Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LAPORAN KASUS

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. FS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 62 tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
Alamat : JL. Sungai saddang baru
Pekerjaan : penjual
No. RM : 077217
Tgl. Pemeriksaan : 07 Mei 2017
Tempat Pemeriksaan : Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
Pemeriksa : Ayu Tresnaning Pamungkas

B. Anamnesis
1. Keluhan Utama : penglihatan kabur pada kedua mata
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien laki-laki, 62 tahun, datang ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
dengan keluhan penglihatan kabur pada kedua mata terutama mata kanan yang
dirasakan bertambah kabur dan sempit sejak 2 bulan yang lalu. Pandangan kedua
mata bertambah kabur dan sempit terutama pada mata kanan pada saat melihat jauh
dan dekat. Pasien juga merasakan nyeri pada kedua mata yang tidak terlalu hebat.
Pasien mengaku merasa silau jika melihat cahaya dan melihat seperti pelangi jika
melihat kearah cahaya seperti lampu . Pasien mengeluhkan mata berair dan terdapat
kotoran mata. Pasien juga mengeluhkan pusing dan mual, tetapi tidak sampai muntah.
Pasien menyangkal mata gatal, penglihatan berasap dan pandangan seperti melihat
terowongan. Riwayat memakai kacamata (+), kacamata baca, sejak kira-kira 10 tahun
terakhir.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya (+). Pasien pernah
mengalami hal yang sama skitar bulan November tahun 2015, yang kemudian di
berikan obat. Pasien tidak begitu ingat obat yang diberikan. Pasien mengaku rajin
datang kontrol ke poliklinik semenjak saat itu. Riwayat diabetes melitus (-) . Riwayat
hipertensi (+), riwayat alergi (-), riwayat trauma (-), riwayat infeksi (-).
Riwayat Pengobatan :
Sekitar 6 hari yang lalu pasien datang berobat ke dokter dan diberikan obat 4 macam
oleh dokter. obat yang diingat diantaranya tetes mata Timolol.
Riwayat Penyakit Keluarga dan sosial
Ayah pasien menderita glaucoma.

C. Keadaan Umum
Kesadaran : Kuantitatif : compos mentis.
Kualitatif : baik, tidak berubah.
Tekanan Darah : 120/80 mmHg.
Nadi : 84x/menit.
Suhu : 36,6oC.
Respirasi Rate : 20x/ menit
D. Status Oftalmologi
OD OS

Palpebra Edema (-) Edema (-)


Silia Normal, sekret (-) Normal, sekret (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis(-)
Bola mata Normal Normal
Kornea Jernih Jernih
Iris Coklat Coklat
Pupil Bulat, Sentral Bulat, Sentral
Lensa IOL IOL
Visus 20/70 20/40
Mekanisme Normal ke segala arah Normal ke segala arah
muscular
E. Pemeriksaan Palpasi
OD OS
Tensi Okuler Tn 1+ Tn

Nyeri tekan (-) (-)


Massa tumor (-) (-)
Glandula preaurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

F. Tonometri
TOD : 25 mmHg
TOS : 14 mmHg
G. Pemeriksaan Slit Lamp
1. SLOD : Palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-),
kornea jernih, BMD kesan dangkal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa IOL.
2. SLOS : Palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-),
kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa IOL.
H. Diagnosis Kerja
OD Glaukoma Primer sudut tertutup
I. Diagnosis Banding
1. Iritis akut
Nyeri mata pada iritis akut tidak sehebat glaucoma akut namun fotofobia lebih
hebat dari glaucoma akut. Kornea pada iritis akut masih mengkilat., pupil kecil,
BMD tidak terlalu dangkal atau normal, tekanan bola mata biasa atau rendah.
2. Konjungtivitis akut.
Pada konjungtivitis akut, tidak ditemukan nyeri atau mungkin terdapat sedikit
nyeri. Tidak ditemukan perubahan tajam penglihatan pada konjungtivitis akut.,
ada secret mata, hiperemi konjungtiva berat, tidak ada hiperemi perikorneal.
3. Keratitis
Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada
kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. Akibat terjadinya
kekeruhan pada media kornea ini, maka tajam penglihatan akan menurun. Mata
merah pada keratitis terjadi akibat injeksi pembuluh darah perikorneal yang
dalam atau injeksi siliar.
J. Terapi
Medikamentosa
C. Timol 0,5% ED 2x1 tts ODS
K. Prognosis
- Ad vitam : ad bonam
- Ad functionam : ad dubia
- Ad sanationam : dubia ad bonam
L. Resume
Pasien laki-laki, 62 tahun, datang ke Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM)
dengan keluhan penglihatan kabur pada kedua mata terutama mata kanan yang
dirasakan bertambah kabur dan sempit sejak 2 bulan yang lalu. Pandangan kedua mata
bertambah kabur dan sempit terutama pada mata kanan pada saat melihat jauh dan
dekat. Pasien juga merasakan nyeri pada kedua mata yang tidak terlalu hebat. Pasien
mengaku merasa silau jika melihat cahaya dan melihat seperti pelangi jika melihat
kearah cahaya seperti lampu . Pasien mengeluhkan mata berair dan terdapat kotoran
mata. Pasien juga mengeluhkan pusing dan mual, tetapi tidak sampai muntah. Pasien
menyangkal mata gatal, penglihatan berasap dan pandangan seperti melihat
terowongan. Riwayat memakai kacamata (+), kacamata baca, sejak kira-kira 10 tahun
terakhir.

Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya (+). Pasien pernah
mengalami hal yang sama skitar bulan November tahun 2015, yang kemudian di
berikan obat. Pasien tidak begitu ingat obat yang diberikan. Pasien mengaku rajin
datang kontrol ke poliklinik semenjak saat itu. Riwayat diabetes melitus (-) . Riwayat
hipertensi (+), riwayat alergi (-), riwayat trauma (-), riwayat infeksi (-).

Sekitar 6 hari yang lalu pasien datang berobat ke dokter dan diberikan obat 4 macam
oleh dokter. obat yang diingat diantaranya tetes mata Timolol.

Ayah pasien menderita glaucoma.

Pada pemeriksaan Ophtalmologi didapatkan VOD: 20/70, VOS: 20/40.


SLOD : Palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-),
kornea jernih, BMD kesan dangkal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa IOL.
SLOS : Palpebra edema (-), konjungtiva hiperemis (-), injeksio konjungtiva (-),
kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC (+),
lensa IOL.

Anda mungkin juga menyukai