Pendapat yang dinyatakan di dalam pedoman ini merupakan konsensus dari para editor, kontributor, dan mitra bestari, dan tidak
mencerminkan pandangan U.S. Agency for International Development atau pemerintah Amerika Serikat.
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
Departemen Kesehatan, R I World Health Organization UNICEF
ANAK SAKIT
UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT
Penilaian, Klasifikasi, dan Menentukan Tindakan
Pemberian tablet Zinc untuk semua penderita
Memeriksa Tanda Bahaya Umum...................................2 Diare... 17 BAYI MUDA UMUR KURANG
Kemudian Tanyakan Keluhan Utama:
Apakah anak menderita batuk atau sukar bernapas?.........2 Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Demam DARI 2 BULAN
Apakah anak menderita diare? ................................3 Berdarah Dengue ...................... 18
Apakah anak demam?..............................................4
Klasifikasikan Malaria..............................................4 Tindakan pra rujukan untuk .anak sangat kurus
PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN PENGOBATAN BAYI
Klasifikasikan Campak............................................5 disertai diare .... 18 MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN
Klasifikasikan Demam Berdarah ................................5
Apakah anak mempunyai masalah telinga ?.......................6
Memeriksa Status Gizi ..................................... 7 KONSELING BAGI IBU PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA
Memeriksa Anemia................................ 8 Makanan Memeriksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.28
Memeriksa Imunisasi dan Vitamin A............................ .......8 Apakah bayi diare ..29
Menilai Masalah/Keluhan Lain ...........................................8 Menilai Cara Pemberian Makan Anak ....................19 Memeriksa ikterus ..30
Anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit ... ..........20 Memeriksa kemungkinan berat badan rendah dan/ atau masalah
Menasihati Ibu tentang Masalah Pemberian Makan..........21 pemberian ASI . .31
PENGOBATAN
Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumah Cairan TINDAKAN/PENGOBATAN
Antibiotik Oral.....................................................................9 Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit....22 Bayi muda yang memerlukan rujukan segera 32
Antimalaria Oral................................................................10 Tindakan/pengobatan untuk bayi muda yang tidak memerlukan rujukan...35
Kapan harus kembali
Parasetamol .....................................................................12 Asuhan dasar bayi muda ..36
Vitamin A...........................................................................12 Menasihati ibu kapan harus kembali ............................22 Menengani diare Dehidrasi Berat sesuai Rencana Terapi C .. 37
Zat Besi/Tablet Tambah darah.............................................12 Kapan kembali segera .. 22
Obat Cacingan ....................................................................12
KONSELING BAGI IBU / KELUARGA.. 3842
Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Rumah Menasihati Ibu Tentang Kesehatannya Sendiri ......23
Menasihati ibu tentang penggunaan kelambu untuk PELAYANAN TINDAK LANJUT
Mengobati Infeksi Mata dengan Tetes/Salep Mata ..........13 pencegahan Malaria ..23
Mengeringkan Telinga dengan Kain/kertas penyerap..........13 Infeksi Bakteri Lokal................................................................................43
Mengobati Luka di Mulut dengan Gentian Violet..................13 Ikterus ...43
Meredakan Batuk dan Melegakan Tenggorokan dengan PELAYANAN TINDAK LANJUT Diare Dehidrasi ringan/sedang, Diare tanpa dehidrasi..43
bahan yang aman.............................................................13 Berat badan Rendah menurut Umur....43
Pneumonia............................................................................24 Masalah pemberian ASI.........44
Pemberian Pengobatan ini Hanya di Klinik Diare Persisten..................................................................24 Luka atau bercak putih (thrush) di mulut .......44
Disenteri............................................................................24
Antibiotik Intramuskular..................................................14 Malaria (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah ......25
Suntikan Artemeter untuk Malaria Berat .14 Demam-Mungkin Bukan Malaria (Daerah Risiko Rendah LAMPIRAN LAMPIRAN
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.............................15 dan Tanpa Risiko Malaria).... ........................................25
FORMULIR PENCATATAN :
Campak dengan Komplikasi pada Mata atau Mulut..........26 ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN....... 45-46
Mungkin DBD / Demam : Mungkin Bukan DBD ...................26 BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN ...... 47-48
Pemberian Cairan Tambahan pada Diare
Infeksi Telinga...................................................................26
GRAFIK BERAT BADAN MENURUT PANJANG / TINGGI
Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah.............16 Masalah Pemberian Makan..................................................27
Anak kurus.............................27 BADAN... ......... 49-52
Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/ GRAFIK BERAT BADAN MENURUT UMUR .......53-54
Sedang dengan Oralit.........................................................16 Anemia............................................................. ................27
DAFTAR DAERAH RISIKO MALARIA .. 55-58
Rencana Terapi C: Penanganan Dehidrasi Berat..........17
1
2
Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.
Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian pada anak sebagai berikut:
Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.
Stridor.
JIKA YA,
TANYAKAN : LIHAT DAN DENGAR: Klasifikasikan
Berapa lama? Hitung napas dalam 1 menit. BATUK atau Beri antibiotik yang sesuai.
ANAK
Perhatikan, adakah tarikan SUKAR Napas cepat.
Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
dinding dada ke dalam. HARUS PNEUMONIA Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
Dengar adanya stridor. TENANG BERNAPAS
Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 2 hari.
Tidak ada tanda- Beri pelega tenggorokan & pereda batuk yang aman.
Umur Anak : Napas cepat apabila: Jika batuk >3 minggu, rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
tanda pneumonia BATUK :
BUKAN PNEUMONIA Nasihati kapan kembali segera.
2 bulan - <12 bulan 50 kali atau lebih per menit atau penyakit
Kunjungan ulang 5 hari jika tidak ada perbaikan.
sangat berat.
12 bulan - <5 tahun 40 kali atau lebih per menit
* Dimaksudkan dengan RUJUK disini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas dengan perawatan atau ke Rumah Sakit.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Apakah anak menderita diare?
Terdapat dua atau lebih Jika tidak ada klasifikasi berat lain:
tanda-tanda berikut: Jikatidak ada klasifikasi berat lainnyaJika tidak ada klasifikasi
berat lainnyaika tidak ada klasifikasi berat lainnya untuk kol-
Letargis atau tidak sadar lainnyaik
Mata cekung. DIARE - cairan untuk dehidrasi berat berat (RencanaBeri Beri cairan
Tidak bisa minum atau DEHIDRASI untuk dehidrasi(Rencana Terapi C)era.Beri cairan untuk
JIKA YA, Untuk BERAT dehidrasi berat (Rencana
TANYAKAN: DEHIDRASI malas minum. Zinc. Jikatablet Zinc. mempunyai
LIHAT dan RABA: Cubitan kulit perut klasifikasi beratanak jugadan Terapi C) dan Tablet pemberian
Sudah berapa lama? Lihat keadaan umum anak: kembali sangat lambat. tablet Zinc).Terapi C, termasukC).
Apakah: lainnya: menderita gizi buruk,klasifikasi berat lain:Bila anak
Adakah darah dalam - Letargis atau tidak sadar? juga mempunyai pemberian cairan se-Jika anak
tinja? - Gelisah dan rewel/mudah marah? Jika
untuk kolera. gizi buruk. selama dalam per-Rujuk
tatalaksana
Terdapat dua atau lebih
SEGERA suai anak
Beri cairan juga mempunyai
& makanan klasifikasi
sesuai Rencana berat- RUJUK
TerapiBeri cairan &
tanda-tanda berikut:
SEGERA.
makanandan
sesuai Rencana Terapi B B
Lihat apakah matanya cekung? Gelisah, rewel /mudah lainnya: juga mempunyai klasifikasi berat dan Jika Jika
DIARE dan anak Zinc.Jika Tablet juga mempunyai klasifikasi
masihibu dimintapemberian
terus memberi
marah. DEHIDRASI berat(termasuk tabletlaru-
Zinc)anak- jalanan bisa
Beri anak minum. Apakah: Klasifikasikan Mata cekung. minum, berikan ASI lainnya:
Jika anaklainnya: juga mempunyai klasifikasi berat lain:Jika
RINGAN/
- Tidak bisa minum atau malas minum? Haus, minum dengan anak jugaRujuk SEGERA demi
mempunyai sedikit.berat
klasifikasi Rujukoralitsedikitdan
- Haus, minum dengan lahap? DIARE SEDANG
selama dalam per-tan oralit selama selama dalamlarutan
lahap. - RUJUK SEGERA.
Cubitan kulit perut SEGERA dan perjalanan.
Rujuk SEGERA ke perjalanan,
Rumah Sakit danlainnya:masih bisa
kembali lambat. minum, jika anak ibu
berikan ASIdiminta Jika memberi laru- Jika ada
minum,
dan se--
Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor.
kolera ibu lama dalam perjalanan ASI
agar tetap memberi jalanan
ibu masih bisa
Rujuk SEGERA ke Rumah
Apakah kembalinya:
tersebut,
Sakit danberi antibiotikAnjurkan
se-larutan oralit selama di perjalanan.diminta
daerah terus ibu diminta
terus
- Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? terus
- Lambat? memberi larutan oralitlama dalam perjalanan ibu
Tidak cukup tanda-tanda memberi larutan oralit sedikit demi sedikit.tan oralituntuk
diminta Nasihati kapan kembali segera. sedikit demi terus
DIARE kolera. sedikit demi sedikit.
untuk diklasifikasikan dan sedikit.memberi
Tablet Zinc. 5 hari jika tidak ada perbaikan.
TANPA Jika ada kolera ibudaerah tersebut, beri antibiotik Anjurkan
sebagai diare dehidrasi Kunjungan ulanglarutan
Nasihati kapan kembalioralit sedikit demi
segera.
DEHIDRASI di agar tetap memberi ASI. ASIAnjurkan ibu agar tetap memberi
berat atau ringan/sedang. sedikit.
Kunjungan ibu agar
ulang tetap
5 hari jika memberi
tidak ada ASIAnjurkan
perbaikan.
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
Anjurkan ibu agarkembali segera. ASI Nasihati ibu
Jika ada kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera.
kapan harus tetap memberi
Kunjungan kapan harus 5 hari bila tidak Nasihati ibuulang
setelah kembali segera.ada per-
DIARE baikan. Kunjungan
Atasi dehidrasi ulangdirujuk,
sebelum setelahkecuali
5 hari ada
bila tidak ada per-
Ada dehidrasi. Beri cairan & makanan sesuai Rencana Terapi A
PERSISTEN klasifikasi berat lain.
baikan.
RUJUK.
BERAT
dan jika DIARE 14
HARI ATAU LEBIH
Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.
Tanpa dehidrasi. DIARE
Kunjungan ulang 5 hari.
PERSISTEN
3
4
Lihat adanya kekeruhan pada Ada pilek. ATAU Beri dosis pertama parasetamol jika demam tinggi ( 38.5C).
Ada campak. ATAU DEMAM : Obati penyebab lain dari demam **
kornea.
MUNGKIN Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan
Ada penyebab lain
BUKAN Nasihati kapan kembali segera.
dari demam** MALARIA Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
Jika Campak Ada tanda bahaya PENYAKIT Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
BERAT Cegah agar gula darah tidak turun.
saat ini
atau Tanpa RisikoTanpa umum ATAU
Kaku kuduk DENGAN Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( 38,5 ).C
risiko DEMAM RUJUK SEGERA.
dalam 3 bulan
terakhir, MalariaMalaria
Klasifikasikan: Beri dosis pertama Parasetamol jika demam tinggi ( 38,5C.).
Tidak ada tanda
Obati penyebab lain dari demam **
bahaya umum DEMAM : Jika demam tiap hari selama > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lajutan
DAN BUKAN
Tidak ada kaku MALARIA Nasihati kapan kembali segera.
Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
Bersambung ke halaman berikutnya kuduk
* Lihat daftar daerah risiko malaria.
** Penyebab lain dari demam antara lain : DBD, Pneumonia, Infeksi Saluran Kencing, Infeksi Telinga, Luka dengan infeksi.
GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN
Jika anak Beri vitamin A.
Demam (Lanjutan) :
sakit campak
saat ini
Ada tanda bahaya umum.
ATAU CAMPAK
Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
Jika ada kekeruhan pada kornea atau mata
atau Kekeruhan pada kornea DENGAN bernanah, bubuhi tetes/salep mata
dalam mata. ATAU KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
3 bulan Luka di mulut yang dalam BERAT Jika demam tinggi ( 38.5 beri dosis pertamaC),
terakhirKlasifikasikan CAMPAK atau luas. parasetamol.
RUJUK SEGERA.
Beri vitamin A.
CAMPAK DENGAN Jika mata bernanah, bubuhi tetes/salep mata
Mata bernanah. KOMPLIKASI kloramfenikol/tetrasiklin tanpa kortikosteroid.
ATAU PADA MATA Jika ada luka di mulut, ajari cara mengobati dengan
Luka di mulut. DAN / ATAU gentian violet.
MULUT
*** Jika anak sangat kurus, berikan vitamin A sesuai dosis .
Kunjungan ulang 2 hari.
Ada tanda tanda syok atau Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri
Klasifikasikan Demam Klasifikasikan gelisah. ATAU segera cairan intravena sesuai petunjuk.
untuk Demam Berdarah DEMAM BERDARAH Muntah bercampur darah/ Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas
Dengue, hanya jika : DENGUE seperti kopi. ATAU minum, beri cairan infus Ringer Laktat/ Ringer
demam 2 sampai dengan 7 hari Berak berwarna hitam. Asetat, jumlah cairan rumatan.
ATAU DEMAM Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau
Decide Dengue Risk: Yes or BERDARAH
TANYAKAN :No Perdarahan dari hidung minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak
LIHAT dan RABA if DENGUE Risk, DENGUE
If Dengue risk: atau gusi. ATAU mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit.
Classify Bintik-bintik perdarahan di (DBD) Jika demam tinggi ( > 38.5C), beri dosis pertama
Apakah demam mendadak
Periksa AND FEEL: syok :LOOK tanda- kulit (petekie) dan uji parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
tinggi dan terus-menerus?THEN ASK:
tanda torniket positif. ATAU ibuprofen.
Ujung ekstremitas teraba dingin
Look nadibleedinglemahnose orDAN for Sering muntah. RUJUK SEGERA.
Apakah ada bintik merah di
sangat from / tidak
Has the child had any bleed-
kulit atau perdarahan dari gums.
ing from the nose or Look
gums?for skin teraba.
Demam mendadak tinggi Jika demam tinggi ( 38.5C), beri dosis pertama
hidung/gusi? Lihat adanya : petechiae.
Apakah anak muntah? Has the child had black vomi- dan terus menerus. ATAU parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
Perdarahan dari clammy ex-Jika YA:blood in the Nyeri ulu hati atau gelisah. ibuprofen.
vomitus? Feel for cold andhidung / gusi.tus or ATAU MUNGKIN DBD Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit / cairan lain.
- Apakah sering? tremities.Bintik perdarahan di kulit Bintik-bintik perdarahan di Nasihati kapan kembali segera.
- Apakah muntahany bleed-dengan(petekie) Has the child had kulit. Kunjungan ulang 1 hari jika tetap demam.
darah stool or tarry blackJika sedikit dan refill.ing in theatau seperti kopi?
Check capillary tidak ada tanda
lain dari DBD :stools? Apakah berak berwarna Obati penyebab lain dari demam.
Lakukan above ASK orIf none ofuji torniket, jika LOOK Jika demam tinggi ( 38.5C), beri dosis pertama
hitam? Tidak ada satupun gejala DEMAM :
MUNGKIN parasetamol. Tidak boleh golongan salisilat dan
mungkin signs are present andand FEEL di atas. ibuprofen.
Apakah ada nyeri ulu hatithe child is 6 months or older: BUKAN DBD
Nasihati kapan kembali segera.
atau anak gelisah? Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam.
Perform the tourniquet test.
*** Komplikasi Campak yang lain dan penting adalah : pneumonia, infeksi telinga dan malnutrisi, diklasifikasikan dalam bagan lain
5
6
LIHAT DAN RABA: Klasifikasikan Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
JIKA YA, TANYAKAN : MASALAH Pembengkakan yang Beri dosis pertama parasetamol untuk
TELINGA nyeri di belakang MASTOIDITIS
Lihat, adakah cairan/nanah mengatasi nyeri.
Apakah telinganya sakit? telinga.
keluar dari telinga? RUJUK SEGERA.
Adakah cairan/nanah keluar
Raba, adakah pembengkakan
dari telinga?
yang nyeri di belakang
Jika Ya, berapa lama?
telinga?
Tampak cairan/nanah Beri antibiotik yang sesuai.
keluar dari telinga dan Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri.
INFEKSI TELINGA
telah terjadi kurang dari Keringkan telinga dengan bahan penyerap.
AKUT Kunjungan ulang 2 hari
14 hari.
Nyeri ATAU
telinga.
BB/PB (TB)
- 2 SD + 2 SD Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan Penilaian
DAN Pemberian Makan dan nasihati sesuai Anjuran Makan
NORMAL Untuk Anak Sehat Maupun Sakit
Tidak ditemukan Anjurkan untuk menimbang berat badan secara teratur
tanda-tanda ke- setiap bulan.
lainan gizi diatas.
7
8
MEMERIKSA ANEMIA
Telapak tangan sangat RUJUK SEGERA.
pucat. ANEMIA BERAT
Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
LIHAT:
. Klasifikasikan
Beri zat besi.
Lihat tanda kepucatan pada ANEMIA
Beri obat cacing
Telapak tangan agak
telapak tangan. Jika daerah Risiko Tinggi Malaria : beri antimalaria oral.
pucat. ANEMIA
Apakah:
Nasihati kapan kembali segera.
- sangat pucat ?
- agak pucat ? Kunjungan ulang 4 minggu.
JADWAL UMUR JENIS VAKSIN TEMPAT Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis
IMUNISASI sesuai umur.
0 bulan HB 0, BCG, Polio 1 RS/RB/Bidan
2 bulan DPT/HB 1 , Polio 2 RS/RB/Bidan / Posyandu*
(Bayi lahir di 3 bulan DPT/HB 2 , Polio 3 RS/RB/Bidan / Posyandu*
RS/RB/Bidan- 4 bulan DPT/HB 3 , Polio 4 RS/RB/Bidan / Posyandu*
Praktek) 9 bulan Campak RS/RB/Bidan / Posyandu*
Cat : Jadwal imunisasi dapat berubah tergantung Pastikan bahwa setiap anak dengan tanda bahaya umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan
Kebijakan Nasional. lainnya.
Bila vaksin masih terpisah, ikuti jadwal lama
Pengecualian : Upaya rehidrasi dengan Rencana Terapi C mungkin bisa menghilangkan tanda bahaya umum sehingga rujukan tidak diperlukan lagi.
* : Atau tempat pelayanan lain
PENGOBATAN
LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN / PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN
DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI
Tentukan obat dan dosis yang sesuai dengan berat 12 bln - <3 tahun 3/4 2 7.5 ml 2/3 12.5 ml
(10 - < 16 kg) (1 sendok takar) (2 sendok takar)
badan atau umur anak.
3 tahun - <5 tahun 1 3 10 ml 3/4 15 ml
(16 - <19 kg) (2 sendok takar) (3 sendok takar)
Jelaskan alasan pemberian obat.
UNTUK DISENTERI: Beri antibiotik yang dianjurkan untuk Shigela.
Peragakan cara membuat satu dosis. - ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSAZOL
- ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA: ASAM NALIDIKSAT
4 bulan - <12 bulan lihat dosis diatas 1/4 100 mg (1/4 tab)
Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan (6 - <10 kg)
Jika memberi lebih dari 1 jenis obat, bungkus setiap UNTUK KOLERA: beri antibiotik yang dianjurkan untuk Kolera selama 3 hari
- ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN
obat secara terpisah. - ANTIBIOTIK PILIHAN KEDUA: KOTRIMOKSAZOL (TRIMETOPRIM + SULFAMETOKSAZOL)
9
10
2 - <12 bulan Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi
(4 - <10 kg) 3x
KINA PRIMAKUIN
Hari 1 Hari 2 Hari 3
Tablet (200 mg) Tablet (15 mg basa )
UMUR
atau Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin Artesunat Amodiakuin Primakuin 30 mg/kgBB/hari
Tablet Tablet Tablet TabletTablet Tablet Tablet Tablet Tablet dibagi dalam 3 dosis Diberikan sebagai
BERAT BADAN (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) (50 mg) (153 mg basa) (15 mg basa) selama 7 hari dosis tunggal
2 - <12 bulan Jangan diberi Jangan diberi Jangan diberi 3x Jangan diberi
(4 - <10 kg)
11
12
Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah. Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS :
Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan
biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam.
Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan
di rumah.
13
14
15
16
Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan /
Sedang dengan Oralit
Jelaskan pada Ibu tentang 4 aturan perawatan di Rumah : Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
UMUR 4 bulan 4 - <12 bulan 1 - <2 tahun 2 - <5 tahun
JELASKAN KEPADA IBU:
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai BERAT < 6 kg 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 - 19 kg
tambahan.
Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut JUMLAH 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400
-
ini : Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika: TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA.
Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam Kg) X 75 ml
- Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini. Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman diatas.
Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga
AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT. 100 - 200 ml air matang selama periode ini.
BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml) UNTUK DIGUNAKAN DI RUMAH.
TUNJUKKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT.
Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/ mangkuk/ gelas.
TUNJUKKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK ORALIT / CAIRAN LAIN Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.
YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BERAK: Lanjutkan ASI selama anak mau.
Beri cairan interavena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut
sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak
Pemberian tablet Zinc untuk semua
MULAI DI SINI tersedia, gunakan cairan NaCl) yang dibagi sebagai berikut penderita Diare
Pemberian pertama Pemberian berikut
UMUR
30 ml/kg selama: 70 ml/kg selama: Pastikan semua anak yang menderita Diare mendapat
Bayi tablet Zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan
Dapatkah saudara 1 jam * 5 jam kecuali Bayi Muda
segera memberi (dibawah umur 12 bulan)
YA
cairan intravena? Anak
(12 bulan sampai 5 tahun) 30 menit * 2 jam Dosis tablet Zinc ( 1 tablet = 20 mg )
* Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba. Berikan dosis tunggal selama 10 hari :
TIDAK Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan
lebih cepat. - Umur 2 - 6 bulan : tablet
Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum: biasanya
sesudah 3-4 jam (bayi) atau 1-2 jam (anak) dan beri juga tablet Zinc. - Umur 6 bulan : 1 tablet
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan
Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
Pemberian Cairan Pra Rujukan untuk Tindakan Pra Rujukan untuk Anak Sangat
Demam Berdarah Dengue Kurus Disertai Diare.
Berikan cairan Resomal atau modifikasinya sebanyak
JIKA ADA TANDA SYOK, ATASI SYOK DENGAN SEGERA : 5 ml/ kg BB melalui oral atau pipa nasogastrik sebelum dirujuk.
Cara pembuatan cairan :
Beri Oksigen 2 - 4 liter/ menit. 1. Resomal :
- Oralit1 sachet (untuk 200 ml)
Segera beri cairan intravena * - Gula pasir10 gram ( 1 sendok makan peres )
Beri cairan Ringer Laktat / Ringer Asetat: 20 ml/ kgBB/ 30 menit. - Mineral Mix 8 ml ( 1 sendok makan )
- Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
Periksa kembali anak setelah 30 menit. 2. Modifikasi Resomal.
- Oralit1 sachet (untuk 200 ml)
- Jika nadi teraba, beri cairan dengan tetesan 10 ml/kg/ BB/ jam.
- Gula pasir 10 gram
Setelah maksimal 30 menit, RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit.
- Bubuk KCl 0.8 gram (seujung sendok makan)
- Jika nadi tidak teraba, beri cairan dengan tetesan 20 ml/kg BB/ 30 menit - Tambahkan air matang menjadi 400 ml.
dan RUJUK SEGERA ke Rumah Sakit. Bila tidak ada Mineral Mix atau KCl :
Encerkan 1 sachet Oralit menjadi 400 ml dan tambahkan
Pantau tanda vital dan diuresis setiap jam. gula pasir 10 gram ( 1 Sendok makan peres).
Jika anak masih mau minum, teruskan pemberian cairan
Resomal / modifikasinya selama perjalanan.
JIKA TIDAK ADA TANDA SYOK:
Berikan infus Ringer Laktat / Ringer Asetat sesuai dosis
- Berat Badan < 15 kg : 7 ml/kgBB/jam
- Berat Badan 15-40 kg : 5 ml/kgBB/jam Pemberian glukosa 10% dan cairan infus pra
- Berat Badan > 40 kg : 3 ml/kgBB/jam rujukan untuk anak sangat kurus disertai syok.
Jika anak bisa minum
Pemberian glukosa 10% iv bolus dengan dosis 5 mg/kg BB.
- Beri minum apa saja ** (oralit, susu, teh manis, jus buah, kaldu atau tajin )
sebanyak mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan. Pemberian cairan infus pada anak sangat kurus, harus hati-hati,
pelan-pelan dan bertahap, agar tidak memperberat kerja jantung.
Berikan cairan infus sebanyak 15 ml/ kg BB selama 1 jam atau 5
tetes/ kg BB/ menit.
CATATAN : Dianjurkan menggunakan RLG 5% atau campuran RL dengan
* Jika tidak dapat memberi cairan intravena, RUJUK SEGERA, dalam Dextrosa / Glukosa 10% dengan perbandingan 1:1
perjalanan beri Oralit/ cairan lain sedikit demi sedikit dan sering. Bila tidak memungkinkan, dapat menggunakan RL dengan dosis
sesuai di atas.
RUJUK SEGERA.
** Jangan memberi minuman yang berwarna merah atau coklat tua karena
sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.
KONSELING BAGI IBU
MAKANAN
TANYAKAN :
Apakah ibu menyusui anak ini?
- Berapa kali sehari?
- Apakah menyusui juga pada malam hari?
Apakah anak mendapat makanan atau minuman lain?
- Makanan atau minuman apa?
- Berapa kali sehari?
- Alat apa yang digunakan untuk memberi makan/minum anak?
- Jika anak kurus :
* Berapa banyak makanan/minuman yang diberikan kepada anak?
* Apakah anak mendapat porsi tersendiri?
* Siapa yang memberi makan anak dan bagaimana caranya?
Selama anak sakit, apakah pemberian makan dirubah? Bila ya, bagaimana?
19
20
pagi, siang maupun seperti bubur susu, pisang, seperti bubur nasi, nasi tim, sebanyak 1/3 porsi makan dewasa
malam pepaya lumat halus,air jeruk, nasi lembik. orang dewasa terdiri dari yang terdiri dari nasi, lauk
air tomat saring. Tambahkan telur/ayam/ nasi,lauk pauk, sayur,buah pauk, sayur dan buah.
ikan/ tempe/tahu/daging Beri makanan selingan Berikan makanan selingan
Jangan diberikan makanan kaya gizi 2 x sehari
Secara bertahap sesuai sapi/ wortel/bayam/santan kaya gizi 2 x sehari diatara
atau minuman lain diantara waktu makan.
pertambahan umur berikan kacang hijau/minyak. waktu makan (biskuit, kue).
selain ASI
bubur tim lumat ditambah Setiap hari (pagi, siang,
kuning telur/ayam/ikan/ malam) diberikan makan
tempe /tahu/daging sapi/ sebagai berikut:
wortel/bayam/kacang hijau/ 9 bln: 3 x 9 sdm peres
santan/minyak. 10 bln: 3 x 10 sdm peres
11 bln: 3 x 11 sdm peres
Beri makanan selingan
Setiap hari berikan makan 2 kali sehari diantara waktu
sebagai berikut: makan (buah, biskuit, kue)
6 bln : 2 x 6 sdm peres
7 bln : 2-3 x 7 sdm peres
8 bln : 3 x 8 sdm peres
Cucilah tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makanan anak dan biasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
Makanan yang baik dan aman adalah makanan segar, bervariasi, tidak menggunakan penyedap, bumbu yang tajam, zat pengawet dan pewarna.
Gunakan peralatan masak dan makan yang bersih dengan cara memasak yang benar.
Jika pemberian makan anak tidak sesuai dengan Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit :
- Nasihati ibu cara pemberian makan sesuai kelompok umur anak.
Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan mendapat susu formula atau makanan lain:
- Anjurkan ibu untuk relaktasi:
* Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ibu mampu memproduksi ASI sesuai kebutuhan anaknya.
* Susui bayi lebih sering, lebih lama, pagi, siang maupun malam.
* Secara bertahap mengurangi pemberian susu formula atau makanan lain.
Jika bayi berumur 6 bulan atau lebih dan ibu menggunakan botol untuk memberikan susu pada anaknya
- Minta ibu untuk mengganti botol dengan cangkir/ mangkuk/ gelas.
- Peragakan cara memberi susu dengan mangkuk/ cangkir/ gelas.
- Berikan Makanan Pendamping ASI (MP ASI) sesuai kelompok umur.
Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
- Duduk di dekat anak, membujuk agar mau makan, jika perlu menyuapi anak.
- Memberi anak porsi makan yang cukup dengan piring / mangkuk tersendiri sesuai dengan kelompok umur.
- Memberi makanan kaya gizi yang disukai anak.
21
22
CAIRAN
Menasihati Ibu untuk Meningkatkan Pemberian Cairan Selama Anak Sakit
UNTUK SETIAP ANAK SAKIT:
Beri ASI lebih sering dan lebih lama setiap kali menyusui. Untuk anak dengan : MUNGKIN DBD
Tingkatkan pemberian cairan. Contoh: beri kuah sayur, air tajin atau air matang. - pemberian cairan tambahan sangat penting.
- beri cairan tambahan (cairan apa saja atau oralit, asal tidak yang
UNTUK ANAK DIARE: berwarna merah atau coklat))
Pemberian cairan tambahan akan menyelamatkan nyawa anak.
Beri cairan sesuai Rencana Terapi A atau B pada Bagan PENGOBATAN.
DIARE PERSISTEN
5 hari Anak dengan Batuk : Bukan Pneumo- Napas cepat
INFEKSI TELINGA KRONIS
MASALAH PEMBERIAN MAKAN nia, juga kembali jika: Sukar bernapas
PENYAKIT LAIN, jika tidak ada perbaikan
Jika anak DIARE, Berak campur darah
juga kembali jika: Malas minum
KURUS 14 hari
ANEMIA 4 minggu Jika anak : Mungkin DBD atau Ada tanda-tanda perdarahan
Demam - Mungkin bukan DBD, Ujung ekstremitas dingin
MALARIA, jika tetap demam Setelah minum Nyeri ulu hati atau gelisah.
juga kembali jika:
anti malaria Sering muntah
3 hari ber-turut2
Pada hari ke 3-5 saat suhu turun dan
anak tampak lemas.
KUNJUNGAN BERIKUTNYA - UNTUK ANAK SEHAT :
NasIhati ibu kapan harus kembali untuk imunisasi dan vitamin A berikutnya
sesuai JADWAL YANG DITETAPKAN.
Menasihati tentang Penggunaan
Kelambu untuk Pencegahan Malaria
Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya Ibu dan anak tidur menggunakan kelambu.
Jika ibu mempunyai masalah payudara (misalnya: bengkak, Gunakan kelambu pada malam hari, walaupun diduga tak ada
nyeri pada putting susu, infeksi payudara), berikan perawatan nyamuk.
atau rujuk untuk pertolongan lebih lanjut.
Gunakan paku dan tali untuk menggantung kelambu.
Nasihati ibu agar makan dengan baik untuk menjaga kesehatan
Ujung kelambu harus ditempatkan dibawah kasur atau tikar.
Periksa status imunisasi ibu, jika dibutuhkan beri imunisasi
Tetanus Toksoid (TT). Cuci kelambu bila kotor, tapi jangan lakukan di saluran air atau
di sungai, karena obat anti nyamuk tidak baik untuk ikan.
Pastikan bahwa ibu memperoleh informasi dan pelayanan
terhadap: Perhatikan juga hal berikut ini:
23
24
PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
- Apakah nafsu makan anak membaik? DISENTERI
- Apakah napas lebih lambat? Sesudah 2 hari:
Periksa : Tanyakan:
- Apakah beraknya berkurang?
- Tanda bahaya umum.
- Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
- Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
- Apakah nafsu makan membaik?
Tindakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri Periksa: untuk diare Lihat Bagan PENILAIAN dan KLASIFIKASI
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak menunjukkan Tindakan:
perbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak menderita campak dalam 3 Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau
bulan terakhir. nafsu makan tetap atau memburuk:
Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan pemberian
antibiotik hingga seluruhnya 3 hari. - Ganti dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigela.
Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke-2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
DIARE PERSISTEN
- Jika anak :
Sesudah 5 hari:
* berumur kurang dari 12 bulan ATAU
Tanyakan: Apakah diare sudah berhenti? * mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama ATAU
RUJUK
* menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Tindakan:
Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
Beri pengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK.
dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
Jika diare persisten berkelanjutan, pikirkan penyebab lain misalnya :
sama hingga selesai.
HIV/AIDS.
Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan Anjuran
Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit sesuai dengan kelompok umur.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK DEMAM : MUNGKIN BUKAN MALARIA
(Daerah Risiko Rendah Malaria)
LANJUT
Setelah 2 hari:
Periksa:
MALARIA (Daerah Risiko Tinggi atau Risiko Rendah) - Lakukan penilaian untuk demam
- Cari penyebab lain dari demam.
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari
berturut-turut Tindakan:
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Tanyakan:
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
- Apakah dalam 28 hari terakhir, anak juga pernah demam ? pengobatan.
- Apakah dalam 2 minggu terakhir anak sudah mendapat obat Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
anti malaria ? - Ambil sediaan darah untuk pemeriksaan mikroskopis.
- Beri obat anti malaria oral pilihan pertama sesuai hasil
pemeriksaan mikroskopis.
Periksa:
- Nasihati ibu untuk kembali 2 hari jika tetap demam.
- Lakukan penilaian ulang untuk Malaria. Jika anak tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
- Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan:
DEMAM : BUKAN MALARIA
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan (Daerah Tanpa Risiko Malaria dan tidak ada kunjungan ke
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM. daerah dengan risiko malaria)
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri
Setelah 2 hari:
pengobatan.
Periksa:
Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, - Lakukan penilaian untuk demam
periksa hasil sediaan darah mikroskopis: - Cari penyebab lain dari demam.
25
26
Periksa:
- Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI - Cari penyebab lain dari demam.
PADA MATA DAN / ATAU MULUT
Tindakan:
Sesudah 2 hari : Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan sebagai
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
Periksa: Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan.
- Apakah matanya merah dan bernanah. Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD.
- Apakah ada luka di mulut. Cium bau mulutnya. Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
Tindakan:
Pengobatan infeksi mata : INFEKSI TELINGA
- Jika mata masih bernanah, ibu diminta untuk menjelaskan cara Sesudah 2 hari untuk Infeksi Telinga Akut atau
mengobati infeksi mata anaknya. Jika sudah betul, RUJUK. Sesudah 5 hari untuk Infeksi Telinga Kronis :
Jika belum betul, ajari ibu cara mengobati dengan benar. Periksa :
- Jika mata tidak bernanah lagi tapi masih tampak merah, - Lakukan penilaian ulang masalah telinga.
lanjutkan pengobatan. - Ukur suhu tubuh anak.
- Jika mata tidak bernanah dan tidak merah, hentikan pengobatan Tindakan:
dan pujilah ibu.
Jika ada pembengkakan yang nyeri di belakang telinga atau
Pengobatan luka di mulut : demam tinggi (suhu 38.5 C) , RUJUK SEGERA.
- Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk Infeksi telinga akut: jika masih ada nyeri atau keluar nanah, obati
dari mulutnya, RUJUK. dengan antibiotik yang sama selama 5 hari lagi. Lanjutkan
mengeringkan telinga. Kunjungan ulang setelah 5 hari.
- Jika luka di mulut tetap atau membaik, lanjutkan pengobatan Infeksi telinga kronis: Perhatikan apakah cara ibu mengeringkan
dengan 0,25% gentian violet hingga seluruhnya 5 hari. telinga anaknya sudah benar. Anjurkan ibu untuk melanjutkan.
Jika tidak ada lagi nyeri telinga atau tidak keluar nanah, pujilah Ibu.
- Infeksi Telinga Akut : Teruskan antibiotik oral sampai 5 hari.
- Infeksi Telinga Kronis : Lanjutkan tetes telinga sampai 14 hari.
Jika infeksi telinga berulang ( 3x dalam 6 bulan ), RUJUK untuk
penilaian fungsi pendengaran.
PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT
MASALAH PEMBERIAN MAKAN ANAK KURUS
Sesudah 5 hari : Sesudah 14 hari:
Tanyakan : Periksa :
- Masalah pemberian makan yang ditemukan ketika kunjungan - Berdasarkan BB hari ini, tentukan letak BB menurut PB/TB.
pertama. - Lakukan penilaian ulang tentang cara pemberian makan.
Periksa : Tindakan :
- Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan.
Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada
> - 2 SD pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk
Tindakan :
melanjutkan pemberian makan
Nasihati ibu tentang masalah pemberian makan yang masih ada
atau yang baru dijumpai. Jika saudara menganjurkan suatu Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada
perubahan mendasar dalam cara memberi makan, ibu diminta antara - 3 SD dan - 2 SD:
datang 5 hari lagi bersama anaknya untuk mendapatkan konseling - Nasihati ibu untuk setiap masalah pemberian makan yang
gizi. dijumpai.
Jika anak kurus, kembali 4 minggu sesudah kunjungan pertama - Anjurkan anak kembali setiap bulan sampai makannya
untuk mengetahui penambahan berat badan. membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2 SD.
Perhatian :
Jika saudara tidak yakin akan ada perbaikan cara pemberian makan,
ANEMIA atau berat badan anak terus menurun, RUJUK.
Sesudah 4 minggu : (Pikirkan kemungkinan TBC atau HIV)
Tindakan:
Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. JIKA MASIH DIPERLUKAN KUNJUNGAN ULANG
Nasihati ibu untuk kembali 4 minggu kemudian. BERDASARKAN KUNJUNGAN PERTAMA ATAU KUNJUNGAN
Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu, RUJUK untuk SAAT INI, NASIHATI IBU TENTANG KUNJUNGAN BERIKUTNYA
pemeriksaan lebih lanjut. JUGA, NASIHATI IBU TENTANG
KAPAN HARUS KEMBALI SEGERA
Jika sesudah 8 minggu, telapak tangan tidak pucat , tak ada (LIHAT BAGAN KONSELING BAGI IBU)
pengobatan tambahan.
27
28
29
30
MEMERIKSA IKTERUS
TANDA / GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN / PENGOBATAN
31
32
TINDAKAN / PENGOBATAN
Fenobarbital Diazepam
100 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml) 5 mg/ml (dalam ampul 1 ml) atau
MENANGANI GANGGUAN NAPAS diberikan secara intramuskular10 mg/ 2 ml (dalam ampul 2 ml)
PADA PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU diberikan per rektal.
INFEKSI BAKTERI BERAT
Berat < 2500 gram
Posisikan kepala bayi setengah tengadah, jika perlu bahu diberikan 0.25 ml*
Dosis : 30 mg = 0.6 ml Berat 2500 gram
diganjal dengan gulungan kain.
diberikan 0.50 ml*
Bersihkan jalan napas dengan menggunakan alat
pengisap lendir.
Jika mungkin, berikan oksigen dengan kateter nasal atau * Diberikan dengan menggunakan semprit 1 ml.
nasal prong dengan kecepatan 2 liter per menit.
Jika kejang timbul lagi (kejang berulang), ulangi pemberian
Fenobarbital 1 kali lagi dengan dosis yang sama, minimal
Jika terjadi henti napas (apneu), lakukan resusitasi, selang waktu 15 menit.
sesuai dengan Pedoman Resusitasi Neonatus.
MENCEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN
Jika bayi masih bisa menyusu.
Ibu diminta tetap menyusui bayinya.
Jika bayi tidak bisa menyusu, tapi masih bisa menelan. CARA MEMBUAT AIR GULA :
Beri ASI perah dengan cangkir kecil atau sendok atau ditetesi
dengan pipet. Berikan kira-kira 20-50 ml sebelum dirujuk. Larutkan gula sebanyak 1 sendok takar (5 gram)
Jika tidak memungkinkan, beri susu formula atau air gula. ke dalam gelas air matang (100 ml).
Jika bayi tidak bisa menelan. Aduk sampai larut benar.
Beri 50 ml ASI perah, susu formula atau air gula melalui pipa
lambung.
33
34
Bayi dengan SUHU BADAN < 35,5 harus segera dihan gatkanC,
sebelum dirujuk. Caranya sebagai berikut : METODA KANGURU
Segera keringkan tubuh bayi yang basah dengan handuk/ kain Bayi telanjang dada (hanya memakai popok, topi, kaus tangan,
kering. Ganti pakaian, selimut/ kain basah dengan yang kering. kaus kaki), diletakkan telungkup di dada ibu dengan posisi tegak
atau diagonal. Tubuh bayi menempel/ kontak langsung dengan ibu.
Hangatkan tubuh bayi dengan METODA KANGURU atau
menggunakan cahaya lampu 60 watt dengan jarak minimal 60 Atur posisi kepala, leher dan badan dengan baik untuk menghindari
cm sampai suhu normal dan pertahankan suhu tubuh bayi. terhalangnya jalan napas. Kepala menoleh ke samping di bawah
dagu ibu (ekstensi ringan).
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
Jaga bayi tetap hangat. Hindari ruangan yang banyak angin, Tangan dan kaki bayi dalam keadaan fleksi seperti posisi katak
jauhkan bayi dari jendela atau pintu. kemudian fiksasi dengan selendang.
Pada bayi dengan gejala HIPOTERMIA BERAT : jika dalam 1 Ibu mengenakan pakaian/ blus longgar, sehingga bayi dapat
jam suhu badan < 35,5 RUJUK SEGERA dengan METODAC berada dalam 1 pakaian dengan ibu. Jika perlu, gunakan selimut.
KANGURU.
Selain ibu, ayah dan anggota keluarga lain bisa melakukan metoda
Pada bayi dengan HIPOTERMIA SEDANG : jika dalam 2 jam kanguru.
suhu badan 35,5 - 36 RUJUK SEGERA dengan METODAC
KANGURU
Keringkan bayi segera setiap kali bayi basah terkena air atau air kencing dan tinja bayi.
Bungkus bayi dengan kain kering dan hangat, beri tutup kepala.
AMOKSISILIN
Dosis 50 mg / kg BB / hari
Umur Beri tiap 8 jam selama 5 hari
atau
Berat Badan
Sirup 125 mg Kaplet 250 mg Kaplet 500 mg
Setiap 5 ml ( 1 sendok takar) 1 kaplet dijadikan 5 bungkus 1 kaplet dijadikan 10 bungkus
35
36
Bersihkan tali pusat jika basah atau kotor dengan air matang, Setiap kali bayi basah, segera keringkan tubuhnya dan ganti pakaian/
kemudian keringkan dengan kain yang bersih dan kering. kainnya dengan yang kering.
INGATKAN ibu supaya menjaga tali pusat selalu bersih dan kering.
Baringkan di tempat yang hangat dan jauh dari jendela atau pintu.
Jaga kebersihan tubuh bayi dengan memandikannya setelah suhu Beri alas kain yang bersih dan kering ditempat untuk pemeriksaan
stabil.Gunakan sabun dan air hangat, bersihkan seluruh tubuh bayi, termasuk timbangan bayi.
dengan hati-hati.
Jika tidak ada tanda-tanda hipotermia, mandikan bayi 2 kali sehari
Hindarkan bayi baru lahir kontak dengan orang sakit, karena (tidak boleh lebih).
sangat rentan tertular penyakit.
Selesai dimandikan, segera keringkan tubuh bayi. Kenakan pakaian
Minta ibu untuk memberikan kolostrum karena mengandung zat bersih dan kering, topi, kaus tangan, kaus kaki dan selimut jika perlu .
kekebalan tubuh.
Minta ibu untuk meletakkan bayi di dadanya sesering mungkin dan
Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin hanya ASI saja tidur bersama ibu.
sampai 6 bulan. Bila bayi tidak bisa menyusu, beri ASI perah.
dengan menggunakan sendok. Hindari pemakaian botol dan dot Pada BBLR atau suhu < 35,5 hangatkan bayi dengan METODAC,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran cerna. KANGURU atau dengan lampu 60 watt berjarak minimal 60 cm.
MULAI DI SINI Jika bayi masuk klasifikasi dehidrasi berat, ada fasilitas dan kemampuan untuk
pemberian cairan IV, maka :
Pasang jalur IV
UNTUK MENANGANI DIARE : Berikan cairan IV Ringer Laktat (jika tidak tersedia, berikan Na Cl 0,9%) sebanyak
30 ml/kgBB selama 1 jam (10 tetes makro/kg BB/menit atau 30 tetes mikro/kg BB/menit)
- Tanpa Dehidrasi Evaluasi setiap 1 jam : Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan
- Dehidrasi ringan/ sedang. Dapatkah saudara cairan IV 70 ml/kg BB selama 5 jam (5 tetes makro/kg BB/menit atau
Lihat Rencana Terapi A dan segera memberi YA
Rencana Terapi B untuk cairan intravena? 14 tetes mikro/kg BB/menit).
kelompok umur 2 bulan - 5 tahun. Bila belum membaik, nadi masih lemah, ulangi lagi 30 ml/kg BB/jam
(10 tetes makro/kg BB/menit atau 30 tetes makro/kg BB/menit).
Lakukan evaluasi 1 jam :
TIDAK DIBERIKAN TABLET ZINC TIDAK - Bila membaik, RUJUK SEGERA dengan meneruskan pemberian cairan IV 70
ml/kgBB selama 5 jam (5 tetes makro/kg BB/menit atau 14 tetes makro/kg BB/menit)
- Bila belum membaik, RUJUK SEGERA dengan memberikan cairan IV dengan
tetesan lebih cepat sampai teraba nadi lebih kuat.
TIDAK
Rujuk SEGERA
untuk pengobatan Catatan :
IV / NGT/OGT Pada tingkat dehidrasi apapun, sebaiknya ASI tetap diberikan
37
38
Langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu : Keringkan daerah sekitar luka dengan kain bersih dan kering.
Jelaskan cara memberi pengobatan tersebut. Olesi dengan Gentian Violet 0,5% atau Povidon Yodium.
Amati cara ibu mempraktekkan di depan saudara.
Cuci tangan kembali.
Cek pemahaman ibu sebelum pulang.
Cara menyiapkan Gentian Violet 0,25% : Oleskan salep atau teteskan obat mata pada bagian dalam
1 bagian Gentian Violet 1% ditambah 3 bagian aquades kelopak mata bawah.
(misal : 10 ml Gentian Violet 1% ditambah 30 ml aquades)
Cuci tangan kembali.
Obati sampai kemerahan hilang.
MENASIHATI IBU KAPAN KEMBALI SEGERA
MENGAJARI IBU MENYUSUI DENGAN BAIK
Tunjukkan kepada ibu cara memegang bayinya atau posisi bayi yang benar. Nasihati ibu agar kembali segera, jika bayi menunjukkan
- Sanggalah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja. salah satu gejala berikut ini :
- Kepala dan tubuh bayi lurus.
- Hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan Gerakan bayi berkurang atau tidak normal.
puting susu. Napas cepat.
- Dekatkan badan bayi ke badan ibu.
Sesak napas.
Tunjukkan kepada ibu cara melekatkan bayi. Ibu hendaknya : Perubahan warna kulit (kebiruan, kuning).
- Menyentuhkan puting susu ke bibir bayi. Malas / tidak bisa menyusu atau minum.
- Menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
- Segera mendekatkan bayi ke arah payudara sedemikian rupa sehingga Badan teraba dingin atau panas.
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Kulit bertambah kuning.
Bertambah parah.
Cara melekatkan yang benar ditandai dengan :
- Dagu menempel pada payudara ibu.
- Mulut bayi terbuka lebar.
- Bibir bawah bayi membuka keluar.
- Areola tampak lebih banyak di bagian atas daripada bagian bawah.
Bayi mengisap dengan efektif jika bayi mengisap secara dalam, teratur yang
diselingi istirahat. Pada saat bayi mengisap ASI, hanya terdengar suara bayi MENASIHATI IBU KAPAN KUNJUNGAN ULANG
menelan.
Bayi dengan : Kunjungan Ulang
Amati apakah perlekatan dan posisi bayi sudah benar dan bayi sudah
mengisap dengan efektif. Jika belum, cobalah sekali lagi. Infeksi bakteri lokal
Diare dehidrasi ringan/ sedang.
Diare tanpa dehidrasi
Ikterus.
2 hari
Masalah pemberian ASI
Luka atau bercak putih di mulut
MENGAJARI IBU CARA MENINGKATKAN PRODUKSI ASI (thrush).
Cara untuk meningkatkan ASI adalah dengan menyusui sesering mungkin.
Menyusui lebih sering lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi. Berat badan rendah menurut umur 14 hari
Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara
lainnya.
Jika bayi telah tidur selama 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.
MENASIHATI IBU TENTANG KESEHATAN DIRINYA
39
40
MASALAH PEMECAHAN
Jelaskan bahwa ini tidak selalu terkait dengan gangguan pemberian ASI.
Periksa popok bayi, mungkin basah.
Bayi banyak menangis atau rewel
Gendong bayi, mungkin perlu perhatian.
Susui bayi. Beberapa bayi membutuhkan lebih banyak minum daripada yang lainnya.
Merupakan proses alamiah, karena pada bayi muda perlu menyusu lebih sering.
Tidurkan bayi disamping ibu dan lebih sering disusui pada malam hari.
Bayi tidak tidur sepanjang malam
Jangan berikan makanan lain.
Jangan mudah mengganti ASI dengan susu formula tanpa indikasi medis yang tepat.
Ajarkan ibu posisi dan cara melekat yang benar.
Bayi bingung puting
Kalau terpaksa memberikan susu formula, berikan dengan sendok, pipet, cangkir, jangan menggunakan botol dan dot.
Jangan berikan kempeng.
Bayi sakit Teruskan menyusui. Lihat tatalaksana dalam algoritma, kalau perlu RUJUK.
MASALAH PEMECAHAN
Katakan kepada ibu, bahwa semakin sering menyusui, semakin banyak air susu yang diproduksi.
Ibu kawatir bahwa ASI nya tidak Susui bayi setiap minta. Jangan biarkan lebih dari 2 jam tanpa menyusui. Biarkan bayi menyusu sampai payudara terasa kosong.
cukup untuk bayi
Berikan ASI dari kedua payudara.
(sindrom ASI kurang) Hindari pemberian makanan atau minuman selain ASI.
Ibu dapat terus memberikan ASI, pada keadaan luka tidak begitu sakit.
Perbaiki posisi dan perlekatan. Olesi puting susu dengan ASI. Mulai menyusui dari puting yang paling tidak lecet
Puting susu dapat diistirahatkan sementara waktu kurang lebih 1 x 24 jam jika puting lecet sangat berat. Selama puting
Ibu mengeluhkan puting susunya
terasa sakit (Puting susu lecet) diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan, tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri.
Berikan Parasetamol 1 tablet tiap 4-6 jam untuk menghilangkan nyeri. Gunakan BH yang menyokong payudara.
Jika ada luka/ bercak putih pada puting susu, segera hubungi bidan.
Berikan antibiotik
Berikan obat penghilang rasa nyeri
Mastitis dan abses payudara Kompres hangat.
Tetap berikan ASI dengan posisi yang benar sehingga bayi dapat mengisap dengan baik.
Jika telah terjadi abses, sebaiknya payudara yang sakit tidak disusukan.
Jelaskan bahwa ibu yang minum obat dapat tetap menyusui bayinya. Susui bayi terlebih dahulu, baru minum obat.
Ibu sakit dan tidak mau menyusui Tidurkan bayi di samping ibu dan motivasi ibu supaya tetap menyusui bayi.
bayinya Ibu jangan minum obat tanpa sepengetahuan dokter/ bidan, karena mungkin dapat membahayakan bayi.
Susui bayi pagi hari sebelum berangkat kerja, segera setelah pulang kerumah dan lebih sering pada malam hari.
Jika ada Tempat Penitipan Bayi di tempat bekerja, susui bayi sesuai jadwal. Jika tidak ada, perah ASI di tempat bekerja.
Ibu bekerja
ASI perah disimpan untuk dibawa pulang, atau dikirim ke rumah.
Pastikan pengasuh memberikan ASI perah / susu formula memakai cangkir atau sendok
41
42
Bayi akan bangun, membuka mulut dan mata, kemudian akan mulai minum.
JUMLAH SUSU YANG DIBERIKAN
Bayi akan menghisap susu dan ada sedikit yang tumpah.
DENGAN CANGKIR.
Bayi kecil akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya.
Bayi menelan susu. Mulai dengan 80 ml/ kg BB/ hari.
Selanjutnya tingkatkan volume 10-20 ml / kg BB
Bayi akan selesai minum bila sudah menutup mulut atau pada saat sudah tidak setiap hari.
tertarik lagi terhadap susu.
Hitung masukan cairan dalam 24 jam, bagi
Bila bayi tidak menghabiskan susu yang sudah ditakar.
menjadi 8 kali pemberian.
- Berikan minum dalam waktu lebih lama.
- Ajari ibu untuk menghitung jumlah susu yang diminum dalam 24 jam, Untuk bayi sakit atau kecil, berikan setiap 2 jam.
tidak hanya sekali minum.
Apabila ibu tidak bisa memerah ASI dalam jumlah cukup untuk beberapa hari
pertama atau tidak bisa menyusui sama sekali, gunakan salah satu alternatif :
- Berikan ASI donor.
- Berikan susu formula.
Bayi mendapatkan minum dengan cangkir secara cukup, apabila bayi menelan
sebagian besar susu dan menumpahkan sebagian kecil serta berat badannya
meningkat.
PELAYANAN TINDAK LANJUT
Sesudah 2 hari :
43
44
Ada tanda
Ingatlah adanya
bahaya umum?
tandabahaya
Ya ... Tidak
umum dalam
.
menentukan
klasifikasi
KLASIFIKASI
Kunjungan
ulang? ..
Suhu badan :
..
LakukanLakukan C
pemeriksaanS
pemeriksaanRDT
DM Hasil : RDT (+) / Ingatlah untukmerujuk
(mikroskopis)
(-) setiap
anak yang TINDAKAN/
mempunyai
tanda bahaya
umum
45
46
Polio 3 DPT-3
____ kali
HB-2 Lihat
Dibutuhkan
Ya ____ adanya
Vitamin A : nanah/ cairan
keluar
Ya ____Ya ____
Ya ____ Campak
Tidak ____Polio 4 Ya ____
HB-3
Tidak ____
TidakTidak
____ ____
Tidak ____
KLASIFIKASI
Nasihati ibu
Kembali
kapan harus
kunjungan
ulangkembali
:
______segera.
hari
Ya ____ Tidak
____ Apakah Imunisasi yang
diberikanVitami diberikan hari TINDAKAN
n A hari ini ? ini :
MEMERIKSA Ada darah Mata Sudah APAKAH
diare MEMERIKSA
Bayi tidak mau PENILAIAN
TANYAKANUmur :Nama Bayi
Tanggal
:
IKTERUS. Cubitan
dalam tinja kulitKeadaan umum BAYI DIARE?
AdaPusar
pustul
Pusar
MataSuhuSuhu
tubuh
Bayi
tubuh
Hitung napas dalam 1 KEMUNGKINA (lingkarilah
: Bayi ibu
cekung. selama ____ minum atau
Tinja
Kuning
Kuning
KuningBayi kuning, perut kembalinya
tanpa bayi : di kulit.
kemerahan
kemerahan
bernanah
< 36
> 37.5
:merintih.
menit ____ memuntahkan
kali/menit. N PENYAKIT semuasakit apa ? L/P
Hari.
berwarna
sampai timbul pada disertai
ditemukan
ditemukan :- Sangat lambat- Letargis atau ataumeluas
apakah C - Ulangi
C jika 60 SANGAT gejala Nama Orang
semuanya. Ada
pucat.
telapak
padapadahari
umur pertamagangguan
umur (> 2 detik).-tidak sadar.- bernanah.
sampai
sedikit atau kali/menit, hitung BERATATAU
riwayat Bayi yang Tua :
tangan
lebih setelah
atau
dari
14 jam lahir saluran
(< Lambat. Gelisah / rewel. dinding
banyak ? napas kedua ____ kejang.
INFEKSI
ditemukan
telapak
14 hari 24 jam).
sampai
kaki cerna. perut. Kali/menit. bergerak hanya jika
BAKTERI. Kunjungan
dirangsang.
Napas cepat. ) Kunjungan . Alamat :
14 hari :
- Napas lambat ( 30 pertama?
kali/menit). .. .
Tarikan dinding dada Kunjungan
ke dalam yang sangat ulang? .. ..
Berat
kuat.
badan :
.. FORMULI
Gram R BAYI
MUDA
UMUR
KURANG
DARI 2
BULAN
Ya ____
Tidak ____
Suhu
badan :
..
KLASIFIKAS
I
C
TINDAKAN/
PENGOBATAN
47
48
MEMERIKSA MEMERIKSA
Hepatitis
MEMERIKSA
B MEMERIKSA Lihat LAKUKAN PENILAIAN
JIKA BAYI : ada
Ada luka atau Ibu MEMERIKSA
Apakah inisiasi
MASALAH / MASALAH/0 ____
STATUS STATUS apakah bayi TENTANG CARA kesulitan bercak Apakah
putih bayi diberi
Berat badan
mengalami KEMUNGKINA
menurut
menyusu dini
PENILAIAN
KELUHAN KELUHAN IMUNISASI VITAMIN Amati (lingkarilah
Lihat dan menyusu MENYUSUI : pemberian ASI, (thrush)ASI
di ? umur dalam
kesulitan : N BERAT
dilakukan?
IBU LAIN (lingkariK1(beri tanda pemberian ASI diberi ASI < 8 - BB/U < - 3 SD. BADAN semua
dengar
Tidak Bayi dengan baik. Apakah bayi diberi mulut. Ada pemberian ASI?
imunisasi rumput jika Lihat apakahLihat apakah posisi dengan kali dalam 24 Ya Tidak ... RENDAH DAN/ gejala
mengisap apakah bayi ASI dalam 1 jam celah bibir /
yang sudah mengisap perlekatan benar
bayi benarSeluruh seksama.Bersi jam, diberi Jika ya, berapa..
kali ATAUMASALA
mengisap
sama sekali - :Dagu bayi badan bayi terakhir? langit-langit. yang
dibutuhkandiberikan dalam, hkan hidung
dalam
tidak teratur, dan - Jika TIDAK,makanan/minum - BB/U antara - 2 HSD
dalam 24 jam ? ____ PEMBERIAN ditemukan
hari ini).segera setelah menempel tersanggah dengan yang an lain selain Kali. dan - 3 SD ASI.
mengisap efektif : minta ibu menyusui )
lahir) diselingipayudara baik - kepala dan tersumbat,
- mulut
dengan efektif bayinya.- Jika ASI,
YA, atau berat Apakah bayi diberi
istirahat- lebar -bayi lurus jika
bayi terbukatubuh badan rendah minuman selain .
ASI ?
- minta ibu untuk
BCG ____ hanya bibir bawah -badan bayi menghalangi menurut umur - Tidak ada masalah
mengisapdeng memberitahu jika
Polio 1 ____ terdengarmembuka keluar -
menghadap ke bayi menyusu. DAN tidak ada Ya .. Tidak..
berat badan rendah
an efektif bayi sudah mau
suara areola bagian dada ibu - badan
menyusu lagi.indikasi dirujuk - Jika ya, berapa
ataukali
> - 2 SD
menelan. tampak lebihbayi dekat ke ke Rumah Sakit. dalam 24 jam ? ____
banyakTidakibuPosisi Salah - kali.- Alat apa yang
.
melekat sama posisi benar digunakan ?
sekali - tidak _______________________
Ya ...Tidak ...
melekat dengan
baik - melekat
dengan baik
Ya ..
Tidak
..
KLASIFIKAS
Nasihati ibu I
kapan kembali
segeraKembali
kunjungan
ulang: ____
hari
TINDAKAN/
ImunisasiVit K1 PENGOBATAN
yangDiberikan
diberikansegera
hariini : setelahlahir
Berat Badan menurut Panjang Badan
anak LAKI-LAKI usia 0-2 tahun
Berat
Badan
(Kg)
49
50
Berat
Badan
(Kg)
Berat
Badan
(Kg)
51
52
Berat
Badan
(Kg)
9 3
8 2
Berat
1
Badan7
( kg ) 0
6
-1
5 -2
-3
4
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur ( minggu )
53
54
3
8
2
Berat
Badan ( 7
kg ) 1
6
0
5
-1
-2
4 -3
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Umur ( minggu )
55
16. Kalimantan Barat 20. Sulawesi Utara 27. Nusa Tenggara Timur 30. Papua
1. Pontianak 1. Minahasa 1. Kota Kupang 1. Biak Numfor
2. Landak 2. Bitung 2. Kab Kupang 2. Supiori
3. Bengkayang 3. Sangie 3. Rote Ndao 3. Yapen
4. Sanggau 4. Bolmong 4. Timor Tengah Selatan 4. Kab Jayapura
5. Kapuas Hulu 5. Talaut 5. Timor Tengah Utara 5. Kota Jayapura
6. Ketapang 6. Belu 6. Paniai
7. Melawi 7. Alor 7. Asmat
17. Kalimantan Selatan 21. Gorontalo 8. Flores Timur 8. Boven Digul
1. Banjar Baru 1. Kab Gorontalo 9. Sikka 9. Nabire
2. Banjar 10. Ende 10. Jayawijaya
3. Hulu Sungai Selatan 22. Sulawesi Tengah 11. Ngada 11. Keerom
4. Tabalong 1. Donggala 12. Manggarai 12. Mimika
5. Tanah laut 2. Parigi Mautong 13. Manggarai Barat 13. Mappi
6. Barito Kuala 3. Banggai 14. Sumba Timur 14. Pegunungan Bintang
7. Kota Baru 4. Banggai Kep 15. Sumba Barat 15. Sarmi
8. Tanah Bumbu 23. Sulawesi Selatan 16. Lembata 16. Tolikara
18. Kalimantan Timur 1. Selayar 28. Maluku 17. Waropen
1. Kutai Barat 1. Pulau Buru 18. Yahukimo
2. Pasir 24. Sulawesi Barat 2. Maluku Tengah
3. Nunukan 1. Mamuju Utara 3. Ambon
4. Bulungan 2. Majene 4. Maluku Tenggara
5. Panajam Paser Utara 5. Maluku Tenggara Barat
19. Kalimantan Tengah 6. Seram Bagian Barat 31. Irian Jaya Barat
1. Kotawaringin Barat 25. Sulawesi Tenggara 7. Seram Bagian Timur 1. Fak-Fak
2. Kotawaringin Timur 1. Kolaka 2. Kaimana
29.8.Maluku
Aru Utara
3. Palangkaraya 3. Manokwari
1. Ternate
4. Barito Selatan 26. Nusa Tenggara Barat 4. Kota Sorong
2. Halmahera Utara
5. Sukamara 1. Lombok Barat 5. Raja Ampat
3. Halmahera Barat
2. Lombok Tengah 6. Kab Sorong
4. Halmahera Selatan
3. Lombok Timur 7. Sorong Selatan
5. Kepulauan Sula
4. Sumbawa 8. Teluk Bintuni
6. Halmahera Tengah
5. Sumbawa Barat
7. halmahera Timur
6. Dompu 9. Teluk Wondama
6. Murung Raya
7. 8.
KabKota
BimaBima 8. Tidore
56
57
Dr. Prasodjo, SpA (Jatim), Dr. Dr. Rachmi Untoro, MPH (Direktorat Dr. M. Juffrie, SpA (K), PhD,
Endang Damayanti (Dinkes Anak) Dr. Ina Hernawati, MPH Prof. Dr. Sri Suparyati
Dr. Emelia DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA DI INDONESIA
Provinsi Jatim), Dr. Dian Islami(Direktorat Gizi), Dr. Fatni Sulani, Soenarto, Ph.D, SpA (K), Dr.
Suroto Hamzah, (Dinkes Jatim), Dr. Ridwanto DTM&H, Msi (Direktorat Anak),Dr. Wayan Sri Nasar, SpA (K), Dr. Tunjung
SpA (K), Dr. Situmeang, SpA(RSUD Lubuk Widaya (Subdit Diare), DR. Dr. Annie Wibowo, SpA,Prof. dr. Asril
Tunjung Pakam-Sumut), Dr. Richard18. Sulawesi
Kurniawan, MSc Utara(Subdit Gizi Klinik), Dr. Aminullah, SpA (K), Prof. Dr.
6. Kab Malang Lawalata (Dinkes KalSel), Dr. Kirana Pritasari, MQH (Subdit Bayi),Dr.
Wibowo, SpA, 1. Kota Menado 16. Luwu Rulina
UtaraSuradi, SpA (K), Prof.
7. Kab Ngawi Lydia Putri (Dinkes Jatim), Dr. Erna Mulati MSc-CMFM (Subdit Balita),
Dr. Erna Mulati, Dr. Martin Weber, Dr.Endang Yudiantini, MM 2. Nunung
Minahasa Selatan
Dr. Sylviati Damanik, SpA (K),
Dr. B. Priyatni, M.Epid (Subdit 17. Luwu Prof.Timur Dr. Guslihan, SpA (K),Dr.
MSc,8. Kab Ponorogo
CMFM, Dr. Hanny Roespandi (Dinkes Jatim),Dr. Lily EmsyahDiare), 3. Minahasa
Dr. Fonny Utara
J Silfanus (Subdit ISPA), M. Sholeh Kosim, SpA (K), Dr.
Kirana Pritasari,
9. Kab Sumenep (Dinkes Sumut), Dr. H. Eddy Dr. Grace Ginting(Subdit HIV), Ir. Setyo Wandito, SpA (K), Dr.
MQH,
(WHO), Dr. Budi 4. Kota Tomohon
10. Subianto, Dr. Tutik, Kusmayadi (Dinkes Garut), Dr.Kresnawan, MSc (Subdit Gizi Makro),
DONOR, 22. Sulawesi Barat. Aris Primadi, SpA (K), r. Nani
Dr.Kota
dr. Surabaya
Dr. Brian (UNICEF),
Endang ND (Dinkes Jabar), Dr.Dra. Ratna Nirwani (Subdit Kom. Obat Dharmasetiawani W, SpA,Dr.
Anie11. Kab Tulung Agung
Kurniawan, AGENCY
Sri Rahayu (Dinkes Jatim),Dr. Publik), Ir. Minarto, MPS (Subdit Gizi 1. Mamuju Rinawati Rohsiswatmo, SpA
Laurel
MSc, Dr. Endang MacLaren, Randa Sri Nayasari (Dinkes Jatim), 19. Gorontalo
Mikro),Dr. Dyah Armi Riana, MARS 2. Mamasa (K), Dr. Ari Yunanto, SpA (K),
14. Kalimantan
Trimulyantini, Barat. /LEMBA
Dr. Lisda Purbani (Dinkes (Subdit
1. (Subdit ISPA),
Kota Gorontalo
Dr. Ni Made Diah Permata Dr. Ekawati Lutfia Haksari,
MANAJEME
Wilkinson, Reginald Cianjur), Drg. Suharyati, MKM Bayi), Dr. Minerva Theodora 3. Polewali Mandar SpA (K), Dr. Gatot Irawan
1. Ade
Dr. KabDejani,
Sambas Gipson, MD,MPH, GA 2.
(Dinkes Cianjur), Dr. Septiani Boalemo
(Subdit Malaria),Dr. Nyoman Supartha, DEPARTE Sarosa, SpA (K),Dr. Ismail N TERPADU
Dr. Nunung B.
2. Kab Sintang(HSP-USAID), INTERN
Susilowati, M.Kes (DinkesKotaM.Epid (Subdit Imunisasi), Dr. Nida
Priatni, M.Epid, Keiko Osaki, Akemi Bogor), Dr. Irma Wijayanti3. Pahuwato
MEN Dr. Retno
Dr. Soerjo
Sangaji, SpA, Dr. Nastiti
Hadijono,Kaswandani, SpA (K), Dr. Ida BALITA
Rocmawati (Subdit Balita), Drg. C. Yekti,
3. Kab Sekadau ASIONA KESEHAT 23. Sulawesi
S.Wardani, Tenggara . IKATAN SAKIT
Toda, Suryadi (JICA),(Dinkes Aceh Besar), Dr. Cut4. Bone
M.Epid Bolango
(Subdit ISPA),Dr. Julina (Subdit Sp THT-KL,
SpOG(K), Safitri Laksono, SpA (K) Dr.
4. Hanny
Dr. Kota Singkawang L
Dr. Loesje M. SompieRildawarsawah (Dinkes Kota Gizi Klinik), Dr. Lovely Daisy (Subdit
AN 1. Kota
Dr. Arie PB Dr.Kendari
George DOKTER (MTBS),
Emelia Suroto, SpA (K),Prof.
Roespandi, Dr. (GTZ), Dr. Ed Chris Banda Aceh), Dr. Reny Bayi)Dr. Juzi Deliana (Subdit REPUBLIK Masyitha, Adriaansz,
Dr. T. H. Rampengan, SpA (K),
KONTRI 2.
PENGURU
Cahyo, IKATAN
Kab
Sp Konawe ANAK
15.
H. Kalimantan
Sakkar, MMR M.AliSelatan (INGO)
Kurniawati (Dinkes Arbovirosis), Dr. Awi Muliadi, MKM INDONESI
Astuti Yuni SpOG (K)Dr. H. Ali Usman, SpA (K),
KONTRI INDONESI
(IOM)
Sumedang),Dr. Agnes 20. Sulawesi Tengah Nursasi,THT-KL
S 3.
PUSAT DOKTER Dr.Titis
Kab.Konawe Utara
1. Banjarmasin BUTOR (Subdit Balita),Ir. Itje. A. Ranida, M.Kes
Dr. Maya (Bapelkes Ciloto), Dr. Hikmah (Subdit Kom. Makanan), Dr. Minerva A PERSAGI,
Oom INDONESI
P, SpA (K), Dr. Ronny
BUTOR A (IDAI) Revisi
1. Sri Iwa Ningsih, PERHATI- Naning, SpA (K),
Hoesin (Save the DAERAH Kota Palu Suryamah 4. Kab.Konawe Selatan SpA(K),Dr. Dwi Tahun
2. Kab Tapin Children), Erlyn Maulidah (Dinkes Pasuruan), Theodora (Subdit Malaria), Wiwi Iskari Ngadianti
PDGMI KL A (IDI) Dr.J.C.Susanto,
UTAMA
Dr. Aini Mas Idha (Dinkes 2. PosoKarnasih, SKp, M.App,Sc (Fasilitator DR. Dr. dan MI PP IBI 5. Kolaka Utara Wastomo, SpA (K), Dr. Rita
3. Hulu SungaiSulistyaningsih
Timur Lamongan), Dr. T. Fauziah. F MTBS),Olivia ES, SKM, M.Kes (Subdit Saptawati
2008
3. Morowali dan PPNI 6.Dr.B Jemfi n Evalina,
u t o POGI/JNP SpA (K), Dr. Djatmika
EDITOR
4. Hulu Sungai(BASICS),
Utara (Dinkes Sumut),Azis Bustari, ISPA), Dr. KM. Taufik, MMR (Subdit Bardosono Naswil Setiabudi, SpA (K), Dr. Dwi
Damaryanti S.Kep, NERS (Dinkes Aceh4. Tojo Una-Una
Balita), Drg. Cicilia W (Subdit DR. Dr. Elvina 7. Bau-bau K Prasetyo, SpA (K), Dr. Wahyu
5. Kab Balangan Arbovirosis), Dr. Yullita Evarini (SubditKaryadi
Suryaningsih, M.Kes,Barat), Siti Zaidar (Dinkes5. Tolitoli 8. Wakatobi Damayanti, SpA (K),Dr.
Dr. H. Sakkar, MMR Nagan Raya), Bertha Diare),Rita Kumalawati, MCN (Subdit Achirul Bakri, SpA (K),
Aritonang (Dinkes Sumut),6. Dr.Buol
Gizi Mikro), Dr. Karnelia Herlena (Subdit 9. Bombana
(HSP-USAID) 24. B a l i
Rasyidah (Dinkes Sumut),Dr. Diare), Salma Tuasikal, SKM (Subdit
16. Kalimantan Timur. 21.Dr.Sulawesi Selatan
Nia Maisara (Dinkes NAD), Balita), Marliza E (Direktorat 1. Buleleng
1. Kutai Kertanegara 1. Gizi),Angger
M. Jabir (Dinkes Nagan Raya), Kab Bulukumba Rina (Pusdiklat SDM),
Semkarita (Immunisasi), Risyanto, SKM, 2. Jembrana
2. Kutai Timur 2. Bantaeng
MM (Direktorat Anak ), Ir. Galopong 3. Tabanan
3. Kab Berau 3. Janeponto
Sianturi, SKM, MPH (Dir. Anak),Erie
Gusnellyanti (DOEN), Dr. H. Mujaddid, 4. Badung
4. Kota Bontang 4. Takalar
MMR (Subdit Bayi), Zainal Arifin 5. Denpasar
5. Kab Malinau 5. G o w a
Tamanya (Direktorat Gizi), Dr. Gita
Swisari (Subdit IKO & UKBM) 6. Klungkung
6. Kota Tarakan 6. Sinjai
7. Karangasem
17. Kalimantan Tengah 7. B o n e
25. N T B
1. Kapuas 8. M a r o s 1. Mataram
2. Barito Utara 9. Pangkep
3. Barito Timur 10. Barru 26. Papua
4. Lamandau 11. Soppeng 1. Merauke
5. Seruyan 12. W a j o 2. Puncak Jaya
6. Katingan 13. Sindrap
7. Gunung Mas 14. Pinrang
8. Pulang Pisau 15. Enrekang
16. Tanah Toraja
17. Lumu 58