Anda di halaman 1dari 1

WHO (World Health Organization) menganjurkan operasi sesar hanya sekitar 10-

15 % dari jumlah total kelahiran. Anjuran WHO tersebut tentunya didasarkan


pada analisis resiko-resiko yang muncul akibat sesar. Baik resiko bagi ibu maupun
bayi. (Nakita, 2008).
Pada tahun 2007-2008 jumlah persalinan dengan tindakan sectio
caesarea di Rumah Sakit Umum Meuraxa Banda Aceh berjumlah 145 kasus
dari 745 persalinan keseluruhannya atau 19,46 %. Dari data diatas dapat
disimpulkan bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh
WHO yaitu 10-15 % (Iqbal, 2002).

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan efek anestesi


(Doenges, 2002).
2. Gangguan rasa nyaman: Nyeri berhubungan dengan trauma pembedahan,
efek anestesi, efek hormonal, distensi kandung kemih (Doenges, 2001).
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam
pembedaran (Doenges, 2001).
4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi aktivitas dan
nyeri (Judith, 2007).
5. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan fisik (Doenges,
2002).
6. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh
terhadap bakteri sekunder pembedahan (Doenges, 2001).
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan peran atau transmisi
interpersonal (Doenges, 2001).
8. Tidak efektifnya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi.
(Carpenito, 2006).
9. Kurang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan fisiologis,
periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri
(Doenges, 2001).

Anda mungkin juga menyukai