................................. ................27
DAFTAR DAERAH RISIKO MALARIA .. 55-58
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat..........17

1
2

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN


ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN KLASIFIKASI TINDAKAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA

Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut:
Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM


TANYAKAN: LIHAT:
Apakah anak bisa minum atau menyusu? Apakah anak tampak letargis atau tidak
Apakah anak selalu memuntahkan semuanya? sadar?
Apakah anak menderita kejang?

GUNAKAN KOTAK YANG SESUAI DENGAN GEJALA


Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan penilaian ini UNTUK MENENTUKAN KLASIFIKASI .
dan lakukan penanganan segera, sehingga rujukan tidak terlambat.

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


(Tindakan pra rujukan dicetak tebal)

TANYAKAN KELUHAN UTAMA :


Ada tanda bahaya
Apakah anak menderita batuk atau umum. ATAU
Tarikan dinding
PNEUMONIA BERAT
atau Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
sukar bernapas? dada ke dalam.
ATAU
PENYAKIT
SANGAT BERAT
RUJUK SEGERA*

Stridor.
JIKA YA,
TANYAKAN : LIHAT DAN DENGAR: Klasifikasikan
Berapa lama? Hitung napas dalam 1 menit. BATUK atau Beri antibiotik yang sesuai.
ANAK
Perhatikan, adakah tarikan SUKAR Napas cepat.
Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
dinding dada ke dalam. HARUS PNEUMONIA Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
Dengar adanya stridor. TENANG BERNAPAS
Nasihati kapan kembali segera.

Kunjungan ulang 2 hari.

Tidak ada tanda- Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman.
Umur Anak : Napas cepat apabila: Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
tanda pneumonia BATUK :
BUKAN PNEUMONIA Nasihati kapan kembali segera.
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit atau penyakit
Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
sangat berat.
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit

* Dimaksudkan dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas dengan perawatan atau ke Rumah Sakit.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Apakah anak menderita diare?
Terdapat dua atau lebih Jika tidak ada klasifikasi berat lain:
tanda-tanda berikut: Jikatidak ada klasifikasi berat lainnyaJika tidak ada klasifikasi
berat lainnyaika tidak ada klasifikasi berat lainnya untuk kol-
Letargis atau tidak sadar lainnyaik
Mata cekung. DIARE - cairan untuk dehidrasi berat berat (RencanaBeri Beri cairan
Tidak bisa minum atau DEHIDRASI untuk dehidrasi(Rencana Terapi C)era.Beri cairan untuk
JIKA YA, Untuk BERAT dehidrasi berat (Rencana
TANYAKAN: DEHIDRASI malas minum. Zinc. Jikatablet Zinc. mempunyai
LIHAT dan RABA: Cubitan kulit perut klasifikasi beratanak jugadan Terapi C) dan Tablet pemberian
Sudah berapa lama? Lihat keadaan umum anak: kembali sangat lambat. tablet Zinc).Terapi C, termasukC).
Apakah: lainnya: menderita gizi buruk,klasifikasi berat lain:Bila anak
Adakah darah dalam - Letargis atau tidak sadar? juga mempunyai pemberian cairan se-Jika anak
tinja? - Gelisah dan rewel/mudah marah? Jika
untuk kolera. gizi buruk. selama dalam per-Rujuk
tatalaksana
Terdapat dua atau lebih
SEGERA suai anak
Beri cairan juga mempunyai
& makanan klasifikasi
sesuai Rencana berat- RUJUK
TerapiBeri cairan &
tanda-tanda berikut:
SEGERA.
makanandan
sesuai Rencana Terapi B B
Lihat apakah matanya cekung? Gelisah, rewel /mudah lainnya: juga mempunyai klasifikasi berat dan Jika Jika
DIARE dan anak Zinc.Jika Tablet juga mempunyai klasifikasi

masihibu dimintapemberian
terus memberi
marah. DEHIDRASI berat(termasuk tabletlaru-
Zinc)anak- jalanan bisa
Beri anak minum. Apakah: Klasifikasikan Mata cekung. minum, berikan ASI lainnya:
Jika anaklainnya: juga mempunyai klasifikasi berat lain:Jika
RINGAN/
- Tidak bisa minum atau malas minum? Haus, minum dengan anak jugaRujuk SEGERA demi
mempunyai sedikit.berat
klasifikasi Rujukoralitsedikitdan
- Haus, minum dengan lahap? DIARE SEDANG
selama dalam per-tan oralit selama selama dalamlarutan
lahap. - RUJUK SEGERA.
Cubitan kulit perut SEGERA dan perjalanan.
Rujuk SEGERA ke perjalanan,
Rumah Sakit danlainnya:masih bisa
kembali lambat. minum, jika anak ibu
berikan ASIdiminta Jika memberi laru- Jika ada
minum,
dan se--
Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor.
kolera ibu lama dalam perjalanan ASI
agar tetap memberi jalanan
ibu masih bisa
Rujuk SEGERA ke Rumah
Apakah kembalinya:
tersebut,
Sakit danberi antibiotikAnjurkan
se-larutan oralit selama di perjalanan.diminta
daerah terus ibu diminta
terus
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? terus
- Lambat? memberi larutan oralitlama dalam perjalanan ibu
Tidak cukup tanda-tanda memberi larutan oralit sedikit demi sedikit.tan oralituntuk
diminta Nasihati kapan kembali segera. sedikit demi terus
DIARE kolera. sedikit demi sedikit.
untuk diklasifikasikan dan sedikit.memberi
Tablet Zinc. 5 hari jika tidak ada perbaikan.
TANPA Jika ada kolera ibudaerah tersebut, beri antibiotik Anjurkan
sebagai diare dehidrasi Kunjungan ulanglarutan
Nasihati kapan kembalioralit sedikit demi
segera.
DEHIDRASI di agar tetap memberi ASI. ASIAnjurkan ibu agar tetap memberi
berat atau ringan/sedang. sedikit.
Kunjungan ibu agar
ulang tetap
5 hari jika memberi
tidak ada ASIAnjurkan
perbaikan.
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
Anjurkan ibu agarkembali segera. ASI Nasihati ibu
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
kapan harus tetap memberi
Kunjungan kapan harus 5 hari bila tidak Nasihati ibuulang
setelah kembali segera.ada per-
DIARE baikan. Kunjungan
Atasi dehidrasi ulangdirujuk,
sebelum setelahkecuali
5 hari ada
bila tidak ada per-
Ada dehidrasi. Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi A
PERSISTEN klasifikasi berat lain.
baikan.
RUJUK.
BERAT
dan jika DIARE 14
HARI ATAU LEBIH
Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
Tanpa dehidrasi. DIARE
Kunjungan ulang 5 hari.
PERSISTEN

dan jika ada Beri antibiotik yang sesuai


DARAH DALAM TINJA Ada darah dalam tinja DISENTERI Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 2 hari.

3
4

Apakah anak demam? GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN


(pada anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu 37.5C) Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri
dosis pertama suntikan Artemeter.
Ada tanda bahaya
PENYAKIT Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi suntikan
Beri
Tentukan daerah risiko malaria * : umum. BERAT anti malaria.
- Risiko Tinggi, Risiko Rendah atau Tanpa Risiko. obat ATAU DENGAN Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
Risiko Tinggi anti-
DEMAM
Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
Jika Risiko Rendah/Tanpa Risiko malaria, tanyakan: Malariamalar Kaku kuduk. Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
- Apakah anak berkunjung keluar daerah ini dalam 2 minggu
terakhir?
Demam.
- Jika ya, tentukan daerah Risiko sesuai tempat yang di Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
kunjungi, ( pada anamnesis mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan)
Ambil sediaan darah: tidak dilakukan untuk daerah Tanpa Risiko atau teraba panas Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
MALARIA
- Periksa RDT jika belum pernah dilakukan dalam 28 hari atau suhu Nasihati kapan kembali segera.
terakhir, ATAU >37.5C ) DAN Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
- Periksa mikroskopis darah jika sudah pernah dilakukan RDT RDT positif berturut-turut.
dalam 28 hari terakhir
Demam.
( pada anamnesis Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
DEMAM : Obati penyebab lain dari demam **
Klasifikasikan atau teraba panas
MUNGKIN
Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
TANYAKAN : LIHAT DAN RABA : atau suhu
DEMAM >37.5C ) DAN BUKAN Nasihati kapan kembali segera.
Sudah berapa lama anak Lihat dan raba adanya kaku MALARIA Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
demam? kuduk. RDT negatif

Jika lebih dari 7 hari, apakah Lihat adanya pilek.
demam setiap hari?
Lihat adanya tanda-tanda Jika hasil RDT/mikroskopis positif untuk Falsiparum atau mixed, beri
CAMPAK saat ini: Ada tanda bahaya
Apakah pernah mendapat PENYAKIT dosis pertama suntikan Artemeter.
obat anti malaria dalam - Ruam kemerahan di kulit umum. BERAT Jika hasil RDT/mikroskopis negatif, tidak perlu diberi anti malaria.
2 minggu terakhir? yang menyeluruh. ATAU DENGAN Beri dosis pertama suntikan antibiotik.
DAN DEMAM Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5 ).C
Apakah anak menderita- Terdapat salah satu gejala
Kaku kuduk. Cegah agar gula darah tidak turun. RUJUK SEGERA.
Campak dlm 3 bulan terakhir? Risiko Rendah
berikut : batuk, pilek atau Malaria
Tidak ada pilek. Jika RDT positif Falsiparum, atau positif non Falsiparum, atau positif
DAN mixed, beri antimalaria oral yang sesuai (lihat bagan pengobatan).
Tidak ada campak. Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
MALARIA
DAN Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
Jika anak menderita campak Lihat adanya luka di mulut.
Apakah dalam / luas?
Tidak ada berturut-turut.
saat ini atau 3 bulan terakhir: penyebab lain dari
demam **
Lihat adanya nanah pada mata.

Lihat adanya kekeruhan pada Ada pilek. ATAU Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
Ada campak. ATAU DEMAM : Obati penyebab lain dari demam **
kornea.
MUNGKIN Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
Ada penyebab lain
BUKAN Nasihati kapan kembali segera.
dari demam** MALARIA Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.

Jika Campak Ada tanda bahaya PENYAKIT Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
BERAT Cegah agar gula darah tidak turun.
saat ini
atau Tanpa RisikoTanpa umum ATAU
Kaku kuduk DENGAN Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( 38,5 ).C
risiko DEMAM RUJUK SEGERA.
dalam 3 bulan
terakhir, MalariaMalaria
Klasifikasikan: Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( 38,5C.).
Tidak ada tanda
Obati penyebab lain dari demam **
bahaya umum DEMAM : Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lajutan
DAN BUKAN
Tidak ada kaku MALARIA Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
Bersambung ke halaman berikutnya kuduk

* Lihat daftar daerah risiko malaria.
** Penyebab lain dari demam antara lain : DBD, Pneumonia, Infeksi Saluran Kencing, Infeksi Telinga, Luka dengan infeksi.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Jika anak Beri vitamin A.
Demam (Lanjutan) :
sakit campak
saat ini
Ada tanda bahaya umum.
ATAU CAMPAK


Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
Jika ada kekeruhan pada kornea atau mata
atau Kekeruhan pada kornea DENGAN bernanah, bubuhi tetes/salep mata
dalam mata. ATAU KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
3 bulan Luka di mulut yang dalam BERAT Jika demam tinggi ( 38.5 beri dosis pertamaC),
terakhirKlasifikasikan CAMPAK atau luas. parasetamol.
RUJUK SEGERA.

Beri vitamin A.
CAMPAK DENGAN Jika mata bernanah, bubuhi tetes/salep mata
Mata bernanah. KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
ATAU PADA MATA Jika ada luka di mulut, ajari cara mengobati dengan
Luka di mulut. DAN / ATAU gentian violet.
MULUT
*** Jika anak sangat kurus, berikan vitamin A sesuai dosis .

Kunjungan ulang 2 hari.

Tidak ada tanda-tanda


CAMPAK Beri vitamin A.
diatas.

Ada tanda tanda syok atau Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
Klasifikasikan Demam Klasifikasikan gelisah. ATAU segera cairan intravena sesuai petunjuk.
untuk Demam Berdarah DEMAM BERDARAH Muntah bercampur darah/ Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
Dengue, hanya jika : DENGUE seperti kopi. ATAU minum, beri cairan infus Ringer Laktat/ Ringer
demam 2 sampai dengan 7 hari Berak berwarna hitam. Asetat, jumlah cairan rumatan.
ATAU DEMAM Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Decide Dengue Risk: Yes or BERDARAH
TANYAKAN :No Perdarahan dari hidung minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak
LIHAT dan RABA if DENGUE Risk, DENGUE
If Dengue risk: atau gusi. ATAU mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit.
Classify Bintik-bintik perdarahan di (DBD) Jika demam tinggi ( > 38.5C), beri dosis pertama
Apakah demam mendadak
Periksa AND FEEL: syok :LOOK tanda- kulit (petekie) dan uji parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
tinggi dan terus-menerus?THEN ASK:
tanda torniket positif. ATAU ibuprofen.
Ujung ekstremitas teraba dingin
Look nadibleedinglemahnose orDAN for Sering muntah. RUJUK SEGERA.
Apakah ada bintik merah di
sangat from / tidak
Has the child had any bleed-
kulit atau perdarahan dari gums.
ing from the nose or Look
gums?for skin teraba.
Demam mendadak tinggi Jika demam tinggi ( 38.5C), beri dosis pertama
hidung/gusi? Lihat adanya : petechiae.
Apakah anak muntah? Has the child had black vomi- dan terus menerus. ATAU parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
Perdarahan dari clammy ex-Jika YA:blood in the Nyeri ulu hati atau gelisah. ibuprofen.
vomitus? Feel for cold andhidung / gusi.tus or ATAU MUNGKIN DBD Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit / cairan lain.
- Apakah sering? tremities.Bintik perdarahan di kulit Bintik-bintik perdarahan di Nasihati kapan kembali segera.
- Apakah muntahany bleed-dengan(petekie) Has the child had kulit. Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam.
darah stool or tarry blackJika sedikit dan refill.ing in theatau seperti kopi?
Check capillary tidak ada tanda
lain dari DBD :stools? Apakah berak berwarna Obati penyebab lain dari demam.
Lakukan above ASK orIf none ofuji torniket, jika LOOK Jika demam tinggi ( 38.5C), beri dosis pertama
hitam? Tidak ada satupun gejala DEMAM :
MUNGKIN parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
mungkin signs are present andand FEEL di atas. ibuprofen.
Apakah ada nyeri ulu hatithe child is 6 months or older: BUKAN DBD
Nasihati kapan kembali segera.
atau anak gelisah? Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
Perform the tourniquet test.

*** Komplikasi Campak yang lain dan penting adalah : pneumonia, infeksi telinga dan malnutrisi, diklasifikasikan dalam bagan lain

5
6

Apakah anak mempunyai masalah telinga?

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

LIHAT DAN RABA: Klasifikasikan Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
JIKA YA, TANYAKAN : MASALAH Pembengkakan yang Beri dosis pertama parasetamol untuk
TELINGA nyeri di belakang MASTOIDITIS
Lihat, adakah cairan/nanah mengatasi nyeri.
Apakah telinganya sakit? telinga.
keluar dari telinga? RUJUK SEGERA.
Adakah cairan/nanah keluar
Raba, adakah pembengkakan
dari telinga?
yang nyeri di belakang
Jika Ya, berapa lama?
telinga?
Tampak cairan/nanah Beri antibiotik yang sesuai.
keluar dari telinga dan Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri.
INFEKSI TELINGA
telah terjadi kurang dari Keringkan telinga dengan bahan penyerap.

AKUT Kunjungan ulang 2 hari
14 hari.
Nyeri ATAU
telinga.

Keringkan telinga dengan kain/ kertas peyerap


Tampak cairan/nanah INFEKSI TELINGA setelah dicuci dengan H2O2 3%.
keluar dari telinga dan
telah terjadi selama 14 KRONIS Beri tetes telinga yang sesuai.
hari atau lebih. Kunjungan ulang 5 hari.

Tidak ada sakit telinga


DAN tidak ada nanah TIDAK ADA Tidak perlu tindakan tambahan.
keluar dari telinga. INFEKSI TELINGA
MEMERIKSA STATUS GIZI GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Badan sangat Beri air gula.


LIHAT DAN RABA: kurus, Hangatkan badan
Beri Vitamin A.
Klasifikasikan ATAU

Lihat apakah anak tampak sangat Bila disertai diare, berikan cairan ReSoMal atau
STATUS GIZI SANGAT KURUS
kurus? BB/PB(TB) <-3SD, DAN / ATAU modifikasinya.
Bila syok, berikan bolus glukosa 10% iv dan infus.
ATAU EDEMA Bila ada komplikasi pada mata, beri tetes/ salep mata
Lihat dan raba adanya pembengkakan Bengkak pada
di kedua punggung kaki. kedua punggung tanpa kortikosteroid.
RUJUK SEGERA. Selama di perjalanan jaga kehangatan
kaki. badan dan bila masih menyusu, teruskan ASI.
Tentukan Berat badan menurut
panjang badan atau tinggi badan,
apakah :

Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak.


- BB / PB (TB) < -3 SD Bila ada masalah pemberian makan, lakukan konseling gizi
- BB / PB (TB) -3 SD <-2 SD Badan kurus, di puskesmas dan kunjungan ulang 5 hari.
- BB / PB (TB) -2 SD +2 SD ATAU Bila tidak ada masalah pemberian makan, nasihati sesuai
Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit dan
BB/PB (TB) KURUS kunjungan ulang 14 hari.
-3SD <-2SD Nasihati kapan kembali segera

BB/PB (TB)
- 2 SD + 2 SD Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan Penilaian
DAN Pemberian Makan dan nasihati sesuai Anjuran Makan
NORMAL Untuk Anak Sehat Maupun Sakit
Tidak ditemukan Anjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur
tanda-tanda ke- setiap bulan.
lainan gizi diatas.

7
8

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

MEMERIKSA ANEMIA
Telapak tangan sangat RUJUK SEGERA.
pucat. ANEMIA BERAT
Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI

LIHAT:
. Klasifikasikan
Beri zat besi.
Lihat tanda kepucatan pada ANEMIA
Beri obat cacing
Telapak tangan agak
telapak tangan. Jika daerah Risiko Tinggi Malaria : beri antimalaria oral.
pucat. ANEMIA
Apakah:
Nasihati kapan kembali segera.
- sangat pucat ?
- agak pucat ? Kunjungan ulang 4 minggu.

Tidak ditemukan tanda


kepucatan pada telapak TIDAK ANEMIA Tidak perlu tindakan.
tangan.

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI


JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT
IMUNISASI
0-7 hari HB 0 Rumah
PEMBERIAN VITAMIN A
1 bulan BCG, Polio 1 Posyandu *
(Bayi lahir 2 bulan DPT/HB 1, Polio 2 Posyandu *
di rumah) 3 bulan DPT/HB 2, Polio 3 Posyandu *
4 bulan DPT/HB 3, Polio 4 Posyandu * Jadwal suplementasi : setiap Pebruari dan Agustus
9 bulan Campak Posyandu * Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU ( kapsul biru )
Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU ( kapsul merah )

JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis
IMUNISASI sesuai umur.
0 bulan HB 0, BCG, Polio 1 RS/RB/Bidan
2 bulan DPT/HB 1 , Polio 2 RS/RB/Bidan / Posyandu*
(Bayi lahir di 3 bulan DPT/HB 2 , Polio 3 RS/RB/Bidan / Posyandu*
RS/RB/Bidan- 4 bulan DPT/HB 3 , Polio 4 RS/RB/Bidan / Posyandu*
Praktek) 9 bulan Campak RS/RB/Bidan / Posyandu*

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

Cat : Jadwal imunisasi dapat berubah tergantung Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan
Kebijakan Nasional. lainnya.
Bila vaksin masih terpisah, ikuti jadwal lama
Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
* : Atau tempat pelayanan lain
PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN / PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI

Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai


UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK YANG SESUAI :
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA: AMOKSISILIN (Untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)

OBAT ORAL DI RUMAH UMUR


KOTRIMOKSAZOL
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
AMOKSISILIN
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
atau 2 x sehari selama 5 hari untuk Infeksi Telinga Akut 2 x sehari selama 5 hari utk Infeksi Telinga Akut
BERAT
TAB DEWASA TAB ANAK SIRUP per 5 ml TABLET SIRUP per 5 ml
BADAN
(80 mg Tmp + (20 mg Tmp + (40 mg Tmp + (500 mg) (125 mg)
Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang harus 400 mg Smz) 100 mg Smz) 200 mg Smz)
diberikan di rumah. 2 bln - <4 bln 1/4 1 2.5 ml 1/4 5 ml
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. (4-< 6 kg) ( sendok takar) (1 sendok takar)

4 bln - <12 bln 1/2 2 5 ml 1/2 10 ml


(6-<10 kg) (1 sendok takar) (2 sendok takar)

Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan berat 12 bln - <3 tahun 3/4 2 7.5 ml 2/3 12.5 ml
(10 - < 16 kg) (1 sendok takar) (2 sendok takar)
badan atau umur anak.
3 tahun - <5 tahun 1 3 10 ml 3/4 15 ml
(16 - <19 kg) (2 sendok takar) (3 sendok takar)
Jelaskan alasan pemberian obat.
UNTUK DISENTERI: Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela.
Peragakan cara membuat satu dosis. - ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA: ASAM NALIDIKSAT

Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri 1 dosis. ASAM NALIDIKSAT METRONIDAZOL


UMUR
atau KOTRIMOKSAZOL Tablet 500 mg Tablet 500 mg
2 x sehari selama 5 hari 4 x sehari selama 5 hari 3 x sehari selama 10 hari
BERAT BADAN
Mintalah ibu memberi dosis pertama pada anak bila untuk amuba
obat harus diberikan di klinik. 2 bulan - <4 bulan 1/8 50 mg (1/8 tab)

4 bulan - <12 bulan lihat dosis diatas 1/4 100 mg (1/4 tab)
Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan (6 - <10 kg)

pada label obat. 12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg)
1/2 200 mg (1/2 tab)

Jika memberi lebih dari 1 jenis obat, bungkus setiap UNTUK KOLERA: beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
obat secara terpisah. - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA: KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)

Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai an- KOTRIMOKSAZOL


juran walaupun anak telah menunjukkan perbaikan. UMUR TETRASIKLIN 2 x sehari selama 3 hari
atau Kapsul 250 mg TABLET DEWASA TABLET ANAK SIRUP/per 5 ml
BERAT BADAN 4 x sehari selama 3 hari (80 mg/400 mg) (20 mg/100 mg) (40 mg/200 mg)
Cek pemahaman ibu.
2 bulan - <4 bulan
(4 - <6 kg) jangan diberi 1/4 1 2.5 ml

4 bulan - <12 bulan


(6 - <10 kg) 1/2 1/2 2 5 ml

12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg) 1 1 3 10 ml

9
10

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Falsiparum


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN ( ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN )
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA: KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA


KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
UMUR Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa)
Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Artesunat Amodiakuin 30 mg/kgBB/hari
atau Diberikan sebagai
Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis
(50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal
BERAT BADAN
2 - <12 bulan
(4 - <10 kg) Jangan diberi 3x Jangan diberi

12 bulan - <5 tahun


(10 - <19 kg) 1 1 1 1 1 1 3x
Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak 1 tahun): 0.75 mg /kg BB pada hari pertama saja.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Non Falsiparum (Vivax/Ovale)


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN ( ANAK < 1 TAHUN : TANPA PRIMAKUIN )
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA: KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

Hari 1 Hari 2 Hari 3 KINA PRIMAKUIN


UMUR Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
TabletTablet Tablet TabletTablet Tablet TabletTablet Tablet dibagi dalam 3 dosis 0.25 mg basa/kgBB/hr
BERAT BADAN (50 mg)153 mgbasa 15 mg basa (50 mg)153 mg basa 15 mg basa (50 mg)153 mg basa 15 mg basa selama 7 hari 1 dosis sehari
selama 14 hari

2 - <12 bulan Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi
(4 - <10 kg) 3x

12 bulan - <5 tahun hari 1


(10 - <19 kg) 1 1 1 1 1 1 sampai hari 3x
ke 14
hari 2 - 14

Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari


Dosis Primakuin (hanya untuk anak 1 tahun): 0.25 mg /kg BB pada hari 1 - 14
MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :
Ikuti dengan teliti petunjuk dosis menurut jenis dan lamanya pemberian obat.

Beri Antimalaria Oral untuk Malaria Mixed


ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA : ARTESUNAT DAN AMODIAKUIN DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN: TANPA PRIMAKUIN )
ANTI MALARIA PILIHAN KEDUA: KINA DAN PRIMAKUIN (ANAK < 1 TAHUN : HANYA KINA)

PILIHAN PERTAMA PILIHAN KEDUA

KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
UMUR
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
Tablet Tablet Tablet TabletTablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai
BERAT BADAN (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal

2 - <12 bulan Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi 3x Jangan diberi
(4 - <10 kg)

12 bulan - <5 tahun 1 1 1 1 1 1 3x hari 1


(10 - <19 kg) smp Hr ke14 hari 2 - 14
Dosis Artesunate : 4 mg/kgBB/hari. Dosis Amodiakuin 10 mg/ Kg BB /hari
Dosis Primakuin (hanya untuk anak 1 tahun): 0.75 mg /kg BB pada hari pertama dan 0.25 mg /kg BB pada hari ke 2 - 14.
Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan.

11
12

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH :


Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap pemberian obat oral di rumah,
Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat. Pemberian Vitamin A untuk pengobatan
( dosis sesuai umur anak )

GEJALA HARI KE 1 HARI KE 2 HARI KE 15


Beri Parasetamol untuk Demam
Tinggi (> 38.5 atau Sakit TelingaC) Dosis Vitamin A Sangat kurus V

Sangat kurus dan


V V V
menderita Campak
PARASETAMOL
Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang UMUR DOSIS
Menderita Campak V
UMUR atau TABLET TABLET SIRUP 50.000 IU
BERAT BADAN 500 mg 100 mg 120 mg/ 5 ml < 6 bulan
( kapsul biru)
Menderita Campak
dan komplikasi pada V V V
2 bulan - <6 bulan 2.5 ml 100.000 IU
(4 -< 7 kg)
( sdk takar) 6 bulan -11 bulan
(kapsul biru)
mata

Ada salah satu


6 bulan - <3 tahun 5 ml 200.000 IU gejala Xeroftalmia :
(7 - < 14 kg) 1
(1 sdk takar) 12 bulan-59 bulan - Buta senja
(kapsul merah)
- Bercak Bitot
V V V
3 tahun - <5 tahun 7.5 ml - Nanah / radang
(14 - < 19 kg) 2
(1 sdk takar) - Kornea keruh
- Ulcus kornea

Beri Obat Cacingan


Jika anak ANEMIA, berumur > 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir,
beri obat cacingan dosis tunggal. Beri Zat Besi untuk pengobatan
PILIHAN PERTAMA : ALBENDAZOL
PILIHAN KEDUA: PIRANTEL PAMOAT Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun .

ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT TABLET BESI / FOLATSIRUP BESI


(60 mg besi elemental dan (setiap 5 ml mengandung 30 mg
UMUR 0,25 mg asam folat)besi elemental)
TABLET 400 mg TABLET 125 mg atau
UMUR UMUR atau BERAT BADAN
DOSIS TUNGGAL DOSIS TUNGGAL BERAT BADAN
1x sehari 1x sehari
4 bulan - <9 bulan (6 - < 8 kg)
1 tahun - <2 tahun 6 bulan - <12 bulan
9 bulan - <1 tahun (8 - < 10 kg) (7 - <10 kg) 2,5 ml ( sendok takar)

1 tahun - <3 tahun (10 - < 14 kg) 1


2 tahun - <5 tahun 1 12 bulan - <5 tahun
(10 - <19 kg) 5 ml (1 sendok takar)
3 tahun - <5 tahun (14 - < 19 kg) 1
Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap
MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI
Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari.
INFEKSI LOKAL DI RUMAH Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu
yang kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas.
Jelaskan alasan pemberian obat. Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak.
Keluarkan sumbu jika sudah basah.
Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah diatas sampai
kotak yang sesuai. telinga anak kering.
Teteskan 3-5 tetes larutan H2O2 3% pada telinga yang sakit,
lalu keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.
Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik.

Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah. Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS :
Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan

biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam.
Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan
di rumah.

Cek pemahaman ibu.


Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet
Obati luka di mulut 2 kali sehari selama 5 hari.
Mengobati Infeksi Mata dengan Cucilah tangan.
Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah
Tetes/Salep Mata dibasahi larutan garam.
Oleskan gentian violet 0,25 % (jika yang tersedia 1%,encerkan 4 kali)
Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari. Cuci tangan kembali.
Cucilah tangan.
Mintalah anak untuk memejamkan mata.
Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah.

Meredakan Batuk dan Melegakan


Berikan obat tetes/ salep mata kloramfenikol/ tetrasiklin 3 kali sehari.
Mintalah anak melihat keatas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah Tenggorokan dengan Bahan yang Aman
bawah.
Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep dibagian Bahan aman yang dianjurkan :
dalam kelopak mata bawah. ASI Eksklusif untuk bayi sampai umur 6 bulan.
Cuci tangan kembali. Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis.
( Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun )

Obati sampai kemerahan hilang. Obat yang tidak dianjurkan :


Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin,
Jangan menggunakan salep/ tetes mata yang mengandung kortikosteroid codein dan derivatnya atau alkohol.
Obat-obatan dekongestan oral dan nasal
atau memberi sesuatu apapun di mata.

13
14

PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK


Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan atau umur anak .
Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.
Berikan obat suntikan intramuskular.
Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan.

Beri Antibiotik Intramuskular Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat


UNTUK ANAK YANG HARUS SEGERA DIRUJUK TETAPI TIDAK DAPAT MENELAN ( ANTIMALARIA PILIHAN PERTAMA untuk MALARIA BERAT )
OBAT ORAL
Beri dosis pertama Ampisilin dan Gentamicin intramuskular dan rujuk segera.
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN : DENGAN DEMAM:
Ulangi suntikan Ampisilin setiap 12 jam selama 5 hari.
Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan. Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk
(dosis lihat dibawah).
Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan
AMPISILIN
klinis menunjukkan Malaria Berat, ikuti petunjuk berikut:
UMUR Dosis : 50 mg per kg BB GENTAMISIN
atau Tambahkan 4,0 ml aquadest
Dosis : 7.5 mg per kg BB
dalam 1 vial 1000 mg sehingga Suntikan Artemeter intramuskular dengan dosis:
BERAT BADAN Sediaan 80 mg / 2 ml
menjadi 1000 mg / 5 ml
atau 200 mg/ml - Hari 1 : 3.2 mg/kg BB
- Hari 2 : 1.6 mg/kg BB
2 bulan - <4 bulan - Hari 3 : 1.6 mg/kg BB
(4 - < 6 kg) 1.25 ml = 250 mg 1 ml = 40 mg

Jka anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA.


4 bulan - <9 bulan
(6 - < 8 kg) 1.75 ml = 350 mg 1.25 ml = 50 mg
Jika anak sudah bisa minum obat per oral, gantikan suntikan dengan
9 bulan - <12 bulan pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pilihan
(8 - < 10 kg) 2.25 ml = 450 mg 1.75 ml = 70 mg pertama selama 3 hari yaitu ACT atau Artemisinin Combination Therapy.

12 bulan - <3 tahun


(10 - < 14 kg) 3 ml = 600 mg 2.5 ml = 100 mg Keterangan : Tiap ampul Artemeter berisi 1ml ( 80 mg/ml)

3 tahun - <5 tahun


(14 - 19 kg) 3.75 ml = 750 mg 3 ml = 120 mg
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun
Jika anak masih bisa menyusu :

Mintalah kepada Ibu untuk menyusui anaknya.

Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan :

Beri perahan ASI, atau


Susu formula / air gula 30 - 50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula:


Larutkan 1 sendok teh gula pasir (5 gram) kedalam gelas yang berisi 50 ml air matang.

Jika anak tidak bisa menelan:

Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa nasogastrik.


Jika tidak tersedia pipa nasogastrik, RUJUK SEGERA.

15
16

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN


(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan /
Sedang dengan Oralit
Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah : Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
UMUR 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
JELASKAN KEPADA IBU:
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai BERAT < 6 kg 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg
tambahan.
Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
-
ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.

Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini. Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas.
Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. 100 - 200 ml air matang selama periode ini.
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH.
TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas.
TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK: Lanjutkan ASI selama anak mau.

- Sampai umur 1 tahun : 50 sampai 100 ml setiap kali berak.


BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI.
- Umur 1 sampai 5 tahun : 100 sampai 200 ml setiap kali berak.
SETELAH 3 JAM:
Katakan kepada ibu : Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.
- Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih Mulailah memberi makan anak.
lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI:
Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.
Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI. menyelesaikan 3 jam pengobatan.
Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menambahkan 6 bungkus lagi
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN. sesuai yang di anjurkan dalam Rencana Terapi A.
Lihat KONSELING BAGI IBU Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:

4. KAPAN HARUS KEMBALI.


1. BERI CAIRAN TAMBAHAN
2. LANJUTKAN PEMBERIAN TABLET ZINC SAMPAI 10 HARI
Lihat Rencana Terapi A
3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
4. KAPAN HARUS KEMBALI
PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN
(Lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN pada KONSELING BAGI IBU)

Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat


IKUTI TANDA PANAH. JIKA JAWABAN YA, LANJUTKAN KE KANAN. JIKA TIDAK, LANJUTKAN KE BAWAH.

Beri cairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut
sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak
Pemberian tablet Zinc untuk semua
MULAI DI SINI tersedia, gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut penderita Diare
Pemberian pertama Pemberian berikut
UMUR
30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama: Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat
Bayi tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan
Dapatkah saudara 1 jam * 5 jam kecuali Bayi Muda
segera memberi (dibawah umur 12 bulan)
YA
cairan intravena? Anak
(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2 jam Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg )
* Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. Berikan dosis tunggal selama 10 hari :
TIDAK Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan
lebih cepat. - Umur 2 - 6 bulan : tablet
Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya
sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc. - Umur 6 bulan : 1 tablet
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan
Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.

Cara pemberian tablet Zinc:


Adakah fasilitas - Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam
pemberian cairan Rujuk SEGERA untuk pengobatan intravena. sendok teh (tablet akan larut 30 detik) , segera
intravena terdekat YA berikan kepada anak.
Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan
(dalam 30 menit)? pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.

TIDAK - Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah


pemberian tablet Zinc, ulangi pemberian dengan cara
Apakah saudara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa
Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau mulut:
terlatih menggunakan kali hingga satu dosis penuh.
pipa orogastrik untuk beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg).
rehidrasi? Periksa kembali anak setiap 1 - 2 jam:
- Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat. - Ingatkan ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap hari
TIDAK YA - Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk selama10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti.
pengobatan intravena.
Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian
Apakah anak masih
bisa minum? tentukan Rencana Terapi yg sesuai (A,B atau C) untuk melanjutkan pengobatan. - Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan
cairan infus, tetap berikan tablet Zinc segera
TIDAK setelah anak bisa minum atau makan.
CATATAN:
RUJUK SEGERA Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan
untuk pengobatan bahwa Ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.
IV / NGT/OGT

Keterangan : 1 ml = 20 tetes/menit - infus makro


60 tetes/menit - infus mikro 17
18

Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat
Demam Berdarah Dengue Kurus Disertai Diare.
Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : 5 ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
Cara pembuatan cairan :
Beri Oksigen 2 - 4 liter/ menit. 1. Resomal :
- Oralit1 sachet (untuk 200 ml)
Segera beri cairan intravena * - Gula pasir10 gram ( 1 sendok makan peres )
Beri cairan Ringer Laktat / Ringer Asetat: 20 ml/ kgBB/ 30 menit. - Mineral Mix 8 ml ( 1 sendok makan )
- Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
Periksa kembali anak setelah 30 menit. 2. Modifikasi Resomal.
- Oralit1 sachet (untuk 200 ml)
- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/ BB/ jam.
- Gula pasir 10 gram
Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
- Bubuk KCl 0.8 gram (seujung sendok makan)
- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/ 30 menit - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit. Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan tambahkan
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam. gula pasir 10 gram ( 1 Sendok makan peres).
Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan
Resomal / modifikasinya selama perjalanan.
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK:
Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis
- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra
- Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam rujukan untuk anak sangat kurus disertai syok.
Jika anak bisa minum
Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
- Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin )
sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-hati,
pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung.
Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam atau 5
tetes/ kg BB/ menit.
CATATAN : Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis
sesuai di atas.
RUJUK SEGERA.
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.

KONSELING BAGI IBU

MAKANAN

Menilai Cara Pemberian Makan Anak


Tanyakan tentang cara pemberian makan anak. Bandingkan jawaban ibu dengan ANJURAN MAKAN UNTUK
ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT.

TANYAKAN :
Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah menyusui juga pada malam hari?
Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
- Jika anak kurus :
* Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
* Apakah anak mendapat porsi tersendiri?
* Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya, bagaimana?

19
20

ANJURAN MAKAN UNTUK ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT


Sampai umur 6 bulan Umur 6 sampai 9 bulan Umur 9 sampai 12 bulan Umur 12 sampai24 bulan Umur 24 bulan atau lebih

Teruskan pemberian ASI


Teruskan pemberian ASI Teruskan pemberian ASI Berikan makanan keluarga Berikan makanan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) Berikan Makanan secara bertahap sesuai keluarga 3 x sehari, RDT Jika
sesuai keinginan anak, Mulai memberi makanan Pedamping ASI (MP-ASI) dengan kemampuan anak. sebanyak 1/3 1/2positif Fal-porsi
paling sedikit 8 kali sehari, pendamping ASI (MP-ASI) yang lebih padat dan kasar Berikan 3 x sehari, siparum,makan orang

pagi, siang maupun seperti bubur susu, pisang, seperti bubur nasi, nasi tim, sebanyak 1/3 porsi makan dewasa
malam pepaya lumat halus,air jeruk, nasi lembik. orang dewasa terdiri dari yang terdiri dari nasi, lauk
air tomat saring. Tambahkan telur/ayam/ nasi,lauk pauk, sayur,buah pauk, sayur dan buah.
ikan/ tempe/tahu/daging Beri makanan selingan Berikan makanan selingan
Jangan diberikan makanan kaya gizi 2 x sehari
Secara bertahap sesuai sapi/ wortel/bayam/santan kaya gizi 2 x sehari diatara
atau minuman lain diantara waktu makan.
pertambahan umur berikan kacang hijau/minyak. waktu makan (biskuit, kue).
selain ASI
bubur tim lumat ditambah Setiap hari (pagi, siang,
kuning telur/ayam/ikan/ malam) diberikan makan
tempe /tahu/daging sapi/ sebagai berikut:
wortel/bayam/kacang hijau/ 9 bln: 3 x 9 sdm peres
santan/minyak. 10 bln: 3 x 10 sdm peres
11 bln: 3 x 11 sdm peres
Beri makanan selingan
Setiap hari berikan makan 2 kali sehari diantara waktu
sebagai berikut: makan (buah, biskuit, kue)
6 bln : 2 x 6 sdm peres
7 bln : 2-3 x 7 sdm peres
8 bln : 3 x 8 sdm peres

Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna.
Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar.

Anjuran makan untuk DIARE PERSISTEN


Jika masih mendapat ASI : Berikan lebih sering dan lebih lama, pagi, siang dan malam
Jika anak mendapat susu selain ASI :
- Kurangi pemberian susu tersebut dan tingkatkan pemberian ASI.
- Gantikan setengah bagian susu dengan bubur nasi ditambah tempe
- Jangan diberi susu kental manis
- Untuk makanan lain, ikuti anjuran pemberian makan sesuai dengan kelompok umur anak
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan

Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit :
- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak.

Jika ibu mengeluhkan kesulitan pemberian ASI, lakukan konseling menyusui :


- Lakukan penilaian cara ibu menyusui (lihat bagan Bayi Muda).
- Tunjukkan pada ibu cara menyusui yang benar.
- Jika ditemukan masalah lakukan tindakan yang sesuai.

Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
* Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya.
* Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang maupun malam.
* Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain.

Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/ mangkuk/ gelas.
- Peragakan cara memberi susu dengan mangkuk/ cangkir/ gelas.
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur.

Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak.
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring / mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur.
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak.

Jika ibu merubah pemberian makan selama anak sakit:


- Beritahu ibu untuk tidak merubah pemberian makan selama anak sakit.
- Nasihati ibu untuk memberi makanan sesuai kelompok umur dan kondisi anak.

21
22

CAIRAN
Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit
UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:
Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk anak dengan : MUNGKIN DBD
Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin atau air matang. - pemberian cairan tambahan sangat penting.
- beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang
UNTUK ANAK DIARE: berwarna merah atau coklat))
Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak.
Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.

KAPAN HARUS KEMBALI


Menasihati Ibu Kapan Harus Kembali ke Petugas Kesehatan
KUNJUNGAN ULANG :
Nasihati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk permasalahan anaknya.

Anak dengan: Kunjungan


ulang:

MUNGKIN DBD, jika tetap demam 1 hari

PNEUMONIA KAPAN KEMBALI SEGERA :


DISENTERI
DEMAM: MUNGKIN BUKAN MALARIA, jika tetap demam 2 hari Nasihati ibu agar kembali segera bila ditemukan tanda-tanda sbb:
DEMAM: BUKAN MALARIA, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA DAN/ATAU MULUT Tidak bisa minum atau menyusu
Setiap anak sakit
DEMAM: MUNGKIN BUKAN DBD, jika tetap demam Bertambah parah.
INFEKSI TELINGA AKUT
Timbul demam.

DIARE PERSISTEN
5 hari Anak dengan Batuk : Bukan Pneumo- Napas cepat
INFEKSI TELINGA KRONIS
MASALAH PEMBERIAN MAKAN nia, juga kembali jika: Sukar bernapas
PENYAKIT LAIN, jika tidak ada perbaikan
Jika anak DIARE, Berak campur darah
juga kembali jika: Malas minum
KURUS 14 hari

ANEMIA 4 minggu Jika anak : Mungkin DBD atau Ada tanda-tanda perdarahan
Demam - Mungkin bukan DBD, Ujung ekstremitas dingin
MALARIA, jika tetap demam Setelah minum Nyeri ulu hati atau gelisah.
juga kembali jika:
anti malaria Sering muntah
3 hari ber-turut2
Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan
anak tampak lemas.
KUNJUNGAN BERIKUTNYA - UNTUK ANAK SEHAT :
NasIhati ibu kapan harus kembali untuk imunisasi dan vitamin A berikutnya
sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN.
Menasihati tentang Penggunaan
Kelambu untuk Pencegahan Malaria

Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu.

Kelambu yang tersedia, mengandung obat anti nyamuk yang


Jika ibu sakit, berikan perawatan untuk ibu atau RUJUK dapat membunuh nyamuk tapi aman bagi manusia.

Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya: bengkak, Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak ada
nyeri pada putting susu, infeksi payudara), berikan perawatan nyamuk.
atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu.
Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk menjaga kesehatan
Ujung kelambu harus ditempatkan dibawah kasur atau tikar.
Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan beri imunisasi
Tetanus Toksoid (TT). Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air atau
di sungai, karena obat anti nyamuk tidak baik untuk ikan.
Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan
terhadap: Perhatikan juga hal berikut ini:

- Program Keluarga Berencana. - Jangan menggantungkan pakaian di dalam kamar tidur.


- Konseling perihal Penyakit Menular Seksual dan - Jika berada di luar rumah, gunakan pakaian lengan.
Pencegahan HIV/AIDS panjang dan celana/rok panjang.
- Bila memungkinkan, semprot kamar tidur dengan obat anti
nyamuk dan oleskan obat anti nyamuk saat bepergian.
- SEGERA BEROBAT BILA ANAK DEMAM.

23
24

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT


Untuk kunjungan ulang, gunakan kotak pelayanan tindak lanjut yang sesuai klasifikasi sebelumnya.
Jika anak mempunyai masalah baru, lakukan penilaian, klasifikasi dan tindakan terhadap masalah baru tersebut seperti pada bagan PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN
TINDAKAN / PENGOBATAN ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN.

PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
- Apakah nafsu makan anak membaik? DISENTERI
- Apakah napas lebih lambat? Sesudah 2 hari:

Periksa : Tanyakan:
- Apakah beraknya berkurang?
- Tanda bahaya umum.
- Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
- Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
- Apakah nafsu makan membaik?

Tindakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri Periksa: untuk diare Lihat Bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan Tindakan:
perbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam 3 Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau
bulan terakhir. nafsu makan tetap atau memburuk:
Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan pemberian
antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. - Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela.
Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke-2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
DIARE PERSISTEN
- Jika anak :
Sesudah 5 hari:
* berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Tanyakan: Apakah diare sudah berhenti? * mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU
RUJUK
* menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Tindakan:
Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK.
dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya :
sama hingga selesai.
HIV/AIDS.
Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan Anjuran
Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA
(Daerah Risiko Rendah Malaria)
LANJUT
Setelah 2 hari:
Periksa:
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah) - Lakukan penilaian untuk demam
- Cari penyebab lain dari demam.
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
berturut-turut Tindakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Tanyakan:
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
- Apakah dalam 28 hari terakhir, anak juga pernah demam ? pengobatan.
- Apakah dalam 2 minggu terakhir anak sudah mendapat obat Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
anti malaria ? - Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis.
- Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai hasil
pemeriksaan mikroskopis.
Periksa:
- Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam.
- Lakukan penilaian ulang untuk Malaria. Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
- Cari penyebab lain dari demam.

Tindakan:
DEMAM : BUKAN MALARIA
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. daerah dengan risiko malaria)
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
Setelah 2 hari:
pengobatan.
Periksa:
Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, - Lakukan penilaian untuk demam
periksa hasil sediaan darah mikroskopis: - Cari penyebab lain dari demam.

Jika positif untuk Falsiparum, Vivax atau ada infeksi Tindakan:


campuran (mixed), beri obat anti malaria oral pilihan Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
Kedua. Jika tetap demam setelah menyelesaikan sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
pengobatan dengan anti malaria ini,RUJUK untuk Jika ada penyebab lain dari demam, beri pengobatan.
pemeriksaan lanjutan. Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu kembali dalam
2 hari jika tetap demam.
Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan Pastikan anak mendapat tambahan cairan dan mau makan
lebih lanjut. Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

25
26

MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE.


PEMBERIAN PELAYANAN DEMAM: MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE.
TINDAK LANJUT Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Sesudah 2 hari (untuk klasifikas Demam: Mungkin Bukan DBD)

Periksa:
- Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI - Cari penyebab lain dari demam.
PADA MATA DAN / ATAU MULUT
Tindakan:
Sesudah 2 hari : Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Periksa: Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan.
- Apakah matanya merah dan bernanah. Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD.
- Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.

Tindakan:
Pengobatan infeksi mata : INFEKSI TELINGA
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara Sesudah 2 hari untuk Infeksi Telinga Akut atau
mengobati infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, RUJUK. Sesudah 5 hari untuk Infeksi Telinga Kronis :
Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Periksa :
- Jika mata tidak bernanah lagi tapi masih tampak merah, - Lakukan penilaian ulang masalah telinga.
lanjutkan pengobatan. - Ukur suhu tubuh anak.

- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan Tindakan:
dan pujilah ibu.
Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau
Pengobatan luka di mulut : demam tinggi (suhu 38.5 C) , RUJUK SEGERA.
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati
dari mulutnya, RUJUK. dengan antibiotik yang sama selama 5 hari lagi. Lanjutkan
mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan Infeksi telinga kronis: Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan
dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari. telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan.
Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah Ibu.
- Infeksi Telinga Akut : Teruskan antibiotik oral sampai 5 hari.
- Infeksi Telinga Kronis : Lanjutkan tetes telinga sampai 14 hari.
Jika infeksi telinga berulang ( 3x dalam 6 bulan ), RUJUK untuk
penilaian fungsi pendengaran.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
MASALAH PEMBERIAN MAKAN ANAK KURUS
Sesudah 5 hari : Sesudah 14 hari:

Tanyakan : Periksa :
- Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan - Berdasarkan BB hari ini, tentukan letak BB menurut PB/TB.
pertama. - Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan.

Periksa : Tindakan :
- Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan.
Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada
> - 2 SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk
Tindakan :
melanjutkan pemberian makan
Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada
atau yang baru dijumpai. Jika saudara menganjurkan suatu Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada
perubahan mendasar dalam cara memberi makan, ibu diminta antara - 3 SD dan - 2 SD:
datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling - Nasihati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang
gizi. dijumpai.
Jika anak kurus, kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama - Anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya
untuk mengetahui penambahan berat badan. membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2 SD.

Perhatian :
Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan,
ANEMIA atau berat badan anak terus menurun, RUJUK.
Sesudah 4 minggu : (Pikirkan kemungkinan TBC atau HIV)

Tindakan:
Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk kembali 4 minggu kemudian. BERDASARKAN KUNJUNGAN PERTAMA ATAU KUNJUNGAN
Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu, RUJUK untuk SAAT INI, NASIHATI IBU TENTANG KUNJUNGAN BERIKUTNYA
pemeriksaan lebih lanjut. JUGA, NASIHATI IBU TENTANG
KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
Jika sesudah 8 minggu, telapak tangan tidak pucat , tak ada (LIHAT BAGAN KONSELING BAGI IBU)
pengobatan tambahan.

27
28

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN


BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA
Jika bayi muda ditemukan dalam keadaan kejang atau henti napas. segera lakukan
Tanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
tindakan /pengobatan sebelum melakukan penilaian yang lain dan RUJUK SEGERA
- Pada setiap kunjungan pertama lakukan penilaian sesuai dengan bagan.
- Pada kunjungan ulang lakukan penilaian secara lengkap, untuk klasifikasi
Kunjungan pertama gunakan pedoman pelayanan tindak lanjut.
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN

Tidak mau minum atau


MEMERIKSA KEMUNGKINAN PENYAKIT memuntahkan semua ATAU
Riwayat Kejang ATAU
SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI Bergerak hanya jika
dirangsang ATAU Jika ada kejang, tangani
Napas cepat ( 60 kali / kejang
menit ) ATAU Cegah agar gula darah tidak
Klasifikasikan Napas lambat ( < 30 kali / turun
TANYAKAN : Klasifikasikan
menit ) ATAU PENYAKIT Jika ada gangguan napas,
Apakah bayi tidak mau minum atau memun- Tarikan dinding dada kedalam tangani gangguan napas.
Kemungkinan Kemungkina yang sangat kuat ATAU SANGAT Jika ada hipotermia, tangani
tahkan semuanya ? n Merintih ATAU hipotermia
Apakah bayi kejang ? Penyakit berat/Penyakit Demam 37.5 ATAUC
BERAT ATAU Beri dosis pertama
berat / Hipotermia berat < 35.5 C antibiotik intramuskular
LIHAT DAN RABA : Infeksi Bakteri ATAU
Infeksi INFEKSI Nasihati cara menjaga bayi

Apakah bayi bergerak hanya jika dirangsang?


Bakteri Nanah yang banyak di mata BAKTERI tetap hangat di perjalanan
RUJUK SEGERA
ATAU
Hitung napas dalam 1 menit Pusar kemerahan meluas ke BERAT
Jika 60 kali/ menit, ulangi menghitung. dinding perut.
Apakah bayi bernapas cepat ( 60 kali/menit)
atau bayi bernapas lambat (< 30 kali/menit).
Lihat apakah ada tarikan dinding dada
ke dalam yang sangat kuat.
Dengarkan apakah bayi merintih ? Jika ada pustul kulit atau
Ukur suhu aksiler.
pusar bernanah, beri antibiotik
Lihat, adakah pustul di kulit ? oral.
Lihat, apakah mata bernanah ? Jika ada nanah di mata, beri
Apakah pusar kemerahan atau bernanah ? salep/ tetes mata antibiotik
Pustul kulit. ATAU Ajari cara mengobati infeksi
Apakah kemerahan meluas sampai ke INFEKSI bakteri lokal di rumah
Mata bernanah. ATAU
dinding perut ? BAKTERI
Pusar kemerahan atau Lakukan asuhan dasar bayi
LOKAL muda
bernanah Nasihati kapan kembali
segera
Kunjungan ulang 2 hari

Ajari cara merawat bayi di


MUNGKIN
Tidak terdapat salah satu rumah.
BUKAN
tanda di atas. Lakukan asuhan dasar
INFEKSI Bayi Muda.
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN
APAKAH BAYI DIARE ?
Tangani sesuai Rencana Terapi C.
Jika bayi juga mempunyai klasifikasi
Jika YA, Terdapat 2 atau lebih lain yang membutuhkan rujukan
tanda berikut : segera :
Letargis atau tidak - RUJUK SEGERA setelah
TANYAKAN : LIHAT DAN RABA
Klasifikasikan sadar. DIARE memenuhi syarat rujukan dan
Diare Untuk Mata cekung. DEHIDRASI selama perjalanan berikan larutan
Sudah berapa Lihat keadaan umum bayi, Dehidrasinya Cubitan kulit perut
oralit sedikit demi sedikit.
BERAT - Nasihati agar ASI tetap diberikan
lama ? Apakah : kembalinya sangat jika memungkinkan.
- Letargis atau tidak lambat - Cegah agar gula darah tidak turun.
sadar ? - Nasihati cara menjaga bayi tetap
- Gelisah/ rewel ? hangat selama perjalanan.

Apakah matanya cekung ?


Cubit kulit perut,
Apakah kembalinya ?
- Sangat lambat Jika bayi tidak mempunyai klasifikasi
( > 2 detik ) ? berat lain, tangani sesuai Rencana
- Lambat ? Terapi B
Jika bayi juga mempunyai klasifikasi
berat yang lain :
Terdapat 2 atau lebih - RUJUK SEGERA dan selama
tanda berikut : DIARE perjalanan beri larutan oralit.
Gelisah / rewel. DEHIDRASI - Nasihati agar ASI tetap diberikan
Mata cekung. jika memungkinkan.
RINGAN/ - Cegah agar gula darah tidak turun.
Cubitan kulit perut
kembalinya lambat.
SEDANG - Nasihati cara menjaga bayi tetap
hangat selama perjalanan.
Lakukan asuhan dasar bayi muda
Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 2 hari.

Tangani sesuai Rencana Terapi A.


Tidak cukup tanda DIARE Nasihati kapan kembali segera.
Bayi muda dikatakan diare apabila terjadi perubahan bentuk feses, untuk dehidrasi berat TANPA Lakukan asuhan dasar bayi muda.
lebih banyak dan lebih cair (lebih banyak air daripada ampasnya). atau ringan / sedang DEHIDRASI Kunjungan ulang 2 hari.
Pada bayi dengan ASI eksklusif berak biasanya sering dan bentuk
feses lembek.

29
30

MEMERIKSA IKTERUS
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN

TANYAKAN : LIHAT : Klasifikasikan Timbul kuning pada


Ikterus hari pertama (<24 jam)
setelah lahir.
Apakah bayi Lihat, adakah kuning pada ATAU
kuning ? bayi ? Cegah agar gula darah
Kuning ditemukan pada tidak turun.
Jika ya, pada umur lebih dari 14 hari
umur berapa Nasihati cara menjaga
Tentukan sampai di daerah ATAU IKTERUS
timbul kuning ? bayi tetap hangat selama
manakah warna kuning pada Kuning sampai telapak BERAT perjalanan.
bagian badan bayi ? tangan atau kaki RUJUK SEGERA
Apakah warna ATAU
tinja bayi pucat ? Tinja berwarna pucat

Timbul kuning pada Lakukan asuhan dasar


umur 24 jam bayi muda.
sampai 14 hari Menyusu lebih sering.
DAN IKTERUS Nasihati kapan kembali
tidak sampai telapak segera.
tangan atau kaki Kunjungan ulang 2 hari

TIDAK Lakukan asuhan dasar


Tidak kuning. ADA bayi muda.
IKTERUS
MEMERIKSA KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI
JIKA TIDAK ADA INDIKASI UNTUK DIRUJUK TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/ PENGOBATAN
TANYAKAN ; LIHAT ;
Klasifikasikan
Apakah inisiasi menyusu dini Tentukan berat badan Berat badan menurut Lakukan asuhan dasar bayi
Berat Badan
dilakukan ? umur rendah ATAU muda
menurut umur.
Apakah bayi bisa menyusu? Bayi tidak bisa menyusu Nasehati ibu untuk menjaga
menurut umur
Apakah ibu kesulitan dalam ATAU bayinya tetap hangat
Adakah luka atau bercak dan / atau Ada kesulitan pemberian Ajarkan ibu untuk memberikan
pemberian ASI ? putih (thrush) di mulut ? ASI ATAU ASI dengan benar.
Apakah bayi diberi ASI ?
Masalah ASI kurang dari 8 kali/ hari Jika mendapat makanan/
Jika YA berapa kali dalam
24 jam ? Adakah celah bibir/ langit- ATAU minuman lain selain ASI,
berikan ASI lebih sering.
BERAT BADANMendapat makanan
Apakah bayi diberi makanan / Pemberian ASI
Makanan / minuman lain
minuman selain ASI ?
Jika YA, berapa kali dalam
langit ? atau dikurangi kemudian dihentikan.
minuman lain selain ASI.RENDAH
24 jam ? Jika bayi tidak mendapat ASI :
Alat apa yang digunakan ? ATAUMENURUT
RUJUK untuk konseling laktasi
Posisi bayi tidak benarUMUR dan kemungkinan bayi
ATAU
menyusu lagi
DAN/ ATAU Jika ada celah bibir/
Tidak melekat dengan langit-langit, nasihati tentang
LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENYUSUI : MASALAH alternatif pemberian minum.
baik Konseling bagi ibu / keluarga.
Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir ? PEMBERIAN Nasihati kapan kembali segera
Jika TIDAK, minta ibu untuk menyusui. ATAU Kunjungan ulang 2 hari untuk
ASI gangguan pemberian ASI dan
Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu saudara jika bayi
thrush.
sudah mau menyusu lagi. Tidak mengisap dengan
efektif. Kunjungan ulang 14 hari untuk
Amati pemberian ASI dengan seksama. masalah berat badan rendah
ATAU
Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi
Terdapat luka atau bercak
menurut umur.
bayi menyusui. putih di mulut (thrush)
ATAU
Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik ? Ada celah bibir /
Lihat, apakah posisi bayi benar ? langit-langit
Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala
dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke
dada ibu, badan bayi dekat ke ibu.
Lihat, apakah bayi melekat dengan baik ? BERAT BADAN
Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar, TIDAK
bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih
banyak di bagian atas daripada di bawah mulut. RENDAH DAN
Tidak terdapat Pujilah ibu karena telah mem-
Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif ?
Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya tanda / gejala diatas. TIDAK ADA
terdengar suara menelan. berikan ASI kepada bayinya
MASALAH
dengan benar.
PEMBERIAN
ASI

31
32

TINDAKAN / PENGOBATAN

TINDAKAN / PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA YANG MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA


(TINDAKAN PRA RUJUKAN)

BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA :


Suhu 35,5 C MENANGANI KEJANG DENGAN OBAT ANTI KEJANG
Denyut jantung 100 kali per menit (lihat pedoman
resusitasi neonatus) Untuk semua klasifikasi yang membutuhkan obat anti
Tidak ada tanda dehidrasi berat. kejang :

Obat anti kejang pilihan pertama : Fenobarbital


Obat anti kejang pilihan kedua : Diazepam.

Fenobarbital Diazepam
100 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau
MENANGANI GANGGUAN NAPAS diberikan secara intramuskular10 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml)
PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU diberikan per rektal.
INFEKSI BAKTERI BERAT
Berat < 2500 gram
Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diberikan 0.25 ml*
Dosis : 30 mg = 0.6 ml Berat 2500 gram
diganjal dengan gulungan kain.
diberikan 0.50 ml*
Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat
pengisap lendir.
Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml.
nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit.
Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian
Fenobarbital 1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal
Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, selang waktu 15 menit.
sesuai dengan Pedoman Resusitasi Neonatus.
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
Jika bayi masih bisa menyusu.
Ibu diminta tetap menyusui bayinya.
Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan. CARA MEMBUAT AIR GULA :
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi
dengan pipet. Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum dirujuk. Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5 gram)
Jika tidak memungkinkan, beri susu formula atau air gula. ke dalam gelas air matang (100 ml).
Jika bayi tidak bisa menelan. Aduk sampai larut benar.
Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui pipa
lambung.

MEMBERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR


Beri dosis pertama antibiotik intramuskular untuk bayi dengan klasifikasi PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI
BAKTERI BERAT dan RUJUK SEGERA.
UNTUK SEMUA KLASIFIKASI YANG MEMBUTUHKAN ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR :
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN PERTAMA : AMPISILIN dan GENTAMISIN
ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR PILIHAN KEDUA: PENISILIN PROKAIN dan GENTAMISIN
AMPISILIN PENISILIN PROKAIN
Dosis : 100 mg Dosis : 50.000 U GENTAMISIN
/kgBB/24 jam / kgBB/24 jam Dosis :
Berat Badan Berat Badan < 2000 gr : 4 mg/ kgBB/ 24 jam
Berat Badan 2000 gr : 5 mg/ kgBB/ 24 jam
(gram) Tambahkan 1,5 ml aquadest Tambahkan 9 ml aquadest
steril ke dalam botol 0,5 gr ke dalam botol 3 gram
(200 mg/ ml) (3.000.000 U) menjadi 10ml
( = 300.000 Unit/ ml ) Vial 2 ml berisi 80 mg Vial 2 ml berisi 20 mg

1000 - < 2000 0,5 ml 0,3 ml 0,2 0,5

2000 - < 3000 0,6 ml 0,4 ml 0,4 1,2

3000 - < 4000 0,8 ml 0,5 ml 0,5 1,8

4000 - < 5000 1,0 ml 0,7 ml 0,6 2,2

Diberikan hanya dengan menggunakan spuit 1 ml.

33
34

CARA MENGHANGATKAN TUBUH BAYI

Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 harus segera dihan gatkanC,
sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut : METODA KANGURU
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/ kain Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan,
kering. Ganti pakaian, selimut/ kain basah dengan yang kering. kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi tegak
atau diagonal. Tubuh bayi menempel/ kontak langsung dengan ibu.
Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari
cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi. terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah
dagu ibu (ekstensi ringan).
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi katak
jauhkan bayi dari jendela atau pintu. kemudian fiksasi dengan selendang.
Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika dalam 1 Ibu mengenakan pakaian/ blus longgar, sehingga bayi dapat
jam suhu badan < 35,5 RUJUK SEGERA dengan METODAC berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
KANGURU.
Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda
Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2 jam kanguru.
suhu badan 35,5 - 36 RUJUK SEGERA dengan METODAC
KANGURU

MENASIHATI IBU CARA MENJAGA BAYI TETAP HANGAT SELAMA PERJALANAN

Keringkan bayi segera setiap kali bayi basah terkena air atau air kencing dan tinja bayi.

Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.

Lakukan tindakan mempertahankan suhu tubuh dengan METODA KANGURU .


TINDAKAN / PENGOBATAN UNTUK BAYI MUDA
YANG TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN

MEMBERI ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI


Antibiotik per oral yang sesuai untuk INFEKSI BAKTERI LOKAL : AMOKSISILIN.

AMOKSISILIN
Dosis 50 mg / kg BB / hari
Umur Beri tiap 8 jam selama 5 hari

atau
Berat Badan
Sirup 125 mg Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg
Setiap 5 ml ( 1 sendok takar) 1 kaplet dijadikan 5 bungkus 1 kaplet dijadikan 10 bungkus

1 hari - < 4 minggu


sendok takar 1 bungkus 1 bungkus
( BB < 3 kg )

4 minggu - < 2 bulan


sendok takar 2 bungkus 2 bungkus
( BB 3 - 4 kg )

35
36

ASUHAN DASAR BAYI MUDA


Lakukan tindakan berikut ini pada waktu kunjungan rumah atau saat memeriksa bayi di klinik.

MENCEGAH INFEKSI MENJAGA BAYI MUDA SELALU HANGAT


Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi. Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.

Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/
kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering. kainnya dengan yang kering.
INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan kering.
Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu.
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu Beri alas kain yang bersih dan kering ditempat untuk pemeriksaan
stabil.Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh bayi, termasuk timbangan bayi.
dengan hati-hati.
Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena (tidak boleh lebih).
sangat rentan tertular penyakit.
Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian
Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki dan selimut jika perlu .
kekebalan tubuh.
Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja tidur bersama ibu.
sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah.
dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot Pada BBLR atau suhu < 35,5 hangatkan bayi dengan METODAC,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna. KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm.

MEMBERI ASI SAJA SESERING MUNGKIN


Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi.
IMUNISASI
Minta ibu untuk memberi ASI saja sesering mungkin minimal 8 kali sehari, siang maupun malam.
Menyusui dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian. Segera beri imunisasi HB-0 sebelum bayi
berumur 7 hari.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya Beri imunisasi BCG ketika bayi umur 1 bulan
Jika bayi telah tidur selama 2 jam, minta ibu untuk membangunkannya dan langsung disusui. ( kecuali bayi yang lahir di Rumah Sakit,
biasanya diimunisasi sebelum pulang ).
Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan tidur bersama ibu. Tunda pemberian imunisasi pada Bayi Muda
Ingatkan ibu dan anggota keluarga lain untuk membaca kembali hal-hal tentang pemberian ASI yang mempunyai klasifikasi merah.
di Kartu Nasihat Ibu atau Buku KIA.

Minta ibu untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami.


Menangani Diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C (modifikasi untuk bayi muda)

MULAI DI SINI Jika bayi masuk klasifikasi dehidrasi berat, ada fasilitas dan kemampuan untuk
pemberian cairan IV, maka :
Pasang jalur IV
UNTUK MENANGANI DIARE : Berikan cairan IV Ringer Laktat (jika tidak tersedia, berikan Na Cl 0,9%) sebanyak
30 ml/kgBB selama 1 jam (10 tetes makro/kg BB/menit atau 30 tetes mikro/kg BB/menit)
- Tanpa Dehidrasi Evaluasi setiap 1 jam : Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan
- Dehidrasi ringan/ sedang. Dapatkah saudara cairan IV 70 ml/kg BB selama 5 jam (5 tetes makro/kg BB/menit atau
Lihat Rencana Terapi A dan segera memberi YA
Rencana Terapi B untuk cairan intravena? 14 tetes mikro/kg BB/menit).
kelompok umur 2 bulan - 5 tahun. Bila belum membaik, nadi masih lemah, ulangi lagi 30 ml/kg BB/jam
(10 tetes makro/kg BB/menit atau 30 tetes makro/kg BB/menit).
Lakukan evaluasi 1 jam :
TIDAK DIBERIKAN TABLET ZINC TIDAK - Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan pemberian cairan IV 70
ml/kgBB selama 5 jam (5 tetes makro/kg BB/menit atau 14 tetes makro/kg BB/menit)
- Bila belum membaik, RUJUK SEGERA dengan memberikan cairan IV dengan
tetesan lebih cepat sampai teraba nadi lebih kuat.

Apakah ada fasilitas


pemberian cairan
intravena yang terdekat YA RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit untuk pengobatan intravena.
(dalam 30 menit)? Jika bayi dapat minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukan cara meminumkan
pada bayinya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.
TIDAK

Apakah saudara telah


dilatih menggunakan
pipa orogastrik untuk
rehidrasi? Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik, beri 20 ml/ kg
BB/ jam selama 6 jam (total 120 ml/ kg)
TIDAK Periksa kembali bayi setiap 1 jam :
YA - Jika membaik, RUJUK SEGERA.
- Jika bayi muntah terus menerus atau perut makin kembung, RUJUK SEGERA
dengan memberi cairan lebih lambat.
Apakah anak masih
bisa minum?

TIDAK

Rujuk SEGERA
untuk pengobatan Catatan :
IV / NGT/OGT Pada tingkat dehidrasi apapun, sebaiknya ASI tetap diberikan

37
38

KONSELING BAGI IBU / KELUARGA

MENGAJARI CARA PEMBERIAN OBAT LOKAL DI RUMAH

CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL


CARA MENGOBATI INFEKSI KULIT ATAU PUSAR
Ada 2 jenis INFEKSI BAKTERI LOKAL pada bayi muda yang dapat diobati
Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
ibu di rumah :
Infeksi kulit atau pusar. Bersihkan nanah dan krusta dengan air matang dan sabun secara
Infeksi mata hati-hati.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering.
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut. Olesi dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium.
Amati cara ibu mempraktekkan di depan saudara.
Cuci tangan kembali.
Cek pemahaman ibu sebelum pulang.

Cara menyiapkan Gentian Violet 0,5% :


1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 1 bagian aquades
(misal : 10 ml Gentian Violet 1% ditambah 10 ml aquades)
CARA MENGOBATI LUKA ATAU THRUSH DI MULUT
Cuci tangan sebelum mengobati bayi.
Bersihkan mulut bayi dengan ujung jari yang terbungkus kain bersih dan
telah dicelupkan ke larutan air matang hangat bergaram. (1 gelas air
CARA MENGOBATI INFEKSI MATA.
hangat ditambah seujung sendok the garam)
Cuci tangan ibu sebelum mengobati bayi.
Olesi mulut dengan Gentian Violet 0,25% atau teteskan 1 ml Suspensi
Nistatin. Bersihkan kedua mata bayi 3 kali sehari menggunakan kapas /
kain bersih dengan air hangat
Cuci tangan kembali.
Beri salep / tetes mata Tetrasiklin 1% atau Kloramfenikol 0,25%
Obati luka atau bercak di mulut 3 kali sehari selama 7 hari. pada kedua mata.

Cara menyiapkan Gentian Violet 0,25% : Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 3 bagian aquades kelopak mata bawah.
(misal : 10 ml Gentian Violet 1% ditambah 30 ml aquades)
Cuci tangan kembali.
Obati sampai kemerahan hilang.
MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK
Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar. Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan
- Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. salah satu gejala berikut ini :
- Kepala dan tubuh bayi lurus.
- Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Gerakan bayi berkurang atau tidak normal.
puting susu. Napas cepat.
- Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
Sesak napas.
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning).
- Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi. Malas / tidak bisa menyusu atau minum.
- Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
- Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga Badan teraba dingin atau panas.
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Kulit bertambah kuning.
Bertambah parah.
Cara melekatkan yang benar ditandai dengan :
- Dagu menempel pada payudara ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Bibir bawah bayi membuka keluar.
- Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah.

Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang
diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG
menelan.
Bayi dengan : Kunjungan Ulang
Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi. Infeksi bakteri lokal
Diare dehidrasi ringan/ sedang.
Diare tanpa dehidrasi
Ikterus.
2 hari
Masalah pemberian ASI
Luka atau bercak putih di mulut
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI (thrush).
Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin.
Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. Berat badan rendah menurut umur 14 hari
Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya.

Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.
MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA

39
40

MASALAH PEMECAHAN

Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI.
Periksa popok bayi, mungkin basah.
Bayi banyak menangis atau rewel
Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.

Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya.

Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
Bayi tidak tidur sepanjang malam
Jangan berikan makanan lain.

Mungkin bayi bingung puting, karena sudah diberikan susu botol.


Tetap berikan hanya ASI (tunggu sampai bayi betul-betul lapar).

Bayi menolak untuk menyusu Berikan perhatian dan kasih sayang

Pastikan bayi menyusu sampai air susu habis

Lihat tatalaksana dalam algoritma , kalau perlu di RUJUK.

Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting
Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.

Jangan berikan kempeng.

Berikan ASI sesering mungkin walaupun waktu menyusuinya pendek-pendek.


Bayi prematur dan bayi kecil Jika belum bisa menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau pompa. Berikan ASI dengan sendok atau cangkir.
(BBLR). Untuk merangsang mengisap, sentuh langit-langit bayi dengan jari ibu yang bersih.

Mulai menyusui segera setelah bayi lahir.


Bayi kuning (ikterus) Susui bayi sesering mungkin tanpa dibatasi.

Bayi sakit Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJUK.

Posisi bayi duduk.


Puting dan areola dipegang selagi menyusui, hal ini sangat membantu bayi mendapatkan ASI cukup.

Bayi sumbing Ibu jari ibu dapat dipakai sebagai penyumbat celah pada bibir bayi

Jika sumbing pada bibir dan langit-langit. ASI dikeluarkan dengan cara manual ataupun pompa, kemudian diberikan dengan
sendok/ pipet atau botol dengan dot panjang sehingga ASI dapat masuk dengan sempurna. Dengan cara ini bayi akan belajar
mengisap dan menelan ASI, menyesuaikan dengan irama pernapasannya.

Posisi yang mudah adalah posisi memegang bola (football position)


Paling baik kedua bayi disusui secara bersamaan.
Bayi kembar Susui lebih sering selama waktu yang diinginkan masing-masing bayi, umumnya > 20 menit.
MASALAH PEMBERIAN ASI PADA IBU

MASALAH PEMECAHAN

Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong.
cukup untuk bayi
Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang) Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.

Jelaskan cara memproduksi dan mengeluarkan ASI


Ibu mengatakan bahwa air susunya
Susui sesuai keinginan bayi dan lebih sering. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui.
tidak keluar.

Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
Ibu mengeluhkan puting susunya
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4-6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.

Usahakan menyusui sampai payudara kosong


Kompres payudara dengan air hangat selama 5 menit. Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
Ibu mengeluh payudaranya terlalu
Bantu ibu untuk memerah ASI sebelum menyusui kembali.
penuh dan terasa sakit (Payudara
Susui bayi sesegera mungkin (setiap 2-3 jam) setelah payudara ibu terasa lebih lembut. Apabila bayi tidak dapat menyusu,
bengkak). keluarkan ASI dan minumkan kepada bayi. Kompres payudara dengan kain dingin setelah menyusui. Keringkan payudara.
Jika masih sakit perlu dicek apakah terjadi mastitis.

Berikan antibiotik
Berikan obat penghilang rasa nyeri

Mastitis dan abses payudara Kompres hangat.

Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.

Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.

Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.

Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja
ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.

Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok

41
42

ALTERNATIF PEMBERIAN MINUM

PEMBERIAN MINUM DENGAN CANGKIR

Ajari ibu cara memberi minum bayi dengan cangkir.


Ukur jumlah susu dalam cangkir.
Posisikan bayi pada posisi setengah tegak di pangkuan ibu.
Posisikan cangkir di bibir bayi.
- Letakkan cangkir pada bibir bawah secara perlahan.
- Sentuhkan tepi cangkir sedemikian rupa sehingga susu menyentuh bibir bayi.
- Jangan tuangkan susu ke mulut bayi.

Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum.
JUMLAH SUSU YANG DIBERIKAN
Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah.
DENGAN CANGKIR.
Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya.
Bayi menelan susu. Mulai dengan 80 ml/ kg BB/ hari.
Selanjutnya tingkatkan volume 10-20 ml / kg BB
Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak setiap hari.
tertarik lagi terhadap susu.
Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi
Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar.
menjadi 8 kali pemberian.
- Berikan minum dalam waktu lebih lama.
- Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam.
tidak hanya sekali minum.

Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari
pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif :
- Berikan ASI donor.
- Berikan susu formula.

Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan
sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya
meningkat.
PELAYANAN TINDAK LANJUT

INFEKSI BAKTERI LOKAL


IKTERUS
Sesudah 2 hari :
Sesudah 2 hari :
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
Periksa mata, apakah bernanah, apakah nanah bertambah banyak? Tanyakan :
Periksa pusar, apakah merah/ keluar nanah? Apakah merah meluas? Apakah kencing 6 kali sehari semalam?
Periksa pustul pada kulit. Apakah sering buang air besar?

Periksa : lakukan penilaian lengkap.


Tindakan :
Jika menetap atau bertambah parah, RUJUK SEGERA.
Jika membaik, Tindakan :
Jika didapat klasifikasi IKTERUS BERAT, lakukan tindakan/ pengobatan
- Untuk pustul kulit dan pusar bernanah teruskan pemberian antibiotik
sesuai bagan.
oral sampai 5 hari.
- Untuk mata bernanah, lanjutkan obat tetes/salep mata sampai nanah hilang. Jika tetap klasifikasi IKTERUS, disertai :
- Untuk pusar merah/bernanah, lanjutkan Gentian Violet 0,5% sampai infeksi
- Kencing 6 kali sehari semalam, ajari ibu cara merawat bayi
membaik.
yang tidak perlu rujukan dan kunjungan ulang 2 hari.
- Kencing < 6 kali sehari semalam, lakukan penilaian ulang
pemberian ASI, tindakan/ pengobatan sesuai bagan.

Jika kuning berkurang/ menghilang, Puji ibu,


DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG Kunjungan ulang saat umur bayi 14 hari
DIARE TANPA DEHIDRASI.

Sesudah 2 hari :

Periksa : lakukan penilaian lengkap. BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR


Apakah Berat Badan turun 10% dari kunjungan sebelumnya?
Sesudah 14 hari :
Tindakan :
Jika didapatkan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT atau berat badan turun
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
10%, lakukan tindakan/ pengobatan sesuai bagan. Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
Jika tetap klasifikasi DIARE DEHIDRASI RINGAN/ SEDANG, lakukan Lakukan penilaian cara menyusui.
Rencana Terapi B.
Jika didapatkan klasifikasi DIARE TANPA DEHIDRASI, lakukan Rencana
Tindakan :
Terapi A. Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan.
Jika tidak ada diare, Pujilah ibu.

43
44

LUKA ATAU BERCAK PUTIH (THRUSH) DI MULUT


MASALAH PEMBERIAN ASI
Sesudah 2 hari ;
Sesudah 2 hari :
Periksa : lakukan penilaian lengkap.
Tanya : masalah pemberian ASI yang ditemukan saat kunjungan Penilaian tentang cara menyusui.
pertama Bagaimana keadaan Thrush saat ini ?.

Periksa : lakukan penilaian lengkap. Tindakan :


Jika thrush bertambah parah atau bayi mempunyai masalah dalam
Tindakan : menyusu, RUJUK SEGERA.
Jika bayi sudah dapat menyusu dengan baik, puji ibu dan beri Jika thrush membaik dan bayi menyusu dengan baik, puji ibu dan
motivasi untuk meneruskan pemberian ASI dengan baik. lanjutkan pemberian Gentian Violet 0,25% atau Nistatin suspensi
sampai seluruhnya 7 hari.
Jika masih terdapat masalah pemberian ASI, RUJUK SEGERA.

Jika thrush menetap dan/atau bayi tidak mau menyusu dengan


Perhatian : baik, kunjungan ulang 2 hari.
Jika saudara tidak yakin akan ada perubahan dalam cara pemberian Apabila dalam kunjungan ulang kedua keluhan menetap, RUJUK
ASI atau berat badan bayi menurun, RUJUK SEGERA. SEGERA.

Untuk semua klasifikasi :


Apabila pada kunjungan ulang yang kedua masih tetap,
harus di RUJUK SEGERA
Apakah demam Klasifikasik
Apakah Jika anak Tentukan Daerah Risiko
Apakah APAKAH APAKAH Sudah
Sudah berapa APAKAH
MEMERIKSA
gelisah? an Demam sakit dalam
atau Sudah
3 berapa lamaMalaria
anak : Tinggi - Rendah
ANAK - ANAK Tak TANDA-
beraknya
mendadak tinggi anak
bulan
demam?___hariJika Tanpa
lebihResikoJika Risiko
lama? ____hari berapaANAK BATUK
Kejang
Memuntahka
bisa
n semuanya
minum atau
TANDABAHAYA
berwarnadan terus menerus?Berdarah dalam 3
campak menderita DEMAM? DIARE? lama?ATAUSUKAR
Adakah darah
terakhir?
dari 7 hari, Rendah
apakah Malaria atau Tanpa menyusu
UMUM
hitam? Apakah ada perdarahan
jika saat ini campak
bulan BERNAPAS? PENILAIAN
TANYAKAN
Nama Tanggal
anak
: :
demamterjadi setiapResiko Malaria, tanyakan dalam tinja (lingkarilah
Anak
ibu
kunjungan :
dari hidung demam 2 terakhir: Ya ____ Tidak (beraknya
hari?Apakah anak:Apakah anak berkunjung semua
sakit
apa?

Jika sedikit hari
atau gusi yang berat?
pernah mendapatkeluar daerah ini dalam 2
____ berdarah)? gejala

yang
L/P Umur
..:
dan tak ada
Apakah sampai 7
anak muntah? minggu2 terakhir? (anamnesis ditemukan).

Berat
obatanti malaria dalam
tanda Jika
laindari
ya: hari ATAU teraba .
badan :
minggu tera-khir? Jika Ya, Tentukan daerah
DBD, lakukan
- Apakah sering?- Apakah panas ATAU
risiko sesuai tempat yang Kunjungan
kg.
Uji Torniket jika
berdarah/seperti kopi? suhu
dikunjungi terakhirAmbil pertama?
PB/TB
Apakah ada sediaan darah: (tidak>37,5oC) .. ...Cm
nyeri ulu hati dilakukan untuk daerah
atau anak tanpa resiko)Periksa RDT
hari
jika belum pernah
dilakukan dalam 28 hari
TATA
terakhir. ATAUPeriksa LAKSANA
mikroskopis darah jika BALITA
Lihat
Lihat Lihat adakah
Lihat Lihat dan raba
sudah dilakukan RDT Ya ____ Tidak ____ Lihat tarikan
Hitung
Ya ____ SAKIT
tanda-nea ? Jika ya, UMUR 2
mungkin.
(petekie)
hidung
adanya Perhatikan
adanya
gusi
atau
bintik
tanda
yang syok:Ujung
nanah pada
adanya
apakah -luka
Ruam
dalam 28 hari terakhir
adanya kaku Lihat keadaan umum anak.
dindingnapas ____ Letargis atau
Tidak
dada tidak sadar
perdarahan
perdarahaan mata ? di mulut. Apakah: dalam 1 BULAN
berat.ekstremitas
Lihat
dalam kemerahan di Lihat
kuduk Dengar
kali/menit.
di kulit
dari - Letargis atau tidak sadar?- menit. SAMPAI 5
atau luas?kulit yang adakah pilek
teraba dinginDAN adakah adanya stridor
Napas
kekeruhan Gelisah atau rewel? cepat? TAHUN
nadi sangat menyeluruh
Lihat tanda-
lemah atau pada kor- DAN tanda CAMPAK: Lihat apakah mata cekung
tidakteraba. - Terdapat salah Beri anak minum, apakah:
satu dari: batuk - Tak bisa minum /malas
pilek atau mata minum?- Haus, minum dengan
merah lahap?
Cubit kulit perut. Apakah
kembali:
- Sangat lambat ( > 2 detik)?-
Lambat?

Ada tanda
Ingatlah adanya
bahaya umum?
tandabahaya
Ya ... Tidak
umum dalam
.
menentukan
klasifikasi
KLASIFIKASI

Kunjungan
ulang? ..
Suhu badan :
..
LakukanLakukan C
pemeriksaanS
pemeriksaanRDT
DM Hasil : RDT (+) / Ingatlah untukmerujuk
(mikroskopis)
(-) setiap
anak yang TINDAKAN/
mempunyai
tanda bahaya
umum

45
46

LAKUKAN MENILAI MEMERIKSA MEMERIKSA MEMERIKSA MEMERIKSA APAKAH PENILAIAN


PENILAIANMASALAH Polio 1 DPT-1 BCG (lingkari
Selama sakitApakah
ini Jika anak Berapa_____________
_____________ kali Apakah anak
Apakah ibu PEMBERIAN
/ PEMBERIAN STATUS Lihat adanya
ANEMIA
Tentukan status
Lihat
gizi STATUS
Lihat
adanya
apakahGIZI nanah
Adakah Apakah/ANAK
ada
_____________ _____________ anak
_____________ KELUHAN
VITAMIN A IMUNISASI(ling
kepucatan padaberdasarkan berat
pembengkak
anak tampak nyeri MEMPUNYAIsemua
cairan keluar
apakah ada mendapat KURUS
_____________ : sehari _____________
_____________ ? _____
mendapat menyusui anak
MAKANini ANAK kari imunisasi
telapak tanganbadan
: menurutan di
sangat
kedua telingaMASALAH
? gejala yang
_____________
_____________
perubahan makanan Berapa
_____________ _____________
_____________
kali. Alat
_____________ apamakanan?Jika
_____________ jika anak LAIN
atauya, berapa yang - Sangat panjang atau punggung
kurus. dari telinga. TELINGA ? ditemukan)
pemberian
__________________________
tersendiri banyak
? Ya yang
_____________ minuman
_____________ kali
lain?
dalam 24
KURUS dibutuhkan hari Agak tinggibadan : kaki.
pucat.- dari telinga ?
_____________
makan pada _____
_____________ makanan/ digunakan
_____________ Jika ya, jam ?Apakah
_____________ juga
atauUMUR <2 ini) pucat. - BB/PB (TB) < -3 SD-
_____________
_____________ Hep B0
_ anak?Ya _____TidakSiapa minuman __ untuk memberi
__ makananmeyusui
atau di TAHUN
malam dan BB/PB (TB) -3 SD Raba adanya
_ _
Tidak ______ yang memberi yang makan /minum minumanhari
apa?? tidak akan < - 2 SD- BB/PB (TB) - pembengkakan
Jika ya, makan dan diberikan anak ? dirujuk segera: 2 SD + 2 SD yang
bagaimana ?bagaimana pada anak ? Polio 2 DPT-2
Jika ya, sudah
caranya ? berapa lama ?
____ hari
HB-1
nyeri di belakang
telinga.

Polio 3 DPT-3
____ kali
HB-2 Lihat
Dibutuhkan
Ya ____ adanya
Vitamin A : nanah/ cairan
keluar

Ya ____Ya ____
Ya ____ Campak
Tidak ____Polio 4 Ya ____
HB-3

Tidak ____
TidakTidak
____ ____
Tidak ____

KLASIFIKASI
Nasihati ibu
Kembali
kapan harus
kunjungan
ulangkembali
:
______segera.
hari

Ya ____ Tidak
____ Apakah Imunisasi yang
diberikanVitami diberikan hari TINDAKAN
n A hari ini ? ini :
MEMERIKSA Ada darah Mata Sudah APAKAH
diare MEMERIKSA
Bayi tidak mau PENILAIAN
TANYAKANUmur :Nama Bayi
Tanggal
:
IKTERUS. Cubitan
dalam tinja kulitKeadaan umum BAYI DIARE?
AdaPusar
pustul
Pusar
MataSuhuSuhu
tubuh
Bayi
tubuh
Hitung napas dalam 1 KEMUNGKINA (lingkarilah
: Bayi ibu

cekung. selama ____ minum atau
Tinja
Kuning
Kuning
KuningBayi kuning, perut kembalinya
tanpa bayi : di kulit.
kemerahan
kemerahan
bernanah
< 36
> 37.5
:merintih.
menit ____ memuntahkan
kali/menit. N PENYAKIT semuasakit apa ? L/P
Hari.
berwarna
sampai timbul pada disertai
ditemukan
ditemukan :- Sangat lambat- Letargis atau ataumeluas
apakah C - Ulangi
C jika 60 SANGAT gejala Nama Orang
semuanya. Ada
pucat.
telapak
padapadahari
umur pertamagangguan
umur (> 2 detik).-tidak sadar.- bernanah.
sampai
sedikit atau kali/menit, hitung BERATATAU
riwayat Bayi yang Tua :
tangan
lebih setelah
atau
dari
14 jam lahir saluran
(< Lambat. Gelisah / rewel. dinding
banyak ? napas kedua ____ kejang.
INFEKSI
ditemukan

telapak
14 hari 24 jam).
sampai
kaki cerna. perut. Kali/menit. bergerak hanya jika
BAKTERI. Kunjungan
dirangsang.
Napas cepat. ) Kunjungan . Alamat :
14 hari :
- Napas lambat ( 30 pertama?

kali/menit). .. .

Tarikan dinding dada Kunjungan

ke dalam yang sangat ulang? .. ..
Berat
kuat.
badan :
.. FORMULI
Gram R BAYI
MUDA
UMUR
KURANG
DARI 2
BULAN

Ya ____

Tidak ____

Suhu
badan :
..
KLASIFIKAS
I
C

TINDAKAN/
PENGOBATAN

47
48

MEMERIKSA MEMERIKSA
Hepatitis
MEMERIKSA
B MEMERIKSA Lihat LAKUKAN PENILAIAN
JIKA BAYI : ada
Ada luka atau Ibu MEMERIKSA
Apakah inisiasi
MASALAH / MASALAH/0 ____
STATUS STATUS apakah bayi TENTANG CARA kesulitan bercak Apakah
putih bayi diberi
Berat badan
mengalami KEMUNGKINA
menurut
menyusu dini
PENILAIAN
KELUHAN KELUHAN IMUNISASI VITAMIN Amati (lingkarilah
Lihat dan menyusu MENYUSUI : pemberian ASI, (thrush)ASI
di ? umur dalam
kesulitan : N BERAT
dilakukan?
IBU LAIN (lingkariK1(beri tanda pemberian ASI diberi ASI < 8 - BB/U < - 3 SD. BADAN semua
dengar
Tidak Bayi dengan baik. Apakah bayi diberi mulut. Ada pemberian ASI?
imunisasi rumput jika Lihat apakahLihat apakah posisi dengan kali dalam 24 Ya Tidak ... RENDAH DAN/ gejala
mengisap apakah bayi ASI dalam 1 jam celah bibir /
yang sudah mengisap perlekatan benar
bayi benarSeluruh seksama.Bersi jam, diberi Jika ya, berapa..
kali ATAUMASALA
mengisap
sama sekali - :Dagu bayi badan bayi terakhir? langit-langit. yang
dibutuhkandiberikan dalam, hkan hidung
dalam
tidak teratur, dan - Jika TIDAK,makanan/minum - BB/U antara - 2 HSD
dalam 24 jam ? ____ PEMBERIAN ditemukan
hari ini).segera setelah menempel tersanggah dengan yang an lain selain Kali. dan - 3 SD ASI.
mengisap efektif : minta ibu menyusui )
lahir) diselingipayudara baik - kepala dan tersumbat,
- mulut
dengan efektif bayinya.- Jika ASI,
YA, atau berat Apakah bayi diberi
istirahat- lebar -bayi lurus jika
bayi terbukatubuh badan rendah minuman selain .
ASI ?
- minta ibu untuk
BCG ____ hanya bibir bawah -badan bayi menghalangi menurut umur - Tidak ada masalah
mengisapdeng memberitahu jika
Polio 1 ____ terdengarmembuka keluar -
menghadap ke bayi menyusu. DAN tidak ada Ya .. Tidak..
berat badan rendah
an efektif bayi sudah mau
suara areola bagian dada ibu - badan
menyusu lagi.indikasi dirujuk - Jika ya, berapa
ataukali
> - 2 SD
menelan. tampak lebihbayi dekat ke ke Rumah Sakit. dalam 24 jam ? ____
banyakTidakibuPosisi Salah - kali.- Alat apa yang
.
melekat sama posisi benar digunakan ?
sekali - tidak _______________________
Ya ...Tidak ...
melekat dengan
baik - melekat
dengan baik
Ya ..
Tidak
..

KLASIFIKAS
Nasihati ibu I
kapan kembali
segeraKembali
kunjungan
ulang: ____
hari

TINDAKAN/
ImunisasiVit K1 PENGOBATAN
yangDiberikan
diberikansegera
hariini : setelahlahir
Berat Badan menurut Panjang Badan
anak LAKI-LAKI usia 0-2 tahun

Berat
Badan
(Kg)

Panjang Badan (Cm)

49
50

Berat Badan menurut Panjang Badan


anak PEREMPUAN usia 0-2 tahun

Berat
Badan
(Kg)

Panjang Badan (Cm)


Berat Badan menurut Tinggi Badan
anak LAKI-LAKI usia 2-5 tahun
.

Berat
Badan
(Kg)

Tinggi Badan (Cm)

51
52

Berat Badan menurut Tinggi Badan


anak PEREMPUAN usia 2-5 tahun

Berat
Badan
(Kg)

Tinggi Badan (Cm)


Berat Badan menurut Umur
BAYI MUDA LAKI-LAKI
10

9 3

8 2

Berat
1
Badan7
( kg ) 0
6
-1

5 -2

-3
4

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Umur ( minggu )

53
54

Berat Badan menurut Umur


BAYI MUDA PEREMPUAN
10

3
8

2
Berat
Badan ( 7

kg ) 1

6
0

5
-1

-2
4 -3

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Umur ( minggu )
55

DAERAH RISIKO TINGGI MALARIA DI INDONESIA

1. N A D 3. Sumatera Barat 7. Riau 11. Banten


1. Kampar
1. Lebak
1. Aceh Besar 1. Pesisr Selatan 2. Pelalawan 2. Pandeglang
2. Aceh Tengah 2. Sawah Lunto / Sijunjung 3. Indragiri Hulu
3. Aceh Utara 3. Solok Selatan 4. Kuantan Singingi
4. Biereun 5. Bengkalis 12. Jawa Barat
5. Bener Meriah 6. Dumai 1. Sukabumi
4. Sumatera Selatan Rokan Hilir
6. Pidie 7. 2. Garut
7. Sabang 8. 3. Tasikmalaya
1. OKU
8. Aceh Timur 4. Ciamis
2. Muara Enim Siak
9. Aceh Tamiang
3. Lahat
10. Banda Aceh
4. Musi Rawas
11. Aceh Jaya 8. Kepulauan Riau
5. Prabumulih 13. Jawa Tengah
12. Aceh Selatan 1. Karimun
6. Lubuk Linggau 1. Jepara
13. Aceh Barat Daya 2. Kepulauan Riau
7. Banyuasin 2. Banyumas
14. Nagan Raya 3. Batam
8. OKU Selatan 3. Banjarnegara
15. Aceh Barat
4. Natuna
16. Aceh Singkil 4. Purbalingga
5. Tanjung Pinang
17. Siemeulu 5. Wonosobo
5. Bangka Belitung 6. Lingga
6. Purworejo
7. Kebumen
1. Bangka
2. Sumatera Utara 2. Bangka Barat 9. Jambi
3. Bangka Tengah 1. Batanghari
1. Tanjung Balai 4. Bangka Selatan 14. DI Yogyakarta
2. Sibolga 2. Muaro Jambi
5. Pangkal Pinang 1. Kulon Progo
3. Langkat 3. Merangin
6. Belitung 2. Sleman
4. Asahan 7. Belitung Timur
5. Tapanuli Selatan
6. Mandailing Natal 10. Lampung
Nias 1. Bandar Lampung 15. Jawa Timur
7. 6. Bengkulu
8. Nias Selatan 2. Lampung Selatan 1. Kab Madiun
9. Serdang Bedagai 3. Lampung Barat 2. Pacitan
1. Bengkulu Utara
4. Tanggamus 3. Trenggalek
2. Bengkulu Selatan
3. Muko-muko
4. Seluma
5. Lebong
DAERAH RISIKO TINGGI MALARIA DI INDONESIA

16. Kalimantan Barat 20. Sulawesi Utara 27. Nusa Tenggara Timur 30. Papua
1. Pontianak 1. Minahasa 1. Kota Kupang 1. Biak Numfor
2. Landak 2. Bitung 2. Kab Kupang 2. Supiori
3. Bengkayang 3. Sangie 3. Rote Ndao 3. Yapen
4. Sanggau 4. Bolmong 4. Timor Tengah Selatan 4. Kab Jayapura
5. Kapuas Hulu 5. Talaut 5. Timor Tengah Utara 5. Kota Jayapura
6. Ketapang 6. Belu 6. Paniai
7. Melawi 7. Alor 7. Asmat
17. Kalimantan Selatan 21. Gorontalo 8. Flores Timur 8. Boven Digul
1. Banjar Baru 1. Kab Gorontalo 9. Sikka 9. Nabire
2. Banjar 10. Ende 10. Jayawijaya
3. Hulu Sungai Selatan 22. Sulawesi Tengah 11. Ngada 11. Keerom
4. Tabalong 1. Donggala 12. Manggarai 12. Mimika
5. Tanah laut 2. Parigi Mautong 13. Manggarai Barat 13. Mappi
6. Barito Kuala 3. Banggai 14. Sumba Timur 14. Pegunungan Bintang
7. Kota Baru 4. Banggai Kep 15. Sumba Barat 15. Sarmi
8. Tanah Bumbu 23. Sulawesi Selatan 16. Lembata 16. Tolikara
18. Kalimantan Timur 1. Selayar 28. Maluku 17. Waropen
1. Kutai Barat 1. Pulau Buru 18. Yahukimo
2. Pasir 24. Sulawesi Barat 2. Maluku Tengah
3. Nunukan 1. Mamuju Utara 3. Ambon
4. Bulungan 2. Majene 4. Maluku Tenggara
5. Panajam Paser Utara 5. Maluku Tenggara Barat
19. Kalimantan Tengah 6. Seram Bagian Barat 31. Irian Jaya Barat
1. Kotawaringin Barat 25. Sulawesi Tenggara 7. Seram Bagian Timur 1. Fak-Fak
2. Kotawaringin Timur 1. Kolaka 2. Kaimana
29.8.Maluku
Aru Utara
3. Palangkaraya 3. Manokwari
1. Ternate
4. Barito Selatan 26. Nusa Tenggara Barat 4. Kota Sorong
2. Halmahera Utara
5. Sukamara 1. Lombok Barat 5. Raja Ampat
3. Halmahera Barat
2. Lombok Tengah 6. Kab Sorong
4. Halmahera Selatan
3. Lombok Timur 7. Sorong Selatan
5. Kepulauan Sula
4. Sumbawa 8. Teluk Bintuni
6. Halmahera Tengah
5. Sumbawa Barat
7. halmahera Timur
6. Dompu 9. Teluk Wondama
6. Murung Raya
7. 8.
KabKota
BimaBima 8. Tidore

56
57

DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA DI INDONESIA


1. N A D 6. Riau 10. Jawa Barat
1. Gayo Lues 1. Pekan baru 1. Kota Cimahi
2. Lhokseumawe 2. Rokan hulu 2. Kota Bandung
3. Indragiri Hilir
3. Aceh Tenggara 3. Kab Bandung
4. Kota Langsa. 4. Kab Sumedang
7. Jambi 5. Kab Cirebon
1. Kota Jambi 6. Kota Cirebon
2. Sumatera Utara 2. Tanjab Barat
1. Kota Padang Sidempuan 7. Kab Kuningan
3. Tanjab Timur 8. Kab Majalengka
2. Kota Deli Serdang 4. Bungo
3. Labuhan Batu 9. Kab Indramayu
5. Tebo
6. Sarolangun 10. Kota Tasikmalaya
4. Simalungun
11.11.
Jawa Tengah
Kota Banjar
5. Tapanuli Utara
8. Lampung 1. Kab Semarang
6. Tapanuli Tengah
1. Lampung Tengah 2. Kab Kendal
7. K a r o
2. Lampung Utara 3. Kab Pati
8. Humbang Hasundutan
3. Tulang Bawang 4. Kab Rembang
9. Pakpak Barat
4. Way Kanan 5. Kota Tegal
3. Sumatera Barat 5. Lampung Timur 6. Kab Tegal
1. Kab Solok 7. Kab Pekalongan
2. Kota Sawah Lunto 8. Kab Pemalang
3. 50 Kota 9. Banten 9. Kab Cilacap
4. Kep Mentawai 1. Serang 10. Kab Magelang
5. Darmasraya 11. Kab Temanggung
6. Pasaman Barat 10. Jawa Barat 12. Kab Karanganyar
7. Kab Pasaman 1. Kota Bekasi 12.13. Kab Sragen
DI Yogyakarta
4. Sumatera Selatan 2. Kab Bekasi 14. Kab Wonogiri
1. Kota Yogyakarta
1. OKI 3. Karawang
2. Muba 4. Purwakarta
3. Pagar Alam 13. Jawa Timur
5. Subang 1. Kab Banyuwangi
4. Palembang 6. Kota Bogor
5. OKU Timur 2. Kab Blitar
7. Kab Bogor 3. Kab Bojonegoro
6. Ogan Ilir. 8. Kota Depok
5. Bengkulu 4. Kab Jombang
9. Kab Sukabumi
1. Kota Bengkulu 5. Kab Lumajang
2. Rejang Lebong 10. Kab Cianjur
3. Kepahyang
59

Dr. Prasodjo, SpA (Jatim), Dr. Dr. Rachmi Untoro, MPH (Direktorat Dr. M. Juffrie, SpA (K), PhD,
Endang Damayanti (Dinkes Anak) Dr. Ina Hernawati, MPH Prof. Dr. Sri Suparyati
Dr. Emelia DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA DI INDONESIA
Provinsi Jatim), Dr. Dian Islami(Direktorat Gizi), Dr. Fatni Sulani, Soenarto, Ph.D, SpA (K), Dr.
Suroto Hamzah, (Dinkes Jatim), Dr. Ridwanto DTM&H, Msi (Direktorat Anak),Dr. Wayan Sri Nasar, SpA (K), Dr. Tunjung
SpA (K), Dr. Situmeang, SpA(RSUD Lubuk Widaya (Subdit Diare), DR. Dr. Annie Wibowo, SpA,Prof. dr. Asril
Tunjung Pakam-Sumut), Dr. Richard18. Sulawesi
Kurniawan, MSc Utara(Subdit Gizi Klinik), Dr. Aminullah, SpA (K), Prof. Dr.
6. Kab Malang Lawalata (Dinkes KalSel), Dr. Kirana Pritasari, MQH (Subdit Bayi),Dr.
Wibowo, SpA, 1. Kota Menado 16. Luwu Rulina
UtaraSuradi, SpA (K), Prof.
7. Kab Ngawi Lydia Putri (Dinkes Jatim), Dr. Erna Mulati MSc-CMFM (Subdit Balita),
Dr. Erna Mulati, Dr. Martin Weber, Dr.Endang Yudiantini, MM 2. Nunung
Minahasa Selatan
Dr. Sylviati Damanik, SpA (K),
Dr. B. Priyatni, M.Epid (Subdit 17. Luwu Prof.Timur Dr. Guslihan, SpA (K),Dr.
MSc,8. Kab Ponorogo
CMFM, Dr. Hanny Roespandi (Dinkes Jatim),Dr. Lily EmsyahDiare), 3. Minahasa
Dr. Fonny Utara
J Silfanus (Subdit ISPA), M. Sholeh Kosim, SpA (K), Dr.
Kirana Pritasari,
9. Kab Sumenep (Dinkes Sumut), Dr. H. Eddy Dr. Grace Ginting(Subdit HIV), Ir. Setyo Wandito, SpA (K), Dr.
MQH,
(WHO), Dr. Budi 4. Kota Tomohon
10. Subianto, Dr. Tutik, Kusmayadi (Dinkes Garut), Dr.Kresnawan, MSc (Subdit Gizi Makro),
DONOR, 22. Sulawesi Barat. Aris Primadi, SpA (K), r. Nani
Dr.Kota
dr. Surabaya
Dr. Brian (UNICEF),
Endang ND (Dinkes Jabar), Dr.Dra. Ratna Nirwani (Subdit Kom. Obat Dharmasetiawani W, SpA,Dr.
Anie11. Kab Tulung Agung
Kurniawan, AGENCY
Sri Rahayu (Dinkes Jatim),Dr. Publik), Ir. Minarto, MPS (Subdit Gizi 1. Mamuju Rinawati Rohsiswatmo, SpA
Laurel
MSc, Dr. Endang MacLaren, Randa Sri Nayasari (Dinkes Jatim), 19. Gorontalo
Mikro),Dr. Dyah Armi Riana, MARS 2. Mamasa (K), Dr. Ari Yunanto, SpA (K),
14. Kalimantan
Trimulyantini, Barat. /LEMBA
Dr. Lisda Purbani (Dinkes (Subdit
1. (Subdit ISPA),
Kota Gorontalo
Dr. Ni Made Diah Permata Dr. Ekawati Lutfia Haksari,
MANAJEME
Wilkinson, Reginald Cianjur), Drg. Suharyati, MKM Bayi), Dr. Minerva Theodora 3. Polewali Mandar SpA (K), Dr. Gatot Irawan
1. Ade
Dr. KabDejani,
Sambas Gipson, MD,MPH, GA 2.
(Dinkes Cianjur), Dr. Septiani Boalemo
(Subdit Malaria),Dr. Nyoman Supartha, DEPARTE Sarosa, SpA (K),Dr. Ismail N TERPADU
Dr. Nunung B.
2. Kab Sintang(HSP-USAID), INTERN
Susilowati, M.Kes (DinkesKotaM.Epid (Subdit Imunisasi), Dr. Nida
Priatni, M.Epid, Keiko Osaki, Akemi Bogor), Dr. Irma Wijayanti3. Pahuwato
MEN Dr. Retno
Dr. Soerjo
Sangaji, SpA, Dr. Nastiti
Hadijono,Kaswandani, SpA (K), Dr. Ida BALITA
Rocmawati (Subdit Balita), Drg. C. Yekti,
3. Kab Sekadau ASIONA KESEHAT 23. Sulawesi
S.Wardani, Tenggara . IKATAN SAKIT
Toda, Suryadi (JICA),(Dinkes Aceh Besar), Dr. Cut4. Bone
M.Epid Bolango
(Subdit ISPA),Dr. Julina (Subdit Sp THT-KL,
SpOG(K), Safitri Laksono, SpA (K) Dr.
4. Hanny
Dr. Kota Singkawang L
Dr. Loesje M. SompieRildawarsawah (Dinkes Kota Gizi Klinik), Dr. Lovely Daisy (Subdit
AN 1. Kota
Dr. Arie PB Dr.Kendari
George DOKTER (MTBS),
Emelia Suroto, SpA (K),Prof.
Roespandi, Dr. (GTZ), Dr. Ed Chris Banda Aceh), Dr. Reny Bayi)Dr. Juzi Deliana (Subdit REPUBLIK Masyitha, Adriaansz,
Dr. T. H. Rampengan, SpA (K),
KONTRI 2.
PENGURU
Cahyo, IKATAN
Kab
Sp Konawe ANAK
15.
H. Kalimantan
Sakkar, MMR M.AliSelatan (INGO)
Kurniawati (Dinkes Arbovirosis), Dr. Awi Muliadi, MKM INDONESI
Astuti Yuni SpOG (K)Dr. H. Ali Usman, SpA (K),
KONTRI INDONESI
(IOM)
Sumedang),Dr. Agnes 20. Sulawesi Tengah Nursasi,THT-KL
S 3.
PUSAT DOKTER Dr.Titis
Kab.Konawe Utara
1. Banjarmasin BUTOR (Subdit Balita),Ir. Itje. A. Ranida, M.Kes
Dr. Maya (Bapelkes Ciloto), Dr. Hikmah (Subdit Kom. Makanan), Dr. Minerva A PERSAGI,
Oom INDONESI
P, SpA (K), Dr. Ronny
BUTOR A (IDAI) Revisi
1. Sri Iwa Ningsih, PERHATI- Naning, SpA (K),
Hoesin (Save the DAERAH Kota Palu Suryamah 4. Kab.Konawe Selatan SpA(K),Dr. Dwi Tahun
2. Kab Tapin Children), Erlyn Maulidah (Dinkes Pasuruan), Theodora (Subdit Malaria), Wiwi Iskari Ngadianti
PDGMI KL A (IDI) Dr.J.C.Susanto,
UTAMA
Dr. Aini Mas Idha (Dinkes 2. PosoKarnasih, SKp, M.App,Sc (Fasilitator DR. Dr. dan MI PP IBI 5. Kolaka Utara Wastomo, SpA (K), Dr. Rita
3. Hulu SungaiSulistyaningsih
Timur Lamongan), Dr. T. Fauziah. F MTBS),Olivia ES, SKM, M.Kes (Subdit Saptawati
2008
3. Morowali dan PPNI 6.Dr.B Jemfi n Evalina,
u t o POGI/JNP SpA (K), Dr. Djatmika
EDITOR
4. Hulu Sungai(BASICS),
Utara (Dinkes Sumut),Azis Bustari, ISPA), Dr. KM. Taufik, MMR (Subdit Bardosono Naswil Setiabudi, SpA (K), Dr. Dwi
Damaryanti S.Kep, NERS (Dinkes Aceh4. Tojo Una-Una
Balita), Drg. Cicilia W (Subdit DR. Dr. Elvina 7. Bau-bau K Prasetyo, SpA (K), Dr. Wahyu
5. Kab Balangan Arbovirosis), Dr. Yullita Evarini (SubditKaryadi
Suryaningsih, M.Kes,Barat), Siti Zaidar (Dinkes5. Tolitoli 8. Wakatobi Damayanti, SpA (K),Dr.
Dr. H. Sakkar, MMR Nagan Raya), Bertha Diare),Rita Kumalawati, MCN (Subdit Achirul Bakri, SpA (K),
Aritonang (Dinkes Sumut),6. Dr.Buol
Gizi Mikro), Dr. Karnelia Herlena (Subdit 9. Bombana
(HSP-USAID) 24. B a l i
Rasyidah (Dinkes Sumut),Dr. Diare), Salma Tuasikal, SKM (Subdit
16. Kalimantan Timur. 21.Dr.Sulawesi Selatan
Nia Maisara (Dinkes NAD), Balita), Marliza E (Direktorat 1. Buleleng
1. Kutai Kertanegara 1. Gizi),Angger
M. Jabir (Dinkes Nagan Raya), Kab Bulukumba Rina (Pusdiklat SDM),
Semkarita (Immunisasi), Risyanto, SKM, 2. Jembrana
2. Kutai Timur 2. Bantaeng
MM (Direktorat Anak ), Ir. Galopong 3. Tabanan
3. Kab Berau 3. Janeponto
Sianturi, SKM, MPH (Dir. Anak),Erie
Gusnellyanti (DOEN), Dr. H. Mujaddid, 4. Badung
4. Kota Bontang 4. Takalar
MMR (Subdit Bayi), Zainal Arifin 5. Denpasar
5. Kab Malinau 5. G o w a
Tamanya (Direktorat Gizi), Dr. Gita
Swisari (Subdit IKO & UKBM) 6. Klungkung
6. Kota Tarakan 6. Sinjai
7. Karangasem
17. Kalimantan Tengah 7. B o n e
25. N T B
1. Kapuas 8. M a r o s 1. Mataram
2. Barito Utara 9. Pangkep
3. Barito Timur 10. Barru 26. Papua
4. Lamandau 11. Soppeng 1. Merauke
5. Seruyan 12. W a j o 2. Puncak Jaya
6. Katingan 13. Sindrap
7. Gunung Mas 14. Pinrang
8. Pulang Pisau 15. Enrekang
16. Tanah Toraja
17. Lumu 58

Anda mungkin juga menyukai